Anda di halaman 1dari 10

KUMPULAN HADIST-HADIST

NABI MUHAMMAD SAW

A. Hadist Tentang Menuntut Ilmu

1. Artinya :
Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, mencari
ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam, memberikan ilmu kepada orang
yang bukan ahlinya (tidak tepat) seperti orang yang mengalungi babi
dengan permata mutiara atau emas (HR. Ibnu Majah)
2. Penjelasan Hadist
Hadist Riwayat Ibnu Majah tersebut mengandung pengertian
bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Kewajiban itu belaku
bagi laki-laki maupun perempuan, anak-anak ataupun dewasa, dengan
demikian tidak ada alasan untuk malas mencari ilmu-ilmu yang wajib
diketahui oleh setiap muslim adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara
kepribadian Allah SWT. Hal ini disebabkan oleh setiap muslim wajib
beribadah kepada Allah SWT, tanpa mengetahui ilmu yang dapat
mengakibatkan kesalahan, apabila dalam beribadah salah tata caranya,
ibadah itu tidak diteirma oleh Allah SWT.
Ilmu-ilmu yang bersifat keduniaan, seperti kedokteran, ekonomi,
matematika, atau ilmu yang lain merupakan suatu keutamaan mencari
ilmu-ilmu tersebut hukumnya adalah fardu Kifayah, maksudnya apabila
orang Islam sudah ada yang mempelajarinya sebahagian yang lain sudah

terbebas dari hukum, meskipun demikian kita tidak boleh menganggap


remeh ilmu itu.
Dalam hadist juga disebutkan mengajarkan sesuatu ilmu kepada
orang yang tidak paham adalah perbuatan sia-sia, maksudnya, ilmu itu
harus disampaikan esuai dengan taraf berfikir si penerima ilmu.
Memberikan ilmu tidak tepat diibaratkan mengalungi perhiasan pada babi.
B. Hadist Tentang Menghargai Waktu

1. Artinya :
Dari Abdullah umar ra ia berkata, Rasulullah SAW memegang pundakku
seraya bersabda, jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing
atau orang yang melewati suatu jalan. Ibnu umar berkata, apabila kamu
berada di sore hari, janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu)
hingga pagi datang. Gunakanlah waktu sehatmu menghadapi sakitmu dan
waktu hidupmu untuk menghadapi matimu. (HR. Al-Bukhari)
2. Penjelasan Hadist
Hadist tersebut bahwa waktu di dunia ini kita disuruh bersikap
seperti orang asing atua sedang melewati jalan dengan demikian kita harus
menyadari bahwa kesempatan hidup di dunia ini hanyalah sebentar seperti
orang singgah dalam suatu perjalanan.
Kita harus pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
apabila kamu berada di sore hari, janganlah kamu menunggu (melakukan
sesuatu) hingga pagi datang, apabila kamu berada di pagi hari janganlah

kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore datang artinya, apa


yang mampu kita kerjakan saat ini jangan ditunda-tunda, kita takkan
pernah tau apa yang terjadi pada saat berikutnya.
Pada akhir hadist dijelaskan gunakan wkatu sehat mu untuk
menghadapi waktu sakit mu dan waktu hidupmu untuk menghadapi
kematian, ketika sehat, kita mampu melakukan berbagai aktivitas,
keshatan harus dimanfaatkan, jika sudah jatuh sakit biasanya kita baru
sakit menyelesainya. Ketika masih diberi hidup oleh Allah SWT, marilah
kita gunakan untuk memperbanyak ibadah, apabila kematian sudah datang,
tidak ada lagi yang bisa kita lakukan.

C. Hadist Tentang Iman Kepada Hari Akhir

1. Artinya :
(Jibril) bertanya, apakah iman itu? Rasulullah SAW menjawab, Iman
ialah engkau percaya kepada Allah, Hari Akhir, Malaikat, Kitab, Nabinabi, percaya kepada mati, hidup sesudah mati, surga neraka, hisab, mizan,
serta takdir, baik takdir baik maupun buruk, (HR. Ahmad)
2. Penjelasan
Berdasarkan hadist di atas dapat diketahui bahwa perkara yang
diimani menurut Islam ada enam perkara, yakni iman kepada Allah SWT,
malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah SWT, rasul-rasul Allah, hari
akhir (meliputi hidup sesudah mati, jannah, nar, hisab dan mizan) yang
semuanya terjadi di hari akhir kelak dan iman kepada takdir yang baik
maupun yang buruk.

Keenam perkara di atas disebut pokok-pokok kepercayaan atau


rukun iman yang merupakan satu kesatuan, peningkaran kepada salh
satunya berarti kafir. Dengan demikian, setiap orang yang menyatakan
beragama Islam wajib beriman kepada hari akhir. Di dalam Al-Quran
peristiwa hari akhir sering disebut yalimus-saah ( hari hancurnya alam
semesta)
D. Hadist Tentang Meringankan Beban Hdiup, Menutupi Aib dan Memberi
Bantuan Seseorang

1. Artinya :
Barang siapa melapangkan seorang mukim dari suatu kesusahan di dunia
maka Allah akan melapangkanya dari salah satu kesusahan-kesusahan hari
kiamat. Barang siapa meringankan suatu penderitaan seseorang maka
Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan di akhirat. Barang
siapa menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutupi (aibnya)
di dunia dan di akhirat. Allah akan selalu memberi pertolongan kepada
seseorang, selama orang tersebut suka menolong saudaranya (HR. Abu
Daud).
2. Penjelasan
Hadist diatas berisi imbauan kepada setiap Muslim dan mukmin
agar suka meringankan penderitaan sesama manusia. Allah SWT berjanji

akan memberi pertolongan kepada setiap manusia yang mau menolong


sesamanya.
E. Hadist Tentang Mengunjungi Pada Saat Sakit atau Menerima Suatu
Musibah

1. Artinya :
Hak muslim atas muslim yang lain ada lima perkara, yaitu menjawab
salam, mengunjungi orang ang sakit, mengantarkan jenazah ke kubur,
memenuhi undangan dan mendoakan yang bersin (HR. Al-Bukhari)
2. Penjelasan
Orang yang melakukan kelima macam perbuatan hadist di atas,
berarti telah melakukan amalan yang utama dan mendapatkan pahala di
sisi Allah SWT.
F. Hadist Tentang Tidak Mengganggu Ketenangan Tetangga

1. Artinya :
Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beirman saat itu beliau ditanya, Ya Rasulullah, siapakah (yang tidak

beriman) itu? Rasulullah bersabda, orang yang tetangganya tidak merasa


aman karena gangguannya (HR. Al-Bukhari)
2. Penjelasan
Berdasarkan hadist di atas, pengakuan iman seseorang tidak
sempurna apabila masih suka menganggu tetangganya dengan perbuatan
atau ucapan yang jelek.
G. Hadist Tentang Tertobat

1. Artinya :
Dari Ibnu Umar bersabda, Rasulullah SAW, Hai Manusia, bertobatlah
dan minta ampunlah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya saya
bertobat seratus kali dalam sehari. (HR. Muslim)
2. Penjelasan
Rasulullah SAW adalah sebaik-baik manusia yang diciptakan oleh
Allah SWT dan sekaligus sebagai suri tauladan bagi umatnya. Beliau
manusia yang mashum, tidak pernah meninggalkan perintah Allah dan
tidak pula pernah melanggar larangannya. Sekalipun demikian beliau
selalu meminta ampun kepada Allah SWT dan logikanya kita mestinya
lebih banyak lagi minta ampun kepada Allah SWT. Sebab kita akan luput
dari kesalahan dan dosa tapi sebaik-baik orang yang berbuat salah dan
dosa adalah yang bertobat

H. Hadist Tentang Mencabut Hibah

1. Artinya :
Dari Abdullah Ibnu Amar dari Rasulullah SAW bersabda, perumpamaan
seorang mencabut kembali apa yang telah dihibahkan adalah seperti anjing
yang muntah kemudian memakan kembali muntahnya itu (HR. Abu
Daud)
2. Penjelasan
Berdasarkan hadist di atas, orang yang memberi shadaqah kepada
anaknya lalu anaknya ini meninggal dunia sesudah menguasai barang
tersebut, ia dapat mewarisinya begitu pula sebaliknya.
I. Hadist Cara Menuntut Ilmu Yang Baik

1. Artinya :
Bersemangatlah engkau dalam mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu,
mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah engkau merasa tidak
berdaya (HR. Muslim)
2. Penjelasan
Menurut Sabda Rasulullah SAW di atas, dalam menuntut ilmu kita
harus sungguh-sungguh dan tidak putus asa. Banyaknya kendala dalam

menuntut ilmu seperti sarana, biaya dan waktu janganlah membuat patah
semangat dalam belajar.
J. Hadist Tentang Hadast

1. Artinya :
Allah tidak menerima shalat seseorang diantara kamu apabila dia berhadas
sehingga dia berwudhu (HR. Bukhari Muslim, Abu Daud dan Turmidzi
dari Abu Hurairah)
2. Penjelasan
Berdasarkan hadist tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
hadast merupakan salah satu halangan untuk diterima atau ditolaknya
solat. Sedangkan wudhu merupakan salah satu alat untuk menghilangkan
hadast kecil.
Secara Sederhana Abu Hurairah memberi jawaban atas pertanyaan
seseorang yang berasal dari Hadramaut, bahwa yang dimaksud dengan
hadast ialah kentut atau keluarangin. Jawaban ini memberi gambaran
kepada kita bahwa keluar angin itu termasuk penyebab hadast kecil.

KATA PENGANTAR


Puji sukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan karunianya kepada kita semua dan dengan rahmad-Nya jualah penulis
dapat menyusun tugas ini dengan sedemikian rupa.
Salawat berangkai salam penulis mohon kepada Allah untuk rasulnya
Muhammad SAW, semoga dengan adanya uswatun hasanah, tugas ini bermanfaat
bagi kita semua.
Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Guru
pembimbing yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran kepada kita
semua dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam pembuatan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini penulis sudah membuatnya dengan baik, namun
apabila masih ada kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran guna
kesempurnaan tugas ini

Ujung Gading,

Februari 2011

Penulis

(Kelompok V)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
KUMPULAN-KUMPULAN HADIST
A. Hadist Tentang Menuntut Ilmu....................................................... 1
B. Hadist Tentang Menghargai Waktu................................................. 2
C. Hadist Tentang Iman Kepada Hari Akhir........................................ 3
D. Hadist Tentang Meringankan Beban Hdiup, Menutupi
Aib

dan

Memberi

Bantuan

Seseorang

4
E. Hadist Tentang Mengunjungi Pada Saat Sakit atau
Menerima

Suatu

Musibah

5
F. Hadist

Tentang

Tidak

Mengganggu

Ketenangan

Tetangga
5
G. Hadist

Tentang

Tertobat

6
H. Hadist

Tentang

Mencabut

Hibah

7
I. Hadist

Cara

Menuntut

Ilmu

Yang

Baik

7
J. Hadist

Tentang

Hadast

Anda mungkin juga menyukai