Disusun oleh:
Anas Sobirin (2021051026/1B)
Bambang Wijanarko (2021051194/1B)
Yunita Zahrotul Ulum (2021051153/1B)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini diberi judul “Konsep Rahmatan lil `Alamin”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas agama dari dosen. Selain
hal tersebut, makalah ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami
selaku penulis dan para pembaca khususnya untuk dapat memahami dan mengerti terkait apa
itu konsep Rahmatan lil `Alamin dalam agama islam.
Terakhir, kami menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun guna
menjadikan penulisan makalah ini lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. TUJUAN …………………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 11
B. SARAN .................................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita diajarkan untuk saling menghargai,
menghormati, mengasihi, dan menyayangi sesama manusia dan bahkan kepada
mahkluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan. Konsep dasar sifat tersebut sudah
ditanamkan didalam diri kita sejak masih kecil. Selama ini yang kita sumber dari
pengajaran sifat-sifat tersebut mungkin adalah guru, orang tua, atau mungkin
lingkungan sekitar kita. Namun, kita mungkin lupa bahwasannya ada Dia sang Maha
Esa, Maha Kuasa, dan Maha Segalanya yang merupakan awal dari sifat-sifat bagus
tersebut.
Seperti disebutkan dalam asmaul husna, sifat-sifat dan nama baik Allah SWT
dzat yang Maha Pengasih (Rahman) dan Maha Penyayang (Rahim). Berasal dari-Nya
lah sifat-sifat Rahman dan Rahim manusia pula, namun untuk perantaranya melalui
seperti yang disebutkan penulis tadi.
Oleh karena itu, penulis disini ingin membahas tentang sifat Rahman dan
Rahim Allah SWT, dengan tujuan agar seluruh masyarakat yang membaca makalah
ini khusunya kami mahasiswa di Universitas Mayjen Sungkono bisa lebih mengenal
sifat Rahman dan Rahim Allah, serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Berikut adalah rumusan masalah yang diterapkan oleh penulis dalam makalah
ini:
1. Apa itu sifat Rahman dan Rahim Allah SWT?
2. Adakah bukti-bukti yang menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Allah
SWT?
3. Bagaimana cara agar kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari?
1
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
materi agama dari dosen dan yang tidak kalah penting tentunya untuk menjelaskan,
memperkenalkan, serta mengaplikasikan sifat Rahman dan Rahim Allah dalam
kehidupan sehari-hari baik itu di kalangan kaum muslimin maupun dalam lingkungan
umum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ini, beliau menyebutkan bahwa yang paling utama, atau kira-kira yang paling
mendekati kebenaran, adalah pandangan yang pertama, yakni tidak membatasi hanya
bagi orang-orang yang beriman.
Apabila yang dimaksud dari kata 'ālamīn adalah seluruh makhluk yang ada di
alam raya ini, bagaimana makna yang dikehendaki oleh kata rahmat? Apakah kata
rahmat tidak memiliki hubungan dengan konsekuensi nanti di akhirat, dalam artian
tentang surga dan neraka?
Ibnu Hajar Al-’Asqal ānī dalam Fath Al-Jawâd menyebutkan statemen
menarik terkait masalah ini. Menurutnya, rahmat bagi orang yang beriman berkaitan
dengan hidayah yang telah Allah berikan hingga dengan hidayah tersebut orang-orang
muslim mulai menapaki jalan menuju keselamatan abadi, yakni surga.
Sementara, rahmat bagi orang-orang munafik adalah jaminan terjaganya
nyawa mereka. Hal tersebut bisa diperhatikan lebih lanjut dalam pembahasan terkait
keputusan Nabi mengapa tidak menghukum mati orang-orang munafik. Sedangkan
rahmat bagi orang-orang non-muslim adalah menghadang agar Allah tidak
mengadzab atau menjatuhkan bencana selama mereka masih hidup. Tidak seperti
umat-umat sebelum Nabi Muhammad diutus.
Terkait dengan makna rahmat yang ketiga, Allah memberi legitimasinya
dalam Al-Qur’an. Dalam konteks ini, Allah berfirman,
4
Nya Allah. Dengan sifat ini, Allah tidak membedakan perbedaan-perbedaan identitas
yang ada pada diri setiap manusia. Kehidupan di dunia adalah berhubungan dengan
rasa kemanusiaan. Perihal pilihan untuk menerima Islam sebagai agamanya, itu
adalah hidayah. Wallahu a’lam bish-shawab.
5
Ada baiknya kami menyebutkan sebagian ayat-ayat al-Quran yang secara
gamblang mendeklarasikan bahwa Islam adalah agama rahmat:
1. Nabi Islam Sang Nabi Rahmat
6
Manifestasi rahmat adalah Kami menurunkan sesuatu bagi kalian di
mana penyakit-penyakit hati akan hilang; kesehatan dan kekuatan asli akan
kembali kepadanya. Oleh karena, mereka akan memperoleh nikmat
kebahagiaan dan karamah.
4. Surga Rahmat Besar Ilahi
7
C. SIFAT RAHMAN DAN RAHIM ALLAH
Dalil nama Ar Rahman bisa dilihat antara lain di Surat Thaha ayat 5, Al
Mulk ayat 29, Ar rahman ayat 1, dan Al Isra’ ayat 110. Tentu juga ada di awal
Alquran yakni basmalah.
Ar Rahim adalah nama bagi Dzat Allah dan juga merupakan salah satu
sifat-Nya. Jika Ar Rahman adalah maha pengasih untuk semua makhluk, Ar Rahim
adalah maha penyayang untuk hamba-Nya yang beriman.
8
SWT. sebagai Dzat yang Maha Pengasih. Berikut adalah dalil tentang Ar-Rahman
pada Al Fatihah ayat 1: َّر ِح ِيم, َّر ْحم ِن ال, ِم هللاِ ال, بِ ْسArtinya: Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kita harus meneladani betul sifat Ar-
Rahman, yaitu dengan cara menjadi orang yang selalu mengasihi antar sesama
makhluk hidup ciptaan Allah SWT.
Pertama-tama kita yang mempunyai kecukupan harta harus menjadi orang
yang dermawan. Menjadi orang yang selalu membantu orang lain di saat kesusahan
saat tidak mempunyai uang atau juga mengasihi kepada anak yatim atau piatu. Karena
dengan sifat dermawan kita, kita akan disenangi banyak orang. Asal saja jangan
sampai kita merasa Riya' yaitu sombong kecil dalam hati, karena itu akan merusak
amal yang telah kita lakukan.
Lalu dengan cara tolong menolong antar sesama seperti membantu orang lain
yang membutuhkan, seperti contoh ada korban gempa yang kehilangan rumahnya,
disitulah kita harus memiliki sifat tolong menolong dalam hati kita untuk membantu
orang yang kesusahan itu. Sama seperti sifat dermawan, sifat tolong menolong juga
akan banyak orang yang suka dengan sifat kita. Rasulullah saw bersabda: "Bukanlah
dari golongan kami orang yg tidak mengasihi dan menyayangi yg lebih muda, tidak
menghormati orang yg lebih tua." (HR Tirmidzi). Makna Ar-Rahman yang berarti
mengasihi bukan berarti untuk sesama manusia. Ini juga berlaku untuk makhluk
ciptaan Allah SWT. seperti hewan dan tumbuhan. Kita harus mengasihi kepada
hewan seperti contoh ada hewan yang kelaparan kita harus mengasihi dia makan. Kita
juga harus mengasihi kepada tumbuhan seperti contoh kita harus merawat tumbuhan
dan melestarikannya. Berikut adalah manfaat meneladani sifat Ar-Rahmaan
1. Hati kita akan menjadi tentram dan tidak gelisah.
2. Semua hal akan menjadi damai. Karena kalau kita sesama manusia saling
mengasihi satu sama lain tidak akan ada kerusuhan. Semuanya akan
menjadi damai, tidak ada peperangan atau konflik.
3. Kita akan selalu dikasihi dan disayangi oleh Allah.
4. Hidup akan menjadi lebih bermakna dan bahagia.
5. Kalau kita saling mengasihi, semoga itu bisa menjadi contoh bagi orang
lain yang melihat kita. Jadi, sifat saling mengasihi itu bisa tertular ke orang
lain dan kita akan mendapatkan banyak pahala. Aamiin. Kesimpulannya
dengan meneladani sifat Ar-Rahman ini, kita bisa menjadi lebih dermawan
dan membangun sifat tolong menolong antar sesama di hati kita. Semoga
9
kita semua dipermudah untuk meneladani sifat Ar-Rahman ini. Aamiin ya
Rabbal Aalamiin.
Setelah sifat Rahman, berikut adalah contoh-contoh perilaku Ar-Rahiim, seperti:
1. Menyayangi sesama antar manusia, seperti menyayangi keluarga, menyayangi
teman, menyayangi tetangga. Kalau ada saudara kita yang sakit kita harus
menjenguknya, kalau ada saudara kita yang sedih kita harus menghiburnya,
dan kalau saudara kita melakukan kesalahan kita harus mengingatkannya
sebagai rasa kasih sayang kita kepada mereka.
2. Menyayangi hewan seperti memberikan makan hewan setiap hari, kalau
hewan peliharaan kita sakit kita harus membawanya ke dokter, dan kalau
hewan kita diberi kandang kita harus merawat kandang tersebut hingga bersih
dari kotoran.
3. Rasa sayang kepada lingkungan seperti menjaga lingkungan hingga bersih,
terus merawat lingkungan, merawat pohon-pohon yang ada, memungut
sampah ke tong sampah.
4. Menyayangi tumbuhan dengan cara merawatnya. Dan banyak lagi contoh
lainnya, selain perilaku tersebut kita juga harus menyayangi diri sendiri, selalu
berprasangka baik kepada diri sendiri, berperilaku terpuji kepada diri sendiri.
Karena dengan mencintai diri sendiri kita akan merasa bahagia dan terlepas
dari dengki/iri.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah berikut adalah kita semua
menjadi tahu asal usul sifat kasih dan sayang adalah dari asmaul husna atau sifat dan
nama baik Allah SWT yang kemudian berkat rahmat-Nya sifat Rahman dan Rahim
tersebut ada dalam diri kita sebagai umat manusia baik itu kaum muslimin maupun
non-muslim.
Adapun setelah kita mengetahui sifat-sifat Rahman dan Rahim tersebut kita
bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama manusia,
hewan, maupun tumbuhan sekalipun dengan tentunya didasari niat ikhlas karena
Allah SWT.
B. SARAN
Penulis berharap agar pembaca dapat dengan cermat membaca dan memahami
makalah berikut sehingga segala ilmu yang ada di dalam makalah berikut dapat
diserap dengan maksimal dan diaplikasikan di dunia nyata. Selain itu agar para
pembaca juga aktif memberikan saran dan masukan terkait makalah ini agar
kedepannya makalah ini selalu dalam kondisi update dan dapat memberikan manfaat
lebih besar untuk kami penulis dan pembacanya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Yasmin, Putri. 2020. “Islam Rahmatan lil `Alamin, Apa Maksud dan Contohnya?”,
https://news.detik.com/berita/d-5303056/islam-rahmatan-lil-alamin-apa-maksud-dan-
contohnya. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 10.14.
Pradiansyah, A. Ade. 2019. “Makna Rahmatan lil `Alamin dalam Al-Qur`an, QS. Al-Anbiya`
ayat 107”, https://islami.co/makna-rahmatan-lil-alamin-dalam-al-quran-qs-al-anbiya-ayat-
107/. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 10.27.
Jakarta, ICC. 2018. “Ayat-ayat Al-Qur`an yang Menyatakan Islam sebagai Rahmatan lil
`Alamin”, https://icc-jakarta.com/2018/02/16/ayat-ayat-al-quran-yang-menyatakan-islam-
sebagai-rahmatan-lil-alamin/. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 11.12.
Listanto, Koko Dwiko. 2018. “Meneladani Sifat Asmaul Husna Ar-Rahim dalam Kehidupan
Sehari-hari”, http://sekolahbagiilmu.blogspot.com/2017/03/meneladani-sifat-asmaul-husna-
ar-rahim.html. Diakses pada 7 Oktober 2021 pukul 11.35.