Anda di halaman 1dari 15

( CBR )

CRITICAL BOOK REPORT

Diajukan untuk memenuhi tugas sebelum UTS dari Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Islam

Dosen Pengampuh :

ELGA NOVIRA RIZKINTA, M.Pd

MUHAMMAD RAMADHAN

01092111

PGMI NON REGULER

SEMESTER II

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINNGI ILMU TARBIYAH

BATU BARA

2021/2022
KATA PENGANTAR

segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam dan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dimana karna beliau lah kita masih diberikan kesehatan sampai sekarang, sehingga
kita masih bisa berjumpa dan berkumpul di hari ini.

Dan karna beliau juga saya selaku penulis mampu menyelesaikan tugas UTS dari mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam ini dengan waktu yang sesingkat singkatnya, walaupun tugas yang
saya kerjakan ini masih banyak kekurangan didalamnya.

Maka dari itu saya selaku penulis sangat berharap kepada pembaca maupun rekan-rekan
semuanya untuk membantu saya dalam memperbaiki hasil karya saya tulis saya ini agar bisa
menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya, dengan memberikan masukkan atau saran maupun
tanggapan yang berguna dan bermanfaat dalam membangun karya agar lebih baik lagi
kedepannya.

BATU BARA CITY, 10/06/2022

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mengkritik sebuah buku pembaca atau pengkritik harus mampu dalam menyimak
dengan baik agar dapat mengetahui isi dari buku tersebut. Sehingga membuat sih pengkritik tau
kelemahan dan kelebihan dari buku yang di kritik baik itu dario segi cover, meteri, bahasa, huruf,
dan tanda baca yang digunakan.

B. Tujuan
1. Untuk memperluas pengetahuan kita.
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut.
3. Dan untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah ilmu pendidikan islam.
BAB II

PEMBAHASAN

IDENTITAS BUKU PERTAMA

Judul Buku : Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi

Penyusun : Drs. Darwin Une, M.Pd. Agil Bahsoan, S.Ag, M.Ag. dan lainnya

Editor : H. Lukman D. Katili, S.Ag.,M.Th.I.

Tahun Terbit : Cet.I (2013), Cet. II (2014), Cet.III (2015)

Kota : Gorontalo

Penerbit : Ideas Publishing

IDENTITAS BUKU KEDUA

Judul Buku : Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam

Penulis : Prof. Dr. A. Tafsir, dan kawan-kawan

Editor : Tedi Priatna, M. Ag

Tahun Terbit : April 2004

Kota : Bandung

Penerbit : Mimbar Pustaka : Media Transformasi Pengetahuan

BUKU PERTAMA BUKU KEDUA


RINGKASAN BUKU PERTAMA

A. Manusia Dan Agama


1. Asal Penciptaan Manusia
Proses penciptaan manusia dari apa asal kejadiannya di dalam Al-Quran banyak ayat
yang menunjukkan hal itu. Dalam perkembangan proses penciptaan manusia secara turun
temurun Al-quran sudah menjelaskan bahwa manusia berasal dari air.
Secara biologis manusia ini telah diciptakan oleh Allah dengan keteraturannya, seperti
sebagai berikut :
- Manusia asalnya satu umat : (Q.S, Surat AlBaqarah, 2 : 213)
- Manusia berbeda bahasa dan warna kulit : (Q.S. Ar-Rum, 30 : 22)
- Manusia diciptakan tidak secara main-main : (Q.S. Al-Mukminun, 23 : 115).
- Manusia diciptakan dalam susah payah (penuh perjuangan) (QS,Al- Balad, 90: 4)
- Manusia tidak ada apa-apa tatkala ia lahir : (Q.S, An-Nahal, 16 : 78).
- Manusia dikembangbiakan :(Q.S. Al-Mukminun, 23 : 79 & Asy-Syuura, 42 : 11)
- Manusia diistimewakan Allah : (Q.S, Al-Isra, 17 : 70)
- Bantuk rupa manusia dibaguskan : (Q.S AlMukmin, 40 : 64, dan Q.S, At- Taghabuu, 64 :
3)
- Bentuk rupa manusia ditentukan semenjak dalam rahim :(Q.S, Ali – Imran, 3 : 6)
- Umur manusia telah ditetapkan umurnya : (Q.S, Fathir, 35 : 11)
- Derajat manusia sepadan dengan amalnya : (Q.S, Al-An’am : 6 : 132).
2. Kedudukan Manusia dengan Makhluk Lain
Manusia bila dibandingkan dengan makhlluk lain, terdapat perbedaan yang sangat berarti
pada manusia.
3. Istilah Agama
Penggunaan Istilah agama yang hingga sekarang ini dipakai untuk penyebutan agama
pada umumnya di Indonesia termasuk Islam adalah istilah yang dipinjam dari nama agama
Hindu/Budha dari India. Sebutan ini tampak pada pengertian agama berasal dari bahasa
Sansekerta yang digunakan oleh India dalam penyebutan agama Hindu/Budha. Ketika agama
Hindu/Budha masuk ke Indonesia mengawali agama-agama lain, maka agama yang kemudian
muncul di Indonesia meminjam nama tersebut untuk dijadikan nama dari setiap anutan
kepercayaan/keyakinan pada umumnya termasuk Islam.
4. Nilai-nilai Islam dalam Budaya Indonesia
Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam berasal dan negeri
Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dan budaya Arabnya. Pada awal-awal
masuknya dakwah Islam ke Indonesia dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran Islam dan
mana budaya Arab. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang
Arab dengan perilaku ajaran Islam. Seolah-oleh apa yang dilakukan oleh orang Arab itu
semuanya mencenninkan ajaran Islam. Bahkan hingga kini budaya masyarakat Arab masih
melekat pada tradisi masyarakat Indonesia. Di zaman modern, ada satu fenomena yang menarik
untuk kita simak bersama yaitu semangat dari sebahagian generasi muda umat Islam untuk
mempelajari mengamalkan ajaran Islam. Mereka berpandangan bahwa Islam yang benar adalah
segala sesuatu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw, secara utuh termasuk nilai-nilai
budaya Arabnya. Kita sepakat bahwa Muhammad Saw itu adalah Rasul Allah. Kita tahu Islam
itu dari beliau, dan yang mengingkari kerasulannya adalah kafir.
5. Akhlak
Kata akhlak ini tidak di cantumkan dalam alQuran. Yang ada dalam bentuk mufrad yakni
khuluq, itupun terulang sebanyak dua kali. Meskipun demikian al-Quran menjelaskan kurang
lebih 1500 ayat yang mengandung ajaran-ajaran mengenai akhlak baik itu secara teoritis maupun
praktis. Sehingga hampir seperempat al-Qur‟an membahas mengenai akhlak. Selain Sumber
utama al-Qur‟an sumber lain juga banyak menjabarkan bagaimana sebenarnya akhlak yakni
dalam haditshadits nabi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa betapa sentralnya
kedudukan akhlak dalam ajaran Islam.
Karakteristik Akhlak :
- Al- Akhlaq al-rabbaniyah. Yang dimaksud dengan akhlak rabbani ialah akhlak yang
bersumber kepada wahyu Allah dan al-Sunnah.
- Al-Akhlaq al-Insaniyah (akhlak manusiawi) yakni ajaran akhlak sejalan dan memenuhi
fitrah insani. Kerinduan jiwa manusia akan kebajikan akan dipenuhi dengan mengikuti
ajaran akhlak Islami. Akhlak Islami adalah benar-benar memelihara eksistensi manusia
sebagai makhluk yang terhormat yang sesuai dengan fitrahnya.
- Al-Akhlaq al-Syamilah (akhlak universal), yakni ajaran akhlak bersifat menyeluruh
sesuai dengan kehidupan manusia, baik dalam dimensi veritkal maupun horisontal.
- Al-akhlaq al-Tawazun ( akhlak keseimbangan), yakni ajaran akhlak yang memahami
manusia memiliki dua sisi potensi naluri, naluri hewaniyah dan naluri ruhaniyah atau
manusia memiliki unsur jasmaniyah dan unsur ruhani yang membutuhkan pelayanan
keseimbangan. Ajaran akhlak Islam akan menuntun kepada kebahagiaan dunia dan
akhirat.
- Al-akhlaq al-Waqi‟iyah (akhlak realistik), yakni ajaran akhlak Islam memperhatikan
kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk memiliki
kelebihan dari mkhluk lain, tetapi manusia juga memiliki kelemahan. Ajaran Islam
memberikan kemudahan dan keringanan dalam melaksanakan ajarannya.

Akhlak terhadap Allah; dengan cara :

 Beribadah yang benar kepada Allah SWT.


 Berdoa kepada-Nya dengan penuh yakin dan harap-harap cemas
 Tawadhu
 Husnuzhzhon (berbaik sangka) kepada-Nya
 Taqwa
 Tawakal
 Berzikir

RINGKASAN BUKU KEDUA

A. Perlunya Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam


Dalam bukunya, Azyumardi Azra (1999) menyatakan kekecewaannya yang mendalam
tentang kurangnya perhatian terhadap kajian Ilmu Pendidikan Islam. Ia mengatakan kajian
kependidikan Islam nampaknya merupakan bidang yang belum tergarap secara serius. Bahkan,
katanya lagi, lebih memprihatinkan lagi, kajian kependidikan Islam dalam konteks Indonesia
lebih ketinggalan. Dia kecewa berat rupanya karena pada saat yang sama, aspirasi dan tuntutan
masyarakat muslim terhadap (peningkatan mutu) pendidikan Islam semakin besar. Pada bulan
Oktober 1993 telah diadakan Musyawarah Nasional Ilmu Pendidikan Islam di Ciawi, Bogor,
musyawarah itu diselenggarakan oleh Departemen Agama. Salah satu rekomendasi penting yang
diberikan oleh musyawarah itu ialah Agar ada usaha sungguh-sungguh untuk mengembangkan
Ilmu Pendidikan Islam.
B. Fungsi pendidikan
Fungsi ini mempunyai hubungan yang erat dengan masalah tanggung jawab orang tua
sebagai pendidik pertama dari anak-anaknya. Keluarga sebagai lembaga pendidikan bertanggung
jawab pula pada pendidikan orang tua dalam lingkup pendidikan orang dewasa. Dengan
perkataan lain keluarga bertanggung jawab untuk mengembangkan anakanak, yang dilahirkan
dalam keluarga ini, untuk berkembang menjadi orang yang diharapkan oleh bangsa, negara dan
agamanya.
C. Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akidah
Maksud tanggung jawab ini adalah mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan,
keislaman, sejak anak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu. Dasar-dasar keimanan
dalam pengertian ini adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan dengan jalan khabar secara
benar berupa hakikat keimanan dan masalah gaib.
Penanaman akidah ini, telah dicontohkan oleh para Nabi terdahulu, sebagaimana
diceritakan oleh Allah dalam alQur’an, seperti Firman-Nya dalam QS.2 ayat 132 : “ Dan Ibrahim
telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anakmu, demikian pula Ya’qub. Ibrahim berkata” Hai
anak-anakku sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam memeluk Islam.
D. Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akhlak.
Tanggung jawab ini maksudnya adalah bahwa pendidikan dan pembinaan mengenai
dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki anak sejak anak masih
kecil, hingga ia dewasa atau mukallaf. Dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas Rasulullah SAW., berkata “dekatilah anak-anakmu dan didiklah serta binalah
akhlakakhlaknya”. Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk prilaku.
Pendidikan dan pembinaan akhlak anak dalam keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan
dari orang tua. Contoh yang terdapat pada prilaku dan sopan santun orang tua dalam hubungan
dan pergaulan antara ibu dan bapak, perlakuan orang tua terhadap anak-anak mereka, dan
perlakuan orang tua terhadap orang lain di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat.
 Pendidikan Islam mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat
dengan cara mempelajari fakta pendidikan yang esensial serta latar belakang dari
kebudayaan masing-masing yang berorientasi pada kehidupan bermasyarakat.
 Sedang alat dan materinya di samping sarana dan prasarana juga segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses transformasi diarahkan kepada peserta didik dalam mencapai
tujuan.
 Lembaga-lembaga pendidikannya seperti: Kuttab, mesjid, madrasah dan sebagainya,
yang kesemuanya merupakan hasil pemikiran atas kebutuhan masyarakat Islam dalam
perkembangannya mengalami penyesuaian-penyesuaian.
 Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia cukup mendapat perhatian khususnya dari
pemerintah, sejalan dengan program pemerintah yakni wajib belajar.
 Perkembangan pendidikan Islam di dunia cukup pesat, walau di tiap-tiap negara berbeda
sebab adanya pasang surut.
Manusia, pada hakikatnya adalah makhluk yang terdiri dari dua unsur pokok, yaitu unsur
jasmani dan ruhani. Unsur jasmani dibentuk dari bahan baku tanah atau saripati tanah yang telah
berproses menjadi sperma yang terdapat pada laki-laki dan zat ovum pada perempuan., lewat
sebuah perkawinan dari dua jenis manusia tersebut. Sementara unsur ruhani merupakan unsur
immateri atau sisi dalam manusia, yang ditiupkan langsung oleh Allah ke dalam diri manusia,
yang berfungsi menggerakkan dan mempengaruhi perbuatan. Dalam menjalani hidupnya,
manusia mempunyai dua tugas pokok yaitu sebagai ‘abdullah dan khalifah fi al-ardh, baik dalam
kapasitas sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Namun demikian, perlu dikemukakan bahwa meskipun seluruh aspek kejiwaan remaja
tersebut telah berfungsi dengan sempurna, tetapi arah perkembangannya tergantung pada sifat
dan kualitas jiwa yang dimilikinya. Hal itu disebabkan dalam jiwa setiap manusia terdapat daya
sebagai faktor penggerak yang mengarahkan tingkah laku, yang dalam al-Qur`an disebutkan tiga
faktor penggerak, yaitu fithrah, syahwah dan hawa. Sehingga berpotensi cenderung kepada dua
arah perkembangan, positif atau negatif.
BAB III

PERBANDINGAN

A. Kelebihan Buku Pertama


Buku yang pertama ini sangat cantik dari segi covernya, karna memiliki warna yang
mencolok membuat pembaca merasa tertarik untuk membacanya, sususan paragraph nya pun
cukup rapi, dan buku ini juga banyak menggunakan firman Allah sebagai landasannya, dari
pembahasannya pun banyak mengandung pelajaran untuk kehidupan kita supaya lebih baik lagi
kedepannya, dan buku ini juga begitu akurat karna memiliki banyak referensi yang cukup banyak
sehingga membuat pembaca lebih percaya akan buku ini.
B. Kelebihan Buku Kedua
Jika kita lihat dari segi cover, bukun kedua ini memiliki cover yang kurang menarik,
karna memiliki warna yang agak kusam, dan tidak ada ketertarukan disaat kita melihat nya,
namun buku ini mengandung pembahasan yang cukup menarik untuk dibaca karna banyak
pengetahuan yang belum kita ketahui tentang masuknya pendidikan islam ke sekolah/universitas
yang tercantum didalam buku ini, dan buku ini juga memiliki banyak referensi yang membuat
pembaca merasa puas dalam membacanya.
C. Kekurangan Buku Pertama
Buku pertama ini memiliki kekurangan dalam segi kerapian halaman karna ada beberapa
halaman yang kurang rapi dan kosong, buku ini juga menggunakan bahasa asing yang membuat
para pembaca tidak mengerti akan hal itu.
D. Kekurangan Buku Kedua
Buku kedua ini memiliki banyak kekurangan, dari segi tulisan buku ini kurang rapi, dan
daftar pustakanya tidak beraturan, banyak menggunakan kalimat yang sulit dimengerti, dan
kurang menarik untuk dibaca.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
CBR (Critical Book Report) ini ditulis oleh penulis untuk menambah wawasan kita dan
memperluas pengetahuan kita dalam pendidikan islan, agar kita lebih baik lagi kedepannya
dengan mempelajari materi yang dibahas dalam kedua buku ini, dan penulis berharap semoga
CBR ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis terutama.

B. Saran
Dan pemulis mengahrapkan kritik dan sarannya dari sang pembaca untuk
menyempurnakan hasil CBR yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Yazid, dkk. 2007. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Jakarta. Averroes Press.
Ahmad D. Marima, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Alma’arif, Bandung, 1986
Akram Dhiyauddin. Tt. Masyarakat Madani, Penerjemah Mun‟im Yusuf Al-Qardhaway. 1997.
Pengantar Kajian Islam. Studi Analistik Konprehensif tentang Pilar-Pilar
Substansial. Karakteristik, Tujuan dan Sumber Acuan Islam. Jakarta. Pustaka
Al- Kausar. Zuhaily Wahbah. Tt., Fiqih al-Islamy wa Adillatuhu, Juz VIII.
Mesir. Dar al-fix
Amru Khalid. 2005. Menjadi Mukmin Yang Berakhlak. Jakarta. Qisthi Press. Ahsin Sakho
Muhammad, dkk. 2007. Ensiklopedi Alquran. Terjemahan dari Al Maushuah
Al Quraniyyah oleh Muhammad Kamil Hasan. Jakata : Kharisma Ilmu.
Andi Hakim Nasution, dkk. 2001. Pendidikan Agama & Akhlak Bagi Anak dan Remaja.
Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa, Usaha Nasional, Surabaya, 1983
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 1987 Rekornendasi dan Pedoman Pelaksanaan Zakat, hasil
seminar, 30 Juni dan 7 Juli 1975, Jakarta : BAZIS DKI.
Daud Ali, M. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Raja Grafind Persada.
Depag RI, Al-Quran Dan Terjemahnya,Jakarta, 1980
Gema Insani, Cetakan kesatu. Jakarta. Press, 1999.
Hadgson Marshall G.S. 1974. The Venture of Islam. Conscience and History in a World
Civilization. The Univercity of Chicago Press.
Harun Nasution. 1986. Sejarah Peradaban Islam.Jakarta. Bulan Bintang.
Hasbi Indra, 2005. Pendidikan Islam Melawan Globalisasi. Jakarta : Ridha Mulia.
Mahmud Syaltut. 1966. Islam Akidah dan Syariah. Jakarta. Pustaka Amani.
Muhammad Natsir. 1973, Kapita Selecta, Jakarta. Bulan Bintang.
Munawir Sazali, 1990. Islam dan Tata NegarA. Jakarta. UI Press Mujamma‟ Khadim al
Haramain Asy Syarifain al Malik Fahd. 1990. AlQuran Terjemahan. Madinah
Munawarah P.O Box. 3561.
Nasution, Harun Islam Rasional. Bandung: Mizan. 1989
Nasution, S., Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito: Bandung. 1996
Nasution, Thamron. Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jakarta:
BPK. Gunung Mulia. 1986
Natipulu, Pola Umum Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Jakarta. 1979
Nurcholis Madjid, Masyarakat Religius. Jakarta: Paramadina. 1997
Nursid Sumaatmadja. Menuju Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup, Bandung:
Alfabeta. 1997
Phenix H. Philip, Reals of Meaning. New York: Mc Graw-Hill Book Company. 1964
Richard Eyre, dan Linda. Mengajarkan Nilai-nilai kepada Anak-anak. Alih Bahasa Alex Tri
Kantjono Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1995
Shan‟any Muhammad Ibn Isma‟il. Tt. Subul al-Salam, Muhammad Au Sabih. Juz III. Syaukani
Muhammad bin Au bin Muhammad. Tt. Nail alAuthar, Jilid IV, Mesir:
Musthafaal-Babi alHalaby. Sirry, A. 1999.
Swasono Srie-Edi. 1987. Pandangan Isima dalam Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: UI-Press.
Team Penyusun Kamus PPPB, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud RI, Jakarta,1988
Toto Suryana. 2000. Pendidikan Agama Islam. Bandung . Tiga Mutiara. Umari,
Zahara Idris & Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,
1992
Zainudin Arif, Andragogi, Angkasa, Bandung, 1986

Anda mungkin juga menyukai