Disusun oleh:
Amzaq Bagus Purnomo (2021051024/2B)
Anas Sobirin (2021051026/2B)
Aril Arfianto (2021051236/2B)
Usay Senja Varamida (2021051149/2B)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini diberi judul “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi”.
Terakhir, kami menyadari bahwasannya makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun guna
menjadikan penulisan makalah ini lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. HAKEKAT DEMOKRASI 2
B. DEMOKRASI 4
C. DEMOKRASI DI INDONESIA 6
D. SISTEM POLITIK DI INDONESIA 9
E. PENDIDIKAN DEMOKRASI 13
BAB III PENUTUP 14
A. KESIMPULAN 14
B. SARAN 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap negara di dunia termasuk Indonesia memiliki suatu sistem
pemerintahan yang dianut atau diterapkan dalam pelaksanaan kenegaraannya. Sistem
pemerintahan ini juga yang menentukan kondisi negara tersebut saat itu dan
kedepannya akan seperti apa.
Sistem pemerintahan yang dianut dan diterapkan di Indonesia adalah sistem
pemerintahan demokrasi. Setelah sebelumya sistem pemerintahan di Indonesia sempat
berubah dan berganti. Sistem pemerintahan demokrasi menganut asas dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat yang berarti keseluruhan proses pemerintahan itu
melibatkan rakyat.
Melalui makalah ini, penulis ingin membahas tentang demokrasi yang ada
atau diterapkan di Indonesia, dengan tujuan agar seluruh masyarakat yang membaca
makalah ini khusunya kami mahasiswa di Universitas Mayjen Sungkono bisa lebih
memahami seperti apa demokrasi yang ada di Indonesia, bagaimana hakekatnya, dan
lain sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berikut adalah rumusan masalah yang diterapkan oleh penulis dalam makalah
ini:
1. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi?
2. Bagaimana Demokrasi di Indonesia diterapkan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
materi kewarganegaraan dari dosen dan yang tidak kalah penting tentunya untuk
menjelaskan agar dapat dipahami bersama apa itu demokrasi dan seperti apa
pendidikan demokrasi di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKEKAT DEMOKRASI
Hakikat demokrasi terletak pada upaya menempatkan kekuasaan politik
tertinggi pada rakyat. Istilah demokrasi diartikan sebagai sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hakikat demokrasi sebagai suatu sistem
bermasyarakat dan bernegara memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di
tangan rakyat. Menyadur dari Bahan Ajar Demokrasi oleh Dwi Sulisworo dkk, hal
tersebut mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)
Pemerintahan dari rakyat berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan
diakui di mata rakyat. Pemerintahan yang diakui merupakan pemerintahan yang telah
mendapat pengakuan dan dukungan dari rakyat. Hal tersebut sangat penting bagi
pemerintah karena akan membantu menjalankan roda birokrasi dan program-
programnya
2. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)
Pemerintahan oleh rakyat artinya pemerintahan menjalankan kekuasaan atas
nama rakyat bukan karena dorongan sendiri. Pengawasan dilakukan oleh rakyat bisa
dilakukan secara langsung oleh rakyat. Atau bisa juga dilakukan secara tidak langsung
melalui DPR.
3. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people)
Kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah harus dijalankan
untuk kepentingan rakyat. Pemerintah wajib menjamin adanya kebebasan seluas-
luasnya.
Penggolongan Demokrasi
Keanekaragaman pemahaman hakikat demokrasi digolongkan menjadi tiga
sudut pandang, yaitu ideologi, cara penyaluran kehendak rakyat, dan titik perhatian.
Berikut penjelasannya menurut Drs. Hasim. M.
A. Berdasarkan ideologi
Sistem politik demokrasi berdasarkan sudut pandang ideologi
dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
2
1) Demokrasi konstitusional
Ciri dari demokrasi konstitusional yakni kekuasaan pemerintah
terbatas. Pada sistem ini pemerintah tidak diperkenankan banyak
campur tangan dan bertindak sewenang-wenang terhadap warganya.
2) Demokrasi rakyat
Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial
dan tanpa kepemilikan pribadi. Demokrasi rakyat adalah bentuk
khusus demokrasi yang memenuhi fungsi diktator proletar.
3
1) Demokrasi formal
Demokrasi formal sangat menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang politik, tanpa disertai usaha untuk menghilangkan kesenjangan
dalam bidang ekonomi. Pada demokrasi ini, semua orang memiliki
derajat dan hak yang sama.
2) Demokrasi material
Demokrasi material menitikberatkan upaya yang dapat
menghilangkan perbedaan dalam bidang-bidang ekonomi. Sedangkan
persamaan bidang politik kurang menjadi perhatian bahkan terkadang
dihilangkan.
3) Demokrasi gabungan
Demokrasi gabungan merupakan demokrasi yang
mengolaborasikan kebaikan dan membuang keburukan pada demokrasi
formal maupun demokrasi material. Pada sistem ini persamaan derajat
dan hak setiap warga diakui. Namun, demi kesejahteraan bersama
seluruh aktivitas rakyat dibatasi.
B. DEMOKRASI
Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos
bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan.
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak,
kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam
pengambilan keputusan di pemerintahan.
1. C. F. Strong
2. Haris Soche
3. Montesquieu
4. Aristoteles
5. John L. Esposito
6. Affan Gaffa
7. Abraham Lincoln
8. Joseph A. Schemer
4
Ciri-ciri Demokrasi
Tujuan Demokrasi
1. Kebebasan berpendapat
2. Menciptakan keamanan dan ketertiban
3. Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan
4. Membatasi kekuasaan pemerintahan
5. Mencegah perselisihan
Macam-macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana
rakyat tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama
tanpa melihat latar belakang dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara
5
demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-
macam demokrasi yang perlu diketahui:
1. Demokrasi parlementer
2. Demokrasi langsung
3. Demokrasi tidak langsung
4. Demokrasi Pancasila
5. Demokrasi predensial
Prinsip-prinsip Demokrasi
C. DEMOKRASI DI INDONESIA
Macam-macam Demokrasi yang Pernah Berlaku di Indonesia
Demokrasi di Indonesia merupakan Demokrasi Pancasila, namun sebelum
terbentuknya demokrasi Pancasila tersebut, terdapat beberapa bentuk demokrasi yang
dianut oleh Bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Demokrasi Parlementer (1945 – 1959)
Macam-macam demokrasi di Indoensia yang pertama adalah
demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlementer serta
partai-partai. Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan
melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi
kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan sesudah
kemerdekaan diproklamirkan dan kemudian diperkuat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 dan 1950. Banyak para ahli menilai bahwa demokrasi
parlementer kurang cocok untuk Indonesia. Karena lemahnya benih-benih
6
demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-
partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem
parlemen di mana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala
Negara konstitusional beserta menteri-menterinya yang mempunyai
tanggung jawab politik. Karena fragmentasi partai-partai politik usai
kabinet pada masa ini jarang dapat bertahan lama. Koalisi yang dibangun
dengan gampang pecah hal ini mengakibatkan destabilisasi politik
nasional.
Faktor-faktor semacam ini, ditambah dengan tidak memiliki
anggota-anggota partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai
konsensus mengenai dasar Negara untuk undang-undang dasar baru.
Kondisi tersebut akhirnya mendorong Ir. Soekarno sebagai presiden untuk
mengeluarkan dekrit 5 juli yang menentukan berlakunya kembali UUD
1945. Dengan demikian demokrasi parlementer di Indonesia berakhir.
2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
demokrasi di Indonesia berikutnya adalah demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi konstitusional
dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini
kuat ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik,
perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai unsur sosial-
politik semakin meluas.
UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk
bertahan selama sekurang-kurangnya lima tahun. Namun ketetapan MPRS
No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur
hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini yang
ditentukan oleh Undang-Undang Dasar.
Selain itu, banyak sekali tindakan yang menyimpang atau
menyeleweng terhadap ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar seperti
pada tahun 1960 Ir. Soekarno sebagai presiden membubarkan Dewan
Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum. Padahal dalam penjelasan UUD
1945 secara eksplisit ditentukan bahwa presiden tidak mempunyai
wewenang untuk berbuat demikian. Berakhirnya pemerintahan Soekarno
7
menjadi akhir dari berlakunya demokrasi terpimpin di Indonesia, yang
kemudian digantikan dengan demokrasi pancasila.
3. Demokrasi Pancasila Orde Baru (1966 – 1998)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang
menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah
pancasila, UUD 1945, dan Tap MPRS/MPR dalam rangka meluruskan
penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa demokrasi
terpimpin. Namun, dalam perkembangannya peran presiden justru semakin
dominan terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain.
Melihat praktik demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politik penguasa pada saat itu. Sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Demokrasi Pancasila pada era Orde Baru kerap ditandai dengan
dominasi peran ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur
tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan publik, masa
mengambang, monolitisasi ideologi negara, inkorporasi lembaga non
pemerintah. Pemerintahan Orde Baru sendiri berakhir pada tahun 1998
setelah Soeharto dilengserkan oleh rakyatnya pada Mei 1998.
4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1999 – Sekarang)
Setelah Orde Baru berakhir, Indonesia mulai memasuki era
Reformasi di mana pemerintah Habibie mulai menjalankan demokrasi
dengan menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia dengan jalan
kebebasan pers dan kebebasan berbicara. Keduanya dapat berfungsi
sebagai check and balances serta memberikan kritik supaya kekuasaan
yang dijalankan tidak menyeleweng terlalu jauh. Dalam perkembangannya
demokrasi di Indonesia setelah rezim Habibie diteruskan oleh presiden
Abdurahman Wahid sampai dengan Pemerintahan Joko Widodo.
Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila
Ciri dari Demokrasi Pancasila, antara lain yaitu:
1. Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi.
2. Adanya pemilu secara berkesinambungan.
3. Adanya peran-peran kelompok kepentingan.
4. Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
8
5. Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk
menyelesaikan masalah.
6. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara
terbanyak.
9
untuk memudahkan analisis atas berbagai hal yang kongkret. Yang membedakan
antara sistem politik dari sistem yang lain adalah pola-pola interaksi dalam sistem
politik melibatkan kekuasaan dan kewenangan.
10
Begitu kuatnya kekuasaan politik Soeharto yang ditopang oleh birokrasi dan
militer membuat struktur politik tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Politik dan
pemerintahan yang didominasi oleh birokrasi dan militer yang pada perkembangan
selanjutnya mempresentasi pada diri Soeharto. Ini telah memandulkan fungsi-fungsi
struktur politik demokrasi hingga hanya sebagai pelayan atas keinginan-keinginan
Soeharto dan kroni-kroninya.
Di sisi lain, ketiadaan pembangunan politik juga membuat politik pada masa
Orde Baru minim partisipasi politik. Pada tingkat sistem, otoritarianisme politik yang
dikontekstasikan Orde Baru telah membuat sistem politik tidak lagi responsive
terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pembangunan ekonomi yang
semestinya ditujukan untuk mendorong kemakmuran rakyat, dalam kenyataannya
hanya dinikmati oleh segelintir elit politik dan ekonomi terutama yang berada dalam
lingkaran keluarga Soeharto.
Harus diakui pada masa Orde Baru dari segi pembangunan fisik memang ada
dan keamanan terkendali. Namun, pada masa Orde Baru demokrasi tidak ada,
kalangan intelektual dibelenggu, pers di daerah di bungkam, KKN dan pelanggaran
HAM terjadi di mana-mana. Secara garis besar ada lima pelanggaran norma dan nilai
dalam masyarakat pada masa Orde Baru, yaitu:
11
pemerintahan, kritik terhadap pemerintah, dan berita-berita yang dapat
mengganggu stabilitas dan keamanan nasional.
12
E. PENDIDIKAN DEMOKRASI
13
Pendidikan demokrasi Seperti halnya demokrasi, pendidikan demokrasi secara
substantif bukan semata keterlibatan publik dalam elektoral, seperti pilkada, pileg.
Pendidikan demokrasi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meraih
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap, dan
4. Nilai-nilai yang berkaitan dengan berbudaya demokratis.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Penulis berharap agar pembaca dapat dengan cermat membaca dan memahami
makalah berikut sehingga segala ilmu yang ada di dalam makalah berikut dapat
diserap dengan maksimal dan diaplikasikan di dunia nyata. Selain itu agar para
pembaca juga aktif memberikan saran dan masukan terkait makalah ini agar
kedepannya makalah ini selalu dalam kondisi update dan dapat memberikan manfaat
lebih besar untuk kami penulis dan pembacanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2021. “Pengertian Demokrasi: Sejarah, Ciri, Tujuan, Macam, dan Prinsip”,
https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/. Diakses pada 27 Maret 2022 pukul 15.15.
Astuti, Novi Puji. 2020. “Macam-macam Demokrasi di Indonesia, dari Parlementer hingga
Pancasila”, https://www.merdeka.com/jabar/macam-macam-demokrasi-di-indonesia-dari-
parlementer-hingga-pancasila-kln.html. Diakses pada 27 Maret 2022 pukul 15.21.