Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DEMOKRASI KEWARGANEGARAAN

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan


Dosen Pengampu Vivi Astuti N, M.Pd

Oleh:
Eko Febrianto (SD.2211.010)
Endriyani Lisa Apriliya (SD.2211.012)
Kintan Agustina (SD.2211.026)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP MUHAMMADIYAH BLORA
BLORA
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Makalah yang sederhana ini dijuduli Demokrasi Kewarganegaraan karena isi berisi
bahasan tentang Demokrasi Kewarganegaraan. Bahasannya cukup singkat, padat, dan tidak
berbelit-belit. Hal ini dimaksudkan agar mudah dipahami oleh para pembaca. Selaras dengan
judulnya.
Bagian Pertama: konsep demokrasi, berisi tiga bab, yakni (1) arti demokrasi (2)
manfaat demokrasi (3)ciri demokrasi, Bagian kedua: pengertian demokrasi berisi Bahan yang
disajikan dalam makalah teks ini sebenarnya merupakan komfilasi dari berbagai bahan acuan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di sana-sini terdapat petikan-petikan konsep
dan bahan wacana dari acuan lain. Tentang kelemahan isi tulisan ini tidak akan ditutup-tutupi
karena sudah begitu jelas. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan tulisan
ini sangatlah dinanti-nantikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.

Blora, 05 April 2023


Kelompok 6
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka
dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers
sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan
warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
2. Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?
3. Apa sajakah ciri-ciri demokrasi ?
4. Apa saja jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia ?
5. Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi.
2. Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.
3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
4. Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya.
5. Mengetahui sejarah perkembangan pelaksanaan demokrasi.
PEMBAHASAN
A. KONSEP DEMOKRASI
1. Arti Demokrasi
a) Pengertian demokrasi secara etimologi
Arti demokrasi secara etimologi berasal dari dua kata dari bahasa yunani,
yakni demos dan kratos. Demos berarti rakyat, sementara kratos atau cratein berarti
pemerintahan. Maka dapat diartikan definisi demokrasi secara etimologis adalah
sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kata demokrasi merujuk kepada konsep
kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu.
Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan
berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga Negara, menegakan rule
of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan
masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan
kehidupan yang layak.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan
rakyat.
Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya mengandung makna
(Mas’oed, 1997) adalah partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan . (partisipasi
politik), yaitu;
1) Penduduk ikut pemilu;
2) Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir;
3) Penduduk ikut kampanye pemilu;
4) Penduduk jadi anggota parpol dan ormas;
5) Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah.
Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat berbeda-beda
tergantung dari kondisi dan situasi dari negara yang bersangkutan.

b) Pengertian demokrasi secara umum


Definisi demokrasi secara umum adalah bentuk pemerintahan di mana semua
warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi menuntuk keterlibatan rakyat dalam
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi ada di
tangan rakyat. Rakyat turut berpartisipasi aktif dalam kebijakan-kebijakan
pemerintahan serta turut memilih pemimpin lewat adanya pemilihan umum
secara langsung dari tingkat presiden sampai gubernur dan bupati sekalipun.\

c) Arti demokrasi menurut kbbi


Pengertian demokrasi menurut kbbi (kamus besar bahasa indonesia)
adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta
memerintah dengan perantaraan wakilnya atau dengan kata lain dikenal sebagai
pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi
semua warga negara.

2. Manfaat Demokrasi
Dalam kehidupan bermasyarakat yang mewujudkan kerja sama agar
terhindarnya pertikaian sesama masyarakat, demokrasi memiliki beberapa manfaat
dalam kehidupan bermasyarakat supaya suara yang disalurkan dari rakyat ke rakyat
tidak terlalu banyak perselisihan sehingga menghasilkan hasil demokrasi yang
sesuai dengan apa yang diinginkan. Hal tersebutlah yang membuat banyak
pemerintahan di berbagai negara menganut sistem demokrasi dalam menjalankan
roda pemerintahan. Alasan terbesarnya adalah karena kehidupan demokrasi
memiliki banyak manfaat untuk kehidupan bermasyarakat, yaitu:
a. Kesetaraan sebagai warga Negara.
Disini demokrasi memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat.
Prinsip kesetaraan menuntut perlakuan sama terhadap pandangan-pandangan
atau pendapat dan pilihan setiap warga Negara.
b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum.
Kebijakan dapat mencerminkan keinginan rakyatnya. Semakin besar suara
rakyat dalam menentukan semakin besar pula kemungkinan kebijakan itu
menceminkan keinginan dan aspirasi rakyat.
c. Pluralisme dan kompromi.
Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan kemajemukan dalam masyarakat
maupun kesamaan kedudukan diantara para warga Negara. Dalam demokrasi
untuk mengatasi perbedaan-perbedaan adalah lewat diskusi, persuasi,
kompromi, dan bukan dengan paksanaan atau pameran kekuasaan.
d. Menjamin hak-hak dasar.
Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar tentang hak-hak sipil dan
politis; hak kebebasan berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan
berkumpul, hak bergerak, dsb. Hak-hak itu memungkinkan pengembangan diri
setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan kolektif
yang lebih baik.
e. Pembaruan kehidupan social.
Demokrasi memungkinkan terjadinya pembawan kehidupan social.
Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin dan pergantian
para politisi dilakukan dengan cara yang santun, dan damai. Demokrasi
memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan

3. Ciri Ciri Sistem Demokrasi


Sebuah negara dapat dikatakan menjalankan proses demokrasi apabila
memenuhi sejumlah ciri. Ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu:
a. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala;
b. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati
kedudukan dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti;
presiden, menteri, gubemur dsb;
c. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-
tokoh yang sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam
pemerintahan; sekaligus sebagai tandingan bagi pemerintah yang sedang
berkuasa;
d. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah
tertentu yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu;
e. Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh pemenntah
atau anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya hak menyatakan
pendapat (lisan, tertulis, pertemuan, media elektronik dan media cetak,
dsb);
f. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam
pemilihan umum.
Selain ciri system demokrasi, juga ada ciri kepribadian yang demokratis, antara
lain:
a. Menerima orang lain;
b. Terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru;
c. Bertanggungjawab;
d. Waspada terhadap kekuasaan;
e. Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;
f. Emosi-emosinya terkendali;
g. Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan

B. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Dalam sistem pemerintahan demokrasi, rakyat turut berpartisipasi aktif dalam
kebijakan pemerintahan. Indonesia menjadi salah satu contoh negara demokrasi. Ada
banyak juga macam-macam demokrasi, misalnya seperti demokrasi langsung dan
tidak langsung, demokrasi liberal dan demokrasi rakyat serta demokrasi Pancasila
yang dianut oleh Indonesia. Ada banyak contoh negara yang menganut sistem
pemerintahan demokrasi di seluruh dunia.
1. Pengertian demokrasi menurut para ahli terdapat 23 yang telah
terkemukakan, namun kami mengambil Sebagian saja yang sebagai berikut:
a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, Demokrasi memiliki 2 arti, yaitu :
1) Demokrasi merupakan suatu bentuk atau sistem pemerintahan
dimana seluruh rakyatnya ikut serta dalam memerintah, yaitu
melalui perantara wakil-wakil terpilih mereka.
2) Demokrasi merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup
yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, serta
perlakuan yang sama bagi semua warga negaranya.
b) Menurut Abraham Lincoln
Dalam pidato Gettyburgnya, Presiden Amerika Serikat yang ke-16
Abraham Lincoln menyatakan bahwa demokrasi merupakan suatu sistem
pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa rakyat
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan,
dimana masing-masing dari mereka memiliki hak dalam memperoleh
kesempatan serta hak dalam bersuara yang sama dalam upaya mengatur
kebijakan pemerintahan. Dalam sitem ini, keputusan diambil
berdasarkan hasil suara terbanyak.
c) Menurut H. Harris Soche (Yogyakarta : Hanindita, 1985)
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan rakyat. Artinya
rakyat atau orang banyak merupakan pemegang kekuasaan dalam
pemerintahan. Mereka memiliki hak untuk mengatur, mempertahankan,
serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-wakil
mereka, yaitu orang-orang atau badan yang diserahi wewenang untuk
memerintah.
d) Menurut Hannry B. Mayo
Dalam demokrasi suatu kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang secara efektif diawasi oleh rakyat
melalui berbagai macam pemilihan yang dilakukan berdasarkan pada
prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam suasana dimana
kebebasan politik terjadi.
e) Menurut Charles Costello
Dalam kontek kontemporer, demokrasi merupakan suatu sistem sosial
serta politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah
yang dibatasi oleh hukum serta kebiasaan dalam melindungi hak-hak
individu warga negara.
Dalam demokrasi, terdapat pengakuan terhadap kehendak rakyat yang
dijadikan sebagai landasan dalam legitimasi serta kewenangan
pemerintahan (kedaulatan rakyat). Kehendak tersebut nantinya akan
dituangkan dalam suatu iklim politik terbuka, yaitu dengan
melaksanakan pemilihan umum yang diadakan secara bebas dan berkala.
Tiap-tiap warga negara memiliki hak untuk memilih pihak-pihak yang
akan memerintah serta juga dapat menurunkan pemerintahan yang
sedang berjalan kapanpun mereka mau.
f) Menurut John L Esposito
Pada dasarnya, demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dari
rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu, rakyat memiliki hak untuk ikut
berpartisipasi, baik berperan aktif maupun pada saat melakukan
pengontrolan terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain daripada itu, dalam lembaga resmi pemerintahan
terdapat pemisahan berbagai macam unsur seperti unsur eksekutif,
legislatif, maupun unsut yudikatif secara jelas.
g) Menurut Amien Rais
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu negara
disebut sebagai negara demokrasi. Kriteria tersebut antara lain adalah :
1) Keikutsertaan dalam pembuatan keputusan
2) Memiliki kesamaan di hadapan hukum
3) Pendistribusian pendapat yang dilakukan secara adil
4) Memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan
5) Ketersediaan serta keterbukaan informasi
6) Memperhatikan atau mengindahkan fatsoen atau tata krama
politik.
Kebebasan perorangan atau individu
1) Semangat untuk bekerja sama
2) Adanya hak untuk melakukan protes
3) Terdapat 4 macam kebebasan, yakni :
4) Kebebasan dalam berpendapat
5) Kebebasan dalam persuratkabaran
6) Kebebasan dalam berkumpul atau berorganisasi
7) Kebebasan dalam beragama.

2. DEMOKRASI MENURUT SUDUT PANDANG RAKYAT


Demokrasi merupakan suara atau pendapat dari rakyat ke rakyat
sehingga demokrasi dapat diartikan sendiri oleh rakyat yang menurut
pandangan rakyat yang memiliki arti luas yang di ungkapkan melalui suara
rakyat terhadap pemerintah atau lembaga negara lainnya. Jika dipandang dari
segi pertisipasi yang diberikan oleh rakyat, demokrasi dibedakan menjadi 2
jenis yaitu :
a. Demokrasi langsung (Direct Democracy)
Merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana sebagai warga
negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas, rakyat
secara langsung ikut serta dalam pembuatan keputusan politik di
negara tersebut.
b. Demokrasi Tidak langsung (Indirect Democracy)
Merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana peran rakyat
dalam pembuatan keputusan politik di negara tersebut dilakukan
oleh orang-orang yang telah dipilih rakyat itu sendiri sebagai wakil
mereka melalui pemilihan umum. Dengan kata lain, kekuasaan
untuk pembuatan keputusan dilimpahkan atau diwakilkan kepada
orang-orang yang telah dipilihnya melalui pemilihan umum.
Dalam perkembangannya, demokrasi merupakan suatu tatanan
dalam pemerintahan yang hampir dipakai oleh seluruh negara-
negara di dunia ini. Adapun ciri-ciri dari pemerintahan yang
menganut sistem demokrasi antara lain adalah :
1) Dalam pengambilan keputusan politik, secara langsung
maupun tidak langsung rakyat ikut terlibat di dalamnya.
2) Negara mengakui, menghargai, serta memberikan
perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
3) Semua warga negara (rakyat) memiliki persamaan hak
dalam segala bidang.
4) Dalam rangka menegakkan hukum dalam pemerintahan,
maka dibentuklah lembaga-lembaga peradilan dan
kekuasaan kehakiman yang independen.
5) Adanya pengakuan kebebasan serta kemerdekaan bagi
seluruh warga negara.
6) Adanya pers (media massa) yang bebas untuk
menyampaikan informasi serta mengontrol perilaku dan
kebijakan pemerintah.
7) Untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Lembaga
perwakilan rakyat, maka diadalaka pemilihan umum yang
dilakukan secara periodik.
8) Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil untuk
menentukan atau memilih pemimpin negara, pemerintahan,
serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
9) Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan baik
itu suku, agama, golongan, dan lain sebagainya.

C. CIRI CIRI DEMOKRASI


Mengambil contoh di negara Indonesia sendiri, ada beberapa jenis demokrasi
yang dapat kita pelajari, seperti demokrasi liberal, dan juga demokrasi terpimpin.
Pada demokrasi terpimpin sendiri juga banyak ditemukan kejadian sejarah yang
sangat kontroversial, seperti halnya beberapa fakta mengenai sistem demokrasi ini
yang dapat anda temukan dalam pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, dampak
Demokrasi Terpimpin, yang mana juga hampir serupa dengan demokrasi liberal, yang
terdapat pada dampak Demokrasi Liberal. Ciri-ciri demokrasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Rakyat memiliki hak untuk ikut campur dalam pemerintahan
Salah satu hal positif yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat adalah
kebebasan untuk bisa ikut serta untuk masuk ke dalam pemerintahan.Jadi,
ada transparansi yang berada pada pemerintahan kepada rayat sehingga
tidak ada lagi kebingungan dan kerahasian yang akan ditutup-tutupi dari
rakyatnya. Hal ini nampak serupa dengan demokrasi lainnya yang dapat
anda temukan dalam salah satu jenis demokrasi yaitu demokrasi rakyat,
pada demokrasi rakyat. Hal pertama inilah yang tentunya termasuk ke
dalam ciri-ciri Demokrasi, karena dengan begitu, rakyat bisa dengan bebas
menaampaikan aspirasinya lewat lembaga-lembaga atau individu sebagai
perwakilan untuk bisa menyampaikan suara mayoritas masyarakat yang
terkumpul kepada pemerintah. Dengan disampaikannya aspirasi dari
rakyat, maka pemerintah bisa membentuk langkah korektif untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan di wilayah tersebut.
2. Adanya undang-undang yang mengatur tentang pengaruh rakyat pada
pemerintahan
Tentunya, pengaruh dari rakyat juga mempunyai aturan-aturan yang
jelas, yang mana mengatur segala bentuk prosedur, langkah-langkah, hak
dan kewajiban rakyat yang harus dipenuh dalam rangka untuk
berkontribusi kepada negara atau pemerintahan. Peraturan tersebut
terkandung dalam Undang-Undang yang memuat pasal-pasal yang jelas
tentang hal tersebut. Dengan ada aturan yang jelas, maka rakyat tidak akan
menggunakan hak suaranya dengan sepele.
3. Rakyat memiliki perwakilan untuk menyampaikan suara
Meskipun rakyat memilikhak untuk menyampaikan pendapat atau
suaranya agar bisa didengar oleh pemerintah untuk kemudian
dipertimbangkan dan diwujudkan, ntunya suara tadi harus ditampung
terlebih dahulu dalam suatu wadah yang bisa dipercaya. Akan rumit bukan,
bila membayangkan rakyat banyak bersuara dengan pendapat yang
berbeda-beda. Hal tersebutlah yang justru bisa membuat suatu
kebingungan, dan malahan pendapat-pendapat tadi bisa tidak terdengar
sama sekali.
4. Adanya sistem pemilihan umum
Salah satu peran serta dalam pemerintahan bisa dilihat dari
dijalankannya Pemilu di Indonesia. Pemilu sendir berarti Pemilihan
Umum, dimana setiap orang yang sudah memenuhi syarat bisa melakukan
pemilihan. Pemilu sendiri bisa membawa dampak-dampak tertentu yang
bisa dirasakan oleh masyarakat, seperti pada dampak positif dan negatif
Pemilu. Sistem dari pemilu sendiri juga beragam, apabila ditelusuri ada
dua macam sistem pemilu, yaitu sistem pemilu distrik dan sistem pemilu
proporsional.
5. Adanya partai-partai
Selain bebas untuk memilih, rakya juga diberi kebebasan untuk
mencalonkan diri lewat partai-partai yang telah dibuat. Dengan dukungan
yang cukup, seorang individu dapat mencalonkan dirinya sebagai
pemimpin selanjutnya, apabila dirasa cukup mampu dan percaya diri. Pada
era demokrasi sebelum demokrasi Pancasila, hanya terdapat beberapa
pertai yang dominan saja, namun pada saat ini kita bisa melihat sendiri
bahwa banyak sekali partai yang bermunculan, yang tentunya menambah
hirup pikuk kehidupan politik di Indonesia.
6. Ada tanggung jawab dari pihak yang terpilih
Begitu terpilih menjadi seorang pemilih, tentunya janji-janji ng
disampaikan waktu kampanye harus sebisa mungkin dipenuhi. Hal ini
perlu dilakukan karena akan memberikan dampak yang baik dari rakyat.
Karena seorang individu telah mendapat kepercayaan dari rakyat, sudah
seharusnya ia juga memberikan “imbalan” kepada mereka dengan bentuk
peningkatan-peningkatan daerah yang dibutuhkan.
7. Dihargainya Hak Asasi Manusia
Tentunya, ciri-ciri demokrasi yang paling dominan adalah dijaminnya
Hak Asasi Manusia. Setiap orang berhak untuk mendapatkan jaminan
untuk hidupnya. Begitu juga masyarakat, yang sudah sepatutnya terbebas
dari adanya penyebab konflik horizontal dan penyebab pelanggaran HAM
vertikal yang seringkali dilakukan oleh pemerintah. Dengan adanya
jaminan akan Hak Asasi Manusia, masyarakat akan bisa hidup tenang apa
adanya ancaman atau tekanan dari pemerintah.
8. Adanya toleransi dalam perbedaan
Indahnya sebuah negara apabila bisa saling menghargai satu sama lain,
meskipun dapat ditemukan banyak sekali perbedaan di dalamnya.
Demokrasi selain menjamin adanya hak asasi manusia, juga menjamin
adanya perbedaan dalam hal apapaun. Jadi, sudah sepatutnya masyarakat
yang tinggal pada negara dengan sistem demokrasi bisa saling
menghormati satu sama lain tanpa memandang adanya perbedaan.

D. JENIS JENIS DAN PRINSIP DEMOKRASI


1. Jenis Jenis Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'demokratia' yang memiliki arti
kekuasaan rakyat. Berikut ini adalah klasifikasi demokrasi berdasarkan titik berat
perhatiannya, di antaranya:
a) Demokrasi Material
Demokrasi material merupakan demokrasi yang dianut oleh negara-
negara sosialis. Fokus demoktasi material adalah menghilangkan perbedaan
di bidang ekonomi. Selain itu, demokrasi material tidak memperhatikan
persamaan di bidang politik.
b) Demokrasi Formal
Demokrasi formal memiliki sistem yang menjunjung tinggi persamaan
di bidang politik dan enggak mengesampingkan kesenjangan di bidang
ekonomi. Umumnya, demokrasi formal dianut oleh negara-negara liberal.
c) Demokrasi Gabungan
Berbeda dengan demokirasi sebelumnya, demokrasi gabungan enggak
menerapkan atau membuang hal-hal negatif dari demokrasi material dan
formal. Sehingga demokrasi gabungan mengambil kebaikan dari bentuk
demokrasi material dan formal. Biasanya demokrasi gabungan dianut oleh
negara-negara sosialis.
Selain itu, berikut ini adalah beberapa kriteria yang harus dipenuhi
dalam demokrasi, antara lain:
1) Setiap warga memiliki peluang yang sama dalam memberikan
penilaian logis terhadap jalannya proses politik dan pemerintahan.
2) Masyarakat terlibat dalam hal yang berkaitan dengan hukum.
3) Adanya kekuasaan eksklusif bagi rakyat dalam menentukan agenda
yang harus dan enggak harus diputuskan.

2. Prinsip Demokrasi
Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia ialah
segala prinsip negara yang berhubungan erat atau berdasarkan dari makna
demokrasi. Prinsip demokrasi telah dijalankan negara Indonesia sejak dahulu kala.
Merujuk pada buku berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
ditulis Ai Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra, Abraham Lincoln mengartikan
demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Berdasarkan buku yang ditulis Ai Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra, makna
demokrasi dalam perkembangannya tidak hanya dalam arti sempit di bidang
pemerintahan. Namun saat ini sudah meluas ke dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam perkembangannya, demokrasi mengalami pasang surut. Hal ini ditandai
oleh sejumlah istilah demokrasi yang menunjukkan bentuk pelaksanaan sistem
pemerintahan demokrasi di suatu negara. Prinsip demokrasi diterapkan dalam
berbagai kehidupan seperti persamaan derajat, kebebasan mengeluarkan pendapat,
supremasi hukum, dan partisipasi rakyat. Seluruhnya yang melandasi berbagai
kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
Asas atau prinsip utama demokrasi Pancasila, yaitu pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat. Musyawarah berarti pembahasan untuk menyatukan
pendapat dalam penyelesaian masalah bersama. Sementara, mufakat adalah sesuatu
yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat.
Jadi, musyawarah mufakat berarti pengambilan suatu keputusan berdasarkan
kehendak orang banyak (rakyat), sehingga tercapai kebulatan pendapat.
Secara keseluruhan, prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia meliputi sembilan
unsur, diantaranya sebagai berikut:
a) Pengakuan hak asasi manusia.
b) Pemisahan atau pembagian kekuasaan (trias politika).
c) Pemerintahan menurut hukum.
d) Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk prosedurnya.
e) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
f) Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan politik.
g) Kebebasan mengemukakan pendapat
h) Kebebasan berserikat dan berposisi.
i) Pendidikan politik atau kewarganegaraan (civil education)

E. PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA


Berawal di Eropa, demokrasi meluas ke seluruh penjuru dunia, termasuk
Indonesia. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi
mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Dalam praktiknya di Indonesia, sistem demokrasi mengalami berbagai tantangan dan
perubahan. Berikut empat periode perkembangan demokrasi di Indonesia sejak
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

1. Demokrasi Liberal-Parlementer (1945-1959


Sistem demokrasi parlementer ditandai dengan sistem pemerintahan
parlementer. Hal ini ditetapkan lewat Maklumat Wakil Presiden No. X dan
Maklumat Pemerintah mengenai pergantian sistem pemerintahan dari
Presidensial menjadi Parlementer pada 3 November 1945. Pada 14 November
1945 terbentuklah kabinet pertama yang dipimpin Soetan Sjahrir atau Kabinet
Sjahrir sebagai perdana menteri. Kabinet ini hanya berusia tiga bulan karena
dijatuhkan oposisi. Tetapi pada 12 Maret 1946 kembali membentuk kabinet
Sjahrir setelah ditunjuk Presiden Soekarno untuk kedua kalinya. Kabinet
Sjahrir II terbentuk pada 12 Maret 1946 dan berakhir pada 2 Oktober 1946
sekali lagi akibat tekanan oposisi. Setelah itu, Sjahrir ditunjuk untuk ketiga
kalinya membentuk kabinet. Kabinet Sjahrir III berlangsung selama kurun
waktu 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947.
Setelah pemerintahan Sjahrir III, kabinet silih dibentuk silih berganti.
Tercatat ada kabinet Amir Sjarifudin I dan II, Kabinet Darurat, serta Kabinet
Hatta I dan II. Pada 1949, demokrasi parlementer diperkuat dengan landasan
konsititusional Undang-undang Dasar Sementara 1950. Di Undang-Undang
Dasar Sementara 1950 menyatakan lembaga eksekutif atas presiden sebagai
kepala negara konstitusional dan menteri-menteri bertanggungjawab kepada
perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sehari-hari. Tetapi, hal itu tidak
membuat kabinet pemerintahan berjalan stabil. Jatuh bangun kabinet terus
berlangsung hingga Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 Juli 1959
yang menandai berakhirnya era demokrasi liberal atau parlementer.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Dalam dekrit 5 Juli 1959, Presiden Soekarno menegaskan berlakunya
kembali UUD 1945. Dekrit tersebut adalah realisasi dari keinginan Soekarno
untuk mengubah sistem demokrasi parlementer pada 27 Januari 1957 di
Bandung. Soekarno mengungkapkan keinginannya untuk kembali bisa
mencampuri urusan pemerintahan meskipun Badan Konstituante belum juga
menyelesaikan membentuk undang-undang dasar yang baru. UUD 1945
memebuka kesempatan bagi seoramg presiden untuk bertahan selama lima
tahun. Tetapi lewat ketetapan MPRS No. III/1963, jadilah Soekarno sebagai
presiden seumur hidup. Di masa demokrasi terpimpin, keuasaan Soekarno
sebagai presiden sangat besar. Dengan kekuasaannya tersebut, pada 1960
Soekarno bahkan membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil
pemilihan umum.
3. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru (1965-1998)
Peristiwa G30S/PKI segera mengakhiri era demokrasi terpimpin. Pada
1969, MPRS memberhentikan Soekarno sebagai presiden dan digantikan
Soeharto. Indonesia memasuki era baru yang disebut sebagai Demokrasi
Pancasila. Demokrasi Pancasila bermaksud untuk mengoreksi sistem politik
selama masa demokrasi terpimpin yang dianggap bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945. Demokrasi Pancasila ingin meletakkan UUD 1945
sebagaimana terlahir setelah proklamasi. Tetapi dalam perkembangannya,
peran presiden juga makin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang
lain. Demokrasi Pancasila selama era Orde Baru ditandai dengan dominasi
ABRI atau TNI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik.
Campur tangan pemerintah dalam partai politik dan kehidupan politik
masyarakat juga terjadi. Kondisi ini berlangsung hingga Mei 1998 ketika
Soeharto terpaksa mundur dari posisi sebagai presiden akibat people power
yang dinamakan sebagai Gerakan Reformasi.
4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1998-Sekarang)
Seperti Demokrasi Pancasila ala Orde Baru yang ingin merevisi
praktik demokrasi terpimpin, Demokrasi Pancasila era reformasi juga ingin
merevisi praktik politik dan pemerintahan Orde Baru yang dianggap
menyimpang. Pemerintahan BJ Habibie yang menggantikan Soeharto
membuka belenggu terhadap kemerdekaan pers dan berbicara sesuai tuntutan
reformasi. Pemilu bebas pertama setelah Orde baru digelar pada 1999,
menempatkan KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden keempat Indonesia.
Sampai masa pemerintahan Presiden Jokowi yang kedua saat ini, demokrasi di
Indonesia masih terus mengalami tantangan dalam perkembangannya.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kata demokrasi mengacu
pada konsep kehidupan suatu negara atau masyarakat, di mana seorang warga negara
dewasa berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih melalui
pemilihan umum. Pemerintah dalam negara demokratis juga mendorong dan
menjamin kemerdekaan berbicara, gartaining, berdebat, menyatukan setiap warga
negara, menegakkan aturan hukum, keberadaan pemerintah yang menghormati hak-
hak kelompok minoritas; Dan masyarakat warga memberikan kesempatan yang sama
untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Demokrasi dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat demokratis, yaitu
kesetaraan sebagai warga negara, memenuhi kebutuhan bersama, pluralisme dan
kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaharuan kehidupan sosial. Dalam
perjalanan sejarah bangsa, ada empat demokrasi politik berbeda yang telah diterapkan
dalam kehidupan bernegara Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer, Demokrasi
Terkemuka, Demokrasi Pancasila di Era Orde Baru, Demokrasi Pancasila di era Orde
Reformasi.

B. SARAN
Di Indonesia, demokrasi bukan hanya sekedar sistem pemerintahan, tetapi kini
telah menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang paling penting atau
krusial dalam bencana alam Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat
yang akan duduk di parlemen, yang kita kenal dengan Pemilihan Umum anggota
DPR, DPD dan DPRD. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, konstituen tersebut
pada dasarnya bekerja untuk rakyat secara keseluruhan. Itulah yang dinamai dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Untuk itu, diharapkan masyarakat mengikuti
jalan pemerintah menuju Indonesia yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, 2011 Perkembangan Demokrasi di Indonesia. Perpustakaan Termiga. Bogor


Arifin, Muhammad 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Lengkap. Perpustakaan Graha.
Jakarta
Hendro, Saka. 2010. Demokrasi dan politik. Gramedia. Jakarta
Rogaiyah, Alfitri. 2009. Jurnal ppkn dan Hukum: Demokrasi Kesetaraan atau Disparitas.
Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan
Sulfa, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Halu Oleo. Kendari

Anda mungkin juga menyukai