Disusun oleh :
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 5
BAB III 14
PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008 hal 105
2
Ardoni, Teknologi Informasi Kesiapan Pustakawan Memanfaatkannya, Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan
Dan Informasi, 2005 hal 33
warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi
Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu
yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita
temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu
banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang
patut kita syukuri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa sajakah jenis - jenis demokrasi?
3. Bagaimana ciri - ciri demokrasi?
4. Bagaimana prinsip demokrasi?
5. Apa saja fungsi dari demokrasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar demokrasi.
2. Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri pemerintahan demokratis.
6. Untuk mengetahui landasan-landasan demokrasi Indonesia.
7. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
6
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, cet2, Sinar Grafika Offset, Jakarta,
2011, hlm 116.
7
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm. 241.
8
Jimmly Asshddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di
Indonesia, Ichtiar Baru,
Jakarta, 1994, hlm 27-28
9
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara…,op.cit. hlm. 249
hukum tertentu, wajib berdasarkan undang-undang. Negara hukum formal ini dijuluki
pula dengan negara demokratis yang berlandaskan negara hukum.
Penerapan konsep demokrasi ini tidak dapat dijalankan dengan hanya berjalan
di tempat saja. Tetapi, penerapan konsep ini dibutuhkan peninjauan yang
berkelanjutan sehingga mencapai demokrasi yang dipandang sempurna bagi suatu
negara. Demokrasi bukanlah taken for granted, demokrasi membutuhkan perjuangan
nyata dari setiap warga maupun penyelenggara negara untuk berperilaku sedemikian
rupa sehingga mendukung pemerintahan atau sistem politik demokrasi. Demokrasi
bukan semata-mata berpihak pada kehendak rakyat yang bebas, akan tetapi tetap
dilandasi dengan prinsip-prinsip hukum bernegara.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu, demos yang berarti rakyat
dan kratos berarti pemerintahan. Secara sederhana demokrasi berarti pemerintahan
oleh rakyat. Demokrasi telah dikenal sejak abad 5 sebelum masehi, awalnya sebagai
reaksi terhadap pengalaman buruk yang diakibatkan oleh monarki dan kediktatoran di
Yunani.10
Sejarah peristilahan demokrasi sendiri juga dapat ditelusuri jauh ke belakang.
Konsep ini ditumbuhkan pertama kali dalam praktik negara kota Yunani dan Athena
(450 SM dan 350 SM).
Definisi demokrasi menurut kamus adalah pemerintahan oleh rakyat,
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau
oleh wakil-wakil yang mereka pilih dalam sistem pemilihan yang bebas.
Berikut ini beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli yang sebenarnya juga
memiliki maksud yang sama seperti :
1. Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat (Abraham Lincoln).
2. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau
prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah
setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
10
Sunarso, Membedah Demokrasi, sejarah, konsep dan implementasinya di Indonesia, UNY press,
Yogyakarta,
2015, hlm 10.
Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam
memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.
3. Demokrasi menurut H. Harris Soche adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan
HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari
setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
4. Demokrasi menurut Montesquieu, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu
sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasan
untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan
dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan
masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi
oleh institusi lainnya.
5. Demokrasi Menurut Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat
dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil
rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan
kepentingannya akan diperhatikan dalam melaksanakan kekuasaan negara.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas kita bisa menyimpulkan bahwa
demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan rakyat kebebasan dalam
pemerintahan negara dan menjadi penentu keputusan dan kebijakan tertinggi dalam
penyelenggaraan negara dan pemerintahan serta sebagai pengontrol terhadap
pelaksanaanya, baik secara langsung oleh rakyat atau melalui lembaga perwalian.
Partai memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah sesuai atau
tidaknya dengan aspirasi dan kepentingan warganya. Selain itu, partai juga dapat
mewakili rakyat dalam mengusung calon pemimpin, baik itu pemimpin negara
maupun pemimpin daerah.11
11
Khulafa Pinta Winastya, 6 juli, 2021,
https://www.merdeka.com/trending/ciri-ciri-demokrasi-pengertian�prinsip-dan-sejarahnya-kln.html
D. Prinsip - Prinsip Demokrasi
12
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara,2018), halaman
104
a. Kebebasan : Adalah kekuasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam
pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama
atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun.
b. Persamaan : Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun
dalam negara demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan
harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik.
c. Solidaritas : Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena
dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan
bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat
karena adanya tujuan bersama.
d. Toleransi : Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat
menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
e. Menghormati kejujuran : Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk
menyatakan suatu kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi
semua pihak.
f. Menghormati penalaran : Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang
memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal
serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya
solidaritas antar warga masyarakat demokratis.
2. Prinsip - prinsip demokrasi bersifat universal
a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
para warga negara.
d. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
3. Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law)
antara lain sebagai berikut:
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
b. Kedudukan yang sama dalam hukum.
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
E. Ciri - Ciri Sistem Demokrasi di Indonesia
13
https://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-indonesia/
G. Perkembangan Demokrasi di Indonesia
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Demokrasi adalah kekuasaan pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik
secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan). Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dengan demikian,
demokrasi berarti kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat dan rakyat
mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur
kebijakan pemerintahan.
2. Demokrasi pancasila (1945-1950), demokrasi liberal (1950-1959), demokrasi
terpimpin (1959-1965).
3. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: Adanya
keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan). Adanya pengakuan,
penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
4. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai
Sistem Politik dan Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
5. Sistem politik yang memberikan kekuatan untuk memilih pemimpin rakyat
dan pemerintahan secara bebas serta adil dalam pemilihan umum, memberikan
kebebasan bagi individu sebagai warga negara untuk dapat aktif berpartisipasi
di dalam politik dan sebagai warga, memberikan perlindungan kepada hak
asasi pada warga negara, menghasilkan sebuah aturan yang berlaku kepada
semua warga negara tanpa ada pandang bulu.
B. Saran
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008 hal 105
Ardoni, Teknologi Informasi Kesiapan Pustakawan Memanfaatkannya, Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan Dan
Informasi, 2005 hal 33