Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DEMOKRASI DI INDONESIA

Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Abdullah Zaini, S.Pd.I., M.Pd

Disusun oleh :

Abu Musa Asy'ari (06040522073)

Adiibah Azzuhrah Zhaafirah (06040522074)

Ghina Zayyina Amalia Mozamb (06040522080)

Sita Lailatun Ni'ma (06040522098)

Zahra Fatihatul Qolby (06040522102)

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 4

Latar Belakang 4

Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Konsep Dasar Demokrasi 5


B. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli 7
C. Ciri - Ciri Demokrasi 9
D. Prinsip - Prinsip Demokrasi 9
E. Ciri - Ciri Sistem Demokrasi di Indonesia 11
F. Landasan - Landasan Demokrasi Di Indonesia 11
G. Perkembangan Demokrasi di Indonesia 12

BAB III 14

PENUTUP 14

A. Kesimpulan 14
B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat. Secara


etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos artinya rakyat dan kratein
artinya kekuasaan.1
Demokrasi adalah kekuasaan pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik
secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan). Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dengan demikian, demokrasi berarti kekuasaan
tertinggi yang berada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan
suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.
Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka
dengan diberlakukannya sistem demokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers
sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi telah mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh pesatnya
perkembangan teknologi informasi. Teknologi informasi dalam The Dictionary of
Computers Information Processing and Telecommunications, diberi batasan sebagai
teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis
informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi.2
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan

1
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008 hal 105
2
Ardoni, Teknologi Informasi Kesiapan Pustakawan Memanfaatkannya, Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan
Dan Informasi, 2005 hal 33
warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi
Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu
yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita
temukan dari banyaknya agama yang masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu
banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang
patut kita syukuri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa sajakah jenis - jenis demokrasi?
3. Bagaimana ciri - ciri demokrasi?
4. Bagaimana prinsip demokrasi?
5. Apa saja fungsi dari demokrasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar demokrasi.
2. Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri pemerintahan demokratis.
6. Untuk mengetahui landasan-landasan demokrasi Indonesia.
7. Untuk mengetahui perkembangan demokrasi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Demokrasi

Demokrasi merupakan wujud pemerintahan di mana seluruh warga negaranya


mempunyai hak yang sama buat pengambilan keputusan yang bisa mengganti hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara turut serta baik secara langsung
maupun lewat perwakilan dalam formulasi, pengembangan, serta pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup keadaan sosial, ekonomi, adat serta budaya yang membolehkan
terdapatnya penerapan kebebasan politik secara leluasa serta setara. Demokrasi juga
menggambarkan seperangkat gagasan serta prinsip tentang kebebasan beserta
penerapan serta prosedurnya. Demokrasi mempunyai arti penghargaan terhadap
kualitas diri manusia.
Demokrasi bukan merupakan istilah asing bagi semua orang. Hampir seluruh
negara di dunia yang dewasa ini menjuluki dirinya sebagai negara demokrasi. Hal ini
mengindikasikan bahwa gagasan demokrasi saat ini semakin mendunia dan diakui
sebagai bentuk pemerintahan yang lebih sempurna dibandingkan dengan beberapa
bentuk pemerintahan yang lain. Sebab terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi
pengoperasian demokrasi disuatu negara, seperti ideologi, latar belakang sejarah,
situasi sosial budaya, tingkat perkembangan ekonomi, dan lain sebagainya.3 Menurut
Hans Kelsen, ide demokrasi berawal dari keinginan manusia untuk menikmati
kebebasan (free will). Kebebasan yang barangkali didapat dalam masyarakat, dan
eksklusif di setiap negara, tidak bisa berarti kebebasan dari setiap ikatan, tetapi hanya
bisa berupa kebebasan dari satu macam ikatan tertentu.4 Apa yang disampaikan Hans
Kelsen tersebut tidak terlepas dari sejarah perjalanan dari demokrasi itu sendiri.
Konsep demokrasi lahir di Yunani Kuno dan diterapkan dalam hidup
bernegara antara abad IV sebelum masehi hingga abad VI masehi. Demokrasi yang
diterapkan dikala itu adalah demokrasi langsung, artinya hak rakyat untuk membuat
keputusan politik dijalankan oleh seluruh rakyat atau warga negara, yang pada saat itu
berjumlah kurang lebih 300.000 orang.5 Pada zaman Yunani Kuno inilah istilah
demokrasi tersebut tampak, istilah demokrasi mempunyai konotasi yang sangat buruk.
3
Budi Juliardi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo, Jakarta,
2014, hlm 82.
4
C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Ilmu Negara, Pradnya Paramita, Jakarta, 2001, hlm 77.
5
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia, Jakarta, 2002, hlm 54
Demokrasi (“demos” + “cratos” atau “demos” + “cratein”, dibayangkan orang sebagai
pemerintah oleh semua orang yang adalah kebalikan dari konsep pemerintahan oleh
seseorang (autocracy).6
Demokrasi menurut asal kata berarti “rakyat berkuasa” atau “government or
rule by the people”. Dalam bahasa Yunani demos dapat diartikan sebagai rakyat,
kratos/kratein dapat juga diartikan sebagai kekuasaan/berkuasa.7 Artinya, kekuasaan
itu pada intinya diakui berasal dari rakyat sehingga rakyatlah yang hakikatnya
menentukan dan memberi arah serta yang sesungguhnya memperjuangkan kehidupan
kenegaraan. Keseluruhan sistem perjuangan negara itu juga pada dasarnya
diperuntukkan bagi seluruh rakyat itu sendiri. Bahkan, negara yang baik diidealkan
juga agar diperjuangkan bersama-sama dengan rakyat dalam arti dengan melibatkan
seluruh masyarakat dalam arti seluas-luasnya.
Konsep demokrasi jadi suatu kata kunci tertentu dalam bidang ilmu politik.
Perihal ini menjadi wajar, karena demokrasi dikala ini disebut- sebut sebagai penanda
pertumbuhan politik suatu negara. Berdiskusi mengenai demokrasi merupakan
memperbincangkan tentang kekuasaan, ataupun lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan
secara beradab. Di Indonesia sendiri, demokrasi sudah melewati banyak fase- fase di
mana demokrasi terus menjadi berkembang sesuai perkembangan era. Dalam
penerapannya, demokrasi senantiasa memunculkan pro serta kontra, baik dalam
kebijakan ataupun realisasinya. Maka dari itu, penulis mengangkat permasalahan
demokrasi, khususnya demokrasi di Indonesia.8
Pemahaman tentang kerakyatan (demokrasi) tidak dapat dipecahkan dari
paham konsep negara hukum. Perihal ini disebabkan hukum yang mengatur dan
membatasi kekuasaan negara maupun pemerintah diartikan sebagai hukum yang
dibuat atas dasar kekuasaan atau kedaulatan rakyat.9 Oleh karena itu, jika kita
mengkaji mengenai negara hukum, maka terdapat hubungan yang erat dengan
demokrasi. Sebagaimana negara hukum formal yaitu negara hukum yang mendapat
pengesahan/pengakuan dari rakyat, segala tindakan penguasa memprioritaskan bentuk

6
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, cet2, Sinar Grafika Offset, Jakarta,
2011, hlm 116.
7
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm. 241.
8
Jimmly Asshddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di
Indonesia, Ichtiar Baru,
Jakarta, 1994, hlm 27-28
9
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara…,op.cit. hlm. 249
hukum tertentu, wajib berdasarkan undang-undang. Negara hukum formal ini dijuluki
pula dengan negara demokratis yang berlandaskan negara hukum.
Penerapan konsep demokrasi ini tidak dapat dijalankan dengan hanya berjalan
di tempat saja. Tetapi, penerapan konsep ini dibutuhkan peninjauan yang
berkelanjutan sehingga mencapai demokrasi yang dipandang sempurna bagi suatu
negara. Demokrasi bukanlah taken for granted, demokrasi membutuhkan perjuangan
nyata dari setiap warga maupun penyelenggara negara untuk berperilaku sedemikian
rupa sehingga mendukung pemerintahan atau sistem politik demokrasi. Demokrasi
bukan semata-mata berpihak pada kehendak rakyat yang bebas, akan tetapi tetap
dilandasi dengan prinsip-prinsip hukum bernegara.

B. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu, demos yang berarti rakyat
dan kratos berarti pemerintahan. Secara sederhana demokrasi berarti pemerintahan
oleh rakyat. Demokrasi telah dikenal sejak abad 5 sebelum masehi, awalnya sebagai
reaksi terhadap pengalaman buruk yang diakibatkan oleh monarki dan kediktatoran di
Yunani.10
Sejarah peristilahan demokrasi sendiri juga dapat ditelusuri jauh ke belakang.
Konsep ini ditumbuhkan pertama kali dalam praktik negara kota Yunani dan Athena
(450 SM dan 350 SM).
Definisi demokrasi menurut kamus adalah pemerintahan oleh rakyat,
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau
oleh wakil-wakil yang mereka pilih dalam sistem pemilihan yang bebas.

Berikut ini beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli yang sebenarnya juga
memiliki maksud yang sama seperti :
1. Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat (Abraham Lincoln).
2. Demokrasi menurut Aristoteles mengemukakan ialah suatu kebebasan atau
prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah
setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalam negaranya.
10
Sunarso, Membedah Demokrasi, sejarah, konsep dan implementasinya di Indonesia, UNY press,
Yogyakarta,
2015, hlm 10.
Aristoteles pun mengatakan apabila seseorang hidup tanpa kebebasan dalam
memilih cara hidupnya, maka sama saja seperti budak.
3. Demokrasi menurut H. Harris Soche adalah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan
HAM bagi rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari
setiap paksaan dalam suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
4. Demokrasi menurut Montesquieu, kekuasaan negara harus dibagi dan
dilaksanakan oleh tiga lembaga atau institusi yang berbeda dan terpisah satu
sama lainnya, yaitu pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasan
untuk membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan
dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang. Dan
masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa dipengaruhi
oleh institusi lainnya.
5. Demokrasi Menurut Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat
dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil
rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan
kepentingannya akan diperhatikan dalam melaksanakan kekuasaan negara.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas kita bisa menyimpulkan bahwa
demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan rakyat kebebasan dalam
pemerintahan negara dan menjadi penentu keputusan dan kebijakan tertinggi dalam
penyelenggaraan negara dan pemerintahan serta sebagai pengontrol terhadap
pelaksanaanya, baik secara langsung oleh rakyat atau melalui lembaga perwalian.

C. Ciri - Ciri Demokrasi

Mengenali ciri-ciri demokrasi sudah seharusnya menjadi hal yang penting


untuk diketahui oleh kita sebagai masyarakat Indonesia. Karena di negara Indonesia
memang telah menganut sistem ini dalam pemerintahan. Demokrasi juga merupakan
suatu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan disuatu negara. Dalam sistem
pemerintahan ini, rakyat diberi kewenangan untuk terlibat dalam setiap pembuatan
hukum suatu negara.
Demokrasi mengizinkan warga negara untuk berpartisipasi, baik secara
langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan
hukum. Negara penganut sistem demokrasi juga harus memberikan kebebasan untuk
rakyatnya dalam menyampaikan pendapat.
1. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat
Segala keputusan yang akan atau sudah diambil harus berdasarkan
aspirasi dan kepentingan seluruh warga negara, bukan atas dasar kepentingan
suatu kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya tindakan korupsi,
kolusi, dan nepotisme di dalam masyarakat.
2. Menjalankan Konstitusi
Segala hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan, dan
kekuasaan rakyat, harus dilakukan berdasarkan konstitusi. Hal tersebut
tertuang di dalam penetapan Undang-Undang, dimana hukum harus berlaku
secara adil bagi seluruh warga negara.
3. Adanya Perwakilan Rakyat
Dalam sistem demokrasi terdapat lembaga perwakilan rakyat yang
berfungsi untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Di
Indonesia, lembaga ini dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang
dipilih melalui pemilihan umum sehingga kekuasaan serta kedaulatan rakyat
diwakili oleh anggota dewan terpilih.
4. Adanya Sistem Partai
Di negara demokrasi, biasanya memiliki beragam partai politik. Partai
merupakan salah satu sarana dalam pelaksanaan sistem demokrasi. Melalui
suatu partai, rakyat dapat menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah
secara sah.

Partai memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah sesuai atau
tidaknya dengan aspirasi dan kepentingan warganya. Selain itu, partai juga dapat
mewakili rakyat dalam mengusung calon pemimpin, baik itu pemimpin negara
maupun pemimpin daerah.11

11
Khulafa Pinta Winastya, 6 juli, 2021,
https://www.merdeka.com/trending/ciri-ciri-demokrasi-pengertian�prinsip-dan-sejarahnya-kln.html
D. Prinsip - Prinsip Demokrasi

Di dalam demokrasi, kekuasaan pemerintah di Negara berada di tangan rakyat. Oleh


karena itu, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi di suatu negara. Pemerintahan
Demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang menempatkan rakyatnya sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi. Pemerintahan demokrasi dapat disebut sebagai sistem pemerintahan
yang berkedaulatan rakyat.
Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf, 1997),
yaitu :
a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality), dan
b. Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty).12

Pada dasarnya Demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan. Kebebasan adalah


dasar dari demokrasi. Kebebasan dipandang sebagai sarana untuk mencapai kemajuan dengan
mendapatkan hasil yang maksimal dari upaya seseorang tanpa dibatasi oleh otoritas.
Demokrasi adalah sistem politik yang melindungi kebebasan warganya dan juga memberikan
tugas kepada pemerintah untuk menjamin kebebasan tersebut. Pada dasarnya Demokrasi
adalah pelembagaan dari kebebasan.
Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuan setiap orang. Prinsip
persamaan, memastikan bahwa setiap orang dianggap sama, tanpa ada diskriminasi serta
memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk dapat mengembangkan diri sesuai dengan
potensinya. Demokrasi beranggapan bahwa semua orang memiliki derajat dan hak yang sama
sehingga harus diperlakukan sama pula dalam pemerintahan.
Konsep kedaulatan rakyat pada hakikatnya adalah kehendak rakyat dan dilakukan
untuk kepentingan rakyat. Mekanisme ini akan mencapai dua hal. Pertama, sedikit potensi
penyalahgunaan kekuasaan, kedua, terjaminnya kepentingan rakyat dalam misi pemerintahan.
Perwujudan lain konsep kedaulatan adalah pengawasan oleh rakyat. Pengawasan dilakukan
karena demokrasi tidak mempercayai kebaikan hati penguasa.

Berikut ini beberapa macam prinsip-prinsip demokrasi :


1. Prinsip budaya demokrasi

12
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara,2018), halaman
104
a. Kebebasan : Adalah kekuasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam
pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama
atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun.
b. Persamaan : Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun
dalam negara demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan
harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik.
c. Solidaritas : Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena
dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan
bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat
karena adanya tujuan bersama.
d. Toleransi : Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat
menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
e. Menghormati kejujuran : Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk
menyatakan suatu kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi
semua pihak.
f. Menghormati penalaran : Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang
memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal
serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya
solidaritas antar warga masyarakat demokratis.
2. Prinsip - prinsip demokrasi bersifat universal
a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
para warga negara.
d. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
3. Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law)
antara lain sebagai berikut:
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
b. Kedudukan yang sama dalam hukum.
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
E. Ciri - Ciri Sistem Demokrasi di Indonesia

Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Ciri-ciri sistem demokrasi


dimaksudkan untuk membedakan penyelenggaraan pemerintahan negara yang demokratis.
Berikut ini merupakan ciri-ciri sistem demokrasi di Indonesia:
a. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala
b. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati kedudukan dalam
pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti presiden, menteri, gubernur, dll.
c. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam pemilihan umum
d. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah tertentu yang
diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu.13

F. Landasan - Landasan Demokrasi Di Indonesia

Indonesia menerapkan demokrasi pancasila jika dilihat dari ideologinya. Indonesia


tentunya memiliki landasan-landasan untuk menjalani sistem pemerintahan demokrasi ini.
Berikut landasan - landasan demokrasi di Indonesia :
1. Pembukaan UUD 1945
- Alinea Pertama : Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
- Alinea kedua : Mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
- Alinea ketiga : Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.
- Alinea keempat : Melindungi segenap bangsa.
2. Batang tubuh UUD 1945
- Pasal 1 ayat 2 : Kedaulatan adalah ditangan rakyat.
- Pasal 2 : Majelis Permusyawaratan Rakyat.
- Pasal 6 : Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
- Pasal 24 dan Pasal 25 : Peradilan yang merdeka.
- Pasal 27 ayat 1 : Persamaan kedudukan di dalam hukum.
- Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
3. Lain - lain
- Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi
- UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

13
https://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-indonesia/
G. Perkembangan Demokrasi di Indonesia

1. Demokrasi Liberal-Parlementer (1945-1959)


Sistem demokrasi parlementer ditandai dengan sistem pemerintahan
parlementer. Hal ini ditetapkan lewat Maklumat Wakil Presiden No. X dan Maklumat
Pemerintah mengenai pergantian sistem pemerintahan dari Presidensial menjadi
Parlementer pada 3 November 1945. Pada 14 November 1945 terbentuklah kabinet
pertama yang dipimpin Sutan Syahrir atau Kabinet Syahrir sebagai perdana menteri.
Kabinet ini hanya berusia tiga bulan karena dijatuhkan oposisi.
Tetapi pada 12 Maret 1946 kembali membentuk kabinet Sjahrir setelah
ditunjuk Presiden Soekarno untuk kedua kalinya. Kabinet Sjahrir II terbentuk pada 12
Maret 1946 dan berakhir pada 2 Oktober 1946 sekali lagi akibat tekanan oposisi.
Setelah itu, Sjahrir ditunjuk untuk ketiga kalinya membentuk kabinet. Kabinet Syahrir
III berlangsung selama kurun waktu 2 Oktober 1946 hingga 27 Juni 1947.
Setelah pemerintahan Sjahrir III, kabinet silih dibentuk silih berganti. Tercatat
ada kabinet Amir Sjarifudin I dan II, Kabinet Darurat, serta Kabinet Hatta I dan II.
Pada 1949, demokrasi parlementer diperkuat dengan landasan konstitusional
Undang-undang Dasar Sementara 1950.
Di Undang-Undang Dasar Sementara 1950 menyatakan lembaga eksekutif
atas presiden sebagai kepala negara konstitusional dan menteri-menteri bertanggung
jawab kepada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sehari-hari. Tetapi, hal itu
tidak membuat kabinet pemerintahan berjalan stabil. Jatuh bangun kabinet terus
berlangsung hingga Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 Juli 1959 yang
menandai berakhirnya era demokrasi liberal atau parlementer.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Dalam dekrit 5 Juli 1959, Presiden Soekarno menegaskan berlakunya kembali
UUD 1945. Dekrit tersebut adalah realisasi dari keinginan Soekarno untuk mengubah
sistem demokrasi parlementer pada 27 Januari 1957 di Bandung. Soekarno
mengungkapkan keinginannya untuk kembali bisa mencampuri urusan pemerintahan
meskipun Badan Konstituante belum juga menyelesaikan membentuk undang-undang
dasar yang baru.
UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk bertahan
selama lima tahun. Tetapi lewat ketetapan MPRS No. III/1963, jadilah Soekarno
sebagai presiden seumur hidup. Di masa demokrasi terpimpin, kekuasaan Soekarno
sebagai presiden sangat besar. Dengan kekuasaannya tersebut, pada 1960 Soekarno
bahkan membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilihan umum.
3. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru (1965-1998)
Peristiwa G30S/PKI segera mengakhiri era demokrasi terpimpin. Pada 1969,
MPRS memberhentikan Soekarno sebagai presiden dan digantikan Soeharto.
Indonesia memasuki era baru yang disebut sebagai Demokrasi Pancasila. Demokrasi
Pancasila bermaksud untuk mengoreksi sistem politik selama masa demokrasi
terpimpin yang dianggap bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Demokrasi
Pancasila ingin meletakkan UUD 1945 sebagaimana terlahir setelah proklamasi.
Tetapi dalam perkembangannya, peran presiden juga makin dominan terhadap
lembaga - lembaga negara yang lain. Demokrasi Pancasila selama era Orde Baru
ditandai dengan dominasi ABRI atau TNI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik. Campur tangan pemerintah dalam partai politik dan kehidupan
politik masyarakat juga terjadi.
Kondisi ini berlangsung hingga Mei 1998 ketika Soeharto terpaksa mundur
dari posisi sebagai presiden akibat people power yang dinamakan sebagai Gerakan
Reformasi.
4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1998-Sekarang)
Seperti Demokrasi Pancasila ala Orde Baru yang ingin merevisi praktik
demokrasi terpimpin. Demokrasi Pancasila era reformasi juga ingin merevisi praktik
politik dan pemerintahan Orde Baru yang dianggap menyimpang. Pemerintahan BJ
Habibie yang menggantikan Soeharto membuka belenggu terhadap kemerdekaan pers
dan berbicara sesuai tuntutan reformasi.
Pemilu bebas pertama setelah Orde baru digelar pada 1999, menempatkan KH
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden keempat Indonesia. Sampai masa pemerintahan
Presiden Jokowi yang kedua saat ini, demokrasi di Indonesia masih terus mengalami
tantangan dalam perkembangannya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Demokrasi adalah kekuasaan pemerintahan yang berasal dari rakyat, baik
secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi
perwakilan). Abraham Lincoln, mendefinisikan demokrasi sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dengan demikian,
demokrasi berarti kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat dan rakyat
mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur
kebijakan pemerintahan.
2. Demokrasi pancasila (1945-1950), demokrasi liberal (1950-1959), demokrasi
terpimpin (1959-1965).
3. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: Adanya
keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan). Adanya pengakuan,
penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
4. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai
Sistem Politik dan Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)
5. Sistem politik yang memberikan kekuatan untuk memilih pemimpin rakyat
dan pemerintahan secara bebas serta adil dalam pemilihan umum, memberikan
kebebasan bagi individu sebagai warga negara untuk dapat aktif berpartisipasi
di dalam politik dan sebagai warga, memberikan perlindungan kepada hak
asasi pada warga negara, menghasilkan sebuah aturan yang berlaku kepada
semua warga negara tanpa ada pandang bulu.

B. Saran

Demokrasi di indonesia harus dipahami karena agar semua masyarakat


Indonesia bisa menggunakan demokrasi masing-masing dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008 hal 105

Ardoni, Teknologi Informasi Kesiapan Pustakawan Memanfaatkannya, Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan Dan
Informasi, 2005 hal 33

Anda mungkin juga menyukai