Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DEMOKRASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu: Mochammad Junaidi Abdillah M.H.

Disusun oleh:
1. Siti Zaimah Nur’aini ( 2220110086 )
2. Muhammad Faiz Akbar ( 2220110087 )
3. Vina Azizaturrahma ( 2220110088)

HKI- C1

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat serta inayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Demokrasi ini sampai selesai.
Makalah ini sudah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontibusi memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa kami masih banyak
kekurangan yang ada baik dari susunan kalimat maupun susunan bahasanya. Oleh karena itu
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata dari kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kudus, 27 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang warga negaranya memiliki hak dalam
pengambilan keputusan untuk mengubah hidup mereka. Demokrasi dipraktekkan berbeda beda
disetiap negara satu dengan yang lain. Dan Indonesia adalah salah satu dari negara yang
menganut sistem demokrasi sejak dinyatakan merdeka pada tahun 1945.
Demokrasi harus berdasarkan pada kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan negara dikelola
oleh rakyat,dari rakyat dan untuk rakyat. Setiap warga negara sama kedudukannya dalam
pemerintahan, dimana mereka diberi kebebasan untuk memilih dan dipilih. Di Indonesia hal ini
telah diwujudkan dalam Pemilu yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.
Demokrasi kadangkala disebut juga dengan bentuk ekspesi kebebasan pendapat yang sangat
erat dengan kegiatan politik. Hal ini seringkali terwujud dengan adanya aksi demonstrasi dimana
rakyat turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa anspirasinya kepada pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Demokrasi
2. Bagaimana Konsep Demokrasi

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui tentang maksud dari Demokrasi
2. Untuk mengetahui konsep dari demokrasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Secara etimologi istilah deokrasi berasal dari bahasa Yunani “ Demokratia ” yang terdiri dari
2 kata yaitu Demos yang berarti Rakyat, Kratos yang berarti kekuasaan / pemerintahan. Bisa
disimpulkan bahwa Demokrasi adalah suatu kekuasaan yang mana rakyat berkuasa sebagai
pemegang kedaulatannya. Demokrasi tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan juga
meliputi bidang budaya, nilai-nilai dan norma – norma yang berlaku dalam kehidupan sehari
hari.
Istilah demokrasi juga banyak dikaji oleh para ahli. Berikut ada beberapa pendapat mengenai
demokrasi:
a. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Giovani Sartori
Demokrasi dipandang sebagai suatu sistem dimana tidak seorangpun dapat memilih dirinya
sendiri, tidak seorangpun dapat mengidentifikasi dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat
merebut kekuasaaan lain dengan cara- cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan- keputusan pemerintah yang
penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesempatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
d. Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat yang memerintah
sendiri, baik melalui partisipasi langsung dalam merumuskan keputusan- keputusan yang
memengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil wakil mereka.
Berdasarkan beberapa pengertian demokrasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa demokrasi
adalah suatu pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan ada ditangan rakyat. Rakyat selalu
dilibatkan dalam setiap aspek kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Demokrasi mengizinkan warga negaranya untuk berpartisipasi baik langsung maupun melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi juga
mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya kebebasan praktik
politik. Keanekaragaman ini muncul disebabkan kebudayaan bangsa didunia ini berlainan,
sehingga didapati banyak sekali macam demokrasi, yang juga menjadi wujud dari penjelmaan
hidup bermasyarakat.
B. Konsep Demokrasi
Pembahasan tengtang demokrasi menghadapkan kita pada suatu kompleksitas permasalahan
yang klasik, fundamental namun tetap aktual. Dikatakan klasik karena masalah demokrasi sudah
ada sejak jaman Yunani Kuno, dan telah di terapkan di polish Athena sebagai negara kota pada
waktu itu. Dikatakan fundamental karena hakikat demokrasi menyentuh nilai-nilai dasar
kehidupan tentang apa dan bagaimana sistem kehidupan itu akan dipergunakan di mana manusia
sendiri menjadi subjek dan sekaligus di jadikan objeknya. Dikatakan aktual karena dewasa ini
demokrasi menjadi dambaan setiap bangsa dan negara untuk dapat menerapkannya termasuk
bangsa Indonesia dalam era Reformasi ini (Siswomirhajo, 2002 : 1).
Demokrasi yang di anut di indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan pancasila, masih dalam taraf
perkembangan dari berbagai tafsiran dan pandangan, dan juga tidak dapat disangkal bahwa nilai-
nilai dari demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang
belum di amandemen. Selain itu Undang-Undang Dasar menyebut secara eksplisit dua prinsip
yang menjiwai naskah itu,dan tercantum dalam penjelasan undang-undang 1945 mengenai
sistem pemerintahan negara yaitu :
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum. Negara indonesia
ialah negara berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan belaka
2.Sistem Konstitusional.
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi(hukum dasar), tidak bersifat
absolutisme(kekuasaan tidak terbatas).
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara
(umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang
diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip
semacam trias politika ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta
sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu
untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah
seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Adapun konsep demokrasi
meliputi jenis-jenis demokrasi, prinsip-prinsip demokrasi, ciri-ciri demokrasi, asas-asas
demokrasi, dan juga nila-nilai demokrasi

A. Jenis-jenis Demokrasi
Terdapat beberapa jenis demokrasi yang disebabkan perkembangan dalam
pelaksanaannya diberbagai kondisi dan tempat. Oleh karena itu, pembagian jenis
demokrasi dapat dilihat dari beberapa hal, sebagai berikut :
1.      Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat. Termasuk jenis
demokrasi ini terdiri dari :
a.       Demokrasi langsung. Rakyat secara langsung diikutsertakan dalam
proses pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan
pemerintahan.
b.      Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi ini
dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui
pemilu. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk
di lembaga perwakilan rakyat.
c.       Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat
(referendum) yang dapat diklasifikasi :
1         Referendum wajib
2         Referendum tidak wajib
3         Referendum fakultatif
d.      Demokrasi formal. Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu
secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama
dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
e.       Demokrasi material. Demokrasi ini memandang manusia mempunyai
kesamaan dalam bidang sosial ekonomi, sehingga persamaan bidang
politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi material dikembangkan di
Negara sosialis-komunis.
f.       Demokrasi campuran. Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua
demokrasi tersebut. Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan
seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap
orang.
g.      Demokrasi liberal, yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu.
Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah
bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).
h.      Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar. Demokrasi ini bertujuan
menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan
kelas. Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan
politik.
2.      Demokrasi sistem presidensial. Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan demokrasi
berdasarkan titik perhatian atau prioritas. Jenis demokrasi ini dapat diklasifikasi;
Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi. Demokrasi diklasifikasikan :
a.       Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat
kelengkapan Negara, dapat diklasifikasi ke dalam;
1.     DPR lebih kuat dari pemerintah
2.      Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana menteri
dan memimpin kabinet dengan sejumlah menteri yang
bertanggungjawab kepada DPR.
3.      Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik
anggota parlemen.
4.       Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan,
biasanya hanya berfungsi sebagai simbol Negara. Tugas kepala
Negara sebagian besar bersifat ceremonial seperti melantik
kabinet dan duta besar sebagai panglima tertinggi
angkatan bersenjata (kehormatan).
5.       Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR
(parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen
untuk membubarkan pemerintah. Jika mayoritas anggota
parlemen menyetujui, maka pemerintah bubar, dan kendali
pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara
sampai terbentuk pemerintahan baru hasil pemilu.
Sistem presidential, adalah :
1.      Negara dikepalai presiden.
2.      Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih
dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan perwakilan.

3.      Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.


4.      Menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR melainkan kepada presiden. Presiden dan
DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga Negara, dan tidak dapat saling
membubarkan.

B. Prinsip-prinsip Demokrasi

a.       Prinsip budaya demokrasi


1. Kebebasan
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dar
pihak manapun.

2. Persamaan
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara demokrasi
perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik.
3. Solidaritas
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya sifat
solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat
maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.

4. Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang
(menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati kejujran
Kejujuran berarti kesediaan atau keterbukaan untuk menyatakan suatu kebenaran.
Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
6. Menghormati penalaran
Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela
tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain.

Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat


demokratis.

b.      Prinsip – prinsip demokrasi yang bersifat universal


1.      Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2.      Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3.      Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai
oleh para warga negara.
4.      Pengormatan terhadap supremasi hukum.
       Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain
sebagai berikut :
1.      Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2.      Kedudukan yang sama dalam hukum.
3.      Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.

c.       Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila


1.        Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2.        Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
3.        Kebebasan yang bertanggung jawab.
4.        Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5.        Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
C. Ciri-ciri Demokrasi
Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan
yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan
demokrasi adalah sebagai berikut:
a. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
b. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga
negara).
c. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
d. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum
e. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
f. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol
perilaku dan kebijakan pemerintah.
g. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat.
h .Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin
negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

D. .Asas Pokok Demokrasi


Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah
pengakuan hakikatmanusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama
dalam hubungan sosial.Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu:
a. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil- wakil rakyat
untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan
adil; dan
b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

E..Nilai-Nilai Demokrasi
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku
yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai
dan demokrasi membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kesadaran akan puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga keberagaman
yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan hak dan kewajiban setiap
warga Negara.
2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan pada prinsip
musyawarah prinsip mufakat, dan mementingkan kepentingan masyarakat pada umumnya.
Pengambilan keputusan dalam demokrasi membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar
akal sehat dan sikap tulus setiap orang untuk beritikad baik.
3. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik.
Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh curiga kepada masyarakat lainnya
mengakibatkan demokrasi tidak berjalan dengan baik.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 
Pembahasan tengtang demokrasi menghadapkan kita pada suatu kompleksitas permasalahan
yang klasik, fundamental namun tetap aktual. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara
langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum,
karena Demokrasi sangat erat kaitannya dengan politik dan hukum.
Sejak tahun 1998 – sekarang, Indonesia menjalankan Demokrasi Pancasila Era Reformasi.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap demokrasi pancasila. Namun
perbedaanya terletak pada aturan pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila
dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu :

1. Pemilihan umum lebih demokratis


2. Partai politik lebih mandiri
3. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
4. Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat otonom penuh.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang dibuat berdasarkan
kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara
pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena
penyelenggaraan pemeritah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.

B. SARAN

Indonesia telah melewati berbagai jenis bentuk demokrasi, mulai dari Demokrasi Parlementer,
Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi pada Pemerintahan Orde Baru. Untuk sekarang demokrasi
yang sedang berjalan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila Era Reformasi yang dimulai sejak
runtuhnya pemerintahan Orde Baru hingga sekarang.

Dari panjangnya perjalanan Indonesia dalam melewati berbagai jenis demokrasi ini, sudah
sepatutnya kita sebagai Warga Negara Indonesia mampu bersikap bijak akan demokrasi dan
mampu menjalankan demokrasi dengan semestinya, baik dilingkungan yang paling kecil yaitu
keluarga sampai lingkungan yang paling besar yaitu pemerintahan.

Daftar Pustaka :

Drs. Sunarto, dkk, 2017. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: Pusat
pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang

http://robihartopurba.blogspot.com/2015/03/makalah-tentang-demokrasi-di-indonesia.html

http://m.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/10/oxlbf9440-pemilihan-rektor-
ipb-babak-baru-demonstrasi-di-perguruan-tinggi-indonesia

http://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-indonesia
http://www.kamusjenius.com/2015/6/mengenal-macam-macam-demokrasi-di.html
https://maratussyolikha.wordpress.com/2017/10/27/makalah-pkn-tentang-demokrasi-di-
indonesia-dan-contoh-kasus-demokrasi/

Anda mungkin juga menyukai