Anda di halaman 1dari 13

DEMOKRASI INDONESIA

Disusun Untuk Memennuhi Tugas UTS Mata Kuliah

Tela’ah Kurikulum PPKN MI

Dosen Pengampu : Slamet Sayfuddin, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Abdul Aziz (1220012)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI

PROGAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

JURUSAN TARBIYAH

2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembicaraan seputar sistem Negara bernama demokrasi seakan tiada
habisnya. Terbukti, pada abad XXI yang di kenal dengan abad kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, demokrasi masih menjadi pilihan utama berbagai-
bergai Negara di belahan dunia. Bahkan bisa di katakan, demokrassi menjadi virus
yang mendeklarasikan diri sebagai salah satu-satunya sistem terbaik yang pernah
ada. Hal ini tidak lepas dari peran Amerika Serikat yang selalu gencar
mengampanyekan demokrasi sebagai system satu-satunya yang membawa
kemaslahatan Negara terhadap rakyatnya. Diterimanya demokrassi sebagai sistem
terbaik dari sebuah Negara hanya karena demokrasi menceminkan kemajemukan
semua golongan dan menyerukan hidup saling berdampingan satu dengan yang
lainnya tanpa ada diskriminasi ras, agama, maupun golongan.
Kata “demokrasi“ selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan
masyarakat sipil apalagi di kalangan politisi serta menjadi konsumsi publik sehari-
hari di negeri ini. Di samping itu, demokrasi seolah-olah tidak lagi menjadi hal yang
ambigu, apalagi kran demokrasi melalui reformasi 1998 di buka seluas-luasnya, dan
siapapun bisa mengakses untuk mengamati dan terjun langsung di dalamnya.
Kenyataaan bahwa mayoritas rakyat Indonesia lebih memilih sistem
demokrasi untuk mengatur Negara merupakan modal penting untuk dikembangkan
lebih secera bertanggung jawab adapun buahnya masih belum seperti yang
diharapkan karena kesalahan dan kelemahan pepimpin Negara ini dalam berpolitik.
Upaya perbaikan system ini harus dikalkukan terus menerus tanpa merasa bosan,
sekalipun pada hasilnya sering menyakitkan dan melelahkan. Dari beberapa uraian
di atas, penulis merasa tertarik untuk menyampaikan uraian tentang “Demokrasi
Indonesia” sebagai judul tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi demokrasi?
2. Bagaimanakah bentuk-bentuk demokrasi?
3. Apa sajakah nilai-nilai demokrasi?
4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan demokrasi?
5. Macam-macam demokrasi apa sajakah yang pernah berlaku di indonesia?
6. Bagaimanakah pendidikan demokrasi di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi demokrasi.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk demokrasi.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai demokrasi.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan demokrasi.
5. Untuk mengetahui macam-macam demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia.
6. Untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan demokrasi di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Demokrasi
1. Etimologi
Istilah demokrasi berasal dari perkataan yunani demokratia, arti pokok:
demos= rakyat dan kratos = kekuasaan, jadi kekuasaan rakyat atau suatu bentuk
pemerintahan Negara, dimana rakyat berpengaruh di atasnya singkatnya
pemerintahan rakyat. Pemerintahan demokrassi yang tulren adalah suatu
pemerintahan yang sungguh-sungguh melaksanakan kehendak rakyat yang
sebenarnya.
2. Terminologi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)
atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
3. Menurut Para Ahli
a. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Charles Costello, demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan
diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan
kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
c. Menurut John L. Esposito, demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari
dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi,
baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat
pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
d. Menurut Hans Kelsen, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang
terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan
kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan
Negara.
e. Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat dewasa.
f. Menurut C.F. Strong , demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana
mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar
sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya
mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

B. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Berdasarkan titik Perhatian, demokrasi dibedakan atas:
1. Demokrasi Formal: menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama
dalam bidang politik tanpa disertai upaya menghilangkan kesenjangan dalam
bidang ekonomi.
2. Demokrasi Material: Menciptakan persamaan sosial ekonomi (di negara sosial
komunis).
3. Demokrasi Campuran: menciptakan kesejahteraan rakyat dengan menempatkan
persamaan hak setiap orang.
Berdasarkan paham ideologi, demokrasi dibedakan atas:
1. Demokrasi Liberal: menekankan pada kebebasan dengan mengabaikan
kepentingan umum, kekuasaan pemerintah terbatas dibatasi oleh undang-
undang. Diterapkan di Amerika, Inggris.
2. Demokrasi Proletar: bertujuan mensejahterakan rakyat, tidak mengenal kelas
sosial, kekuasaan dipandang sebagai alat yang sah. Dipraktekkan di negara
komunis Polandia Rusia.
3. Demokrasi Pancasila: dijiwai dan didasari paham pancasila, ciri khas bersumber
pada tata nilai sosial budaya bangsa.
Berdasarkan penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas:
1. Demokrasi langsung: mengikutsertakan setiap warga negara dalam menentukan
sesuatu urusan negara.
2. Demokrasi tidak langsung: untuk menyalurkan kehendak rakyat melalui wakil
yang duduk di parlemen, disebut juga demokrasi modern.
3. Demokrasi perwakilan dengan sitem refrendum: rakyat memilih para wakilnya
untuk duduk di parlemen tetapi parlemen di kontrol oleh pengaruh rakyat dengan
sitem referendum.
C. Nilai-Nilai Demokrasi
Henry B Mayo dalam bukunya “Introduction to Demokratic Theory” merinci
beberapa nilai yang terdapat dalam demokrasi, yaitu:
1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga.
2. Menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity).
6. Menjamin tegaknya keadilan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi


Sebagai sebuah sistem politik, demokrasi memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan sistem politik lainnya. Dalam buku Globalisasi dan Krisis Demokrasi
(41:2007), Dahl menyebutkan bahwa demokrasi setidaknya demokrasi memiliki
sepuluh kelebihan.
1. Demokrasi mencegah tumbuhnya suatu pemerintahan otokratis (pemerintahan
pada satu orang), karena otokrasi kebanyakan melahirkan penguasa yang atas
nama sesuatu, menggunakan keunggulan suatu negara bangsa dengan
pemaksaan dan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
2. Demokrasi menjamin bagi warganya untuk menggunakan hak-hak asasi yang
tidak diberikan oleh sistem yang demokratis.
3. Demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas kepada warga
negaranya daripada alternatif lain yang memungkinkan.
4. Demokrasi melindungi orang-orang, yang berhubungan dengan kepentingan
pokok mereka, seperti kelangsungan hidup, cinta, rasa hormat, dan sebagainya.
5. Pemerintahan demokratis memberikan kebebasan untuk menentukan nasibnya
sendiri, sesuai dengan hukum yang mereka pilih sendiri.
6. Pemerintahan demokratis memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk
menjalankan tanggung jawab moral.
7. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih daripada sistem lain.
8. Pemerintahan demokratis dapat membantu perkembangan kadar persamaan
politik yang relatif tinggi.
9. Demokrasi negara-negara demokrasi tidak berperang satu sama lain.
10. Negara-negara dengan pemerintahan demokratis biasanya lebih maju daripada
negara dengan pemerintahan non demokratis.
Selain kelebihan-kelebihan yang disebutkan di atas, tentunya sistem
demokrasi memiliki kelemahan. Beberapa kekurangan dikemukakan oleh S. N.
Dubey.
1. Pertama, demokrasi berdasar terhadap anggapan bahwa manusia semua sama
atau sederajat, karena mereka akrab dan memiliki hal serupa didalam mental,
spiritual dan kualitas moral. Akan tetapi para pengkritik demokrasi membantah
bahwa anggapan tersebut. Manusia tampak sangat berbeda didalam berbagai hal,
seperti stamina moral, dan kapasitas untuk belajar dengan berlatih dan
pengalaman.
2. Kedua, pemerintahan oleh mayoritas merupakan peraturan yang dipegang oleh
manusia biasa, dimana secara umum tidak intelligent, memiliki opini yang tak
terkontrol dan bertindak emosional tanpa alasan, berpengetahuan terbatas,
kekurangan waktu luang yang diperlukan untuk perolehan dalam memahami
informasi, dan curiga atas kecakapan yang dimiliki oleh orang lain.
3. Ketiga, dalam demokrasi yang memerintah adalah publik, sedangkan publik atau
kelompok seringkali beraksi dengan cara mencolok.
4. Keempat, demokrasi didasarkan atas sistem partai. Partai-partai meletakkan
perhatian utama untuk mereka sendiri daripada bangsa mereka. Mereka
berkembang diatas ketidaktahuan masyarakat.
5. Kelima, propaganda partai dan sering mengunjungi masyarakat tertentu
membutuhkan pengeluaran yang besar.

E. Macam-Macam Demokrasi yang Pernah Berlaku di Indonesia


1. Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer)
Pasca proklamasi kemerdekaan, kita memulai demokrasi dengan sistem
Demokrasi parlementer pada fase demokrasi ini, peran parlementer serta partai-
partai sangat menonjol. Di satu sisi partai-partai ini memang berfungsi sebagai
wadah dalam pencerdasan dan aspirasi politik, namun disisi lain, munculnya
partai-partai dengan kepentingan dan ideologi yang berbeda secara tidak
langsung menciptakan sekat-sekat antar sesama anak bangsa. Akibatnya,
persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi
kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah
kemerdekaan.
2. Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
Kekuasaan cenderung korup dan kekuasaan absolut pasti korup. Adagium
itu adalah gambaran dari demokrasi paca demokrasi parlementer, pada fase ini,
Soekarno mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup, dan saat itu
pula Dwi tunggal runtuh, karena Bung Hatta memilih mundur dari jabatan wakil
presiden karena menilai konsep yang dibawa Soekarno sudah jauh menyimpang
dari cita-cita rakyat. Salah satu kelemahan dari sistem demokrasi terpemimpin
ini adalah tidak adanya proses check and balance. Karena peran presiden sangat
dominan sementara partai politik praktis menjadi kurang berfungsi.
3. Periode 1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang
menonjolkan system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila,
UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali
penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin,
dalam perkembangannya, peran presiden semakin dominant terhadap lembaga-
lembaga Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama
pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidaka sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
4. Periode 1999- Sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi)
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya
adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang
mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara
lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR –
MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta
terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi berusaha
membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
a. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
reformasi.
b. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang
Referandum.
c. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas
dari KKN.
d. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden
dan Wakil Presiden RI.
e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah
empat kali yaitu tahun 1999, 2004, 2009, dan tahun 2014.

F. Pendidikan Demokrasi di Indonesia


Dari mulai tahun 1960 sampai sekarang, pendidikan demokrasi telah
dilaksanakan walaupun dengan substansi yang berbeda, karena faktor kepentingan
penguasa. Di tingkat persekolahan mata pelajaran yang memiliki visi dan misi yang
jelas sebagai pendidikan demokrasi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra dkk (2004:2), bahwa: "... PKn
dapat disikapi sebagai: pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan politik,
pendidikan nilai dan moral, pendidikan kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan,
pendidikan hukum dan hak asasi manusia, dan pendidikan demokrasi". Kemudian
Winataputra dkk (2004:3), mengemukakan bahwa: "Secara keseluruhan PKn
memiliki fungsi yang strategis untuk mewujudkan esensi tujuan pendidikan
nasional membentuk warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab"-
Pentingnya PKn sebagai wahana formal pendidikan demokrasi disadari oleh para
pakar pendidikan dan para pengambil keputusan. Hal ini sebagaimana tercantum
dalam pasal 37 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikar Nasional
(Sisdiknas), di mana PKn merupakan muatan kurikulum wajib dan mulai
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Suatu Negara yang menerapkan
sistem demokrasi dimanapun berada, pada dasarnya untuk melindungi hak-hak
warga negaranya, dan sacara tidak langsung menginginkan warga negaranya
memiliki wawasan, rnenyadari akan keharusannya serta menampakkan
partisipasinya sesuai dengan status dan perannya dalan masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang disusun, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas
negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian, dibedakan atas demokrasi formal,
demokrasi material, dan demokrasi campuran. Demokrasi berdasarkan paham
ideologi, dibedakan atas demokrasi liberal, demokrasi proletar, dan demokrasi
pancasila. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat, dibedakan atas
demokrasi langsung, demokrasi tidak langsung, dan demokrasi perwakilan.
3. Terdapat 8 nilai demokrasi, yaitu menyelesaikan persoalan secara damai dan
melembaga, menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah, menyelenggarakan pergantian pemimpin
secara teratur, membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum,
mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity), dan
menjamin tegaknya keadilan.
4. Demokrasi memiliki kelebihan dan kekurangan, yang membuatnya berbeda,
namun tidak membuatnya menjadi lebih buruk daripada sistem politik lainnya.
5. Pada periode 1945-1959 berlaku sistem demokrasi parlementer, periode 1959-
1965 berlaku sistem demokrasi terpimpin, periode 1966-1998 berlaku sistem
demokrasi pancasila era Orde Baru, dan periode 1999- sekarang berlaku sistem
demokrasi Pancasila era Reformasi.
6. Pendidikan demokrasi sangat diperlukan, agar warga negaranya mengerti,
menghargai kesempatan dan tanggungjawab sebagai warga negara yang
demokratis.

B. Saran
Saran penulis kepada seluruh pembaca juga kepada penulis sendiri agar:
1. Bangga memiliki sistem demokrasi yang mampu mengayomi masyarakat
majemuk Indonesia.
2. Mampu mengerti apa yang harus kita lakukan sebagai warga negara yang baik
dengan sadar akan hak dan kewajiban terhadap negara.
3. Sadar akan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia dan seharusnya
tidak dicoreng dengan aksi yang penuh dengan kepentingan pribadi.
DAFTAR PUSTAKA

Kamarullah, D. R. 2012. Demokrasi Indonesia, Dulu, Kini dan


Nanti. [online]
https://dennyrezakamarullah.wordpress.com/2012/03/15/demokrasi-indonesia-
dulu-kini-dan-nanti/.

Kansil, C.S.T. dan Christine S.T. Kansil. 2005. Pendidikan


Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Percetakan Penebar
Swadaya.

Rahman, Rasyid. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar:


UPT-MKU UNHAS.
Riyanto, Achmad. 2010. Konseb Demokrasi di Indonesia dalam
Pemikiran Akbar Tandjung dan A. Muhaimin Iskandar. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.

Supandi, Dodi. 2010. Pengertian Pendidikan Demokrasi. [online]


http://dodisupandiblog.blogspot.com/2010/09/pengertian-pendidikan-
demokrasi.html

Wasino, 2007, Bahan Ajar Sejarah Kebangsaan, Semarang:


AKPOL.

______. 2008. Kapitalisme Bumiputra: Perubahan Masyarakat


Mangkunegaran. Yogyakarta: LkiS.

id.wikipedia.org

id.wiktionary.org

sospol.pendidikanriau.com

www.tuliskan.com

Anda mungkin juga menyukai