PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui arti dan perkembangan dari demokrasi.
2. Untuk mengetahui tentang demokrasi dan bagaimana implementasi
dari demokrasi tersebut.
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk dari demokrasi
4. Untuk mengetahui tentang perkembangan demokrasi di Indonesia.
5. Untuk mengetahui isu-isu demokrasi yang terjadi di Indonesia
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari pembuatan makalah ini adalah, masyarakat
dapat menerapkan teori yang telah dipaparkan dalam makalah untuk
selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengembangkan dan meningkatkan demokrasi di negara Indonesia ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu
“demos” berarti rakyat dan “Kratos/Kratein” berarti kekuasaan. Berarti
demokrasi dapat dikatakan sebagai kekuasaan rakyat. Adapun definisi
singkat dari demokrasi diartikan sebagai kekuasaan dari rakyat oleh rakyat
dan untuk rakyat. Namun demikian penerapak demokrasi diberbagai
negara di dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi massing-masing, hal ini
karena dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rayat dalam suatu
negara.
3
lansung oleh seluruh warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur
mayoritas.sifat langsung ini dapat dilaksanakan secara efektif karena kota
Yunani berlangsung dalam kondisi sederhana dengan wilayah negara yang
hanya sebatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya dan jumlah
penduduknya hanya lebih kurang 300.000 orang dalam satu negara.\
4
oleh raja atau presiden yang hanya menjadi simbol kedaulatan dan
persatuan negara.
1. Formal democracy
Formal democracy ini menunjuk pada demokrasi dalam arti sistem
pemerintahan. Dapat dilihat dalam berbagai pelaksanaan demokrasi di
berbagai negara. Misalnya dapat diterapkan demokrasi dengan sistem
presidensial atau sistem parlementer.
a. Sistem presidensial
Sistem presidensial ini menekankan pentingnya pemilihan presiden secara
langsung. Sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat secara langsung
dari rakyat. Presiden adalah kepala eksekutif dan sekaligus menjadi kepala
negara. Contohnya di Negara Amerika dan Indonesia.
b. Sistem parlementer
Sistem parlementer ini menerapkan model hubungan yang menyatu
antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Kepala eksekutif sebagai seorang
perdana menteri dan kepala negaranya dipimpin oleh seorang ratu atau
raja. Contohnya di negara Inggris dan India.
2. Substantive Demokrasi
Substantive Demokrasi yaitu menunjuk pada bagaimana proses
demokrasi itu dilakukan.
Selain dari bentuk demokrasi di atas ada beberapa sistem yang
mendasarkan pada prinsip filosofi negara yaitu :
a. Demokrasi Perwakilan Liberal
5
sistem demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam
pelaksanaan demokrasi.
6
disiplin. Oleh karena itu partai revolusioner merupakan hal yang esensial.
Partai tersebut merupakan instrument yang bisa menciptakan landasan
bagi sosialisme dan komunisme.
7
pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai unsure social politik semakin
meluas.
8
a. Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan
dan keuangan negara
b. Koperasi.
c. Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum
dalam penggunaannya
d. Peran pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan
serta pelindung.
b. Munas III Persahi : The Rule of Law (Desember 1966)
Asas negara hukum pancasila mengandung prinsip :
1. Pengakuan dan Perlindungan hak asasi yang mengandung
persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, kultural, dan
pendidikan.
2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh
kekuasaan lain apapun.
3. Jaminan kekuasaan hukum dalam semua persoalan, yaitu jaminan
bahwa ketentuan hukum-hukumnya dapat dipahami, dapat
dilaksanakan dengan aman
c. Simposium hak-hak asasi manusia (juni 1967)
Apapun predikat yang diberikan haruslah bertanggung jawab,
artinya demokrasi yang harus dijiwai dengan rasa bertanggungjawab
terhadap Tuhan dan sesama. Karena keharusan kita di tahun-tahun
mendatang mengembangkan “a rapidly expanding economy” maka
diperlukannya pemerintah yang kuat dan berwibawa, untuk itu diperlukan
kebebasan politik yang sebesar mungkin.
Kita harus mencapai keseimbangan yang wajar yaitu :
a. Adanya pemerintah yang mempunyai kekuasaan dan wibawa yang
cukup.
b. Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya.
c. Perlunya membina “rapidly expanding economy”
9
Prinsip pemerintah berdasarkan kedaulatan rakyat terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi : maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang Undang
Dasar Negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia.
10
ketentuanketentuan yang berkaitan dengan demokrasi menurut UUD
1945 adalah sebagai berikut.
a. Konsep Kekuasaan
3) Pembatasan Kekuasaan
Pembatasan kekuasaan menurut konsep UUD 1945, dapat dilihat
melalui proses atau mekanisme 5 tahunan kekuasaan dalam UUD 1945
sebagai berikut
1. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
11
2. “Majelis Permusyawaratan Rakyat memiliki kekuasaan melakukan
perubahan terhadap UUD, melantik Presiden dan wakil Presiden, serta
melakukan impeachment terhadap presiden jikalau melanggar konstitusi.
3. Pasal 20 Ayat (1).
4. Rakyat kembali mengadakan pemilu setelah membentuk MPR dan
DPR (rangkaian kegiatan 5 tahunan sebagai realisasi periodesasi).
c. Konsep Pengawasan
Konsep pengawasan menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:
1. Pasal 1 ayat (2)
2. Pasal 2 ayat (1)
3. Penjelasan UUD 1945 tentang kedudukan Dewan Perwakilan
Rakyat.
Berdasarkan ketentuan tesebut maka konsep pengawasan menurut demokrasi
Indonesia sebagai tercantum UUD 1945 pada dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan oleh seluruh warga negara. Karena kekuasaan didalam
system ketatanegaraan Indonesia adalah di tangan rakyat
2. Secara formal keatanegara pengawasan berada pada DPR.
12
d. Konsep Partisipasi
Konsep partisipasi menurut UUD 1945 adalah:
1. Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
2. Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945
3. Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
Demokrasi Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 beserta
penjelasannya mengandung suatu pengertian adalah sebagi unsur sentral, oleh
karena itu pembinaan dan pengembangan nya hatus ditunjang oleh adanya
orientasi baik pada nilai-nilai yang universal yakni rasionalisasi hukum dan
perundang-undangan juga harus ditunjang norma-norma kemasyarakatan yaitu
tuntunan dan kehendak yang berkembang dalam masyarakat.
13
masyarakat,” ujarnya. Menurut dia, hasil konsultasi kemitraan dengan Bawaslu,
selain membantu tugas-tugas penyelenggaraan pemilu, Mata Banten juga bisa
menangkap pelaku di tempat dan diserahkan ke Bawaslu. “Kami punya
kewenangan untuk menangkap pelakunya dan diserahkan ke Bawaslu untuk
diproses," ujarnya. Ketua Bawaslu Banten Pramono U. Tanthowi mengatakan
pihaknya akan memeriksa kelengkapan syarat syarat formil dan materiil dari
pelapor. Setelah itu, akan ada kajian lebih awal. Jika ada indikasi pidana, Bawaslu
akan langsung berkoordinasi dengan Gakumdu. “Kalau ternyata dari kajian awal
mengindikasi pelanggaran administrasi, Bawaslu langsung akan klarifikasi ke
terlapor dan pelapor,” kata Pramono.(TEMPO.COM)
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Peranan antara negara dan masyarakat tidak dapat lepas dari
demokrasi. Hal ini karena hampir seluruh negara di dunia menjadikan
demokrasi sebagai asasnya. Implementasi demokrasi dalam
pemerintahan melahirkan bermacam-macam sistem antara lain sistem
presidensial, sistem parlementer dan sistem referendum.
2. Demokrasi bearasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu “demos” yang artinya rakyat dan “kratien/kratos” yang artinya
kekuasaan.
3. - demokrasi perwakilan liberal, prinsip demokrasi ini didasarkan
pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia adalah sebagai mahluk
individu yang bebas.
- Demokrasi satu partai dan komunisme, menurut sistem
demokrasi ini masyarakat tersusun atas komunitas-komunitas yang
terkecil.
4. Perkembangan demokrasi di Indonesia sudah dimulai sejak
revolusi kemerdekaan, perkembangan demokrasi di Indonesia di bagi
menjadi lima periode yaitu demokrasi pada masa revolusi
kemerdekaan, demokrasi pada masa parlementer, demokrasi terpimpin,
demokrasi pada masa orde baru dan demokrasi pada masa reformasi
hingga sekarang.
5. Isu-isu yang berkaitan dengan demokrasi yaitu isu-isu yang
berkaitan dengan penyelenggara pemerintahan, disini yaitu DPR/MPR
sebagai wakil rakyat yang dipilih secara demokrasi. Tetapi tidak
menerapkan secara seutuhnya.
3.2 Saran
15
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah, perlu ada
usaha dari semua warga negara. Dan memahami nilai-nilai demokrasi
memerlukan pembelajaran, yaitu belajar dari pengalaman negara-negara
yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik. Suatu hari
nanti kita berharap agar demokrasi bisa benar-benar membudaya di tanah
air kita,baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
16
https://tifiacerdikia.wordpress.com/lecture/lecture-i/ilmu-
kewarganegaraann/perkembangan-demokrasi-di-indonesia/
17