Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RASULULLAH RAHMATAN LIL ALAMIIN

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah: Hadist Dakwah

Dosen Pengampu: Kholisin, S.Sos.I, M.S.I

Disusun Oleh:

1. Muhammad Rikza Habibie 1801036115


2. Alfiatul Farihah 2101016001
3. Rahayu Puji Astuti 2101016004
4. Nurul Amala 2101016008
5. Laila Azizatun Nisa’ 2101016009

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kasihNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan dan
tanpa hambatan apapun.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hadist Dakwah yang
diharapkan dapat lebih membantu mahasiswa-mahasiswi untuk lebih mengerti dan
memahami materi tentang Rasulullah Rahmatan Lil Alamiin.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Hadist Dakwah yang
diampu oleh Bapak Kholisin, S.Sos.I, M.S.I yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata kami meminta maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan maupun
yang lainnya, sehingga setiap saran dan kritik yang membangun kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Karena
kami sadar bahwasanya kami juga masih dalam proses belajar. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Semarang, Agustus 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Konsep Islam Rahmatan Lil’ Alamin........................................................................................5
B. Prinsip Islam Rahamatan Lil ‘Alamin........................................................................................6
C. Hadist tentang diutusnya Rasulullah sebagai Nabi Rahmat.......................................................7
D. Dalil Al-Quran tentang Islam Rahmat bagi alam semesta..........................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama rahmatan Lil ‘Alamin dengan datangnya Islam di dunia ini
maka membawa kedamaian dan ketenangan bagi seluruh umat manusia, kedatangan Islam
bukan hanya membawa rahmat bagi manusia melainkan manjadi rahmat bagi semua mahkluk
ciptaan Allah SWT, termasuk hewan yang hidup di darat, laut, dan udara semua makhluk
tersebut mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Dalam Islam manusia adalah makhluk Allah
yang memiliki ketinggian, keutamaan, dan kelebihan dari makhluk lainnya.

Rahmatan Lil ‘Alamin erat kaitannya dengan Nabi Agung Muhammad SAW karena
ajaran Nabi Saw memberikan nilai-nilai rahmat kasih sayang bagi seluruh umat manusia.
Bentuk konkret rahmat itu adalah bahwa Nabi SAW mengajarkan nilai-nilai kasih sayang
kepada manusia, saling menghormati satu dengan yang lain, tanpa dibatasi oleh suku agama
dan ras. Kaum perempuan, kaum difable dan kelompok tertindas (mustadl`afîn) harus
dihargai. Bahkan kemuliaan manusia bukan diukur melalui status gender atau status sosial,
melainkan dengan nilai ketakwaaanya terhadap Allah Swt.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin?
2. Apa saja prinsip Islam Rahmatan Lil ‘Alamin?
3. Bagaimana ketetapan Hadist tentang terutusnya Rasulullah sebagai Nabi Rahmat?
4. Apa saja dalil Al-Quran tentang Islam Rahmat bagi alam semesta?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
2. Untuk mengetahui prinsip Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
3. Untuk mengetahui ketetapan Hadist tentang terustusnya Rasulullah sebgai Nabi
Rahmat
4. Untuk mengetahui dalil Al-Quran tentang Islam Rahmat bagi alam semesta

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Islam Rahmatan Lil’ Alamin


Islam merupakan salah satu agama yang ada di Indonesia. Islam hadir sebagai pelengkap
agama-agama yang sudah ada sebelumnya itu dan merupakan agama yang diridhoi Allah
Swt. Oleh karena itu, Islam disebut agama yang sempurna. Dikatakan agama yang sempurna
dan diridhoi Allah karena di dalam agama Islam mengajarkan banyak nilai-nilai kehidupan
seperti kejujuran,kebersamaan,tanggung jawab, toleransi, kebajikan, kearifan, kedamaian,
dan masih banyak lagi ajaran baik yang dapat diterima oleh masyarakat. Dalam agama Islam
memiliki prinsip Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yaitu dimana agama tersebut senantiasa
menerapkan nilai-nilai yang telah disebutkan di atas dalam kehidupan sehari-hari dan
khususnya di Indonesia.

Islam Rahmatan Lil ‘Alamin terdiri atas kata Islam dan Rahmatan Lil ‘Alamin. Islam
berasal dari kata salama/salima yang artinya damai, keamanan, kenyamanan, dan
perlindungan.1 Kata rahmat sendiri memiliki makna kelembutan hati, belas kasihan, dan
kehalusan. Adapun pendapat yang disampaikan oleh Ibnu Faris yaitu bahwa kata rahima
bermakna hubungan kerabat, persaudaraan, dan ikatan darah.2 Selain itu, adapun makna
rahmat yang terdapat dalam Al-Qur’an yang salah satunya terdapat pada Qs.
Al-Anbiya/21:107 yang memiliki arti “dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Menurut ayat tersebut artinya yaitu bahwa rahmat
dalam Al-Qur’an hanya dari Allah Swt Sang Pemberi Rahmat bagi semua makhluk-Nya dan
rahmat yang diberikan kepada makhluk-Nya tersebut dapat berupa kasih sayang, kebaikan,
kenikmatan, dan masih banyak lagi. Sedangkan kata Lil ‘Alamin merupakan bentuk jamak
dari “alam” yang artinya seluruh alam.

Meskipun sudah tertera jelas baik dalam hadits maupun Al-Qur’an bahwa Islam adalah
agama yang penuh kasih sayang maupun kedamaian, tetapi masih saja banyak tindakan
ataupun fenomenta negative yang sering terjadi dan menyudutkan Islam. Fenomena tersebut
misalnya saling menelekkan anara umat Islam. Mereka merasa bahwa dirinya ataupun
kelompoknya merasa paling benar, paling layak diikuti, dan juga paling berhak untuk hidup
1
Muhammad Nur Jamaluddin, “Wujud Islam Rahmatan Lil Âlamin Dalam Kehidupan Berbangsa Di
Indonesia,” ADLIYA: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan 14, no. 2 (2021): 271–394,
https://doi.org/10.15575/adliya.v14i2.9505.
2
Jamaluddin

2
di bumi ini, lebih parahnya mereka tidak mau menerima perbedaan yang ada di muka bumi
ini sehingga mudah menimbulkan perpecahan. Selain itu, fenomena negative yang rentan
terjadi yaitu perusakan rumah ibadah dan bertindak rasis kepada umat yang berbeda agama.
Dari contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam Rahmatan Lil ‘Alamin belum
benar-benar dilakukan secara baik oleh manusia, khususnya di Indonesia. Sudah seharusnya
kita sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna oleh Allah SWT menjaga dengan
sebaik mungkin kedamaian di muka bumi agar tercipta kehidupan yang sejahtera.

B. Prinsip Islam Rahamatan Lil ‘Alamin


Prinsip adalah asas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar dalam bertindak atau
berperilaku yang digunakan individu atau kelompok. Dalam konsep Islam Rahamatan Lil
‘Alamin terdapat beberapa prinsip yang menjadi ciri khas, diantaranya adalah:

1. Berperikemanusiaan (al-insaniyah)
Berperikemanusiaan atau al-insaniyah dalam prinsip Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
maksudnya yaitu bahwa agama Islam selalu menyediakan atau memenuhi segala kebutuhan
yang diperlukan manusia yang mana telah disesuaikan dengan ajaran islam. Dalam Islam
tidak ada ajaran yang bertentangan dengan kemanusiaan seperti membunuh, dan juga saling
bertengkar. Insaniyah dalam Islam bermakna bahwa tidak ada ajaran di dunia ini yang lebih
lengkap, sempurna dan komprehensif menjelaskan tentang hakikat kehidupan manusia selain
syariah Islam.3

2. Mendunia (al-alamiyah)
Mendunia atau al-alamiyah bermakna bahwa ajaan Islam atau syariah Islam bersifat
mendunia dan berlaku bagi seluruh alam dan manusia yang mau menerimanya. Syariah Islam
memberi pelajaran tentang tolong menolong global yang terjadi antara manusia dan
memelihara lingkungannya.4

3. Komprehensif (as-syumul)
Komprehensif atau as-syumul merupakan mencakup ajaran Islam meliputi masa, segala
bidang, ataupun semua aspek dalam kehidupan manusia.

3
Khairan Muhammad Arif and Nilai-nilai Rahmatan Lilalamin, “ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN FROM
SOCIAL AND CULTURAL PERSPECTIVE ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN DALAM Pustaka Dan Analisa
Referensi-Referensi Ilmiah Terkait Islam Rahmatan Lil” 12, no. 2 (2021): 169–86,
https://doi.org/10.34005/alrisalah.v12i2.1376.
4
Ais Mariya Ulva et al., “Pelaksanaan Konsep Islam Rahmatan Lil ‘Alamin,” Al-Afkar, Journal For Islamic
Studies 4, no. 2 (2021): 459–74.

3
4. Realistis (al-waqiyah)
Realistis atau al waqiyah yang dimaksud disini yaitu dalam karakteristik syariah adalah
“sifat syariat Islam yang mampu memahami bagaimana kondisi alam yang sesuai dengan
hakikat dan wujudnya yang dapat disaksikan oleh manusia, memahami bahkan mengerti
bahwa kondisi atau keadaan yang terjadi padamanusia merupakan ciptaan Allah Swt dan
berasal dari-Nya dan seterusnya.5

C. Hadist tentang diutusnya Rasulullah sebagai Nabi Rahmat


Diriwayatkan dalam hadis suatu ketika ada sahabat yang datang kepada nabi Muhammad
untuk mengadukan kaum musyrikin yang mengganggu umat muslim. Sahabat tersebut
meminta nabi untuk mendoakan agar diturunkan laknat untuk kaum musyrikin yang
mengganggu umat muslim. Namun keinginan sahabat tidak terpenuhi, nabi Muhammad tidak
berkenan untuk meminta laknat kepada Allah. Dan Nabi menegaskan beliau diutus sebagai
rasul bukan pelaknat, beliau diutus untuk menebar rahmat kasih sayang untuk alam semesta.
Terdapat dalam hadis Imam Muslim yang berbunyi:

‫هللا ا ْد ُع عَىَل الْ ُمرْش ِ ِك َني قَا َل يِّن لَ ْم ُأبْ َع ْث لَ َّعااًن َو ن َّ َما بُ ِعث ُْت َرمْح َ ًة‬
ِ ‫َع ْن َأيِب ه َُر ْي َر َة قَا َل ِقي َل اَي َر ُسو َل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA, dimintakan kepada Rasulluah saw untuk
melaknat orang-orang musyrik, maka Nabi menjawab: “Sesungguhnya aku diutus bukan
untuk menjadi pelaknat, tetapi aku diutus untuk menjadi rahmat” (H.R. Muslim).

Imam al-Nawawi dalam kitab syarh shahih muslim menjelaskan bahwa maksud dari hadis
tersebut merupakan bukti bahwa melaknat bukanlah kebiasaan seorang muslim. Seorang
muslim harus senantiasa menebar rahmat dan kasih sayang kepada sesama baik sesama
muslim ataupun pemeluk agama lain. Dalam hadis tersebut melaknat orang musyrikpun nabi
Muhammad tidak berkenan. Penting bagi kita untuk selalu mengingat teladan mulia dari nabi
Muhammad selaku umat beliau.6

D. Dalil Al-Quran tentang Islam Rahmat bagi alam semesta


Al Qur’an memberikan isyarat kepada dua macam rahmat, rahmat umum yaitu bagi alam
semesta dan rahmat bagi kaum mukminin. Untuk menjelaskan agama islam merupakan
rahmat bagi alam semesta harus dikatakan bahwa islam membuka jalan kepada jalan hidayah
dan membawa manusia untuk mencapai kebahagiaan di dua dunia. Tipologi ini sangat

5
Khairan Muhammad Arif, “DALAM MEWUJUDKAN MODERASI ISLAM,” 2007, 1–16.
6
Mochamad Seftri Fajri, Rasulullah pembawa rahmat,bukan pelaknat (14 November 2019)

4
penting dimana tidak ada syarat-syarat ras, jenis kelamin, waktu, tempat, dan lain sebagainya
untuk dapat melalui jalan ini. Bagi orang orang berakal, dalil ini telah cukup bahwa islam
dapat diterima sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Tentu saja maksud agama islam
merupakan agama rahmat tidak berarti bahwa agama-agama sebelumnya dan para nabi ulul
azmi sebelumnya bukan merupakan rahmat bagi alam semesta. Tidak demikian, hanya saja
terdapat dalil-dalil yang mengenalkan bahwa islam, al- Quran dann Nabi Muhammad SAW
adalah sumber rahmat dan berkah bagi seluruh alam semesta, yaitu bahwa kaum mukminin
akan menerima rahmat yang seluas ini. Berikut ini sebagian ayat-ayat al-Qur’an yang secara
gamblang menjelaskan bahwa islam adalah agama rahmat:

1. Nabi Islam Sang Nabi Rahmat: QS Al-Anbiya: 107

‫َوما َأ ْر َسلْناكَ الَّ َرمْح َ ًة ِللْعال َ ِم َني‬


‫ِإ‬
“Dan tiadalah kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”

Islam menjadi rahmat bagi seluruh manusia didunia karna Nabi Muhammad membawa
syariat dan ajaran-ajarannya.

2. Petunjuk dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman: QS An-Naml: 77

َ ‫ُدى َو َرمْح َ ٌه ِللْ ُمْؤ ِم‬


‫ننی‬ ً ‫َو ِان َّ ُه لَه‬
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman”

Al-Quran merupakan hidayah dan rahmat murni bagi orang-orang beriman. Artinya tidak
akan membiarkan kaum Mukminin terlibat dalam perbedaan. Jika terjadi perbedaan di antara
mereka, maka al-Quran akan menghilangkan perbedaan itu.

3. Penawar bagi orang-orang yang beriman: QS Al-Isra: 82

‫منی ِاالَّ خَسار ًا‬


Cَ ‫الظا ِل‬ َ ‫َو نُزَن ِّ ُل ِم َن الْ ُق ْرآ ِن ما ه َُو ِشفا ٌء َو َرمْح َ ٌه ِللْ ُمْؤ ِم‬
َّ ُ‫ننی َو ال یَزید‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim
selain kerugian.”

5
Manifestasi rahmat adalah Kami menurunkan sesuatu bagi kalian di mana penyakit-penyakit
hati akan hilang; kesehatan dan kekuatan asli akan kembali kepadanya. Oleh karena, mereka
akan memperoleh nikmat kebahagiaan dan karamah.

4. Surga besar Rahmat Illahi: QS An-Nisa:175

‫فََأ َّما اذَّل ِ َين آ َمنُوا اِب هَّلل ِ َوا ْع َت َص ُموا ِب ِه فَ َس ُيدْ ِخلُه ُْم يِف َرمْح َ ٍة ِمنْ ُه َوفَضْ ٍل َوهَي ْ ِد ِهي ْم ل َ ْي ِه رِص َ ًاطا ُم ْس َت ِقميًا‬
‫ِإ‬
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya,
niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar (surga) dan limpahan
karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.”

Makna ayat ini adalah Tuhan akan memberikan dua bentuk pahala kepada pribadi-pribadi
yang beriman, berpegang kepada bimbingan Tuhan dan berpegang kepada al-Quran. Satu
pahala itu adalah mereka akan dimasukkan kedalam rahmat dan karunia-Nya dan yang
lainnya adalah mereka akan diberi petunjuk kepada jalan yang benar.

5. Rahmat khusus bagi orang-orang yang beriman: QS Al-An’am: 175

ً ‫جاءمُک ْ ب َ ِی ّنَ ٌه ِم ْن َر ِبّمُک ْ َو ه‬


‫ُدى َو َرمْح َه‬ َ ‫فَ َق ْد‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim
selain kerugian.”

Quran adalah hujah yang jelas, dalil yang terang, dan sarana untuk memperoleh hidayah bagi
manusia untuk memperoleh nikmat-nikmat yang langgeng dan untuk mendapatkan pahala
yang besar dan merupakan nikmat dan rahmat bagi pemeluknya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam Rahmatan Lil ‘Alamin adalah islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,
dimana dalam islam rahmatan lil’alamin mengedepankan rasa kasih sayang, yang
menunjukkan bahwaa islam adalah agama yang damai, aman dan nyaman karena dari zaman
Rasulullah sekalipun tidak pernah mengajarkan kebencian yang berujung peperangan atau
perceraian hingga kegaduhan. Sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim yang menjelaskan
bahwa Rasulullah adalah Nabi Rahmat. Adapula beberapa ayat dalam Al-Quran yang
menjabarkan Al-Quran merupakan hidayah dan rahmat murni bagi orang-orang beriman.
Artinya tidak akan membiarkan kaum Mukminin terlibat dalam perbedaan. Maka, dapat
dipungkiri bahwa Islam Rahmatan Lil’alamin merupakan agama yang membawa rahmat bagi
alam semesta besera isinya dimana dalam Islam Rahmatan Lil’alamin memberikan deskripsi
bahwa islam merupakan agama yang pebuh dengan kasih sayang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Khairan Muhammad. “DALAM MEWUJUDKAN MODERASI ISLAM,” 2007, 1–16.

Arif, Khairan Muhammad, and Nilai-nilai Rahmatan Lilalamin. “ISLAM RAHMATAN LIL
ALAMIN FROM SOCIAL AND CULTURAL PERSPECTIVE ISLAM
RAHMATAN LIL ALAMIN DALAM Pustaka Dan Analisa Referensi-Referensi
Ilmiah Terkait Islam Rahmatan Lil” 12, no. 2 (2021): 169–86.
https://doi.org/10.34005/alrisalah.v12i2.1376.

Jamaluddin, Muhammad Nur. “Wujud Islam Rahmatan Lil Âlamin Dalam Kehidupan
Berbangsa Di Indonesia.” ADLIYA: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan 14, no. 2
(2021): 271–394. https://doi.org/10.15575/adliya.v14i2.9505.

Mariya Ulva, Ais, Dhiya Ul Hikmah, Diva Istivarini, and Hasmy M Nasanjy El.
“Pelaksanaan Konsep Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.” Al-Afkar, Journal For Islamic
Studies 4, no. 2 (2021): 459–74.

Anda mungkin juga menyukai