Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS INDONESIA

ISLAM SEBAGAI RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA

MAKALAH

Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Agama Islam

Mirlando Geny Saputra (2306166820)


Sheina Chindy El Mesan (2306202441)

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI ASURANSI DAN AKTUARIA

DEPOK

FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam sebagai Rahmat
bagi Alam Semesta” tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Agama Islam. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan mengenai misi Islam sebagai agama dan cara seorang
muslim menata hidup sesuai dengan misi tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ahmad,


S.Sos.I., M.AG. selaku dosen mata kuliah Agama Islam yang sudah memercayakan
tugas ini pada penulis dan membimbing penulis hingga mampu menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan
keluarga kami yang selalu memberikan dukungan. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempuna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca makalah ini.

Depok,10 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Agama Islam ................................................................................. 6
2.2 Fungsi Agama Islam ....................................................................................... 7
2.3 Ruang Lingkup Agama Islam .......................................................................... 9
2.4 Rukun Islam dan Spiritualitas........................................................................ 10
2.5 Karakteristik Ajaran Agama Islam ................................................................ 12
2.6 Kontektualisasi Islam dalam Kehidupan ........................................................ 13
BAB III .................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ...................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14
3.2 Saran............................................................................................................. 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam, sebagai agama yang mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan
keadilan, telah diakui oleh umatnya sebagai rahmat bagi alam semesta. Konsep
Islam sebagai rahmat bagi alam semesta didasarkan pada ajaran-ajaran yang
terkandung dalam Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, serta Sunnah, atau tradisi
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya
ayat 107 disebutkan, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam." Ayat ini menegaskan bahwa Nabi
Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, bukan hanya bagi
umat Islam saja.

Dalil lain yang menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi alam
semesta terdapat dalam konsep tauhid atau keesaan Allah. Tauhid mengajarkan
bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan pemelihara alam semesta. Dalam
Surah Al-Mu'minun ayat 115, Allah berfirman, "Maka Maha Suci Allah Tuhan
yang sebenarnya. Dan jauhilah kamu segala syirik." Konsep tauhid mengajarkan
kepada umat Islam untuk menjaga alam semesta dan memperlakukannya dengan
penuh kehati-hatian, karena alam semesta merupakan ciptaan Allah yang harus
dijaga dan dihormati.

Selain itu, ajaran Islam juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga


lingkungan dan alam semesta. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya
alam semesta ini adalah hijab (penutup) bagi kalian, dan hijab itu akan terkoyak."
Sabda beliau ini mengingatkan umat Islam akan kewajiban mereka untuk menjaga
kelestarian alam semesta sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Dengan demikian, Islam memandang alam semesta sebagai manifestasi


dari rahmat Allah yang perlu dijaga dan dihormati oleh umat manusia. Konsep ini
tidak hanya menekankan pentingnya menjaga alam semesta secara fisik, tetapi
juga secara spiritual, dengan menghormati dan merawat ciptaan Allah sebagai

4
bagian dari ibadah kepada-Nya. Oleh karena itu, pemahaman akan Islam sebagai
rahmat bagi alam semesta menjadi penting dalam menegakkan keadilan,
perdamaian, dan keseimbangan dalam kehidupan manusia dan alam.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian Islam?
2. Apa fungsi Agama Islam?
3. Apa saja ruang lingkup ajaran Agama Islam?
4. Bagaimana kaitan Rukun Islam dengan spiritualitas?
5. Apa karakteristik ajaran Agama Islam?
6. Bagaimana kontektualisasi Islam dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Islam.
2. Mengetahui fungsi Agama Islam.
3. Mengetahui ruang lingkup ajaran Agama Islam.
4. Mengetahui kaitan Rukun Islam dengan spiritualitas.
5. Mengetahui karakteristik ajaran Agama Islam.
6. Mengetahui kontektualisasi Islam dalam kehidupan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Islam


Kata Islam sudah tidak asing lagi di telinga kita. Islam menjadi salah satu
agama yang paling banyak pengikutnya, termasuk di Indonesia. Terkadang, kata
Islam sering dihubungkan dengan kata muslim. Padahal, keduanya memiliki arti
yang berbeda satu sama lain. Islam sendiri merujuk sebuah Agama, sedangkan
muslim merupakan sebutan bagi orang yang menganut agama Islam.
Pengertian Islam secara harfiah yaitu damai, tunduk, bersih, dan selamat.
Sementara itu, arti Islam secara bahasa, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari
kata aslama-yuslimu-islaaman yang memiliki arti berserah diri kepada Allah,
patuh, tunduk, dan taat. Sedangkan jika dilihat asal katanya, Islam dapat
diterjemahkan dari asal kata assalamu, saliim, istaslama, salaam, dan aslama.
1. Assalamu: Memiliki arti damai atau perdamaian. Islam merupakan agama
yang damai, dan setiap umat muslim seharusnya menjaga perdamaian.
2. Saliim: Memiliki arti bersih dan suci. Hal ini adalah gambaran hati seorang
muslim yang harusnya bersih dan suci, serta tidak melakukan perbuatan syirik
atau menyekutukan Allah.
3. Istaslama: Memiliki arti berserah diri.
4. Salaam: Memiliki arti selamat atau keselamatan. Islam merupakan agama
yang penuh keselamatan. Apabila seorang muslim menjalankan semua
perintah Allah dan menjauhi larangannya, maka Allah akan menyelamatkan
hidupnya di dunia dan diakhirat.
5. Aslama: Memiliki arti taat atau berserah diri. Maka seorang muslim
hendaknya taat dan berserah diri kepada Allah Ta’ala.

Apabila seseorang berkata aslama fulanun li fulanin, maka itu artinya fulan
patuh dan tunduk pada si fulan serta akan menuruti apa yang diinginkannya.
Dalam konteks Islam, maka maknanya taat dan patuh, serta berserah diri kepada
Allah Ta’ala dengan mentauhidkan-Nya dan memurnikan amalan hanya untuk

6
Allah Ta’ala. Menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman :

ِّ ْ ‫َّللا‬
‫اْلس ََْلم‬ ِّ َّ ‫إ َّن الدِّي َن ِّع ْن َد‬

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam.” [QS. Al Imran: 19].

Dan setiap orang yang memeluk Islam disebut Muslim, sebab ia patuh dan tunduk
kepada Allah Ta’ala, dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangan-
Nya. Allah Ta’ala berfirman:

ِّ ْ ‫ضيت لَكم‬
‫اْلس ََْل َم دِّينًا‬ َ ‫ا ْليَ ْو َم أَ ْك َم ْلت لَك ْم دِّينَك ْم َوأَتْ َم ْمت‬
ِّ ‫علَيْك ْم نِّ ْع َمتِّي َو َر‬

“pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah kusempurnakan
bagimu nikmat dari-Ku, dan Aku telah ridha Islam sebagai agamamu.” [QS. Al-
Maidah : 3].

Dalam surah lain, Allah Ta’ala juga berfirman :

‫اْلس ََْل ِّم دِّينًا فَلَ ْن ي ْقبَ َل ِّم ْنه َوه َو فِّي ْاْلخِّ َرةِّ ِّم َن ا ْل َخاس ِِّّري َن‬
ِّ ْ ‫غي َْر‬
َ ‫َو َم ْن يَ ْبت َِّغ‬

“barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima. Dan ia kelak
di akhirat akan menjadi orang yang merugi.” [QS. Al-Imran : 85].

Jadi, setiap Muslim yang taat, patuh, dan berserah diri kepada Allah Ta’ala
dapat tercermin dari perkataannya, keyakinannya, dan amalannya. Dan agama Islam
yang benar adalah yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi segala
larangan-Nya.

2.2 Fungsi Agama Islam


a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang
mencakup segala unsure pengalaman pendidikan dan keyakinan yang
didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu
kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari
pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik
yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi
dengan tenang.
b. Penolong Dalam Kesukaran
Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan
menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung

7
menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda
halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti
ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan
bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan
(Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan
cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang
siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas
manusia itu.
c. Penentram Batin
Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang
itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya
takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh
orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan
cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan orang yang beriman,
orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan harta
kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta kekayaan itu merupakan titipan Allah
yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak yatim piatu.
Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak, tidak
mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman,
batinnya akan selalu tentram karena setiap yang terjadi dalam hidupnya
merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan derajat manusia dimata
Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan ketakwaannya.
d. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap
ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat
diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam
sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan
tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati. Islam mengatur
hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah. Dalam Al-Qur’an ada ayat
yang berbunyi: “dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang tuamu) uf!!”
Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta
dihormati kepada anak. Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang

8
berkaitan dengan moral, mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata
hubungan manusia dengan manusia lain (hablum minannas/hubungan sosial).
Termasuk di dalamnya harus jujur, jika seorang berkata bohong maka dia akan
disiksa oleh api neraka. Ini hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan
dengan moral. Masih banyak lagi aturan Islam yang berkaitan dengan tatanan
perilaku moral yang baik, namun tidak dapat sepenuhnya dituliskan disini.

2.3 Ruang Lingkup Agama Islam


a. Aqidah
Aqidah adalah dasar dari ajaran Islam. Aqidah Islam mengajarkan
bahwa hanya ada satu Tuhan yang menyembah-Nya, yang diakui melalui
syahadat. Selain itu, Islam juga mengajarkan tentang malaikat, kitab suci,
rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir.
b. Fiqih
Fiqih adalah ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam.
Fiqih mencakup berbagai aspek kehidupan manusia seperti ibadah, muamalah,
dan makanan. Fiqih juga mengajarkan tentang hukum-hukum waris,
pernikahan, perceraian, dan lain-lain.
c. Ibadah
Ibadah mencakup berbagai macam amalan yang dilakukan oleh umat
Islam seperti sholat, puasa, zakat, dan haji. Ibadah merupakan bagian yang
sangat penting dalam ajaran Islam.
d. Akhlak
Akhlak mengajarkan bagaimana manusia harus berprilaku dan bersikap
dalam kehidupan sehari-hari. Islam mengajarkan untuk berperilaku baik, jujur,
adil, dan menghargai orang lain. Akhlak menjadi bagian penting dalam ajaran
Islam karena akhlak yang baik akan membawa kebahagiaan dan meraih
keridhaan Allah.
e. Tasawuf
Tasawuf adalah cabang dalam ajaran Islam yang mengajarkan tentang
peningkatan spiritualitas manusia. Tasawuf mengajarkan bagaimana manusia
dapat memperdalam hubungannya dengan Allah dan mencapai kesucian hati.
f. Sejarah Islam

9
Sejarah Islam mencakup perjalanan agama Islam dari awal mula
sampai saat ini. Sejarah Islam juga mencakup aspek budaya, politik, dan sosial
masyarakat Islam. Sejarah Islam sangat penting untuk dipelajari agar umat
Islam dapat mengenal lebih dalam tentang agama Islam dan sejarah perjalanan
agama ini.
g. Keluarga Islam
Keluarga Islam mengajarkan tentang peran keluarga dalam
menjalankan kehidupan beragama. Keluarga Islam mengajarkan tentang
pentingnya membentuk keluarga yang harmonis dan memiliki nilai-nilai Islam
yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.

2.4 Rukun Islam dan Spiritualitas


a. Syahadat
Secara bahasa, syahadat adalah pemberitahuan tentang apa yang
diketahui dan diyakini kebenarannya dengan pasti. Secara syariat syahadat
adalah pengakuan, pembenaran, dan keyakinan bahwa tidak ada yang berhak
disembah kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dua kalimat syahadat:

ِّ ‫أَ ْش َهد أَ ْن ََل ِّإلَ َه ِّإ ََّل هللا َوأَ ْش َهد أَ َّن م َح َّمدًا َرس ْول‬
‫هللا‬

Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wa asy-hadu annamuhammadarrasuulullahi

“Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan
aku bersaksi Muhammad utusan Allah”

b. Shalat
Secara Bahasa shalat berarti doa dengan kebaikan. Secara Syariat
makna shalat adalah peribadatan kepada Allah Ta’ala dengan ucapan dan
perbuatan yang telah diketahui, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan
salam, disertai syarat-syarat yang khusus dan dengan niat. Hal ini berdalilkan
dengan firman Allah Ta’ala berikut yang sekalian sebagai tafsir tauhid:

‫الزكَاةَ ۚ َو َٰ َذلِّكَ دِّين ْالقَ ِّي َم ِّة‬ ِّ ‫َو َما أمِّروا ِّإ ََّل ِّليَ ْعبدوا َّللاَّ َ م ْخل‬
َّ ‫ِّصي َن لَه الدِّي َن حنَفَا َء َويقِّيموا ال‬
َّ ‫ص ََلةَ َويؤْ توا‬

“Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan


memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan

10
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; Demikian itulah
agama yang lurus.” (Al Bayyinah: 5)

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

‫علَى ا ْلمؤْ ِّمنِّي َن ِّكتَابًا َم ْوقوتًا‬


َ ْ‫ص ََلةَ كَانَت‬
َّ ‫إِّ َّن ال‬

“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas


orang-orang yang beriman.” (An Nisa`: 103).

Ibadah yang satu ini memiliki banyak faedah yang tak terbatas, baik
dari sisi agama maupun dunia. Ibadah ini sangat bermanfaat bagi kesehatan,
memberi dampak positif dalam hubungan kemasyarakatan dan keteraturan
hidup (Taisirul ‘Allam, 1/109). Di dalam shalat tercakup banyak macam
ibadah. Selain doa, di dalamnya terdapat dzikrullah, ada tilawah Al-Qur`an,
berdiri di hadapan Allah Ta’ala, ruku’, sujud, tasbih dan takbir. Karenanya,
shalat merupakan induk/ puncak ibadah badaniyyah (ibadah yang dilakukan
oleh tubuh). (Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, 1/79).

c. Zakat
Secara bahasa zakat berasal dari kata “zakkaa – yuzakkii – tazkiyatan
– zakaatan” yang diantaranya mempunyai 5 makna yaitu taharoh
(membersihkan/mensucikan), nama' (tumbuh /berkembang), al barokah, al
madh (Pujian) dan amal sholeh. Makna zakat secara syariat sebagaimana yang
dijelaskan oleh para ulama diantaranya: Al-Hafidz Ibnu Hajar: “(Zakat adalah)
Memberikan sebagian dari harta yang sejenis yang sudah sampai nashob
selama setahun dan diberikan kepada orang fakir dan semisalnya yang bukan
dari Bani Hasyim dan Bani Mutholib.” (Al-Fath 3:262).
d. Puasa
Adapun perintah berpuasa yang merupakan rukun Islam keempat,
berdalilkan dengan firman Allah Ta’ala:

‫علَى الَّذِّي َن م ِّْن قَ ْبلِّك ْم لَعَلَّك ْم تَتَّقون‬ ِّ ‫علَيْكم‬


َ ‫الصيَام َك َما كت‬
َ ‫ِّب‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِّي َن آ َمنوا كت‬
َ ‫ِّب‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (Al
Baqarah: 183)

e. Haji

11
Setiap muslim yang telah mempunyai kemampuan berhaji maka
diwajibkan baginya untuk berhaji ke baitullah yang ini merupakan rukun Islam
kelima. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ع ِّن ا ْلعَالَمِّي َن‬


َ ‫ي‬
ٌّ ِّ‫غن‬ ً ِّ‫سب‬
َ َّ ‫يَل َو َم ْن َكف ََر فَإِّ َّن‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫طاعَ إِّلَ ْي ِّه‬ ِّ ‫اس حِّ ُّج ا ْلبَ ْي‬
َ َ‫ت َم ِّن ا ْست‬ ِّ َّ‫علَى الن‬ ِّ َّ ِّ ‫َو‬
َ ‫ّلِل‬

“…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)


orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak
butuh kepada semesta alam.” (Ali Imran: 97)

2.5 Karakteristik Ajaran Agama Islam


1. Ketuhanan atau Rabbaniyah: Yaitu ajaran yang sumbernya dari Allah SWT
bukan dari manusia.
2. Kemanusian atau Insânîyyah: yaitu Semua tuntunannya sesuai dengan fitrah
manusia. Pengaturan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga agar fitrah tidak
membawa pada runtuhnya nilai kemanusiaan, namun tidak berlawanan.
3. Realistis atau Al-Waqi’îyyah: Yaitu ajarannya dapat diamalkan oleh semua
manusia, terlepas dari status sosial dll.
4. Ketercakupan semua aspek atau Asy-Syumûl: Yaitu Ajarannya menyangkut
segala aspek kehidupan.
5. Tidak memberatkan atau ‘Adam Al-Haraj: Yaitu Islam bertujuan
menyelamatkan manusia, bukan memberatkannya.
6. Moderasi atau Al-Wasathîyyah: Yaitu tuntunannya bersifat pertengahan.
Menjadikan kehidupan dunia untuk kebahagiaan akhirat.
7. Kejelasan atau Al-Wudhûh: Yaitu ajarannya jelas dan logis. Tidak ada yang
bertentangan dengan akal.
8. Penahapan dan Keberangsuran atau At-Tadarruj: Yaitu ajaran Islam
diturunkan secara bertahap. Diawali dengan hal yang berkaitan dengan akidah
lalu persoalan hukum.
9. Sesuai dengan semua tempat dan situasi atau Al-Khair, nilai-nilai universal,
yaitu prinsip dan ketentuan berkaitan dengan fitrah dan keperluan tetap
manusia, contoh kasih sayang orangtua, kebutuhan akan makanan, dan
pakaian.

12
10. Sedikitnya tugas-tugas keagamaan atau Qillat At-Taklîf: Yaitu islam tidak
membebani manusia dengan tugas yang berat dan banyak. Semua disesuaikan
dengan kemampuan manusia itu sendiri.

2.6 Kontektualisasi Islam dalam Kehidupan


Taqwa adalah satu-satunya ukuran nilai seorang manusia di hadapan Allah
yakni sedalam apa tauhid atau iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan
mampu melahirkan kemaslahatan atau perilaku baik pada sesama makhluk Allah.
Iman kepada Allah yang melahirkan kemaslahatan dan kerahmatan semesta adalah
iman yang menggerakkan peradaban manusia dan dunia.

‫ط ۖ َو ََل ي َ ْج ِّر َم ن َّ ك مْ ش َ ن َآن ق َ ْو ٍم ع َ ل َ َٰى أ َ ََّل‬


ِّ ْ‫ّلِل ِّ ش هَ د َا ءَ ب ِّ ا ل ْ ق ِّ س‬
َّ ِّ ‫ي َ ا أ َ ي ُّ هَ ا ا ل َّ ذِّ ي َن آ َم ن وا ك ون وا ق َ َّو ا ِّم ي َن‬

‫ت َ ع ْ دِّ ل وا ۚ ا عْ دِّ ل وا ه َو أ َ ق ْ َر ب ل ِّل ت َّ ق ْ َو َٰى ۖ َو ا ت َّ ق وا َّللاَّ َ ۚ إ ِّ َّن َّللاَّ َ َخ ب ِّ ي ٌر ب ِّ َم ا ت َ ع ْ َم ل و َن‬


“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

13
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Islam adalah penyerahan diri hanya kepada Allah dengan cara


menyerahkan diri dalam nilai kebaikan, mengajarkan umatnya untuk
mengabdikan diri dalam nilai-nilai kebaikan. Seorang muslim diharapkan
untuk mencerminkan sikap tawakal kepada Allah dan berupaya menyebarkan
kemaslahatan bagi diri sendiri dan sesama. Selain itu, penting bagi umat Islam
untuk senantiasa menjunjung tinggi akhlak mulia, karena hal ini tidak hanya
menjadi anugerah bagi diri sendiri, tetapi juga bagi sesama manusia dan
seluruh alam semesta. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Islam ini, umat
Muslim dapat menjadi agen perubahan yang membawa kedamaian, keadilan,
dan keberkahan bagi dunia.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat kami ambil


mengenai hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mendalami Ajaran Islam. Salah satu saran utama adalah untuk terus
mendalami ajaran Islam melalui pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta
kajian ilmu agama yang mendalam. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang prinsip-prinsip rahmatin lil alamin, umat Muslim akan mampu
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengamalkan Kebaikan. Penting bagi umat Islam untuk mengamalkan
nilai-nilai kebaikan dalam tindakan sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan
melalui berbagai cara, seperti berpartisipasi dalam kegiatan amal,
membantu sesama, serta menjaga lingkungan. Dengan mengamalkan
kebaikan, umat Islam dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat
sekitar dan meraih berkah dari Allah SWT.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/qfzkq8XlJH4?si=1CWdtJHt6f7XCDGg (Islam Sebagai Rahmat


Bagi Semesta - Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. - Kuliah Agama Islam UI)
https://www.ngaji.id/mengenal-agama-islam-dengan-dalil-dalilnya/
https://www.fiqih.co.id/rukun-islam/
https://www.bing.com/search?pglt=43&q=Kontektualisasi+Islam+dalam+Kehid
upan&cvid=dcc527affe3c4883988378cf0bb38c7a&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBgg
AEEUYOTIGCAEQABhAMgYIAhAAGEAyBggDEAAYQDIGCAQQABhAM
gYIBRAAGEAyBggGEAAYQDIGCAcQABhAMgYICBAAGEDSAQc5NjBqM
GoxqAIAsAIA&FORM=ANNTA1&PC=U531
https://www.cahayaislam.id/fungsi-dan-tujuan-syariat-islam-kehidupan-sehari-
hari/#:~:text=Tujuan%20syariat%20islam%20adalah%20mewujudkan%20ke
mashlahatan%20manusia%2C%20baik,hajiyah%20%28kebutuhan%20Sekun
der%29%2C%20dan%20kebutuhan%20tahsiniyah%20%28kebutuhan%20ter
sier%29.

15

Anda mungkin juga menyukai