MAKALAH
DEPOK
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam sebagai Rahmat
bagi Alam Semesta” tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Agama Islam. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan mengenai misi Islam sebagai agama dan cara seorang
muslim menata hidup sesuai dengan misi tersebut.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempuna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalil lain yang menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi alam
semesta terdapat dalam konsep tauhid atau keesaan Allah. Tauhid mengajarkan
bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan pemelihara alam semesta. Dalam
Surah Al-Mu'minun ayat 115, Allah berfirman, "Maka Maha Suci Allah Tuhan
yang sebenarnya. Dan jauhilah kamu segala syirik." Konsep tauhid mengajarkan
kepada umat Islam untuk menjaga alam semesta dan memperlakukannya dengan
penuh kehati-hatian, karena alam semesta merupakan ciptaan Allah yang harus
dijaga dan dihormati.
4
bagian dari ibadah kepada-Nya. Oleh karena itu, pemahaman akan Islam sebagai
rahmat bagi alam semesta menjadi penting dalam menegakkan keadilan,
perdamaian, dan keseimbangan dalam kehidupan manusia dan alam.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Islam.
2. Mengetahui fungsi Agama Islam.
3. Mengetahui ruang lingkup ajaran Agama Islam.
4. Mengetahui kaitan Rukun Islam dengan spiritualitas.
5. Mengetahui karakteristik ajaran Agama Islam.
6. Mengetahui kontektualisasi Islam dalam kehidupan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila seseorang berkata aslama fulanun li fulanin, maka itu artinya fulan
patuh dan tunduk pada si fulan serta akan menuruti apa yang diinginkannya.
Dalam konteks Islam, maka maknanya taat dan patuh, serta berserah diri kepada
Allah Ta’ala dengan mentauhidkan-Nya dan memurnikan amalan hanya untuk
6
Allah Ta’ala. Menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
ِّ ْ َّللا
اْلس ََْلم ِّ َّ إ َّن الدِّي َن ِّع ْن َد
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam.” [QS. Al Imran: 19].
Dan setiap orang yang memeluk Islam disebut Muslim, sebab ia patuh dan tunduk
kepada Allah Ta’ala, dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangan-
Nya. Allah Ta’ala berfirman:
ِّ ْ ضيت لَكم
اْلس ََْل َم دِّينًا َ ا ْليَ ْو َم أَ ْك َم ْلت لَك ْم دِّينَك ْم َوأَتْ َم ْمت
ِّ علَيْك ْم نِّ ْع َمتِّي َو َر
“pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah kusempurnakan
bagimu nikmat dari-Ku, dan Aku telah ridha Islam sebagai agamamu.” [QS. Al-
Maidah : 3].
اْلس ََْل ِّم دِّينًا فَلَ ْن ي ْقبَ َل ِّم ْنه َوه َو فِّي ْاْلخِّ َرةِّ ِّم َن ا ْل َخاس ِِّّري َن
ِّ ْ غي َْر
َ َو َم ْن يَ ْبت َِّغ
“barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima. Dan ia kelak
di akhirat akan menjadi orang yang merugi.” [QS. Al-Imran : 85].
Jadi, setiap Muslim yang taat, patuh, dan berserah diri kepada Allah Ta’ala
dapat tercermin dari perkataannya, keyakinannya, dan amalannya. Dan agama Islam
yang benar adalah yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi segala
larangan-Nya.
7
menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda
halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti
ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan
bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan
(Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan
cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang
siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas
manusia itu.
c. Penentram Batin
Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang
itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya
takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh
orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan
cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan orang yang beriman,
orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan harta
kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta kekayaan itu merupakan titipan Allah
yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak yatim piatu.
Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak, tidak
mungkin gelisah. Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman,
batinnya akan selalu tentram karena setiap yang terjadi dalam hidupnya
merupakan ketetapan Allah dan yang membedakan derajat manusia dimata
Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan ketakwaannya.
d. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap
ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat
diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam
sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan
tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati. Islam mengatur
hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah. Dalam Al-Qur’an ada ayat
yang berbunyi: “dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang tuamu) uf!!”
Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta
dihormati kepada anak. Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang
8
berkaitan dengan moral, mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata
hubungan manusia dengan manusia lain (hablum minannas/hubungan sosial).
Termasuk di dalamnya harus jujur, jika seorang berkata bohong maka dia akan
disiksa oleh api neraka. Ini hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan
dengan moral. Masih banyak lagi aturan Islam yang berkaitan dengan tatanan
perilaku moral yang baik, namun tidak dapat sepenuhnya dituliskan disini.
9
Sejarah Islam mencakup perjalanan agama Islam dari awal mula
sampai saat ini. Sejarah Islam juga mencakup aspek budaya, politik, dan sosial
masyarakat Islam. Sejarah Islam sangat penting untuk dipelajari agar umat
Islam dapat mengenal lebih dalam tentang agama Islam dan sejarah perjalanan
agama ini.
g. Keluarga Islam
Keluarga Islam mengajarkan tentang peran keluarga dalam
menjalankan kehidupan beragama. Keluarga Islam mengajarkan tentang
pentingnya membentuk keluarga yang harmonis dan memiliki nilai-nilai Islam
yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
ِّ أَ ْش َهد أَ ْن ََل ِّإلَ َه ِّإ ََّل هللا َوأَ ْش َهد أَ َّن م َح َّمدًا َرس ْول
هللا
“Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan
aku bersaksi Muhammad utusan Allah”
b. Shalat
Secara Bahasa shalat berarti doa dengan kebaikan. Secara Syariat
makna shalat adalah peribadatan kepada Allah Ta’ala dengan ucapan dan
perbuatan yang telah diketahui, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan
salam, disertai syarat-syarat yang khusus dan dengan niat. Hal ini berdalilkan
dengan firman Allah Ta’ala berikut yang sekalian sebagai tafsir tauhid:
الزكَاةَ ۚ َو َٰ َذلِّكَ دِّين ْالقَ ِّي َم ِّة ِّ َو َما أمِّروا ِّإ ََّل ِّليَ ْعبدوا َّللاَّ َ م ْخل
َّ ِّصي َن لَه الدِّي َن حنَفَا َء َويقِّيموا ال
َّ ص ََلةَ َويؤْ توا
10
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; Demikian itulah
agama yang lurus.” (Al Bayyinah: 5)
Ibadah yang satu ini memiliki banyak faedah yang tak terbatas, baik
dari sisi agama maupun dunia. Ibadah ini sangat bermanfaat bagi kesehatan,
memberi dampak positif dalam hubungan kemasyarakatan dan keteraturan
hidup (Taisirul ‘Allam, 1/109). Di dalam shalat tercakup banyak macam
ibadah. Selain doa, di dalamnya terdapat dzikrullah, ada tilawah Al-Qur`an,
berdiri di hadapan Allah Ta’ala, ruku’, sujud, tasbih dan takbir. Karenanya,
shalat merupakan induk/ puncak ibadah badaniyyah (ibadah yang dilakukan
oleh tubuh). (Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, 1/79).
c. Zakat
Secara bahasa zakat berasal dari kata “zakkaa – yuzakkii – tazkiyatan
– zakaatan” yang diantaranya mempunyai 5 makna yaitu taharoh
(membersihkan/mensucikan), nama' (tumbuh /berkembang), al barokah, al
madh (Pujian) dan amal sholeh. Makna zakat secara syariat sebagaimana yang
dijelaskan oleh para ulama diantaranya: Al-Hafidz Ibnu Hajar: “(Zakat adalah)
Memberikan sebagian dari harta yang sejenis yang sudah sampai nashob
selama setahun dan diberikan kepada orang fakir dan semisalnya yang bukan
dari Bani Hasyim dan Bani Mutholib.” (Al-Fath 3:262).
d. Puasa
Adapun perintah berpuasa yang merupakan rukun Islam keempat,
berdalilkan dengan firman Allah Ta’ala:
e. Haji
11
Setiap muslim yang telah mempunyai kemampuan berhaji maka
diwajibkan baginya untuk berhaji ke baitullah yang ini merupakan rukun Islam
kelima. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:
12
10. Sedikitnya tugas-tugas keagamaan atau Qillat At-Taklîf: Yaitu islam tidak
membebani manusia dengan tugas yang berat dan banyak. Semua disesuaikan
dengan kemampuan manusia itu sendiri.
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15