Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AGAMA ISLAM

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

1. DODI FERDIANSYAH (1804125426)


2. LAELA ASNA ( 1804110717 )
3. OCTA RISANDES ( 1804112976)

Page 1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur marilah sama-sama kita sampaikan kepada Allah
SWT. Tuhan junjungan alam semesta yang telah memberikan rahmat , nikmat ,
taufik , dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Kerukunan Antar Umat Beragama “ guna memenuhi tugas agama
islam.
Makalah ini kami selesaikan denga maksimal berkat kerja sama dan
bantuan dari berbagai pihak . Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini
. Kami juga berterima kasih kepada orang tua , keluarga , dosen pembimbing ,
Bapak Dosen Deprizon , M.Pdi selaku dosen agama islam , dan teman-teman
sekalian.
Kami selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini , baik dari segi tata bahsa maupun kerincian informasi
yang akan kami sampaikan . Oleh karena itu , kami menerima kritik dan saran
yang membangun dan berguna dari pembaca yang nantinya akan memperbaiki
makalah ini .
Demikian yang dapa kami sampaikan , semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan pembaca , khusunya dibidang karya ilmiah dan
dapat memberikan manfaat nyata bagi pembaca dan masyarakat.

Pekanbaru, 10 Desember 2018

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………........1
KATA PENGANTAR…………………………………………………….......2
DAFTAR ISI………………………………………………………………......3
Bab I PENDAHULUAN………………………………………………………4
1.1 Latar Belakang…………….........……....………………………….....4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….....4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………5
1.4 Manfaat…………………………………………………………………5
Bab II PEMBAHASAN……………………………………………………......5
2.1 Islam Agama Rahmat Bagi Seluruh Alam…………………………5-8
2.2 Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniah…………………….8-11
2.3 Kebersamaan Dalam Pluralitas Beragama…………………….. 11-12
Bab III PENUTUP………………………………………………………….. 13
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 13
3.2 Saran………………………………………………………………… 13
Daftar Pustaka……………………………………………………………….13

Page 3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara hukum yang mewajibkan warga negaranya memilih


satu dari 5 agama resmi di Indonesia.Namun kerukunan antar umat beragama di
Indonesia dinilai masih banyak menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul
terkait masalah kerukunan beragama pun belum bisa terhapus secara tuntas.
Kasus Ambon,Kupang,Poso,forum-forum islam ekstrimis dan lainnya
menyisakan masalah ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap membara
dan memanaskan suasana di sekililingnya. Hal ini mengindikasikan bahawa
pemahaman masyarakat tentang kerukunan antar umat beragama perlu di tinjau
ulang. Dikarenakan banyaknya di temukan ketidakadanya kerukunan antar
agama yang menjadikan adanya kerukunan antar agama, yang menjadikan
adanya saling permusuhan, saling merasa ketidakadilan.

Maka dari itulah pentingnya kerukunan umat beragama,agar semua


masyarakat yang mengalami dan tidak mengalami efek negative dari ketidak
rukunan agama bahwa kerukunan agama itu sangatalah penting. Islam agama
rahmat bagi seluruh alam. Kata islam berarti damai , selamat,
sejahtera ,penyerahan diri taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan
kedamaian, keselamatan, dan kesejahateraan hidup umat manusia pada
khususnya dana seluruh alam pada umumnya. Makalah ini akan membahas
tentang pentingnya menciptakan kerukunan antar umat beragama dilingkungan
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan makalah pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah:

1. Apa definisi islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam ?

2.Apa definisi ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah?

3. Bagaimana cara menjaga kebersamaan dalam pluralitas beragama?

Page 4
1.3 Tujuan

Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah :

 Mengetahui definisi islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam


 Mengetahui definisi ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniah
 Mengetahui cara menjaga kebersamaan dalam pluralitas beragama

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun antar umat
beragama dilingkungan masyarakat yaitu dengan rasa aman,nyaman dan
sejahtera.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Islam Agama Rahmat Bagi Seluruh Alam

Kata Islam berarti damai,selama, sejahtera, penyrahan diri, taat dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukan bahwa agama islam adalah agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan perdamaian, keselamatan, dan
kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh alam pada
umumnya. Agama Islam adalah agama yang allah turunkan sejak manusia
pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama islam ini kemudian Allah
turunkan secara berkesenambungan kepada para Nabi dan Rasul berikutnya.
Akhir dari proses menurunan agama islam itu terjadi pada masa kerasulan
Muhamma SAW pada awal abad VII Masehi. Islam sebagai agama yang Allah
turunkan belum dinyatakan secara eksplisit pada masa kerosulan sebelum
Muhammad SAW, tetapi makna dan substansi ajarannya secara implisit
memiliki persamaan dalam ajaran tauhid dan yang dapat dipahami dari
pernyataan sikap para rasul. Seperti firman ALLAH dalam Q.S Al-Baqarah:132

¹ Abdul Wahid Wafi, Persamaan Hak dalam Islam, (Bandung:PT.Al-


Ma’arif,1984).

Page 5
Ajaran Agama Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Sesuai dengan fitrah hidup manusia. Artinya ajaran agama islam mencakup
petunjuk yang sesuai dengan sifat manusia, baik dari aspek keyakinan, perasaan
maupun pemikiran .

2. Ajarannya sempurna, artinya materi ajaran Islam mencakup petunjuk seluruh


aspek kehidupan manusia.

3. Kebenaranyan mutlak. Kemutlakan ajaran Islam dikarenakan berasal dari


Allah yang Maha benar.

4. mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Dua tugas


utama diciptakan dimuka bumi merupakan cerminan adanya keseimbangan
dalam kehidupan manusia.

5. Flaksibel dan ringan, artinya ajaran agama islam memperhatikan dan


menghargai kondisi masing – masing individu.

6. Berlaku secara universal, artinya ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat
Islam berlaku untuk seluruh umat manusia di dunia sampai akhir masa.

² Tarmizi Taher,Kerukunan Hidup Umat Beragama dan Studi Agama-agama ,


Makalah , (Yogyakarta: LPKUB IAIN Sunan Kalijaga,1998).

Page 6
Bentuk – bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam diantaranya:

1. Islam menujuki manusia jalan hidup yang benar.ajaran islam sebagiannya


bersifat ta’abbudi (supra rasional), artinya di atas kemampuan manusia untuk
mengetahuinya, seperti kemahaesaan Allah, ajaran shalat dan lainya.
Sebagaianya ajaran Islam yang lain bersifat ta’aqquli (rasional), artinya mampu
dipahami rasionalisasinya, seperti dalam hablum minannas dan pemanfaatan
alam semesta.

2.Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi


yang diberikan Allah secara bertanggung jawab. Dalam Surah al – baqarah ayat
256:

3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba allah ,


baik muslim mauoun non muslim.

4. Islam megatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional. Allah telah
memberikan hak kepada manusia untuk memanfatkan alam beserta isinya, tetapi

Page 7
Allah juga mengingstksn bahwa kerusakan yang terjadi di alam ini diakibatkan
oleh perbuatan tangan manusia.

5. Islam menghormati kondisi spesifik individu dan menberikan perlakuan yang


spesifik pula. Ada keringan-keringanan tertentu yang diberikan kepada seorang
muslim pada saat tertentu.

2.2 Ukhuwah Islamiyah Dan Ukhuwah Insaniyah

1. Makna Ukhuwah Islamiyah

Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya perasaan simpati atau


empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki persamaan
yang sama baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan
persahabatan itu menumbulkan sikap timbale balik untuk saling membantu bila
pihak lain mengalami kesulit, dan sikap untuk membagi kesenangan pada pihak
lain. Ukhuwah dan persaudaraan yang berlaku bagi sesame muslim disebut
ukhutwahislamiyah.

Menurut Muhammad Qutb, landasn ukhuwah Islamiyah yang harus


dipatokan terlebih dahulu adalah kemurnian aqidah dan ketaatan menunaikan
syari’ah serta berkemampun melaksanakan pola dan penampilan akhlak
karimah. Persauaraan sesame muslin ada;ah persaudaraan yang tidak dilandasi
oleh kelurga, suku, bangsa, dan warna kulit, namun karna persamaan seaqidah
dan sekeyakinan. Nabi mengibaratkan antara satu muslin dengan muslim
lainnya ibarat satu tubuh. SAW juga bersabdah: “tidak semputna iman salah
seorang kamu, sehingga Ia mencintai dirinya sendiri”

Hadis diatas berarti, muslim harus merasakan penderitaan dan kesusahan


saudaranya yang lain. Ia harus selalu menempatkan dirinya pada posisi
saudaranya. Perasaan senasib sepenanggungan selalu digalakan. Antara sesama
muslim tidak ada sikap saling permusuhan sikap saling islah dan menasehati itu
yang dituntun. Seorang muslim dilarang untuk mengolok-olok saudara yang
muslim. Tidak boleh berburuk sangka dan mencari kesalahan orang lain (Q.S
al-hujarat:11-12).

Surat Al-hujurat ayat 11 :

Page 8
Surah Al-hujurat ayat 12 :

Page 9
Sejarah telah membuktikan, bagaimana keintiman persahabatan dan lezatnya
persaudaraan antara kaum muhajirin dan kaum anshar. Demi untuk menegakan
dinul islam, kaum muhajirin rela meninggalkan segala harta kekayaan dan
keluarganya dikampung halaman. Demikian juga kaum anshar dengan penuh
keikhlasan menyambut dan menjadikan kaum muajirin sebagai saudara.
Peristiwa inilah awa persatuan dua hati dalam bentuk yang teosentrik dan
universal sebagai hasil dari sebubuah persaudaraan yang dibangun Nabi dan
dasar kesamaan aqidah

2. Makna ukhuwah insayaniah

Persaudaraan sesama manusia disebut dengan ukhuwah insaniyah.


Persaudaraan ini dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia adalah
makhluk Allah. Toleransi antar umat beragama sudah termaktub dalam Piagam
Madinah,paling tidak ada dua ajaran pokok,yaitu pemeluk islam adalah satu
umat walaupun mereka berbeda suku bangsa: dan hubungan antara komunitas
muslim dengan muslim didasarkan pada prinsip:

a. Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga.

b. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.

c. Membela yang teraniaya.

d. Saling menasihati .

e. Menghormati kebebasan beragama .

Page 10
Dalam praktek ,ketegangan yang sering timbul intern umat beragama dan antar
umat beragama disebabkan oleh :

a. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau missi

b. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan


agama lain.

c. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri,sehingga kurang


menghormati bahkan memandang rendah agama lain.

d. Kaburnya batas antara sikap memang teguh keyakinan agama dan toleransi
dalam kehidupan bermasyarakat.

e. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain ,baik intern umat


beagama maupun antar umat beragama .

f. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedan pendapat.

Dalam pembinaan umat beragama,para pemimpin dan tokoh agama


mempunyai peranan yang besar,yaitu :

 Menerjemahkan nilai-nilai dan norma –norma agama ke dalam kehidupan


masyarakat.
 Menerjemahkan gagasan-gagasan pembangunan ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh masyarakat.
 Memberikan pendapat ,saran dan kritik yang sehat terhadap ide-ide dan
cara-cara yang dilakukan untuk suksesnya pembangunan .
 Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat beragama untuk ikut
serta dalam usaha pembangunan.
 Meredamkan api-api konflik yang ada dan berusaha mencari titik temu
dan solusi.

2.3 Kebersamaan Dalam Pluralitas Beragama

Kata “ pluralisme “diterjemahkan dalam berbagai interpretasi. Interpretasi


popular dari John Hick mengenai pluralisme ini adalah anggapan bahwa
kebenaran merupakan suatu hal yang kolektif diantara semua agama,dan
seluruh agama bisa menjadi sumber keselamatan,kesempurnaan,dan keagungan
bagi para penganutnya.( Ali Rabbani al-Gupaini,2004:4)

Page 11
Sejalan dengan itu ,Nurchalis Madjid berpendapat bahwa pluralisme tidak dapat
dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majemuk,beraneka
ragam,terdiri dari berbagai suku dan agama,yang hanya menggambarkan kesan
pragmentasi,bukan pluralisme. Pluralisme juga tidak bisa dipahami sekedar
“kebaikan negatif”yang hanya untuk menyingkirkan kesan fanatisme.Pluralisme
menurutnya harus dipahami sebagai pertalian kebinekaan dalam pertalian
keadaban (genune engagement of diversities within the bond of civility).Bahkan
pluralisme juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia,antara lain
melalui mekanisme pengawasan dan pengembangan yang dihasikannya.
(Nurcholis Madjid,2004).

Interpretasi lainnya tentang pluralisme tersorot kepada dimensi sosial


kehidupan beragama. Artiya,segenap penganut agama bisa hidup berdampingan
secara damai dalam sebuah masyarakat serta saling menjaga batas-batas dan hak
masing-masing. Interpretasi ini dikemukakan dalam kamus Oxford,” The
principle that these different groups can live together in peace in one society.”

Menurut pendapat Ali Rabbani,pluralisme agama yang bisa diterima adalah


pluralisme dalam makna kedua,yakni kehidupan bersama secara rukun.
Masing-masing meyakini kebenaran berada dipihaknya.Penulis sendiri juga
sependapat dengan interpretasi kedua. Karena jika kita meyakini kebenaran ada
pada semua agama,maka kesaliman aqidah kita akan goyah.

Kebersamaan hidup antara orang-orang islam dengan non muslim telah


dicontohkan oleh Rasulullah ketika beliau dengan para sahabat mengawali
hidup di Madinah setelah hijrah. Rasulullah mengikat perjanjian dengan
penduduk Madinah yang terdiri dari orang-orang kafir dan muslim untuk saling
membantu dan menjaga keamanan kota Madinah dari gangguan musuh.
Rasulullah juga pernah menggadaian baju besimya kepada orang-orang yahudi
ketika umat islam kekurangan pangan.

³Amir Syarifuddin, Pembahruan Pemikiran dalam Hukum Islam,


( Padang:Angkasa Raya,1990)

Page 12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan


masyarakat yang harmonis dalam kedamaian , saling tolong menolong dan tidak
saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa INDONESIA
yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara
menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara
lain :

a. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama


lain .

b. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tapi


salahkan orangnya .

c. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat Indonesia suapaya menanamkan


sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya
hidup rukun antar sesame sehingga masyarakat merasa aman , nyaman dan
sejahtera .

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid Wafi , Persamaan Hak dalam Islam , ( Bandung : PT.Al-Ma’arif,


1984).

Amir Syariffudin, Pembaharuan Pemikiran dalam Hukum Islam , (Padang:


Angkasa Raya, 1990).

Tarmizi Taher, Kerukunan Hidup Umat Beragama dan Studi Agama-agama ,


Makalah , ( Yogyakarta: LPKUB IAIN Sunan Kalijaga, 1998).

Page 13
Page 14

Anda mungkin juga menyukai