PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang
menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai
dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong dengan)
barang berguna. " (QS. Al-Ma’un: 1-7 ).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam penulisan makalah ini antara
lain:
1. Apa saja pengertian Hakikat teologi Al Ma’un?
2. Apa saja ayat – ayat yang berisi tentang anjuran gemar bershadaqoh?
3. Apa saja peran Muhammadiyah terhadap Kaum Mustad’afin?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Hakikat teologi Al Ma’un
2. Untuk mengetahui Ayat – ayat tentang anjuran gemar bershadaqoh
3. Untuk mengetahui Peran Muhammadiyah terhadap Kaum Mustad’afin
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pertanyaan dasar yang perlu dikemukakan sekarang, di era global
kapitalisme, adalah apakah pemaknaan teologi al Ma’un seperti yang dilakukan
oleh KH Ahmad Dahlan 100 tahun yang lalu itu masih efektif dan manjur,
terutama untuk 100 tahun akan datang? Orang menjadi miskin itu kebanyakan
bukan karena mereka malas bekerja. Banyak sekali orang miskin yang justru
bekerja banting tulang 24 jam sehari. Mereka menjadi miskin karena hidup
didalam sistem yang menciptakan kemiskinan dan mendukung penindasan
terhadap orang miskin. Cara-cara tradisional dalam pengentasan
kemiskinan,terutama yang bersifat karikatif, terlihat tak berdaya menghadapi
sistem kapitalisme global dan pemiskinan stuktural oleh negara terhadap
rakyatnya.
Jika agama hanya dipahami sebagai hubungan antara seseorang dan Tuhan –
Nya, maka tidaklah berlebihan kiranya tuduhan bahwa agama hanyalah candu.
Agama hanya membu at manusia “ terlena “ dengan kenikmatan ritual tanpa
peduli dengan realitas di sekelilingnya. Bagaimana mungkin di negara yang
warga negaranya mayoritas muslim ini ternyata budaya korupsi, suap dan free
sex menjalar seperti jamur di musim hujan ? Bagai mana mungkin angka
kemiskinan terus meningkat ditengah makin bertambahnya jumlah jamaah haji
dari Indonesia.ini membuktikan bahwa kehidupan umat islam ternyata masih
jauh dari nilai – nilai luhur yang diperjuangkan para nabi yaitu kemanusiaan.
Dalam surat al Ma’un dijelaskan bahwa pengingkar Tuhan bisa datang dari
orang yang beribadah namun tidak memiliki kepekaan sosial. Dalam tafsirnya, Al
Maraghi mengatakan bahwa pengingkar Tuhan adalah orang yang rajin
beribadah tetapi riya. Penanda keriyaan itu adalah ketidak pedulian kepada kaum
mustadh’afin. Al Quran, melalui ayat ini, dan pada banyak ayat yang lain,
menegaskan kritiknya kepada perilaku kapitalsitik.
3
Dengan landasan teologis tersebut, maka setiap ritual ibadah haruslah
memiliki misi kemanusiaan. Seperti shalat harus memilki fungsi sebagai yang
mampu melepaskan manusia dari kemungkaran dan sifat kikir. Puasa harus
mampu merasakan rasa lapar dan penderitaan orang lain. Sehingga ibadah puasa
mampu mejadi motifasi dalam membela kaum tertindas. Terakhir, sebagai
muslim, kita sepertinya perlu melakukan kaji ulang terhadap cara keberislaman
kita. Misi pembebasan sebagaimana lerdapat dalam surat Al Ma’un haruslah
menjadi semangat keberislaman. Islam harus benar-benar ditempatkan sebagai
agama yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia. Islam bukan agama
yang diciptakan untuk kepentingan Tuhan. Islam diciptakan bukan untuk
meyenangkan Tuhan. Karena Tuhan tidak butuh apapun kecuali diri-Nya sendiri.
Jadi Islam adalah agama manusia dan oleh karena itu umat Islam haruslah
senantiasa komitmen memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Barakah dan pertumbuhan rezki itu dijelaskan dalam ayat tersebut di bawah:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
4
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”(Al-Baqarah 261).
Seirama dengan maksud ayat tersebut di atas bersabdalah Rasulullah saw.:
وإبن ا تعالى تتقببلّها بيّميّنممه ثممبم يرببيّهمما كممما،ّمن تصبدقّ بعدل تمرة من كسبّ طبيّبّ ول يقبل ا إلب الطببيّب
يرببى أحدكم فلّبوهّ حبتى تكون مثل الجبل.
5
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.
6
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
9. Kebun sedekah
Al Quran Surat Al Baqarah, Ayat : 265
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena
mencari keredaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah
kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka
kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak
menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu perbuat.
7
11. Al Qur’an Surat Al Baqarah, Ayat : 268
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan
untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
8
kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui.
9
Al Qur’an Surah An Nisaa’, Ayat :114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan daripada orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,
atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan
barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keredaan Allah, maka
kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.
10
marabahaya menimpamu; merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
11
29. Sedekah sama ada sembunyi atau terang
Al Qur’an Surah Ar Ra’d,Ayat : 22
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keredaan Tuhannya, mendirikan
solat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada
mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan
dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang
baik).
12
33. Beri kepada yang terdekat; tapi tidak pula boros
Al Qur’an Surah Al Israa’, Ayat : 26
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
13
beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebahagian) daripada hartanya
memperoleh pahala yang besar.
14
Al Qur’an Surah Al Lail, Ayat : 20
Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keredaan Tuhannya
Yang Maha Tinggi.
16
yang lahir di RS Muhammadiyah? Berapa juta siswa yang meniti pendidikan di
sekolah Muhammadiyah? Kita bisa melihat begitu banyak kontribusi
Muhammadiyah untuk negara kita. Muhammadiyah telah cukup lama dikenal
dengan gagasan dan kreatifitas berkemajuan. Hal ini membuat Muhammadiyah
bisa berkontribusi di berbagai kota, bahkan hingga pedesaan. Dengan
pandangan Islam berkemanjuan dan berbagai modal sosial. Muhammadiyah
dan Aisyiyah berhasil menjadi motor kemajuan bangsa."
Kerja Muhammadiyah sudah dilakukan sejak pra-merdeka hingga mengantar
ke pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, menjadi bukti sekaligus saksi sejarah.
Mulai dari presiden Soekarno sampai Jokowi Muhammadiyah tetap setia dan
bekerja untuk Islam berkemajuan di bumi Nusantara. Maka ‘tajdid’ bekerja
dalam narasi Muhammadiyah tetap sesuai dengan pesan KH Ahmad
Dahlan,”Muhammadiyah kini, lain dengan Muhammadiyah yang akan datang.
Maka teruslah bersekolah menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah Guru,
kembali kepada Muhammadiyah, Jadilah Dokter, kembali kepada
Muhammadiyah, Jadilah Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada
Muhammadiyah.
Mereka-mereka yang lahir dari tradisi Islam modernis kini bertebaran
memberi manfaat untuk ummat Islam, Indonesia bahkan dunia. Matahari
Muhamamadiyah telah bersinar lebih dari 1 abad, Islam berkemajuan adalah
potensi yang dimiliki Indonesia dalam pergaulan internasional. Berangkat dari
kesadaran, berjuang meraih pengetahuan dan bekerja sebagai kewajiban
kemanusiaan. Sebagaimana W.S. Rendra (1984) berucap,”Kesadaran adalah
Matahari/ Kesabaran adalah Bumi/ Keberanian menjadi cakrawala/ Perjuangan
adalah pelaksanaan kata-kata/” Selamat datang pemimpin baru Sang Surya,
tetaplah bersinar matahari Islam berkemajuan, semoga cahayamu semakin
menerangi bangsa Indonesia.
17
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa,
Teologi Al-Maun yang dikembangkan oleh Ahmad Dahlan sebagai pendiri
Muhammadiyah berhasil membawa warga gerakan ini gigih dan bersemangat
membebaskan para mustad’afin dari ketertindasan. Muhammadiyah Melalui
semangat ‘teologi al-maun’, Muhammadiyah berusaha mengentaskan
permasalahan sosial. Semangat ‘al-maun’ ini yang kemudian melahirkan
Penolong Kesengsaraan Umum (PKU) cikal bakal ratusan Rumah Sakit
Muhammadiyah dan panti sosial yang bertebaran di Indonesia saat ini.
B. SARAN
Sebagai penutup Makalah ini kami selaku penyusun dengan
kerendahan hati memohon segala bentuk masukan, saran, perbaikan atau ide-
ide yang membangun. Dan dalam kanca perwujudan cinta kita pada islam
dan ilmu pengetahuan, maka kami hanya berpesan pada semua pembaca,
khususnya semua keluarga, teman dan dosen dosen yang ada di Universitas
Muhammadiyah Jakarta untuk : Senantiasa cinta pada islam dan syari’at-
syari’at yang ada di dalamnyam, Sedikit banyak mempelajari dan menela’ah
bagaimana konsep teologi Al Ma’un yang benar dengan memandang diri kita
dalam dua dimensi yang ada.
Semoga makalah ini bisa memberi manfaat pada kita semua. Aamiin
Ya Robb al-‘alamin
18