Anda di halaman 1dari 7

KEUTAMAAN MENYANTUNI ANAK YATIM

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

، ‫ َو َن ْس َتْغ ِفُرُه َو َن ْس َت ِع ْي ُنُه َن ْح َم ُد ُه ِهَّلِل اْل َح ْم َد ِإَّن‬، ‫َأْع َم اِلَن َس ِّي َئ اِت َو ِم ْن اَأْنُفِس َن ُشُرْو ِر ِم ْن ِباِهلل َو َن ُعوُذ‬

‫ َلُه َه اِدَي َفَال ُيْض ِلْل َو َم ْن َلُه ُمِض َّل َفَال ُهللا َي ْه ِدِه َم ْن‬،َ ‫ْي َك َالَش ِر َو ْح َدُه ُهللا ِإَّال ِإَلَه َال َأْن َأْش َه ُد‬

‫َلُه‬، ‫ ُلُه َو َر ُسْو َع ْب ُد ُهاُم َح َّم ًد َأَّن َو َأْش َه ُد‬.، ‫؛َب ْع ُد َأَّما‬
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan
kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling
besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan
keharibaan nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari lembah
kegelapan menuju lembah yang terang benderang.
adapun cermah yang akan dibawakan pada kesempatan kali ini yaitu keutamaan
menyantuni anak yatim .

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

« ‫َأَنا َو َك اِفُل اْلَيِتيِم ِفى اْلَج َّنِة هَك َذ ا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئًا‬
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”,
kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya[1].

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni
anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang
yang mengasuh anak yatim.

Secara singkat dari penelusurian ajaran Islam, kita mendapatkan ajaran yang sangat agung
dan mulia berkenaan dengan anak yatim.

Pertama, berbuat baik kepada anak yatim adalah amalan sangat utama. (QS al-Baqarah [2]:
177). Sebelum Islam datang, anak yatim tak mendapatkan perhatian apalagi santunan yang
layak. Lalu, Islam memuliakannya dan melarang untuk mengeksploitasinya. (QS al-An'am:
152-153, al-Isra: 34). Memakan harta anak yatim merupakan salah satu dosa besar dan
penyebab masuk neraka. Rasul SAW bersabda, "Jauhilah tujuh dosa besar, yakni
menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan kecuali dengan hak, memakan
riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh zina wanita mukmin
yang lalai." (HR Bukhari dan Muslim).

Kedua, Alquran melarang penghinaan dan menyakiti anak yatim. (QS al-Fajr: 15-23, adh-
Dhuha; 9, al-Ma'un: 1-3).
Ketiga, Alquran memerintahkan supaya kita memuliakan anak yatim dan balasannya adalah
surga. (QS al-Insan: 8-22).

Keempat, Islam menegaskan bahwa penyantun dan penjamin anak yatim akan menjadi
teman dekat Rasulullah di surga. ( HR Bukhari dan Ahmad).

Kelima, rumah terbaik adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan, dan
sejelek-jelek rumah adalah rumah yang ada anak yatim, namun dihinakan.
Dengan demikian kita wajib menyantuni anak yatim dan memperhatikan hak-hak mereka
bukan saja aspek material tapi juga aspek pendidikan, ekonomi, sosial, spiritual, dan lain

Saudaraku Muslim yang dimuliakan oleh Allah! Alangkah banyaknya duka dan derita yang mengisi
kehidupan ini. Ia memang tidak belas kasihan kepada siapapun. Dan tidak ada seorang pun yang
bisa meneguk air yang benar-benar jernih dari gelas kehidupan ini. Dalam kehidupan ini, manusia
beralih dari keadaan-keadaan bahagia kepada keadaan-keadaan menderita. Tidak ada bedanya,
yang masih kecil maupun yang sudah dewasa. Penjara-penjara kehidupan dan beban-beban
beratnya berbeda-beda tingkatan. Ada yang kecil dan berlangsung beberapa saat saja, ada pula
yang besar, dan berlangsung dalam masa yang panjang.

Saudaraku Muslim yang dirahmati Allah ! Ini adalah gambaran dari sebagian derita kehidupan itu,
yang dialami oleh sebagian orang diantara kita, yang kepahitannya mereka rasakan dalam masa
yang panjang ! Kepahitan yang dirasakan oleh orang-orang papa dan lemah itu, yang lebih dulu
merasakan pahitnya kehidupan sebelum manisnya. Tahukah anda, siapa orang-orang papa itu ?
Mereka adalah anak-anak yatim! Mereka adalah anak-anak, yang kehilangan sosok yang
mencarikan nafkah bagi mereka sebelum mengerti apa itu nafkah, apa itu pekerjaan. Bahkan
mereka adalah anak-anak yang kehilangan sosok yang membimbing mereka, sebelum mengenal
apa-apa. Merekalah anak yatim ! Anak yang dikejutkan oleh kematian ayahnya, sebelum
merasakan manisnya kasih sayang ayah, sebelum mereka merasakan perlindungan tangan yang
perkasa itu ! Saudaraku ! Anda sudah tahu, siapakah anak yatim itu ?! Wahai anda yang memiliki
hati yang penyayang ! Tahukah Anda, apa kewajiban kita terhadapnya ?

MENYANTUNI ANAK YATIM ADALAH AKHLAK MULIA

Saudaraku Muslim yang dirahmati Allah ! Islam telah mendorong pemeluknya agar memiliki akhlak
mulia. Salah satu akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya, anak yatim
adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Karena ia adalah anak
yang kehilangan ayahnya pada saat ia sangat membutuhkannya. Ia membutuhkan pertolongan
dan kasih sayang kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang telah
tiada. Jika anda melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni
mereka, maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang yang berbudi dan berakhlak mulia. Suatu
ketika Saib bin Abdulloh rodhiyallohu 'anhu datang kepada Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam, maka
Nabi sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya :

"Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam
kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim,
dan berbuat baiklah kepada tetangga." [HR.Ahmad dan Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-
Albani : 4836]

Dalam sebuah atsar disebutkan riwayat dari Daud 'alaihissalam, yang berkata :

"Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang." [HR. Bukhori]
Saudaraku muslim yang dirahmati Allah! Kasih sayang dan berbuat baik kepada anak yatim,
sebagaimana yang telah saya katakan kepada anda, adalah sebagian dari akhlak dan moralitas
orang-orang yang mulia. Itu tidak bisa dilakukan kecuali oleh seorang lelaki yang mulia, yang
menghimpun banyak budi pekerti mulia, yang mencintai kebajikan. Abdullah bin Umar
rodhiyallohu 'anhu tidak pernah memakan makanan kecuali dimeja makannya ada seorang anak
yatim yang makan bersamanya. Jadilah orang seperti itu, saudaraku ! Seorang yang penyantun,
lemah lembut, dan berupaya berbuat kebaikan kepada anak yatim, mengusap air mata mereka
dengan tangan dan harta anda serta memasukkan perasaan gembira ke dalam hati mereka.
Ketahuilah, bahwa jika anda mendapat taufiq untuk melaksanakan itu, maka anda benar-benar
manusia yang beruntung. Yang berhak mendapat gelar "Seorang yang Berbudi".

KEPADA ANDA YANG INGIN MENEMANI NABI DI SURGA

Saudaraku muslim yang drahmati Allah ! Masuk surga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih
oleh orang-orang yang beriman. Bagaimana pula dengan menemani Nabi shollallohu 'alaihi wa
sallam didalamnya? Itu adalah derajat yang akan diraih oleh orang-orang yang menyantuni anak
yatim. Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini", Kemudian
beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya.
[HR. Bukhori].

Imam Ibnu Bathol rohimahulloh berkata : "Orang yang mendengar hadis ini wajib
melaksanakannya, agar ia bisa menjadi sahabat Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam di surga. Di
akhirat, tidak ada kedudukan yang lebih utama dari itu." Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahulloh
berkata : "Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada
anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari
tengah." Saudaraku muslim ! Tahukah anda, apa hasil yang akan diperoleh dengan menyantuni
dan mengasihi anak yatim, apa sikap anda, saudaraku, terhadap kebaikan ini ? Jika anda
termasuk orang-orang yang mampu, apakah anda pernah berpikir untuk menyantuni seorang
anak yatim, sehingga anda bisa menjadi sahabat nabi shollallohu 'alaihi wa sallam di surga. Untuk
menyantuni anak yatim anda tidak harus memiliki kekayaan yang melimpah. Melainkan, siapa
yang memungut seorang anak yatim, memberinya makanan dengan makanan yang sehari-hari
yang dimakannya, memberinya minum dengan minuman yang bisa diminumnya, maka ia akan
memperoleh kedudukan tersebut. Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim,
dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga." [HR. Abu Ya'la
dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].

Wahai anda yang ingin memperoleh apa yang bermanfaat bagi dirinya, jika anda mendapat
kesempatan untuk menyantuni anak yatim, jangan sekali-kali anda sia-siakan. Jika anda tidak
menyukai hal itu dan menyia-nyiakannya, maka pikirkanlah pahala bagi orang yang menyantuni
anak yatim. Tidakkah anda ingin menjadi sahabat Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam di sorga ?!.

MULIAKANLAH ANAK YATIM, NISCAYA HATIMU MENJADI LUNAK DAN KEBUTUHANMU TERPENUHI

Saudaraku muslim yang dirahmati Allah ! Jika anda mengeluhkan hati anda yang keras, maka
menyantuni anak yatim merupakan sarana yang bisa menjadikan hati lunak. Ia adalah obat yang
diwasiatkan oleh Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam yang telah diutus dengan membawa petunjuk
dengan kebenaran shollallohu 'alaihi wa sallam. Diriwayatkan oleh Abu Darda' rodhiyallohu 'anhu
yang berkata :

"Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi shollallohu 'alaihi wa sallam mengeluhkan
kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan
kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari
makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi." [HR Thobroni,
Targhib, Al Albaniy : 254]

Saudaraku Muslim ! Sesungguhnya, mengasihi anak yatim merupakan sarana untuk melunakkan
hati dan mengupayakan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan. Sebab, orang yang mengasihi anak
yatim telah memposisikan diri seperti ayahnya. Seorang ayah, secara naluriyah memiliki karakter
sayang dan mengasihi anak-anaknya. Adapun orang yang mengasihi anak yatim memiki satu sifat
lain, yaitu mengasihi anak yang bukan anak kandungnya. Barang siapa keadaannya seperti itu
maka dihatinya terhimpun sarana-sarana yang bisa melembutkan hatinya, sekalipun sebelumya
merupakan hati yang keras. Tidak diragukan lagi ini merupakan obat yang mujarab. Anda tidak
akan pernah mendapati orang yang menyantuni anak yatim, kecuali pasti memiliki hati yang
pengasih. Kebalikan dari ini, anda tidak akan menjumpai seorangpun yang tidak mengasihi anak
yatim, kecuali ia memiliki hati yang keras dan berakhlak buruk. Manfaat lain dari tindakan
mengasihi anak yatim yang telah dikabarkan oleh nabi shollallohu 'alaihi wa sallam kepada
seorang yang bertanya kepada beliau adalah : bahwa meyantuni anak yatim merupakan sarana
terpenuhimya kebutuhan dan terwujudnya apa yang dicari Sesungguhnya, orang yang berbuat
kebaikan kepada anak orang lain adalah orang yang telah memasukkan rasa gembira dihati
mereka. Tidak diragukan lagi, Alloh pasti tidak akan menyia-nyiakannya, karena Alloh Ta'ala Maha
Pengasih dan Mencintai semua orang yang pengasih. Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda :

orang yang pengasih, akan dikasihi oleh Ar Rohman (Yang Maha Pengasih) Tabaaroka wa ta'ala.
Kasihilah siapa yang ada dibumi niscaya engkau dikasihi oleh yang di langit." [HR. Abu dawud,
Tirmidzi dan lain-lain. As silsilatu shohihah : 925].

Saudaraku muslim! Kasihilah anak yatim, niscaya Alloh akan memperbaiki urusan dunia dan
akhiratmu.

BAGAIMANA CARA BERBUAT BAIK KEPADA ANAK YATIM

Saudaraku muslim ! Berbuat baik kepada anak yatim, bisa dengan beberapa cara :

Memberinya makan dan pakaian, serta menanggung kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Di atas


telah disampaikan kepada anda keutamaannya.

Mengusap kepalanya serta menunjukkan kasih sayang kepadanya. Tindakan ini akan mempunyai
pengaruh besar terhadap kejiwaan anak yatim. Ibnu Umar rodhiyallohu 'anhu jika melihat anak
yatim, beliau mengusap kepalanya dan memberinya sesuatu.

Membiayai sekolahnya, sebagaimana seseoang ingin menyekolahkan anaknya.

Mendidiknya dengan ikhlas, sebagaimana keikhlasanya dalam mendidik anak kandungnya sendiri.

Jika ia melakukan perbuatan yang mengharuskan di beri hukuman maka bersikap lemah-lembut
dalam mendidiknya.

Bertakwa kepada Alloh dalam mengelola harta anak yatim, jika anak yatim itu mempunyai harta
kekayaan. Jangan sampai hartanya di habiskan karena menginginkan agar anak yatim itu kelak
tidak meminta hartanya kembali. Sebaliknya, hartanya harus di jaga, sehinga ketika ia telah
dewasa, harta tersebut dikembalikan kepadanya.

Mengembangkan harta anak yatim dan bersikap ikhlas di dalamnya, sehingga hartanya tidak habis
oleh zakat.

Saudaraku Muslim ! Inilah beberapa gambaran tentang cara berbuat baik kepada anak yatim.
Berbuat baik kepada anak yatim tidak hanya diperintahkan kepada orang-orang tertentu, akan
tetapi setiap muslim diperintahkan untuk itu sebagaimana ia diperintahkan untuk melaksanakan
semua amal yang baik dan sholih. Jika Alloh ta'ala mengetahui ketulusan niat seorang hamba,
niscaya Dia akan membantunya dalam melaksanakan perbuatan baik. Maka, hendaklah engkau
berkeinginan kuat untuk melasanakan amal-amal shalih, walaupun baru sekedar berniat di hati
sampai suatu saat Alloh memberikan kesempatan anda untuk melakukan amal solih. Sungguh,
tidak ada orang yang lebih lemah daripada orag yang tidak mampu menyelinapkan niat di hatinya
untuk melasanakan amal-amal sholih.

KEPADA SETIAP MUSLIM


Saudaraku Muslim ! Berbuatlah baik kepada anak yatim, selain merupakan akhlak yang mulia
yang diserukan oleh Islam, ia juga hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang berhati penyayang
dan berjiwa bersih. Masyarakat muslim, adalah masyarakat yang diikat oleh ajaran-ajaran mulia
yang diserukan oleh Islam. Ia adalah masyarakat yang telah digambarkan oleh Nabi shollallohu
'alaihi wa sallam dalam penggambaran beliau yang indah, ketika beliau bersabda :

"Engkau melihat orang-orang beriman itu dalam hal kasih sayang dan saling mencintai di antara
mereka, adalah seperti satu tubuh, jika ada satu organ yang mengeluh (sakit), maka seluruh
tubuh akan merasakan sakit dengan tidak tidur dan panas." [HR. Bukhori dan Muslim, redaksi ini
terdapat dalam riwayat Bukhori.]

Penggambaran ini memberitahukan kepada anda, bagaimana seyogyanya keadaan dalam


masyarakat muslim ini. Anak yatim adalah bagian dari masyarakat muslim itu. Ia berhak terhadap
apa yang menjadikan hak anggota masyarakat muslim lainnya, dan berkewajiban sebagaimana
kewajiban masyarakat anggota muslim lainnya. Seluruh kaum muslimin wajib berbuat baik kepada
anak yatim, menyantuninya, dan menggantikan kasih sayang ayahnya, serta memberikan
kepadanya apa yang biasa mereka berikan kepada anak-anak dan istri mereka.

Saudaraku Muslim ! Tidaklah sulit bagi anda untuk memungut seorang anak yatim, memberi
makanan seperti yang biasa anda makan sehari-hari, memberi pakaian seperti pakaian yang biasa
anda pakai, dan menjadikannya sebagai salah seorang anak anda. Hendaklah, perbuatan baik
anda ini didasarkan niat tulus untuk mencari ridho Alloh Ta'ala. Dengan harapan, anda bisa
menjadi salah seorang dari mereka yang digambarkan oleh Alloh Ta'ala dalam firmannya :

"Dan merka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang
ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhoan Allah,kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
Sesungguhnya kami takut akan (adzab) Tuhan kami pada suatu hari yang (dihari) orang-orang
bermuka masam penuh kesakitan. Maka Alloh memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan
memberikan kepda mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan
kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutra." [Al-Insan : 8-12]

Semoga Alloh memberikan taufiq kepada kita, kepada saudara-saudara muslim, untuk melakukan
amal-amal sholih. Semoga Alloh menolong kita semua untuk tetap melaksanakan amal-amal
sholih itu sampai tiba kematian. Segala puji bagi Allah swt. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada nabi kita, Muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam, juga kepada segenap
kerabat dan sahabat serta pengikutnya yang setia hingga hari kiamat. Amin...

Adapun ayat yang meriwayatkan tentang keutamaan menyantuni anak yatim yaitu:
Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
‫َأَنا َو َك اِفُل اْلَيِتْيِم ِفْي اْلَج َّنِة َهَك َذ ا َو َأَش اَر ِبالَّسَباَبِة َو اْلُو ْس َطى َو َفَر َج َبْيَنُهَم ا َشْيًئا‬

“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”,
Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit
merenggangkannya. [HR. Bukhori].

Imam Ibnu Bathol rohimahulloh berkata : “Orang yang mendengar hadis ini wajib
melaksanakannya, agar ia bisa menjadi sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di surga.
Di akhirat, tidak ada kedudukan yang lebih utama dari itu.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahulloh berkata : “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan
kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari
yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”
Saudaraku muslim ! Tahukah anda, apa hasil yang akan diperoleh dengan menyantuni dan
mengasihi anak yatim, apa sikap anda, saudaraku, terhadap kebaikan ini ?
Jika anda termasuk orang-orang yang mampu, apakah anda pernah berpikir untuk menyantuni
seorang anak yatim, sehingga anda bisa menjadi sahabat nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
di surga. Untuk menyantuni anak yatim anda tidak harus memiliki kekayaan yang melimpah.
Melainkan, siapa yang memungut seorang anak yatim, memberinya makanan dengan
makanan yang sehari-hari yang dimakannya, memberinya minum dengan minuman yang bisa
diminumnya, maka ia akan memperoleh kedudukan tersebut.
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
‫…… َم ْن َض َّم َيِتْيًم ا َبْيَن َأَبَو ْيِن ُم ْس ِلَم ْيِن ِفْي َطَع اِمِه َو َش َر اِبِه َح َّتى َيْسَتْغ ِنَي َع ْنُه َو َجَبْت َلُه اْلَج َّنُة‬

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang
muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”
[HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543].
Wahai anda yang ingin memperoleh apa yang bermanfaat bagi dirinya, jika anda mendapat
kesempatan untuk menyantuni anak yatim, jangan sekali-kali anda sia–siakan. Jika anda tidak
menyukai hal itu dan menyia-nyiakannya, maka pikirkanlah pahala bagi orang yang
menyantuni anak yatim. Tidakkah anda ingin menjadi sahabat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam di surga ?!.
saudara saudariku kaum muslimin rahimakumullah..

Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
akhirul kalam,
Subhanaka Allahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illa anta astagfiruka wa-
atuubu ilaik.
wallahul muaffiq ila aqwamithaariq, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Tugas Agama Islam
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

LESNY AYU LESTARI


KELAS XI MIPA 3

SMA NEGERI 2
POLEWALI 

Anda mungkin juga menyukai