1
Mengapa hal ini terjadi? Mulla Shadra dalam karya monumen
talnya yang berjudul Hikmah Muta’aliyah menegaskan bahwa hal
seperti itu terjadi diakibatkan karena kita tidak memiliki kecerdasan
spiritual (Spiritual Quotient). Mengapa hal itu tidak kita miliki?
Jawabannya karena kita jarang mendekati Allah. Salah satu buktinya
adalah kita sering meninggalkan shalat. Padahal shalat sangat penting
bagi kehidupan manusia.
Untuk mengetahui pentingnya shalat tersebut, maka pada
kesempatan kali ini saya akan membawakan topik Urgensi dan Fungsi
Shalat dalam Kehidupan Manusia. Dengan landasan QS. Al-Ma’arij
ayat 19-23:
2
shalat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Lalu, bagaimana dengan kondisi umat Islam zaman sekarang
dalam melaksanakan shalat? Ternyata hadirin, tidak sedikit ma
syarakat kita yang selalu merekayasa dalih untuk bisa meninggalkan
shalat, baik dengan dalih kesibukan kantor, tanggung di perjalanan,
ketiduran, bangun kesiangan bahkan yang paling memalukan meng
anggap shalat sebagai penghalang dan penghambat terhadap segala
aktifitas kehidupan karena terlena, terbuai dan terpedaya oleh manis
nya bujuk rayuan setan.
Bila kebiasaan ini terus mengkristal dalam diri kita dan meng
gejala di negeri kita, maka saya yakin ketentraman, kedamaian, dan
persaudaraaan hanya akan menjadi khayalan dan mimpi belaka.
Apalagi dewasa ini negeri kita tengah dilanda multikrisis yang tidak
pernah kunjung henti, membuat orang-orang yang jauh dari shalat,
jauh dari Allah, jauh dari sujud dihinggapi penyakit stres, frustasi
bahkan tidak jarang bunuh diri dan membunuh sesamanya sendiri
karena sesuap nasi.
Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Biro Kesehatan
Mental di Kota New York, tercatat 65% manusia terjangkit penyakit
setengah gila atau psikoneurosa. Bahkan Dr. Combi Robinson me
nambahkan 80% orang-orang yang sakit di Amerika Serikat (AS),
penyakitnya disebabkan oleh penyakit gelisah, dan jiwa yang tidak
tenteram. Lalu mampukah shalat berfungsi mengobati penyakit-
penyakit tersebut? Jawabannya, mari kita renungkan firman Allah
dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 45:
3
Sangkan dalam bukunya Pelatihan Shalat Khusyuk, ada lima alasan
orang meninggalkan shalat, yaitu: pertama, belum pernah me
rasakan nikmatnya shalat; kedua, belum pernah merasakan manfaat
shalat; ketiga, menganggap shalat sebagai suatu beban; keempat,
menganggap shalat mengurangi waktu kerja; dan kelima, belum me
mahami bahwa shalat merupakan senjata yang paling ampuh untuk
mengatasi problem hidup.
Padahal, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa fungsi shalat
membersihkan kotoran, yaitu bersih badan dan pakaian dari
najis, bersih diri dari dosa, bersih jiwa dari akhlak yang buruk,
dan bersih pikiran hanya mengingat Allah, lebih tandas lagi Allah
menerangkan dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 45: “Dirikanlah
shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.”
Hadirin, demikian jelas bahwa shalat mencegah berbagai per
buatan keji dan munkar. Oleh karena itu, sikap-sikap sombong,
takabur, iri, dengki, malas dan sebagainya akan terkikis habis
jika kita istiqamah dan khusyuk dalam shalat. Dengan demikian,
shalat merupakan motor penggerak dalam menciptakan amal baik,
shalat merupakan “inner power” dalam melakukan amal shaleh dan
mengcounter amal salah. Semakin baik kualitas shalat seseorang
akan baik pula amal perbuatannya, sebaliknya semakin buruk
kualitas shalat seseorang akan semakin mudah dia terjatuh pada
kemaksiatan. Pantas Rasul mengingatkan kita, “Amalan yang mula-
mula di hisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya
baik, akan baik pula seluruh amalnya. Sebaliknya, jika shalatnya jelek, maka
jelek pula semua amalannya.”
Hadirin, selain fungsi tadi, shalat juga merupakan refleksi
dzikir kepada Allah. Dalam analisis Dr. Fazlur Rahman, dzikir
merupakan metode atraktif dan supermotivatif yang dapat di
pergunakan untuk melatih jiwa manusia menuju ketenangan.
Allah melukiskan dalam al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28, “Yaitu
orang-orang yang beriman yang tenang hati mereka, ingatlah hanya dengan
berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang.” Itulah hadirin informasi
sekaligus janji Allah tentang fungsi akhir dari shalat dalam
4
kehidupan manusia yaitu tercapainya ketenangan dan kebahagiaan
dalam hidupnya.