Anda di halaman 1dari 4

M

Jama'ah ]um'(lt rahimakumullah ... wa di dalam al-Qur'an terdapat lebih 750 kata ilmu
dengan berbagai turunannya. Seperti 'alim, 'ulama',
Mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah
ya'lamuun, ta'lamuun, dan sebagainya. Padahal,
Ta'ala dengan ketaqwaan yang sebenar-benamy~;
jumlah surat dalam al-Qur'an adalah 114 surat.
yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-
Nya dan Rasul-Nya ~ serta menjauhi apa yang di- Bahkan ayat pertama kali yang Allah turunk-
l~rang oleh-Nya dan Rasul-Nya ~- an kepada Nabi kita yang mulia Muhammad~
adalah perintah untuk membaca; "Iqra'!" Sebagai-
Jama'ah ]um'at yang semoga dimuliakan mana telah dimaklumi, membaca adalah salah satu
Allah ... sarana utama untuk mengumpulkan ilmu. Sebab
itu, tidak mengherankan bila ilmu menjadi priori-
Sebagai agama paripuma, Islam memiliki be-
tas pertama: dan utama seorang muslim yang harus
gitu banyak keistimewaan dan kesempumaan. Di
antaranya, ciri 1 l<has yang amat dominan dalam ia penuhi dalam kesehariannya.
ajarp Islam; Isl~m merupakan agama yang sangat Ma'syiral muslimin a'azzakumullah ...
menghorma.ti dan menghargai ilmu. Ilmu menem-
pati kedudukan yang amat tinggi dalam agama kita. Begitu banyak cara agama kita dalam memo-
tivasi umatnya untuk belajar ilmu. Terkadang de-
Karena itu, tidak mengherankan bila di dalam
ngan mengiming-imingi bahwa menuntut ilmu
kitab sud kita, al-Qur'an al-Karim, terdapat lebih
merupakan salah satu jalan tercepat menuju ke
dari 750 kata yang berakar dari al-'ilm. Artinya, bah-
surga. Sebagaimana sabda Nabi ~:

1
Derajat tinggi berkat ilmu itu akan didapatkan
seorang hamba di dunia sebelum di akhirat. 1 Ba-
nyak contoh realitas yang :µlembuktikan hal terse-
but. Antara lain:

"Barang siapa meniti jalan untuk mencari ilmu, 1. Kisah lbnu Abza rahimahullah
niscaya Allah akan memudahkan untuknya jalan
ke surga." (HR Muslim dari Abu Hurairah ~) Suatu hari, Nafi' ibn Abdul Harits mendatangi
Dikisahkan, ada seorang kakek yang datang Amirulmukminin (Umar ibn al-Khaththab 4!t) di
daerah 'Usfan (pada saat itu, Umar tengah mem-
kepada seorang ulama mengeluhkan keadaannya.
percayakan kepemimpinan Makkah kepada Nafi'). '
Kata beliau, "Saya rajin menghadiri majelis ta'lim.
Namun, kendala terbesaryang saya hadapi, adalah Umar bertanya, "Siapa yang engkau jadikan peng-
ilmu yang saya dapatkan terasa begitu cepat hilang. gantimu - sementara waktu -bagi penduduk Mak-
Seakan-akan ilmu yang saya dapatkan selama pu- kah?"
luhan tahun ini amatlah sedikit. Apakah lebih baik Nafi' menjawab, "Ibnu Abza." · Umar bertanya,
saya tinggalkan majelis-majelis ta'lim tersebut? "Siapa Ibnu Abza?" Nafi' menjawab:
Saya merasa manfaat yang saya dapatkan tidak
banyak!"
Setelah sejenak diam, sang ulama menjawab, "Kek,
tidakkah cukup manfaat yang telah dijanjikan Ra- "Seorang budak."
sulullah ~?" Umar bertanya kembali, "Engkau telah memberikan
"Apa itu?" kepercayaan tersebut kepada seorang budak?"
."Janji kemudahan jalan ke surga bagi mereka yang N afi' mengatakan:
rajin menuntut ilmu agama!"
"Oohh... Cukup! Bahkan lebih dari cukup! Bu-
t:_-- fq-- --iu \ u. l:s:.J
~Ii - \C ~.fr-u u.-.J
,,,,,,,, ,,,,
i \i j\
-- -- l>.) "
,,,,,, . ,,,,..

kankah surga adalah cita-cita tertinggi setiap insan?"


. "\" ;:\\.,
<-)'3-;~:,
Maka setelah itu, si kakek pun semakin rutin un-
tuk menghadiri majelis ta'lim. Sebab, ia yakin betul
"Sesungguhnya budak tersebut adalah seorang
bahwa itulah salah satu jalan tercepat yang me-
hafizh (penghafal) al-Qur>an dan sangat men-
ngantarkannya ke surga.
guasai hukum-hukum Islam."
Jama' ah ]um'at yang semoga dimuliakan Kemudian Umar berkata:
Allah ...
Untuk memotivasi para manusia mendalami
ilmu agama, Allah ta'ala juga menjelaskan bahwa
ilmu itu akan mengangkat derajat pemiliknya.
Sebagaimana dalam ayat:

"Sungguh Nabi kalian telah berkata, 'Sesungguh-


nya Allah mengangkat derajat sebagian manusia
dengan al-Qur'an dan merendahkan sebagian
yang lain karenanya."' (HR Muslim)
Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan dera-
/jat orang-orang beriman dan berilmu beberapa
derajat. (QS al-Mujadilah [58]: 11) ' l

'i''

1 Baca: Miftah Dar as-Sa'adah karya Ibnul Qayyim (1/501).

2
2. Kisah 'Atha' ibn Abi Rabah rahimahul/ah Temyata (ia mematuhi pesan ibunya, Pen.) seliingga
pada suatu saat dipercaya menjadi Hakim Agung
Ibrahim al-Harbi berkata: Seseorang bemama 'Atha' di Makkah selama dua puluh tahun.
ibn Abi Rabah adalah budak berkulit hitam, milik
Setiap ada orang yang berperkara duduk di hadap-
seorang wanita pendud_uk Makkah. Hidung 'Atha'
annya, selalu gemetar dengan kewibawaannya
pesek seperti kacang (sangat kecil).
hingga sidang selesai. 2
Suatu hari, Sulaiman ibn Abdul Malik, sang
Ini hanyalah ketinggian derajat di dunia. Ada-
Amirulmukminin, bersama kedua anaknya men-
pun di akhirat kelak, maka jauh lebih menggiurkan.
datangi 'Atha' yang sedang shalat. Setelah selesai
Yakni kedudukan yang tinggi di surganya Allah
dari shalatnya, 'Atha' hendak menyambut mereka.
Ta'ala ...
Namun, orang-orang yang berkerumun di sekeli-
ling 'Atha' terns saja bertanya masalah agama Sidang ]um'at yang berbahagia ...
kepada beliau tanpa henti sehingga beliau tersi-
Negeri tercinta kita berpenduduk mayoritas
bukkan dari menyambut sang khalifah. Akhimya,
muslim. Namun, amat disayangkan, ilmu agama
Sulaiman mengajak kedua putranya untuk pergi,
banyak diabaikan oleh masyarakat. Majelis ta'lim
lalu ia berpesan kepada keduanya:
sering sepi (hidup enggan, mati juga tak mau). Tapi,
sebaliknya, konser musik hampir selalu ramai ber-
jubel dipenuhi para pengunjung.
Banyak orang tua yang merasa bangga saat
anaknya sukses mendapat gelar sarjana di bi-
"Wahai anak-anakku, jangan kalian lalai dari dang umum, walaupun setelahnya tidak sedikit
· menuntut ilmu. Sungguh aku tidak akan lupa yang menjadi pengangguran. N amun, mereka ti-
duduknya kita di hadapan seorang budak hitam dak mendukung bila anaknya mengungkapkan
(yang berilmu) ini." keinginannya untuk masuk pesantren guna men-
dalami ilmu agama. "Madesu (masa depan suram)!"
begitu alasannya.
3. Kisah Muhammad ibn Abdurrahman al-
Auqash Banyak orang tua rela mengeluarkan biaya be-
sar untuk biaya les ilmu-ilmu eksak, namun enggan
Dalam kisah yang lain, Ibrahim al-Harbi berkata: mendorong anaknya untuk mengaji di TPQ sekali-
Muhammad ibn Abdurrahman al-Auqash adalah pun tanpa dipungut biaya!
seorang yang lehemya sangat pendek sampai ma- Kita hams waspada, bahwa di negeri kita ter-
suk k~ badannya sehingga kedua bahunya menon- cinta, penggembosan terhadap semangat menuntut
jol keluar. Dengan penuh perhatian dan kasih sa- ilmu agama itu dilakukan secara personal maupun
yang, ibunya berpesan: masif dan terstruktur. Contoh yang amat kentara
,~ t ~\ o:=
~ ~-'"' ~ i.;
\~ • ~ o J
ufa=U
:= ~ c;-:J \,;
~ ..
yang bersifat terstruktur adalah minimnya alokasi
jam pelajaran agama di sekolah umum. Bisa diba-
· \1,... -;10\ . . ~ ,...~J
o ,...o\ Jo -;l~Jo ,...o\
yangkan, hanya dua atau tiga jam dalam seminggu!
..!.> •
~ ~ ~~
;. ;. ....;. _) .. • 6.,;..o
.... Mana bisa anak diharapkan menjadi shalih-shali-
hah dan berakhlak mulia. Sungguh jauh panggang
-~o,... ~\j _\J\ dari apinya.
'f.. ~ ~
Saat siswa sering bolos, hobi tawuran, mabuk-
"Wahai anakku, sungguh kelak setiap kali eng-
mabukan, kenakalan yang cenderung kepada
kau berada di sebuah majelis, engkau akan selalu
kriminalitas, kerjanya hanya 'memeras' orang tua
ditertawakan dan direndahkan, maka hendaklah
dengan meminta ini dan itu; barn saat itu mata ter-
engkau menuntut ilmu karena ilmu akan me-
belalak! Dan hanya mengelus dada serta berusaha
ngangkat derajatmu."
mencari kambing hitam.

2 Miftah Dar as-Sa'adah (1/502).

3
Kita harus memahami adanya hukum sebab kan patokan bagi seluruh sistem pengajaran di Ing-
dan akibat. Berbagai tindak negatif tersebut hany- gris. Hebatnya, setelah itu, metode itu diimpor ke
alah akibat yang pasti ada sebabnya. Tidak lain dan Indonesia dan kita beli kembali. Namun, tentunya
tidak bukan, salah satu penyebab utamanya adalah setelah polesan agama dihilangkan. 3
"jauhnya putra-putri kita dari ilmu agama". Adapun para guru, maka mereka harus me-
miliki perasaan bertanggung jawab untuk mem-
Ma' asyiral muslimin rahimakumullah ...
bentuk mental para murid, apa pun bidang studi
Lantas bagaimana solusi menghadapi kondisi yang diampunya. Jangan pernah mengandalkan
mengenaskan di atas? peran guru agama, yang amat minim ruang ge-
Bagi para orang tua yang belum memasukkan raknya. Tiap-tiap guru seharusnya menyelipkan
anaknya ke sekolah, maka harus selektif memilih pendidikan agama di dalam materi pelajarannya.
sekolah untuk sang buah hati. Prioritaskan sekolah Walaupun hanya sekadar di awal pelajaran atau di
yang memberikan jam agama secara proporsional. akhirnya. Dengan cara itu, diharapkan kurangnya
Seperti pondok pesantren, madrasah, atau sekolah- jam pelajaran agama bisa diminimalkan dampak
sekolah Islam. Dengan begitu, anak tidak harus ter- negatifnya.
korbankan akhiratnya hanya demi mendapatkan Pendek kata, kita tidak boleh menyerah dengan ke-
ilmu umum (ilmu dunia). adaan yang ada!
Adapun anak-anak yang sudah terlanjur masuk
ke sekol_a h umum, maka harus ada kerja sama apik
sekurang-kurangnya antara tiga pihak. Para peme-
gang kebijakan, para wali murid, dan para guru.
Mereka harus bisa bersinergi untuk memperbaiki
keadaan.
, · Para pemegang kebijakan berusaha untuk me-
nambah jam pelajaran agama di sekolah-sekolah KHUTBAH KEDUA:
umum. Jadikanlah itu sebagai amal jariyah Anda
sebelum meninggalkan kursi hangat tersebut.
Dengar-dengar, ada upaya untuk menambah jam
agama dari dua menjadi empat. Ini perlu diapresi-
asi. Lumayanlah, walaupun masih terlalu jauh dari
potret ideal.
Para orang tua harus kreatif memberikan pela-
jaran agama tambahan kepada anak. Entah orang
tua sendiri yang mengajarkan pada anak, atau di-
masukkan ke TPQ atau di surau atau sering-sering
diajak ke majelis ta'lim. ·Atau disediakan fasilitas
pendukung untuk itu di rumah, seperti radio dak-
wah atau televisi dakwah.
Mena:rik untuk kita perhatikan peristiwa berikut.
Konon, di pertengahan 60-an, saat seluruh perha-
tian tercurah untuk memadamkan PKI, sekelom-
p'Ok peneliti dari Inggris mendarat di Sumatra Barat.
Tugas mereka di Pulau Andalas ini adalah melaku-
kan penelitian terhadap pendidikan surau. Kalau ti-
dak salah, dua tahun mereka melakukan penelitian.
Mereka membawa penelitian itu ke negaranya. Tak
lama kemudian, sebuah metode didapat dan dijadi- 3 http://www.nahimunkar.com/sekularisasi-ala-pendidikan-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai