Disusun Oleh
Kelompok 1:
1.Deky Adrianto
2.Dea Afresia
3.Fachry Rachman
5.Akbar Anugrah
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rekayasa kincir
angin” sebagai tugas dari Prakarya kami. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai Kincir angin. Makalah ini disusun
berdasarkan kepentingan-kepentingan dan pembahasan pokok terkait dengan tenaga angin.
Demikian pula dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kealpaan. Karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan selalu saya sambut dengan baik. Makalah ini tidak akan
berarti tanpa keterlibatan pihak-pihak yang membantu penyelesaiannya. Atas segala bentuk
dukungan yang diberikan, penulis mengucapkan terimakasih kepada : Allah SWT. Bapak Amferi
Sanovil, S.Pd selaku guru prakarya Dan Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................1.1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1.2
C. Tujuan Makalah........................................................................................................................1.3
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan..................................................................................................................................2.5
Saran............................................................................................................................................2.6
Latar belakang Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw melalui Malaikat Jibril, sebagai mukjizat dan rahmat bagi alam semesta. Di dalamnya
mengandung petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi siapa yang mempercayainya serta
mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur’an sehingga hanya dengan membaca saja sudah
termasuk ibadah, apalagi dengan merenungkan makna yang tersimpan di dalamnya. Bukan
hanya itu, Al-Quran juga kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt, yang isinya mencakup
segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya.
Karena itu, setiap orang yang mempercayai AlQuran, akan bertambah cinta kepadanya, cinta
untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta pula untuk mengamalkan dan
mengajarkannya. Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla membaca
surat Thaha dan Surat Yaa Siin 2000 tahun sebelum menciptakan makhluk. Tatkala malaikat
mendengar Al-Qur’an, mereka berkata, “Beruntunglah umat yang diturunkan Al-Qur’an ini
kepada mereka, dan beruntunglah rongga tubuh yang mengandung Al-Qur’an ini serta beruntung
pula lisan yang membacanya
Begitu mulianya alquran sehingga malaikat pun kagum dan kita sebagai umat yang
diturunkan alquran harus bangga dan harus mengamalkannya dengan baik. Maka dengan hal itu,
kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw tentunya mendapat nilai yang lebih daripada umat-umat
terdahulu, karena Alquran merupakan pemberi syafaat di sisi Allah pada hari kiamat.
Sebagaimana sabda rasulullah Saw: ‘’Tidaklah ada pemberi syafaat yang lebih utama derajatnya
disisi Allah pada hari kiamat daripada Alquran’’.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana Posisi Alquran Dalam Islam?
2.Apa Hukum Membaca Alquran?
3.Apa Keutamaan dari Membaca Alquran?
4.Bagaimana Hukum Ilmu Tajwid?
C.Tujuan Makalah
Memberikan gambaran kepada mahasiswa agar lebih rajin lagi membaca alquran, dapat
dijadikan acuan bagi bagi mahasiswa untuk lebih semangat menjalankan kewajiban sebagai
seorang muslim dan dapat memberikan gambaran pemikiran kepada peran orang tua sangat besar
sekali terhadap keaktifan dalam membaca alquran.
0
BAB II
PEMBAHASAN
A.POSISI ALQUR’AN DALAM ISLAM
Sebagai sumber hukum Islam,
Al-Qur’ān memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’ān merupakan sumber utama dan
pertama sehingga semua persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya. Hal ini sesuai
dengan firman Allah Swt. dalam al-Qur’ān
Surat An-Nisa Ayat 59 :
Membaca Alqur’an adalah suatu ibadah sunnah yang dianjurkan dan sebaiknya dilakukan
dalam keadaan berwudhu. Menurut agama islam, membaca Al Quran adalah salah satu jalan
mendekatkan diri kepada Allah dan merupakan ibadah. Dan apabila ia sangat membutuhkan
sesuatu , misalnya, seorang Muslim membaca ayat-ayat yang lain. Atau apabila ia berjumpa
sesama Muslim dimana pun juga di dunia, ia memberi salam dengan kata-kata yang diambil dari
Al Quran.
1
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan,
Kiswatin Publishing), hal.1
2
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan,
Kiswatin Publishing), hal.159
Disamping berisi hukum Tuhan, Al Quran juga mengandung ajaran tentang dunia dan
akhirat Alquran mengandung segala pelajaran yang diperlukan manusia untuk mengetahui
siapa dirinya , dimana ia berada sekarang(dunia) dan kemana ia akan pergi(Akhirat). Ia berisi
petunjuk tentang iman atau keyakinan, syariat atau hukum,akhlak atau moral yang perlu
dipedomani manusia dalam kehidupan sehari-hari. Al Quran, karena itu, menjadi dasar hukum
Tuhan,memberi pengetahuan tentang metafisika(ilmu pengetahuan yang berhubungan hal-hal
yang nonfisik atau tidak kelihatan)struktur alam semesta dan kedudukan berbagai makhluk,
termasuk manusia, di dalamnya.
ةMMوم القيامMMان يMMا تأتيMM فإنهم،رانMMورة آل عمMM وس،رةMMراوين البقMM اقرءوا الزه،اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا ألصحابه
تحاجان عن أصحابهما، أو كأنهما فرقان من طير صواف، أو كأنهما غيايتان،كأنهما غمامتان
“Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia datang memberi syafaat bagi pembacanya
di hari Kiamat”(HR Muslim)
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan,
dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ satu
huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Lam’ satu huruf, ‘Mim’ satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi).
Dari paparan diatas, maka hukum membaca, memahami,dan melaksanakan isi Al Quran
adalah WAJIB bagi setiap Muslim karena Al Quran adalah sunber utama ajaran islam.1
1
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan,
Kiswatin Publishing), hal.159-160
Alquran adalah kitab suci yang diturunkan allah sw, Rasulullah telah menyatakan dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang maksudnya demikian”Ada dua
golongan manusia yang sungguh-sungguh orang dengki kepadanya, yaitu orang yang diberi oleh
Allah Kitab Suci Alquran ini, dibacanya siang dan malam; dan orang yang dianugerahi Allah
kekayaan harta, siang dan malam kekayaan itu digunakannya untuk segala sesuatu yang diridhai
Allah.
Didalam hadist yang lain, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim pula, Rasulullah
menyatakan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang membaca Al Quran, demikian
maksutnya ‘’Perumpamaan orang Mu’min membaca Al Quran , adalah seperti bunga utrujjah,
baunya harum dan rasanya lezat, orang Mu’min yang tidak suka membaca Al Quran adalah
seperti buah kurma, baunya tidak begitu harum, tapi manis rasanya, orang munafik yang
membaca Al Quran ibarat sekuntum bunga, berbau harum tapi pahit rasanya, dan orang munafik
yang tidak membaca Al Quran , tak ubahnya seperti hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit
sekali.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah juga menerangkan bagaimana besarnya rahmat Allah
terhadap orang-orang yang membaca Al Quran di rumah-rumah peribadatan
(masjid,surau,mushallah,dan lain-lain). Hal ini dikuatkan oleh sebuah hadist yang masyhur lagi
shahih yang berbunyi sebagai berikut :
- وقراءة القرآن في المقابل وتعليمهم، ألولئك الذين يحبون العبادة في دور العبادة
وسوف تكون وفيرة مع، وسوف يأتي له السالم والهدوء، علموا لبعضهم البعض
كما أن هللا سوف نتذكر دائما لهم، النعمة وسوف تكون تحت حراسة المالئكة
“Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah peribadatan, membaca Al Quran
secara bergiliran dan ajar –mengajarkannya terhadap sesamanya, akan turunlah kepadanya
ketenangan dan ketentraman, akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh
malaikat, juga Allah akan selalu mengingat mereka”(Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu
Hurairrah).
Dengan hadist diatas nyatalah bahwa membaca Al Quran, baik mengetahui artinya
ataupun tidak, adalah termasuk ibadah,amal shaleh dan memberi rahmat seta manfaat bagi yang
melakukannya, memberi cahaya kedalam hati yang membacanya sehingga terang benderang ,
juga memberi cahaya kepada keluarga rumah tangga tempat Al Quran itu dibaca. Didalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Balhaqi dari Anas.r.a. Rasulullah bersabda “Hendaklah
kamu beri nur(Cahaya) rumah tanggamu dengan sembahyang dan membaca Al Quran”.
3
1
1
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan,
Kiswatin Publishing), hal.160-161
Ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau
mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al Quran maupun bukan.Adapun
masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf(cara pengucapan
huruf), ahkamul maddi wal qasr(panjang dan pendek ucapan) ahkamul waqaf wal
ibtida’(memulai dan menghentikan bacaan)dan al-Khat al-Utsmani.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna
dari tiap-tiap bacaan ayat Al Quran. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari
tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al Quran adalah
fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa1
BAB III
PENUTUP
1
Prof.Mohammad Daud Ali, HUKUM ISLAM, (RajaGrafindo Persada (Rajawali Perss), 2012), hal.82
A.KESIMPULAN
Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk
seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang
terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar
wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan
ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5.
Sedangkan terakhir alqu'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah
almaidah ayat 3.
Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat,
langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan
kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit,
Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang
menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan
dan 22 hari
3. Akhlak - Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lain
4. Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia
(memutus rantai taqlid)
7. Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi kelas dan fisik serta membedakan manusia
hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan, Kiswatin Publishing), hal.1
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan, Kiswatin Publishing), hal.159
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan, Kiswatin Publishing), hal.159-160
Ust. Fatihuddin, SEJARAH RINGKAS ALQURAN KANDUNGAN DAN KEUTAMAANYA, (Tlogo, Prambanan, Kiswatin Publishing), hal.160-161
Prof.Mohammad Daud Ali, HUKUM ISLAM, (RajaGrafindo Persada (Rajawali Perss), 2012), hal.82