PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap keyakinan pasti memiliki pedoman atau bisa disebut kitab. Kitab diperlukan
karena mengandung aturan-aturan dalam beribadah, larangan-larangan, serta anjuran-anjuran
yang sesuai dalam agama. Oleh karena itu, kitab merupakan hal terpenting dalam menjalani
kehidupan beragama.
Al-Quran sebagi kitab muslim tentu saja menjadi pedoman kehidupan muslim dalam
menjalankan agama Islam. Tentu saja kita sebagai umat Muslim yang baik harus berinteraksi
dengan Al-Quran dengan berbagai cara. Karena apabila kita semakin jarang berinteraksi
dengan Al-Quran kita semakin jauh dari Allah swt. dan semakin mendekati keburukan.
Setelah dipaparkan alasan pentingnya berinteraksi dengan Al-Quran, penulis berharap
makalah ini dapat meningkatkan interaksi dengan Al-Quran dan meningkatkan ketakwaan
kita.
2. Rumusan Masalah
4. Manfaat Makalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Rabb kita telah memberikan kemuliaan kepada kita sebagai kaum Muslimin dengan
menganugerahkan kitab suci yang terbaik yang diturunkan kepada manusia. Rabb kita juga,
telah memuliakan kita dengan mengutus nabi yang terbaik yang pernah diutus kepada
manusia. Sesuai firman Allah SWT:
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat
sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (Al Anbiyaa: 10).
Kitalah, kaum muslimin, satu-satunya umat yang memiliki manuskrip langit yang
paling autentik, yang mengandung firman-firman Allah SWT yang terakhir, yang diberikan
2
untuk menjadi petunjuk bagi umat manusia. Dan anugerah itu terus terpelihara dari
perubahan dan pemalsuan kata maupun makna. Karena Allah SWT. telah menjamin untuk
memeliharanya, dan tidak dibebankan tugas itu kepada siapapun dari sekalian makhluk-Nya.
Jika kau ingin Allah bicara padamu maka bacalah Al-Qur`an. Dan jika kau ingin
bicara pada Allah maka dirikanlah shalat.(Hasan Al-Bashri)
Al-Qur`an merupakan kitab suci umat Islam yang Allah turunkan kepada Rasulullah
SAW melalui perantara malaikat Jibril yang dimana turunnya secara berangsur-angsur.
Seseorang yang senantiasa selalu membaca Al-Qur`an maka Allah akan menjadi Al-Qur`an
tersebut sebagai syafaat baginya di hari kiamat kelak nanti,sebagaimana yang Rasulullah
SAW sabdakan dalam suatu hadits, yaitu :
Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat
kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang rajin membacanya. [HR. Muslim
804]
Ada beberapa macam cara kita untuk berinteraksi dengan Al-Qur`an, yaitu sebagai berikut.
a. Al Qiraah adalah bacaan Al-qur`an yang dimana kita hanya sekedar membacanya
saja tanpa harus memahami isi daripada Al-quran tersebut. Jika kita kembali
menelusuri wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW yaitu surat Al-
A`laa maka kita akan melihat kalimat pertama dalam surat tersebut yaitu iq`ra yang
dimana memiliki arti bacalah kalimat ini ingin menjelaskan kepada kita
bahwasanya pada saat turunnya ayat tersebut kepada Nabi Muhammad SAW , beliau
merupakan seseorang yang ummiyun seseorang yang tidak bisa membaca. Akan
tetapi setelah malaikat Jibril menuntun beliau dalam beberapa kali dan ditanamkannya
Al-Qur`an oleh Allah SWT kedalam jiwanya, beliau pun dapat mengikuti dan
memahami nya.
3
b. Setelah Allah tanamkan Al-Qur`an ke dalam diri Nabi Muhammad SAW maka
muncullah ayat-ayat hukum syariat sehingga berubah perintahnya dari iqra menjadi
utluu dan ini merupakan langkah kedua yang dapat kita lakukan dalam berinteraksi
dengan Al-Qur`an. Utluu ataupun At-tilawah adalah membaca, memahami, dan
mengamalkan apa yang dipahaminya. Ketika kalimat tilawah dirangkaikan dengan
perintah shalat (surah al-ankabut:45)
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
c. Dan selanjutnya merupakan tingkatan yang paling tinggi pahalanya yaitu Al-hifdzu,
Al-hifdzu adalah menghafal, memahami, dan mengamalkan nya. Hifzhul qur`an
merupakan nikmat rabbani yang datang dari Alah SWT. Dan orang yang menghafal
Al-Qur`an merupakan keluarga Allah yang berada di atas muka bumi, sebagaimana
sabda Rasulullah SAW didalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad
Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga diantara manusia, para sahabat bertanya,
4
Siapakah mereka ya Rasulullah? Rasul menjawab, Para ahli Qur`an. Merekalah
keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.
Dalam Islam setiap ibadah yang Allah dan Rasulullah anjurkan dan wajibkan
memiliki keistimewaan sendiri bagi setiap muslim yang melakukannya. Ini karena ibadah itu
adalah kebutuhan bagi setiap amal seseorang dalam hidup ini. Dengan ibadah yang
dilakukan, diharapkan seorang muslim bisa semakin dekat hubungannya dengan Allah, Sang
Pembuat aturan di jagad raya ini. Dengan ibadah itu pula kemudian hubungan dengan Allah
akan berimbas kepada hablum minannaas (hubungan dengan manusia) yang merupakan
manifestasi hablum minallah (hubungan dengan Allah).
Seperti layaknya ibadah ritual yang kita lakukan untuk taqwiyatunnafs (penguatan
diri) dan taqorrub ilallah, ibadah al-Quran yang merupakan ibadah non mahdhoh juga
memiliki keistimewaan tersendiri di mata Allah dan Rasul-Nya.
5
shalat dan menafkahkan sebagian rejeki yang Allah telah berikan, baik secara
diam-diam maupun terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang
tidak akan pernah merugi."(Qs Fathir: 29)
Secara umum dalam ayat-ayat di atas Allah menegaskan bahwa demikian besar
keutamaan dan pahala yang akan Allah janjikan kepada setiap muslim yang belajar al-Quran.
Belajar dalam arti meningkatkan kemampuan bacaan dan pemahaman. Lalu kemampuan
untuk menghafalkannya sebagai bekal mengamalkannya. Akumulasi aktivitas mulia inilah
yang sangat Allah anjurkan kepada setiap kita yang menginginkan besarnya pahala tersebut.
Oleh karena itu, tujuan hakiki dalam mempelajari al-Quran itu adalah zikrullah yang
maksimal. "Dan dzikir kepada Allah itulah yang terbesar.."(QS Al-Ankabut: 45).
Rasulullah bersabda tentang keutamaan dan pahala belajar dan mempelajari Al-Quran
ini:
Banyak lagi ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang keutamaan ibadah
interaksi dengan al-Quran ini. Dengan segala keterbatasan waktu dan aktivitas, setiap kita
pastinya ingin sekali mendapatkan porsi yang besar tersebut. Bahkan kalau bisa
memaksimalkan kegiatan kita dengan al-Quran dalam segala bentuk dan dimensinya. Ini
mengingat kebutuhan umat kepada al-Quran saat ini harus terus diupayakan dan
dibangkitkan. Terus terang ketertinggalan umat Islam era modern ini lebih disebabkan
jauhnya mereka dari ajaran-ajaran yang dikandung al-Quran, sehingga menyebabkan izzah
6
mereka jatuh dan hampir sirna.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Al-Qur`an merupakan kitab suci umat Islam yang Allah turunkan kepada Rasulullah
SAW melalui perantara malaikat Jibril yang dimana turunnya secara berangsur-angsur.
Seseorang yang senantiasa selalu membaca Al-Qur`an maka Allah akan menjadi Al-Qur`an
tersebut sebagai syafaat baginya di hari kiamat kelak nanti. Ada tiga macam cara untuk
berinteraksi dengan Al-Quran, yaitu:
a. Al-Qiraah
b. Al-Thilaawah
c. Al-Hifdzu
Berinteraksi dengan Al-Quran memiliki keutaman yang tinggi karena termasuk salah
satu ibadah dan dapat mendekatkan kita kepaa Allah SWT, Melalui belajar Al-Quran, kita
juga akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA