“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar Engkau memberikan ilmu yang langsung Engkau ajarkan
kepadaku. Kemudian hadirkanlah ilmu itu padaku ketika aku membutuhkannya, dan janganlah
Engkau membuatku lupa akannya, wahai Tuhan Pemelihara Seluruh Alam.”
Manusia dalam pandangan Islam, dapat dilihat dari dua sisi keadaan, yaitu:
1. Orang yang mencari ilmu sambil mencari petunjuk.
2. Orang yang berilmu dan terus mencari tambahan ilmu.
Selain dua keadaan ini, tidak ada keadaan lain yang dapat menandinginya. Rasulullah SAW
bersabda:
“Orang berilmu dan orang yang mencari ilmu merupakan dua sekutu dalam kebaikan,
sesudah itu tidak ada lagi kebaikan di antara manusia.” (HR. Ibnu Majah)
Lalu apa saja landasan bagi kita selaku Umat Islam untuk terus mencari Ilmu sepanjang hayat
kita;
1. Islam memberi tempat yang sangat tinggi pada ilmu. Bahkan Rasul mengatakan barang
siapa menginginkan akhirat maka dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan dunia maka
dengan Ilmu.
2. Dalam sejumlah ayat Allah menegaskan bahwa Islam dihadirkan untuk kaum yang berakal.
Artinya tanpa akal dan ilmu, iman kita tidak akan sempurna.
3. Orang berilmu mendapatkan tempat yang istimewa. Bahkan orang-orang yang berilmu
ditetapkan sebagai pewaris para nabi (Waratsat al-anbiya).
4. Dalam kitab-kitab hadis seperti kitab Bukhari, biasanya bab yang pertama kali dibahas
adalah bab Ilmu.
5. Orang beriman tidak diperbolehkan bersifat rakus kecuali dalam satu hal, yaitu rakus pada
Ilmu.
6. Orang beriman tidak boleh memiliki sifat iri, kecuali iri terhadap orang-orang yang
berilmu karena ilmunya.
7. Kejayaan Islam di Baghdad dan Spanyol mencapai puncaknya, karena penghargaan para
penguasa dan masyarakat terhadap ilmu dan orang-orang yang berilmu, serta mendirikan
pusat-pusat ilmu pengetahuan dan terjadinya gerakan penerjemahan berbagai karya ilmiah
(Sains, filsafat, sastra) dari berbagai tradisi ke dalam bahasa Arab.
8. Sebaliknya, masa-masa kegelapan Islam disebabkan karena umat Islam berpikiran sempit
meninggalkan semangat keilmuan dan sibuk dalam perselisihan dan perpecahan.
Sebab Ilmu dapat meluruskan hati, memberi petunjuk jalan yang benar dan mendidik
orang yang mencarinya. Orang berilmulah yang lebih banyak takut kepada Allah dan yang
paling layak menyebarkan risalah-Nya, seperti yang telah dijelaskan Allah “Sesungguhnya
yang takut kepada Allah dan hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu”
Mendalami Ilmu pengetahuan lebih penting di sisi Allah daripada perbuatan yang
serba setengah-setengah, dan juga lebih baik daripada ibadah yang dilakukan karena
kebodohan, tak dilandas ilmu. Maka Rasulullah SAW bersabda:
“Ilmu pengetahuan yang berlebih, lebih baik daripada ibadah yang berlebihan.” (HR. Ath-
Thabrany)
“Ilmu yang sedikit lebih baik daripada ibadah yang banyak.” (HR. Ath-Thabrany)
Sumber:
Maarif Institute for Culture and Humanity (2014). Buku Agenda Pelajar Muslim. 19-20.
Khaulah Binti Abdul Kadir Darwis (1993). Bagaimana Muslimah Bergaul. 31-34.