PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Al-quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dalam ajaran islam,
menjadikan wahyu yang di turunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW
sebagai salah satu rahmat yang tak ada bandingannya dari kitab-kitab yang
diturunkan Allah SWT kepada nabi-nabi lain di dalam semesta, al-quran
berfungsi sebagai huda (petunjuk) dari Allah SWT, yang tidak di ragukan
kebenarannya1 .Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah ayat :2
Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang di sini berarti yang ditulis,
sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-
perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan
dengan takut saja.
1
Ahmad annuri,MA.Panduan Tahsin Tilawah Al-Quran & Pembahasan Ilmu Tajwid,Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta 2010
2
Q.S Al-Baqarah ayat 2
keberadaan alam semesta ini dan menyeru agar manusia menggunakan
fikirannya untuk merenungkan ciptaan Allah.Berdasarkan dari salah satu ahli
kitab yang berpendapat bahwasanya :
َاسطَ ِة األ ِ بِ َو, َ ْال ُمنَ َّز ُل َعلَى َخت َِم األَ ْنبِيَا ِء َو ال ُمرْ َساِ ْين, ْج ُز ِ ْال َم ْكتُوْ بُ ْال ُمع, َكالَ ُم هَّللا ِ ال َّسالَ ُم
ال َم ْب ُدوْ ُء بِسُوْ َر ِة ْالفَاتِ َح ِة,
ْ ال ُمتَ َعبَّ ُد بِتِالَ َوتِ ِه,
ْ التذ َواتُ ِ]ر
َّ ِ ْال َم ْنقُوْ ُل اِلَ ْينَا ب,ف
ِ اح َ ِم ْينَ ِجب ِْري ِْل َعلَ ْي ِه فِي ْال َم
ِ ص
ِ الْمختَتِم بِسور ِةالن
َّاسز َ ُْ ُ ْ ُ
Artinya :”Firman Allah SWT yang tiada bandingannya kepada Nabi Muhammad
SAW. Penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s di
tulis pada mushaf-mushaf kemudian di sampaikan kepada kita secara
mutawattir, membaca dan mempelajari al-qur’an merupakan ibadah, dan al-
qur’an di mulai dengan surat al-fatihah serta di tutup dengan surat an-nas”.3
Artinya :”. Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”
4
Aminuddin, study analisis ilmu tajwid dalam kitab mustholah tajwid {karya ilmiyah},2015
5
Ahmad annuri,MA. Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Pembahasan Ilmu Tajwid, Pustaka Al-
Kautsar, Jakarta 2010
6
Yusuf Al-Hajj Ahmad , Al-Mujizah Al-Qur’aniyyah ‘Ala Al-Mujizah Al-Hissiyah,Penerbit Aqwan ,
2016
Artinya :”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami
benar-benar memeliharanya”.(QS.Al-Hijr ayat 9)7
B. FOKUS MASALAH
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang dapat
penulis analisis dalam penelitian ini adalah
1. Apa yang di maksud dengan saktah dan bala menurut kitab mustholah
tajwid?
2. Ada berapakah saktah dan bala yang terdapat dalam Al-qur’an persepektif
kitab mustholah tajwid?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN TAJWID
Ilmu tajwid merupakan bagian dari ilmu ulumul quran yang perlu di
pelajari, mengin gat ilmu ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat
membaca al-qur’an dengan baik. Tajwid merupakan bentuk masdar,berakal dari fiil
madhi yang berarti “membaguskan” .Ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna untuk
mengetahui bagaimana cara melafatkan huruf yang benar dan di benarkan, baik yang
berkaitaan dengan sifat, mad, dan sebagainya, misalnya tarqiq, tafhim dan selain
keduanya.
Saktah artinya berhanti tanpa membuang napas kira-kira satu alif, 9saktah
menurut istilah ilmu qiroah, berhenti sejenak sekedar satu alif tanpa bernapas atau
menahan suara pada suatu kalimat tanpa napas, dengan niat melanjutkan kembali
bacaan.
Cara baca bala itu sendiri bisa berhenti dan juga bisa di lanjutkan. Ada
pun pembagian bala itu ada 3 yaitu bala al-mukhtaru biwaafi, bala al- mukhtaru
biwashlih, bala al-mukhtalafu baina huma.
B. KONSEP SAKTAH
9
Al-Hajj Abdullah Umar Fadlullah Aminudin, Mustholah Tajwid, Hal 29
Menurut pendapat Ibnu Sa’dan, saktah boleh di gunakan secara mutlak
ketika membaca washl dalam setiap akhir ayat dengan tujuan menunjukkan bahwa
kalimat tersebut berada di akhir ayat, akan tetapi pendapat ini tidak di
gunakan(Muhammad Ibnu Jazari, An-Nasyrfi Al-Qira’at Al-Asyr).
Jumlah saktah menurut Imam Hafs dalam al-qur’an hanya ada pada
empat, sebagai berikut:
1.-Hukum saktah di dalam al-qur’an juz 23, pada surat yasin, terdapat pada satu
tempat yaitu pada ayat ke 52 yang terletak pada pertengahan ayat, sebagai berikut:
Artinya:” Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan kami
dari tempat-tidur kami (kubur)?". inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan
benarlah Rasul- rasul(Nya)”.
Jadi faedah saktah pada lafadz ِم ْن َم ْر قَ ِد نَا َه َذا ialah untuk memisahkan
perkataan orang kafir dengan perkataan orang mukmin, di mana perkataan orang kafir
2.-Dan juga terdapat pada al-qur’an juz 15, surat Al-kafi ayat 1-2
Artinya :” Segala puji bagi Allah yang Telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-
Quran) dan dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang
lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita
gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka
akan mendapat pembalasan yang baik”.
Pada ayat ini wajib membaca saktah apabila ingin menyambungkan (wasal) ayat
pertama dengan kedua.Namun apabila tidak ingin wasal,boleh tidak saktah dan di
ganti waqaf karena ra’s al ayat. Artinya boleh waqaf pada ayat pertama dan ibtida
pada ayat ke dua. tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang berlawananan dan tak
ada penyimpangan dari kebenaran.
3.- Juga terdapat pada al-qur’an juz 29, surat Al-Qiiyamah ayat 27
yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang
dalam menakar dan menimbang.
10
Muhammad ash-Shadiq Qamhawi,Kairo:Dar al-‘Aqidah,2006,hl.10
Saktah artinya berhenti tanpa membuang napas kira-kira satu alif, saktah
menurut qiro’ah, berhenti sejenak sekedar satu alif tanpa bernapas atau menahan suara
pada suatu kalimat tanpa napas, dengan niat melanjutkan kembali bacaan, definisi di
atas di simpulkan, setidaknya ada empat poin tentang saktah
C.KONSEP BALA
1.Bala Al-Mukhtaru Biwaqfi yaitu lebih baik berhenti, meskipun di dalam al-
qur’an tidak ada tandanya, ada 10 tempat di dalam al-qur’an.
1.Surat Al-Baqarah ayat 80-81