Anda di halaman 1dari 4

Wahai Muslimah, Yuk Sibukkan Dirimu

Dengan Membaca Al-Qur'an

Muslimah yang sibuk dengan Al-Quran akan memperoleh ketentraman (sakinah), rahmat,
naungan malaikat, dan Allah SWT akan senantiasa menyebutnya. Foto Dok SINDOnews

Ramadhan telah usai. Ada banyak ibadah yang dilakukan di dalamnya, misalnya, membaca Al-
Qur'an. Sayangnya, kebanyakan orang, hanya fokus mengkhatamkan Al-Qur'an cuma di saat
Ramadhan saja. Setelah Ramadhan, Al-Qur'an kembali jarang dibaca.

Bahkan, malas membaca Al-Qur'an juga banyak dialami para wanita. Amat disayangkan.
Padahal, salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan adalah menyibukkan diri dengan Al-
Quran. Itu juga berlaku untuk muslimah , kalangan wanita.
Al-Quran merupakan ma'dubatullah (hidangan Allah). Hidangan untuk umat manusia, suatu
hidangan yang tidak akan pernah membosankan, semakin dinikmati akan semakin bertambah
nikmat.

Setiap orang yang mempercayai Al-Quran akan bertambah cinta kepadanya. Cinta untuk
membacanya, mempelajari, memahami, mengamalkan dan mengajarkannya. Karena itulah, para
wanita, baik yang belum berkeluarga, status istri, atau para ibu, hendaknya niatkan hati agar
menjadi muslimah pencinta Al-Qur'an. (Baca juga : Doa Nabi Zakariya Minta Keturunan
Dikabulkan di Usia Tua, Ada 3 Alasannya)

Muslimah sangat dianjurkan untuk selalu menyibukkan diri dengan Al-Quran dalam hari-
harinya. Di sela mengurus anak dan keluarga, membaca Al-Qur'an jangan sampai ditinggal.
Karena sebaik-baik kesibukan adalah sibuk dengan Al-Quran.

Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi: ”Barangsiapa yang disibukkan oleh Al-Quran
sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang paling
baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah terhadap
seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya.” (HR
Ahmad dan Thabrani).

Selain itu, muslimah yang sibuk dengan Al-Quran akan memperoleh ketentraman (sakinah),
rahmat, naungan malaikat, dan Allah SWT akan senantiasa menyebutnya.

Rasulullah ? bersabda, “Tiada suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab
Allah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan akan diturunkan kepada
mereka, dan mereka akan diliputi oleh rahmat Allah, dikelilingi para malaikat, dan Allah kan
menyebut mereka kepada yang hadir di majelis itu.” (HR Muslim).

Pertama, sibuk dalam membaca Al-Quran. Allah SWT menjanjikan pahala dan balasan besar
bagi orang yang membaca Al-Quran (QS Fathir [35]: 29-30).

Orang yang mahir membaca Al-Quran, akan bersama para malaikat yang mulia, sedangkan bagi
yang kesulitan membacanya, tetap mendapatkan dua pahala, ia diberi pahala dengan
membacanya dan mendapatkan pahala dengan kesulitan yang ia rasakan dalam membaca yang
menunjukkan kesungguhannya untuk membaca Al-Quran dan kekuatan semangatnya, meskipun
sulit ia rasakan. (Baca juga : Alam Barzakh: Ruh Para Syuhada Tersimpan di Rongga Burung
Hijau)

Rasulullah ? bersabda; “Orang yang membaca Al-Quran dan pandai dalam membacanya, ia
bersama para malaikat yang mulia. Dan yang membaca Al-Quran dengan mengeja dan ia
membacanya dengan sulit ia mendapatkan dua pahala.” (HR Muttafaq alaih).

Kedua, sibuk dalam mentadabburi Al-Quran. Al-Quran akan menjadi ruh (penggerak) bagi
kemajuan kehidupan manusia manakala selalu dibaca dan ditadabburi makna yang terkandung
dalam setiap ayatnya.

Allah SWT berfirman:

۟ ُ‫ك لِّيَ َّدبَّر ُٓو ۟ا َءا ٰيَتِ ِهۦ َولِيَتَ َذ َّك َر ُأ ۟ول‬
ِ َ‫وا ٱَأْل ْل ٰب‬
‫ب‬ َ ‫ِك ٰتَبٌ َأن َز ْل ٰنَهُ ِإلَ ْي‬
ٌ ‫ك ُم ٰبَ َر‬

“Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah agar mereka mentadabburkan ayat-
ayatnya dan agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (QS: Shad [38]: 29).

Ketiga, sibuk dalam menghafalkan Al-Quran. Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga
perlu dihafalkan, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal itu merupakan ciri khas
orang-orang yang diberi ilmu.

Allah SWT berfirman:

ٰ ۟ ُ‫صدُور ٱلَّ ِذينَ ُأوت‬ ٌ ۢ َ‫بَلْ ه َُو َءا ٰي‬


ٌ َ‫ت بَيِّ ٰن‬
َ‫وا ْٱل ِع ْل َم ۚ َو َما يَجْ َح ُد بِـَٔا ٰيَتِنَٓا ِإاَّل ٱلظَّلِ ُمون‬ ِ ُ ‫ت فِى‬

”Sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang
diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzolim.” (QS al-
Ankabut [29]: 49).
Keempat, sibuk dalam mengamal Al-Quran. Allah SWT berfirman:

۟ ُ‫ك فَٱتَّبعُوهُ َوٱتَّق‬


َ‫وا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬ ِ ٌ ‫َو ٰهَ َذا ِك ٰتَبٌ َأن َز ْل ٰنَهُ ُمبَا َر‬

“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS al-An’am [6]: 155).

Kelima, sibuk dalam mengajarkan Al-Quran. Rasulullah ? bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah
yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)

Semoga Allah membimbing kita muslimah agar dapat menyibukkan diri dengan Al-Quran,
setelah bulan Ramadhan ini dan pada sebelas bulan berikutnya serta istikamah dalam
menyibukkan dengan Al-Quran hingga akhir hayat, sehingga layak disebut sebagai keluarga
Allah SWT.

Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. “Para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya
Rasulullah? Nabi menjawab, Ahli Al-Quran, mereka adalah keluarga Allah SWT dan orang-
orang dekat-Nya.” (HR Ahmad dan an-Nasa’i).

Wallahu A'lam.

Anda mungkin juga menyukai