Anda di halaman 1dari 3

ADAB KETIKA MEMBACA AL-QURAN

Membaca Al-Quran tentunya memiliki banyak keutamaan. Mulai dari sebagai syafaat kita di hari
akhir nanti, mendapatkan pahala, hingga keberkahan bagi kita dalam menjalani kehidupan di dunia
ini.

Rasulullah bersabda bahwa orang yang membaca Al Quran kelak akan diseru:

“Bacalah, telitilah, dan tartilkan sebagaimana kamu dahulu di dunia mentartilkannya, karena
kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca.”

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Lalu Bagaimana adab ketika membaca alquran?

1) Membaca dengan tartil1

Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca
sesuai hukum tajwid. Membaca secara perlahan akan membantu seseorang untuk memahami dan
mentadabburi maknanya.

Syeikh Abdul Aziz dalam tafsirnya menyebutkan bahwa arti asal tartil adalah membaca dengan
terang dan jelas. Sedangkan menurut syariat adalah membaca Al-Qur’an dengan tertib.

Allah perintahkan dalam QS Al-Muzzammil : 4 2

‫َأوْ ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ْٱلقُرْ َءانَ تَرْ تِياًل‬

Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.

Rasulullah juga bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Qur’an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti
dia tidak memahami.” 3

2) membaca al quran dengan suara keras

Kita perhatikan kondisi orang-orang di sekitar kita. Jika di sekitar terdapat orang-orang yang sedang
tidur, atau sedang membaca Al Qur’an, atau sedang shalat, maka jangan mengeraskan bacaan Al
Qur’an tersebut sampai pada level yang bisa menimbulkan gangguan kepada orang lain. Akan tetapi,
keraskan secukupnya sehingga diri sendiri yang mendengar bacaan Al-Qur’an tersebut dan tidak
mengganggu orang lain.

Adapun jika di sekelilingnya tidak terdapat orang yang merasa terganggu dengan bacaan Al Qur’an
tersebut, maka boleh dikeraskan, namun tidak boleh berlebihan-lebihan. Karna hal ini terlarang
Adab ini juga berlaku ketika kita melaksanakan shalat malam. Agar tidak mengganggu orang lain
yang sedang tidur, 4

1
https://alhasanah.or.id/pengetahuan/keutamaan-membaca-al-quran-dengan-tartil
2
Al-muzzammil 73:4 (surah Makkiyah)
3
(HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)
4
https://muslim.or.id/104-adab-membaca-al-quran.html
3) Membaguskan suara ketika membacanya.5

Sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Di dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan
tenang ,makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah
tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya

4) menghayati Al-Quran

QS Sad : 29

‫ب‬ ۟ ُ‫ك لِّيَ َّدبَّر ُٓو ۟ا َءايَ ٰـتِ ِهۦ َولِيَتَ َذ َّك َر ُأ ۟ول‬
ِ ‫وا ٱَأْل ْلبَ ٰـ‬ َ ‫ ِكتَ ٰـبٌ َأن َز ْلنَ ٰـهُ ِإلَ ْي‬6
ٌ ۭ ‫ك ُمبَ ٰـ َر‬

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai
fikiran.”

Al-Qur-an adalah kitab yang mulia, diberkahi, mengandung banyak kebaikan dan manfaat dunia dan
akhirat. Dia menurunkan Al-Qur’an dengan tujuan agar manusia menghayati petunjuk-Nya,
mengamalkannya serta menjadikan peringatan

5) mengahafal al-Quran7

Dengan membaca, menghafal, dan memahami ayat-Nya, Allah akan melimpahkan rahmat dan kasih
sayang-Nya. Selain itu, hadis riwayat Bukhari dan Muslim menjelaskan mengenai janji Allah kepada
penghafal Al-Qur’an, yakni akan bersama para malaikat dan juga mendapatkan pahala meski
terbata-bata.

5
https://muslim.or.id/104-adab-membaca-al-quran.html
6
Sad 38:29 (surah Makkiyah)
7
https://griyalquran.id.inilah-keutamaan- menghafal-alquran
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 8

‫ ويكسى والداه حلتين ال تقوم لهما الدنيا‬، ‫من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به ُألبس والداه يوم القيامة تاجا ً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس‬
‫ بأخذ ولدكما القرآن‬: ‫ بم كسينا هذا ؟ فيقال‬: ‫فيقوالن‬

Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan
mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang
tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya
bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya,
“Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.”

8
(HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Anda mungkin juga menyukai