Anda di halaman 1dari 37

DAFTAR ISI :

Daftar Isi …………………………………………… 1


Kata Pengantar Penerjemah……………………………2
Mengenal Syekh Muhammad bin Jamil Zainu ………. 7
Pengantar Penulis…………………………………… 10
Hak Allah atas Para Hamba …………………………. 12
Jenis-jenis Tauhid dan Faedahnya .………………… 20
Syarat-syarat Diterimanya Amalan ………………… 34
Syirik Akbar…………………………………………. 38
Jenis-jenis Syirik Akbar……………………………… 45
Syirik Kecil ………………………………………… 64
Tawassul dan Meminta Syafa’at …………………… 68
Jihad, Loyalitas dan Memutuskan Perkara ………… 83
Beramal dengan Al-Qur’an dan Hadits……………… 89
Sunnah dan Bid’ah……….…………………………. 100
Doa yang Mustajab (Terkabulkan) .…………………108

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


1


Kata Pengantar
penerjemah

4"6

‫ب‬ُّ ِ‫التْن ِزيْ ِل َواَ ْح ِس ُن ْوا ِإ َّن اللَّهَ حُي‬َّ ‫احْلَ ْم ُد لِلَّ ِه الْ َقاِئ ِل يِف حُمْ َك ِم‬
ُ‫ك لَ ه‬ َ ْ‫َأش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ ِإالَّ اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬ ْ ‫الْ ُم ْح ِس نِنْي َ َو‬
‫ص ِاد ُق‬ ْ ‫ك احْلَ ُّق الْ ُمبِنْي ِ َو‬
َّ ‫َأش َه ُد‬ ِ
َ ُ‫ـح َّمداً َعْب ُدهُ َو َر ُس ولُه‬ َ ‫َأن ُم‬ ُ ‫الْ َمل‬
‫ص ْحبِ ِه َوالتَّابِعِنْي َ َوتَ ابِ ِع‬ ِِ ِ ِ
َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َعلَى آل ه َو‬ َ ِ ‫اَأْلمنْي‬
: ‫ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن ََّأما َب ْع ُد‬ٍ ‫التَابِعِ و من تَبِعهم بِِإحس‬
َ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َ ‫نْي‬

Segala puji hanya milik Allah , Rabb alam


semesta. Shalawat dan salam untuk Nabi kita
Muhammad, keluarga beliau, dan semua sahabat beliau.
Amma ba’du,
Agama islam adalah agama yang sempurna, tidak
perlu penambahan dan pengurangan di dalamnya, Allah
 berfirman,

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


2


‫يت لَ ُك ُم‬ ِ ‫ت َعلَ ۡي ُكمۡ نِ ۡع َمتِي َو َر‬


ُ EEEE‫ض‬ ُ ‫و َم َأ ۡك َم ۡل‬EEEE
ُ ۡ‫م َوَأ ۡت َمم‬Eۡ‫ت لَ ُكمۡ ِدينَ ُك‬ ۡ َ‫﴿ ۡٱلي‬
﴾ ‫ٱِإۡل ۡس ٰلَ َم ِد ٗين ۚا‬
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk
kalian agama kalian, dan telah Aku cukupkan atas
kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai islam sebagai
agama untuk kalian.” (Surah Al-Ma’idah [5]: 3).
Ketika belajar di ma’had As-Sunnah Makassar
(sekitar awal tahun 2013) kami diajarkan dengan
berbagai macam buku yang berkaitan dengan perkara
‘aqidah mulai dari kitab dasar hingga naik ke jenjang
yang tinggi.
Waktu liburan di ma’had As-Sunnah 2016 silam,
kami pulang ke kampung halaman (kota Medan) dan
menyempatkan untuk belajar kitab ‘aqidah kepada orang
tua kami, beliau adalah ustadz Jamaluddin Al-Batahany
hafizhahullah.
Kitab ‘aqidah yang kami pelajari saat itu adalah
kitab Khudz Aqidataka min Al-kitab wa As-Sunnah As-
Shahihah karya seorang ulama’ besar di kota Mekkah,
beliau adalah syekh Muhammad bin Jamil Zainu
rahimahullah. Banyak faedah kami dapatkan saat belajar
buku itu, buku yang berkaitan tentang permasalahan
‘aqidah, ringkas namun isinya penuh dengan pendalilan
yang sangat kuat.
Saat pertama mempelajari buku ini, yang kami
pakai belajar adalah buku asli berbahasa arab yang

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


3


memang biasanya dihadiahkan oleh syekh kepada siapa


saja yang datang berkunjung ke rumahnya.
Setelah selesai mempelajari buku tersebut, kami
kembali ke Ma’had As-Sunnah Makassar untuk kembali
belajar di sana, pada tahun 2020 silam kami diminta oleh
sebagian ikhwah di kota Makassar untuk mengajarkan
buku ini hingga selesai, saat itu kami ajarkan buku ini di
warkop Onthe milik akh Arfan Abu Wani di Jl. Salemo
No. 51 Makassar.
Setelah itu kami memiliki keingingan untuk
menterjemahkan, memberi tambahan penjelasan yang
singkat, menyebutkan nama periwayat setiap dari hadits,
serta memberikan harakat secara lengkap terhadap buku
ini, tentunya dengan merujuk kepada penjelasan
penjelasan para ulama’ salaf. Hal ini kami lakukan untuk
lebih memudahkan siapa saja yang ingin membaca dan
mempelajari buku ini.

Mengapa kita mesti mengambil ‘aqidah kita dari Al-


Qur’an dan As-Sunnah?
Karena Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sebaik
baik petunjuk yang akan menerangi jalan kita ketika di
dunia, dalilnya adalah firman Allah ,

ۡ ۡ ۡ
ِ ‫ِۦه ت‬Eۖ ِ‫ ِه َواَل ِم ۡن خَلف‬E‫﴿ لَا يَأتِي ِه ٱل ٰبَ ِط ُل ِم ۢن بَ ۡي ِن يَد َۡي‬
‫ل ِّم ۡن َح ِك ٍيم‬Eٞ E‫َنزي‬
﴾ ‫َح ِم ٖيد‬
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
4


“Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an)


kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya,
yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi
Maha Terpuji.” (Surah Fusshilat [41]: 42).

﴾ َ‫﴿ ِإنَّا ن َۡح ُن نَ َّز ۡلنَا ٱل ِّذ ۡك َر َوِإنَّا لَهۥُ لَ ٰ َحفِظُون‬

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-


Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (Surah Al-Hijr [15]: 9).

َ َ‫﴿ َونَ َّز ۡلنَا َعلَ ۡيكَ ۡٱل ِك ٰت‬


﴾ ‫ب تِ ۡب ٰيَ ٗنا لِّ ُكلِّ َش ْي ٖء‬

“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-


kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.”
(Surah An-Nahl [16]: 89).

Sementara dalil yang menyebutkan bahwa hadits


adalah sebaik baik petunjuk untuk diikuti yaitu firman
Allah  ,

ْ ۚ ‫﴿ َو َمٓا َءات َٰى ُك ُم ٱل َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَ ٰى ُكمۡ ع َۡنهُ فَٱنتَه‬
﴾ ‫ُوا‬

“Dan apa saja yang datang dari Rasulullah


kepada kalian, maka ambillah (laksanakanlah), dan apa
saja yang kalian di larang untuk mengerjakannya, maka
tinggalkanlah.” (Surah Al-Hasyr: 7).

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


5


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga


bersabda,

‫اب اللَّ ِه‬ ِ ِ‫هِب‬ ِ ِ ‫َت ر ْك‬


َ َ‫ كت‬: ‫ت فْي ُك ْم َْأم َريْ ِن لَ ْن تَض لُّ ْوا َم ا مَتَ َّس كْتُ ْم َم ا‬ ُ َ
‫َو ُسنَّةَ َر ُس ْولِِه‬
“Telah aku tinggalkan pada kalian dua perkara.
Selama kalian berpegang kepada keduanya kalian tidak
akan tersesat (selama lamanya), (yaitu) kitab Allah dan
sunnah Rasul-Nya.”1
Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan, apa yang kami terjemahkan ini tentunya
masih belum sempurna, kami berharap mohon kiranya
jika ada kesalahan silahkan disampaikan kepada kami, in
syaa-a Allah kami akan akan segera meralat dan
tentunya sangat berlapang dada untuk menerima kritik
dan saran para pembaca sekalian.

Makassar, 7 Sya’ban 1443 H / 10 Maret 2022 M


Zubair Jamaluddin Al-Maidany

Mengenal Syekh
1
Hadits Shahih Lighairihi, Riwayat Al Hakim, Al Baihaqi, Ibnu Hazm.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
6


Muhammad bin
Jamil Zainu 

Syekh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah


dilahirkan di kota Halab di Suria tahun 1344 H / 1925 M.
Ketika beliau berumur 10 tahun, beliau belajar di
sekolah “Dar al-Huffadzh”, selama 5 tahun menghafal
Al-Qur’an.
Kemudian beliau melanjutkan pendidikan di
Halab yang dikenal dengan Kuliyah Asy-Syar’iyyah At-
Tajhiziyah. Lalu beliau melanjutkan pendidikan di
“Darul Mu’allimin” kota Halab, dan mengajar di sana
sekitar 29 tahun.
Setelah itu dia pindah untuk mengajar di masjidil
haram Mekkah yakni ketika melaksanakan umrah, dia
berkenalan dengan Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz. Dan
dari perkenalan itu dia ditunjuk oleh Syekh bin Baz
untuk mengajar di Masjidil haram selama musim haji.
Tugas mengajar ini tidak hanya sampai di sini, setelah
musim haji berakhir syekh mengirim beliau ke Yordania
dan tinggal di kota Ramtsa tepatnya di universitas
Shalahuddin. Di sini dia merangkap sebagai imam,
khatib, dan guru Al-Qur’an.
Bulan Ramadhan tahun 1400 H, dia diminta oleh
salah seorang pelajar dari Darul Hadits Khairiyah
Mekkah untuk mengajar di sekolah tersebut karena

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


7


mereka sedang membutuhkan tenaga pengajar, terutama


untuk ilmu hadits. Setelah menghubungi kepala sekolah
dan juga atas tazkiyah yang diberikan oleh syekh ‘Abdul
‘Aziz bin Baz, dia mengajar di sekolah tersebut dengan
materi tafsir, tauhid, Al-Qur’an, dan pelajaran-pelajaran
lain.

Kitab kitab karangan beliau yang terkenal


1. Khudz 'Aqidataka min Al-kitab wa As-Sunnah Ash-
Shahihah
2. Minhaj Al-Firqah An-Najiyah wa Ath-Thaifah Al-
Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat)
3. Kaifa Ihtidaytu Ila At-Tauhid wa As-Shirat Al-
Mustaqim (Bagaimana aku mendapat hidayah kepada
Tauhid dan jalan yang lurus)
4. Kaifa Nurabbi Auladana (Bagaimana mendidik anak-
anak kita)
5. Asy-Syama’il Al-Muhammadiyah
Serta masih banyak dari karangan-karangan beliau yang
lainnya.

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


8


Syekh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah


wafat di usia 85 tahun pada hari Jum’at, 8 Oktober
2010/29 Syawal 1431 H. Jenazahnya dishalatkan oleh
jama'ah di masjidil haram setelah shalat isya'.
Semoga tulisan ringkas beliau ini bermanfaat
bagi seluruh kaum muslimin yang membaca dan
mempelajarinya sebagai amal jariyah untuk beliau.

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


9
‫‪‬‬

‫‪PENGantar‬‬
‫‪PENULIS‬‬

‫ِن ﺍﺤْﻟ ﻤ َﺪ ﻟِﻠَّ ِﻪ ﺤَﻧْﻤ ُﺪﻩُ ﻭَﻧَﺴﺘَﻌِﻴﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴَﺘ ْﻐ ِﻔﺮﻩ ﻭَ َﻧﻌﻮﺫُ ﺑِ ِ‬


‫ﺎﻪﻠﻟ ِﻣ ْﻦ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ﺇ َّ َ ْ‬
‫ﻀ َّﻞ‬‫َﻋﻤﺎﻟِﻨَﺎ‪ ،‬ﻣﻦ ﻳﻬ ِﺪ ِﻩ ﺍﻪﻠﻟُ ﻓَﻼَ ﻣ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ‬ ‫ُﺷ ُﺮﻭْﺭِ ﺃَ ْﻧ ُﻔﺴﻨَﺎ ﻭَﻣ ْﻦ َﺳﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃ ْ َ َ ْ َ ْ‬
‫ﻀﻠِ ْﻞ ﻓَﻼَ َﻫﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ ﺃَ ْﺷ َﻬ ُﺪ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻪﻠﻟ ﻭََأ ْﺷ َﻬ ُﺪ‬
‫ﻟَﻪُ ﻭ ََﻣ ْﻦ ﻳُ ْ‬
‫َﺳ ْﻮﻟُﻪُ ََّأما َب ْع ُد‪:‬‬ ‫َّ‬
‫َأن ﺤُﻣَ َّﻤ ًﺪﺍ َﻋْﺒ ُﺪﻩُ ﻭَﺭ ُ‬
‫ب َعلَْي َه ا َم َع ِذ ْك ِر ال دَّلِْي ِل‬ ‫يِف ِ ِ ِ‬ ‫ٰفه ِذ ِه ِئ‬
‫َأس لَةٌ َه َّامةٌ ْ الْ َعقْي َدة ُأجْي َ‬ ‫ْ‬
‫اب‪َّ ،‬‬
‫َأِلن‬ ‫ث لِيطْمِئ َّن الْ َق ا ِرُئ ِإىَل ِص َّح ِة اجْل و ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ََ‬ ‫م َن الْ ُق ْرآن َواحْلَديْ َ َ‬
‫ع ِقي َد َة التَّو ِحي ِد َأس اس س عاد ِة اِإْل نْس ِ‬
‫ان يِف ْ ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة‪.‬‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ َ ُ َََ‬ ‫َْ‬
‫صةً لِٰلّ ِه َت َعاىَل ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫هِب‬
‫َأل َأ ْن َيْن َف َع َا الْ ُم ْسلمنْي َ َوجَيْ َعلَ َها َخال َ‬
‫َأس ُ‬ ‫ٰ‬
‫َواللّهُ ْ‬
‫(حُمَ َّم ُد بْ ُن مَجِ ْيل َز ْينُو)‬

‫‪Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih‬‬


‫‪10‬‬


Sesungguhnya segala puji hanya hanya milik


Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-
Nya, dan memohon ampun kepada-Nya. Dan kami
berlindung kepada Allah dari kejelekan diri-diri kami
dan keburukan amal-amal kami. Barang siapa yang
Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan,
maka tidak ada yang dapat menunjukinya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan Rasul-Nya.
Amma ba’du, Ini adalah pertanyaan-pertanyaan
penting dalam masalah ‘aqidah, pertanyaan tersebut
dijawab dengan menyebutkan dalil dari al-qur`an dan
hadits supaya para pembaca merasa tenang dengan
kebenaran jawaban.
Karena ‘aqidah tauhid adalah suatu pokok
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Dan hanya
kepada Allah lah aku memohon agar menjadikan tulisan
ini bermanfaat untuk kaum muslimin dan menjadikannya
sebagai amalan yang ikhlas hanya untuk Allah ta’ala.

(Muhammad bin Jamil Zainu)

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


11


ِ ‫ح ُّق اللَّ ِه َعلَى ال ِْعب‬


‫اد‬َ َ
HAK ALLAH
ATAS PARA HAMBA

‫ لِ َما َذا َخلَ ْقنَا اللَّهُ؟‬: 1 ‫س‬

‫ َخلَ ْقنَا لَِن ْعبُ َدهُ َوالَ نُ ْش ِر ُك بِِه َشْيًئا‬: 1 ‫ج‬


ۡ ِ ُّ ْ ‫َوال دَّلِْي ُل َق ْولُهُ َت َع اىَل يِف‬
ُ ‫ ﴿ َو َم ا َخلَق‬:‫الس ْو َر ِة ال َّذا ِريَات‬
‫ت‬
﴾ ‫ون‬ ِ ‫ٱ ۡل ِج َّن وٱ ۡلِإنس ِإاَّل لِي ۡعب ُد‬
َُ َ َ
ُ ‫ ( َح ُّق ال ٰلّ ِه َعلَى الْعِبَ ِاد َأ ْن َي ْعب‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
ُ‫ُد ْوه‬ َ ُ‫َو َق ْولُه‬
)‫(مَّت َف ٌق َعلَْي ِه‬ ِِ
ُ )‫َواَل يُ ْش ِر ُك ْوا به َشْيًئا‬
Soal 1: Untuk apa Allah Menciptakan kita ?
Jawab 1: Allah menciptakan kita untuk
beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun. Dalilnya adalah firman Allah
ta’ala di dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56 “Dan
tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar
mereka beribadah kepada-Ku.”

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


12


Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :


“Hak Allah atas para hamba-Nya adalah agar mereka
beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun.” (Muttafaq ‘alaih)2

ِ‫م‬:٢‫س‬
‫اه َي الْعِبَ َادةُ ؟‬ َ
‫ضاهُ ِم َن اَأْل ْق َو ِال‬ ٰ ُّ ِ‫ الْعِبادةُ اِسم ج ِامع لِما حُي‬: ٢ ‫ج‬
َ ‫ب اللّهُ َو َي ْر‬ َ ٌ َ ٌْ ََ
‫الذبْ ِح َو َغرْيِ َها‬ َّ ‫ُّع ِاء َو‬
َّ ‫الصالَِة َو‬ َ ‫ َكالد‬،‫َواَأْل ْف َع ِال‬
‫اي َومَمَ ايِت لِلَّ ِه‬ ِ
َ َ‫ص اَل َونُ ُس كي َوحَم ۡحي‬
‫ ﴿ قُ ۡل ِإ َّن َ يِت‬: ‫ال َت َع اىَل‬ َ َ‫ق‬
)‫ات‬ ِ َ‫(سورةُ اَأْلْنع ِام) (نُس ِكي َذحْبِ ي لِْلحيوان‬. ﴾ ‫ب ٱ ۡل ٰعلَ ِمني‬
َ ََ ْ ْ ُ َ َ ُْ َ َ ِّ ‫َر‬
‫ب ِإيَلَّ َعْب ِد ْي‬ َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ َو َماَت َقَّر‬: ‫ال َت َعاىَل‬ َ ‫ال‬ َ َ‫َوق‬
ِ ٌ ‫ضتُه علَي ِه (ح ِدي‬ ‫بِشي ٍء َأح ُّ مِم‬
ُ‫ث قُ ْدسي َر َواه‬ ْ َ ْ َ ُ ْ ‫ب ِإيَلَّ َّا ا ْفَتَر‬ َ َْ
)‫ي‬ ُّ ‫الْبُ َخا ِر‬
Soal 2: Apakah ibadah itu?
Jawab 2: Ibadah adalah setiap nama yang
mencakup seluruh perkara yang dicintai oleh Allah baik
berupa ucapan dan perbuatan. Seperti doa, shalat,
penyembelihan, dan lain-lain.
2
Muttafaq ‘alaih adalah istilah para ulama’ ahli hadits untuk menyebutkan bahwa
Hadits tersebut diriwayatkan oleh imam Al Bukhari dan imam Muslim. Bukhari no.
5968, Muslim no. 30.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
13


Faedah:
Menurut Syekhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah ibadah adalah,

ِ ِ
ْ ‫ ِم ْن اَأْل ْق َو ِال َو‬: ُ‫ضاه‬
‫اَأْلع َم ِال‬ ِ
َ ‫اس ٌم َجام ٌع ل ُك ِّل َما حُي بُّهُ اللَّهُ َو َي ْر‬
ْ
ِ َّ‫اطن ِة والظ‬
‫اهَر ِة‬ ِ
َ َ َ‫الْب‬
“Ibadah adalah istilah yang mencakup segala
yang Allah cintai dan ridhai berupa perkataan dan
perbuatan yang tersembunyi maupun yang nampak.”3

Allah ta'ala berfirman yang artinya,


“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, sembelihanku,
hidup, dan matiku untuk Allah Rabb semesta alam.” (Al-
An’am [6]: 162).
(Nusuk adalah sembelihan untuk hewan-hewan).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Allah ta'ala berfirman, “Dan tidaklah hamba-Ku
mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih
Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan padanya."
(Hadits qudsi riwayat Al Bukhari).4

3
Majmu’ Fatawa, 10:149.
4
Riwayat Bukhari no. 6502.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
14


‫ف َن ْعبُ ُد اللَّهَ ؟‬
َ ‫ َكْي‬: ٣ ‫س‬
ِ َّ ٓ َ َ‫ ق‬،ُ‫ َك َم ا ََأمَرنَ ا ال ٰلّ هُ َو َر ُس ْولُه‬: ٣ ‫ج‬
َ ‫ ﴿ ٰيَأيُّ َه ا ٱلذ‬: ‫ال َت َع اىَل‬
‫ين‬
﴾ ۡ‫كم‬ ‫ول َواَل تُ ۡب ِطلُ ٓواْ َأ َٰۡم‬
ُ َ‫عل‬ َ ‫ٱلر ُس‬
َّ ْ‫َأطيعُوا‬ ِ ‫َأطيعواْ ٱللَّه و‬
َ َ ُ ْ‫ءَ َامنُ ٓوا‬
ِ

ً‫ َم ْن َع ِم َل َع َمال‬: ‫صلَّى ال ٰلّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬


َ ‫ال‬
َ َ‫وق‬. ٍ
َ )‫(س ْو َرةُ حُمَ َّمد‬
ُ
)‫(ر َواهُ ُم ْسلِ ٌم‬ ٍ
َ )‫(َأي َغْيَر َم ْقُب ْول‬
ِ
ْ ٌّ‫س َعلَْيه َْأم ُرنَا َف ُه َو َرد‬
َ ‫لَْي‬
Soal 3: Bagaimana kita beribadah kepada Allah?
Jawab 3: Sebagaimana yang Allah dan Rasul-
Nya telah perintahkan. Allah ta’ala berfirman yang
artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah rasul, dan janganlah kalian
membatalkan amalan-amalan kalian.” (Surah
Muhammad [47]: 33).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja yang mengamalkan suatu amalan yang
tidak ada perintahnya dari kami, maka amalan tersebut
tertolak.” yaitu tidak diterima. (Riwayat Muslim).5

‫ َه ْل َن ْعبُ ُد ال ٰلّهَ َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا ؟‬: ٤ ‫س‬

5
Riwayat Muslim no. 1718.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
15


ِِ ِ ِ
َ ‫ف الْمُ ْؤ مننْي‬ ُ ‫ال َت َع اىَل يَص‬ َ َ‫ ق‬،‫ك‬ َ ‫بُدهُ َك ٰذل‬ ُ ‫ َن ْع‬،‫ َن َع ْم‬: ٤ ‫ج‬
ُ‫(س ْو َرة‬ ٰۡ ٗ
ُ ﴾ َ‫ون‬EEُ‫﴿يَ ۡد ُعونَ َربَّهُمۡ خَ ۡوفا َوطَ َمعٗ ا َو ِم َّما َرزَقنَهُمۡ يُنفِق‬
ُ‫َأل ال ٰلّ هَ اجْلَنَّةَ َوَأع ُْوذ‬ ِ ٰ
ْ ‫صلَّى اللّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ُ ‫َأس‬ َ ‫ال‬َ َ‫ َوق‬. )‫الس َج َد ِة‬
َّ
)‫(ص ِحْي ٌح َر َواهُ َأبُ ْو َد ُاو َد‬ ِِ
َ . ‫بِه م َن النَّا ِر‬
Soal 4: Apakah kita beribadah kepada
Allahharus diiringi dengan rasa takut dan rasa
berharap?
Jawab 4: Iya, kita beribadah kepada Allah harus
seperti itu. Allah ta'ala menyifati orang-orang yang
beriman, “Mereka selalu berdoa kepada Rabb mereka
dengan penuh rasa takut dan harap.” (Surah As-Sajadah
[32]: 16).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku meminta surga kepada Allah dan aku berlindung
kepada-Nya dari api neraka.” (Hadits shahih riwayat
Abu Dawud).6

Faedah:
Maksud beribadah harus diiringi dengan rasa
takut yaitu takut masuk neraka jika meninggalkan
ibadah, sementara maksud beribadah harus diiringi

6
Riwayat Abu Daud no. 762.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
16


dengan rasa harap yaitu berharap masuk surga jika


melakukan ibadah.

Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah di dalam kitabnya


Al-‘Ubudiyyah menukil ucapan sebagian ulama’ salaf,
mereka mengatakan,

‫الر َج ِاء‬
َّ ِ‫ َو َم ْن َعبَ َدهُ ب‬،ٌ‫ُو ِزنْ ِديْق‬
َ ‫ب َو ْح َدهُ َفه‬ ِّ ُ‫َمن َعبَ َد اهللَ بِ احْل‬
‫ُو‬ ِ ِ ِ ‫وح َده َفهُو م‬
َ ‫ َو َم ْن َعبَ َدهُ ب اخْلَْوف َو ْح َدهُ َفه‬، ‫ُرجٌئ‬ ْ َ ُ َْ
‫ُو مُْؤ ِم ٌن‬ ِ َّ ‫ف و‬ ِ ِّ ُ‫ َو َم ْن َعبَ َدهُ بِ احْل‬،‫ي‬ٌّ ‫َح ُر ْو ِر‬
َ ‫الر َج اء َفه‬ َ ‫ب َواخْلَ ْو‬
‫ُم َو ِّح ٌد‬
“Siapa saja yang beribadah kepada Allah hanya
dengan rasa cinta, maka ia adalah zindiq (orang munafiq,
sesat dan menyimpang dari ajaran yang benar).

Siapa saja yang beribadah kepada-Nya hanya


dengan raja’ (rasa harapan), maka ia adalah murji’
(murji’ maksudnya adalah orang murji’ah, yaitu
golongan yang mengatakan bahwa amal bukan bagian
dari iman, menurut mereka bahwa iman itu hanya dalam
hati saja).

Dan siapa saja yang beribadah kepada-Nya hanya


dengan khauf (rasa takut), maka ia adalah haruriy
(Haruriy adalah orang-orang dari golongan Khawarij
yang pertama kali muncul di Harura’ (dekat Kufah),
yang berkeyakinan bahwa orang mukmin yang berdosa
besar adalah kafir).
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
17


Siapa saja yang beribadah kepada-Nya dengan


hubb (rasa cinta), khauf (rasa takut), dan raja’ (rasa
harapan), maka ia adalah mukmin muwahhid.”

‫ َما ِه َي اِإْل ْح َسا ُن يِف ْ الْعِبَ َاد ِة ؟‬: ٥ ‫س‬


ٰ َ َ‫ ق‬،‫ اِإْل حس ا ُن هُو مرا َقب ةُ ال ٰلّ ِه َتع اىَل يِف الْعِب اد ِة‬: ٥ ‫ج‬
ُ‫ال اللّ ه‬ ََ ْ َ َ َُ َ َْ
َّ ٰ ‫كَ فِي‬EEEَ‫ َوتَقَلُّب‬.‫و ُم‬EEEُ‫كَ ِحينَ تَق‬EEE‫َت َع اىَل ﴿ ٱلَّ ِذي يَ َر ٰى‬
﴾ َ‫ ِج ِدين‬EEE‫ٱلس‬
‫ص لَّى ال ٰلّ هُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم (اِإْل ْح َس ا ُن َأ ْن‬ َ َ‫ َوق‬. )‫الش َعَر ِاء‬
َ ‫ال‬ ُّ ُ‫(س ْو َرة‬
ُ
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ٰ َ َ‫ت‬
ُ‫(ر َواه‬
َ )‫َّك َت َراهُ فَ ْن مَلْ تَ ُك ْن َت َراهُ فَ نَّهُ َي َر َاك‬ َ ‫عبُد اللّ هَ َكَأن‬
)‫ُم ْسلِ ٌم‬
Soal 5: Apakah ihsan dalam ibadah itu?
Jawab 5: Ihsan adalah merasa diawasi oleh
Allah ta'ala ketika beribadah. Allah ta'ala berfirman yang
artinya, “Yang melihat kamu ketika kamu berdiri dan
(melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara
orang-orang yang sujud.” (Surah Asy-Syu'ara: 218-
219).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-
akan engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
18


melihat-Nya, maka sungguh la melihatmu.” (Riwayat


Muslim).7

ِ
ُ‫َأْن َواعُ الت َّْوح ْي ِد َو َف َواِئ ُده‬
Jenis-jenis Tauhid
dan Faedahnya
7
Riwayat Muslim no. 1.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
19


Faedah:
Pembagian tauhid menjadi beberapa macam itu
sudah sejak dahulu, diantara ulama’ yang membaginya
menjadi beberapa macam yaitu: Abu Ja’far Ath Thabary
dan ibnu ‘Abdil Barr. Dan ini merupakan bahtahan bagi
sebagian orang yang menganggap bahwa pembagian ini
berasal dari Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah
rahimahullah, padalah beliau datang setelah adanya
pembagian ini. Wallahu a’lam.

ُّ ُ‫ لِ َماذَا َْأر َس َل ال ٰلّه‬: ٦ ‫س‬


‫الر ُس َل ؟‬
ِِ ِ ِ ْ ‫ َأرسلَهم لِلد‬: ٦ ‫ج‬
ُ‫ َو َن َفى الش ِّْر َك َعْنه‬،‫َّع َوة ِإىَل عبَ َادته‬ ُْ َ ْ
ْ ‫ ُد‬Eُ‫ٱعب‬
َ ‫وا ٱهَّلل‬ ُ ‫لِّ ُأ َّم ٖة ر‬EE‫ا فِي ُك‬EEَ‫د بَ َع ۡثن‬Eۡ Eَ‫ال َت َع اىَل ﴿ َولَق‬
ۡ ‫واًل َأ ِن‬E‫َّس‬ َ َ‫ق‬
ٰ ْ َ ۡ
ۖ ‫ٱلطَّ ُغ‬
)‫وتَ ﴾ (سورةُ النَّح ِل‬
ْ َ ُْ ‫َوٱجتنِبُوا‬

(‫َّاع ْي ِإىَل ِعبَ َاد ِة َغرْيِ ال ٰلّ ِه‬


ِ ‫ الشَّيطَا ُن الد‬: ‫)الطَّاغُوت‬
ْ ُ ْ
‫(واَأْلنْبِيَاءُ ِإ ْخ َوةٌ َو ِد ْيُن ُه ْم‬ ِ ٰ
َ : ‫صلَّى اللّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ال‬َ َ‫َوق‬
)‫ث ُمَّت َف ٌق َعلَْي ِه‬ ِ ِ‫و‬
ُ ْ‫اح ٌد) (احْلَدي‬ َ
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
20


Soal 6: Untuk apa Allahmengutus para rasul?

Jawab 6: Allahmengutus mereka untuk


mengajak beribadah kepada-Nya dan meniadakan
kesyirikan. Allah ta'ala berfirman yang artinya, “Dan
sungguh telah kami utus seorang rasul pada setiap umat
(untuk menyerukan) Sembahlah Allah saja dan jauhilah
thaghut.” (Surah An-Nahl [16]: 36).
Thaghut adalah setan yang mengajak beribadah
kepada selain Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Para nabi itu bersaudara dan agama mereka satu”.
(Muttafaqun ‘alaih).8

Faedah:
Abu Umamah radhiyallahu 'anhu mengatakan,

8
Riwayat Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
21


ٌ‫وَأر َب َع ة‬ ٍ ِ َ َ‫ َكم وىَّف ِع َّدةُ اَألنْبِي ِاء؟ ق‬،‫اهلل‬


ِ ‫َيا رس و َل‬
ْ ‫ مئةُ ألْ ف‬:‫ال‬ َ َْ ُْ َ
‫ثالث ِمَئ ٍة ومَخْ َس ةَ َع َش َر مَجًّا‬ ِ
ُ ‫ك‬ َ ‫الر ُس ُل ِم ْن ذَل‬
ُّ ،‫َو ِع ْش ُر ْو َن ألْ ًف ا‬
‫َغ ِفْيًرا‬
“Wahai Rasulullah, ada berapa jumlah nabi?
Rasulullah menjawab: nabi ada 124.000 orang dan di
antara mereka ada para rasul sebanyak 315 orang,
mereka sangat banyak.”9

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga


menegaskan bahwa agama para nabi itu sama,

ِ ‫ َُّأمها ُتهم َشىَّت و ِد ُينهم و‬، ‫اَأْلنْبِياءُ ِإخوةٌ لِعاَّل ٍت‬


‫اح ٌد‬ َ ُْ َ ُْ َ َ َْ َ
“Para nabi itu ibarat bersaudara. Ibu mereka
berbeda-beda, dan agama mereka adalah satu”.10
Maksud kalimat ‫ اَأْلنْبِيَ اءُ ِإ ْخ َوةٌ لِ َعاَّل ٍت‬yaitu karena
inti ajaran mereka satu, yaitu tauhid.
Adapun maksud kalimat ‫ َُّأم َه ا ُت ُه ْم َش ىَّت‬yaitu
syariat mereka berbeda-beda, syariat Nabi Nuh sampai
Nabi Muhammad itu berbeda.

‫ب؟‬ َّ ‫ َما ُه َو َت ْو ِحْي ُد‬: ٧ ‫س‬


ِّ ‫الر‬
9
Riwayat Ahmad no. 22342, dilemahkan oleh Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan
Nihayah 2/140.
10
Riwayat Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
22


‫ َت ْو ِحْي ُدهُ بَِأ ْف َعالِِه َكاخْلَْل ِق َوالتَّ ْدبِرْيِ َو َغرْيِ مِه َا‬: ٧ ‫ج‬
ِ ۡ ِّ ‫ ﴿ ٱ ۡلحمۡ ُد لِلَّ ِه ر‬: ‫ال ال ٰلّه َتعاىَل‬
﴾ ‫ني‬ َ ‫ب ٱل َٰعلَم‬ َ َ َ ُ َ َ‫ق‬
ِ ِ ٰ
ِ ‫اَأْلر‬
‫ض‬ ْ ‫الس ٰم َوات َو‬ ّ ‫ب‬ ُّ ‫ت َر‬ َ ْ‫ َأن‬: ‫صلَّى اللّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ال‬ َ َ‫َوق‬
)‫(مَّت َف ٌق َعلَْي ِه‬
ُ
Soal 7: Apa itu tauhid rububiyyah?
Jawab 7: Mentauhidkan Allah dalam perbuatan-
perbuatan-Nya, seperti mencipta, mengatur, dan lain-
lain. Allah ta'ala berfirman yang artinya, “Segala puji
bagi Allah Rabb alam semesta.” (Surah Al-Fathihah [1]:
2).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Engkau lah Rabb langit dan bumi”. (Muttafaqun
‘alaih).11

‫اه َو َت ْو ِحْي ُد اِإْل ٰل ِه ؟‬


ُ ‫ َم‬: ٨ ‫س‬
ٰ َ َ‫ ق‬،‫الذب ِح والنَّ ْذ ِر‬ ِ ‫ هو ِإ ْفراده بِالْعِباد ِة َكالد‬: ٨ ‫ج‬
ُ‫ال اللّ ه‬ َ ْ َّ ‫ُّعاء َو‬ َ َ َ ُُ َ َُ
ٰ ٰ ٰ
﴾‫َّحي ُم‬ َ Eُ‫ هَ ِإاَّل ه‬Eَ‫ ۖد ٓاَّل ِإل‬ٞ E‫ ٰ َو ِح‬ٞ‫ ﴿ َوِإلَهُ ُكمۡ ِإلَه‬: ‫َت َع اىَل‬
ِ ‫ر‬E ‫ر َّۡح ٰ َم ُن ٱل‬E ‫و ٱل‬E

11
Riwayat Bukhari no. 7499 Muslim no. 769.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
23


‫ ( َف ْليَ ُك ْن ََّأو َل‬: ‫ص لَّى ال ٰلّ هُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬َ ‫ال‬ َ َ‫وق‬. ِ
َ )‫(س ْو َرةُ الَْب َق َرة‬ُ
)‫(مَّت َف ٌق َعلَْي ِه‬ ٰ ‫ِإ ِإ‬ ِ ‫ِإ‬
ُ )ُ‫َماتَ ْدعُ ْو ُه ْم لَْيه َش َه َاد َة َأ ْن اَل ٰلهَ اَّل اللّه‬
)َ‫ (إىَل َأ ْن يُ َو ِّح ُد ْوا ال ٰلّه‬: ‫ي‬ِّ ‫َويِف ْ ِر َوايَِة الْبُ َخا ِر‬
Soal 8: Apa itu tauhid uluhiyyah?
Jawab 8: Yaitu mengesakan (menyendirikan)
Allah dalam beribadah, seperti doa, menyembelih, dan
nazar. Allah ta'ala berfirman yang artinya, “Dan
sesembahan kalian adalah sesembahan yang satu. Tidak
ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (Surah
Al-Baqarah [2]: 163).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hendaknya perkara yang engkau ajak mereka pertama
kali adalah agar mereka bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah.”
(Muttafaqun ‘alaih).12
Dan dalam riwayat Al Bukhari, “Agar mereka
mentauhidkan Allah.”

‫ات ال ٰلّ ِه َوَأمْسَاِئِه ؟‬


ِ ‫ ما هو َتو ِحي ُد ِص َف‬: ٩ ‫س‬
ْ ْ َُ َ

12
Riwayat Bukhari no. 2856, 5967, 6267, 6500, Muslim no. 30.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
24


ِ ِ ِ ٰ
ُ‫ص َفه‬ َ ‫ َْأو َو‬،‫ف اللّ هُ بِ ه َن ْف َس هُ يِف ْ كتَابِ ه‬ َ ‫ص‬ َ ‫ات َم ا َو‬ ُ َ‫ُو ِإ ْثب‬
َ‫ه‬
‫ بِاَل تَْأ ِويْ ٍل َواَل‬،‫الص ِحْي َح ِة َعلَى احْلَِقْي َق ِة‬
َّ ‫َأح ِاديْثِ ِه‬ َ ْ ‫َر ُس ْولُهُ يِف‬
‫ َكاِإْل ْس تِ َو ِاء َوالن ُُّز ْو ِل َو الْيَ ِد‬.‫ َواَل َت ْع ِطْي ٍل‬،‫ َواَل مَتْثِْي ٍل‬،‫ض‬ ٍ ْ‫َت ْف ِوي‬
ۖٞ‫ ۡيء‬E‫س َك ِم ۡثلِ ِهۦ َش‬َ ‫ ﴿ لَ ۡي‬: ‫ال َت َع اىَل‬َ َ‫ ق‬،‫َو َغرْيِ ها مِم َّا يَلِْي ُق بِ َك َمالِ ِه‬
)‫(س ْو َرةُ الش ُّْورى‬ ُ ﴾‫صي ُر‬ ِ َ‫َوهُ َو ٱل َّس ِمي ُع ۡٱلب‬

‫(يْن ِز ُل ال ٰلّهُ يِف ْ ُك ِّل لَْيلَ ٍة ِإىَل‬ ِ ٰ


َ : ‫صلَّى اللّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ال‬َ َ‫َوق‬
‫ َواَل‬،‫(يْن ِز ُل نُُز ْواًل يَلِْي ُق جِب َاَل لِِه‬ ِ
َ )‫(ر َواهُ ُم ْسل ٌم‬ ُّ ‫الس َم ِاء‬
َ )‫الد ْنيَا‬ َّ
)‫َأح ًدا ِم ْن خَمْلُ ْوقَاتِِه‬
َ ُ‫يُ ْشبِه‬
?Soal 9: Apa itu tauhid asma’ was shifat
Jawab 9: Yaitu menetapkan yang Allah sifatkan
tentang Dirinya di dalam kitab-Nya, atau apa yang
Rasul-Nya sifatkan di dalam hadits-hadits yang shahih
secara hakekat. Tanpa adanya ta’wil (merubah makna),
tanpa adanya tafwidh (menyerahkan seluruh maknanya
kepada Allah), tanpa adanya tamtsil (menyerupakan
Allah dengan makhluk), dan tanpa adanya ta’thil
(menolak sifat-sifat Allah).
Seperti sifat istiwa’, turun, tangan, dan lain-lain
yang sesuai dengan kesempurnaan-Nya. Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Tidak sesuatupun yang serupa

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


25


dengan-Nya. Dan Dia adalah Yang Maha Mendengar


lagi Maha Melihat.” (Surah Asy-Syura [42]: 11).

Faedah:

Menyerahkan seluruhnya kepada Allah ,


seperti contohnya: istiwa’, nuzul (turunnya Allah
kelangit dunia setiap malam), makna yad (Allahpunya
tangan), sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada
yang mengetahui maknanya kecuali Allah, padahal wajib
bagi manusia agar mereka mengetahui maknanya, namun
bagaimananya itu tidak ada seorangpun dari makhluk
yang mengetahui. Itulah yang kita serahkan kepada
Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allahturun pada setiap malam ke langit dunia...”
(Riwayat Muslim).13
(Turun sesuai dengan keagungan-Nya, tidak
menyerupai satu pun dari makhluk-Nya).

‫ َأيْ َن ال ٰلّهُ ؟‬: ١٠ ‫س‬

َ َ‫ ق‬،‫الس َم ِاء‬
﴿ : ‫ال َت َع اىَل‬ َّ ‫ال ٰلّ هُ َف ْو َق الْ َع ْر ِش َعلَى‬ : 10 ‫ج‬
‫(َأي َعلَى‬ ۡ ‫ر َّۡح ٰ َم ُن َعلَى ۡٱل َع‬EE‫ٱل‬
ْ )‫ت ََو ٰى ﴾ ( ُس ْو َرةُ طَ ٰه‬EE‫ش ۡٱس‬
ِ ‫ر‬EE

13
Riwayat Muslim no. 1808, Hadits ini juga diriwayatkan imam Bukhari no. 1145.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
26
‫‪‬‬

‫ص لَّى ال ٰلّ هُ َعلَْي ِه‬ ‫َو ْارَت َف َع) َك َم ا َج اءَ يِف ْ الْبُ َخ ا ِر ِّ‬
‫ي ‪َ .‬وقَ َ‬
‫ال َ‬
‫ُو ِعْن َدهُ َف ْو َق الْ َع ْر ِش)‬ ‫وس لَّم ‪ِ( :‬إ َّن ّٰالله َكتَ ِ‬
‫ب كتَابً ا‪َ ،‬فه َ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ َ‬
‫(مَّت َف ٌق َعلَْي ِه)‬
‫ُ‬
‫?‪Soal 10: Di mana Allah‬‬
‫‪Faedah:‬‬
‫‪Pertanyaan seperti ini tidak dilarang sebagaimana‬‬
‫‪keyakinan sebagian orang, karena pertanyaan ini telah‬‬
‫‪tetap dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa‬‬
‫‪sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud, dari‬‬
‫‪Sahabat yang mulia Mu’awiyah bin Hakam As-Sulami‬‬
‫‪radhiyallahu ‘anhu.‬‬

‫و َك انَت يِل جا ِري ةٌ َت رعى َغنم ا يِل قِب ل ُأح ٍ‬


‫ُد َواجْلََّوانِيَّ ِة‪،‬‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َ ْ َ ًَ‬ ‫َ‬
‫ب بِ َش ٍاة ِم ْن َغنَ ِم َه ا‪،‬‬ ‫ت َذ َ ٍ ِإ‬ ‫فَ اطَّلَ ْع ُ‬
‫ب قَ ْد َذ َه َ‬ ‫ات َي ْوم فَ َذا ال ِّذْئ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َككُْت َها‬ ‫ف َك َما يَْأ َس ُفو َن‪ ،‬لَكيِّن َ‬ ‫آس ُ‬ ‫آد َم‪َ ،‬‬ ‫َوَأنَا َر ُج ٌل م ْن بَيِن َ‬
‫ِ‬
‫ك‬‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َف َعظَّ َم ذَل َ‬ ‫ص َّكةً فَ َأَتيت رس َ ِ‬
‫ول اهلل َ‬ ‫ُْ َُ‬ ‫َ‬
‫ال‪ :‬اْئتِيِن هِبَ ا ‪.‬‬ ‫ُأعتِ ُق َه ا؟ قَ َ‬ ‫ول ِ‬
‫اهلل َأفَاَل ْ‬ ‫ت‪ :‬يَ ا َر ُس َ‬ ‫َعلَ َّي‪ُ ،‬ق ْل ُ‬
‫ال‪َ :‬م ْن‬ ‫الس َم ِاء‪ ،‬قَ َ‬ ‫ت‪ :‬يِف َّ‬ ‫ال هَلَا‪َ :‬أيْ َن اهللُ؟ قَالَ ْ‬‫فََأَتْيتُهُ هِبَا‪َ ،‬ف َق َ‬
‫َأعتِ ْق َها‪ ،‬فَِإن ََّها ُمْؤ ِمنَةٌ‬
‫ال‪ْ :‬‬ ‫ول ِ‬
‫اهلل‪ ،‬قَ َ‬ ‫ت َر ُس ُ‬‫ت‪َ :‬أنْ َ‬ ‫َأنَا؟ ‪ ،‬قَالَ ْ‬
‫‪Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih‬‬
‫‪27‬‬


Mu’awiyah bin Hakam As Sulami berkata, “Aku


mempunyai seorang budak perempuan yang
menggembalakan kambingku di antara gunung Uhud dan
Al-Jawaniyah. Suatu hari aku mengawasinya, tiba-tiba
seekor serigala menerkam kambing yang dia
gembalakan. Sebagai manusia biasa, tentu saja aku
merasa kecewa sebagaimana orang lain kecewa. Aku
pun menampar budakku itu. Kemudian aku menemui
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau malah
memarahiku. Aku berkata, Wahai Rasulullah (aku telah
menamparnya, apakah karena kesalahanku ini) aku harus
memerdekaannya? Beliau berkata, “Bawa dia kemari”
Kemudian Beliau bertanya kepadanya, “Di mana
Allah?” Budak itu menjawab, Di langit. Beliau berkata,
“Siapakah aku?” Dia menjawab, Engkau adalah
Rasulullah. Beliau bersabda, “Merdekakan dia!
Sesungguhnya dia seorang mukminah.”14

Jawab 10: Allahdi atas ‘Arsy di atas langit.


Allah ta'ala berfirman yang artinya, “Allah Yang Maha
merahmati beristiwa di atas ‘Arsy.” (Surah Thaha [20]:
5). Yaitu tinggi dan naik, sebagaimana yang terdapat di
dalam Al Bukhari.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab... dan
kitab itu ada di sisi-Nya di atas ‘Arsy”. (Muttafaqun
'alaih).15

14
Riwayat Abu Dawud no. 3282.
15
Riwayat Bukhari no. 7404 Muslim no. 2751.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
28


Faedah:
Al-Imam Malik rahimahullah dalam ucapannya
yang sangat terkenal, saat beliau ditanya tentang
bagaimana Allah beristiwa’, beliau mengatakan,

‫ َواِْإل مْيَ ا ُن بِ ِه‬،‫ُو ٍل‬


ْ ‫ف َغْي ُر َم ْعق‬ُ ‫ َوالْ َكْي‬،‫ُو ٍل‬
ِ ‫ِإ‬
ْ ‫ْال ْس ت َواءُ َغْي ُر جَمْه‬
ِ
َ َّ‫ َو َما ََأر َاك ِإال‬،ٌ‫السَؤ ُال َعْنهُ بِ ْد َعة‬
ًّ‫ضاال‬ ُّ ‫ َو‬،‫ب‬ ٌ ‫َواج‬
“Istiwa’nya Allah ma’lum (sudah diketahui
maknanya), bagaimananya Allahberistiwa’ tidak dapat
dicapai oleh akal fikiran, dan beriman kepadanya wajib,
sementara bertanya tentang hal tersebut adalah perkara
bid’ah, dan aku tidak melihatmu kecuali dalam
kesesatan.”
Kemudian Imam Malik rahimahullah menyuruh
orang tersebut pergi dari majelisnya.16

Al-Imam Abu Hanifah rahimahullah


mengatakan,
‫الس َم ِاء َف َق ْد َك َفَر‬
َّ ‫َم ْن اَنْ َكَر اَ َّن اللَّهَ َت َعاىَل يِف‬
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan
Allah di atas langit, maka ia telah kafir”.17

16
Syarhus Sunnah karya Imam Al Baghawi I/171.
17
Itsbatu Shifat Al ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah, hal. 116-117.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
29


‫ َه ِل ال ٰلّهُ َم َعنَا ؟‬: ١١ ‫س‬

َ َ‫ ال ٰلّهُ َم َعنَا بِ َس ْمعِ ِه َو ُرْؤ يَتِ ِه َو ِع ْل ِم ِه ق‬: ١١ ‫ج‬


: ‫ال َت َعاىَل‬

)‫(س ْو َرةُ طَ ٰه‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ۖ


ُ ﴾ ‫تَخَافَٓا ِإنَّنِي َم َع ُك َمٓا ۡس َم ُع َو َر ٰى‬ َ َ‫﴿ ق‬
‫ال اَل‬

‫ (ِإنَّ ُك ْم تَ ْدعُ ْو َن مَسِ ْي ًعا قَ ِر ْيبًا َو ُه َو‬: ‫صلَّى ال ٰلّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ال‬
َ َ‫َوق‬
)‫(ر َواهُ ُم ْسلِ ٍم‬ ِ ِ ِِ
َ )‫(َأي بع ْلمه‬ ْ )‫َم َع ُك ْم‬
Soal 11: Apakah Allahbersama kita?
Jawab 11: Allah bersama kita dengan
pendengaran-Nya, penglihatan-Nya, dan pengetahuan-
Nya. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Janganlah
kalian berdua takut. Sesungguhnya Aku bersama kalian
berdua, Aku mendengar dan melihat.” (Surah Thaha
[20]: 46).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang maha
mendengar lagi maha dekat, dan Dia bersama kalian.”
Yaitu maksudnya pengetahuan-Nya. (Riwayat
Muslim). 18

Faedah:

18
Riwayat Bukhari no. 4205 Muslim no. 2704.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
30


Kelengkapan hadits di atas tertera dalam hadits


Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu, beliau berkata,

‫َّاس‬ ٍ ‫ُكنَّا َم َع النَّيِب ِّ َ َّ َّ ِ َّ يِف‬


ُ ‫ فَ َج َع َل الن‬،‫ص لى اللهُ َعلَْي ه َو َس ل َم ْ َس َفر‬
‫ َأيُّ َه ا‬:‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ َ ‫ فَق‬،‫جَيْ َه ُرو َن ب التَّ ْكبِ ِري‬
َ ُّ ‫ال النَّيِب‬
ِ
‫َأص َّم َواَل‬
َ ‫س تَ ْدعُو َن‬ َ ‫ إنَّ ُك ْم لَْي‬،‫َّاس ْار َبعُوا علَى َأْن ُفس ُك ْم‬ ُ ‫الن‬
‫ َو ُه َو َم َع ُك ْم‬،‫ إنَّ ُك ْم تَ ْدعُو َن مَسِ ًيعا قَ ِريبًا‬،‫َغاِئبًا‬
“Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam dalam satu perjalanan, maka orang orang
bertakbir dengan mengeraskan suara mereka. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Wahai
sekalian manusia! Tenangkanlah diri kalian, karena
kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan tidak
ada! Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang
maha mendengar lagi maha dekat, dan sesungguhnya
Dia bersama kalian.”19
‫ َما ِه َي فَاِئ َدةُ الت َّْو ِحْي ِد ؟‬: ١٢ ‫س‬

‫اب َو‬ ِ ‫اَأْلمن يِف اٰأْل ِخ ر ِة ِمن الْع َذ‬ ِِ ِ ‫ِئ‬


َ َ َ ْ ُ ْ ‫ فَا َدةُ الت َّْوحْي د ه َي‬: ١٢ ‫ج‬
ِ ‫اهْلِ َداي ةُ يِف ال ُّد ْنيا وتَك‬
َ َ‫ ق‬.‫ْفْي ُر ال ُّذنُ ْو ِب‬
َ‫ ﴿ ٱلَّ ِذين‬: ‫ال َت َع اىَل‬ َ َ ْ َ

19
Riwayat Bukhari no. 4205 Muslim no. 2704.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
31


َ‫ ُدون‬EEَ‫وا َولَمۡ يَ ۡلبِس ُٓو ْا ِإي ٰ َمنَهُم بِظُ ۡل ٍم ُأوْ ٰلَِئكَ لَهُ ُم ٱَأۡلمۡ ُن َوهُم ُّم ۡهت‬
ْ ُ‫َءا َمن‬
)‫َأي بِ ِش ْر ٍك‬ ِ ِ
ْ : ‫(س ْو َرةُ اَأْلْن َعام) (بظُْل ٍم‬ ُ ﴾
‫(ح ُّق الْعِبَ ِاد َعلَى ال ٰلّ ِه َأ ْن اَل‬ ِ ٰ
َ : ‫صلَّى اللّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬َ ‫ال‬َ َ‫َوق‬
)‫(مَّت َف ٌق َعلَْي ِه‬ ِِ
ُ )‫ب َم ْن اَل يُ ْش ِر ُك به َشْيًئا‬َ ‫يُ َع ِّذ‬
Soal 12: Apakah faedah dari tauhid?
Jawab 12: Faedah dari tauhid adalah keamanan
dari azab di akhirat, hidayah yang akan diperoleh di
dunia, dan penghapusan dosa. Allah ta'ala berfirman
yang artinya, “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuri keimanan mereka dengan kedzhaliman.
Mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka
adalah orang yang mendapat petunjuk.” (Surah Al-
An’am [6]: 82).
(Dengan kedzhaliman artinya dengan kesyirikan).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hak hamba atas Allah adalah Allah tidak mengadzab
siapa saja yang tidak menyekutukanNya dengan sesuatu
pun.” (Muttafaqun 'alaih).20

20
Riwayat Bukhari no. 2856, 5967, 6267, 6500, Muslim no. 30.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
32


ِ ُ‫ط َقب‬
‫ول ال َْع َم ِل‬ ُ ‫ُش ُرو‬
Syarat-syarat
diterimanya Amalan

ِ ‫ ما ِهي ُشرو ُط َقب‬: ١٣‫س‬


‫ول الْ َع َم ِل؟‬ُ ُ َ َ

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


33
‫‪‬‬

‫‪ :‬ج ‪ُ : ١٣‬شرو ُط َقبو ِل الْعم ِل ِعْن َد ِ‬


‫اهلل ثَالَثَةٌ‬ ‫ُ ْ ُْ َ َ‬
‫ال ال ٰلّ هُ َت َع اىَل‬
‫‪ِ ﴿ :‬إ َّن ٱلَّ ِذينَ‬ ‫‪ : 1‬أِاْل ميَ ا ُن بِ ا ال ٰلّ ِه َوَت ْو ِحي ُدهُ‪ .‬قَ َ‬
‫ت ٱ ۡل ِف ۡر َد ۡو ِ‬
‫س نُُزاًل ﴾‬ ‫ٰ‬ ‫ۡ‬
‫ت َكانَت هَلُمۡ َجنَّ ُ‬ ‫وا ٱل ٰ َّ‬
‫صلِ ٰ َح ِ‬ ‫وا َو َع ِملُ ْ‬ ‫َءا َمنُ ْ‬

‫ت‬
‫(قُل َٓامْن ُ‬ ‫ِ َّ‬ ‫ال َ َّ‬ ‫ِ‬
‫ص لى اهللُ َعلَْي ه َو َس ل َم ْ‬ ‫‪.‬وقَ َ‬
‫(س ْو َرةُ الْ َك ْه ف) َ‬
‫ُ‬
‫(ر َواهُ ُم ْسلِ ٌم)‬ ‫بِاللَّ ِه مُثَّ ِ‬
‫استَق ْم) َ‬
‫ْ‬
‫ص ‪َ :‬و ُه َو الْ َع َم ُل لِٰلّ ِه ِم ْن َغرْيِ ِريَ ٍاء َوالَ مُسْ َع ٍة‪ .‬قَ َ‬
‫ال‬ ‫‪ : 2‬إِاْل ْخالَ ُ‬
‫الز َم ِر)‬
‫صا لَّهُ ٱل ِّدينَ ﴾ ( ُس ْو َرةُ ُّ‬ ‫ٱعبُ ِد ٱهَّلل َ ُم ۡخلِ ٗ‬
‫َتعاىَل ‪ ﴿ :‬فَ ۡ‬
‫َ‬
‫صلَّى ال ٰلّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‪ .‬قَ َال‬ ‫ول َ‬ ‫‪ : 3‬الْ ُم َوافِ َقةُ لِ َما َجاءَ بِِه َّ‬
‫الر ُس ُ‬
‫ال ٰلّ هُ َت َع اىَل ‪َ ﴿ :‬و َم‪ٓEE‬ا َءات َٰى ُك ُم ٱلر ُ‬
‫َّس ‪E‬و ُل فَ ُخ‪ُ E‬ذوهُ َو َم‪EE‬ا نَهَ ٰى ُكمۡ ع َۡن‪ E‬هُ‬
‫(س ْو َرةُ احْلَ ْش ِر)‬ ‫ْۚ‬
‫فَٱنتَهُوا﴾ ُ‬
‫س َعلَْي ِه َْٔام ُرنَا‬ ‫ِ‬
‫(م ْن َعم َل َع َمالً لَْي َ‬
‫ِ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َ‬
‫ال َ‬
‫َوقَ َ‬
‫(ر َواهُ ُم ْسلِ ٌم)‬
‫ود) َ‬ ‫ٔاي َم ْر ُد ٌ‬
‫َف ُه َو َر ٌّد) ( ْ‬
‫‪Soal 13: Apakah syarat-syarat diterimanya suatu‬‬
‫?‪amalan‬‬

‫‪Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih‬‬


‫‪34‬‬


Jawab 13: Syarat-syarat diterimanya amalan di


sisi Allah ada tiga:
1. Beriman kepada Allah dan mentauhidkan-
Nya. Allah ta'ala berfirman yang artinya,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
shalih, bagi mereka surga firdaus menjadi tempat
tinggal.” (Surah Al-Kahfi: 107)
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian
istiqamahlah.” (Riwayat Muslim).21

Faedah:
Kelengkapan hadits di atas tertera dalam hadits
Abu ‘Amr Sufyan bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,

ِ ‫ َأيِب عم ر َة س ْفيا َن ب ِن عب ِد‬،‫ وقِي ل‬،‫عن َأيِب عم ٍرو‬


‫اهلل َر ِض َي‬ َْ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ
ِ ‫ ُق ْلت يارس و َل‬:‫اهلل عْن ه قَ َال‬
ِ ‫اهلل قُل يِل يِف اِإل ْس‬
َ‫الم َق ْوالً ال‬ ْ ْ ْ ُ ََ ُ ُ َُ
ِ ِ ُ ‫ "قُل آمْن‬:‫ال‬
ُ‫ت باهلل مُثَّ استَق ْم" َر َواه‬ َ ْ َ َ‫َأح َداً َغْيَر َك؟ ق‬
َ ُ‫َأل َعْنه‬
ُ ‫َأس‬ْ
‫ُم ْسلِ ٌم‬

21
Riwayat Muslim no. 38.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
35


Dari Abu ‘Amr (ada yang menyebut pula Abu


‘Amrah) Sufyan bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, “Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah
kepadaku suatu perkataan dalam islam yang aku tidak
perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun
selainmu.” Beliau bersabda, “Katakanlah aku beriman
kepada Allah, kemudian istiqamahlah.”22

2. Ikhlas yaitu beramal karena Allahtanpa riya’


(ingin dilihat) dan Sum’ah (ingin didengar)23. Allah ta'ala
berfirman yang artinya, “Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan baginya-Nya agama.” (Surah Az-Zumar
[39]: 2).
3. Sesuai dengan ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan
setiap yang rasul berikan kepada kalian, ambillah. Dan
setiap yang beliau larang, maka tinggalkanlah.” (Surah
Al-Hasyr [59]: 7).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja yang mengerjakan suatu amalan yang tidak
ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak.” (Riwayat
Muslim).24

22
Riwayat Muslim no. 38.
23
Meskipun ia orang yang bertauhid, jika tidak ikhlas maka amalannya tidak akan
diterima di sisi Allah .
24
Riwayat Muslim no. 1718.
Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih
36


Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih


37

Anda mungkin juga menyukai