Anda di halaman 1dari 8

BERKAHNYA HIDUP dibawah naungan AL-QUR’AN

Fauzan Akbar, S.Pd.I

1
Imam Malik Rahimahullah pernah berkata:

.‫َلْن ُتْص ِلَح َه ِذِه ْاُألَّم ِة ِإَّال مِب َا َص َلَح ِبِه َأَّو هُل َا‬
“Tidak akan pernah Berjaya/baik ummat ini melainkan apabila mereka
mengikuti baiknya generasi yang pertama ummat ini (Shahabat).” (Shahihul
Jaami’ ash-Shaghir, oleh Imam Muhammad Nashirudin al-Albany).
Dengan apa generasi para sahabat bisa Berjaya? Dengan apa mereka bisa
ditakuti oleh musuh-musuhnya? Dan bisa menguasai sepertiga dunia hanya
dalam kurun waktu belasan tahun? Yaitu Dengan “Berpegang teguh dengan Al-
Qur’an, Dekat dengan al-Qur’an, Bersahabat dengan Al-Qur’an, dan selalu
berinteraksi dengan al-Qur’an”.
Sebagaimana wasiat Rasulullah Saw:
‫َنِة نِبّْيِه‬ ‫ِهِب ِك ِهلل‬ ‫ِض‬ ‫ِف‬
‫ َتاُب ا َو ُس‬, ‫َتَر ْك ُت ْيُك ْم َأْم َر ْيِن َلْن َت ُلوا َم اَمَتَس ْك ُتْم َم ا‬
"Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh dengan
keduanya, sekali-kali kalian tidak akan tersesat selamanya. Yaitu kitabullah dan
sunnah nabinya (HR. Malik, Secara mursal, Al-Muwatha, 2/999)
Bahkan orang-orang kafir sangat tahu rahasia kekuatan Ummat Islam
yakni Al-Quran. Itulah sebabnya maka William Edwart Gladstone (1809 – 1898)
– mantan PM Inggris di zaman Ratu Queen Victoria berpidato dalam Parlemen
kala itu: “Selagi mereka (umat Islam) berpegang dengan kitab ini. selama itulah
mereka bangkit dan kita tidak dapat menundukkan mereka. Oleh karena itu
pisahkan mereka dari Kitab ini.”

2
Rasulullah Saw pernah mengeluh kepada Allah mengenai ummatnya dan
keluhan ini diabadikan dalam Al-Qur’an. Apa keluhan Rasulullah? Bisa kita
lihat dalam Firman Allah SWT dalam Surat al-Furqon: 30:

‫َو َقاَل الَّر ُس وُل َيا َر ِّب ِإَّن َقْو ِم ي اَخَّتُذ وا َه َذ ا اْلُقْر آَن َم ْه ُج وًر ا‬
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran
itu sesuatu yang tidak diacuhkan“ (QS.Al-Furqon: 30)

Apa yang dimaksud dgn “ mahjuuro” dalam ayat ini.

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah berkata :

:‫هجر اْلُقْر آن َأْنَو اع‬


Bentuk Sikap Menjauhi Al Qur'an Al Karim Ada 5 bentuk:

.‫َأحدَها هجر َس َم اعه َو اِإْل يَم ان ِبِه واإلصغاء ِإَلْيِه‬

Pertama, tidak mendengarkan, tidak mengimani, dan tidak memperhatikannya.

.‫َو الَّثاِني هجر اْلَع َم ل ِبِه َو اْلُو ُقوف ِع ْند َح اَل له َو َح َر امه َو ِإن َقَر َأُه وآمن ِبِه‬

Kedua, tidak mengamalkannya dan tidak menegakkan apa yang dihalalkan dan
diharamkannya walaupun seseorang itu membacanya dan mengimaninya.

‫َو الَّثاِلث هجر تحكيمه والتحاكم ِإَلْيِه ِفي أُصول الّد ين وفروعه واعتقاد َأنه اَل ُيِفيد اْلَيِقين َو َأن‬
.‫أدلته لفظية اَل تحّص ل اْلعلم‬

Ketiga, tidak menjadikannya sebagai hakim pemutus perkara dan tidak berhukum
dengannya, baik menyangkut prinsip-prinsip agama maupun cabang-cabangnya, serta
3
meyakini bahwa al-Qur’an tidak memberi faedah keyakinan dan petunjuk-petunjuknya
tidak mengandungi ilmu.

.‫َو الَّراِبع هجر تدّبره وتفّهمه َو َم ْع ِرَفة َم ا َأَر اَد اْلُم َتَك ّلم ِبِه ِم ْنُه‬

Keempat, tidak mentadabburinya, tidak memahami maknanya, dan tidak berupaya


memikirkan dan memahami apa yang dikehendaki Allah yang menurunkannya)

‫َو اْلَخاِم س هجر ااِل ْس ِتْش َفاء والتداوي ِبِه ِفي َجِم يع أمراض اْلقلب وأدوائها فيطلب ِش َفاء دائه‬
.‫من َغيره ويهجر الَّتَداِوي ِبِه‬

Kelima, tidak menjadikannya sebagai Obat untuk segala macam penyakit hati dan
mencari obat penyakit hati tersebut dengan selainnya, serta menjauhi berobat
dengannya. (penyakit hati dan penyakit jasmani)

(Kitab Al-Fawaid)

Saya Ringkas Menjadi 6 Level:

1) Mengimani AL-Qur’an.
2) Membaca Al-Qur’an.
3) Menghafal Al-Qur’an.
4) Mentadaburi Al-Qur’an.
5) Mengamalkan isi al-Qur’an.
6) Menjadinya Sebagai Pedoman hidup dan Berpegang Teguh dengan Al-
Qur’an

Pertanyaannya Seberapa Dekat kita Dengan AL-Qur’an?

4
Coba kita tengok berapa lama interaksi kita dengan al-Qur’an setiap harinya?

1 Juz kah perhari, 2 Juz kah perhari, 5 Juzkah perhari atau tidak sama sekali. Kita
sanggup menengok whatsapp, Instagram, youtube dan facebook ratusan kali perhari
tapi menengok al-Qur’an 1-2 jam perhari kita tidak ada waktu. Sulit sekali menyisihkan
waktu kita untuk al-Qur’an sedangkan kita tau bahwa al-Qur’an akan menjadi syafaa’at
dan penolong kita kelak diakhirat. Itulah kelemahan iman kita.

Bisa jadi segala musibah yang menimpa kita dan keluarga kita, segala kesulitan
yang menghantui kita dan keluarga kita, terlilit hutang, usaha yang tidak lancar, anak-
anak yang sering sakit-sakitan, gundah gulana hati kita, resah, bimbang, stress, bt,
gangguan jin dan problematika yang lain bisa jadi karena kita jauh dari Al-Qur’an.
Karena sudah janji Allah orang-orang yang dekat dengan al-Qur’an Allah Swt akan
permudah segala urusannya.

Allah Swt berfirman:

‫﴾َو َيْر ُز ْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْح َتِس ُب‬٢﴿ ‫َو َم ْن َيَّتِق َهَّللا َيْج َع ْل َلُه َم ْخ َر ًجا‬

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan


keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”
[At-Thalaq/65 : 2-3]

Ada seorang murid berguru kepada seorang ulama kemudian ulama


tersebut menasehatinya:

“Jangan tinggalkan membaca Al Qur’an ,Semakin banyak baca Al Qur’an


urusanmu semakin mudah” Dan muridnya pun melakukan nasehat gurunya
tersebut. Dia membaca Al Qur’an 3 juz per hari. Kemudian dia menambahkan

5
thingga 10 juz per hari.Dan urusannya semakin mudah karena Allah yang
mengurus semua urusannya.

Rasulullah Saw mengajarkan sebuah do’a agar hati kita selalu cinta
dengan al-Qur’an:

‫الَّلُه َّم َأْن ْجَتَعَل اْلُقْر آَن َر ِبيَع َقْليِب َو ُنوَر َص ْد ِر ي َو ِج اَل َء ُح ْز يِن َو َذَه اَب ِّمَهي‬
"Ya Allah, jadikanlah Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku
dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang


tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . .
melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta
menggantikannya dengan kegembiraan. (HR. Ahmad)

Umar bin khatab Ra berkata:

‫ِع ِب ِه‬ ‫ِم‬ ‫ِب‬


‫ْحَنُن َقْو ٌم َأَعَّز نَا اُهلل اِإْل ْس َال َفِإْن ِإْبَتَغْيَنا اْل َّز َة َغِرْي َأَذَّلنَا اُهلل‬
“Kita adalah umat yang Allah Swt muliakan dengan islam. Jika kita
mengharapkan kemuliaan dengan selainnya maka Allah Swt akan hinakan kita.
(Kitab Mustadrak Al-Hakim)

CINTAILAH AL-QUR’AN, MAKA ALLAH SWT PASTI AKAN


MENCINTAI KITA.

Rasulullah Saw pernah berwasiat kepada Mu’adz Bin Jabal Radhiallahu


Anhu:

6
‫ واألمن من‬،‫ والنجاة يوم احلشر‬،‫ وميتة الُّشهداء‬،‫ إْن أردَت عيش الُّس َعداء‬،‫يا معاذ‬

‫ والوزن يوم‬،‫ والري يوم العطش‬،‫ والظل يوم احلرور‬،‫ والنور يوم الظلمات‬،‫اخلوف‬

،‫ وحرز من الشيطان‬،‫ فادرس القرآن؛ فإَّنه ِذكُر الرمحن‬- ‫ واهلدى يوم الضالل‬،‫اخلَّفة‬

]‫ورجحان يف امليزان"؛ [أخرجه الديلمي‬

Wahai Muadz Jika engkau ingin hidup bahagia, ingin mati dalam kondisi syahid,
ingin keselamatan dihari pembalasan, ingin rasa aman dari ketakutan, ingin
mendapatkan cahaya di hari kegelapan, ingin mendapatkan naungan dihari tidak
ada nanungannya, ingin hilangnya dahaga dihari kemarau, ingin mendapatkan
timbangan yang ringan dihari perhitungan, ingin hidayah (petunjuk) dihari penuh
kesesatan, maka pelajarilah al-Qur’an karena sesungguhnya ia mengingatkanmu
akan Rob yang maha pengasih, mendapatkan perlindungan dari syaithon dan
mendapatkan keselamatan dan keburuntungan dihari perhitungan.

7
CARA MENINGKATKAN KADAR BAHAGIA

Seorang guru pernah ditanya seorang santrinya..


"Ya Guruku.. berapa banyak aku harus membaca Qur'an setiap hari??"
.
Lalu sang guru pun menjawab..
"Tergantung seberapa besar keinginanmu untuk bahagia. Jika ingin bahagiamu
sedikit.. Maka sedikitkan bacaan Qur'anmu. Jika ingin bahagiamu banyak.. Maka
perbanyaklah bacaan Qur'anmu."
.
Ingatlah kawan.. Alloh ta'ala berfirman;
.

‫َم ٓا َاْنَز ْلَنا َع َلْيَك اْلُقْر ٰا َن ِلَتْش ٰٓقى‬


"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau
menjadi susah;" (QS. Ta-Ha: 2)
.
Dengan kata lain.. Qur'an turun untuk memberi kita kebahagiaan. Karena itu.. jika
hidup terasa jauh dari bahagia, bisa jadi sudah jauh pula hidup ini dengan Al Qur'an.
.
Jadikan waktu Maghrib sampai Isya untuk terbiasa sebagai waktunya berinteraksi
dengan Al Qur'an.
Insyaallah kita tak akan menyesal.
.
.

Anda mungkin juga menyukai