Anda di halaman 1dari 5

AL-QUR’AN SEBAGAI TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP MANUSIA

Ma’asyirol Mu’mina Rohimakumullah

Sebuah pabrik mobil di Jerman bernama Mercee, seiring dengan pembuatan mobil,
dikeluarkanlah buku petunjuknya berisi tentang kekuatan dan kecepatan maximum, bahan bakar
yang dipergunakan dan kalau rusak buka bagian ini, menservisnya begini dan onderdilnya
adalah ini. Karena pabrik yang mengeluarkan bukunya pasti sesuai dengan isinya.

Demikian juga halnya, Allah SWT menciptakan manusia, pasti mengetahui kemampuan
minimal dan maximal manusia yang ingin hidup bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Maka
Allah menurunkan Al-Qur’an Al-Karim sebagai tuntunan dan pedoman hidup manusia.

Pada kesempatan ini izinkan khotib mengambil judul “Al-Qur’an sebagai tuntunan dan
pedoman hidup manusia”

Allah Swt berfirman dalam Al-Quran surat Yunus ayat 57

ََ‫يَاَ َاَيَهَا َالنَاسَ َقَدَ َجَاءَتَكَمَ َ َمَوَعَظَةَ َمَنَ َرَبَكَمَ َوَشَفَاءَ َلَمَا َفَيَ َالصَدَوَرَ َوَهَدَي َوَرَحَمَة‬
)57( َ‫لَلَمَؤَمَنَيَن‬

Artinya : Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman.

Ma’asyirol Mu’minina rohimakumullah

Menurut Imam ‘Ali Ash-Shobuny ayat ini adalah khitobul lijami’il basyar (berita
gembira untuk sekalian manusia). Apabila kita analisa, di dalam ayat ini ada 4 konsep Al-Qur’an
sebagai tuntunan dan pedoman hidup manusia.

1. Mau’izhoh atau pelajaran


Dengan kata lain Al-Quran berbicara tentang kegiatan belajar mengajar, disiplin
akademis dan sivitas akademika. Disinilah Al-Qur’an berbicara tentang
profesionalisme dan intelektualisme. Pantaslah ayat pertama kali turun IQRO’
(bacalah), apa yang harus kita baca ? yaitu ayat Al-Qur’an yang terucap, Al-Qur’anul
karim dan ayat yang tercipta yaitu alam semesta, jagad raya ini. Seolah-olah Al-
Qur’an mengatakan kepada kita “wahai umat Islam kau jangan jadi manusia yang
bodoh, kebodohan menimbulkan keterbelakangan, kuasai ilmu pengetahuan, ciptakan
tehnologi dan buatlah mesin-mesin industri”
Alhamdulillah hadirin, perintah Al-Qur’an ini telah terealisasi di Negara kita
dengan adanya wajib belajar pendidikan dasar, gerakan nasional orang tua asuh.
Jenjang sekolah yang bernotabene agama, dari TK sampai ke perguruan tinggi dan
sekolah-sekolah umum adalah merupakan tujuan nasional kita untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Bukan itu saja, lahirlah cendikiawan-cendikiawan muslim dengan
berbagai disiplin keilmuan yang sekarang sudah mempunyai wadah tersendiri yaitu
ICMI (ikatan cendikiawan muslim Indonesia). Ini merupakan bias budaya dan
peradaban sebagai pantulan dari Al-Qur’anul Karim.
2. Syifa (sebagai obat penawar)
Menurut Azjamakhsyary dalam Al-Kasyaf nya memberikan syarahan (minal
‘aqoo idil faasidah) sebagai obat penawar dari paham paham yang sesat.
Hadirin, di zaman modern tidak ada orang yang menyembah berhala latta, uzza,
manat hubal, tetapi mereka menyembah pangkat dan jabatan bahkan mereka
menyembah atasan dan harta bendanya, akibatnya adalah timbul manusia-manusia
ABS (asal bapak senang). Sedangkan nilai-nilai agama semakin terkikis dari
kehidupan. Maka Allah memberikan penyakit yang menyebabkan hati mereka selalu
dihantui dengan rasa bimbang dan ragu, resah dan gelisah. Apabila yang diderita
penyakit jasmani, rumah sakit ada dimana-mana, dokter bisa memberikan resep. Tapi
apabila yang diderita adalah penyakit hati, kemana obat hendak dicari kalau tidak
kepada agama.
3. Hudaa ay hidayatum minaz zholal (petunujuk dari kesesatan)
Ma’asyirol mu’minina rohimakumullah
Zaman sekarang banyak manusia yang hidup didalam kepalsuan. Mereka mengira
bahwa yang di kejar-kejarnya selama ini adalah hakekat dan tujuan hidup, padahal
Cuma sebatas ilusi dan fatamorgana. Menghalalkan segala cara, tidak tau halal
dan haram yang penting tujuan tercapai, jilat atas, injak bawah, sikut kanan dan
kiri. Padahal bukankah yang menghalalkan cara itu PKI? Disinilah Al-Qur’an
memberikan legitimasi, asal saja kita beriman kepadanya dan sanggup untuk
mempedomaninya pasti kita di jalan yang benar
Nabi Saw. Bersabda :
“man ja’alal quran amaamahu qoodahu ilal jannah, waman ja’alal qur’an
kholfahu saaqohu ilan naar”
(barang siapa menjadikan Al-Qur’an sebagai imam maka akan membawanya
kedalam syurga dan barangsiapa menjadikan Al-Qur’an sebagai ma’mum
(dibelakangnya) maka akan mengantarkannya ke dalam neraka) H.R Ibnu
Mas’ud.
4. Rohmatun (sebagai kasih sayang)
Dalam hal ini Al-Qur’an memberikan motivasi supaya terjalinnya persatuan dan
kesatuan, ukhuwah islamiyyah dan ukhuwah insaniyyah dengan landasan kasih
sayang anatara si miskin dan si kaya, hamba dan raja, pejabat dan rakyat bahkan
ulama dan umaro. Bukan sebaliknya yang kuat memangsa yang lemah, yang kaya
menyantap yang miskin dan yang punya kekuasaan menindas rakyat. Islam adalah
agama cinta damai, agama rahmat, baik bagi manusia ataupun lingkungannya.
Ini adalah ajaran Al-Qur’anul karim yang harus kita jaga, dan pelihara sehingga
bukan hanya konsep semata tapi harus membumi didalam kehidupan sehari-hari.
Mulai sekarang hingga akhir dunia ini.
Allah Swt berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 9
‫انا نحن نزلنا الذكر وانا له لحافظون‬
Artiinya : sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya
kami benar-benar memeliharanya.
Hadirin, ini adalah Al-Qur’an yang kekal abadi, tidak temporer dan tidak dibatasi
oleh ruang dan waktu, karena ajaran Allah dijamin keutuhannya oleh Allah sendiri,
berbeda dengan ajaran manusia yang bisa berlaku apabila manusia manusia yang
membikin ajaran itu masih berkuasa.
Kita lihat selayang pandang kebelakang, ketika jerman dipimpin oleh partai Nazi
ajaran yang berlaku adalah ajaran Hitler. Maka seluruh rakyat Jerman harus ikut
ajaran Hitler, tapi ketika ajaran Hitler jaatuh, ajaran Hitler dinyatakan berkhianat
terhadap falsafah bangsa Jerman.
Dinegara China, ketika terjadi revolusi kebudayaan, ajaran yang dianggap paling
benar adalah ajaran Mao Zedong, tapi ketika ajaran Mao Zedong jatuh, ajarannya di
caci maki, dan diinjak-injak. Tapi berbeda dengan ajaran Al-Quran yang tidak
tergantung kepada berkuasa atau tidak berkuasanya seseorang.
Alhamdulillah hadirin, pemerintah telah mendukung dan merealisasikan ayat tadi
dengan diadakannya festival Istiqlal, diselesaikannya mushaf Istiqlal, dan mushaf
Sundawi di Jawa Barat, Musabaqoh Tilawatil Quran atau MTQ yang kita biasa
laksanakan pada sekarang sekarang ini, itu merupakan upaya mempedomani Al-
Quranul Karim agar umat manusia khususnya kita, dekat dengan pedoman hidup dan
tuntunan hidup serta tidak lari darinya.
Allah Swt berfirman dalam suart Thoha ayat 124

‫ش ُرهُ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة ا َ ْع َمي‬ َ ً‫شة‬


ُ ‫ض ْن ًكا َونَ ْح‬ َ ‫ي فَا َِّن لَهُ َم ِع ْي‬
ْ ‫ض َع ْن ِذ ْك ِر‬
َ ‫َو َم ْن ا َ ْغ َر‬
Artinya: Dan barang siapa yang berpaling dari peringatanku (Al-Qur’an), maka
sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada
hari kiamat dalam keadan buta.

Hadirin rohimakumullah

Ayat ini adalah ancaman bagi setiap orang yang berpaling dari Al-Qur’anul
karim, di dunia ditimpikan penghidupan yang sempit, sebagimana Imam ‘Ali Ash-
Shobuny mengatakan

ُ‫ظا ِه ُره‬ َ ً‫شةً قَا ِسيَة‬


َ ‫ش ِد ْيدَة ً َواِ ْن ت َنَعَّ َم‬ َ ‫َم ِع ْي‬

Artinya : kehidupan yang sempit walaupun pada kenyataannya serba ada dan
serba membahagiakan.

Dengan kata lain serba ada, apakah itu harta, tahta, wanita, putra, senjata,
permata, bahkan mobil Toyota. Atau gedungnya yang gagah bertingkat, uangnya
yang berlipat-lipat, mobilnya mahal, mewah dan mingkilat, bahkan istrinya yang
cantik dan memikat. Lebih dari itu di akhirat kelak akan dikumpulkan dalam keadaan
buta. Na’dzubillah ,in dzaalik.

Anda mungkin juga menyukai