Anda di halaman 1dari 16

TEORI PSIKOLOGI DAN PERKEMBANGAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dwi Puji Astuti, S.Si, M.Sc

Disusun Oleh Kelompok 9 Angkatan 5:

1. Efni Redho (PAI)


2. Fitrianti A (PAI)
3. Nur Fadhillah (PAI)
4. Putri Rahemah (SBA)
5. Roslina Asis (PAI)

Kuliah Islam Al Ma’wa


Jalan Pasarean KP. Rawalele Pasirangin Cileungsi Bogor
KATA PENGANTAR

‫س اَل ُمهُ َعلَى َخيْ ِر اَأْلنَ ِام‬ ‫هّٰلِل‬


َ ‫ص اَل ةُ هللاِ َو‬ ْ ِ ‫س اَل ِم َو َه دَىنَا َعلَى ال ِّد ْي ِن ااْل‬
َ ‫س اَل ِم‬ ْ ‫ا ْل َح ْم ُد ِ الَّ ِذ‬
ْ ِ ‫ي اَ ْن َع َم َعلَ ْينَا بِنِ ْع َم ِة ااْل ِ ْي َم ا ِن َوااْل‬
‫ أ َّما بَ ْع ُد‬، َ‫ص ْحبِهَ اَ ْج َم ِعيْن‬
َ ‫َو َءالِ ِه َو‬

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah subhanahu wa ta’ala


atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula
kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
shallallahu alaihi wasallam. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya
yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Psikologi Pendidikan berjudul “Teori Psikologi dan Perkembangan” dan bahan
penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.

Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan
pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Jakarta, Desember 2022

Penyusun Makalah

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1

1.3 MANFAAT PENELITIAN.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Teori Psikologi dan Psikologi Perkembangan 3


2.2 Macam-macam Teori Psikologi Perkembangan 3
2.3 Tahapan Psikologi Perkembangan 4
2.4 Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan Bagi Pendidik 8
2.5 Manfaat Psikologi Perkembangan bagi Peserta Didik. 9
BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teori Psikologi Perkembangan adalah bagian dari ilmu psikologi yang


memfokuskan pada pengetahuan proses-proses dasar dorongan prilaku manusia
diberbagai tahap kehidupan. Psikologi perkembangan mencakupi dari beberapa hal,
ialah masalah pertumbuhan dan kematangan individu baik segi kognitif, emosi
maupun struktur kepribadian individu. Perkembangan anak diikuti dengan
pertumbuhan baik di fisik maupun di psikis. Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik secara normal
pada diri anak. Manakala perkembangan merupakan perubahan-perubahan psikofisis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada diri anak
yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar. Pertumbuhan dan
perkembangan anak berlangsung di luar kontrol anak itu sendiri.

Namun demikian, pengalaman yang didapatkan seorang anak baik itu positif
maupun negative dapat mempengaruhi diri anak. Demikian hal positif sifatnya dapat
mempengaruhi perkembangan anak, manakala pengaruh negative sifatnya dapat
menghambat perkembangan anak. Perkembangan dipengaruhi oleh kematangan
kognisi individu dalam menyikapi informasi-informasi yang diterima dari luar diri
individu, tidak pula ditentukan oleh umur. Perkembangan anak yang terkadang
mengalami penyimpangan itu adalah pengaruh dari beberapa faktor, yaitu; keluarga,
sekolah, lingkungan sekitar dan teman sebaya. Tingkah laku dan moral anak pada
dasarnya merupakan sesuatu yang dapat dipelajari oleh anak itu sendiri. Anak
seringkali meniru seseorang yang dianggapnya sebagai idola. Sehingga tingkah
laku, moral dan bahkan life style juga meniru sang idola.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian Teori Psikologi dan Psikologi Perkembangan.


2. Apa saja Macam-macam Teori Psikologi Perkembangan.
3. Apa saja Tahapan Psikologi Perkembangan.
4. Manfaat yang didapat dalam mempelajari Psikologi Perkembangan bagi perserta
didik.
5. Apa manfaat Psikologi Perkembangan bagi Peserta didik.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

1. Dapat mengerti Teori Psikologi dan Psikologi Perkembangan.


2. Mengenal Macam-macam Teori Psikologi Perkembangan.
3. Mengetahui apa saja Tahapan Psikologi Perkembangan.
4. Dapat mengetahui Manfaat yang didapat dalam mempelajari Psikologi
Perkembangan bagi perserta didik.
5. Mengetahui apa manfaat Psikologi Perkembangan bagi Peserta didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Psikologi dan Psikologi Perkembangan1

Teori Psikologi merupakan konsep atau ide yang dapat diuji. Melalui
pengumpulan bukti dan penelitian empiris, berbagai konsep dan ide diasah hingga dapat
diterima sebagai teori.Teori dalam psikologi memberikan penjelasan tentang perilaku
manusia yang didukung bukti dan riset. Tujuan lainnya adalah untuk menghasilkan
model dalam memahami emosi, pikiran, dan perilaku manusia.
Psikologi perkembangan merupakan ilmu tentang perkembangan manusia dari
sejak dia dilahirkan sampai kelak lanjut usia. Contoh tentang tahap pertumbuhan bayi.
Contoh lainnnya tentang perkembangan karakter, didunia ini mustahil seseorang
mempunyai karakter yang sama dengan orang lain, pasti akan mempunyai perbedaan,
misal ada orang yang pemberani, pemalu, keras kepala, dan lain sebagainya. Didalam
ilmu psikologi ini kelak kedepannya akan menjelaskan mengapa karakter-karakter itu
bisa tertanam pada orang tersebut.
Misal ketika seseorang mempunyai karakter pemalu dan pendiam, apakah waktu
kecilnya ia jarang diperhatikan, jarang diajak komunikasi atau mungkin pernah
mendapatkan kekerasan sehingga ia menjadi trauma? Nah, di ilmu ini penyebab-
penyebab itu digali lebih dalam mengapa sampai bisa terjadi.

2.2 Macam-macam Teori Psikologi Perkembangan

1. Teori psikodinamik
Menurut Erick Erikson, teori ini lebih cenderung menjelaskan tentang
perkembangan kepribadian sesorang yang diketahui dari aspek-aspek internal seperti
emosi, motivasi, dan sebagainya. Sedangkan menurut Sigmud Freud, teori ini lebih
berfokus pada masalah alam bawah sadar sebagai salah satu aspek kepribadian yang
menunjang tumbuh kembangnya kepribadian seseorang. Freud menyebutkan bahwa
kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting, yakni id, egosentris, dan superego.

1
https://ginandardoxten.wordpress.com/2014/07/03/teori-psikologi/ (diakses pada senin 05/12/2022)

3
2. Teori kognitif
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu
yang fundamental atau mendasar atau hal pokok dalam membimbing tingkah laku
individu. Teori ini lebih menekankan pada pikiran-pikiran sadar.

3. Teori kontekstual
Teori kontekstual memandang perkembangan sebagai proses yang terbentuk
transaksi timbal balik antara anak dengan konteks perkembangan sistem fisik, sosial,
kultural, dan historis dimana interaksi tersebut terjadi. Ada teori etologis dan ekologis
dalam teori kontekstual tersebut. Pendekatan etologis lebih memfokuskan pada asal usul
evolusi dari tingkah laku dan menekankan tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan
alamiah sedangkan pendekatan ekologis lebih berfokus kiepada sistem lingkungannya
dimana berlangsung perkembangan individu, baik kognitifnya, sosioemosional,
kapasitas dan karakteristik motivasional.

4. Teori behavior
Menurut J.B.Watson, asumsi teori ini lebih menkankan dan berfokus kepada
perilaku yang dapat diamati, dipelajari, melalui pengalaman dan lingkungan.

2.3 Tahapan Psikologi Perkembangan

1. Prenatal

Periode prenatal menjadi perbincangan hangat diantara psikolog perkembangan


yang ingin mengetahui cara pengaruh selama masa paling awal pada perkembangan
dapat memengaruhi perkembangan di kemudian hari saat masa anak-anak.
Para psikolog tertarik untuk melihat refleks primer yang muncul sebelum
kelahiran, cara fetus merespon terhadap stimulus didalam janin, beserta sensasi dan
persepsi yang mampu dirasakan oleh janin sebelum kelahiran.

4
Mereka juga melihat kemungkinan permasalahan seperti down syndrome,
penggunaan narkoba selama mengandung, atau penyakit bawaan yang mampu
memengaruhi perkembangan anak.

2. Early Childhood

Periode dari masa bayi sampai awal anak-anak merupakan waktu saat
pertumbuhan dan perubahan terhebat terjadi. Para psikolog pertumbuhan mengamati
pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional yang terjadi pada masa kritis ini.
Selain menyediakan intervensi kepada potensial penghambat perkembangan pada
periode ini, para psikolog juga terfokus untuk membantu anak-anak mencapai potensi
penuh mereka.
Orangtua beserta ahli kesehatan selalu siaga untuk menjamin bahwa anak-anak
berkembang dengan baik, menerima nutrisi yang cukup, dan mencapai milestone
kognitif sesuai umur mereka.

Beberapa tahapan pada fase early chillhood ini adalah

A. Tahapan Trust dan Mistrust


Tahapan perkembangan anak yang pertama adalah tahapan kepercayaan dan
ketidakpercayaan atau yang dikenal dengan nama tahapan trust and mistrust. Tahapan
ini merupakan tahapan paling fundamental dalam tahapan psikologi perkembangan
anak. Pada tahap perkembangan ini Si kecil akan belajar mengembangkan sikap percaya
dan tidak percaya yang ditentukan oleh beberapa faktor sosial.
Beberapa faktor sosial yang mempengaruhi kepercayaan anak adalah kualitas
hubungan si Kecil dengan Ibunya dan cara Mama mengasuh anak. Cara Mama
mengasuh si Kecil akan berdampak terhadap pembentukan karakter dan identitas si
Kecil. Mama harus memberikan kasih sayang dan rasa aman kepada si Kecil agar si
Kecil bisa memiliki sikap kepercayaan. Anak yang tumbuh dengan sikap percaya akan
menjadi anak yang pemberani dan penuh harapan.

B. Tahap Autonomy dan Shame and Doubt

5
Setelah si Kecil melewati tahap trust dan mistrust dari usia 0 -1 tahun, si Kecil
akan memasuki tahap psikologi anak yang bernama tahapan kemandirian dan sikap
malu serta ragu. Tahapan psikologi perkembangan anak ini terkenal dengan nama tahap
autonomy and (shame and doubt). Tahapan ini terjadi pada saat usia si Kecil menginjak
1-3 tahun. Pada tahapan ini si Kecil akan belajar konsep kemandirian dan konsep malu-
malu serta ragu. Pada tahapan ini si Kecil mulai belajar untuk buang air kecil secara
perlahan. Kita juga bisa mengajarkan hal-hal kemandirian sederhana seperti belajar
makan sendiri, cuci tangan serta tidur sendiri. Jika si Kecil tidak diberikan kepercayaan
dan kita mengontrol si Kecil secara berlebihan, si Kecil tidak akan menjadi anak yang
mandiri dan berani.

C. Tahapan Initiative dan Guilt


Tahapan psikologi perkembangan anak berikutnya adalah tahapan inisiatif dan
rasa bersalah. Tahapan psikologi anak ini dikenal dengan nama initiative and guilt, pada
tahapan ini si Kecil sudah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu secara
mandiri seperti memakai baju sendiri dan makan sendiri. Tahapan psikologi
perkembangan ini terjadi pada saat Si Kecil berusia 3-5 tahun.
Pada tahap ini kita bisa mengajarkan dan memberitahukan si Kecil jika si Kecil
melakukan kesalahan. Pasalnya, pada tahapan ini si Kecil akan belajar untuk
memecahkan masalah dari perasaan bersalah yang ia rasakan. Jika berpikir tidak tega
menegur si Kecil, anak tidak akan merasakan rasa bersalah. Hasilnya, si Kecil sulit
untuk belajar memecahkan masalah yang ada.

3. Middle Childhood

Masa ini ditandai oleh kedewasaan secara fisik dan meningkatnya tingkat
kepentingan pengaruh sosial saat anak-anak melewati masa sekolah dasar.
Anak-anak mulai menandai keberadaan mereka di dunia ini melalui pertemanan,
meningkatkan kompetensi melalui tugas sekolah, dan terus menerus membangun “sense
of self” mereka. Para orangtua dapat meminta bantuan psikolog perkembangan untuk
membantu anak-anak menangani potensial hambatan. Hambatan yang bermunculan
pada periode ini berupa isu sosial, emosi, dan kesehatan mental.

6
4. Adolescence

Masa remaja kadang menjadi topik yang menarik karena anak-anak melalui
berbagai macam kekacauan dan transisi yang sering menemani periode perkembangan
ini. Psikolog seperti Erik Erikson sangat tertarik untuk mengetahui cara periode ini
menuntun kepada pembentukan identitas. Pada umur ini, anak-anak cenderung menguji
batas mereka dan menjelajahi identitas baru ketika mereka mencari jawaban dari
“siapakah aku, dan mau jadi apa ya aku?” Para psikolog dapat membantu para remaja
ini dalam menangani pemasalahan menantang yang unik kepada setiap periode remaja
(Pubertas, kekacauan emosional, dan tekanan sosial).

5. Early Adulthood

Para anak-anak ingin menjadi remaja. Mereka yang menjadi remaja ingin menjadi
orang dewasa, tetapi begitu mereka melihat kenyataan yang pahit banyak yang ingin lari
ke masa kanak-kanak mereka.
Periode ini diisi oleh manusia yang membuat dan mempertahankan hubungan.
Milestones ini sangatlah kritis karena mengenai penciptaan hubungan, keintiman,
pertemanan dekat, dan memulai sebuah rumah tangga. Mereka yang bisa membangun
dan menjaga hubungan cenderung merasa “terhubung” dan mendapatkan dukungan
sosial. Sementara mereka yang kesusahan dalam menciptakan hubungan sering merasa
diasingkan dan kesepian.
Orang yang menghadapi masalah seperti itu mungkin memerlukan bantuan dari
psikolog perkembangan agar bisa membangun hubungan yang lebih baik, dan
menangani perselisihan emosional.

6. Middle Adulthood

Fase ini cenderung berpusat pada mengembangkan sense terhadap tujuan dan
kontribusi terhadap lingkungan. Erikson mendeskripsikan fase ini sebagai generativity
and stagnation.

7
Mereka di fase ini ingin terlibat di dunia, berkontribusi kepada hal-hal yang akan
bertahan setelah mereka berpulang, dan meninggalkan jejak untuk generasi berikutnya.
Aktivitas seperti karir, keluarga, keanggotaan di kelompok, serta keterlibatan di
kelompok merupakan semua hal yang bisa berkontribusi pada perasaan ini. Fase-fase ini
dapat dilihat pada tindakan para aktivis yang mempertaruhkan nyawa mereka demi
masa depan yang lebih indah dan cerah bagi generasi selanjutnya.

7. Older Adults

Masa Lansia sering dilihat sebagai puncaknya kesehatan yang memburuk, tetapi
ada banyak lansia yang tetap aktif dan sibuk pada usia 80-90 tahun. Meningkatnya
keprihatinan terhadap kesehatan menjadi penanda periode ini, dan beberapa individu
bahkan mengalami penurunan pada kemampuan mental (lebih dikenal dengan
demensia). Mereka yang mampu melihat kejadian-kejadian yang terjadi selama hidup
mereka tanpa penyesalan akan merasa lebih bijak dan lebih siap untuk menghadapi
akhir perjalanan mereka. Sedangkan para indvidu yang menyesal karena tidak
melakukan hal tertentu selama hidupnya akan merasa putus asa dan kecewa.
Psikolog perkembangan bisa ikut membantu para lansia untuk membantu mereka
menangani masalah yang berhubungan dengan proses penuaan.

2.4 Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan Bagi Pendidik

 Dapat menghadapi anak didik dengan benar dalam membantu membentuk


tingkah laku yang benar. Guru yang mempelajari psikologi perkembangan
menyadari bahwa anak yang dihadapinya adalah sedang dalam proses
perkembangan. Contoh : Wajarlah anak melakukan kesalahan dalam tingkah
laku, karena kekrang tahuan dan kekurang mampuannya.

 Dapat terhindar dari pemahaman yang salah tentang anak, khususnya tentang
keragaman yang mempengaruhi kemampuannya dalam belajar. Ada anak yang
cepat dan ada anak yang lambat perkembangan kemampuannya.Sebagai contoh :
memperlakukan anak di dalam kelas tidaklah sama, karena pada prinsipnya akan

8
kita jumpai paling tidak tiga kelompok anak taraf kemampuanyang berbeda
yaitu anak yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

 Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik. Seorang guru harus memainkan


peran yang berbeda di sekolah, tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajaran,
tetapi juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik. Bimbingan adalah
jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru untuk
memberikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yang diperlukan untuk siswa
pada tingkat usia yang berbeda-beda.

 Mengevaluasi Hasil Pembelajaran. Guru harus melakukan dua kegiatan penting


di dalam kelas seperti mengajar dan mengevaluasi. Kegiatan evaluasi membantu
dalam mengukur hasil belajar siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru
dan calon guru dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran siswa yang lebih
adil, baik dalam teknis evaluasi, pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi maupun
menentukan hasil-hasil evaluasi.

2.5. Manfaat Psikologi Perkembangan bagi Peserta Didik

 Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu kita dalam memberikan


respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang anak.

 Dengan pengetahuan perkembangan peserta didik, seorang guru akan dapat


memberikan harapan yang realistis terhadap anak dan remaja.

 Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para guru memberikan


bimbingan belajar yang tepat kepada anak.

 Studi perkembangan dapat membantu kita memahami diri sendiri. Melalui


psikologi perkembangan kita akan mendapatkan wawasan dan pemahaman
perjalanan hidup kita sendiri seperti pada masa bayi,anak,remaja atau dewasa.

9
bagaimana hidup kita kelak ketika kita bertumbuh sepanjang tahun menjadi
seseorang yang dewasa mempelajari psikologi perkembangan akan memberikan
banyak informasi tentang siapa kita, bagaimana kita dapat seperti ini dan
kemana masa depan akan membawa kita.

 Pengetahuan perkembangan peserta didik dapat membantu guru mengenali


kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai. Dengan pengetahuan
tentang perkembangan normal ini, guru bisa menyusun pedoman dalam bentuk
skala tinggi-berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan
sosial atau emosional.

 Dengan mengetahui pola normal perkembangan, memungkinkan para guru


untuk sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan
terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.

 Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para guru memberikan


bimbingan belajar yang tepat pada anak.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam Teori Psikologi dan Psikologi


Perkembangan ini. Ialah, Untuk menentukan apabila masalah perkembangan hadir,
seorang psikolog atau ahli dibidangnya dapat mengadakan screening atau
evaluasi developmental.
Bagi para anak-anak, evaluasi ini sebagian besar mewawancarai orangtua dan
perawat mereka untuk mempelajari perilaku anak tersebut, rekam medis mereka, dan uji
terstandarisasi untuk menguji fungsionalitas komunikasi, kemampuan emosional/sosial,
perkembangan fisik/motorik, dan kemampuan kognitif. Apabila ditemukan masalah,
dapat menghubungi terapis yang bersangkutan.

11
3.2. Saran

Mahasiswa sebagai calon guru hendaknya menguasai dan memperdalam


mengenai konsep-konsep psikologi perkembangan menurut beberapa aliran agar dapat
memahami secara keseluruhan dan dapat menerapkan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip psikologi perkembangan dalam melakukan proses perencanaan, pembahasan,
penyelidikan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian yang sesuai.

Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap kepada pembaca, khususnya para
mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih sederhana dan
lebih mudah dimengerti.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun,
agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://ginandardoxten.wordpress.com/2014/07/03/teori-psikologi/

https://sma1sukodono.sch.id/index.php?id=artikel&kode=128#:~:text=Dengan
%20mengetahui%20pola%20normal%20perkembangan,belajar%20yang%20tepat
%20pada%20anak

https://kampuspsikologi.com/psikologi-perkembangan-7-tahap/?amp

13

Anda mungkin juga menyukai