Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TEORI PERKEMBANGAN

Dosen Pembimbing

DRS. DAITIN TARIGAN, MPd

Anggota Kelompok:

1. SASTI PRAMITA
2. RINA VERONICA BR. SIMARMATA
3. NADIA DESMITA GULTOM
4. TEOFILUS RAHMAT ZANDROTO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI
KELAS B

Kata Pengantar
Puji dan segala rasa syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.

Tugas ini digunakan untuk mendukung keberjalanan sebagai mahasiswa dalam mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Tugas ini
membahas tentang “Teori Perkembangan”. Dalam penyelesaian makalah ini, tidak terlepas
dari kerjasama tim kelompok kami yang menuangkan pikiran serta dari beberapa buku
referensi dan dari berbagai sumber. Semoga makalah tugas ini dapat bermanfaat kepada yang
akan membacanya nanti. Dalam makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan
maupun kekurangan di dalamnya, untuk itu kami mengharapkan masukan berupa saran dan
kritik yang bersifat membangun yang akan melengkapi makalah ini. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih.

Medan, 20 September 2020

Tim Penyusun

KELOMPOK I

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI TEORI PERKEMBANGAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti kesialan oleh setiap individu,
perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan
seorang individu yang malam dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis didalam
diri manusia.

Berbagai perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang


menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, maka
realisasi diri atau yang biasanya disebut “Akulturasi diri ” adalah sangat penting. Namun
tujuan ini tidak pernah statistik. Tujuan dapat salah sebagai suatu dorongan untuk melakukan
sesuatu yang tepat untuk dilakukan, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik
secara fisik juga psikologis. Hari dengan berkembangnya zaman dan dari bertambahnya
masalah diri manusia itu sendiri muncul lah berbagai teori mengenai studi perkembangan
sehingga dilarang pemahaman-pemahaman baru mengenai perkembangan manusia.

Perkembangn pemikiran dan kajian empirik dikalangan para ahli tentang perkembangan
manusia telah melahirkan berbagai teori yang beragam sesuai dengan perspektif pemikiran
dan pengalaman pribadi para ahli yang membangun teori tersebut. Teori-teori yang muncul
biasanya merupkan kritik dari teori-teori sebelumnya. Memang patut salah bahwa titik
pandang (teori) dalam psikologi tidak ada yang sempurna, sehingga terbuka bagi ilmuwan
untuk memberikan kritik dan masukan atau penyempurnaan dari teori yang sudah ada. Teori
dapat di artikan sebagai model tentang angka yang membantu kita untuk mengerti,
menjelaskan, memprediksi dan mengontrol tentang angka tersebut. Teori juga dapat diartikan
sebagai sekumpulan atau seperangkat asumsi yang relevan dan secara sistematis saling
terkait. Dari begitu jumlah teori yang berusaha menjelaskan bagaimana perkembangan
manusia, kami akan membahas beberapa diantaranya yaitu teori psikoanalisis, teori kognitif,
prilaku dan kognitif social,teori kontekstual ekologis, dan orientasi teoritis Ekletif. Setiap
teori ini memberikan pandangan yang berbeda tentang perkembangan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan teori perkembangan psikis analisis

2. Menjelaskan teori-teori kognitif

3. Menjelaskan teori-teori prilaku dan kognitif social

4. Menjelaskan teori kontekstual ekologis

5. Menjelaskan orientasi teoritis eklektif

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah

1. Untuk dapat memahami teori perkembangan psikis analisis


2. Untuk dapat memahami teori kognitif
3. Untuk dapat memahami teori prilaku dan kognitif social
4. Untuk dapat memahami teori kontekstual ekologis
5. Untuk dapat memahami orientasi teoritis eklektif

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Teori Psikoanalisi
Menurut teori psikoanalisi (psychanalythic theory), proses perkembangan terutama
berlangsung secara tidak disadari atau uncosious (diluar kesadaran) dan sangat diwarnai oleh
emosi. Ahli teori psikoanalisi juga menekankan bahwa pengalaman di masa awal dengan
orang tuamemiliki pengaruh yang luas terhadap perkembangan.
1. Teori Freud
Struktur kepribadia Freud (1917) menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga
struktur yaitu; id, ego, dan superego. Id terdiri dari insting yang merupakan persediaan energi
psikis individu.
Menurut Freud kepribadian dapat diumpamakan sebagai sebuah gunung es. Sebagian
besar kepribadian kita terletak dibawah tingkat kesadaran kita.
Freud berpendapat bahwa kehidupan remaja dipenuhi dengan ketegangan dan konflik.
Menurut Freud remaja berusaha meredakan ketegangan yang dialami dengan cara
memendam konflik tersebut kedalam pikiran yang tidak sadar
2. Teori Erikson
Menurut Erikson perubahan dalam perkembangan berlangsung sepanjang masa hidup.
Kemajuan dicapai melalui delapan tahap perkembangan yang berlangsung seumur hidup
sebagai berikut :
1. Kepercayaan versus ketidakpercayaan
2. Otonomi versus rasa malu dan keragu-raguan
3. Prakasa versus rasa bersalah
4. Tekun versus rasa rendah diri
5. Identitas versus kebingungan identitas
6. Keintiman versus keterkucilan
7. Bangkit versus stagnasi
8. Integritas versus kekecewaan
Erikson tidak berpendapat bahwa solusi yang tepat untuk sebuah krisisdi suatu tahap
haruslah sepenuhnya positif. Berhadapan dari sisi negatif dari sebuah tahap merupakan suatu
hal yang kadang kala tidak dapat dihindari.

B. Teori Teori Kognitif


Teori kognitif menekankan pikiran pikiran yang disadari. Tiga teori kognitif yang paling
adalah teori perkembangan kognitif menurut Piaget, teori kognitif Sosio-budaya menurut
Vygotsky, serta teori pemrosesan-informasi.

1. Teori Perkembangan Kognitif Dari Piaget


Teori Piaget menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai
dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Dua proses organisasi dan adaptasi
melandasi konstruksi kognitif mereka mengenai dunia. Untuk membuat dunia kita masuk
akal, kita berusaha mengorganisasikan pengalaman pengalaman kita. Sebagai contoh, kita
berusaha memisahkan gagasan-gagasan yang penting dan gagasan-gagasan yang kurang
perting.
Piaget berpendapat bahwa ada empat tahap yang kita lalui ketika memahami dunia
sebagai berikut:

 Tahap Sensorimotor (Sensorimotor Stage), yang berlangsung mulai dari lahir hingga
usia sekiyar 2 tahun
 Tahap Praoperasional (Preoperational Stage), yang berlangsung dari usia 2 tahun
hingga 7 tahun
 Tahap Operasional Konkret (concrete Operational Stage), yang berlangsung dari usia
7 tahun hingga 11 tahun
 Tahap Operasional Formal (Formal Operational Stage), yang berlangsung antara usia
11 dan 15 tahun
2. Teori Kognitif Sosio-Budaya Dari Vygotsky
Teori Vygotsky adalah teori kognisi sosio-budaya yang menekankan bagaimana budaya
dan interaksi sosial mengarahkan perkembangan kognitif. Vygotsky melukiskan
perkembangan sebagai sesuatu yang tifak terpisahkan dari aktivitas sosial dan budaya (jhon-
Steiner & Mahn, 2003). Ia berpendapat bahwa perkembangan memori, atensi dan penalaran.
Mencakup kegiatan belajar untuk menggunakan temuan temuan dari masyarakat.
3. Teori Pemrosesan-Informasi (Information Processing Theory)

Menurut teori ini, secara bertahap remaja mengembangkan kapasitas yang lebih besar
untuk memproses informasi. Dimana hal ini memungkinkan mereka untuk memproleh
pengetahuan dan keterampilan yang kompleks.
Robert Siegler (1998), seorang ahli terkemuka di bidang pemrosesan informasi
menyatakan bahwa kegiatan berfikir merupakan suatu bentuk informasi menyatakan bahwa
kegiatan berpikir merupakan suatu bentuik pemrosesan suatu in formasi. Menurut siegler,
ketika individu menangkap menuliskan, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi.
Mereka sebenarnya berpikir. Sieger menekankan bahwa aspek pentingh dan perkembangan
adalah mempelajari strategi-strategi yang baik untuk memproses informasi.

C.Teori-Teori Perilaku dan Kognitif Sosial


Para ahli teori menyatakan bahwa penyebab kertertarikan di antara pasangan bersifat
tidak disadar, mereka tidak menyadari bagaimana warisan biologis dan pengalaman hidup di
masa awal dapat mempengaruhi perilaku remaja mereka.
Tahap-tahap perkembangan, ataupun mekanisme perubahan sebagai referensi. Teori-
teori perilaku dan sosial kognitif menekankan peranan pengalaman lingkungan dan perilaku
yang teramati dalam memahami perkembangan remaja.

1. Behaviorisme Skinner
Behaviorisme menekankan studi ilmiah mengenai respon perilaku yang teramati serta
determinan-determinan lingkungan. Pikiran, kesadaran atau ketidaksadaran untuk
menjelaskan perolaku dan perkembangan. Bagi Skinner perkembangan adalah perilaku.
Karena para behavioris berpendapat bahwa perkembangan merupakan hasil belajar dan
sering kali berubah seiring dengan pemerolehan [engalaman dilingkungan, mereka juga
berpendapat bahwa modifikasi lingkungan dapat mengubah perkembangan
2. Teori Kognitif Sosial

Banduran menyatakan bahwa faktor perilaku , lingkungan dan pribadi/kognitif, seperti


keyakinan, perencanaan dan berpikir dapat berinteraksi secara timbal-balik. Dengan
demikian, dalam pandangan Bandura linkungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
Namun ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Seseorang dapat bertindak untuk
mengubah lingkungan. Faktor-faktof pribadi/kognitif dapat meliputi self-refficacy,
kemampuan merencanakan, dan keterampilan berpikir.

D. Teori Kontekstual Ekologis


Pendekatan lain yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan adalah teori kontekstual ekologis dari Brifenbrenner. Yang kini semakin
banyak diminati. Teori ini mengidentifikasikan lima sistem lingkungan yang berkisar dari
interaksi langsung dengan agen-agen sosial hingga input budaya yang luas.

 Mikrosistem : Situasi dimana remaja hidup. Meliputi keluarga, kawan-kawan


sebaya, sekolah dan lingkungan
 Mesosistem : Relasi antara dua mikrosistem atau lebih. Contohnya adalah relasi
antara pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah.
 Eksosistem : Status sosial dimana remaja tidak memiliki peran aktif namun
mempengaruhi pengalaman remaja. Sebagai contoh, pengalaman seorang iu
ditempat kerjanya mungkin dapat mempengaruhi relasinya dengan suaminya dan
anak remaja nya.
 Makrosistem : Budaya dimana remaja hidp. Merujuk pada pola-pola keyakinan,
dan semua produk dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke
generasi.
 Kronosistem : Pola dari peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi dari rangkaian
kehidupan dan keadaan-keadaan sosio-historis. Sebagai contoh dalam studi
mengenai dampak perceraian terhadap anak-anak.
E. Orientasi Teoretis Eklektik
Orientasi teoritis eklektik tidak mengikuti sebuah pendekatan teori manapun, namun
memilih dan menggunakan segi-segi yang dianggap paling baik dari masing-masing teori.
Melalui pandangan seperti ini, tidak satupun teori yang dijelaskan di bab ini yang dapat
sepenuhnya menjelaskan seluruh kompleksitas perkembangan remaja. Masing-masing teori
memberikan kontribusi yang berarti terhadap pemahaman kita mengenai perkembangan
remaja . namun tidak ada satupun yang dapat memberikan deskripsi dan penjelasan yang
lengkap.

BAB III
PENUTUP

PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori perkrmbanganadalah teori yang memfokuskan kepada perubahan-perubahan dan
perkrmbangan struktur jasmani (biologi), perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai
tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematian. Teori perkembangan
sangat mempengaruhi perkembangan diri seorang individu, kalau baik perkrmbangan baiklah
individu tersebut.
Teori perkembangan meliputi:
1. Teori perkembangan psikis analisis
2. Teori kognitif
3. Teori prilaku dan kognitif social
4. Teori konteksual ekologis
5. Teori eklektif

B. Saran
Kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk
menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ali. M. Ansori. M. 2005. Psikologi Remaja, Jakarta: Bumi Aksara

Deswita. 2009. Psikhologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung Rosda Karya

Sumantri. M. Nana Sayodih.2004. Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas


Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai