Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

DISUSUN OLEH:

1.Gabryella Sabatini Eka Pagonggang (1020229408)

2.Sartika Limbong Gayang (1020229101)

C PAK

Dosen Pengampu : Algu S. Pabangke, M.pd

Program Studi Pendidikan Agama Kristen

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KRISTEN

INSITITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TORAJA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat dan tuntutan serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengempuh mata kuliah

Psikologi Perkembangan Peserta Didik atas nama Ibu Algu S. Pabangke M.pd yang

telah membantu kami baik secara moral ataupun materi. Kami menyadari bahwa

makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna baik itu dari segi penyusunan, bahasa

atau pun dari segi penulisan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritikan dan saran

yang dapat membangun , semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Untuk itu kami ucapkan terimaksih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual,

Behavioral, dan Sosial Belajar.......................................................................................... 2

B. Bentuk – bentuk dari teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual,

Behavioral, dan Sosial Belajar.......................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam kehidupan ini dari waktu ke waktu, manusia (makhluk hidup) pasti

mengalami suatu perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikologinya.

Dimana perkembangan fisik lebih dikenal dengan sebutan pertumbuhan sedangkan

pada yang lain lainnya (non fisik) dinamakan perkembangan psikologinya.

Perkembangan psikologi dapat diartikan sebagai perubahan – perubahan tertentu yang

muncul pada diri manusia, binatang, diantara konsepsi (pembuahan)  dan

mati. Psikologi pekembangan memegang peranan penting dalam membahas psikolologi

kriminal. Ilmu pengetahuan ini merupakan salah satu ilmu pembantu utama dari

lingkungan psikologi sehubungan dengan pembahasan psikologi kriminal.

Selain itu dalam disiplin ilmu, psikologi perkembangan tentunya memiliki suatu teori-

teori yang membangunnya, sehingga menjadi disiplin ilmu yang baik. Teori adalah

pernyataan – pernyataan tentang sebuah konsep yang tersusun secara integratif yang

berfungsi sebagai acuan saat harus menyebutkan atau mendeskripsikan, membuat

prediksi dan menjelaskan sebuah fenomena atau prilaku yang muncul. Teori sangatlah

penting, karena dengan teori kita dapat memberikan dasar dan alasan ketika kita akan

melakukan intervensi dan tindakan nyata, selain itu dengan teori juga dapat mengetahui

apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan

perlakuan yang lebih baik. Dan teori pada psikologi perkembangan ini ada berbagai

macam.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual, Behavioral, dan

Sosial Belajar?

2.      Bagaimana bentuk – bentuk dari teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual,

Behavioral, dan Sosial Belajar?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual, Behavioral, dan Sosial

Belajar

Menurut pengertian yang paling umum, teori merupakan lawan dari fakta.

Chaplin (2002) mendefinisikan teori sebagai "satu prinsip umum yang dirumuskan

untuk menjelaskan sekelompok gejala yang berkaitan. Menurut Santrock (1998), teori

adalah hipotesis yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum

diketahui akurasinya.

Menurut Miller (1993), setidak-tidaknya ada dua peranan penting dari teori

perkembangan, yaitu:

1.      Mengorganisir dan memberi makna terhadap fakta-fakta gejala-gejala

perkembangan.

2.      Memberikan pedoman dalam melakukan penelitian dan menghasilkan

informasi baru.

Dalam pembahasan tentang perkembangan manusia, terdapat banyak teori, mulai dari

yang sederhana dan sistematis sampai pada yang rumit dan bertele-tele. Berikut ini akan

diuraikan secara singkat beberapa teori perkembangan yang umum dibahas dalam

literature psikologi perkembangan, diantaranya: psikodinamik, kognitif, konstektual,

behavior dan belajar social. 1

a.      Teori Psikodinamik

Teori Psikodinamik adalah teori yang berupaya menjelaskan hakikat dan

perkembangan kepribadian. Unsur-unsur utama dalam teori ini ialah motivasi, emosi

dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian

1 Desmita, Psikologi Perkembangan, PT Remaja Rosadakarya, Bandung; 2013, hlm 37 – 38

2
berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang

umumnya terjadi selama masa kanak-kanak dini.

Teori ini memiliki kesamaan dengan teori belajar, yakni dalam hal pendangan

akan pentingnya pengaruh lingkungan, termasuk lingkungan (miliu) primer, terhadap

perkembangan.2

b.      Teori Kognitif

Teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan

sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak. Dengan

kemampuan kognitif maka anak dipandang sebagai individu yang secara aktif

membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia melalui tindakan yang

termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

c.       Teori Konstektual

Dalam psikologi, istilah digunakan untuk menunjukkan kondisi yang

mengelilingi suatu proses mental, dan kemudian mempengaruhi makna atau

signifikansinya (Chaplin, 2002). Teori konstektual memandang perkembangan sebagai

prose yang terbentuk dari transaksi timbal-balik anatara anak dan knsteks

perkembangan system fisik, social, kultural dan historis dimana interaksi tersebut

terjadi.

d.      Teori Behavior dan Belajar Sosial

Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang

bersifat umum mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimana

terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada pengeluaran air mata, keringat.

Teori perilaku dalam psikologi menegaskan bahwa dalam mempelajari individu, yang

2 Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Teras, Yogyakarta; 2008, hlm 34

3
seharusnya dilakukan oleh para ahli psikologi adalah menguji dan mengamati

perilakunya dan bukan mengamati kegiatan bagian dalam tubuh. 3

B.     Bentuk – bentuk dari teori Psikodinamik, Kognitif, Kontekstual, Behavioral, dan

Sosial Belajar

1.       Bentuk dari teori Psikodinamik yaitu:

Bahwa teori Psikodinamik dalam psikologi perkembangan banyak dipengaruhi

oleh bentuk teori lain yaitu:

a.      Teori Psikoseksual Freud

Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pelopor teori psikodinamik. Teori ini

berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian

seseorang. Freud yakin bahwa kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting,

yaitu id, ego dan super ego. Id merupakan struktur kepribadian yang asli, yang berisi

segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak lahir, termasuk insting-insting. Id

merupakan severvoir energy psikis dan meyediakan seluruh daya untuk menggerakkan

kedua struktur kepribadian lainnya.

Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realitas. Ego

di sebut sebagai "executive branch" (badan pelaksana) kepribadian karena ego membuat

keputusan-keputusan rasional dan memiliki fungsi tertentu. Superego adalah struktur

kepribadian yang merupakan badan moral kepribadian. Perhatian utamanya adalah

memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai

dengan norma-norma moral yang diakui oleh masyarakat.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa id, ego dan superego adalah suatu konsep

untuk menjelaskan komponen-komponen perkembangan biologis (id), psikologis (ego)

dan social (superego).

b.     Teori Psikososial Erikson

3 Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm 45 – 54

4
Erik Erikson (1902-1994) adalah salah seorang teoritis ternama bidang

perkembangan rentang-hidup. Erikson mengatakan bahwa individu berkembang dalam

tahap-tahap psikososial, yang berbeda dengan tahap-tahap psikoseksual.

Menurut teori psikosoaial Erikson, kepribadian terbentuk ketika seseorang

melewati tahap psikososial sepanjang hidupnya. Perkembangan manusia dibedakan

berdasarkan kualitas ego dalam delapan tahap perkembangan. Empat tahap pertama

terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak, tahap kelima pada masa adolesan, dan

tiga thap terakhir pada masa dewasa dan usia tua. Dari delapan tahap perkembangan

tersebut, Erikson lebih memberikan penekanan pada masa adolesen.

Walau begitu, cara pendekatan yang bersifat normopsikologis ditinjau dari pendekatan

psikologi sepanjang hidup cukup relevan untuk ditinjau sejenak. Erikson membagi

hidup manusia menjadi beberapa fase atas dasar proses – proses tertentu beserta akibat

– akibatnya. Proses- proses tadi dapat berakhir baik atau tidak baik. Bila berakhir baik

dapat memperlancar perkembangan, bila tidak baik maka akan menghambatnya. Dari

segi pandangan psikologi perkembangan, maka pada setiap fase seseorang mempunyai

“tugas” yang harus diselesaikan dengan baik. 4

2.      Bentuk dari teori Kognitif

Dalam hal ini studi tentang perkembangan kognitif didominasi oleh dua bentuk

teori, yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori pemrosesan informasi.

a.     Teori Kognitif Piaget

Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan

bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian

di sekitarnya. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam

menyusun pengetahuannya mengenai realitas dengan kemampuan berupa tindakan

yang termotivasi secara sendirinya terhadap lingkungan.5 Piaget percaya bahwa

4 Haditono dan Siti Rahayu, Psikologi Perkembangan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta; 2002,
hlm 16
5 Yudrik Jahya, Psikologi Perkembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarata; 2012, hlm 115

5
pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode yang terus

bertambah kompleks.

Untuk menunjukkan struktur kognitif yang mendasari pola-pola tingkah laku yang

terorganisir, piaget menggunakan istilah skema dan adaptasi. Skema adalah proses atau

cara mengorganisir dan merespons berbagai pengalaman dengan kata lain skema adalah

suatu pola sistematis dari tindakan, perilaku, pikiran dan strategi pemecahan masalah

yang memberikan suatu kerangka pemikiran dalam menghadapi berbagai tantangan

dan jenis situasi.  Adaptasi adalah sebuah istilah yang digunakan Piaget untuk

menunjukkan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses

perkembangan kognitif.

Menurut Piaget adaptasi terdiri dari dua proses yang saling melengkapi, yaitu

asimilasi dari sudut biologi adalah intregasi Antara elemen-elemen eksternal terhadap

struktur yang sudah lengkap pada organisme. Akomodasi adalah menciptakan langkah

baru atau memperbarui istilah lama untuk menghadapi tantangan baru. Jadi, kalau

pada asimilasi terjadi perubahan pada objeknya, sehingga ia dapat menyesuaikan diri

dengan objek yang ada di luar dirinya.

b.   Teori Pemrosesan Informasi

Teori pemrosesan informasi merupakan teori alternative terhadap teori kognitif

Piaget. Teori pemrosesan informasi ini didasari atas tiga asumsi

umum, pertama, pemikiran dipandang sebagai suatu system penyimpanan dan

pengembalian informasi. Kedua, individu-individu memproses informasi dari

lingkungan, dan ketiga, terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses

informasi dari seorang individu (Zigler & Stevenson, 1993).

3.       Bentuk dari teori kontekstual

6
Dalam teori kontekstual ini ada beberapa bentuk teori yang mempengaruhi,

yaitu:

a.     Teori Etologis

Etologi merupakan studi tentang perkembangan perilaku evolusi spesies dalam

lingkungan alamiahnya. Teori etologi mengenai perkembangan menekankan bahwa

perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi dan ditandai oleh

periode-periode kritis atau sensitive. Dengan demikian, pendekatan etologi difokuskan

pada asal-usul evolusi dari tingkah laku dan menekankan tingkah laku yang terjadi

dalam lingkungan alamiah.

Pendekatan etologis menetapkan metode-metode observasi yang dapat

meningkatkan kualitas studi tentang perekmbangan manusia.

b.      Teori Ekologis

Teori Ekologis lebih menekankan pada system lingkungan menurut Urie

Brofenbrenner terhadap perkembangan mengajukan bahwa konstek di mana

berlangsung perkembangan individu, baik kognitif, sosioemosional, kapsitas dan

karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya, merupakan unsur-unsur

penting bagi perubahan perkembangan. Dalam teori ekologisnya, Brofenbrenner

menggambarkan empat kondisi lingkungan di mana perkembangan terjadi, yaitu

mikrosistem, mesosistem, ekosistem dan makrosistem.

4.      Bentuk dari teori Behavioral, dan Sosial Belajar

Dalam teori Behavioral ada tiga versi tradisi behavioral, yaitu Pavlov dan

kondisioning klasik, B.F. Skinner dan kondisioning operant, serta Bandura dan teori

belajar sosial.

a.    Pavlov dan Kondisioning Klasik

7
Paradigma kondisioning klasik merupakan karya besar Ivan P. Pavlov (1849 –

1936) ilmuan Rusia yang mulai mengembangkan teori melalui percobaannya tentang

anjing dan air liurnya. Proses yang ditemukan oleh Pavlov adalah perangsang yang asli

dan netral atau rangsangan biasanya secara berulang – ulang dipasangkan dengan

unsur penguat, akan menyebabkan suatu reaksi. Perangsang netral tadi disebut

perangsang bersyarat atau US (unconditioned stimulus). Reaksi alami (biasa) atau reaksi

yang tidak dipelajari disebut reaksi bersyarat atau CR (conditioned response). Pavlov

mengaplikasikan istilah – istilah tersebut sebagai berikut: suatu penguat ialah setiap

agen, seperti makanan yang biasa mengurangi sebagian dari suatu kebutuhan.

b.    B.F. Skinner dan Kondisioning Operant

B.F. Skinner adalah seorang psikolog dari Harvard yang telah berjasa

mengembangkan teori perilaku dari Watson. Pandangannnya tentang kepribadian

disebut dengan “behaviorisme radikal”. Behaviorisme menekankan studi ilmiah tentang

respons perilaku yang dapat diamati dan determinan lingkungan. Dalam behaviorisme

Skinner, pikiran, sadar atau tidak sadar, maka tidak akan diperlukan untuk menjelaskan

perilaku dan perkembangan. Bagi Skinner perkembangan adalah perilaku. Oleh karena

itu para behavioris yakin bahwa perkembangan dipelajari dan sering berubah sesuai

dengan pengalaman – pengalaman lingkungan.

c.   Bandura dan Teori Belajar Sosial

Untuk menjelaskan bagaimana perilaku sosial belajar anak, Bandura

menggunakan prinsip – prinsip pengkondisian klasik dan pengkondisian operan.

Bandura yakin bahwa anak belajar tidak hanya melalui pengalamannya tetapi juga

melalui pengamatan, yakni mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain. Melalui

belajar mengamati, yang disebut juga “modeling” atau “imitasi”, individu secara

kognitif menampilkan tingkah laku orang lain dan kemudian barangkali mengadopsi

tingkah laku tersebut dalam dirinya sendiri.

8
Model belajar terbaru yang dikembangkan Bandura meliputi tingkah laku,

pribadi dan lingkungan. Hubungan timbal balik antara perilaku, pengaruh lingkungan

dan kognisi adalah faktor kunci dalam memahami bagaimana individu belajar. Faktor –

faktor perilaku, kognitif dan perilaku lainnya, serta pengaruh lingkungan, bekerja secara

interaktif. Perilaku dapat mempengaruhi kognisi dan sebaliknya kegiatan kognitif

seseorang dapat mempengaruhi lingkungan, pengaruh lingkungan dapat mengubah

proses pemikiran seseorang dan seterusnya. 6

BAB III

6 Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm 55 – 57

9
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembahasan  psikologi

perkembangan manusia terdapat banyak teori, mulai dari yang sederhana dan

sistematis sampai pada yang rumit dan bertele-tele. Beberapa teori perkembangan yang

umum dibahas dalam literature psikologi perkembangan, diantaranya: psikodinamik,

kognitif, konstektual, behavior dan belajar social.

Selain itu ada beberapa bentuk dari masing-masing teori perkembangan tersebut, yakni

meliputi: Teori Psikoseksual Freud, Teori Psikoseksual Freud, Teori Psikososial Erikson,

Teori Kognitif  Piaget, Teori Pemrosesan Informasi, Teori Etologis, Teori Ekologis,

Pavlov dan Kondisioning Klasik, B.F. Skinner dan Kondisioning Operant, Bandura dan

Teori Belajar Sosial.

DAFTAR PUSTAKA

10
  Desmita, Psikologi Perkembangan, PT Remaja Rosadakarya, Bandung; 2013, hlm 37 – 38

  Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Teras, Yogyakarta; 2008, hlm 34

Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm 45 – 54

Haditono dan Siti Rahayu, Psikologi Perkembangan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta; 2002,
hlm 16

  Yudrik Jahya, Psikologi Perkembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarata; 2012, hlm 115
 
Desmita, Psikologi Perkembangan, hlm 55 – 57

11

Anda mungkin juga menyukai