Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Agnia Rahma Farhillah (2210631110076)


Al Kautsar Shaf (2210631110082)
Alpin Maulana (2210631110085)

KELAS PAI 2C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun dengan selesai. Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan, kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ferianto, M.Pd.I. sebagai dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan Peserta Didik yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam pemyusunan makalah ini.

Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Karawang, 3 Maret 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 4

BAB II Isi

2.1 Pengertian Psikologi ............................................................................. 5

2.2 Definisi Teori Psikologi Menurut Para Ahli ...................................... 6

2.3 Macam-macam Teori Psikologi .......................................................... 7

2.4 Teori Perkembangan Manusia ............................................................ 8

BAB III Kesimpulan

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 9

Daftar Pustaka ........................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam siklus hidupnya, manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik
maupun psikologisnya. Jika, anda melihat potret diri anda semasa bayi, tahulah anda bahwa
selama ini secara pasti andatelah berubah. Misalnya, dari seorang yang tidak berdaya, sampai
menjadiseorang mahasiswa seperti saat ini.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Dari hal initerlihat bahwa manusia mengalami
perkembangan sejak bayi, masa kanak-kanak,remaja, dewasa, sampai masa tua. Dalam proses
perkembangan, jelas adanya perubahan-perubahan yang meliputi aspek fisik, intelektual,
sosial, moral, bahasa, emosi dan perasaan,minat, motivasi, sikap, kepribadian, bakat, dan
kreatifitas. Di mana dalam setiap aspek tersebut pada dasarnya membuat kombinasi-kombinasi
atau hubunganbaru yang kemudian membentuk spesialisasi fisik dan kejiwaan yang
beradaantara manusia yang satu dan lainnya. Adanya kombinasi dan perbedaan, menyebabkan
adanya persaingan dan rasa saling membutuhkan antara manusia yang satu dan lainnya.
Dengandemikian, pola perilaku manusia dapat menunjukkan kesempatan apa yang akan
terjadidiperoleh untuk mengembangkan kepopulerannya dalam kelompok terhadapmereka
yang berlatar belakang ras, agama, sosial-ekonomi yang akan berbeda memperbaiki mereka
yang mempunyai standar penampilan dan perilaku yang berbeda.

Teori-teori dalam psikologi perkembangan meliputi berbagai aspek, termasuk sejarah


perkembangan psikologi, penelitian empiris, observasi, dan pengalaman klinis. Sejarah
perkembangan psikologi memainkan peran penting dalam pembentukan teori-teori psikologi
perkembangan. Para ahli psikologi seperti Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan Erik Erikson
mempelajari perkembangan anak dan memformulasikan teori mereka berdasarkan pengamatan
dan penelitian empiris. Penelitian empiris juga menjadi faktor penting dalam pembentukan
teori-teori psikologi perkembangan. Para ahli psikologi melakukan penelitian untuk
mengumpulkan bukti empiris tentang bagaimana individu mengalami perubahan dalam
perilaku, pikiran, dan emosi seiring bertambahnya usia. Penelitian tersebut membantu dalam
mengembangkan teori yang lebih teruji dan terperinci.
Observasi juga menjadi penting dalam pembentukan teori psikologi perkembangan. Ahli
psikologi melakukan observasi terhadap anak-anak dan individu dalam berbagai tahap
perkembangan untuk memahami bagaimana mereka belajar, berinteraksi dengan lingkungan,
dan mengalami perubahan dalam perilaku, pikiran, dan emosi. Pengalaman klinis para ahli
psikologi juga berkontribusi dalam pembentukan teori-teori psikologi perkembangan.
Pengalaman klinis ini meliputi pengalaman dalam memberikan terapi dan konseling kepada
individu yang mengalami kesulitan dalam perkembangan mereka, yang memberikan wawasan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan cara-cara untuk membantu
individu mencapai potensi mereka yang terbaik.

Secara keseluruhan, latar belakang teori-teori dalam psikologi perkembangan terdiri dari
sejarah perkembangan psikologi, penelitian empiris, observasi, dan pengalaman klinis para ahli
psikologi. Hal ini membantu dalam pengembangan teori-teori yang dapat membantu
memahami dan membantu individu dalam mencapai perkembangan yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu teori psikologi perkembangan?
b. Bagaimana para ahli menjelaskan mengenai teori psikologi perkembangan?
c. Bagaimana implementasi teori psikologi perkembangan dalam kehidupan sehari-hari?
d. Bagaimana kita menyikapi terhadap berbagai macam teori psikologi perkembangan?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari teori psikologi perkembangan
b. Mendapatkan informasi menurut para ahli mengenai teori psikologi perkembangan
c. Mengetahui bagaimana kita mengaplikasikan teori psikologi perkembangan dalam
kehidupan sehari-hari
d. Menyikapi berbagai macam teori psikologi perkembangan menurut para ahli
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi

Teori psikologi perkembangan adalah rangkaian ide atau konsep yang diusulkan
oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan bagaimana seseorang mengalami perubahan dalam
perilaku, pikiran, dan emosi dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Teori ini didasarkan pada
penelitian dan observasi terhadap individu dalam berbagai tahap perkembangan.

Teori psikologi perkembangan mencoba menjelaskan faktor-faktor apa yang


mempengaruhi perkembangan seseorang, seperti interaksi dengan lingkungan, genetik, faktor
sosial, dan faktor lainnya. Teori ini memberikan pemahaman tentang bagaimana orang belajar,
tumbuh, dan mengalami perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kognitif, sosial,
dan emosional. Teori psikologi perkembangan adalah sebuah kerangka konseptual yang
digunakan untuk menjelaskan bagaimana manusia tumbuh dan berkembang dari masa kanak-
kanak hingga dewasa. Teori ini menggambarkan perubahan-perubahan psikologis, sosial, dan
emosional yang terjadi pada manusia sepanjang masa hidupnya.

Teori psikologi perkembangan umumnya terdiri dari tiga fokus utama:


perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Perkembangan fisik berkaitan dengan
perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada manusia dari masa kanak-kanak hingga dewasa,
seperti pertumbuhan tinggi badan, perkembangan otot dan tulang, dan perubahan hormon yang
terjadi selama masa pubertas. Perkembangan kognitif berkaitan dengan perubahan-perubahan
dalam cara manusia memahami, berpikir, dan memproses informasi dari masa kanak-kanak
hingga dewasa. Teori-teori kognitif, seperti teori perkembangan kognitif Piaget, menjelaskan
bagaimana manusia mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak, memahami
logika, dan berbicara.
Perkembangan sosial-emosional berkaitan dengan perubahan-perubahan dalam cara
manusia berinteraksi dengan orang lain dan mengelola emosi mereka dari masa kanak-kanak
hingga dewasa. Teori-teori sosial-emosional, seperti teori perkembangan sosial Erikson,
menjelaskan bagaimana manusia mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan
orang lain, mengembangkan identitas dan otonomi, dan menghadapi tantangan-tantangan
kehidupan.

Selain itu, teori psikologi perkembangan juga mencakup aspek-aspek lain seperti
teori belajar, perkembangan bahasa, dan faktor-faktor biologis yang mempengaruhi
perkembangan manusia. Teori psikologi perkembangan merupakan alat yang penting bagi para
psikolog, pendidik, dan orang tua untuk memahami bagaimana manusia tumbuh dan
berkembang sepanjang masa hidupnya, dan bagaimana mereka dapat membantu anak-anak
mereka tumbuh menjadi dewasa yang sehat secara psikologis.

2.2 Definisi psikologi perkembangan menurut para ahli:


Psikologi perkembangan adalah bidang psikologi yang mempelajari perubahan perilaku,
pikiran, dan emosi seseorang dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Ada beberapa teori dalam
psikologi perkembangan yang telah diusulkan oleh para ahli, di antaranya:
Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro
dalam psikologi perkembangan: “Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang
mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi
dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan
perkembangan”.
Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak: “psikologi perkembangan (psikologi
anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode
masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesen menjelang
dewasa”.
Dalam encyclopedia international : psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi
yang mengetengahkan pembahasan tentang perilaku anak. Secara historis titik berat
pembahasannya pada penganalisisan elemen-elemen prilaku anak yang dimungkinkan akan
menjadi sarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks.
Carter V. Good dalam dictionary of education: psikologi perkembangan adalah cabang dari
psikologi yang membahas tentang arah atau tahapan kemajuan dari prilaku dengan
mempertimbangkan phylogenetic dan ontogenetic, termasuk semua fase pertumbuhan dan
penurunan. Hal ini berarti adanya pembatasan yang lebih luas dari pengertian ilmu jiwa
keturunan, walaupun bentuk dan polanya ada persamaanya serta dapat dipertukarkan.
Psikologi perkembangan ialah bagian dari psikologi yang mempelajari perkembangan
manusia, sejak manusia diciptakan atau konsepsi sampai meninggal dunia. Hal ini di
kemukakan oleh Elizabeth R. Hurlock. Dalam hal ini lebih di tekankan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi sesuai dengan umur. Yang di maksud dengan perubahan-perubahan
disini adalah perubahan-perubahan yang berhubungan dengan tampang, tingkah laku, minat,
tujuan, dan lain-lain dalam berbagai masa perkembangan, kapan perubahan-perubahan itu
timbul dan apakah yang menyebabkannya.

2.3 Macam-macam Teori Psikologi Perkembangan


• Teori Psikodinamik
Teori ini menjelaskan mengenai hakikat serta perkembangan kepribadian seseorang.
Unsur-unsur penting yang dijelaskan dalam teori ini adalah emosi, motivasi, serta faktor-faktor
lainnya. Di dalam teori ini juga dijelaskan jika perkembangan kepribadian akan disebabkan
oleh konflik-konflik yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak. Para pencetus teori ini
juga percaya jika perkembangan merupakan proses yang dinamis dan aktif yang sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor individual yang ada sejak lahir serta pengalaman emosional dan
sosial. Teori psikodinamik yang cukup terkenal yaitu dicetuskan oleh Sigmund Freud dan Erik
Erikson. Untuk teori yang dikembangkan oleh Freud, beliau menyatakan bahwa kepribadian
seseorang dapat terpengaruh dari masalah pada alam bawah sadar. Secara tak langsung,
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi kehidupan di
masa selanjutnya.
Dalam teorinya, Freud menjelaskan jika kepribadian manusia terdiri dari 3 struktur
yaitu id, ego, serta super ego. Id merupakan kepribadian individu yang sebenarnya, Ego
merupakan kepribadian yang terbentuk akibat tuntutan realita, sedangkan super ego merupakan
badan moral kepribadian seseorang. (baca juga: Teori Psikoanalisis klasik). Sedangkan teori
psikososial yang dikembangkan oleh Erikson, beliau lebih teliti dalam menguraikan serta
memperluas dari struktur psikoaanalisis yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Freud dan
merumuskannya kembali yang di sesuaikan dengan dunia modern. Menurut Erikson,
kepribadian seseorang terbentuk melalui seluruh tahapan psikososial yang dialaminya
sepanjang hidupnya. Masing-masing tahap tentunya terdapat perkembangan yang khas dan
mengharuskan seseorang tersebut untuk menghadapinya.
• Teori Kognitif
Berbeda dengan teori psikoanalisis, pada teori ini lebih menekankan pada pikiran-pikiran
sadar seseorang. Di dalam teori kognitif, didasarkan pada asumsi jika kemampuan kognitif
merupakan hal yang fundamental serta dapat memimbing perilaku anak. Kemudian, di dalam
teori kognitif, terdapat dua teori yang mendominasi yaitu kognitif piaget serta teori pemrosesan
informasi. (baca juga: Prospek Kerja Untuk Lulusan Psikologi)
Untuk teori kognitif Piaget, merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana
seorang anak dapat berdaptasi serta menginterpretasikan hal-hal yang ada di sekitarnya.
Bagaimana anak tersebut dapat mengenali, mempelajari, serta mengelompokkan objek-objek
dibahas di dalam teori ini. Sehingga anak sendiri lah yang memanikan peran aktif di dalam
menyusun pengetahuannya mengenai realita lingkungan. Sehingga perkembangan anak akan
terus berkembang melalui tahapan yang terus bertambah menjadi kompleks, Sedangkan dalam
teori pemrosesan informasi, teori ini merupakan alternatif dari teori kognitif Piget. Namun yang
berbeda adalah pemrosesan ninformasi tidak dapat menggambarkan perkembangan yang ada
di dalam tahap-tahap tertentu.
Teori ini lebih menekankan pada pentingnya proses kognitif, misalnya saja memori,
seleksi perhatian, persepsi, serta strategi kognitif. teori ini lebih menjelaskan proses individu
dalam memproses segala informasi yang ada di dalam dunia mereka serta bagaimana informasi
tersebut dapat masuk ke dalam pikiran.

• Teori Kontekstual
Istilah konteks yang dimaksudkan disini adalah untuk menunjukkan suatu kondisi yang
mengelilingi sebuah proses mental yang mana dapat mempengaruhi siginifikasi atau
maknanya. Teori kontekstual lebih memandang perkembangan sebagai sebuah proses yang
terbentuk dari berbagai proses timbal balik antara anak dengan konteks perkembangan sistem
fisik, budaya, histori, sosial yang mana terjadi di dalam proses tersebut. Bentuk dari teori ini
ada dua, yaitu teori etologis dan teori ekologi. Yang berperan penting mengembangkan teori
etologis ini adalag Konrad Lorenz. Di dalam teori etologi sendiri lebih menekankan
evolusioner perkembangan serta landasan biologis dalam perkembangan individu. Secara garis
besar teori ini menjelaskan jika perilaku sosial ada di dalam gen. Serta terdapat pula insting
dalam setiap individu yang digunakan untuk mengembangkan perilakunya. Teori Etologis
memberikan pemahaman mengenai periode kritis perkembangan serta perilaku yang melekat
pada anak ketika sesudah dilahirkan.

• Teori Perilaku (Behaviour) dan Belajar Sosial


Di dalam teori behaviour (perilaku) lebih menekankan jika kognisi tidak penting ketika
memahami perilaku. Menurut B.F Skinner yang merupakan pakar behaviouris ternama,
perkembangan merupakan perilaku yang dapat diamati serta ditentukan oleh hadiah atau
hukuman yang didapatkan dari lingkungan.Sedangkan dalam teori belajar sosial yang
dikembangkan Albert Bandura dkk, meskipun proses kognitif sangat lah penting namun
lingkungan menjadi faktor yang paling penting dalam mempengaruhi perilaku individu. Di
dalam teori ini, menjelaskan jika manusia memiliki kemampuan dalam mengendalikan tingkah
lakunya sendiri. Di dalam teori behaviour sendiri terdapat 3 versi yaitu Pavlov dan
kondisioning klasik, Skinner dengan kondisioning operant, serta bandura dengan teori belajar
sosial.

2.4 Teori Perkembangan Manusia


Selain pendekatan, terdapat pula empat teori perkembangan manusia yang
dikemukakan oleh para ahli, yang terdiri dari sebagai berikut :
1. Teori Empirisme
Teori perkembangan manusia pertama yang dikemukakan oleh John Locke adalah
Teori Empirisme. Teori ini sendiri memiliki anggapan bahwa perkembangan seseorang
dipengaruhi dari berbagai pengalaman yang diperolehnya selama perkembangan sejak lahir
sampai dewasa.Pada teori empirisme ini, pendidikan serta pergaulan masuk ke dalam sebuah
pengalaman. Dimana dijelaskan pula pada teori ini, manusia merupakan sebuah kertas putih
dan nantinya individu tersebut akan menjadi apa, bergantung terhadap apa yang dituliskan pada
kertas tersebut.

2. Teori Nativisme
Teori perkembangan manusia kedua yang dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer
adalah Teori Nativisme. Pada teori ini, perkembangan manusia dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang dimiliki individu tersebut sejak dilahirkan.Pada teori nativisme ini ditegaskan
bahwa individu membawa sifat tertentu yang dapat menjadi faktor pengaruh dan penentu
keadaannya. Teori ini juga beranggapan bahwa faktor pendidikan serta lingkungan tidak
memiliki pengaruh pada perkembangan manusia.

Dengan hadirnya teori ini, terdapat pula pandangan dimana individu telah ditentukan
pada sifat-sifat yang ada dan hal tersebut tidak bisa diubah yang membuat seseorang akan
sangat bergantung terhadap sifat yang diturunkan dari kedua orang tuanya.Hal yang dimaksud
adalah, bila orang tua dari individu merupakan orang yang baik, maka individu tersebut juga
akan menjadi orang yang baik, dan begitu pula sebaliknya. Menurutnya, sifat baik maupun
jahat yang ada pada seseorang tidak dapat diubah.

Teori nativisme ini juga memiliki konsekuensi pandangan, dimana seseorang yang
dilahirkan baik maka seterusnya akan tetap baik, dan begitu pula sebaliknya dimana jika
seseorang dilahirkan jahat maka akan seterusnya tetap jahat. Pada teori ini, sifat tersebut tidak
dapat diubah baik oleh pendidikan maupun lingkungannya berada.Hal ini pun menimbulkan
pandangan pesimistis pada bidang pendidikan, dimana adanya pandangan bahwa pendidikan
tidak berdaya untuk menghadapi perkembangan manusia yang ada. Dengan demikian, terdapat
pertentangan dengan kenyataan yang ada di lingkungan, dikarenakan sejak zaman dahulu
hingga saat ini banyak orang berusaha mendidik generasi mudanya melalui pendidikan sebagai
hal yang dapat, perlu, dan harus dilakukan.
Oleh sebab itulah, teori nativisme yang ada tidak bisa diterima oleh para ahli. Hal
tersebut dikarenakan teori ini tidak dapat dipertahankan maupun dipertanggungjawabkan di
dalam lingkungan yang ada saat ini.
3. Teori Naturalisme
Teori perkembangan manusia ketiga yang dikemukakan oleh J. J. Rousseau adalah
Teori Naturalisme. Pada teori ini, beliau mengemukakan pendapatnya bahwa semua anak
adalah baik ketika baru datang dari tangan sang pencipta, namun semua menjadi buruk di
tangan manusia.Aliran teori ini juga dapat disebut sebagai aliran negativisme, hal tersebut
dikarenakan pendidik memiliki kewajiban untuk membiarkan pertumbuhan anak didik dengan
sendirinya maupun diserahkan kembali pada lingkungannya.
Pernyataan di atas memiliki makna bahwa seorang anak tidak memerlukan pendidikan,
namun yang diperlukan adalah untuk seorang pendidik menyerahkan anak tersebut ke alam,
agar pembawaan yang baik sejak lahir tersebut tidak menjadi rusak dengan adanya proses
kegiatan pendidikan yang dilakukan tersebut.Teori Naturalisme ini memiliki anggapan bahwa
alam lah yang menjadi faktor penting dalam pendidikan seorang anak, yang membuat anak
tersebut bukanlah hasil bentukan dari pendidikan yang didapatkan di sekolah formal melainkan
alam.
4. Teori Konvergensi
Teori perkembangan manusia keempat yang dikemukakan oleh William Stern adalah
Teori Konvergensi. Teori ini sendiri merupakan sebuah gabungan diantara dua teori
perkembangan manusia, yaitu teori nativisme serta teori empirisme.
Pada teori konvergensi ini dikemukakan bahwa pembawaan serta pengalaman pada
perkembangan manusia memiliki peran penting. Dimana, antara lingkungan orang tersebut
berada dengan bakat yang dimiliki sejak lahir saling mempengaruhi satu sama lain.Teori ini
juga mengatakan, bahwa setiap individu telah memiliki bakat, akan tetapi agar dapat
berkembang bakat tersebut harus berada atau menemukan lingkungan yang sesuai dengan
individu tersebut.
Selain bakat yang dimiliki, ada juga pertimbangan mengenai kematangan seseorang.
Dimana walaupun bakat yang dimiliki individu tersebut sudah menemukan lingkungan yang
tepat belum tentu bisa berkembang jika belum adanya kematangan.
Contohnya sendiri dapat kita lihat pada seorang anak berumur enam bulan, dimana dia
belum dapat berjalan walaupun hidup di lingkungan manusia lainnya karena belum adanya
kematangan tersebut.
Untuk mempelajari mengenai bakat yang dimiliki oleh manusia, serta berbagai
keistimewaan lainnya, Grameds dapat menjadikan buku Menjadi Manusia Istimewa sebagai
referensi pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan manusia meliputi perubahan-perubahan yang meliputi aspek fisik,
intelektual, sosial, moral, bahasa, emosi dan perasaan, minat, motivasi, sikap, kepribadian,
bakat, dan kreativitas. Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor
umum yang mempengaruhi proses perkembangan pribadi seseorang dengan menekankan pada
hubungan antara kepribadian dan perkembangan. Definisi psikologi perkembangan oleh para
ahli mencakup seluruh masa hidup manusia, mulai dari bayi hingga masa dewasa. Teori
psikodinamik menjelaskan hakikat serta perkembangan kepribadian seseorang, dengan
mengacu pada konflik-konflik yang terjadi pada masa kanak-kanak dan faktor individual yang
ada sejak lahir serta pengalaman emosional dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.iainponorogo.ac.id/489/2/LAYOUT%20Buku%20Kayyis_cetak.pdf
https://www.kompasiana.com/amp/nafilahsa/5d86e86a0d82306b6a3fb6f2/teori-psikologi-
perkembangan#amp_ct=1677938853042&amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=167793877586
81&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com
http://eprints.umsida.ac.id/1274/1/PSI%20Perkmbngn.pdf
https://sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/20
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-
ERNAWULAN_SYAODIH/PSIKOLOGI_PERKEMBANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai