Anda di halaman 1dari 9

KEUTAMAAN

MEMBACA AL-QURAN
1. MENDAPATKAN PAHALA

‫سنَة‬
َ ‫والح‬
َ ،‫سنَة‬َ ‫َمنْ قَ َرأ َح ْرفا ً ِمنْ ِكتاب هللا فَلَهُ َح‬
‫ف‬ٌ ِ‫أل‬ : ْ‫ول ِكن‬ ،‫رف‬ ٌ ‫ألم َح‬ :‫ال أقول‬  ،‫ش ِر أ ْمثَالِها‬ ْ ‫بِ َع‬
‫ف‬ ٌ ‫ و ِمي ٌم َح ْر‬،‫ف‬ٌ ‫ والَ ٌم َح ْر‬،‫ف‬
ٌ ‫َح ْر‬
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab
Allah (Al-Qur`ān) maka baginya satu pahala kebaikan,
dan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan
menjadi sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan
bahwa alif lām mīm itu satu huruf, akan tetapi alif satu
huruf, lām satu huruf, dan mīm satu huruf.” 
1. MENDAPAT SYAFAAT(PERTOLONGAN) DARI AL-QUR’AN

‫ْأ‬ َ ‫ا ْق َر ُءوا ْالقُ ْر‬


‫آن فَِإنَّهُ يَ تِى يَ ْو َم‬
‫ص َحابِ ِه‬ْ ‫ْالقِيَا َم ِة َشفِي ًعا َأل‬
“Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia
akan datang pada hari kiamat sebagai
pemberi syafa’at kepada orang yang
membacanya.” (HR. Muslim)
3. MENDAPAT NIKMAT (DERJAT) KENABIAN, HANYA
SAJA TIDAK DIBERI WAHYU

Barang siapa yang membaca (hafal) Al-


Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki
derajat kenabian, hanya saja tidak
diwahyukan padanhya.” (HR. Al-Hakim)
5. DIKATEGORIKAN SEBAGAI
ORANG YANG BAIK SECARA
LAHIR DAN BATIN

“ Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti 


buah sitrun (Citrus medica) yang baunya harum dan rasannya
sedap. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-
Qur’an seperti buah kurma, tidak berbau dan rasannya manis.
Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti
sekuntum bunga, baunya harum dan rasannya pahit. Perumpamaan
orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah
hanzhalah (Colocynth) tidak berbau dan rasannya pahit”.
( Al- Bukhari dan Muslim)
6. TERMASUK DALAM GOLONGAN YANG
TERBAIK

ُ‫آن و َعلَّ َمه‬


َ ‫َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم القُ ْر‬
“Sebaik-baik kalian adalah siapa yang
mempelajari al-Quran dan
mengajarkannya.” (Al-Bukhari)
7. MENDAPAT KEDUDUKAN YANG
TINGGI DISURGA

ْ‫ق َو َرتِّل‬ َ ‫ت‬ ْ‫ار‬‫و‬َ ‫ْأ‬‫ر‬َ ْ


‫ق‬ ‫ا‬ ‫آن‬
ِ ْ‫ر‬ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫اح‬ ِ ‫ص‬َ ِ‫يُقَا ُل ل‬
ِ
‫ك‬َ َ‫ت تُ َرتِّ ُل فِى ال ُّد ْنيَا فَِإ َّن َم ْن ِزل‬ َ ‫َك َما ُك ْن‬
‫آخ ِر آيَ ٍة تَ ْق َرُؤ هَا‬ ِ ‫ِع ْن َد‬
Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan)
al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah
sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena
kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca
(hafal).” (Muttafaq Alaih)
ً ‫ب أ ْقواما‬
ِ ‫إن هللاَ يَرف ُع بهذا ال ِكتا‬
َ ‫ض ُع به آ َخ ِر‬
‫ين‬ َ َ ‫وي‬
“Sesungguhnya Allah mengangkat dengan
kitab Al-Qur’an ini beberapa kaum dan juga
dengan kitab Al-Qur’an ini Allah
merendahkan yang lainnya.” (HR. Muslim)
‫آن َع ْن ِذ ْك ِري َو َم ْسَألَتِي َأ ْعطَ ْيتُهُ‬‫َم ْن َش َغلَهُ قِ َرا َءةُ ْالقُرْ ِ‬
‫آن َعلَى َساِئ ِر ْالكَاَل ِم‬ ‫ض ُل ْالقُرْ ِ‬
‫ين َوفَ َ‬
‫ب السَّاِئ ِل َ‬ ‫ض َل ثَ َوا ِ‬‫َأ ْف َ‬

Anda mungkin juga menyukai