Babu Fadli Qiraatil qur’ani : ‫ سمِعتُ رسو َل هَّللا ِ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم يقو ُل‬: ‫عن َأبي
ي ِه وسَ لَّم يقو ُل‬: ‫عن َأبي ُأما َم َة رضي هَّللا عن ُه قال‬
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Swt
Alquran merupakan kalam Allah SWT, mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Membaca
Alquran juga merupakan salah satu ibadah kepadaNya.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Swt
Alquran bukan hanya sebagai kitab yang perlu kita imani,
namun Alquran juga sebagai petunjuk agar bisa menjalani
hidup di jalan yang benar.
Al-qur’an sering kita sandingkan dengan Al-karim,
Maknanya adalah mulia,,,
Jadi apapun dan siapapun yang disandingkan dengan Al-
Qur’an pasti menjadi mulia
1. Malaikat
2. Malam
3. bulan
4. Manusia
5. Kota
6. kertas
Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-
Nawawi dalam kitabnya, Riyaadhus-Shaalihiin, membuat
bab khusus tentang Keutamaan Membaca Al-Qur'an, di
antaranya:
Pertama, Al-Qur’an akan menjadi syafaat atau penolong di
hari kiamat untuk para pembacanya.
‫ْأ‬
‫حاب ِه » رواه مسلم‬ ِ ْ‫« ا ْقرَ ُؤ ا القُرْ آنَ فِإ َّن ُه َي تي ي َْوم القيام ِة َشفِيعا ً ألص‬ ٌ
« ‫متفق عليه‬ ٌ ‫َواٌلَذِي َيقُرا ٌ القُرانَ َو َي َت َتع َت ُع فِيه َوه َُو عَ لَي ِه َش‬
» ‫اق َله اَجَ ران‬
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an,
bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam
akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.”
kiamat.” (HR. Muslim); (HR. Bukhari Muslim);
Kedua, orang yang mempelajari dan mengajarkan Al- Kelima, Al-Qur’an dapat meningkatkan derajat kita di mata
Qur’an merupakan sebaik-baik manusia. Allah.
« : ‫ قا َل رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم‬: ‫عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ هَّللا عن ُه قال‬ ‫ « ِإنَّ هَّللا‬: ‫ب رضي هَّللا عن ُه َأنَّ ال َّن ِبيَّ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم قال‬ ِ ‫عن عمرَ بن الخطا‬
‫َخير ُكم َمنْ َتعَ لَّ َم القُرْ آنَ َوعلَّم ُه » رواه البخاري‬ َ ً ‫َأ‬
‫ير َف ُع ِبهذا الكتاب قواما ويضَ ُع ِب ِه آخرين » رَ َواهُ مُسْ لِ ُم‬ َ
Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik- Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda,:
baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan “Sesungguhnya Allah SWT. akan mengangkat derajat suatu
mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi); kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula
Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim);
Ketiga, untuk orang-orang yang mahir membaca Al-Qur’an, Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Swt
maka kelak ia akan bersama para malaikat-Nya;
‫ « الَّذِي‬: ‫ قال رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم‬: ‫قالت‬ ْ ‫عن عائشة رضي هَّللا عنها‬ Dengan melihat keutamaan membaca Alquran bagi
‫متفق عليه‬ ٌ » ‫ يَقرَ ُأ القُرْ آنَ َوهُو ما ِه ٌر ِب ِه معَ ال َّس َفر ِة الكرَ ِام البررَ ِة‬. kehidupan kita dunia dan diakhirat ini, alangkah meruginya
Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, jika kita meninggalkannya. Mari kita luangkan waktu
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir sejenak untuk membacanya meskipun hanya satu ayat
membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat dalam sehari.
yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim); Riyadhus Shalihin Bab 180. Kitab Fadhail -Berbagai Fadhilah
Atau Keutamaan- Keutamaan Membaca Al-Quran
Keempat, untuk mereka yang belum lancar dalam
membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, tidak boleh : ‫ سمِعتُ رسو َل هَّللا ِ صَ لّى هللاُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم يقو ُل‬: ‫عن َأبي ُأما َم َة رضي هَّللا عن ُه قال‬
‫ْأ‬
bersedih, sebab Allah tetap berikan dua pahala. ‫حاب ِه » رواه مسلم‬ ِ ْ‫ « ا ْقرَ ُؤ ا القُرْ آنَ فِإ َّن ُه َي تي ي َْوم القيام ِة َشفِيعا ً ألص‬.

988. Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, katanya: “Saya
mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda:
“Bacalah olehmu semua akan al-Quran itu, sebab al-Quran
itu akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang
dapat memberikan syafaat -yakni pertolongan- kepada
orang-orang yang memilikinya.” (Riwayat Muslim)
Maksudnya kata “memilikinya” ialah membaca al-Quran
yang dilakukan dengan mengingat-ingat makna dan
kandungannya lalu mengamalkan isinya, mana-mana yang
merupakan perintah dilakukan dan yang merupakan
larangan dijauhi.
‫ِعت رسول هَّللا ِ صَ لّى هللاُ عَ لَ ْي ِه‬
ُ ‫ سم‬: ‫بن سَمعانَ رضيَ هَّللا عن ُه قال‬
ِ ‫اس‬
ُ ُ ‫َأ‬
‫آن َو هْ لِ ِه الذِين كانوا يعْ مَلونَ ِب ِه في الدُّنيَا‬ ُ ْ
ِ ْ‫ «يُْؤ تى ْيو َم القِيام ِة بالقر‬: ‫وسَ لَّم يقو ُل‬
‫ان عَ نْ صاح ِِب ِهمَا » رواه مسلم‬ ِ َّ‫ تحَ اج‬، َ‫ َتقدُم ُه سورة الب َقرَ ِة َوآل عِ مرَ ان‬.
989. Dari an-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu anhu,
katanya: “Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi
wasalam bersabda: “Al-Quran itu akan didatangkan pada
hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli al-Quran yaitu
orang-orang yang mengamalkan al-Quran itu di dunia,
didahului oleh surat al-Baqarah dan surat ali-Imran. Kedua
surat ini menjadi hujah untuk keselamatan orang yang
mempunyainya -yakni membaca, memikirkan dan
mengamalkan-. (Riwayat Muslim)
َ ‫ قا َل رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللاُ عَ لَ ْي ِه‬: ‫وعن عثمانَ بن عفانَ رضيَ هَّللا عن ُه قال‬
: ‫وس لَّم‬
‫ « َخير ُكم َمنْ َتعَ لَّ َم القُرْ آنَ َوعلَّم ُه رواه البخاري‬.
990. Dari Usman bin Affan radhiyallahu anhu, katanya: rasanyapun enak dan perumpamaan orang mu’min yang
“Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Sebaik- tidak suka membaca al-Quran ialah seperti buah kurma,
baik engkau semua ialah orang yang mempelajari al-Quran tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun
dan mengajarkannya pula -kepada orang lain-.” (Riwayat perumpamaan orang munafik yang suka membaca al-
Bukhari) Quran ialah seperti minyak harum, baunya enak sedang
rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak
‫ « الَّذِي‬: ‫ قال رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم‬: ‫قالت‬ ْ ‫وعن عائشة رضي هَّللا عنها‬ suka membaca al-Quran ialah seperti rumput hanzhalah,
‫ والذي يقرَ ُأ القُرْ آنَ وي َت َتعْ َت ُع‬، ‫يَقرَ ُأ القُرْ آنَ َوهُو ما ِه ٌر ِب ِه معَ ال َّس َفر ِة الكرَ ِام البررَ ِة‬ tidak ada baunya dan rasanyapun pahit.” (Muttafaq ‘alaih)
ٌ
‫متفق عليه‬ » ‫اق له أجْ ران‬ ٌّ ‫ فِي ِه َوهُو علي ِه َش‬.
َّ‫ « ِإن‬: ‫ب رضي هَّللا عن ُه َأنَّ ال َّن ِبيَّ صَ لّى هللاُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم قال‬ِ ‫وعن عمرَ بن الخطا‬
991. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, katanya: “Rasulullah ‫آخرين » رواه مسلم‬ َ ‫هذا الكتاب َأقواما ً ويضَ ُع ِب ِه‬ َ ‫ هَّللا ير َف ُع ِب‬.
shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Orang yang membaca
al-Quran dan ia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka 993. Dari Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu
ِ َّ‫وعَ ن ال َّنو‬
ia adalah beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda:
sangat berbakti, sedang orang yang membacanya al-Quran “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum
dan ia berbolak-balik dalam bacaannya -yakni tidak lancar- dengan adanya kitab al-Quran ini -yakni orang-orang yang
juga merasa kesukaran di waktu membacanya itu, maka ia beriman- serta menurunkan derajatnya kaum yang lain-lain
dapat memperoleh dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih) dengan sebab al-Quran itu pula -yakni yang menghalang-
halangi pesatnya Islam dan tersebarnya ajaran-ajaran al-
‫ قال رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه‬: ‫وعن َأبي موسى األ ْشعريِّ رضي هَّللا عن ُه قال‬ Quran itu-.” (Riwayat Muslim)
ٌْ‫وطع ُمهَا حلو‬ َ ٌ‫ ريحهَا َطيِّب‬: ‫المؤمن الَّذِي ي ْقرَ ُأ القرآنَ مث ُل اُأل ْترُجَّ ِة‬
ِ ‫ « م َث ُل‬: ‫وسَ لَّم‬
ْ ‫ُأ‬
، ٌ‫ ال ِريح لهَا وطعْ ُمهَا حلو‬: ‫المؤمن الَّذي ال َي ْقرَ القُرْ آنَ َكم َث ِل ال َّتمر ِة‬ ‫ وم َث ُل‬، َ‫ « ال حَ سَ د‬: ‫وعن ابن عمر رضي هَّللا عنهما عن ال َّن ِبيِّ صَ لّى هللاُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم قال‬
ِ ِ
‫ و َم َث ُل‬، ُّ‫وطعْ ُمهَا مر‬ َ ٌ‫ ِريحها َطيّب‬: ‫وم َث ُل ال ُم َنافِق الذي َي ْقرَ ُأ القرْ آنَ َكم َث ِل الرِّ يحا َن ِة‬ ‫ َور ُج ٌل‬، ‫َار‬ ِ َّ‫فهو يقو ُم ِب ِه آنا َء الل‬
ِ ‫يل وآ َنا َء ال َّنه‬ َ ، َ‫ ر ُج ٌل آ َتاهُ هَّللا القُرآن‬: ‫إالُّ في اث َن َتيْن‬
ٌ
‫متفق‬ ِ ‫ال ُم َناف ِِق الذي ال َي ْقرَ ُأ القرآنَ َكم‬
» ٌّ‫ َل ْيسَ َلها ِري ٌح َو َطع ُمهَا مُر‬: ‫َثل الحَ ْن َظلَ ِة‬ ‫متفق عليه‬ٌ » ‫النهار‬
ِ ‫ فهُو ُي ْنفِق ُه آ َنا َء اللَّي ِْل َوآ َنا َء‬، ‫ آ َتاهُ هَّللا ماال‬.
‫ عليه‬.
994. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma dari Nabi
992. Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu anhu, katanya: shalallahu alaihi wasalam, sabdanya: “Tidak dihalalkanlah
“Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: dengki itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu:
“Perumpamaan orang mu’min yang suka membaca al- Orang yang diberi kepandaian oleh Allah dalam hal al-
Quran ialah seperti buah jeruk utrujah, baunya enak dan Quran, lalu ia berdiri dengan al-Quran itu -yakni membaca
sambil memikirkan dan juga mengamalkannya- di waktu
malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh
Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam
dan siang -untuk kebaikan-.” (Muttafaq ‘alaih)
، ِ‫ َكانَ رَ ج ٌل َي ْقرَ ُأ سور َة ال َكهْف‬: ‫ب رضيَ هَّللا عَنهما قال‬
‫ وجع َل َفرسُه ي ْنفِر‬، ‫ْن َفتَغَ َّشته سَ حَ اب ٌَة َفجَ عَ لَت َتدنو‬
َ‫ « تِلك‬: ‫ َف َذ َكرَ له ذلكَ فقال‬. ‫ َفلَمَّا َأصبح َأ َتى ال َّن ِبيَّ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم‬. ‫مِنها‬
ٌ
‫متفق عليه‬ ِ ُ‫لت للق‬
» ‫رآن‬
995. Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, katanya:
“Ada seorang lelaki membaca surat al-Kahfi dan ia
mempunyai seekor kuda yang diikat dengan dua utas tali,
kemudian tampaklah awan menutupinya. Awan tadi
mendekat dan kuda itu lari dari awan tersebut. Setelah pagi
datang, orang itu mendatangi Nabi shalallahu alaihi
wasalam menyebutkan apa yang terjadi atas dirinya itu.
Beliau shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda: “Itu adalah
sakinah -ketenangan yang disertai oleh malaikat- yang
turun untuk mendengarkan bacaan al-Quran itu.”
(Muttafaq ‘alaih) Dalam Hadisnya Zaid bin Tsabit
radhiyallahu anhu, katanya: “Saya berada di samping
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, lalu beliau ditutupi
oleh sakinah.” Yang dimaksudkan ialah ketenangan ketika
ada wahyu turun pada beliau. Di antaranya lagi ialah
Hadisnya Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu: “Tidak jauh
bahwa sakinah itu terucapkan pada lisannya Umar
radhiyallahu anhu” Ada yang mengatakan bahwa sakinah
ialah kedamaian dan ada yang mengatakan kerahmatan.
ْ‫ من‬: ‫ قال رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللاُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم‬: ‫وعن ابن مسعو ٍد رضيَ هَّللا عن ُه قا َل‬ ‫ حديث‬: ‫ والترْ مذي وقال‬، ‫َفإنَّ م ْن ِز َل َتكَ عِ ْند آخ ِِر آي ٍة َت ْقرَ ُؤ هَا » رواه أبو داود‬
، ٌ‫ الم حَ رف‬: ‫عشر َأم َثالِهَا ال َأقول‬ ‫َأ‬
ِ ‫ والحس َن ُة ِب‬، ‫قر حرْ فا ً مِنْ كتاب هَّللا ِ فلَ ُه حس َن ٌة‬ ‫ حسن صحيح‬.
‫ حديث‬: ‫ و ِم َي ٌم حرْ فٌ » رواه الترمذي وقال‬، ٌ‫ وال ٌم حرْ ف‬، ٌ‫ لِفٌ حرْ ف‬: ‫َولكِن‬ ‫َأ‬
‫ حسن صحيح‬. 998. Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiallahu
‘anhuma dari Nabi shalallahu alaihi wasalam, sabdanya:
ٍ ‫از‬ ِ َ‫بن ع‬
ِ ‫وعن البُراء‬
ِ 996. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, katanya: “Dikatakanlah -nanti ketika akan masuk syurga- kepada
‫ي‬‫ن‬َ َ
‫ط‬ َ
‫ش‬ ‫ب‬ ٌ
‫َربوط‬ ‫َوعِ ْندَه َفرسٌ م‬ “Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: orang yang mempunyai al-Quran -yakni gemar membaca,
ِ ِ
“Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah - mengingat-ingat kandungannya serta mengamalkan isinya-:
ْ ‫ ال َّسكِي َن ُة َت َن َّز‬. yakni al-Quran-, maka ia memperoleh satu kebaikan, “Bacalah dan naikilah derajatmu -dalam syurga- serta
sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali tartilkanlah -yakni membaca perlahan-lahan- sebagaimana
lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif engkau mentartilkannya dulu ketika di dunia, sebab
lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam sesungguhnya tempat kedudukanmu adalah pada akhir
satu huruf dan mim juga satu huruf.” Diriwayatkan oleh ayat yang engkau baca,” maksudnya kalau membaca
Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits seluruhnya adalah tertinggi kedudukannya dan kalau tidak,
hasan shahih. tentulah di bawahnya itu menurut kadar banyak sedikitnya
bacaan. Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan
َّ‫ «إن‬: ‫ قال رسو ُل هَّللا ِ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه وسَ لَّم‬: ‫عباس رضيَ هَّللا عنهما قال‬ ٍ ‫ابن‬
ِ ‫وعن‬
ِ Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits
: ‫ب » رواه الترمذي وقال‬ ِ ‫الخ ِر‬ َ ‫ت‬ ِ ُ‫الَّذي لَيس في جَ ْوفِ ِه َشيْ ٌء مِنَ الق‬
ِ ‫رآن كالبي‬ hasan shahih
‫ حديث حسن صحيح‬.
997. Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, katanya:
“Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang dalam hatinya tidak ada
sesuatu apapun dari al-Quran -yakni tidak ada sedikitpun
dari ayat-ayat al-Quran yang dihafalnya,- maka ia adalah
seperti rumah yang musnah -sunyi dari perkakas-.”
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan
bahwa ini adalah hadits hasan shahih.
‫عن النبيِّ صَ لّى هللا ُ عَ لَ ْي ِه‬ ِ ‫العاص رضي هَّللا عَنهما‬ ِ ‫بن عَ مْ رو بن‬ ِ ِ ‫وعن عب ِد هَّللا‬
، ‫ ا ْقرْأ َوارْ َت ِق َورَ ِّت ْل َكما ُك ْنتَ ُترَ ِّت ُل في ال ُّد ْنيَا‬: ‫آن‬ِ َ‫ر‬ ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫ِصاح‬ ‫ل‬ ‫ل‬
ُ ‫ « ُي َقا‬: ‫وسَ لَّم قال‬