Berikut ini akan kami sebutkan keutamaan membaca Alquran:
1. Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: خَ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم ْالقُرْ آنَ َو َعلَّ َمه “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari) Hal itu dikarenakan Alquran adalah firman Allah Rabbul ‘aalamin. Alquran merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik di sisi Allah Ta’ala. 2. Alquran adalah sebaik-baik ucapan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran.” (QS. Az Zumar: 23) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ُأل « ٌضالَلَة َ ور ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُكلُّ بِ ْد َع ٍة ِ ث ِكتَابُ هَّللا ِ َو َخ ْي ُر ْالهُدَى هُدَى ُم َح َّم ٍد َو َشرُّ ا ُم ِ » َأ َّما بَ ْع ُد فَِإ َّن َخ ْي َر ْال َح ِدي “Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim) Imam Syafi’i dan ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Alquran merupakan dzikr yang paling utama. 3. Orang yang mahir membaca Alquran akan bersama para malaikat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ِ ق لَهُ َأجْ َر ان ٌّ آن َم َع ال َّسفَ َر ِة ْال ِك َر ِام ْالبَ َر َر ِة َوالَّ ِذي يَ ْق َرُأ ْالقُرْ آنَ َويَتَتَ ْعتَ ُع فِي ِه َوهُ َو َعلَ ْي ِه َشا ِ ْْال َما ِه ُر بِ ْالقُر “Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim) Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Alquran mendapatkan dua pahala adalah hasil dari membaca Alquran dan karena telah bersusah payah untuknya. 4. Orang yang membaca Alquran diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لr ِ َرْ آنَ َك َمثrُ َرُأ ْالقr ْؤ ِم ِن الَّ ِذي اَل يَ ْقr ُل ْال ُمrَطيِّبٌ َو َمث َ طيِّبٌ َوطَ ْع ُمهَا َ َمثَ ُل ْال ُمْؤ ِم ِن الَّ ِذي يَ ْق َرُأ ْالقُرْ آنَ َك َمثَ ِل اُأْل ْت ُر َّج ِة ِري ُحهَا ُلrَرٌّ َو َمثrrا ُمrrَا طَيِّبٌ َوطَ ْع ُمهrrَ ِة ِري ُحهrَ ُل ال َّر ْي َحانrَرْ آنَ َمثrrُ َرُأ ْالقrق الَّ ِذي يَ ْق ِ ِافrrَ ُل ْال ُمنrَالتَّ ْم َر ِة اَل ِري َح لَهَا َوطَ ْع ُمهَا ح ُْل ٌو َو َمث )ْس لَهَا ِري ٌح َوطَ ْع ُمهَا ُمرٌّ (البخاري َ ق الَّ ِذي اَل يَ ْق َرُأ ْالقُرْ آنَ َك َمثَ ِل ْال َح ْنظَلَ ِة لَي ِ ِْال ُمنَاف “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim) 5. Alquran akan memberi syafaat kepada pembacanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ا ْق َر ُءوا ْالقُرْ آنَ فَِإنَّهُ يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِيعًا َأِلصْ َحابِ ِه “Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim) 6. Membaca satu atau dua ayat Alquran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabat: ْ ْأ ْ َأيُّ ُك ْم ي ُِحبُّ َأ ْن يَ ْغ ُد َو ُك َّل يَوْ ٍم ِإلَى ب « . » ع َر ِح ٍمr ِ rيق فَيَ تِ َى ِم ْنهُ بِنَاقَتَي ِْن َكوْ َما َوي ِْن فِى َغي ِْر ِإ ْث ٍم َوالَ قَط ِ ُِط َحانَ َأوْ ِإلَى ْال َعق ٌرrْ َّل َخيr َّز َو َجrَب هَّللا ِ ع ِ اrَْج ِد فَيَ ْعلَ َم َأوْ يَ ْق َرَأ آيَتَي ِْن ِم ْن ِكت ِ قَا َل « َأفَالَ يَ ْغدُو َأ َح ُد ُك ْم ِإلَى ْال َمس. ك َ ِفَقُ ْلنَا يَا َرسُو َل هَّللا ِ نُ ِحبُّ َذل ث َوَأرْ بَ ٌع خَ ْي ٌر لَهُ ِم ْن َأرْ بَ ٍع َو ِم ْن َأ ْعدَا ِد ِه َّن ِمنَ اِإل بِ ِل ٍ َث َخ ْي ٌر لَهُ ِم ْن ثَال ٌ َ » لَهُ ِم ْن نَاقَتَي ِْن َوثَال. “Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya membawa dua onta yang besar punuknya tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali silaturrahim?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.” Beliau bersabda: “Tidak adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid, lalu ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal itu lebih baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik daripada tiga ekor onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta dan (jika lebih) sesuai jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim) 7. Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Alquran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ُ ةrيَ ْتهُ ُم الرَّحْ َمr ِك ْينَةُ َوغ َِشrالسَّ ت َعلَ ْي ِه ُم ْ َ َزلrَوْ نَهُ بَ ْينَهُ ْم ِإالَّ نrَاب هللاِ َويَتَدَا َر ُسَ ت هللاِ يَ ْتلُوْ نَ ِكت ِ ْت ِم ْن بُيُو ٍ َما اجْ تَ َم َع قَوْ ٌم فِي بَ ْي َُو َحفَّ ْتهُ ُم ْال َمالَِئ َكةُ َو َذ َك َرهُ ُم هللاُ فِ ْي َم ْن ِع ْن َده “Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim) 8. Karena kemuliaan Alquran, tidak pantas bagi yang telah menghapalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”, tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ت آية َكيْتَ وكيْتَ بل هو نُ ِّس َي ُ َال يقُلْ أحْ دُكم نِسي “Janganlah salah seorang di antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, bahkan ayat itu telah dilupakan.” (HR. Muslim) Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal itu karena ucapan “saya lupa” terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat Alquran yang dihapalnya sehingga ia pun melupakannya.” 9. Membaca satu huruf Alquran akan memperoleh sepuluh kebaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ف ٌ ْرrrف َواَل ٌم َح ٌ rِف َولَ ِك ْن َأل ٌ ْرrrف َحr ٌ ْرrrو ُل الم َحrrُا اَل َأقrrَ ِر َأ ْمثَالِهrب هَّللا ِ فَلَهُ بِ ِه َح َسنَةٌ َو ْال َح َسنَةُ بِ َع ْش ِ َم ْن قَ َرَأ َحرْ فًا ِم ْن ِكتَا ف ٌ َْو ِمي ٌم َحر “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)