“Bacalah al-Quran, karena al-Quran akan datang pada hari kiamat kelak memberi syafa’at (pembelaan)
bagi para pembacanya” (HR. Muslim, dari dari Abu Umamah al-Bahili ra.)
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat (derajat) suatu kaum (menuju kemuliaan) dengan al-Quran ini
dan dengannya pula Allah akan menjatuhkan kaum yang lain (menuju kehinaan)” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya kami telah menurunkan al-Quran dan kami pasti akan menjaganya” (QS. Al-Hijr [15]: 9)
ْأ
ٍ اَل َي تِي ِه ا ْل َباطِ ل ُ مِنْ َب ْي ِن يَدَ ْي ِه َواَل مِنْ َخ ْلفِ ِه َت ْن ِزيل ٌ مِنْ َحك
ِيم َحمِي ٍد
“Tidak datang padanya (al-Quran) kebatilan dari sebelum dan sesudahnya, diturunkan dari Dzat yang
Maha Bijak dan Terpuji” (QS. Fushilat [41]: 42)
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (al-Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan.
Sedangkan satu kebaikan akan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan “alif
lam mim” adalah satu huruf. Akan tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga satu
huruf” (HR. at-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, dan ini adalah hadits shahih)
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-ra’du [13]: 28)
ا ْق َرْأ ِك َتا َب َك َك َفى ِب َن ْفسِ َك ا ْل َي ْو َم َعلَ ْي َك َحسِ ي ًبا
“Bacalah kitabmu (al-Quran), cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai hisaban atas dirimu” (QS. Al-
Isra’ [17]: 14)
“Sesungguhnya orang yang dalam hatinya tidak ada al-Quran sedikitpun (yang dihafal) bagaikan rumah
yang akan roboh” (HR. Muslim, dari Aisyah, Ummul Mukminin ra.)
ريح
َ مثل المؤمن الذي ال يقرأ القرآن مثل التمرة طعمها طيب وال,طيب وريحها طيب ٌ مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل األترجة طعمها
الر ْيحانة ريحها طيب وطعمها ُم ٌّر ومثل المنافق الذي ال يقرأ القرآن مثل الحنظلة وطعمها ُم ٌّر
َ ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل,لها
ريح لها
َ وال
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca al-Quran seperti buah utruja, rasanya enak dan harum.
Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca al-Quran seperti buah kurma, rasanya enak tetapi
tidak harum. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Quran seperti buah raihanah,
baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca al-Quran seperti
buah handzalah, baunya tidak harum dan rasanya pahit” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Peliharalah (hafalan) al-Quran)! Sebab, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya,
sesungguhnya al-Quran lebih cepat lepasnya (dari ingatan) daripada lepasnya unta dari tambatannya”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari ra.)
“Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya”
(HR. Bukhari dari Utsman bin Affan ra.)
“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat” (HR. Bukhari dari Abdullah bin ‘Amr ra.)
َ ش ِري َع ٍة مِنَ اَأْل ْم ِر َفا َّتبِ ْع َها َواَل َت َّتبِ ْع َأهْ َو
َاء الَّذِينَ اَل َي ْعلَمُون َ ُث َّم َج َع ْل َنا َك َعلَى
“Kemudian, Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan dan hukum) dari agama
itu (Islam), maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau mengikuti keinginan orang-orang yang
tidak mengetahui (bodoh terhadap syariat)” (QS. Al-Jatsiyah [45]: 18)