Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna,
perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan
Tuhannya dan pemberi syafa’at (penolong) baginya pada hari Kiamat. Allah SWTtelah menjamin bagi
siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan
tidak celaka di akhirat, dan terdapat dalam firman-Nya: “…. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, ia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS Thaha:123)
Perumpamaan mukmin yg membaca Al-Qur’an: Diriwayatkan dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari
radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda : “
1) Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Al-Atrujah,
aromanya harum dan rasanya enak.
2) Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah Kurma, yang
tidak beraroma sedang rasanya enak dan manis.
3) Perumpamaan orang munafik yang rajin membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Raihanah,
aromanya wangi sedang rasanya pahit.
4) Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah
Hanzhalah, tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (HR. Bukhari no. 5427, HR. Muslim
no. 797)