Anda di halaman 1dari 51

F

1
HADITS KE 1
Keutamaan niat karena Allah Ta’ala

ََ‫عَنَ َأَمَيَ َالَمَ َؤمَنَيَ َأَبَ َحَفَصَ َعَمَرَ َبَنَ َالَطَابَ ََرضَيَ َالل‬
ََ‫ َ"إََِّنا َالَعَمَال‬:َ‫ َيَقَ َول‬jَ َ‫ َسَعَتَ ََرسَ َولَ َالل‬:َ‫عَنَهَ َقَال‬
ََ‫ َفَمَنَََكَانَتَ َهَجََرتَهَ َإَل‬،‫ َ َوإَّنَا َلَكَ َِل َامََرئَ َمَا َنََوى‬،َ‫بَالنَِيَات‬
ََ‫ َ َومَنَََكَانَتَ َهَجََرتَه‬،َ‫اللَ ََوَرسَ َولَهَ َفَهَجََرتَهَ َإَلَ َاللَ ََوَرسَ َولَه‬
َ."َ‫لَدَنَيَاَيَصَيَبَهَاَأَوََامََرأَةََيَنَكَحَهَا َفَهَجََرتَهََإَلَ َمَا َهَاجَرََإَلَيَه‬
.َ‫َرَواهََالبخاريََومسلم‬
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar Bin Al Khaththab
Radhiyallahu Anhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya
setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. Barang siapa yang hijrah karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan RasulNya, maka
hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan RasulNya. Dan
barang siapa yang hijrah karena dunia yang
dikehendakinya atau wanita yang ingin dinikahinya maka

2 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan”.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadits pertama:

1. Hadis ini menunjukan bahwa niat sangat penting,


terutama didalam masalah ibadah.
2. Suatu amal ibadah tidak benar atau diterima kecuali
dengan niat.
3. Niat membedakan antara ibadah yang satu dengan yang
lainya.
4. Niat membedakan antara kebiasaan dan ibadah
seseorang, kebiasaan menjadi ibadah disebabkan niat
karena Allah SWT.
5. Hadis ini menunjukkan bahwa niat hanya ditunjukan
untuk Allah azza wajalla.

HADITS KE 2
Keutamaan membaca Alquran

َjَ َ‫َسَعَتَ ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫عَنَ َأب َأمَامةَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَ َقال‬
ََ‫"اقَرءَوا َالَقرآنَ َفَإنهَ َيأتَ َي ومَ َالَقَيَامَةَ َشفيَعا‬:َ‫يَقَ َول‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫لَصحَابه‬
Dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu berkata : Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 3
bersabda: “Bacalah olehmu sekalian Alquran, karena ia
akan datang sebagai pembawa syafaat (pertolongan) di
hari kiamat kepada yang memilikinya (membaca dan
menghafalnya)”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua:

1. Hadis ini menunjukan perintah kepada umat islam agar


senantiasa berinteraksi dengan Alquran.
2. Keutamaan membaca Alquran
3. Alquran Sebagai syafaat ( penolong ) bagi pembacaanya
di hari akhir.
4. Hadis ini menunjukan bahwa sebaik-baik aktifitas adalah
bersama Alquran, membaca, menghafalkan,
mempelajari dan mengamalkanya.

HADITS KE 3
Keutamaan mempelajari Alquran

ََ‫َقَالَ ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫َوعَنَ َعَثَمَانَ َبَنَ َعَفَانَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَ َقال‬
.‫َرواهَالبخاري‬."َ‫َ"خَيَركمََمنََت علمََالَقرآنََوعلمَه‬:j
Dari Utsman Bin Affan Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Sebaik-
baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan
mengajarkannya”. (HR. Bukhari)

4 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga:

1. Keutamaan mempelajari Alquran dan mengajarkanya


2. Alquran tidak hanya dibaca, tetapi juga di-tadabburi
kandungan maknanya
3. Alquran dapat menjadikan orang mulia di dunia dan di
akhirat

HADITS KE 4
Keutamaan tidak boleh iri dengki
kecuali pada dua hal

ََ‫ َ"ل‬:َ‫ َقال‬jَ ‫ب‬


َِ ‫َوعَنَ َابَنَ َعَمَرَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَمَا َعَنَ َالن‬
ََ‫ َفَهَوَ َيَقَ َومَ َبه‬،‫ََرجلَ َآتاهَ َالله َالَقَرآن‬:َ‫حسدَ َإلَ َفَ َاثَنت ي‬
ََ‫ َفَهوَ َي نفقَه‬،‫ َورجلَ َآتاهَ َاللهَ َمال‬،‫آنَاءَ َالليلَ ََوآناءَ َالن هار‬
.َ‫َمَتَفَقََعليه‬."َ‫آناءََالليلََوآناءََالنَهَار‬
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma dari Nabi Shallallahu
Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: ”Tidak dihalalkan dengki
kecuali kepada dua (orang): Orang yang diberi kepandaian
oleh Allah dalam hal Alquran lalu ia berdiri
(mengamalkannya) di waktu malam dan siang, juga
seorang yang dikaruniai oleh Allah harta lalu ia

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 5


menafkahkannya di waktu malam dan siang (untuk
kebaikan). (Muttafaqun Alaih)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke empat:

1. Larangan mempunyai sifat hasad ( dengki, iri )


2. Dengki diperbolehkan kepada orang yang diberi Alquran
dan harta yang digunakan untuk kebaikan.
3. Anjuran agar membelanjakan harta di jalan Allah
4. Anjuran menghidupkan malam dengan qiyamul lail atau
membaca Alquran
5. Selalu mengikhlaskan perbuatan hanya untuk Allah.

HADITS KE 5
Pahala membaca Alquran

َ:jَ َ‫َقَالَََرسَ َولََالله‬:َ‫َوعَنََابَنَ َمَسَعَ َودَََرضَيََاللهََعَنَهََقَال‬


ََ‫ ََوالَسَنةَ َبعَشَر‬،‫"مَنَ َقََرأَ َحَرفاَ َمنَََكتابَ َاللهَ َفَلهَ َحَسَنة‬
ََ‫ ََولَم‬،‫ َألفَ َحَرف‬:َ‫ َولَكن‬،‫ َأمل َحَرف‬:َ‫أمَثاِلا َلَ َأقَ َول‬
ََ‫َحَدَيَثَ َحَسَن‬:َ‫ َرواه َالتََِرمَذَيَ َ َوقَال‬."َ‫ َ َوميَمَ َحَرف‬،‫حَرف‬
.َ‫صَحَيَح‬
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barang siapa yang
6 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in
membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran), maka ia
memperoleh satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan itu
akan dibalas sepuluh kali lipat yang semisalnya. Saya tidak
mengatakan bahwa ‘alif laam miim’ satu huruf, akan tetapi
‘alif’ satu huruf, ‘laam’ satu huruf dan ‘miim’ juga satu
huruf”. (HR. Tirmidzi). Dan dia berkata : “Hadits ini hasan
shahih”.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke lima:

1. Keutamaan membaca Alquran.


2. Salah satu Mu’jizat Alquran yaitu pahala bagi orang yang
membacanya.
3. Pahala atau kebaikan belipat- lipat bagi orang yang
membaca Alquran.
4. Anjuran menjaga bacaan Alquran mulai dari tiap
hurufnya
5. Alquran kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril,
dibuka dengan surah al-fatiha dan ditutup dengan surah
an-nas.

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 7


HADITS KE 6
Orang yang tidak memiliki hafalan
Alquran

ََ‫ َقَالَ ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫َوعَنَ َابَنَ َعَبَاسَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَمَا َقَال‬
ََ‫َ"إنَ َالذَيَ َليَسَ َفَ َجوفهَ َشيءَ َمنَ َالَقرآنَََكَالَبَيَت‬:j
َ.َ‫َحديثََحسنََصحيح‬:َ‫ رواهَالتِ رمذيَوقال‬."َ‫الَرب‬
Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada
sesuatu apapun dari Alquran (yakni tidak ada sedikitpun
dari ayat-ayat Alquran yang dibaca, dihafal atau difahami
maknanya) seperti rumah yang roboh (tidak berpenghuni)”.
(HR. Tirmidzi). Dan dia berkata: “Hadits ini hasan shahih”.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke enam:

1. Hadis ini menunjukkan pujian bagi orang membaca


Alquran dan celaan orang yang tidak membaca Alquran
2. Alquran memberikan cahaya di dalam hati seorang
muslim yang membacanya
3. Menjadikan membaca Alquran sebagai kegiatan wajib
bagi seorang muslim

8 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 7
Derajat yang tinggi bagi pembaca
Alquran

ََ‫َوعَنَ َعَبَدَ َاللهَ َبَنَ َعمَرو َبَنَ َالَعَاصَ ََرضَيَ َاللهَ َعنَهَمَا َعَن‬
ََ‫ َاقرأَ َوارتقَ َورتِل‬:َ‫ َ"ي قالَ َلصَاحَبَ َالقَرآن‬:َ‫ َقال‬jَ ‫ب‬
َِ َ‫الن‬
ََ‫ َفإنَ َمَنزلتكَ َعندَ َآخرَ َآية‬،‫كمَا ََكنتَ َت رتِلَ َفَ َالدن يا‬
ََ‫ َحَدَيَثَ َحَسَن‬:َ‫ َوالرتمذي َوقال‬،‫ َرواه َأبو َداود‬."‫ت قرؤها‬
.َ‫صَحَيَح‬
Dari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash Radhiyallahu Anhuma dari
Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
“Dikatakanlah (nanti ketika akan masuk syurga) kepada
orang yang mempunyai Alquran (yakni gemar membaca,
mengingat-ingat kandungannya serta mengamalkan
isinya): ‘Bacalah dan naiklah derajatmu (dalam syurga)
serta tartilkanlah (yakni membaca perlahan-lahan)
sebagaimana engkau mentartilkannya dulu ketika di dunia,
sebab sesungguhnya tempat kedudukanmu adalah pada
akhir ayat yang engkau baca". (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Dan Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”.

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 9


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tujuh:

1. Keutamaan membaca Alquran


2. Tingkatan derajat orang membaca Alquran
3. Perintah untuk men-tartil-kan bacaan Alquran
4. Kedudukan orang yang membaca Alquran di surge
5. Keutamaan masing – masing surah yang ada di dalam
Alquran

HADITS KE 8
Keutamaan mengikuti kajian Alquran

َ:jَ َ‫َقالَ َرسولَ َالله‬:َ‫َوعنَ َأبَ َهري رةَ َرضيَ َاللهَ َعنهَ َقال‬
َ،‫"وماَاجتمعَ َق ومَ َفََب يتََمنََب يَ َوتَ َاللهََي ت لونَََكتابَ َالله‬
ََ‫ َوغشيت هم‬،َ‫ َإلَ َن زلَتَ َعَليَهَمَ َالسكيَنة‬،َ‫َويَتد َارسونهَ َبَي ن هم‬
َ‫َرواه‬."َ‫ َوذكَرهمَ َاللهَ َفَيَمَنَ َعَنَدَه‬،‫ َوحفت همَ َالَمَالئكة‬،َ‫الرْحة‬
.‫مسلم‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Tidaklah
suatu kaum yang berkumpul dalam salah satu rumah dari
rumah-rumah Allah (yakni masjid) sambil membaca
Kitabullah (Alquran) dan saling bertadarus
10 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in
(mempelajarinya) di antara mereka itu (yaitu bergantian)
membacanya, melainkan turunlah ketenangan di atas
mereka, diliputi oleh kerahmatan, dikelilingi oleh para
Malaikat dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan makhluk-
makhluk yang ada di sisiNya (yakni para malaikat)”. (HR.
Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke delapan:

1. Keutamaan majelis ilmu


2. Allah mencintai majelis ilmu
3. Pujian bagi orang yang mendatangi majelis ilmu
4. Agama Islam sangat memperhatikan majelis ilmu
5. Anjuran untuk beradab islami ketika datang di suatu
majelis ilmu.

HADITS KE 9
Kewajiban mendatangi Sholat
berjamaah

ََ‫ َرجل‬jَ َ‫ َأتى َالنَب‬:َ‫َوعَنَ َأبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَ َقال‬
َ‫ َليسَ َلَ َقائدَ َيَق َودنَ َإل‬،َ‫ َيَا ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫أعَمَى َفَقال‬
ََ‫ َأنَ َي ر ِخصَ َلهَ َف يصلِي َف‬jَ َ‫ َفسَألَ ََرسَ َولَ َالله‬،‫الَمسجد‬

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 11


ََ‫ َ"هَلَ َتسمع‬:َ‫ َف لما َولَ َدعاهَ َف قالَ َله‬،‫ َف رخصَ َله‬،‫بَيته‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫"فأجب‬:َ‫َقال‬،‫َن عم‬:َ‫النِداءََبالصالَة؟َ"قال‬
Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata: Ada
seorang lelaki buta matanya datang kepada Nabi
Shallallahu Alaihi Wa Sallam lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah
saya ini tidak mempunyai seorang pembimbing yang dapat
membimbing saya untuk pergi ke masjid’. Lalu ia meminta
kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam supaya
diberi rukhshah (keringanan) untuk shalat di rumahnya
saja, kemudian beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam
memberikan rukhshah padanya. Setelah orang itu
berpaling, lalu beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam
memanggilnya dan berkata padanya: "Apakah engkau
mendengar adzan?" Orang itu menjawab: ‘Ya, mendengar’.
Beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Kalau
begitu, penuhilah panggilannya (yaitu melaksanakan shalat
secara berjamaah)”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke sembilan :

1. Pentingnya sholat berjamaah


2. Bersegera ke masjid ketika mendengar adzan
3. Mengeraskan bacaan adzan
4. Berusaha maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah
Ta’ala

12 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 10
Wasiat Nabi j

َ:َ‫ َقَال‬jََ‫َأنَ َالنب‬،‫وعَنَ َعَبَدََاللهََبَنَ َسالمََرضيََاللهَعنه‬


َ‫ َوصلََوا‬،‫ َوأطعموا َالطعام‬،‫"أي ها َالناسَ َأفشَوا َالسالَم‬
َ."َ‫ َتدَخلوا َالَنةَ َبسالَم‬،‫ َوصلوا َبَالليلَ َوالناسَ َنيَام‬،َ‫اَلََرحَام‬
.َ‫َحَدَيَثََحَسَنََصَحَيَح‬:َ‫رواهََالتََِرمَذَيََ َوقَال‬
Dan dari Abdullah Bin Salam Radhiyallahu Anhu,
bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam besabda:
“Hai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah
makanan, pereratkanlah kekeluargaan, shalatlah di waktu
malam sedang para manusia sedang tidur, maka engkau
semua akan masuk syurga dengan selamat”. (HR. Tirmidzi).
Dan dia berkata: “Hadits ini hasan shahih”.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke sepuluh :

1. Anjuran menjaga hubungan baik dengan sesama manusia


2. Anjuran memberikan makan bagi yang membutuhkan
3. Anjuran menjaga silaturahim
4. Anjuran sholat malam ketika banyak manusia tertidur
5. Menjaga hubungan baik dengan Allah taala dan sesama
manusia

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 13


HADITS KE 11
Keutamaan kalimat tauhid

ََ‫َ"مَن‬:jَ َ‫َقالَ ََرس َولَ َالله‬:َ‫عَنَ َمَعَاذَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَ َقَال‬
ََ‫ ََرَواهَ َأب وََدَ َاود‬."َ‫كانَ َآخرَََكَالمهَ َلَ َإلَهَ َإلَ َاللهَ َدخلَ َالَنة‬
.َ‫َصَحَيَحََالَسَنَاد‬:َ‫َوالَاكَمََ َوقَال‬
Dari Muadz Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah
Shallallau Alihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang
akhir percakapannya itu ‘La ilaha illallah’, niscaya ia akan
masuk syurga”. (HR. Abu Daud dan Hakim). Dan Hakim
berkata : “Hadits ini isnadnya shahih”.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke sebelas:

1. Kewajiban memeluk islam sampai akhir hayat


2. Meyakini bahwa surga itu haq dan benar adanya
3. Meyakini adanya kehidupan setelah kematian
4. Allah taala adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah

14 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 12
Amalan yang tertolak

:jَ َ‫ َقالَ ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫عَنَ َعَائَشَةَ َرضيَ َاللهَ َعَنَهَا َقالت‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫"منََعملََعمالََليسََعليهََأمرناَف هوَََرد‬
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha dia berkata: Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang
mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintahnya
dari kami (maksudnya perintah agama), maka amalan itu
tertolak”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua belas:

1. Syarat diterimanya amalan ibadah adalah mutabaah atau ada


tuntunan dari Rasulullah
2. Larangan bid’ah/membuat ritual ibadah baru
3. Mencukupkan ibadah hanya pada yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 15


HADITS KE 13
Keutamaan berakhlaq mulia

َ:jَ َ‫َقَالَ َرس َولَ َالله‬:َ‫ َقال‬،َ‫َوعَنَ َأَبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَه‬
ََ‫ َرواه َالتَِرمَذَي‬."َ َ‫"أكملَ َالَمؤمَنَيَ َإيَاناَ َأحسَن همَ َخلقا‬
.َ‫َحَدَيَثََحَسَنََصَحَيَح‬:َ‫َوقَال‬
Dan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Kaum
mukminin yang paling sempurna dalam hal keimanannya
ialah yang terbaik budipekertinya di antara mereka itu”.
(HR. Tirmidzi). Dia berkata: “Hadits ini hasan shahih”.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga belas:

1. Tingkat keimanan berbeda pada setiap orang


2. Semakin baik akhlak, semakin baik iman seseorang
3. Anjuran memperbaiki akhlak

16 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 14
Larangan meminta- minta

ََ‫َقَال‬:َ‫َوعَنَ َأبَ َعَبَدَ َاللهَ َالزب يَ َبنَ َالَعَوامَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَ َقَال‬
َ،‫َ"لَنَ َيأخذَ َأحدكمَ َأحَب لهَ َثَ َيأتَ َالبل‬:jَ َ‫َرسَ َولَ َالله‬
َ‫ َف يكفَ َاللهَ َِبا‬،‫ف يأتَ َبَزمةَ َمنَ َحطبَ َعلَى َظهَرهَ َفَيبَيَعها‬
َ."َ‫ َأعَطوهَ َأوَ َمن عَوه‬،‫ َخي رَ َلهَ َمنَ َأنَ َيسَألَ َالناس‬،‫وجهه‬
.‫رواهَالبخاري‬
Dan dari Abu Abdillah Az Zubair Bin Al Awwam
Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya jikalau seseorang dari
kalian semua itu mengambil tali-talinya (untuk mengikat)
lalu ia datang di gunung, kemudian ia datang kembali (di
negerinya) dengan membawa sebongkokan kayu bakar di
atas punggungnya, lalu menjualnya, kemudian dengan cara
demikian itu Allah menahan wajahnya (yakni dicukupi
kebutuhannya), maka hal yang semacam itu adalah lebih
baik baginya daripada meminta-minta sesuatu pada orang-
orang, baik mereka itu suka memberinya atau
menolaknya”. (HR. Bukhari)

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 17


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke empa tbelas :

1. Anjuran untuk bekerja mencari nafkah


2. Allah taala akan menjaga kehormatan seseorang yang
menjauhkan dirinya dari meminta-minta
3. Menjauhkan diri dari meminta-mita
4. Meminta-minta dapat merendahkan harga diri dan terhina
5. Menjaga diri dan merasa cukup lebih baik daripada harus
meminta sesuatu pada orang lain

18 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 15
Keutamaan faqih dalam agama Allah
Ta’ala

َ:jَ َ‫َقالَ ََرس َولَ َالله‬:َ‫ َقال‬،‫ ََرضَيَ َاللهَ َعَنه‬،‫َوعنَ َمعَاويَة‬
.َ‫َمَتَفَقََعَلَيَه‬."َ‫"منََيردََاللهََبهََخَياََي فقِههََفََالدِيَن‬
Dari Muawiyah Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang
dikehendaki oleh Allah untuk memperoleh kebaikan, maka
Allah membuat ia menjadi pandai dalam hal agama”.
(Muttafaqun Alaih)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke lima belas:

1. Keutamaan ilmu agama dibandingkan ilmu dunia


2. Ilmu merupakan karunia Allah taala
3. Berdoa kepada Allah taala agar dipahamkan dalam ilmu
agama
4. Orang yang paham ilmu agama lebih utama dan mulia
daripada yang ahli ilmu dunia

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 19


HADITS KE 16
Allah mencintai mu’min yang kuat

َ:jَ َ‫ َقَالَ ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫عَنَ َأَبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَهَ َقال‬
ََ‫"الَم َؤمنَ َالقويَ َخَيَرَ َوأحَبَ َإلَ َاللهَ َمنَ َالَمؤمنَ َالضعيف‬
.‫َرواهَمسلم‬."‫وفَََكلََخَي ر‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Orang
mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh
Allah daripada orang mukmin yang lemah. Keduanya
itupun sama-sama memperoleh kebaikan”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke enam belas:

1. Berlomba-lomba agar menjadi mu’min yang dicintai Allah


2. Orang yang kuat imannya lebih baik daripada yang lemah
imannya
3. Anjuran untuk memperkuat fisik dan menjaga kesehatan
untuk mendorong beramal Sholih
4. Menjaga kesehatan agar bisa maksimal beribadah
5. Iman seseorang sangat bermanfaat baginya di sisi Allah, baik
ia lemah ataupun kuat

20 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 17
Keutamaan Bersungguh- sungguh
dalam kebaikan

َ:jَ َ‫ َقالَ َرسولَ َالله‬:َ‫عنَ َأبَ َهري رةَ َرضيَ َاللهَ َعنهَ َقال‬
ََ‫ َ َوإن‬.َ‫ َواستعنَ َباللهَ َولَ َت عجَز‬،‫"احرصَ َعلى َما َيَن فعك‬
َ،‫ن َف عَلتَََكَانَََكذا َوكَذا‬
َِ ‫ َلوَ َأ‬:َ‫أصَابكَ َشَيَءَ َفَالَ َتَقَل‬
ََ‫ َفإنَ َلوَ َت فتحَ َعمل‬،‫ َ َوما َشاءَ َف عل‬،‫ َقَدرَ َالله‬:َ‫ولكنَ َقل‬
.‫َرواهَمسلم‬."ََ‫الشيطان‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Bersungguh-sungguhlah untuk memperoleh apa saja yang
memberikan kemanfaatan padamu dan mohonlah
pertolongan kepada Allah dan janganlah merasa lemah.
Jikalau engkau terkena suatu musibah, maka janganlah
engkau berkata: ‘Andaikata saya mengerjakan begini, tentu
akan menjadi begini dan begitu’. Tetapi berkatalah: ‘Ini
adalah takdir Allah dan apa saja yang dikehendaki olehNya
tentu Dia melaksanakannya’, sebab sesungguhnya ucapan
‘andaikata’ itu membuka pintu godaan syaitan”. (HR.
Muslim)

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 21


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tujuh belas:
1. Mujahadah (sungguh-sungguh) adalah salah satu kunci
utama untuk memperoleh segala apa yang kita inginkan
2. Kesungguhan dalam berusaha harus diimbangi dengan
doa
3. Ungkapan “andaikata…” seperti di atas tidak dibolehkan
jika meyakini bisa mengubah takdir. Adapun jika
digantungkan dengan kehendak Allah, maka dibolehkan
seperti :“seandainya aku begini insya Allah tidak akan
seperti itu”
4. Segala yang menimpa seseorang adalah ketetapan dan
takdir dari Allah
5. Yang dimaksud dengan “membuka pintu godaan
syaitan” adalah dikhawatirkan bisa menyalahkan takdir
Allah yang telah terjadi, sehingga secara tidak langsung
telah menyalahkan-Nya

22 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 18
Keutamaan melakukan amal dengan
sebaik- baiknya

ََ‫ َ"إنَ َاللهَ َُيبَ َإذا َعمل‬:َ‫ َقال‬jَ َ‫ َأنَ َالنب‬،‫عنَ َعائشة‬
َ،891َ:َ‫َرواهَالطَبََرانََفََالَ َوسَط‬."‫أحدكمََعمالََأنََي تقنه‬
.383/1ََ‫وحسنهََاللبانََفََصحيحََالامعََالصغي‬
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwasanya Nabi
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya
Allah mencintai jika salah seorang kalian melakukan
pekerjaannya dia membaguskannya (melaksanakan sebaik-
baiknya)”. (HR. Ath Thabrani dalam Kitab “Al Ausath”: 891,
dan dihukumi sebagai hadits hasan oleh Syaikh Albani
dalam Kitab “Shahih Al Jami’ Ash Shaghir”: 1/383)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke delapan belas:

1. Allah mencintai orang yang bersungguh-sungguh dalam


beramal
2. Secara tersirat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
berpesan bahwa Allah benci dan murka kepada orang
yang malas dan hanya berpangku tangan
3. Buah dari kesungguhan adalah hasil yang baik dan bagus

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 23


HADITS KE 19
Pertanggung jawaban amal dan ilmu di
akhirat

َ،َ‫ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَه‬،‫َوعَنَ َأبَ َب رزةَ َنضلةَ َبَنَ َعب يدَ َالَسلم ِي‬
ََ‫َ"لَ َت زَولَ َقدَما َعَبدَ َحّتَ َيسأل‬:jَ َ‫َقَالَ ََرسَ َولَ َالله‬:َ‫قال‬
ََ‫ َوعنَ َمَاله‬،‫ َوعنَ َعلمهَ َفيَمَ َف علَ َفيَه‬،‫عنَ َعَمرهَ َفيمَ َأف ناه‬
َ."َ َ‫ َوعنَ َجسمهَ َفيمَ َأبالَه‬،‫ َوفيَمَ َأن فقه‬،‫مَنَ َأينَ َاكتسَبَه‬
.َ‫َحَدَيَثََحَسَنََصَحَيَح‬:َ‫رواهَالتََِرمَذَيََوقَال‬
Dari Abu Barzah Nadhlah Bin Ubaid Al Aslami Radhiyallahu
Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda: “Tidak henti-hentinya kedua kaki seorang hamba
(di hadapan Allah) pada hari kiamat (untuk ditentukan
apakah masuk syurga atau neraka), sehingga ia ditanya
perihal umurnya, untuk apa dihabiskannya, perihal
ilmunya, untuk apa ia gunakan, perihal hartanya, dari
mana ia memperolehnya dan untuk apa dinafkahkannya,
juga perihal tubuhnya, untuk kepentingan apa
dirusakkannya (yakni sampai matinya itu digunakan apa)”.
(HR. Tirmidzi). Dia berkata : “Hadits ini hasan shahih”.

24 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke sembilan
belas:

1. Hadits di atas menjelaskan tentang berharganya nikmat


waktu dan kesempatan yang sering dilupakan oleh
manusia
2. Wajibnya menebar manfaat bagi orang yang berilmu
3. Secara tersirat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam
menjelaskan tentang pentingnya memanfaatkan harta
dengan baik dan tepat
4. Pentingnya menjaga anggota tubuh terjerumus ke dalam
dosa dan maksiat
5. Semua yang telah Allah berikan kepada manusia kelak
akan dimintai pertanggungjawaban

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 25


HADITS KE 20
Keutamaan berbuat baik kepada orang
lain

ََ‫ َ"من‬:َ‫ َقال‬jَ ‫ب‬


َِ َ‫ َعَنَ َالن‬،‫َوعَنَ َأبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللهَ َعَنَه‬
ََ‫ َنَفسَ َاللهَ َعَنهَََكربَة‬،‫ن فسَ َعنَ َمؤمنَََكربَةَ َمَنَََكَربَ َالدن يَا‬
ََ‫َ َومَنََيَسرَ َعلى َمعسَرََيَسرَ َاللهَ َعَلَيه‬،‫مَنَََكربََيَ َومََالقيَامة‬
َ‫ َ َومَنَ َست رَ َمسلماَ َستََرهَ َاللهَ َفَ َالدَن يَا‬،‫فَ َالدن يا ََواآلخَرة‬
َ."‫ َواللهَ َفَ َعَونَ َالَعَبدَ َماََكَانَ َالعَبدَ َفَ َعَونَ َأخَيَه‬،‫واآلَخرة‬
.‫رواهَمسلم‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu
Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: “Barang siapa yang
melapangkan suatu kesusahan dari beberapa kesusahan
seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan
untuknya suatu kesusahan dari berbagai kesusahannya
pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memberikan
kemudahan kepada seseorang yang kesulitan, maka Allah
akan memberikan kemudahan padanya di dunia dan di
akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang
muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di
akhirat. Allah itu selalu memberikan pertolongan kepada
26 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in
hambaNya, selama hamba itu mau memberikan
pertolongan kepada saudaranya”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh:

1. Hadits di atas mengajarkan kita adab kepada sesama


yaitu sikap peduli kepada orang lain tanpa harus
menunggunya meminta bantuan kita
2. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
menggantungkan pertolongan Allah bagi orang yang
mau menolong sesama
3. Haramnya membuka aib seseorang tanpa alasan yang
syar’i

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 27


HADITS KE 21
Keutamaan menunjukkan kebaikan

ََ‫ي ََرضَيَ َاللهَ َعَنَه‬


َِ ‫َوعَنَ َأبَ َمَسَعَ َودَ َعقَبةَ َبنَ َعَمرو َالَنصار‬
ََ‫ َ"منَ َدلَ َعلى َخيَ َف لَهَ َمَثَل‬:jَ َ‫ َقالَ َرس َولَ َالله‬:َ‫قال‬
.‫أجرََفاعلهَ"َرواهَمسلم‬
Dan dari Abu Mas’ud Uqbah Bin Amru Al Anshari
Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menunjukkan
kepada seseorang suatu kebaikan, maka baginya adalah
seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu”. (HR.
Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


satu:

1. Keutamaan akhlak orang yang mau menunjukkan


kebaikan kepada orang lain.
2. Pahala akan terus mengalir bagi orang yang mau
menunjukkan kebaikan kepada orang lain walaupun dia
sudah meninggal dunia.
3. Yang dimaksud dengan “seperti pahala orang yang
melakukan kebaikan itu” adalah dia akan mendapatkan
pahala sebagaimana yang diperoleh pelakunya
walaupun tidak mengharuskan samanya besar pahala.
28 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in
4. Hadits di atas merupakan dalil tentang keutamaan
mengajarkan ilmu dan menebar manfaat di tengah-
tengah masyarakat.

HADITS KE 22
Keutamaan beristiqomah dalam
kebaikan

ََ‫ َسَفَيَانَ َبَنَ َعَبَدَ َالل‬-َ َ‫ َ َوقَيَلَ َأَبَ َعَمََرة‬-َ ‫عَنَ َأَبَ َعَمََرو‬
َِ َ َ‫ َيَا ََرسَ َولَ َاللَ َقَل‬:َ‫َقَلَت‬:َ‫َرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َقَال‬
ََ‫ل َفَ َالَسَالَم‬
ََ‫ َث‬،َ‫ َ"قَلَ َآمَنَتَ َبَالل‬:َ‫ َقَال‬،َ‫قََولَ َلَ َأَسَأَلَ َعَنَهَ َأَحَداَ َغَيََرك‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫اسَتَقَم‬
Dari Abu Amr, (ada juga yang mengatakan Abu Amrah)
Sufyan Bin Abdillah Radhiyallahu Anhu dia berkata: saya
berkata : ‘Wahai Rasulullah katakanlah kepada saya
tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan
kepada seorangpun selainmu’. Beliau bersabda:
“Katakanlah: ‘Saya beriman kepada Allah, kemudian ber-
istiqamahlah (berpegang teguhlah)”. (HR. Muslim)

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 29


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh
dua:

1. Beriman kepada Allah hanya bisa dilaksanakan dengan


mengesakan-Nya dalam setiap ibadah
2. Seorang muslim bisa meraih kebaikan sempurna dengan
Istiqamah
3. Kebaikan paling utama adalah tauhid. Wajib bagi
seorang muslim untuk istiqamah di atas tauhid di setiap
hembusan nafasnya

HADITS KE 23
Keutamaan melakukan kewajiban

ََ‫عَنَ َأَبَ َعَبَدَ َاللَ َجَابَرَ َبَنَ َعَبَدَ َاللَ َالَنَصَ َاريَ ََرضَيَ َالل‬
َ‫ َأََرأَيَتَ َإَذَا‬:َ‫ َفَقَال‬jَ َ‫عَنَهَمَا َأَنَ ََرجَالَ َسَأَلَ ََرسَ َولَ َالل‬
َ،َ‫ ََوأَحَلَلَتَ َالَالَل‬،َ‫ َ َوصَمَتَ ََرمَضَان‬،َ‫صَلَيَتَ َالَمَكَتَ َوبَات‬
َ:َ‫َأَدَخَلََالَنَةَ؟َقَال‬،‫ََوملََأََزدََعَلَىَذَلَكََشَيَئا‬،َ‫َوحََرمَتََالََرام‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫"نَعَم‬
Dari Abu Abdillah Jabir Bin Abdillah Al Anshari Radhiyallahu
Anhuma bahwasanya ada seseorang bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, seraya berkata:

30 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat
yang wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal
dan mengharamkan yang haram dan saya tidak tambah
sedikitpun, apakah saya akan masuk surga? Beliau
bersabda: “Ya”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


tiga:

1. Penjelasan pentingnya shalat dan puasa yang


merupakan bagian dari cara untuk menggapai derajat
taqwa
2. Menghalalkan dan mengharamkan sesuatu adalah hak
prerogatif Allah
3. Menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang
halal merupakan kunci terbukanya murka Allah dan jalan
menuju neraka

HADITS KE 24
Definisi kebaikan dan dosa

َ:َ‫ َقَال‬jَ ‫ب‬


َِ َ‫عَنَ َالنََواسَ َبَنَ َسَعَانَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َعَنَ َالن‬
ََ‫ ََوالَثَ َمَا َحَاكَ َفَ َنَفَسَكَ َوكََرهَتَ َأَن‬،َ‫"الَبَ َحَسَنَ َالَلَق‬
.‫ََرواهَمسلم‬."َ‫يَطَلَعََعَلَيَهََالنَاس‬

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 31


Dari An Nawwas Bin Sam’an Radhiyallahu Anhu dari Nabi
Shallallahu Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: “Kebajikan
adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang terasa
menggaggu jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui
manusia”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


empat:

1. Allah ciptakan setiap manusia dengan bekal perasaan yang


sangat peka terhadap kebaikan dan keburukan
2. Perasaan sangat penting dalam mengambil sebuah keputusan
selama masih dalam koridor syariah
3. Salah satu ciri perbuatan disebut maksiat adalah ketika dada
terasa sempit sehingga muncul penyesalan dan perasaan
bersalah

HADITS KE 25
Jangan mencelakakan diri sendiri dan
orang lain

ََ‫ي ََرضَي َالل‬


َِ ‫عَنَ َأَبَ َسَعَيَدَ َسَعَدَ َبَنَ َمَالَكَ َبَنَ َسَنَانَ َالَدََر‬
ََ‫َحَدَيَث‬."َ‫َ"لَ َضََررَ ََولَ َضََرار‬:َ‫ َقَال‬jَ َ‫عَنهَ َأَنَ ََرسَ َولَ َالل‬
.َ‫ََرَواهََابَنََمَاجَةَََوالدَ َارقَطَنََ َوغَيََرهَاَمَسَنَدا‬،َ‫حَسَن‬

32 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


Dari Abu Sa’id Sa’d Bin Malik bin Sinan Al Khudri
Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam bersabda: “Tidak boleh melakukan
perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan
orang lain”. Hadits hasan, (HR. Ibnu Majah, Daraquthni dan
yang lainnya dengan sanad yang bersambung)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


lima:

1. Allah tidak memerintah hambanya untuk melakukan


sesuatu yang membawa mudhorot
2. Allah melarang menyakiti selain karena alasan syar’i
3. Tidak boleh membuat ke-mudharat-an dan tidak boleh
membalas ke-mudharat-an
4. Larangan berbuat mudharat terhadap diri sendiri
maupun orang lain

HADITS KE 26
Cara menghadapi kemungkaran

ََ‫ َسَعَتَ ََرسَ َول‬:َ‫ي ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َقَال‬


َِ ‫عَنَ َأَبَ َسَعَيَدَ َالَدََر‬
ََ‫َفَإَنََمل‬،َ‫َ"مَنَََرأَىَمَنَكَمََمَنَكَراََفَلَيَغَيََِرهََبَيَدَه‬:َ‫َيَقَ َول‬jََ‫الل‬

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 33


ََ‫ َ َوذَلَكَ َأَضَعَف‬،َ‫ َفَإَنَ َملَ َيَسَتَطَعَ َفَبَقَلَبَه‬،َ‫يَسَتَطَعَ َفَبَلَسَانَه‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫الَيَان‬
Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda: “Barang siapa yang melihat kemungkaran maka
hendaknya dia mengubah dengan tangannya, jika tidak
mampu maka hendaknya mengubah dengan lisannya, jika
tidak mampu maka hendaknya (ditolak) dengan hatinya
dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman”. (HR.
Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


enam :

1. Mencegah kemungkaran termasuk bagian dan keimanan


2. Anjuran agar setiap muslim memberantas kemungkaran
dengan berbagai bentuk

HADITS KE 27
Tidak menyia-nyiakan kesempatan

َjَ َ‫َأَخَذ ََرسَ َولَ َالل‬:َ‫عَنَ َابَنَ َعَمَرَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَمَا َقَال‬
َ."َ‫َ"كَنََفََالدَنَيَاََكَأَنَكََغََريَبََأَوََعَابَرََسَبَيَل‬:َ‫بَنَكَبََفَقَال‬

34 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


ََ‫ َإَذَا َأَمَسَيَتَ َفَال‬:َ‫َوكَانَ َابَنَ َعَمَر ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَمَا َيَقَ َول‬
ََ‫ ََوخَذَ َمَن‬،َ‫ َ َوإَذَا َأَصَبَحَتَ َفَالَ َتَنَتَظَرَ َالَمَسَاء‬،َ‫تَنَتَظَرَ َالصَبَاح‬
.‫َرواهَالبخاري‬.َ‫َ َومَنََحَيَاتَكََلَمَ َوتَك‬،َ‫صَحَتَكََلَمََرضَك‬
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memegang kedua
pundak saya seraya bersabda : “Jadilah engkau di dunia
seakan-akan orang asing atau pengembara“, Ibnu Umar
Radhiyallahu Anhuma berkata : ‘Jika kamu berada di sore
hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi
hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu
untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk
kematianmu’. (HR. Bukhari)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


tujuh:

1. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya


2. Anjuran menjadi asing di dunia yang penuh dengan
kemaksiatan
3. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 35


HADITS KE 28
Larangan membenci, mendengki dan
memutuskan silaturrahim

َ،‫َ"لَ َت باغضوا‬:َ‫ َقال‬jَ َ‫وعنَ َأنسَ َرضيَ َاللهَ َعنهَ َأنَ َالنب‬
ََ‫ َوكون وا َعبادَ َالله‬،‫ َولَ َت قاطعوا‬،‫ َولَ َتداب روا‬،‫ولَ ََتاسدوا‬
ََ‫ َولَ َُيلَ َلمسلمَ َأنَ َي هجرَ َأخاهَ َف وقَ َثالثَ"َمتفق‬،‫إخوانا‬
.‫عليه‬
Dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu
Alaihi Wa Sallam bersabda : "Janganlah engkau semua
saling membenci, saling dengki, saling membelakangi dan
saling memutuskan (ikatan persahabatan atau
kekeluargaan) dan jadilah kalian semua hamba-hamba
Allah yang bersaudara. Tidaklah halal bagi seorang muslim
kalau ia meninggalkan (yakni tidak menyapa) saudaranya
lebih dari tiga hari." (Muttafaq 'alaih)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh


delapan :

1. Larangan saling membenci, mendengki dan memutuskan


silaturahim
2. Perintah untuk menyebarluaskan ruh persaudaraan

36 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


3. Larangan tidak saling menyapa lebih dari 3 hari

HADITS KE 29
Keutamaan menegakkan kalimat
tauhid

َ:َ‫ َقَال‬jَ َ‫عَنَ َابَنَ َعَمَرَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَمَا َأَنَ ََرسَ َولَ َالل‬
ََ‫"أَمََرتَ َأَنَ َأَقَاتَلَ َالنَاسَ َحَّتَ َيَشَهَدََوا َأَنَ َلَ َإَلَهَ َإَلَ َاللَ ََوأَن‬
َ‫ َفَإَذَا َفَعَلََوا‬،َ‫ َ َويَ َؤتَوا َ َالزكَاة‬،َ‫ َ َويَقَيَمَوا َالصَالَة‬،َ‫مَمَداَ ََرسَ َولَ َالل‬
ََ‫ن َدَمَاءَهَمَ ََوأَمََواِلَمَ َإَلَ َبَ َِق َالَسَالَم‬
َِ َ‫ذَلَكَ َعَصَمََوا َم‬
.‫َرواهَالبخاريَومسلم‬."َ‫َوحَسَابَهَمََعَلَىَاللََتَعَال‬
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwasanya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka
bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan yang hak)
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah,
menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka
melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan
dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan
mereka ada pada Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 37


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke dua puluh
sembilan :

1. Perintah untuk memerangi manusia hingga ia


bersyahadat
2. Jaminan terhadap orang – orang yang telah masuk islam

HADITS KE 30
Taatlah kepada Rosulullah j

َ:َ‫عَنَ َأَبَ َهََريََرةَ َعَبَدَ َ َالرْحَنَ َبَنَ َصَخَرَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َقَال‬
َ،َ‫ َ"مَانَهَيَتَكَمَ َعَنَهَ َفَاجَتَنَبََوه‬:َ‫ َيَقَ َول‬jَ َ‫سَعَتَ ََرسَ َولَ َالل‬
ََ‫َفَإَّنَاَأَهَلَكََالَذَيَنََمَن‬،َ‫َومَاَأَمََرتَكَمََبَهََفَأَتََواَمَنَهََمَاَاسَتَطَعَتَم‬
َ‫ َرواه‬."َ‫قَبَلَكَمَ ََكَثََرةَ َمَسَائَلَهَمَ ََواخَتَالَفَهَمَ َعَلَى َأَنَبَيَائَهَم‬
.‫البخاريَومسلم‬
Dari Abu Hurairah Abdur Rahman Bin Shakhr Radhiyallahu
Anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam bersabda: “Apa yang aku larang
hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku
perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu
kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum
kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang

38 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-
nabi mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh:

1. Perintah menjalankan semua perintah Allah sesuai batas


kemampuan yang dimiliki
2. Perintah Menjauhi semua larangan Allah
3. Larangan banyak bertanya

HADITS KE 31
Keutamaan meninggalkan segala yang
meragukan

ََ‫عَنَ َأَبَ َمَمَدَ َالَسَنَ َبَنَ َعَلَ َِي َبَنَ َأَبَ َطَالَبَ َسَبَطَ ََرسَ َول‬
ََ‫َحَفَظَتََمَنَََرسَ َول‬:َ‫َ َوَرُيَانَتَهَََرضَيََاللََعَنَهَمَاَقَال‬jََ‫الل‬
ََ‫َرواه َالتََِرمَذَي‬."َ‫ َ َ"دعَ َمَا َيََريَبَكَ َإَلَ َمَا َلَ َيََريَبَك‬:jَ َ‫الل‬
.َ‫َحَدَيَثََحَسَنََصَحَيَح‬:َ‫َ َوقَالََالتََِرمَذَي‬،َ‫َوالنَسَائَي‬
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan kesayangannya
Radhiyallahu Anhuma dia berkata : Saya menghafal dari
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam (sabdanya):
“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 39


tidak meragukanmu”. (HR. Tirmidzi dan Nasa’i). Tirmidzi
berkata: “Hadits ini hasan shahih”.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh


satu:

1. Perintah meninggalkan perkara yang meragukan dan


mengerjakan yang tidak meragukan
2. Isyarat agar menerapkan berbagai hukum dan
menjalankan semua permasalahan dalam kehidupan
atas dasar keyakinan bukan keragu-raguan

HADITS KE 32
Keutamaan meninggalkan segala yang
tidak berguna

َ:jَ َ‫ َقَالَ ََرسَ َولَ َالل‬:َ‫عَنَ َأَبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َقَال‬
َ،َ‫َحَدَيَثََحَسَن‬."َ‫"مَنََحَسَنََإَسَالَمََالَمََرءََتَركَهََمَاَلََيَعَنَيَه‬
.‫رواهَالتََِرمَذَيََ َوغَيََرهَََوهَكَذَا‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Di
antara tanda baiknya Islam seseorang adalah dia mampu
meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”.
(Hadits hasan, HR. Tirmidzi dan yang lainnya)

40 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh
dua:

1. Menghindari sesuatu yang tidak bermanfaat merupakan


jalan keselamatan
2. Menyibukkan diri dengan masalah yang tidak
mendatangkan manfaat adalah kesia-siaan dan tanda
lemahnya iman
3. Seorang muslim hendaknya senantiasa menyucikan
jiwanya dengan menjauhi semua masalah yang tidak
bermanfaat

HADITS KE 33
Keutamaan mencintai sesama mu’min

ََ‫عَنََأَبََْحََزةََأَنَسََبَنََمَالَكَََرضَيََاللََعَنَهََخَادَمَََرسَ َولََالل‬
ََ‫ َ"لَ َيَ َؤمَنَ َأَحََدكَمَ َحَّتَ َُيَب‬:َ‫ َقَال‬jَ ‫ب‬
َِ َ‫ َعَنَ َالن‬j
.‫َرواهَالبخاريَومسلم‬."َ‫لَخَيَهََمَاَُيَبََلَنَفَسَه‬
Dari Abu Hamzah Anas Bin Malik Radhiyallahu Anhu
pembantu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari Nabi
Shallallahu Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: “Tidak
beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai
saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 41
Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh
tiga:

1. Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan


satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya, maka seakan-
akan dia mencintai dirinya
2. Menjauhkan perbuatan hasad karena bertentangan
dengan kesempurnaan iman
3. Iman dapat bertambah dan berkurang. Bertambah
dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan

HADITS KE 34
Halalnya darah seorang muslim

َ:jَ َ‫َقَالَ ََرسَ َولَ َالل‬:َ‫عَنَ َابَنَ َمَسَعَ َودَ ََرضَيَ َاللَ َعَنهَ َقَال‬
َ،َ‫الزان‬
َ َ َ‫َالثَيِب‬:َ‫"لَ َُيَلَ َدَمَ َامََرئَ َمَسَلَمَ َإَلَ َبَإَحَدَى َثَالَث‬
َ‫ َرواه‬."َ‫ ََوالتَ َاركَ َلَدَيَنَهَ َالَمَفَ َارقَ َلَلَجَمَاعَة‬،َ‫َوالنَفَسَ َبَالنَفَس‬
.‫البخاريَومسلم‬
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Tidak halal darah
seorang muslim kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang
berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan

42 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya”. (HR.
Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh


empat:

1. Menunjukkan haramnya darah seorang muslim, tidak


Menunjukkan haramnya darah seorang muslim, tidak
diperbolehkan salah seorang untuk membunuhnya
2. Ancaman atas tiga kejahatan dan peringatan keras bagi
yang melakukannya
3. Tiga kejahatan yang menjadikan darah muslim halal
ditumpahkan

HADITS KE 35
Keutamaan meninggalkan segala yang
meragukan

ََ‫َ"مَن‬:َ‫ َقَال‬jَ َ‫عَنَ َأَبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َأَنَ ََرسَ َولَ َالل‬
َ،َ‫كَانَ َيَ َؤمَنَ َبَاللَ ََوالَيَ َومَ َاآلَخَرَ َفَلَيَقَلَ َخَ َياَ َأَوَ َلَيَصَمَت‬
ََ‫ َومنَََكان‬،َ‫ومنَََكانَ َي ؤمنَ َباللَ َواليَومَ َاآلخرَ َفَلَيَكََرمَ َجَ َاره‬
َ‫ َرواه َالبخاري‬."َ‫ي ؤمنَ َباللَ َوالي ومَ َاآلخر َفَلَيَكََرمَ َضَيَفَه‬
.‫ومسلم‬
Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 43
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwasanya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah
dia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati
tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya”.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh


lima:

1. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat


menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dikalangan
individu muslim
2. Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara
yang bermanfaat
3. Menghormati tetangga, memperhatikan, dan tidak
menyakitinya termasuk kesempurnaan iman
4. Memuliakan tamu termasuk diantara kemuliaan akhlak
dan komitmen terhadap syariat Islam
5. Anjuran untuk menggauli orang lain dengan baik

44 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


HADITS KE 36
Keutamaan meninggalkan marah

َ:jَ ‫ب‬
َِ َ‫عَنَ َأَبَ َهََريََرةَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َأَنَ ََرجَالَ َقَالَ َلَلن‬
ََ‫ َ"ل‬:َ‫ َقَال‬،‫ َفََردَدَ َمََرارا‬،"َ‫ َ"لَ َتَغَضَب‬:َ‫ َقَال‬،َ‫أَ َوصَن‬
.‫َرواهَالبخاري‬."َ‫تَغَضَب‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwasanya
seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam : ‘(Ya Rasulullah ) nasihatilah saya’. Beliau
bersabda : “Jangan engkau marah”. Beliau mengulangi hal
itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : “Jangan engkau
marah”. (HR. Bukhari)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh


enam:

1. Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan nasihat


yang baik dan menambah wawasan ilmu
2. Larangan marah
3. Anjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga
pendengar menyadari pentingnya kedudukannya

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 45


HADITS KE 37
Allah telah menetapkan perbuatan
baik atas segala sesuatu

ََ‫عَنَ َأَبَ َيَعَلَى َشَدَادَ َبَنَ َأَ َوسَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَ َعَنَ ََرسَ َولَ َالل‬
َ‫ َفَإَذَا‬،َ‫ َ"إَنَ َاللَََكَتَبَ َالَحَسَانَ َعَلَىََكَ َِل َشَيء‬:َ‫ َقَال‬j
ََ‫ َ َولَيَحَد‬،َ‫قَتَلَتَمَ َفَأَحَسَنَوا َالَقَتَلَةَ َ َوإَذَا َذَبَتَمَ َفَأَحَسَنَوا َال َِذبَة‬
.‫َرواهَمسلم‬."َ‫أَحََدكَمََشَفََرتَهََ َولَ َيحََذَبَيَحَتَه‬
Dari Abu Ya’la Syaddad Bin Aus Radhiyallahu Anhu dari
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik
(ihsan) atas segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka
berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian
menyembelih berlakulah baik dalam hal itu dan hendaklah
salah seorang di antara kalian mengasah pisaunya dan
menyenangkan hewan sembelihannya”. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh


tujuh:

1. Syariat islam menuntut perbuatan ihsan kepada setiap


makhluk termasuk hewan

46 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


2. Belas kasih terhadap Hewan ternak serta tidak
menyiksa saat menyembelihnya termasuk ihsan

HADITS KE 38
Keutamaan bertaqwa kepada Allah
dimana saja kita berada

ََ‫ ََوأَبَ َعَبَدَ َ َالرْحَنَ َمَعَاذَ َبَن‬،َ‫عَنَ َأَبَ َذَرَ َجَنَدَبَ َبَنَ َجَنَادَة‬
ََ‫َ"اتَقَ َالل‬:َ‫ َقَال‬jَ َ‫جَبَلَ ََرضَيَ َاللَ َعَنَهَمَا َعَنَ ََرسَ َولَ َالل‬
ََ‫ ََوخَالَقَ َالنَاس‬،‫ ََوأَتَبَعَ َالسََيِئَةَ َالَسَنَةَ َتَحَهَا‬،َ‫حَيَثَمَاََكَنَت‬
.َ‫َحَدَيَثََحَسَن‬:َ‫َرواهَالتََِرمَذَيََ َوقَال‬."َ‫بَلَقََحَسَن‬
Dari Abu Dzar Jundub Bin Junadah dan Abu Abdir Rahman
Mu’adz Bin Jabal Radhiyallahu Anhuma dari Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam beliau bersabda:
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada,
iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya ia akan
menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak
yang baik. (HR. Tirmidzi). Dan dia berkata: “Hadits ini
hasan”.

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 47


Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh
delapan:

1. Taqwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap


muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal
shaleh
2. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan,
karena kebaikan akan menghapus keburukan
3. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia
4. Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci
kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan
di akhirat.

HADITS KE 39
Keutamaan memiliki sifat malu

ََ‫يََرضَيََالل‬
َِ ‫ي َالَبَدََر‬
َِ ‫عَنََأَبََمَسَعَ َودَ َعَقَبَةََبَنََعَمََروَالَنَصَ َار‬
ََ‫ َ"إَنَ َمَا َأَدََركَ َالنَاسَ َمَن‬:jَ َ‫ َقَالَ ََرسَ َولَ َالل‬:َ‫عَنَهَ َقَال‬
َ‫ َرواه‬."َ‫كَالَمَ َالنَبََوةَ َالََولَ َإَذَا َملَ َتَسَتَحَ َفَاصَنَعَ َمَا َشَئَت‬
.‫البخاري‬
Dari Abu Mas’ud Uqbah Bin Amr Al Anshari Al Badri
Radhiyallahu Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wa Sallam bersabda: ”Sesungguhnya ungkapan yang telah
48 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in
dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu
adalah : Jika engkau tidak malu berbuatlah sesukamu”.
(HR. Bukhari)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke tiga puluh


sembilan:

1. Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara


kepada kebaikan
2. Malu merupakan cabang iman yang wajib diwujudkan
3. Jika seseorang telah meninggalkan malu, maka jangan harap
lagi kebaikan darinya

HADITS KE 40
Keutamaan menahan hawa nafsu

ََ‫عَنَ َأَبَ َمَمَدَ َعَبَدَ َاللَ َبَنَ َعَمََرو َبَنَ َالَعَاصَ ََرضَيَ َالل‬
ََ‫َ"لَ َيَ َؤمَنَ َأَحََدكَمَ َحَّت‬:jَ َ‫َقَالَ ََرسَ َولَ َالل‬:َ‫عَنَهَمَا َقَال‬
َ،َ‫ َحَدَيَثَ َحَسَنَ َصَحَيَح‬."َ‫يَكَ َونَ َهََواهَ َتَبَعاَ َلَمَا َجَئَتَ َبَه‬
.َ‫َرَويَنَاهََفَََكَتَابََالَجَةََبَإَسَنَادََصَحَيَح‬
Dari Abu Muhammad Abdullah Bin Amr Bin Al Ash
Radhiyallahu Anhuma dia berkata: Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam bersabda: “Tidak beriman salah seorang di

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 49


antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang
aku bawa”. Hadits ini hasan shahih dan kami riwayatkan
dari kitab Al Hujjah dengan sanad yang shahih.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist ke empat puluh:


1. Perintah untuk menundukkan hawa nafsu
2. Hawa nafsu mengajak keburukan

50 Mukhtarul Ahadits Al Arba’in


a

Mukhtarul Ahadits Al Arba’in 51

Anda mungkin juga menyukai