Anda di halaman 1dari 19

ADAB

TERHADAP
AL QUR’AN
ISLAMIC CHARACTER BUILDING
SDIT BUAHATI ISLAMIC SCHOOL
SASARAN KARAKTER
Siswa meyakini bahwa Al Qur’an adalah
pedoman hidup

Siswa bersemangat untuk tilawah dan menghafal


Al Qur’an

Siswa memahami Kewajiban seorang muslim


terhadap Al Qur’an

Siswa memahami adab terhadap Al Qur’an


Al Qur’an adalah Kalamullah yang
Mulia
Alquran merupakan kalamullah (firman Allah SWT). Alquran bukan
buku bacaan, atau bahkan bukan berasal dari perkataan makhluk yang
bisa dibaca dengan sembarangan.
Oleh karena itu, membaca Alquran sepatutnya diiringi dengan adab
yang baik agar mendapatkan manfaat dan kebaikannya secara
maksimal.
ADAB TERHADAP
AL QUR’AN
1- Berniat ikhlas,
mengharapkan ridha
Allah

Membaca Alquran juga diniatkan


semata-mata karena Allah SWT,
sehingga seseorang akan memperoleh
kebaikan yang berasal dari Alquran.
Karena Allah hanya menerima amalan ibadah yang dilandasi niat
ikhlas untuk ridha Allah saja.

ٍ
…‫امريء ما نَ َوى‬ ‫ات وِإمَّن ا لِ ُك ِّل‬
ِ َّ‫بالني‬
ِّ ‫األعمال‬ ‫ا‬َ‫مَّن‬ ‫إ‬
َ
“Sesungguhnya amal seseorang itu tergantung dengan niatnya,
dan bagi setiap orang balasannya sesuai dengan apa yang di
niatkannya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
2- Membaca Al-Qur’an dalam
keadaan mulut yang bersih

Sunnah hukumnya menjaga


kebersihan mulut sebelum
membaca kitab suci Alquran.
Hal ini dikarenakan mulut
sebagai tempat makharijul huruf
atau tempatnya keluar huruf
dalam Alquran.
Rasulullah bersabda

ِ‫السواك‬
ِّ ِ
‫ب‬ ‫ا‬‫وه‬ ‫ب‬ ‫ي‬
َِّ‫ط‬َ‫ف‬ ِ
‫آن‬‫ر‬ ‫ق‬
ُ ‫ل‬
ِْ‫ل‬ ‫ق‬
ٌ ‫ر‬ُ‫ط‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫اه‬‫و‬ ‫ف‬
ْ ‫َأ‬ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬
َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ
“Sesungguhnya mulut-mulut kalian adalah jalan bagi
Al-Qur'an. Maka bersihkanlah dengan siwak.” 
(HR. Ibn Majah dan Al-Bazzar)
3- Membaca Al-Qur’an
dalam keadaan suci dan
tempat yang bersih

Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam


keadaan suci, karena merupakan bagian
dalam mengagungkan kalamullah.

Sama halnya dengan ibadah-ibadah yang


lain, kita dianjurkan untuk memilih tempat
yang bersih dan dalam kondisi sudah
bersuci.
4- Menghadap kiblat
ketika membaca
Al-Qur’an
Karena dalam kegiatan ibadah, kita banyak disyariatkan menghadap
ke kiblat.

Shalat, wajib menghadap kiblat, ketika haji atau umrah, banyak


sekali aktivitas yang kita lakukan dengan menghadap kiblat, seperti
ketika di bukit shafa dan marwa, Ketika sai, berdoa dengan
menghadap kiblat. Demikian pula ketika di Arafah, di masy’aril
haram, atau doa seusai lempar jumrah.

Dan Membaca Al Qur’an termasuk ibadah, maka dianjurkan untuk


menghadap kiblat.
5- Memulai membaca Al-
Qur’an dengan membaca
ta’awudz

Perintah untuk membaca ta’awudz di sebutkan


dalam firman Allah berikut:

ِ َ‫فَِإ َذا َقرْأت الْ ُقرآَ َن فَاستَعِ ْذ بِاللَّ ِه ِمن الشَّيط‬


‫ان‬ ْ َ ْ ْ َ َ
‫الرِجي ِم‬
َّ
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah
kamu meminta perlindungan kepada Allah dari
syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
6- Membaca “bismillahir
rahmanir rahim” di setiap
awal surat selain surat
Bara’ah (surat At-Taubah)
7- Berusaha khusyu’ dan
mentadabburi (merenungkan)
ayat yang dibaca

Allah SWT berfirman

‫ك ُمبَ َارٌك لِيَ َّدبَُّروا آَيَاتِِه‬ َ ‫ِإ‬


َ ْ ُ َ َ ْ ٌ َ‫ك‬
‫ي‬ ‫ل‬ ‫اه‬ ‫ن‬‫ل‬
ْ‫ز‬ ‫ن‬‫َأ‬ ‫اب‬ ‫ت‬ ِ
ِ ‫ولِيتَ َذ َّكر ُأولُو اَأْللْب‬
‫اب‬ َ َ ََ
“Iniadalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
8. Memelihara Tajwid

Tajwid adalah membaca dengan


membaguskan pelafalannya, yang
terhindar dari keburukan pelafalan dan
keburukan maknanya, serta membaca
dengan maksimal tingkat kebenarannya
dan kebagusannya.
Penting untuk memperhatikan hukum
tajwid agar bacaan yang dibaca tidak
keliru.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 121 yang
artinya:

“Orang-orang yang telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka


membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu
beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi.”
9- Membaca Al Qur’an
dengan Tartil

‫َْأو ِزْد َعلَْي ِه َوَرت ِِّل الْ ُق ْرآ َن َت ْرتِياًل‬


“Atau lebih dari seperdua itu. Dan
bacalah Al Quran itu dengan perlahan-
lahan.”
(QS. Al-Muzammil : 4)
10. Meletakkan Mushaf
lebih tinggi
Para ulama bersepakat tentang wajibnya
melindungi mushaf dan menghormatinya.
(Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab, 2/85)
Maka, hendaknya meletakkan Al Qur'an
adalah ditempat yang bersih, suci, dan tinggi,
tidak sejajar dengan kaki kita. Itu utamanya
Allah berfirman:
‫ِإنَّهۥُ لَ َقُْولَر ُس ٍول َك ِر ٍمي‬
19

ٍ ‫ِذ ىُق َّوٍة ِع َند ِذ ىٱلْ َع رِش َم ِك‬


20‫ني‬
ْ
“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh)
utusan yang mulia (Jibril) (19). Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai
kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”
(Qs. At Takwir 19-20)

Karena kemuliaan Al Qur’an itulah, maka kita pun harus memuliakannya.


Termasuk menempatkannya secara hati-hati dan sesuai dengan kemuliannya.

Anda mungkin juga menyukai