Anda di halaman 1dari 40

‫كتاب املدرّس‬

‫مذكرة احلديث‬
‫للصف األول‬

‫مجع وإعداد‬
‫قسم املناهج الدراسية‬

‫تربية املعلمني واملعلمات اإلسالمية‬


‫مبعاهد دارالنجاح اإلسالمية‬
‫أولوجامى جاكرتا‬
‫‪1439/2018‬‬
‫فهرس احملتويات‬

‫الفصل الدراسى األول‬


‫‪ .1‬فى فضل العلم (‪)4‬‬
‫‪ .2‬الرتغيب فى طلب العلم (‪)6‬‬
‫‪ .3‬يف فضل تعليم القرآن (‪)7‬‬
‫‪ .4‬أعمال تستمر بعد وفاة املؤمن (‪)11‬‬
‫‪ .5‬ح ّق املسلم على املسلم (‪)12‬‬
‫‪ .6‬برّ الوالدين (‪)15‬‬
‫‪ .7‬صلة الرّحم (‪)17‬‬
‫‪ .8‬الدّعوة اىل العبادة (‪)18‬‬
‫‪ .9‬ترك املسلم ماال يعنيه (‪)20‬‬
‫‪ .10‬حفظ اللسان وترك املنكر (‪)22‬‬

‫‪2‬‬
‫الفصل الدراسى الثانى‬
‫‪ .1‬اإلحسان مع اجلار (‪)24‬‬
‫‪ .2‬التخلق بأخالق كرمية (‪)26‬‬
‫‪ .3‬احلياء من صفة املؤمن (‪)28‬‬
‫‪ .4‬التنفري من الظلم والشح (‪)29‬‬
‫‪ .5‬آداب السالم مع غري املسلم (‪)31‬‬
‫‪ .6‬وجوب احرتم املسلم (‪)33‬‬
‫‪ .7‬مشول املسؤولية (‪)34‬‬
‫‪ .8‬التقوى (‪)36‬‬
‫‪ .9‬انتهاز الفرصة (‪)38‬‬

‫‪3‬‬
‫الفصل الدراسي األول‬

﴾ ‫﴿ فى فضل العلم‬
َ ‫ ﴿ َم ْن َخَ َج‬y ‫ول الل‬ ُ َُ َ َ َ َ َ ْ ََ ْ َ
ِ ِ ‫ قال رس‬:‫) عن أن ِس ب ِن مال ِ ٍك قال‬1
‫جع ﴾ رواه الرتمذى‬
َ ‫َطلَب الْعلْم َف ُه َو َسبيل الل َح ىَّت يَ ْج‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

:‫املفجدات‬
Keluar : ‫خج‬
Karena taat kepada Allah : ‫طاعة الل‬ : ‫سبيل الل‬
‫ى‬
Sehingga selesai tugasnya : ‫حَّت يججع‬

Artinya:
Dari Anas ibn Malik r.a. berkata: Rasulullah Saw. Bersabda : “Bagi
siapa keluar mencari ilmu, maka ia dalam sabilillah, hingga ia
pulang.” (HR. al-Tirmidzi)

Penjelasan:
Ilmu pengetahuan mempunyai peranan dan kedudukan yang paling
utama dalam ajaran Islam. Bahkan ayat yang pertama diwahyukan
kepada Rasulullah Saw. berkaitan dengan perintah membaca:

4
‫ﮋﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ‬
٥ - 1 :‫ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮊ العلق‬
Oleh karena itu Al-Qur’an memerintahkan untuk mencari ilmu dan
menggali ilmu pengetahuan.

‫ﮋ ﯧ ﯨ ﯩ ﯪ ﯫﯬ ﯭ ﯮ ﯯ ﯰ ﯱ ﯲ‬
‫ﯳﯴﯵﯶ ﯷﯸﯹﯺﯻ ﯼ‬
1٢٢ :‫ﯽ ﯾ ﮊ اتلوبة‬
Sesungguhnya menuntut ilmu adalah berjuang di jalan Allah, dan
pahala yang akan didapatkan oleh orang yang menuntut ilmu sama
dengan pahala orang yang berjuang di medan perang (fi sabilillah),
sebab keduanya melakukan sesuatu yang berguna untuk
menghidupkan dan melindungi agama.
Setiap orang yang meninggal dalam keadaan menuntut ilmu, maka
ia mendapat pahala yang sama dengan orang yang mati syahid,
serta diperbolehkannya member zakat kepada orang yang
menuntut ilmu, jika ia memang miskin dan dikategorikan sebagai fi
sabilillah.

Kesimpulan:
1. Diperintahkan kepada setiap muslim untuk menuntut ilmu
2. Keutamaan bagi penuntut ilmu bahwa ia sama kedudukannya
orang yang berjihad di medan perang (fi sabilillah)
3. Segala urusan dunia dan akhirat hanya dapat digapai dengan
ilmu

5
﴾ ‫﴿ الرتغيب فى طلب العلم‬
ُْ َُ َ َ َ َ َُْ ُ َ َ َْ ‫ى‬ َ ْ َ
:y ‫لل‬ ِ ‫ قال رسول ا‬: ‫) عن أ ِِب الرداء ر ِِض الل عنه قال‬٢
ً َ َُ ُ َ‫ًْ َ ى‬ ُ َ َْ ً َ َ َ َ ْ َ
‫ سهل الل ل ط ِجيقا‬،‫﴿من سلك ط ِجيقا يلت ِمس ِفي ِه ِعلما‬
َ ً َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫َ َْ ى َ ى‬
‫ب‬ِ ‫ و ِإن المالئِكة تلضع أج ِنحتها ِرضا ِلطا ِل‬،‫ِإَل اْلن ِة‬
ْ ْ
‫ال ِعل ِم ﴾ رواه ابن ماجة‬

:‫املفجدات‬
menempuh suatu jalan : ‫سلك طجيقا‬
Mengharap = mencari : ‫يلتمس‬
‫ى‬
Memudahkan : ‫سهل‬
Meletakkan sayapnya : ‫تضع أجنحتها‬
Artinya:
Dari Abi Darda r.a. berkata, saya mendengar Rasulullah Saw.
bersabda: “Bagi siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu,
maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga.
Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya
(memayungkan sayapnya) kepada penuntut ilmu karena
senang (rela) dengan yang ia tuntut.” (HR. Ibn Majah)
Penjelasan:
6
Ilmu pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan
dalam menunjang kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hadits Rasulullah Saw. mewajibkan kita untuk selalu mencari
dan menggali ilmu pengetahuan kapan dan di mana saja.
Belajar, dalam ajaran Islam tidak mengenal batas ruang dan
waktu.
Keutamaan menuntut ilmu adalah bahwa ia adalah jalan
menuju surga. Ilmu adalah petunjuk bagi seorang muslim
terhadap perbuatan-perbuatan baik dan akan menumbuhkan
cahaya dalam hati yang akan membantu untuk membedakan
antara yang haq dan batil atau perbuatan yang baik dan buruk.

Kesimpulan:
1. Seorang muslim seyogyanya membenarkan niat dalam
rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak
menggugurkan pahala sehingga amalnya dan
kesungguhannya sia-sia.
2. Ilmu adalah petunjuk bagi seorang muslim menuju surga.

﴾ ‫﴿ فى فضل تعليم القرآن‬


y ‫لل‬
َْ َُ ُ ْ َ َ َ َُْ ُ‫ِض الل‬ َ ‫) َع ْن أَِب أُ َم‬3
َ ِ ‫ام َة َر‬
ِ ‫ س ِمعت رسول ا‬:‫عنه قال‬ ِ
َ َ‫فَإنى ُه يَأِْت يَ ْو َم الْقي‬
ً‫امة َشفيعا‬ َ ُ ْ ْ
‫ ﴿اق َج ُءوا الق ْجآن‬:‫يق ْول‬
ُ َُ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ
‫ِلصحابِ ِه﴾ رواه مسلم‬

7
:‫املفجدات‬
ُ ‫َسم ْع‬
‫ت‬
aku mendengar : ِ
bacalah : ‫اقجءوا‬
akan datang : ‫يأيت‬
ً
menjadi pemberi syafaat : ‫شفيعا‬
pembacanya : ‫لصحابه‬

Artinya:
Dari Abi Umamah r.a. berkata, aku mendengar Rasulullah Saw.
bersabda: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an
itu pada hari Kiamat akan memberikan syafa’at kepada
pembacanya.” (HR. Muslim)

Penjelasan:
Nabi Muhamad Saw. sangat mencintai ummatnya, sehingga
kita sebagai ummatnya dibimbing dan dihimbau agar
mendapatkan pertolongan pada hari Kiamat. Siapa saja yang
gemar membaca Al-Qur’an akan mendapat syafa’at dari Al-
Qur’an yang pernah dibacanya di dunia.
Syafa’at artinya bantuan untuk menambal kekurangan,
maksudnya apabila amal-amal ibadah yang kita kerjakan di
alam dunia ini ternyata masih belum memadai untuk dapat
menyelamatkan kita dari ‘azab siksaan, maka bacaan Al-
Qur’an akan menjadi penambah kekurangan tersebut.

8
Al-Qur’an adalah bacaan kaum muslimin, kitab suci ummat
Islam dan petunjuk bagi manusia agar selamat dalam hidup di
dunia. Oleh karena itu, setiap muslim wajib membacanya
dengan penuh khusu’ dan tadharru’.

ُ ُْ َ َ َ
‫ُم ْم َمَ ْن‬ ‫عن عثمان رِض الل عنه عن انل ى‬
َ‫ ﴿ خ‬:‫ قال‬y ‫ب‬
ُ َ‫ََى ُْ َ َ ى‬
‫تعل َم الق ْجآن َوعلمه ﴾ رواه ابلخارى‬

:‫املفجدات‬
yang terbaik dari kamu : ‫خُكم‬
orang (yang) : ‫من‬
‫ى‬
mempelajari : ‫تعلم‬
‫ى‬
mengajarkannya : ‫علمه‬

Artinya:
Dari Usman bin Affan r.a. ia berkata, Rasullah Saw. bersabda:
“Orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari Al-
Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. al-Bukhari)

Penjelasan:
Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa
dan semua manusia dan penjelasan-penjelasan dari petunjuk

9
itu. Maka tidak mungkin seorang muslim mampu membaca
dan memahami kandungan isinya, melainkan harus
mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
Untuk itu, mempelajari Al-Qur’an, baik mengenai bacaanya
secara benar sesuai dengan ilmu tajwid maupun mengkaji
kandungan isinya hukumnya wajib bagi setiap pribadi seorang
muslim.

Kewajiban seorang muslim terhadap Islam (yang bersumber


dari Al-Qur’an) sedikitnya ada 4 macam antara lain:
1. Mempelajari peraturan dan hukum-hukum Islam.
2. Mengamalkan atau melaksanakan peraturan dan
hukum-hukum Islam.
3. Mengajarkan peraturan dan hukum-hukum Islam itu
kepada orang lain, terutama kepada sesama muslim.
4. Menyi’arkan ajaran Islam di tengah-tengah
masyarakat, sehingga orang mengetahui bahwa di
wilayah itu terdapat kaum muslimin.

Kesimpulan:
1. Alqur`an merupakan salah satu pemberi syafa`at di
akhirat nanti
2. Suatu keharusan bagi setiap muslim untuk membaca,
mempelajari dan mentadabburi al-Qur`an.

10
﴾ ‫﴿ أعمال تستمر بعد وفاة املؤمن‬
َ‫آدم‬َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َُ ‫َ ْ َ َََُْ َى‬
‫ قَال ﴿ ِإذا مَات ابَن‬y ‫لل‬ ِ ‫) عن أ ِِب هجيجة أن رسول ا‬4
ُ ََُْ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫ََْ َ َ َُُ ى‬
‫اري ٍة أو ِعل ٍم ينتفع بِ ِه‬
ِ ‫ صدق ٍة ج‬: ‫َانقطع عمله ِإال ِمن ثال ٍث‬
ُ َ ‫ل َصا ِلح يَ ْد ُعو‬ََ ْ
‫ل﴾ رواه مسلم‬ ٍ ٍ ‫أو و‬

:‫املفجدات‬
Putus (terhenti) : ‫انقطع‬
Bermanfaat terus-menerus : ‫جارية‬
Anak yang shaleh : ‫ول صالح‬

Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda:
“Apabila anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya,
kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus-
menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh
yang mendoakan dia.” (HR. Muslim)

Penjelasan:
Dunia adalah tempat menabur benih dan akhirat adalah
tempat mengetam. Penyesalan yang mendalam tiada berguna
bagi orang yang meninggal dunia tanpa dibekali amal sholeh

11
selama hidupnya di dunia. Setelah seseorang meninggal dunia,
maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara:
1. Shadaqah jariyah, yaitu sesuatu yang terus-menerus
manfaatnya, seperti wakaf tanah, buku-buku, lembaga-
lembaga pendidikan, dan lain-lain.
2. Ilmu yang bermanfaat, seperti mengajarkan sesuatu
kepada orang lain atau murid, mengarang buku, dan
lain sebagainya.
3. Anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang
tuanya, taat dan bermanfaat bagi orang tuanya,
agama, nusa dan bangsa.

Kesimpulan:
1. Pahala akan sampai kepada orang yang sudah
meninggal melalui tiga cara; sadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan doa dari anak yang shaleh
2. Anjuran untuk melakukan kebaikan yang pahalanya
dapat terus mengalir meskipun telah meninggal dunia
3. Keutamaan ilmu, menyebarkan dan mengajarkannya

﴾ ‫﴿ حقّ املسلم على املسلم‬


َ َ َْ َُ ‫َ ْ َ َََُْ َ َ ُ َُْ َ َ َى‬
:‫ قال‬y ‫لل‬
ِ ‫ أن رسول ا‬:‫) عن أ ِِب هجيجة ر ِِض الل عنه قال‬٥
َ ُ َ ْ َ ْ
‫يَا َر ُسول‬ ‫ ِقيل َما ه ىن‬.﴾‫﴿ َحق ال ُم ْس ِل ِم ََع ال ُم ْس ِل ِم ِست‬
َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ُ َ َ َ َ َ
‫لل؟ قال ﴿ ِإذا ل ِقيته فسلم علي ِه و ِإذا دَعك فأ ِجبه و ِإذا‬ ِ ‫ا‬

12
َ ُْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َُ ْ َ ْ َ َ َ َ َْ ْ
‫الل ف َس ِىمته َو ِإذا‬ ‫استنصحك فانصح ل و ِإذا عطس فح ِمد‬
ُْ ‫َ َ َُ ْ َ َ َ َ ى‬
‫م ِجض فعد ُه َو ِإذا مات فات ِبعه﴾ رواه مسلم‬

:‫املفجدات‬
Enam macam : ‫ِست‬
َْ َ ْ ‫َ ى‬
ucapkanlah salam : ‫س ِلم علي ِه‬
ُْ َ
penuhilah undangannya : ‫أ ِجبه‬
َ َ َ َْ ْ
meminta nasehatmu : ‫ِاستنصحك‬
َ
bersin : ‫ع َط َس‬
ucapkanlah “yarhamukallah” : ‫ت‬ُ ْ‫َس ىمت‬
ِ
ْ
jenguklah ia : ‫ُعد ُه‬
ُْ ‫ى‬
antarkan jenazahnya : ‫ِات ِبعه‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. berkata: Bahwa Rasulullah Saw.
bersabda: “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada
enam perkara: Apabila engkau berjumpa dengannya,
sampaikanlah salam; apabila ia mengundangmu, maka
penuhilah undangannya; apabila ia minta nasihat, berilah
ia nasihat; apabila ia bersin dan mengucapkan “al-
Hamdulillah”, maka jawablah dengan “Yarhamukallah”,
13
apabila ia sakit, maka jenguklah; dan apabila ia mati,
antarkan jenazahnya.” (HR. Muslim)

Penjelasan:
Islam selalu mengajurkan kepada kehormatan, kemuliaan dan
kedamaian kepada umatnya dan selalu mengadakan
hubungan antara yang satu dengan lainnya untuk
mewujudkan kasih sayang diantara mereka. Untuk menjalin
hubungan antar mereka terdapat enam hal yang merupakan
hak atas setiap pribadi muslim yang berpengaruh dalam
kehidupan bermasyarakat, antara lain:
1. Memulai ucapan “salam” bila berjumpa;
2. Memberi nasihat, apabila diminta baik tentang urusan
duniawi maupun ukhrowi;
3. Memenuhi undangan baik secara individu maupun
jama’ah;
4. Saling mendoakan apabila bersin;
5. Mengunjungi saudaranya apabila sakit; dan
6. Mengurusi dan mengantarkan jenazah saudaranya.

Kesimpulan:
1. Orang yang bersin disunnahkan mengucapkan
Alhamdulillah, bagi yang mendengar diperintahkan
membaca Yarhamukallah, lalu orang yang bersin tadi
mengucapkan Yahdikumullah.
2. Menjawab salam hukumnya fardhu `ain.
3. Anjuran untuk menjenguk orang sakit
4. Mengantar jenazah adalah fardhu kifayah
5. Wajib memenuhi undangan
6. Disunnahkan menjawab orang bersin yang membaca
Alhamdulillah dengan yarhamukallah
14
﴾ ‫﴿ ب ّر الوالدين‬
ُ َ َ َ َ َْ ُ َ َ ْ َ ْ َْ ْ َ
‫ قَال َر ُسَ ْول‬: ‫الل عن ُه َما قال‬ ‫لل ب ِن عم ٍجو ر ِِض‬
ِ ‫) عن عب ِد ا‬6
ُ ْ ُ َْ َ َ َ
ِِ ‫ َوسَََخط ا‬،‫لل ِ ِرض الَََوا ِلي ِن‬
‫لل‬ ِ ‫ ﴿ ِرض ا‬: y ‫لل‬ ِ ‫ا‬
ْ َ ‫الو‬ ْ ُ
‫الي ِن﴾ رواه أخججه الرتمذى‬ ِ َ ‫سخ ِط‬

:‫املفجدات‬
ْ ُ
Kemurkaan : ‫سخط‬
َ
keridhaan : ‫ِرض‬
Artinya:
Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda:
“Keridhoan Allah itu di dalam keridhoan orang tua dan
kemarahan Allah itu di dalam kemarahan kedua orang tua.”
(HR. al-Tirmidzi)

Penjelasan:
Di dalam hadits ini bukan saja terdapat himbauan untuk
berbakti kepada kedua orang tua, tetapi juga seruan untuk
mendapatkan kerelaan mereka berdua. Kedudukan orang tua
nomor dua setelah Allah swt. Allah tidak rela dengan kita,
kecuali setelah orang tua kita ridho dengan kita, yaitu dengan
cara mengabdi kepada beliau berdua:

15
﴾ ‫﴿ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞﮟ‬
Adakah kita berbuat baik kepada kedua orang tua kita itu,
karena beliaulah yang menjadikan sebab kita berada di dunia
ini dan yang mendidik, mengasuh serta memenuhi segala
keperluan kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh
mendurhakainya walupun dengan ucapan “ah”.

﴾ ‫﴿ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞﮟ‬

Kita harus selalu mendoakan mereka berdua:

٢4 - ٢3 :‫ﯝ ﯞ ﮊ اإلرساء‬ ‫ﮋﯙ ﯚ ﯛ ﯜ‬

Kesimpulan:
1. Kewajiban bagi seorang anak untuk berbakti dan berbuat
baik kepada kedua orang tuanya
2. Keridhaan dan kemurkaan Allah tergantung dengan
keridhaan dan kemurkaan kedua orang tua

16
﴾ ‫﴿ صلة الرّحم‬
َْ َُ ‫َ َ ُ َُْ َ َ ى‬ َ ْ ََ ْ َ
y ‫لل‬ ِ ‫ أن رسَول ا‬:‫) عن أن ِس ب ِن مال ِ ٍك ر ِِض الل عنه قَال‬7
ََ َُ َ َ َُْ ْ ُ َ َ َ ُْ ْ َ ‫َ ْ َ َ ى‬ َ َ
ِ‫ ﴿من أحب أن يبسط ل ِِف ِرز ِقَ ِه وينسَأ ل ِِف أثَ ِجه‬: ‫قال‬
َُ ْ ََْ
‫فلي ِصل َر ِِحه ﴾ متفق عليه‬

: ‫املفجدات‬
diluaskan baginya : ‫يُبسط ل‬
dipanjangkan bagi : ‫يُنسأ ل‬
umur : ‫أثج‬
Artinya:
Dari Anas bin Malik ra berkata: bahwa Rasulullah Saw.
bersabda: “Bagi siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan
silaturrahim.” (HR. Muttafaq Alaih)

Penjelasan:
Silaturahim merupakan sarana untuk memperoleh ridho dan
fahala dari sisi Allah, sakaligus sebagai media untuk
mendapatkan kelapangan rizki di dunia. Hadits Rasulullah Saw.
menasihati kita, bahwa siapa yang ingin dilapangkan rizkinya
oleh Allah dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia
mempererat jalinan silaturahim dengan saudara-saudaranya

17
dengan cara berbuat baik, menyayangi dan tidak memutuskan
persaudaraan dengan mereka. Ini semua adalah dinilai sebagai
shadaqoh oleh Allah swt.

Kesimpulan:
1. Perintah untuk selalu menjalin silaturrahim kepada keluarga
dan semua orang
2. Keutamaan silaturrahim adalah diberikan keluasan rezeki
dan diberi keberkahan dalam kemudahan dalam usianya

﴾ ‫﴿ الدّعوة اىل العبادة‬


‫ى‬ َ َُ ُ ْ َ َ َ َُْ ُ َ َ َ َُ َ ْ َ
y ِ ‫ سَ ِمعت رسَول ا‬:‫) عن أ ِِب أمامة ر ِِض الل عنه قَال‬8
َ َ ْ ُ ‫َ َى‬ ُ‫ى‬ َ َ َ َ َْ ‫َ ى‬ ُ ‫ََيْ ُط‬
‫ ﴿اتقَوا الل ربكَم وصَلوا‬:‫اع فقال‬ ِ ‫ب ِ حج ِة الود‬
َ ُ ََ ْ ُ َ ْ َ َ ََ ََ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ َ ْ ُ َ َْ
‫َخسكم وصوموا شهجكم وأدوا زَكة أموا ِلكم وأ ِطيعَوا ذا‬
ْ ُ ‫َْ ُ ْ َْ ُ ُ َىَ َى‬
‫أم ِجكم تدخلوا جنة ربِكم ﴾ رواه الرتمذى‬

:‫املفجدات‬
berkhutbah : ‫ب‬ُ ‫ََيْ ُط‬
‫ى‬
bertakwalah kepada Allah : ‫اتقوا الل‬
‫ى‬
dirikan shalat lima waktu : ‫صلوا َخسكم‬

18
berpuasalah pada bulan ramadhan : ‫صوموا شهجكم‬
‫ى‬
tunaikanlah : ‫أدوا‬
pemimpin kalian : ‫أمجكم‬

Artinya:
Dari Abi Umamah r.a. berkata, Saya mendengar Rasullullah
Saw. berkhutbah pada haji wada’ beliau bersabda:
“Bertaqwalah kepada Allah dirikanlah shalat, berpuasalah,
tunaikan zakat dan taatilah para pemimpin kamu, niscaya
engkau masuk akan masuk surga”. (HR. Tirmidzi)

Penjelasan:
Tiada tempat kembali yang terbaik untuk manusia, kecuali
surga. Ada beberapa cara untuk sampai kepadanya antara lain:
1) Bertaqwa kepada Allah dalam arti yang luas.
2) Mendirikan shalat wajib sebagai media komunikasi
antara hamba dan khaliknya.
‫ى‬
)‫(إن الصالة تنىه عن الفحشاء واملنكج‬
3) Berpuasa di bulan Ramadhan dan Allah menurunkan
Al-Qur’an pada bulan tersebut, dalam hadits qudsi
Allah berfirman:
‫ى‬ ‫ى‬
)‫(لك عمل ابن آدم ل اال الصوم فانه َل وأنا أجزى به‬

4) Zakat harta diberikan bagi yang berhak menerimanya

19
‫ُ ْ ْ ََْ ْ َ َ ًَ َُ ىُ ُ ْ َُ َى ْ َ َ َ ى‬
‫يهم بِهَا وصَل‬ ِ ‫(خذ ِمن أموال ِ ِهم صدقة تطهجهم وتَز ِك‬
ُ ‫كن ل ى ُه ْم َو‬
)‫الل َس ِميع َع ِليم‬
َ َ َ َ ََ َ ‫َ َْ ْ ى‬
‫علي ِهم ِإن صلواتك س‬
5) Taat dan patuh terhadap pada penguasa muslim,
karena mereka adalah pemegang estafet
kepemimpinan Rasulullah.

‫(يا أيىها اذلين أمنوا أطيعوا الل وأطيعََوا الجسََول وأو‬


)‫المج منكم‬
Kesimpulan:
1. Beberapa jalan menuju surga di antara dengan bertakwa
kepada Allah, mendirikan shalat, berpuasa, menunaikan
zakat dan taat kepada pemimpin

﴾ ‫﴿ ترك املسلم ما ال يعنيه‬


ْ ُ ْ ُ َُ َ َ َ َ َََُْ َ ْ َ
‫ ﴿ ِمَن حسَ ِن‬:y ‫لل‬ِ ‫ قَال رسَول ا‬: ‫ قَال‬، ‫) عن أ ِِب هجيجة‬9
ْ َ َ َ ُ ُ َ َْ َ ْ
‫ِإسالمِ الم ْج ِء ت ْجكه ما ال يع ِني ِه﴾ رواه الرتمذى وابن ماجه‬

:‫املفجدات‬
Di antara tanda sempuranya Islam : ‫من حسن إسالم املجء‬
Seseorang

20
meninggalkan : ‫تجكه‬
apa yang tidak bermanfaat baginya: ‫ما ال يعنيه‬

Artinya:
Dari Abu r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Di antara
tanda sempurnya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-
hal yang tidak bermanfaat.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Penjelasan:
Rasulullah Saw. menjelaskan kepada kita, bahwa seyogyanya
seorang muslim mempunyai perhatian terhadap hal-hal yang
bermanfaat bagi dirinya. Sebagai kesempurnaan Islam
seseorang, bagi mereka yang dapat meninggalkan hal-hal yang
tidak berguna (sia-sia) dari perkataan, perbuatan, dan lain
sebagainya.
Bagi orang muslim apapun profesinya, hendaklah ia fokus
dengan bidangnya, sehingga ia menjadi seorang yang ahli
(profesional). Bagi siapa yang melakukan sesuatu yang tidak
berguna atau tidak sesuai dengan keahliannya, hanya akan
membuang-buang waktu dan dapat membahayakan dirinya
dan orang lain.

Kesimpulan:
1. Menyibukkan diri dengan masalah yang tidak
mendatangkan manfaat adalah kesia-siaan dan tanda
lemahnya iman.

21
2. Seorang muslim seharusnya menyibukkan diri dengan
berbagai masalah yang bernilai
3. Seorang muslim hendaknya senantiasa mensucikan
jiwanya dengan cara menjauhi semua masalah yang tidak
bermanfaat, karena menghindari sesuatu yang tidak
bermanfaat merupakan jalan keselamatan.

﴾ ‫﴿ حفظ اللسان وترك املنكر‬


y‫ب‬ ِّ َ‫انل‬ ‫ َعَن ى‬،‫الل َعنْ ُه َما‬
ُ ‫ِض‬َ ِ ‫ َر‬،‫لل بْن َع ْمجو‬ ِ ‫ا‬ ‫د‬
ِ
ْ‫) َع ْن َعب‬10
ِ ِ ٍ ِ
َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ
،ِ‫ ﴿المس ِلم من سَ ِلم المسَ ِلمون ِمَن لِسَانِ ِه ويَ ِده‬: ‫قال‬
َُْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ
‫اج ُج من هج َج ما نىه الل عنه﴾ رواه ابلخارى‬
َ ‫َوال ْ ُم‬
‫ه‬
ِ

:‫املفجدات‬
aman : ‫َس ِل َم‬
ََُُ ُُ َ
ucapan dan tangannya : ‫ل ِسانه ويده‬

meninggalkan : َ ‫َه‬
‫ج َج‬
Artinya:
Dari Abdullah bin Amr ra berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
“Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman
dari ganguan ucapannya dan tangannya, dan orang yang

22
Hijrah (tergolong kelompok Muhajirin) adalah yang
meninggalkan apa apa yang dilarang Allah"

Penjelasan:
Hadits tersebut menjelaskan sifat-sifat yang mulia sebagai
sarana untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat,
di antaranya Islam dan hijrah. Pengertian Islam ialah
penyerahan diri kepada Allah, ikhlas dalam beribadah dan
melaksanakan hak-haknya dan hak-hak orang Islam alinnya.
Keislaman seseorang tidak akan sempurna hingga ia mencintai
saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Hal itu tidak
dapat diwujudkan kecuali kalau ia dapat menjaga lisan dan
perbuatannya untuk tidak menyakiti muslim lainnya.
Sedangkan pengertian hijrah adalah orang yang mau
meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa, maksiat dan
menjauhkan segala perbuatan yang tidak disenangi Allah swt.

Kesimpulan:
1. Larangan untuk berbuat keburukan kepada sesama muslim
baik dengan tangan dan lisannya.
2. Contoh dari perbuatan buruk dengan lisan adalah
memanggil dengan gelar yang tidak pantas, gibah, adu
domba dan pengumpat. Sedangkan contoh berbuat buruk
dengan perbuatan adalah mendiamkannya selama 3 hari
3. Hijrah terbagi dua: hijrah dalam makna umumnya yaitu
meninggalkan suatu tempat ke tempat yang lain. Sedang
hijrah dengan makna khusus adalah meninggalkan apa-apa
yang dilarang Allah.

23
‫الفصل الدراسي الثاني‬
﴾ ‫﴿ اإلحسان مع اجلار‬
َ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫َ ْ َ ُ َْ َى‬
‫لل ال‬
ِ ‫لل ال يَم ِمن وا‬
ِ ‫ ﴿وا‬: ‫ قَال‬y ‫) عن أ ِِب ُشي ٍح أن انلَ ِب‬1
َ ‫َ َ ى‬ َ َُ َ ْ ََ َ ُ ُْ َ ُْ
‫اذلي ال‬
ِ ‫لل قَال‬ ِ ‫يم ِم ُن َوا‬
ِ ‫ ومن يَا رسَول ا‬:‫ ِقيل‬،‫لل ال يم ِمن‬
ُ َ ََ ُُ َ ُ ََْ
‫يأمن جاره بوائِقه﴾ رواه ابلخارى‬

:‫املفجدات‬
tidak beriman : ‫ال يممن‬
tidak aman : ‫ال يأمن‬
tetangga : ‫جار‬
dari gangguannya : ‫بوائقه‬

Artinya:
Dari Abu Syuraih ra, sesungguhnya Nabi Saw. bersabda: “Demi
Allah, tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah
tidak beriman, (Rasul) ditanya: Siapa yang tidak beriman ya
Rasulullah? Beliau bersabda (orang) yang tetangganya tidak
aman dari gangguannya.” (HR. al-Bukhari)
Penjelasan:

24
Nabi Muhamad Saw. adalah seorang yang sangat
memperhatikan ketentraman, keamanan dan keselamatan
tetangganya. Selama hidup Beliau selalu mencontohkan
akhlak mulia kepada sahabat-sahabat bagaimana hidup
bertetangga yang baik. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw.
menasehati para sahabat, apabila membangun rumah tidak
boleh lebih tinggi dari rumah tetangganya. Dan kalaupun akan
membangun terlebih dahulu memberitahukan dan minta izin
kepada tetangga.
Diterangkan oleh Rasulullah, bahwa seorang mukmin dinilai
tidak beriman, jika tetangganya merasa tidak aman
dikarenakan ulah tangannya. Maksudnya bila seorang mukmin
hidup bertetangga, kemudian tetangganya merasa sakit hati,
dendam atau kesal akibat dari ucapannya yang kasar,
menyindir, atau cara hidupnya yang berlebihan atau karena
bakhil, atau tidak menolong kesulitan yang dihadapi
tetangganya.

Kesimpulan:
1. Rasulullah Saw. mengajarkan kepada sahabatnya cara hidup
yang baik dan berbuat kebaikan dengan tetangga
tinggalnya.
2. Diperintahkan kepada kita untuk bersikap toleran kepada
tetangga dan memperhatikan mereka serta tidak
melakukan hal-hal yang mengganggu tetangga.

25
﴾ ‫﴿ التخلّق بأخالق كرمية‬
ُْ َُ َ َ َ َ ُ َْ ُ َ َ ََ َُْ َ ْ َ
:y ‫لل‬
ِ ‫ قَال رسَول ا‬:‫) عَن أ ِِب هجيَجة ر ِِض الل عنَه قَال‬٢
ُ ُ َ َ ًُ ُ ْ ُُ َ ْ َ ً َْ َْ ْ ُ ُ َْ َ
ْ‫مم‬ ‫﴿أكمََل المََم ِم ِني ِإيمانََا أحسََنهم خلقََا و ِخيََار‬
ْ َ ْ ُ ُ َ
‫خيارمم ِل ِنسائِ ِهم﴾ رواه أِحد والرتمذي‬
ِ

:‫املفجدات‬
Yang paling sempurna : ‫أكمل‬
Yang paling baik : ‫أحسن‬
akhlak : ‫خلق‬
yang terbaik dari kalian : ‫خياركم‬
istri-istri : ‫نساء‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra. Ia telah berkata: Rasulullah Saw.
bersabda: ” Orang mukmin yang paling sempurna imannya
adalah mereka yang terbaik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian
adalah yang paling baik kepada (terhadap) isteri-isterinya. (HR.
Ahmad dan At-Tirmidzi)

Penjelasan:
Hadis di atas menerangkan dua hal:

26
a. Iman yang sempurna
Keimanan tiap-tiap orang Islam itu tidak sama. Ada yang
imannya lemah. Ada pula yang kuat dan sempurna dan ada
pula yang imannya kurang sempurna.
Orang yang baik perilakunya, imannya kuat dan teguh dan
orang yang jahat perilakunya, imannya lemah dan rapuh.
Karena itu salah satu tanda kesempurnaan iman seseorang
adalah akhlaknya yang baik dan yang mulia. Jadi ia yang
sempurna itu ditandai dengan akhlak yang baik. Dengan
akhlak yang baik itu, sesorang akan berbuat amal saleh
kepada sesama manusia.

b. Berperilaku baik terhadap istri


Lingkungan keluarga adalah tempat kita dilahirkan, dididik
dan dibesarkan. Keluargalah yang memesarkan,
memelihara, melindungi kita. Kalau kita disuruh berbuat
baik kepada sesama manusia, maka manusia yang paling
dahulu dan paling dekat dengan kita adalah istri. Maka
wajarlah apabila kita harus mengutamakan berbuat baik
kepada istri.

Kesimpulan:
1. Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik
2. Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik dalam
memperlakukan istri

27
﴾ ‫﴿ احلياء من صفة املؤمن‬
َ ُْْ ََ ْ ُ َْ َ َ ‫ى‬ ‫ى‬ َ َََُْ َ ْ َ
‫اإليمان بِضَع وسَبعون‬
ِ ﴿ ‫ قال‬y ‫) عن أ ِِب هجيجة ع ِن انل ِب‬3
َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ َْ َ ً َ ْ ُ
‫ان﴾ رواه مسلم‬
ِ ‫اإليم‬
ِ ‫شعبة واْلياء شعبة ِمن‬
:‫املفجدات‬
: ‫بضع‬
cabang : ‫شعبة‬
rasa malu : ‫اْلياء‬

Artinya:
“Iman itu mempunyai tujuh puluh lebih cabang dan perasaan
malu adalah bagian dari iman.” (HR. Muslim)

Penjelasan:
Kandungan hadits ini adalah bahwa keimanan itu mempunyai
cabang yang jumlahnya lebih dari 70 macam cabang
keimanan. Dalam hadits lain Rasulullah menjelaskan bahwa
cabang yang paling utama adalah tauhid, yang wajib bagi
setiap orang, yang mana tidak satu pun cabang iman itu
menjadi sah kecuali sesudah sahnya tauhid tersebut. Adapun
cabang iman yang paling rendah adalah menghilangkan
sesuatu yang mengganggu kaum muslimin, di antaranya
dengan menyingkirkan duri atau batu dari jalan mereka. Dan

28
perasaan malu yang ada pada diri seseorang merupakan salah
satu dari cabang keimanan.

Kesimpulan:
1. Diperintahkan kepada kita untuk berbuat kebaikan, karena
perbuatan-perbuatan kebaikan adalah bagian dari cabang
iman
2. Dianjurkan kepada kita untuk bersikap malu, karena malu
adalah bagian dari iman
3. Iman seseorang bertambah dan berkurang, karena iman
mempunyai banyak cabang

﴾‫﴿التنفري من الظلم والشح‬


َ‫ قَ َال ﴿ ىات ُقوا الظلْم‬y ‫ول الل‬ َ َُ ‫َى‬ َْ ْ َ ْ َ
ِ ‫لل أن رس‬ ِ ‫) عن جابِ ِج ب ِن عب ِد ا‬4
‫َ ى‬ ُ‫ى‬
‫ام ِة َواتقوا الش ىح ف ِإن الش ىح‬ َ َ‫فَإ ىن الظلْ َم ُظلُ َمات يَ ْو َم الْقي‬
ِ ِ
ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ
َ
َ ‫ِحل ُه ْم ََع أ ْن َسفكوا ِد َم‬
ْ‫اء ُهم‬ َ َ ‫ك ْم‬
ُ ْ َ ْ
‫أهلك من َكن قبل‬َ

‫ارمهم﴾ رواه مسلم‬


ْ ُ َ َ‫حلوا ََم‬َ َ‫است‬ْ ‫َو‬
ِ

:‫املفجدات‬
‫ى‬
takutlah kalian : ‫إتقوا‬
menumpahkan : ‫سفكوا‬

29
darah-darah mereka : ‫دماءهم‬
‫ى‬
berbuat kezaliman : ‫الظلم‬
kekikiran :
‫ى‬
‫الشح‬
‫ى‬
menghalalkan : ‫استحلوا‬

Artinya:
Dari Jabir bin Abdillah ra., ia berkata : Rasulullah SAW.
bersabda: “Takutlah kalian pada kezaliman karena kezaliman
itu merupakan kegelapan pada hari kiamat, dan takutlah kamu
pada kekikiran sebab orang-orang sebelum kalian binasa
karena kekikiran, dan hal itulah yang menyebabkan mereka
mengadakan pertumpahan darah dan menghalalkan yang
haram.” (HR.Muslim)

Kesimpulan:
1. Perintah untuk menjauhi perbuatan zalim dan kikir.
Sekaligus perintah untuk bersikap adil dan suka memberi
2. Kezaliman adalah dosa besar yang membuat pelakunya
sengsara di dunia dan mendapat siksa di neraka
3. Serakah terhadap dunia disertai sifat kikir, akan menyeret
manusia untuk berbuat maksiat dan kemunkaran.

30
﴾ ‫﴿ آداب السالم مع غري املسلم‬
ْ َْ ََ ‫َ ى‬ ‫ى‬ ‫ى‬ ‫َ ْ َُ ََ َ َ ُ َُْ َى‬
‫ مج َع م ِلَ ٍس ِفيَ ِه‬y ‫) عن أسامة ر ِِض الل عنه أن انل ِب‬٥
ََْ َ ََ َْ ْ ُ َ َْ ْ ُ َ َ ْ َ
‫ان‬ِ َ ‫ عب َد ِة الوث‬- ‫ش ِكي‬ِ َ َ‫أخ َالط ِم َن املَ َس ِل ِمي و امل‬
‫ متفق عليه‬.y ‫انلب‬ ‫ فَ َسلى َم َعلَيْه ُم ى‬،‫َو ْالَ ُه ْو ِد‬
ِ ِ

:‫املفجدات‬
Melewati : ‫ى‬
‫مج َع‬
Suatu majelis : ‫ملس‬
Sekelompok : ‫أخالط‬
Penyembah Berhala : ‫عبدة الوثان‬
Artinya:
Dari Usamah ra. Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw.
melewati suatu majelis di dalamnya sekelompok orang Islam
dan orang-orang musyrik penyembah berhala dan orang-
orang Yahudi, maka beliau memberi salam atas mereka. (HR.
Bukhari Muslim)

Penjelasan:
Hadis tersebut menjelaskan bagaimana ketentuan memberi
salam dan menjawab salam saudara kita yang berlainan
agama. Sebagai muslim kita kembali kepada amaliah
junjungan kita Nabi Muhammad Saw. maka di dalam hadits ini

31
dapat kita pahami bahwa Rasul pernah melewati sekelompok
orang-orang musyrik - penyembah berhala dan orang-orang
Yahudi, Nabi mengucapkan salam.
Keseimpulan:
1. Diperbolehkan mengucapkan salam kepada majelis yang di
dalamnya terdapat non-muslim, karena tujuan
mengucapkannya adalah mendoakan orang Islam yang ada
di dalamnya
َ ‫ى‬ َ َ َ َ َُْ ُ َ َ َ ْ ََ ْ َ
‫ ﴿ ِإذا‬:y ‫ قال انل ِب‬: ‫ قال‬،‫ ر ِِض الل عنه‬،‫عن أن ِس ب ِن مال ِ ٍك‬
ْ ُ َْ َ َ ُْْ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َْ َ َ ‫َ ى‬
‫اب فقولوا وعليكم﴾ متفق عليه‬ ِ ‫كت‬
ِ ‫سلم عليكم أهل ال‬

:‫املفجدات‬

Ahli kitab : ‫أهل الكتاب‬


Maka katakanlah : ‫فقولوا‬
Artinya:
Dari Anas ra. Ia berkata, bersabda Rasulullah Saw.: “Jika ahli
kitab (orang Yahudi dan Nasrani) memberi salam atas kamu,
maka jawablah “wa alaikum” (dan atas kau).” (Muttafaq Alaih)

Penjelasan:
Pada saat Nabi Muhammad Saw. hijrah ke kota Yasrib atau
Madinah, mayoritas masyarakat Madinah bergama Yahudi dan
Nasrani, dan bahkan sampai beberapa tahun kemudian, di
sana masih banyak penduduk yang beragama Yahudi dan
Nasrani. Tentunya dalam pergaulan di tengah-tengah

32
masyarakat bermacam-macam. Nabi sering mendapatkan
ucapan salam dari mereka. Menjawab salam tentunya menjadi
kewajiban moral dari Nabi bersama sahabat-sahabat beliau.
Rasulullah memberi contoh ketika diberi salam ahli kitab
dengan ucapan jawaban salam “wa alaikum”.

Kesimpulan:
1. Larangan mengucapkan salam kepada selain muslim
2. Diperbolehkan menjawab salam non-muslim, tetapi tidak
dengan jawaban “wa alaikum salam”. Tetapi cukup dengan
jawab “wa alaikum”.

﴾ ‫﴿ وجوب احرتام املسلم‬


ُ َُ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َْ ْ َ
y ‫لل‬
ِ ‫ا‬ ‫ول‬ َ‫ قَال رس‬: ‫لل ب ِن مسَعو ٍد قَال‬
ِ ‫) عن عب ِد ا‬6
ْ ُ ُُ َ َ ُ ُ ْ ُْ ُ َ
‫سباب المس ِل ِم فسوق وقِتال مفج﴾ متفق عليه‬ ِ﴿

:‫املفجدات‬
Mencela : ‫ِسبَاب‬
ْ ُ
maksiat : ‫م فج‬
ُ
fasik : ‫ف ُس ْوق‬

33
Artinya:
Dari Abdullah ibn Mas`ud berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
“Mencela seorang muslim adalah perbuatan fasiq, sedangkan
memeranginya adalah perbuatan kafir.” (Muttafaq Alaih )

Penjelasan:
Larangan melaknat dan membunuh atau memerangi orang
muslim, karena hal itu termasuk kufur nikmat dan tidak
melaksanakan hak persaudaraan dalam keimanan. Imam al-
Thabari mengatakan, “Sisi persamaan antara laknat dan
membunuh adalah laknat menjauhkan seseorang dari rahmat
Allah, sedangkan pembunuhan menjauhkan seseorang dari
kehidupan.

Kesimpulan:
1. Larangan mencela seorang muslim tanpa alasan, karena
mencela seorang muslim adalah perbuatan fasik.
2. Larangan membunuh atau memerangi orang muslim,
karena membunuh orang muslim adalah tindakan kufur.

﴾‫﴿مشول املسؤولية‬
َْ َُ ُ ْ َ َ َ َ َُْ ُ َ َ ََ ُ ْ َ
y ‫لل‬ ِ ‫ سَ ِمعت رسَول ا‬:‫ِض الل عنهما قال‬ ِ ‫) ع ِن اب ِن عمج ر‬7
ُ َ‫ اإل َم‬،‫ك ْم َم ْسئُول َعَ ْن َرع ىيتَه‬ُ َُ ٍ َ ْ ُ ُ َُُْ
‫ام‬ ِ ِ ِ ِ ‫ك‬ ‫و‬ ‫اع‬‫ر‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ُك‬ ﴿ : ‫ل‬ ‫يقو‬
َ َْ ُ ‫َ ْ َ ى َ ى‬
ُ ْ َ
‫اع ِ أهل ِه و مسَئول‬ ٍ ‫الج ُجل َر‬‫ و‬،‫اع َو َم ْسئُول عن ر ِعي ِت ِه‬ ٍ ‫َر‬
ْ‫ َوال ْ َم ْجأَ ُة َراعيَة َبيْت َز ْوج َهَا َو َم ْسَئُولَة َعَن‬،‫َع ْن َرع ىيته‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ

34
َ
،‫ال َسيِّ ِدهِ َو َم ْسئُول عَ ْن َر ِع ىي ِتَ ِه‬ َ
ِ ‫اع ِ م‬ ٍ ‫ َواخلَا ِد ُم َر‬،‫َر ِع ىي ِت َها‬
‫اع َو َم ْسئُ ْول َع ْن َر ى‬ ُ ُ َ
ٍ ‫ك ْم َر‬
‫عي ِت ِه﴾ متفق عليه‬ ِ ‫فُك‬

:‫املفجدات‬
pemimpin : ‫راع‬
yang dipimpin : ‫رعيىة‬
penguasa : ‫إمام‬
suami : ‫زو‬

Artinya:
Dari Ibn Umar ra berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw.
bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap
pemimpin bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.
Seorang penguasa adalah pemimpin dan bertanggung jawab
atas apa yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin
bagi keluarganya dan bertanggung jawab atas apa yang
dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah
suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnnya.
Seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta majikannya
dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Jadi,
setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas
apa yang dipimpinnya.” (Muttafaq Alaih)

35
Kesimpulan:
1. Seruan Islam bagi setiap pemimpin untuk bertanggung
jawab atas apa yang dipimpinnya
2. Seruan bagi setiap pemimpin untuk menunaikan tugas dan
tanggung jawab atas apa menjadi tanggung jawabnya
3. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas
hal yang menjadi tanggung jawabnya.

﴾ ‫﴿ التقوى‬
َ ُْ َ َ ‫ى‬ ُْ َُ َ َ َ َ َ َ ْ َ
‫ ﴿ ِاتَ ِق الل حيثمَا‬: y ‫لل‬ِ ‫ قال ِل رسَول ا‬: ‫) عن أ ِِب ذر قال‬8
ُُ َ ‫ى‬ َ َ َ ُ ْ َ ََ َ َ ََ‫ى ى‬ ََْ َ ْ ُ
‫كنت وأت ِب ِع الس ِيئة اْلسَنة تمحهَا وخَا ِل ِق انلَاس ِبلَ ٍق‬
َ َ
‫حس ٍن﴾ رواه الرتمذى‬

:‫املفجدات‬
‫ى‬
Bertakwalah : ‫ِات ِق‬
ْ َْ
Ikutilah : ‫أت ِبع‬
ُ ‫ى‬
keburukan : ‫السيِّئَة‬
menghapusnya : ‫ح َها‬ ُ ‫َت ْم‬
َ
pergaulilah : ‫خا ِل ْق‬

36
Artinya:
Dari Abu Dzar berkata: Rasulullah Saw. bersabda kepadaku:
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kau berada, dan
ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya (Kebaikan itu)
akan menghapus keburukan, dan pergaulilah orang lain
dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)

Penjelasan:
Dalam kandungan hadits ini, diperintahkan kepada setiap
muslim untuk bertakwa yakni membuat perlindungan dari
Azab Allah, dengan melakukan perintah-perintah-Nya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya. Inilah takwa. Dan kita
diperintahkan untuk bertakwa baik di tempat yang sepi
maupun yang ramai, serta bertakwalah kepada-Nya di segala
situasi dan kondisi. Salah satu perkara yang membantu untuk
bertakwa adalah menghadirkan perasaan bahwa Allah Swt
melihat hamba-Nya di segala keadaannya.
Selanjutnya, kita diperintahkan untuk menjadikan kebaikan
mengiringi keburukan. Jika seseorang melakukan keburukan
maka hendaknya dia mengiringi keburukannya dengan
kebaikan. Di antaranya dengan bertaubat kepada Allah dari
keburukan, karena taubat itu kebajikan. Dan sesungguhnya
perbuatan-perbuatan baik itu akan menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk.

Kesimpulan:
1. Kewajiban bertakwa kepada Allah Swt di manapun dan
berada
2. Kebaikan dapat menghapus keburukan.

37
‫‪3. Perintah untuk memperlakukan orang lain dengan akhlak‬‬
‫‪yang mulia, dengan ucapan dan dan perbuatan.‬‬

‫﴿ انتهاز الفرصة ﴾‬
‫َ َ ُ َُْ َ َ َ َ َ َُ ُْ‬ ‫َ ْ َى‬
‫لل ‪y‬‬‫ِض الل عنهما قَال ‪ :‬قَال رسَول ا ِ‬ ‫اس ر ِ‬ ‫‪ )9‬ع ِن اب ِن عب ٍ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ُ‬
‫ل ِ َج ُج ٍل َوه َو يَ ِعظه ‪ِ ﴿ :‬اغتَ ِن ْم َخْ ًسا قبْل َخْ ٍس ‪ :‬شَبَابَك قبَْل‬
‫َ َ َ‬ ‫ََ َ َ ىَ َ ََْ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ‬
‫اك قبْل فق ِج َك َو ف َجاغك‬ ‫هج ِمك و ِصحتك قبل سق ِمك و ِغن‬
‫ََْ ُ ْ َ ََ َ َ ََْ َْ َ‬
‫قبل شغ ِلك َو حياتك قبل موتِك﴾ (رواه اْلامم)‬

‫املفجدات‪:‬‬
‫َ ُ‬
‫ي ِعظ ‪menasehati :‬‬
‫َْ ْ‬
‫ِاغت ِنم ‪pergunakankah :‬‬

‫شباب ‪muda :‬‬


‫َ َ‬
‫َ‬
‫ه َجم‬
‫‪tua :‬‬
‫َ َ‬
‫سقم ‪sakit :‬‬

‫غن ‪kaya :‬‬


‫ِ َ‬

‫فجاغ ‪waktu kosong :‬‬


‫ََ‬

‫‪38‬‬
Artinya:
Dari Ibn Abbas ra berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Jagalah
(pergunakanlah) lima perkara sebelum datang lima perkara
lainnya: (yaitu) masa mudamu sebelum masa tuamu,
kesehatanmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu,
waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum
matimu.” (HR. Hakim)

Penjelasan:
• Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya:
“Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk
beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua
renta.”
• Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang
waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu
sakit.”
• Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya:
“Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini
sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal
kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”
• Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
maksudnya: “Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu
sebelum datang bencana yang dapat merusak harta
tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia
maupun akhirat.”
• Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya:
“Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan

39
sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan
terputus amalannya.”

Al Munawi mengatakan,
ْ ‫ُ َ َْ ُ َْ َ ى‬ َ
‫ف َه ِذ ِه اخل َ ْم َسة ال يع ِجف قد َرها ِإال َبع َد َز َوال ِ َها‬
“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya
dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul
mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (At
Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356)
Benarlah kata Al Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia
diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat
diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat
memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda,
setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal.
Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati
masa tersebut dengan sia-sia.

Kesimpulan:
1. Setiap muslim harus mengisi kelima hal yang penting
(waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya dan
waktu ketika hidup) sebelum hilang peluang untuk
melakukannya.

40

Anda mungkin juga menyukai