Anda di halaman 1dari 10

1

TAFSIR SURAH AT TIN

Oleh: Ustadzah Imroatul Azizah Hafidzahallah


Ayat 1

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,


Buah tin dan buah zaitun merupakan salah satu buah yang hanya bisa ada di

bumi Syam secara umum dan di Baitul Maqdis secara khusus. Buah tin memiliki

khasiat yang sangat banyak dan merupakan salah satu buah surga. Semua

bagian dari buah tin ini bisa dimanfaatkan dan dimakan sehingga tidak ada yang

mubadzir. Buah pohon tin ini mudah diraih karena pohonnya yang rendah dan ini

merupakan salah satu ciri tanaman surga. Allah Ta’ala berfirman:

ُ ُ‫علَ ْي ِه ْم ظِ اللُ َها َوذُلِلَتْ ق‬


}‫طوفُ َها ت َ ْذلِيال‬ َ ً‫{و َدانِ َية‬
َ

“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya

dimudahkan untuk dipetik dengan semudah-mudahnya” (QS al-Insaan: 14).”

Sama halnya dengan buah tin, buah zaitun juga memiliki keistimewaan

Sebagaimana yang tercantum dalam Surah An-Nur ayat 35 :

“… yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon

Zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah

barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak

disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis).” (An-Nur: 35).

Kisah tentang putra Syakh Kamil Alabudi bernama Tabarak kala itu mulai

belajar membaca dan menghafal Al Quran, Tabarak sangat menyukai

buah tin dan zaitun karena dikenalkan sejak kecil. Dulu ketika Tabarak

mulai menghafal Al Quran dimulai Suah At Tin, Syaikh Kamil mengatakan


2

pada Tabarak bahwa jika dia bisa mengahafalkan surah At Tin maka,

beliau akan menyediakan baginya buah tin dan zaitun sebagai hadiah. Dan

Tabarak pun bisa menghafalkan Surah At Tin dan diberikan hadiahnya.

Tabarak mulai mengahafal Al Quran usia 3 tahun dan 4,5 tahun sudah

hafal Al Quran 30 juz. Metode yang diterapkan oleh Syaikh Kamil ini

bisa kita gunakan dalam mengajari anak kita. Karena anak-anak akan

sangat menyukai kisah-kisah, hadiah, dan bermain. Memulai mengisahkan

ayat-ayat dalam Quran pada anak sebelum menghafalnya juga akan

memotivasi anak dalam menghafal. Selain itu mengapresiasi anak melalui

pemberian hadiah juga salah satu hal yang baik dan menyenangkan untuk

anak.

Ayat 2

demi gunung Sinai,


Ayat kedua surat At-Tiin ini dalam kitab Tafsir Jalalain ditafsiri sebagai berikut:

Yang artinya: “(Dan demi bukit Sinai) nama sebuah bukit tempat sewaktu Allah

swt. berfirman kepada Nabi Musa. Arti lafal Siiniina ialah yang diberkahi atau

yang baik karena memiliki banyak pohon yang menghasilkan buah”.

Seakan-akan Allah SWT bersumpah atas nama risalah yang diturunkan kepada

Nabi Musa alaihi salam di Bukit Sinai. Kata Siniin didalam ayat ini berarti yang

diberkahi.

Disebut thur karena bukitnya dipenuhi tumbuh-tumbuhan. Gunung Sinai ini adalah

sebuah bukit 2285m tingginya terletak di Semenanjung Sinai, Mesir, ini merupakan

tempat Nabi Musa a.s berbicara langsung dengan Allah.


3

Ayat 3

dan demi negeri (Mekah) yang aman ini.

Setelah Allah ‫ﷻ‬ bersumpah dengan buah tin dan zaitun serta bukit Sinai, disini

Allah ‫ﷻ‬ besumpah dengan Kota Mekkah. Kota Mekkah adalah kota yang paling

aman di dunia, kota dimana seluruh umat manusia berharap datang kesana, tempat

turunnya Al Quran, tempat yang banyak disebutkan dalam Quran, penduduknya

berada dalam keutamaan. Shalat di masjidil haram memiliki keutamaan yang besar

seperti dalam hadist Rasulullah sallallahu alaihi wasalam berikut ini :

“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid

lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada

100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406,

dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no.1173.)

Nabi Ibrahim berdoa pernah berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala dalam QS.

Ibrahim ayat 35:

‫ى أَن نَّ أعبُ ََد أٱْل َ أ‬


َ‫صنَا َم‬ ِ ‫ب ٱجأ عَ أَل َٰ َهذَا ٱ ألبَلَ ََد َء‬
ََّ ِ‫امنًا َوٱجأ نُ أبنِى َوبَن‬ َِ ‫َوإِ أَذ قَا ََل إِب َٰ َأر ِهي َُم َر‬
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini

(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada

menyembah berhala-berhala.”

Dalam Surah At tin Allah subhanahu wata’ala bersumpah dengan buah tin dan

zaitun yang umumnya tumbuh di bumi Syam, dan bumi Syam merupakan bumi para

anbiya, Allah subhanahu wata’ala juga menyebutkan gunung Sinai tempat yang

diberkahi dimana Nabi Musa alaihi salam berbicara langsung dengan Allah
4

subhanahu wata’ala , dan Allah subhanahu wata’ala juga bersumpah dengan Kota

Makkah tempat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menerima wahyu Al Quran. Para Nabi memiliki

satu tujuan yaitu mengajarkan untuk mentauhidkan Allah.

Ayat 4

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-


baiknya,
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

Diantara buktinya, mari kita renungkan:

1. Kita bisa berdiri tegak, ini merupakan bantahan terhadap Teori Darwin, jika

manusia berasal dari kera maka manusia tidak akan bisa tegak berdiri. ini bukti

bahwa Allah subhanahu wata’ala menciptakan Nabi Adam sebaik2 ciptaan

2. Para ahli ketika melihat organ tubuh manusia, ternyata memiliki sistem kerja

yang luar biasa dan teratur yang seorang manusia tidak akan pernah bisa

menyamainya dan membuatnya

3. Diantara tanda kekuasaan Allah subhanahu wata’ala yaitu sangat dekat dengan

kita, ayat2 Allah subhanahu wata’ala itu ada dalam kita, semakin dalam kita

mepelajari seluk beluk diri kita maka kita akan merasakan kemaha besaraan

Allah subhanahu wata’ala , penciptaan-Nya sangat agung, dan yang Maha

Agung adalah Allah subhanahu wata’ala

4. Rahim yang kokoh. Bagaimana Allah subhanahu wata’ala menciptakan rahim

tempat yang kokoh untuk janin, Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala:

“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina. Kemudian Kami letakkan

Dia dalam tempat yang kokoh (rahim). Sampai waktu yang ditentukan, Lalu Kami
5

tentukan (bentuknya), Maka Kami-lah Sebaik-baik yang menentukan”. (QS. Al-

Mursalat: 21-23)

5. Akal. Allah subhanahu wata’ala memberikan kita akal untuk membedakan kita

dengan hewan. Allah subhanahu wata’ala memberikan kita akal agar kita mampu

berpikir dan membedakan mana yang benar dan bathil. Berkali-kali Al-Qur’an

menyebutkan : “Afala Tatafakkarun” (apakah kamu tidak memikirkan),

“Afala Ta’qilun”,(apakah kamu tidak menggunakan akalmu), “Wa fi

Anfusikum, Afala Tubshirun”, (di dalam dirimu apakah kamu tidak melihat?).

Otak kita adalah bagian organ tubuh yang paling ringan dibanding anggota badan

yang lainnya dan ini merupakan bagian yang paling vital bagi tubuh manusia.

Allah subhanahu wata’ala meletakkan di tempat paling ideal dalam kepala kita

dan dilindungi dengan tengkorak, dan dapat meredam ketika kita terbentur.

Otak kita dengan segala jenis penjagaannya yang diciptakan-Nya. Subhanallah.

Diantaranya jalur komunikasi sel otak telah dibangun sedemikian akurat lebih

canggih dibandingkan komputer. Informasi yang akan merusak sel otak kita

diantaranya adalah khamr dan narkotika, karenanya dalam Islam hal itu

diharamkan, dan pengharaman itu sebagai bentuk penjagaan Allah subhanahu

wata’ala.

Dengan akal kita bisa menulis, belajar , membaca. Bentuk syukur kita akan akal

yang kita miliki adalah dengan menuntut ilmu, semakin diasah semakin tajam,

begitulah Allah subhanahu wata’ala mencipatakn akal. Gunakan akal untuk

sesuatu yang Allah subhanahu wata’ala ridhoi ,dengan merenungi ayat2 Quran.

Orang yang dijaga akal nya sampai tua adalah yang rajin mentadaburi Quran,

ada kakek 100 tahun lebih tidak pikun karena masa muda beliau menghafal

Quran dan mentadaburinya serta belajar ilmu syari. Ilmu syari adalah sesuatu

yang diwajibkan.
6

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah.

Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu

Majah no. 224)

Jadikan ilmu agama sebagai prioritas, tidak bolehkah kita mempelajari ilmu

dunia? Boleh akan tetapi utamakan ilmu syari .

6. Mata. Bersyukurlah dengan nikmat penglihatan

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”

Banyak orang yang tidak memiliki penglihatan dan tidak bisa melihat keindahan

dunia. Allah subhanahu wata’ala menciptakan mata kita dengan sebaik-sebaik

dan seindah-indah ciptaan, pelupuk mata sebagai pelindung jika ada kotoran

atau debu tidak langsung jatuh ke mata, ada alis , dan bulu mata. Alis adalah

ciptaan yang luar biasa, jangan diubah, diantara wanita-wanita yang dilaknat

adalah yag mencukur alis.

“Allah melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato. Allah pula melaknat

orang yang mencabut rambut wajah dan yang meminta dicabut.” (HR. Muslim

no. 2125)

Pernahkah kita berpikir kenapa Allah subhanahu wata’ala memanjangkan rambut

yang lain tspi tidak dengan alis kita. Ada kisah seseorang tidak bisa berkedip,

saraf matanya tidak bekerja. Nikmat berkedip menjaga agar mata kita tidak

kering. Ada kornea untuk mengatur cahaya yang masuk. Bukanlah sebuah nikmat

jika kita tidak bisa membedakan warna


7

7. Telinga : Allah subhanahu wata’ala menciptakan telinga dengan sebaik2 bentuk,

ada telinga luar, tengah, dan dalam. Dan Allah subhanahu wata’ala dengan

Kemahagungan-Nya dengan penciptaan yang luar biasa. Telinga kita hanya bisa

menangkap suara yang memiliki frekuensi antara 20Hz hingga 20.000 Hz.

Bayangkan jika kita bisa mendengar suara dengan frekuensi kurang dari 20 Hz

hingga 0,0001 Hz, maka kita akan terganggu dengan suara hewan-hewan kecil

dan bahkan kita akan mampu mendengar suara siksa kubur. Dengan hikmat Allah

subhanahu wata’ala kita tidak bisa mendengar bunyi dibawah kapasitas yang

telah ditetapkan-Nya.

8. Mulut kita, Allah subhanahu wata’ala menciptakan gigi kita dengan begitu rapi

dan indah telah diciptakan dengan tampilan yg luar biasa,

9. Lidah. Nikmat merasakan rasa adalah nikmat yang luar biasa, ketika kita bisa

merasakan rasa maka ucapkan Alhamdulillah. Lidah itu adalah sebuah organ

dimana kita kan diminta pertanggungjawaban. Lidah ini tidak bertulang, diantara

bentuk syukur kita adalah tidak mengucapkan sesuatu yang tidak di ridhai-Nya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl

bin Sa’id bahwa Rasulullah bersabda.

“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada

di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan

masuk surga”

Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut,

sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.


8

Ayat 5

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,


Allah subhanahu wata’ala akan kembalikan kita ke tempat terendah-rendahnya

masa muda yang begitu begitu gagah dan sehat, saat masuk usia senja Allah

subhanahu wata’ala akan jadikan lemah dan tempat kembali kita adalah tanah.

Ayat 6

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka


mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
Pengecualian bagi orang yang mengerjakan kebajikan adalah Allah subhanahu

wata’ala akan memberikan pahala bagi yang tidak terputus. Kecuali orang yang

beriman kepada Allah dan melakukan amal saleh, maka meskipun jasadnya

menua, bagi mereka balasan yang kekal, tidak terputus, yaitu Surga karena

mereka menyucikan fitrahnya.

Ayat 7

Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari


pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
Manusia telah mengatahui bahwa Allah telah menciptakan dirinya dengan

penciptaan yang terbaik, dan bisa jadi akan mengembalikannya ke derajat yang
9

paling rendah, lalu masih orang-orang kafir masih mendustakan hari kebangkitan

dan hari pembalasan.

Ayat 8

Bukankah Allah hakim yang paling adil?

Bukankah Allah hakim yang Maha Adil , para mufasir mengatakan “ahkami” al

hukmu yaitu hukuman Allah yang paling adil, Alhikmah yang artinya hakim yang

paling adil.

Faedah:
 Maksimalkan usia muda untuk beramal shalih

An Nakho’i mengatakan, “Jika seorang mukmin berada di usia senja dan pada

saat itu sangat sulit untuk beramal, maka akan dicatat untuknya pahala

sebagaimana amal yang dulu dilakukan pada saat muda. Inilah yang dimaksudkan

dengan firman Allah (yang artinya): bagi mereka pahala yang tiada putus-

putusnya.”

Ibnu Qutaibah mengatakan, “Makna firman Allah (yang artinya), “Kecuali

orang-orang yang beriman” adalah kecuali orang-orang yang beriman di waktu

mudanya, di saat kondisi fit (semangat) untuk beramal, maka mereka di waktu

tuanya nanti tidaklah berkurang amalan mereka, walaupun mereka tidak mampu

melakukan amalan ketaatan di saat usia senja. Karena Allah Ta’ala Maha

Mengetahui, seandainya mereka masih diberi kekuatan beramal sebagaimana

waktu mudanya, mereka tidak akan berhenti untuk beramal kebaikan. Maka

orang yang gemar beramal di waktu mudanya, (di saat tua renta), dia akan

diberi ganjaran sebagaimana di waktu mudanya.” (Lihat Zaadul Maysir, 9/172-

174)
10

 Jangan pernah lewatkan ibadah siri (tersembunyi)

Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki

amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang

mengetahuinya. Karena segala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia

akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.”

“Jagalah masa muda kita agar Allah jaga masa tua kita”

Referensi Tambahan:

Muslim.or.id

Rumaysho.com

Tafsirweb.com

Almanhaj.or.id

Presented By:

Mutiara Hikmah Official

Tawbah Institute

Taj Al Waqr

Anda mungkin juga menyukai