Anda di halaman 1dari 4

 Nama-nama surat dalam Al Quran : Kalau buka buku pasti di lembaran depan kita akan

menemukan sub judul dari pembahasan buku tersebut. Begitupula di dalam Al Quran
terdapat nama-nama surat nya. Dari 114 surat di dalam menemuikan kita tidak akan
menjumpai surat yang menggunakan kata keluarga kecuali Ali Imran (Keluarga Imran).
Berarti, banyak point besar : Masalah di kita hari ini berkeluarga yaitu sudah banyak belajar
ilmu dari banyak pakar dan literatur, tetapi kita cenderung tidak memulainya dari Al Quran.
 Rasulullah sudah memberikan jaminan, bahwa : Khoirukum, khoirukum li ahlih, wa ana
khoirukum li ahli. Orang yang paling baik diantara kita, adalah yang paling baik dengan
keluarganya. Dan Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.
 Kita selalu mempelajari keluarga Rasulullah sekilas-sekilas saja, tidak pernah detail.
 Keluarga Nabi Muhammad dipandunya oleh Al Quran. Dan itu semestinya jadi contoh bagi
kita. Nah karena Nabi dipandu dengan Quran, dan dalam Al Quran terdapat 1 surah yang
bertemakan keluarga, maka mari kita pelajari hikmah dan keluarga Ali Imran. Insha Allah kita
akan bahagia bersama keluarga kita dunia dan akhirat.
 Mari kita mulai dari ayat 33 surah ali imran : Innallahastofa adam wa nuh wa ala ibrahim wa
ala imran alal alamin. Sesungguhnya Allah memilih adam, nuh, keluarga ibrahim, keluarga
imran diantara seluruh manusia. Istofa asal katanya sofa : Suci, bersih. Istofa kemasukan
huruf tho, seperti kata Allah dalam Al Quran, wa’mur ahlaka bissholati was thobir alaiha. Dan
ini penuh makna : dalam kaidah bahasa arab itu kullama zadal mabna zaadal makna (setiap
bertambahnya struktur huruf dalam bahasa arab itu bertambahlah maknanya). Ilmu syariat
ini tidak bisa dilepaskan dengan bahasa Arab. Kalau sofa itu suci : istofa itu dari yang suci itu
diambil atau dipilih namanya, dan yang langsung memilih adalah Allah.
 Kalau kita lompat ke ayat 42, waidz qolatil malaikatu, ya maryam innallahastofaki,
 Yang di 33 yang dipilih bapaknya, dan yang di 42 yang dipilih adalah anaknya. Bukankah itu
hal yang menarik sekali pelajarannya bagi kita bahwa dari bapak-anak-ke cucu semuanya
pilihan. Jadi dari point 33 sampai 42 bisa menjadi panduan bagaimana caranya bapak sampai
turun ke anak semuanya pilihan.
 Jadi kalau dibuat grafik naik, bapak-anak-cucu naik grafiknya. Jangan sampai turun.
 Maryam : hadits : kamula minar rijali katsirun, walam yakmul minan nisa illa maryam ibnatul
imram (hadits shohih). Artinya : yang berada di tingkatan sempurna dari kalangan laki-laki
itu banyak, tetapi tidak ada dari kalangan wanita kecuali maryam putri imran.
 Jangan salah memahami kalimat innallahas tofa (33) dan innallahastofaaki (42) : sama-sama
Allah yang memilih. Kalau salah bunyinya menjadi berarti itu manusia khusus yang tidak bisa
ditiru. Untuk menjawab salah paham ini maka jika ditelaah dari ayat 33 dan seterusnya kita
akan memahami bahwa terpilihnya keluarga imran dan terpilihnya marya ada sebabnya tidak
tiba-tiba.
 Para ulama bukan dari kalangan nabi justru disandingkan dengan para Nabi. Itu artinya agar
bisa ditur oleh ummat nabi Muhammad.
 Di surah 46 surah hud Allah menegur Nabi Nuh dan surah ali imran Allah puji keluarga Imran.
Supaya jadi pelajaran buat kita. (Kapal Nabi Nuh bersandar di gunung Al Juudi, Allah
menjawab doanya nabi nuh karena Nabi nuh bertanya engkau Allah berjanji akan
menyelamatkan keluargaku tetapi anakku mati. Kata Allah, Qola ya nuh, innahu laisa min
ahlik, innahu amalun qhoiru sholeh, fala tas alni ma laisa laka bihi ilm, inni a iiduzuka minal
jahiliin.
 Kita sepakat bahwa Nabi, Adam, Nabi Nuh, Ibrahim dan Imran orang mulia. Tapi kenapa
kedua nama diawal tidak disertakan keluarganya? Di surah al a’raf tentang pengobanan anak
adam yang berujung pada pembunuhan.
 Kalau keluarga ibrahim gak usah diragukan bahkan langsug di sholawat kita. Minimal dalam
sholat kita. Kalau nabi ibrahim dan nabi muhammad jelas, karena nabi dan sangat layak
dapat sholawat kita tetapi ini keluarga mereka diikutsertakan.
 Aslinya pembahasan tentang pendidikan keluarga imran ada 3 ayat : 35-36-37. Tapi itulah
khasnya Al Quran sebagai mukjizat. Kalimatnya pendek tetapi maknanya dalam, luas dan
lebar, mari kita buktikan bersama.
 Ayat 35. Iz qolat imroata imron, inni nadzartu laka ma fi batni muharroron, fataqobbal minni,
inna antas samiun alim. Muharror (para mufassir menafsirkan sebagai pengabdi di masjid).
Para mufassir sebagian dari mereka menjelaskan bahwa maryam itu yatim. Berarti imran
sudah meninggal. Itulah nanti mengapa zakariya ada disana. Dari ayat 33 sampai akhir kisah
ini, kita tidak menemukan siapa nama istinya. Itu menandakan bahwa didalam keluarga jika
baik keturunan itu yang dipuji bapaknya atau suami. Begitupula sebaliknya. Suami itulah
pendidiknya. Ini lah salah satu penafsiran dari kata arrijalu qowwamuna alan nisa.
 Suami pendidik. Berarti guru. Guru logikanya harus lebih pintar dari istrinya. Oleh karena itu
salah satu cacatnya qowwamah seorang suami salah satunya dari hal tersebut. Jadi
qowwamah itu tidak hanya dari sisi mencari nafkah. Mencari nafkah keluarga penting iya
betul tetapi bukanlah satu-satunya faktor.
 Doa nabi ibrahim : Allahummajalni lisanan sidqin fil akhiriin.
 Istri imran hamil, konsep hamil. Betapa besarnya konsep parenting dalam islam. Contoh
konsep hamil dalam al quran, ada beberapa potret kehamilan :
-ada kehamilan yang normal ada suami dan istri.
- terus da kehamilan yang tidak normal contohnya maryam. Contoh lagi istri ibrahim a.s.
sudah tua mandul pula. Nabi zakaria, tua mandul juga. Lahirnya nabi lagi Nabi Yahya.
 Tema kehamilan itu seakan Allah ingin memberikan sentuhan kepada kita bahwa Kehamilan
itu selalu ajaib. Manusia bisa hamil itu sesuatu yang ajaib. Oleh karena itu, selalu jawaban
Allah tentang kehamilan itu bunyinya qola kadzalika qola rubbuk. Atau qola kadzaliki qola
robuka. Karena sudah tidak ada jawaban ilmiahnya. Makanya ilmu pengetahuan itu harus
diletakkan pada qoridor atau frama atau bingkai agama.
 Bahkan taknis kalau ibu hamil teknis ngurusnya itu bagaimana sudah dijelaskan oleh Al
Quran. Makanya ulama menjelaskan Al Quran itu tibyanan likulli syai’. Menjelaskan segala
sesuatu.
 Bicara tentang kehamilan itu ternyata Al Quran punya kepedulian dan dibahas panjang lebar.
Salah satunya di surah ali imran ini. Ternyata untuk lahirnya maryam yang sehebat itu
ternyata ibunya sejak hamil sudah mendidiknya. Itulah istilah yang modern ini kita biasa
dengar pedidikan kandungan. Kita juga jangan hanya ikut2an, contoh menurut penelitian
anak yang sedang berada di dalam kandungan bisa menstimulasi kecerdasan. Bagaimana jika
mendengarkan al quran? Kita tidak sedang membicarakan musik dalam konteks fiqih. Tetapi
sejak kapan musik dijadikan alat untuk mendidik generasi? Kalau musik sejak zaman dulu, di
arab sudah ada. Bahkan bangsa arab belajar joget itu ke romawi dan persia.
 Maka, supaya kita tidak sekedar ikut2an tetapi ada landasan wahyu yang melandasi kita,
hamil itu perlu banyak-banyak berdoa seperti doa ibu maryam (hannah) inni nadzartu laka
mafi batni muharroron, fataqobbal minni (Ya Allah aku bernadzar mudah-mudahan yang ada
di dalam perutku ini kelak menjadi hambamu yang taat beribadah kepadamu di rumahmu,
maka terimalah doaku).
 Maka ada point : Doa, Harapan, kalimat baik.
 Dalam sebuah penelitian ilmuwan muslim, ternyata anak dalam kadungan, itu sangat sensitif
dengan suara, terutama jika itu adalah anak perempuan.
 Dan ternyata memang hamil itu, ya yang sering disebut perempuan-perempuan sampai pada
tahap usia kelahiran yaitu 2 tahun (susuan). Kalau masih di perut wajar, perempuan yang
disebut tetapi ketika sudah keluar, masih juga melibatkan perempuan (ibunya) padahal bisa
dibantu dengan yang lainnya. Wal walidatu yurdi’na auladahunna haulaini kamilaini liman
aroda aiyutimma arrodhoah (hamil dan menyusui adalah waktu spesial untuk ibunya). Liman
arodha aiyutimma (sudah masuk bapak). Tugas bapak kemudian apa yaitu ayat selanjutnya
wa alalmauludi lahu (tugas bapak apa sih) rizkuhunna, wa kiswatuhunna, bil ma’ruf.
 Ayat berikut : fallam wadhoatha : berarti perempuan : setelah lahir kok ternyata perempua :
Hanna laporan kepada Allah,? Kenapa? Ini berkaitan dengan nazar. Pengabdi di masjid itu
laki-laki (idealnya), tulah memang kadang2 sesuatu itu tidak sesuai keinginan kita. Ternyata
ada hikmah besar, bahwa Allah ingin hadirkan wanita sempurna di muka bumi ini.
 Kadang kita itu kurang memuliakan kehamilan. Dan semoga tidak terjadi di sini khususnya di
jamaah ini, sebagai contoh anak masih kecil kemudian hamil. Kadang tetangga bertanya loh,
kok hamil lagi? Biasanya apa jawabannya bapak/ibu? Seakan-akan anak yang dikandung tidak
diharapkan. Apakah kita tidak malu ternyata anak yang kita anggap tidak diharpkan ini
menjadi penolong kita kelak diakhirat. Makanya selalu katakan Alhamdulillah. Hamil itu
susah, makanya bersyukur, hari ini jika susah hamil berapa biayanya? Pecayalah bahwa
kehamilan itu adalah anugrah.
 Memang kehamilan itu keajaiban Allah. Ada yang gak mau hamil, hamil, sebaliknya. Karena
Allah ingin menunjukkan kekuasaanNya.
 Apa Allah jawab ketika Hannah mengadu, Allah a’lamu bima wadhoat. Artinya : tugas
manusia itu ya Berdoa-berusaha-tawakkal. Nadzarmu sudah benar atas nama Allah, Allah
kasih, sudah syukuri dan tawakkal.
 Walaisa adzakaru kal untsa. Tidaklah sama antara laki-laki dan perempuan. Haknya,
kewajibannya dan lain-lainnya. Ayat ini bisa cukup panjang jika dijelaskan secara detail jika
diuraikan.
 Wa inni sammaituha maryam. (oleh hannah diberi nama maryam). Maryam ini berasal dari
bahasa ibrani dengan arti Hamba Allah (nama perempuan. Ini dalam islam disebut konsep
memberi nama.
 Didalam sirah nabawiyah, siroh sohabiyah, telah ditunjukkan pentingnya nama. Sehingga
terdapat beberapa nama yang diganti oleh Nabi. Karena salah artinya. Nama itu
berhubungan dengan banyak hal, bahkan secara spesifik dijadikan salah satu tolak ukur
dalam pekerjaan. Dalam sebuah riwayat, nabi pernah berkumpul dengan para sahabat, dan
meminta tolong ditunjukkan salah satu diantara mereka untuk memerahkan susu unta. Salah
satu sahabat berdiri dan mengajukan tangan saya ya rasulallah, Nabi : Siapa namamu? Dia
bilang, nama saya murrah (murrah : Bahasa arab artinya pahit). Kata Rasul, duduk2 ya. Yang
lain. Saya ya rasul. Siapa namamu? Harb (perang). Sudah sudah, duduk. Sampai ketemu
orang dan ditanya siapa nama kamu? Yaish (hidup), nah iya kamu saja yang memerahkan.
Apa maksudnya? Ternyata oleh para ulama dijelaskan begitulah betapa pentingnya nama di
dalam islam (Dalam islam itu nama sangatlah penting). Jika dilihat secara kompetensi, siapa
sih dari sahabat yang tidak bisa memerah susu. Pasti Insha Allah bisa semua. Tetapi
Rasulullah akhirnya memilih berdasarkan namanya yang sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Dan ini bukan satu-satunya peristiwa. Bisa dilihat secara detial pada peristiwa perang
khaibar. Ada beberapa cabang jalan yang semua itu muaranya ke khairbar. Engkau pilih mana
kata sahabat. Rasul menanyakan nama jalan dari masing2 cabang. Semuanya jelek artinya
kecuali satu, yaitu Marhab (selamat datang). Dan rasulullah memilih nama tersebut.
 Dalam memberi nama itu misalnya selain nama yang baik dirangkai menjadi satu kalimat
yang indah tetapi bisa juga mengambil nama dari tokoh tertentu yang mulia. Maka jika kita
menamakan anak kita secara ikhlas dan memohon keridhoan Allah Insah Allah akan mudah
bagi kita meilhat atau menebak karakternya seperti apa.
 Wa inni uidzuha wa dzurriyataha minassyaithonirrojim. Dan aku memohon perlindungan
kepada Ya Allah untuk anakku ini dan keturunannya dari syaiton yang terkutuk. Ini
menjelaskan bahwa konsep pendidikan anak itu sejak dini harus sudah dijauhkan dari syetan.
Bukan hanya bikin pintar. Terbukti lahir maryam, dari maryam malah lahir Nabi.
 Kan sebenarnya begini, ketika Allah menyebut bahwa syeitan itu musuh buat kalian. Itu
sudah cukup, umpanya kita menyebut si Fulan itu musuh saya. Kita pasti akan berhati2 ketika
bertemu atau bahkan sebelum bertemu. Jadi sebenarnya secara bahasa tidak perlu
sebenarnya kalimat setelahnya (inna syaithona lakum adu) dengan tambahan (fattakhidzuhu
aduwwa) jadikan syeitahn itu musuh beneran. Artinya kita itu sudah dinasehati bahwa
syeitan itu musuh tapi tidak benar2 menjadikan ia musuh. Masih ditemani.
 Terakhir : Fatqobalaha robbuha biqobulin hasanin, wa anbataha nabatan hasana. Maka
Robnya menerimanya. Ada beberapa catatan : Itu terjadi setelah sebelumnya ada point-
pointnya yaitu diantaranya : waktu hamil nadzar yang baik, terus dikasih nama yang baik,
hak laki dan perempuan jelas, dijauhkan dari syeitan. Baru kemudian Allah terima.
 Berarti jika sudah pada tahap Allah sudah menerima berarti sudah Aman. Makanya tidak
cukup kita mendidik anak sesuai kadar kemampuan dan kecerdasan kita saja. Harus ada
konsep diserahkan pada Allah. Tetapi perlu digaris bawahi, Allah baru akan menerima
dengan baik, jika proses sebelumnya kita lakukan dengan benar.
 Kata taqobbul itu, kata ahli tafsir itu adalah penerimaan yang baik (diterima dengan
baik/dengan ridho). Karena ada penerimaan yang dengan buruk atau tidak disukai. Kadang
kan kita bisa saja menerima sesuatu tapi aslinya kita gak suka. Jadi sudah di taqobbul
(diterima dengan ridho) juga ditambah dengan qobulin hasanin (dengan baik).
 Berikutnya : wa anbataha nabatan hasanan : dalam terjemahannya adalah pendidikan yang
baik. Tidak salah terjemahannya tetapi terkadang susah dalam penggabarannya. Kata anbata
itu berasal dari kata nabata (nabati artinya tumbuhan) anbataha nabata. Berarti artinya apa?
Allah menumbuhkan dengan nabatan hasanah (tumbuhan yang baik). Artinya jika dalam
proses pendidikan (dari awal sampai akhir didik dengan cara yang baik). Ini kalau Allah ikut
campur. Yang kedua, dalam proses tumbuh tadi, berarti proses mendidik anak seperti
menanam tanaman. Ini sudah ilmu gampang, karena sekeliling kita mayoritas adalah bertani
maka tinggal bertanya kepada petani bagaimana agar tanaman yang kita tanam tumbuh
dengan baik. (dipilihkan bibit terbaik, ladang terbaik, penjagaan terbaik, pupuk terbaik dan
lainnya).

Anda mungkin juga menyukai