B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Apa saja yang dilakukan dalam menyambut kelahiran bayi sesuai ajaran Agama
Islam ?
2. Apa saja amalan-amalan dalam menyambut kelahiran bayi sesuai ajaran Agama
Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa saja yang dilakukan dalam menyambut kelahiran bayi
sesuai ajaran Agama Islam ?
2. Untuk Mengetahui apa saja amalan-amalan dalam menyambut kelahiran bayi
sesuai ajaran Agama Islam ?
D. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui cara menyambut bayi yang sesuai dengan ajaran
Agama Islam
2. Pembaca dapat mengetahui amalan-amalan Doa untuk Menyambut Bayi Baru
Lahir
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mendoakan Bayi
Hendaknya orang tua mendoakan untuk kebaikan bagi bayi yang baru lahir.
Bukan hanya orang tua, bahkan orang lain turut mendoakan ketika mendengar
berita kelahiran bayi. Ada beberapa tuntunan doa bagi bayi yang baru lahir.
1. Doa Memohon Keberkahan Untuk Si Anak.
Dari Abu Musa Ra, beliau mengatakan, “Ketika anakku lahir, aku
membawanya ke hadapan Nabi saw. Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim dan
men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan keberkahan. Kemudian
beliau kembalikan kepadaku. (HR. Bukhari 5467 dan Muslim 2145).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah saw kepada putra Asma
bintu Abu Bakr, yang bernama Abdullah bin Zubair. Sesampainya Asma hijrah
di Madinah, beliau melahirkan putranya, Abdullah bin Zubair. Bayi ini dibawa
ke hadapan Nabi saw. Asma mengatakan, “… Kemudian Nabi saw minta
kurma, lalu beliau mengunyahnya dan meletakkannya di mulut si bayi.
Makanan pertama yang masuk ke perut si bayi adalah ludah Rasulullah saw,
kemudian beliau mendoakannya dan dan memohon keberkahan untuknya”
(HR. Bukhari 3909).
Tidak ada teks doa khusus yang isinya permohonan berkah untuk anak.
Dalam Fatawa Syabakah Islam dinyatakan, “Tidak terdapat dalil –
sepengetahuan kami – yang menunjukkan dianjurkannya membaca ayat Al-
Quran atau doa tertentu ketika seorang anak dilahirkan. Baik doa dari ibunya,
bapaknya, atau doa dari orang lain” (Fatawa Syabakah Islam, di bawah
bimbingan Dr. Abdullah Al-Faqih, no. 13605).
Karena itu, kita bisa berdoa dengan bahasa apapun yang kita pahami.
Misalnya dengan membaca, “Baarakallahu fiik” (semoga Allah memberkahi
kamu) atau semacamnya.
2. Doa Memohon Perlindungan Dari Godaan Setan.
Salah satu contohnya adalah doa yang dipraktekkan oleh istri Imran,
ibunya Maryam. Allah menceritakan kejadian ketika istri Imran melahirkan
Maryam:
Tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku,
sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih
mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak
perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)
Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36).
Satu hal yang istimewa, karena doa ibu Maryam inilah ketika Maryam
lahir, dia tidak diganggu setan, demikian pula ketika Nabi Isa dilahirkan. Allah
mengabulkan doa ibunya Maryam. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
bersabda, “Setiap bayi dari anak keturunan adam akan ditusuk dengan tangan
setan ketika dia dilahirkan, sehingga dia berteriak menangis, karena disentuh
setan. Selain Maryam dan putranya (HR. Bukhari 3431).
Kemudian Abu Hurairah ra, membaca surat Ali Imran ayat 36 di atas. Kita
bisa meniru doa istri Imran ini. Hanya saja, perlu disesuaikan dengan jenis
kelamin bayi yang dilahirkan. Karena perbedaan kata ganti dalam bahasa arab
antara lelaki dan perempuan.
Jika bayi yang dilahirkan perempuan, bisa membaca doa:
يم
ِ الر ِج
َّ ان َّ اَللَّ ُه َّم ِإنِِّي أ ُ ِعيذُ َها ِبكَ َوذُ ِ ِّريَّتَهَا ِمنَ ال
ِ ش ْي َط
Jika bayi yang lahir laki-laki, bisa membaca doa:
يم
ِ الر ِج
َّ ان َّ اَللَّ ُه َّم إِنِِّي أ ُ ِعيذُهُ بِكَ َوذُ ِ ِّريَّتَهُ ِمنَ ال
ِ ش ْي َط
“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan untuk
keturunannya dari setan yang terkutuk.”
Kita juga bisa memohon perlindungan untuk anak dari gangguan setan,
dengan doa seperti yang pernah dipraktekkan Nabi saw, ketika mendoakan
cucunya Hasan dan Husain.
Ibnu Abbas menceritakan, bahwa Rasulullah saw membacakan doa
perlindungan untuk kedua cucunya,
عي ٍْن ََل َّم ٍة ٍ ش ْي َط
َ َو ِم ْن ُك ِ ِّل،ٍان َو َها َّمة َ ِم ْن ُك ِ ِّل،َّللاِ التَّا َّم ِة
َّ ت ِ أ ُ ِعيذُ ُك َما ِب َك ِل َما
“Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari
pAndangan mata buruk” (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani).
Kita bisa meniru doa beliau ini, dengan penyesuaian jenis kelamin bayi.
Jika bayi yang dilahirkan perempuan, bisa dibaca doa:
D. Aqiqah
1. Pengertian Aqiqah
Menurut bahasa kata ‘aqiqah berarti memotong. Dinamakan ‘aqiqah,
karena dipotongnya leher binatang. Ada yang mengatakan bahwa aqiqah adalah
nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya
dipotong. Ada pula yang mengatakan bahwa ‘aqiqah itu asalnya ialah : rambut
yang terdapat pada kepala si bayi ketika ia keluar dari rahim ibu, rambut ini
disebut ‘aqiqah, karena ia mesti dicukur.
2. Hukum Aqiqah
Hukum aqiqah adalah sunnah (muakkad) sesuai pendapat Imam Malik,
penduduk Madinah, Imam Syafi′i dan sahabat-sahabatnya, Imam Ahmad,
Ishaq, Abu Tsaur dan kebanyakan ulama ahli fiqih (fuqaha).
Dalil aqiqah ini dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah saw
bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari
ketujuh disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya”
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad).
Jumlah kambing aqiqah bayi bisa dilihat dari hadits Aisyah ra, bahwa
Rasulullah saw telah bersabda : “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing
yang sama dan bayi perempuan satu kambing” (HR Ahmad Tirmidzi, Ibnu
Majah).
E. Mencukur rambut
Pada hari ke-tujuh anak yang lahir dicukur rambutnya dan dishodaqohi
dengan perak seberat timbangan dari rambut yang dicukur tadi.
Berdasarkan sebuah hadits
"Rosululloh mengadakan Aqiqan untuk Hasan bin 'Ali dengan seekor
kambing, Beliau bersabda : "Hai Fathimah, cukurlah rambut kepalanya dan
beshodaqohlah dengan perak seberat timbangan rambutnya." Kemudian Fathimah
menimbangnya dan mencapai satu dirham atau setengahnya." (HR. Ahmad,
Tirmidzi dan lainya)
sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut :
Dari Ja’far bin Muhammad dari Ayahnya, ia menceritakan :
“Fathimah pernah menimbang rambut hasan, husain, Zainab dan Ummu
Kaltsum lalu mengeluarkan sedekah perak seberat rambutnya kepada orang-orang
miskin.” (HR. Malik )
Fatimah pun menimbang rambut itu, dan ternyata beratnya sekitar satu dirham
atau kurang dari satu dirham. (HR. Turmudzi 1519, Ibnu Abi Syaibah dalam
Mushanaf 24234, dishahihkan al-Hakim dalam Mustadrak 7589 dan didiamkan
azd-Dzahabi).
Catatan: satu dirham setara dengan 2,975 gr perak.
Dalam kitab Tuhfatul Maudud, Ibnul Qoyim menyebutkan beberapa riwayat
dan keterangan ulama yang menganjurkan bersedekah dengan perak seberat rambut
bayi. Pertama, Imam Ahmad mengatakan, “Sesungguhnya Fatimah ra mencukur
rambut Hasan dan Husain, dan bersedekah dengan wariq (perak) seberat
rambutnya.
Imam Malik meriwayatkan dalam al-Muwatha’, dari Ja’far bin Muhammad,
dari ayahnya, beliau mengatakan, “Fatimah menimbang rambut Hasan, Husain,
Zainab, dan Ummu Kultsum, dan beliau bersedekah dengan perak seberat rambut
itu”. Ketiga, Imam Malik juga menyebutkan dalam al-Muwatha’ dari Muhammad
bin Ali bin Husain, bahwa beliau mengatakan, “Fatimah bintu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menimbang rambut Hasan dan Husain, kemudian
beliau bersedekah dengan perak seberat rambut itu”.
Di masa terdahulu, perak termasuk mata uang yang berlaku di masyarakat
dan mudah didapatkan. Karena itu, sedekah pada masa ini tidak harus berujud
perak. Boleh diberikan dalam bentuk uang, namun mengacu pada harga perak.
Caranya, timbang rambut bayi. Jika tidak memungkinkan, karena kesulitan
mendapatkan timbangan benda ringan, cukup diprediksi saja. Perkirakan berapa
gram berat rambut itu. Misalnya 2 gr.
Cari informasi harga perak/gr saat ini. Misal: 12.000. Kalikan seberat prediksi
berat rambut bayi. (2 gr x Rp 12.000 = Rp 24.000). Sedekahkan uang Rp 24.000
kepada orang miskin siapapun yang ada di sekitar kita. Boleh juga ditambahi atau
digenapkan.
6. Membaca ayat Q.S. Ali Imran (3: 36) pada telinga bayi sebelah kanan
tips dari orang tuanya Sayyidah Maryam yang berdoa saat kelahiran
beliau (Q.S. Ali-Imran 36), yakni "Ya Allah saya mohon perlindunganMu
untuk anak ini (Maryam) dan keturunannya (Nabi Isa AS), dari syaithanir
rajim" yakni ayat "Inni Uidzuha bika wa dzurriyyataha minasy
sayithanirrajiim" (HRImamBukhari).
ان ِمنَ َوذ ُ ِ ّر َّيت َ َها ِبكَ أ ُ ِعيذُهَا َو ِإنّي
ِ طَ ش ْي
َّ الر ِج ِيم ال
َّ