Anda di halaman 1dari 9

AQIQAH YANG TERTUNDA KARENA COVID-19

Diajukan kepada Ustadz Drs. H. Fuad Zein, M.A

Guna memenuhi tugas UAS mata kuliah fikih kontemporer

Oleh: Safira Munasahida

21070672

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH PENDIDIKAN ULAMA TARJIH


MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang sempurna dan agama yang mencakup semua aspek

kehidupan. Dalam menjalankan kehidupan seorang muslim harus berpegang pada dua

pedoman yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah (hadis). Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar

yang diberikan kepada Nabi Muhammad yang diturunkan kepadanya secara berangsung-

angsur melalui perantara malaikat Jibril (Cantika, n.d.). Sedangkan hadis adalah sumber

kedua setelah al-Qur’an, haid merupakan penguat, penjelas apa-apa yang ada didalam al-

Qur’an dan apa-apa yang dihadapi manusia tentang persoalan dunia yang disampaikan

dan dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW. Di dalam hadis tidak hanya membahas

mengenai ibadah dan hukum saja, akan tetapi juga membahas tentang budaya, social,

kemasyarakatan, Aqidah, akhlak dan lain-lain termsuk juga tentang aqiqah (Sari, n.d.).

Anak merupakan titipan dari Allah dan merupakan sebuaha Amanah yang harus

dijaga dengan baik. Mendidik anak dengan cara yang baik dapat mendatangkan aura

kebaikan yang dihasilkan oleh sifat dan akhlak anak tersebut. Sebagai orang tua wajib

mengajarkan kepada anaknya tentang kebaikan jasmani dan rohani. Setiap orang tua

mendambakan anak yang shalih dan shalihah yang berbakti kepada orang tua dan dapat

memberikan kebahagiaan kepadanya.

Banyak hal yang dilakukan oleh orang tua untuk menyambut kelahiran anaknya,

hal-hal yang dilakukan untuk menyambut kelahiran anaknya merupakan bukti rasa

syukur. Salah satu hal yang dilakukan yaitu mengadakan aqiqah, aqiqah merupakan

upacara keagamaan yang sangat memasyarakatkan di kalangan umat Islam. Aqiqah juga
merupakan salah satu ajaran Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,

sebagaimana di dalam hadis:

‫َعْن اْبِن َعَّباٍس َأَّن َرُس وَل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َوَس َّلَم َعَّق َعْن اَحْلَس ِن َواُحْلَس ِنْي َك ْبًش ا َك ْبًش ا‬
“Dari Ibn Abbas bahwasanya Rasulullah SAW mengakikahi Hasan dan Husain dengan
satu kambing dan satu kambing”(HR. Abu Dawud)

Hadis diatas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melakukan aqiqah untuk Hasan

dan Husain, masing-masing seekor kambing. Dlam riwayat lain disebutkan pula bahwa

Rasulullah melaksanakan aqiqah untuk hasan dan Husain pada hari ketujuh kelahirannya,

pada hari itu pula Rasulullah SAW memberi nama dan mencukur rambutnya.

Pelaksanaan aqiqah dianjurkan oleh Rasulullah SAW Ketika anak tersebut lahir,

sebagaimana yang terdapat dalam hadis di atas. Akan tetapi pada saat terjadi covid-19

banyak masyarakat yang melakukan aqiqah tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh

Rasulullah SAW. Sehingga muncul praktik pelaksanaan aqiqah yang dilakukan setelah

anak tersebut baligh atau dewasa, hal ini di karenakan faktor ekonomi dan tidak bolehnya

berkerumun. Tidak semua Masyarakat setuju permasalahan ini, sehingga menjadi

problematika dalam melaksanakan aqiqah di masyarakat apakan boleh melaksanakan

aqiqah seteelah dewasa atau tidak.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis akan

memaparkan hasil penelitian mengenai bagaimana hukum menunda pelaksanaan aqiqah

karena Covid-19. Apakah penundaan pelaksanaan aqiqah boleh atau tidak karena sedang

terjadi wabah penyakit.

B. Rumusan Masalah

Apa hukum menunda melaksanakan aqiqah karena covid-19


C. Tujuan Penelitian

Menjelaskan hukum penundaan dalam melaksanakan aqiqah karena covid-19

D. Kerangka Teori

1. Hadis Nabi SAW (Ensiklopedia Hadis, n.d.)

‫َّل ِه َّل َّل ِه َّل‬ ‫ِئ‬ ‫ِه‬ ‫ِب ِه‬ ‫ٍب‬ ‫ِر‬
‫َعْن َعْم و ْبِن ُش َعْي َعْن َأ ي ُأَراُه َعْن َج ِّد َقاَل ُس َل َرُس وُل ال َص ى ال ُه َعَلْي َوَس َم‬
‫َعْن اْلَعِق يَق ِة َفَق اَل اَل ِحُي ُّب الَّل ُه اْلُعُق وَق َك َأَّنُه َك ِرَه ااِل ْس َم َو َق اَل َمْن ُوِلَد َل ُه َو َل ٌد َف َأَح َّب َأْن‬
.‫َيْنُس َك َعْنُه َفْلَيْنُس ْك َعْن اْلُغاَل ِم َش اَتاِن ُمَك اِفَئَتاِن َو َعْن اَجْلاِرَيِة َش اٌة‬
dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya, aku diberitahu dari kakeknya, ia berkata,
Rasulullah SAW ditanya mengenai akikah, kemudian beliau bersabda, "Allah
tidak menyukai tindakan durhaka." Sepertinya beliau tidak menyukai nama
tersebut. Dan beliau bersabda, "Barang siapa yang dikaruniai seorang anak dan
ia ingin berkurban untuknya, maka hendaknya ia melaksanakannya. Untuk anak
laki-laki dua ekor kambing yang sama (dalam hal kadar umur, besar, gemuk, dan
bagusnya) dan untuk anak perempuan satu ekor kambing (HR. Abu Dawud)

2. Hadis Nabi SAW

‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِئ‬


‫َعْن ْحَيىَي ْبِن َيْع َم َر َعْن َعا َش َة َأَّنَه ا َق اَلْت َس َأْلُت َرُس وَل الَّل َص َّلى الَّل ُه َعَلْي َوَس َّلَم َعْن‬
‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِن‬
‫الَّط اُعو َف َأْخ َبَريِن َرُس وُل الَّل َص َّلى الَّل ُه َعَلْي َوَس َّلَم َأَّن ُه َك اَن َع َذ اًبا َيْبَعُث ُه الَّل ُه َعَلى َمْن‬
‫َيَش اُء َفَجَعَلُه َرَمْحًة ِلْلُم ْؤ ِمِنَني َفَلْيَس ِم ْن َرُج ٍل َيَق ُع الَّطاُعوُن َفَيْم ُك ُث يِف َبْيِتِه َص اِبًرا ْحُمَتِس ًبا‬
‫َل َأَّن اَل ِص ي ِإاَّل ا َك الَّل َل ِإاَّل َك اَن َل ِم ْث َأ ِر الَّش ِه يِد‬
‫ُه ُل ْج‬ ‫َيْع ُم ُه ُي ُبُه َم َتَب ُه ُه‬
Dari Yahya bin Ya'mar dari Aisyah, bahwasanya dia berkata, saya bertanya kepada
Rasulullah SAW mengenai penyakit tha'un. Kemudian Rasulullah SAW
mengabarkan kepadaku bahwa ia adalah azab yang Allah kirim bagi siapa yang Ia
kehendaki, dan Ia menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman.
Tidaklah seseorang yang berada diwilayah yang terjangkit penyakit tha'un,
kemudian ia tetap tinggal di rumahnya, sabar dan mengharap pahala Allah, ia
mengetahui bahwa ia tidak akan mengjangkitinya kecuali apa yang telah Allah
tetapkan kepadanya, kecuali baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid.
(HR. Ahmad)
3. Kaidah fiqhiyah

‫درء املفاسد مقدم على جلب املصاحل‬


“Upaya menolak kerusakan harus didahulukan daripada upaya mengambil
kemaslahatan.”
BAB II

PEMBAHASAN

Aqiqah berasal dari Bahasa Arab yang berarti memotong. Secara istilah aqiqah berarti

sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai rasa syukur kepada Allah SWT (Sari, n.d.).

aqiqah dilakukan oleh orang tua untuk menyambut kelahiran sang buah hati. Aqiqah mencakup

beberapa ritual. Ritual yang paling penting adalah memotong rambut bayi. Rambut bayi yang

dipotong ini disebut aqiqah. Hal ini dilakukan untuk memberikan berbagai kebaikan dan

keberkahan bagi bayi (Jelaskan Pengertian Aqiqah Menurut Bahasa Dan Istilah, n.d.). Aqiqah

dilaksanakan dengan menyembelih 2 ekor kambing bagi anak laki-laki dan 1 ekor kambing bagi

anak perempuan yang dibagikan kepada sanak saudara, tetangga, fakir miskin dan lain

sebagainya. Maka dari itu, aqiqah merupakan suatu ibadah yang memiliki dimensi ubudiyah dan

muamalah.

Aqiqah adalah ibadah sunnah yang dilakukan oleh orang tua untuk bayi yang baru lahir.

Aqiqah merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, akan tetapi

aqiqah bukanlah ibadah yang wajib. Tujuan dari aqiqah sendiri adalah sebagai rasa Syukur

kepada Allah atas kehadiran sang buah hati, dengan melakukan aqiqah orang tua juga dapat

menunjukkan kasih sayang dan cinta yang mereka berikan kepada sang buah hati. Aqiqah juga

dapat digunakan sebagai sarana untuk bersedekah dan berbuat baik. Dengan melakukan aqiqah,

orang tua dapat berbagi makanan dan hadiah kepada orang-orang yang kurang beruntung.

Dengan demikian, ibadah aqiqah dapat menjadi sarana untuk memperkuat persaudaraan dan

meningkatkan rasa saling peduli antar sesama (Jelaskan Pengertian Aqiqah Menurut Bahasa

Dan Istilah, n.d.) .


Terkait dengan hal ini, jika orang tua hendak mengdakan aqiqah akan tetapi sedang

pandemi atau covid-19 hendaknya tidak perlu memaksakan untuk melaksanakan aqiqah. Karena

aqiqah biasanya dilakukan secara ramai-ramai, hal ini tentunya akan menyebabkan penyebran

virus covid-19 semakin meningkat. Dan juga penundaan pelaksanaan aqiqah kita sebagai umat

islam sekaligus mengamalkan hadits Nabi SAW yang waktu itu (zaman Nabi SAW) juga pernah

mengalami wabah, lalu Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya untuk tetap berada di rumah

agar wabahnya tidak semakin menyebar. Hadits tersebut berbunyi:

‫الَّطا وِن‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِئ‬


‫َعْن ْحَيىَي ْبِن َيْع َم َر َعْن َعا َش َة َأَّنَه ا َقاَلْت َس َأْلُت َرُس وَل الَّل َص َّلى الَّل ُه َعَلْي َوَس َّلَم َعْن ُع‬
‫َف َأْخ َبَريِن َرُس وُل الَّل ِه َص َّلى الَّل ُه َعَلْي ِه َوَس َّلَم َأَّنُه َك اَن َع َذ اًبا َيْبَعُثُه الَّل ُه َعَلى َمْن َيَش اُء َفَجَعَل ُه َرَمْحًة‬
‫ِلْلُم ْؤ ِمِنَني َفَلْيَس ِم ْن َرُج ٍل َيَق ُع الَّطاُعوُن َفَيْم ُك ُث يِف َبْيِتِه َص اِبًرا ْحُمَتِس ًبا َيْع َلُم َأَّنُه اَل ُيِص يُبُه ِإاَّل َم ا‬
‫َك الَّل َل ِإاَّل َك اَن َل ِم ْث َأ ِر الَّش ِه يِد‬
‫ُه ُل ْج‬ ‫َتَب ُه ُه‬
Dari Yahya bin Ya'mar dari Aisyah, bahwasanya dia berkata, saya bertanya kepada
Rasulullah SAW mengenai penyakit tha'un. Kemudian Rasulullah SAW mengabarkan
kepadaku bahwa ia adalah azab yang Allah kirim bagi siapa yang Ia kehendaki, dan Ia
menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang yang
berada diwilayah yang terjangkit penyakit tha'un, kemudian ia tetap tinggal di rumahnya,
sabar dan mengharap pahala Allah, ia mengetahui bahwa ia tidak akan mengjangkitinya
kecuali apa yang telah Allah tetapkan kepadanya, kecuali baginya seperti pahalanya
orang yang mati syahid.(HR. Ahmad)
Maka dari itu, penundaan pelaksanaan aqiqah karena covid-19 itu boleh karena jika

dilakukan akan mendatangkan banyak kejelekan maka lebih baik ditinggalkan.

Sebagaimana kaidah ushuliiyah yang berbunyi:

‫درء املفاسد مقدم على جلب املصاحل‬

“Upaya menolak kerusakan harus didahulukan daripada upaya mengambil


kemaslahatan.”
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disebutkan sebelumnya, maka dapat

diuraikan bahwa: Hukum melaksanakan aqiqah adalah sunnah muakkad dan pelaksanaan

aqiqah paling afdhol dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak dan boleh

diakhirkan arena adanya alasan syar’i sampai anak tersebut baligh maka hukum

penundaan pelaksanaan aqiqah karena covid-19 boleh untuk menghidari mafsadah dan

hendaknya segera dilaksanakan ketika situasi sudah aman untuk melaksanakan aqiqah.
DAFTAR PUSTAKA

Cantika, Y. (n.d.). Pengertian Al-Quran dan Hadits Beserta Sejarahnya.


ensiklopedia hadis. (n.d.).
Jelaskan Pengertian Aqiqah Menurut Bahasa Dan Istilah. (n.d.).
Sari, E. (n.d.). Pengertian Al-Quran dan Hadits Beserta Sejarahnya.

Anda mungkin juga menyukai