Anda di halaman 1dari 8

PENTINGNYA MENUNTUT ILMU

Oleh : Rika Nurmida Agustin (0301222116)


Mahasiswa Semester 3 PAI-3 FITK UINSU Medan

Sebagai umat Islam, kita telah diberikan Allah swt. sosok yang menjadi panutan
dan ikutan dalam semua hal, termasuk dalam hal pendidikan. Sosok tersebut adalah
Nabi Muhammad saw. Allah swt. telah menyatakan bahwa Rasulullah adalah seorang
muallim/guru, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Jumu’ah ayat 2. Artinya: “Dia-lah
yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
mereka kitab dan Hikmah (as-Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-
benar dalam kesesatan yang nyata”. (Q.S. Al-Jumu’ah/62: 2). Kehadiran Nabi
Muhammad Saw. sosok pendidik agung itu merupakan karunia dan nikmat Allah
kepada orang yang beriman. Hal ini sejalan dengan firman Allah: Artinya: “Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus
diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka
al-Kitab dan al-Hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka
adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (Q.S. Ali-Imran/3: 164).
Perilaku dari Sifat Nabi yang agung yang diberitakan oleh al-Qur’an ini sesuai
dengan apa yang dialami dan keluar dari mulut seorng sahabat bernama Muawiyah bin
al-Hakam As-Sulami, dimana ia mengatakan, “Aku korban bapak dan ibuku untuknya,
aku tidak melihat seorang guru sebelumnya dan sesudahnya yang lebih baik
pengajarannya daripada dia Nabi Muhammad Saw.
Allah swt. telah mengutus Rasul-Nya di lingkungan umat yang dinaungi oleh
kebodohan dan dikuasai oleh khurafat, maka dengan izin-Nya, Rasulullah saw. Berhasil
mencetak umat pembawa hidayah bagi seluruh manusia. Allah swt. telah menyatakan
bahwa Rasulullah saw. adalah seorang mu’allim (guru) sebagaimana Firman-Nya dalam
Q.S. Al-Jumu'ah/62: 2 di atas. Begitulah, alangkah mulianya tugas beliau sebagai
pendidik itu, dan betapa tepatnya sebuah sumpah yang keluar dari mulut Mu’awiyah ibn
al-Hakam as-Sulami rela mengorbankan ayah dan ibunya demi bersaksi bahwa Nabi
Muhammad paling bagus mengajarnya. Hal itu tentu tidak luput dari kepedulian beliau
terhadap pendidikan itu sendiri.
Dalam sejarah pendidikan Islam, gerakan intelektual bidang pendidikan itu telah
dimulai sejak masa Rasulullah Saw. di mana beliau mengajak dan mendorong manusia
dan para sahabatnya untuk menuntut ilmu. Ketika perang Badar usai, terdapat beberapa
tawanan perang. Rasulullah mau melepaskan para tawanan perang tersebut jika mereka
telah mengajarkan baca tulis kepada sepuluh anak Madinah. Selain itu, Rasulullah Saw.
juga mengajak para muridnya supaya mempelajari bahasa asing. Suatu hari, Rasulullah
berpesan kepada Zaid bin Tsabit :
‫تعلم كتاب يهودفاني مات منهم علي كتابي‬
“Pelajarilah tulisan (bahasa) Yahudi, sungguh aku tidak percaya kepada mereka
atas apa yang mereka tuliskan untukku.” Begitu juga beliau memerintahkannya supaya
mempelajari bahasa suryani, maka Zaid pun memelajarinya selama tujuh belas malam.
Itu semua merupakan bukti bagaimana pedulinya Nabi pada persoalan pendidikan dan
ilmu pengetahuan.
1. Kepedulian Nabi Muhammad SAW. Pada Pendidikan
a. Memberikan penghargaan Bagi Orang Yang Belajar
Seorang murid terkadang dihinggapi oleh perasaan malas dan tidak semangat
untuk belajar, Rasulullah selalu memompa semangat pada diri muridnya dengan
memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan. Sebuah hadis yang diriwayatkan
Imam At-Tirmizi , Kitab : Ilmu, Bab : Keutamaan berilmu saat menunaikan
ibadah, No. 2606.
‫َح َّد َثَنا َم ْح ُم وُد ْبُن ِخ َداٍش اْلَبْغ َداِد ُّي َح َّد َثَنا ُمَح َّم ُد ْبُن َيِز يَد اْلَو اِس ِطُّي َح َّد َثَنا َعاِص ُم ْبُن َر َج اِء ْبِن َح ْيَو َة َع ْن‬
‫َقْيِس ْبِن َك ِثيٍر َقاَل َقِد َم َر ُجٌل ِم ْن اْلَم ِد يَنِة َع َلى َأِبي الَّد ْر َداِء َو ُهَو ِبِد َم ْش َق َفَق اَل َم ا َأْق َد َم َك َي ا َأِخ ي َفَق اَل‬
‫َحِد يٌث َبَلَغ ِني َأَّنَك ُتَح ِّد ُثُه َع ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل َأَم ا ِج ْئَت ِلَح اَج ٍة َق اَل اَل َق اَل َأَم ا‬
‫َقِدْم َت ِلِتَج اَر ٍة َقاَل اَل َقاَل َم ا ِج ْئُت ِإاَّل ِفي َطَلِب َهَذ ا اْلَحِد يِث َقاَل َفِإِّني َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه‬
‫َو َس َّلَم َيُقوُل َم ْن َس َلَك َطِر يًقا َيْبَتِغ ي ِفيِه ِع ْلًم ا َس َلَك ُهَّللا ِبِه َطِر يًقا ِإَلى اْلَج َّنِة َو ِإَّن اْلَم اَل ِئَكَة َلَتَض ُع َأْج ِنَح َتَه ا‬
‫ِرَض اًء ِلَطاِلِب اْلِع ْلِم َو ِإَّن اْلَع اِلَم َلَيْسَتْغ ِفُر َلُه َم ْن ِفي الَّس َم َو اِت َو َم ْن ِفي اَأْلْر ِض َح َّتى اْلِح يَت اُن ِفي اْلَم اِء‬
‫َو َفْض ُل اْلَع اِلِم َع َلى اْلَع اِبِد َكَفْض ِل اْلَقَم ِر َع َلى َس اِئِر اْلَك َو اِكِب ِإَّن اْلُع َلَم اَء َو َر َث ُة اَأْلْنِبَي اِء ِإَّن اَأْلْنِبَي اَء َلْم‬
‫ُيَو ِّر ُثوا ِد يَناًرا َو اَل ِد ْر َهًم ا ِإَّنَم ا َو َّر ُثوا اْلِع ْلَم َفَم ْن َأَخ َذ ِبِه َأَخ َذ ِبَح ٍّظ َو اِفٍر‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Khidasy Al Baghdadi,
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid Al Washiti, telah menceritakan
kepada kami Ashim bin Raja` bin Haiwah dari Qais bin Katsir ia berkata, Seseorang
dari Madinah mendatangi Abu Darda` di Damaskus, Abu Darda` bertanya, "Apa yang
membuatmu datang kemari wahai saudaraku?" Orang itu menjawab, "Satu hadits yang
telah sampai kepadaku bahwa Anda menceritakannya dari Rasulullah ‫ﷺ‬." Abu
Darda` bertanya, "Bukankah kau datang karena keperluan lain?" Orang itu menjawab,
"Tidak." Abu Darda` bertanya, "Bukankah kau datang untuk berniaga?" Orang itu
menjawab, "Tidak, aku datang hanya untuk mencari hadits tersebut." Abu Darda`
berkata, "Aku mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Barang siapa menempuh jalan
untuk mencari ilmu, maka Allah akan menuntunnya menuju surga dan para malaikat
akan meletakkan sayap-sayapnya karena senang kepada pencari ilmu, sesungguhnya
orang berilmu itu akan dimintakan ampunan oleh (makhluk) yang berada di langit dan
di bumi hingga ikan di air, keutamaan orang yang berlilmu atas ahli ibadah laksana
keutamaan rembulan atas seluruh bintang, sesungguhnya ulama adalah ahli waris para
nabi dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya
mewariskan ilmu, maka siapa yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian
yang banyak."
Contoh hadist lain sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah,
Kitab : Iman, Bab : Wasiat bagi penuntut ilmu, No : 243
‫َح َّد َثَنا ُمَح َّم ُد ْبُن اْلَح اِرِث ْبِن َر اِش ٍد اْلِم ْص ِرُّي َح َّد َثَنا اْلَح َك ُم ْبُن َع ْب َد َة َع ْن َأِبي َه اُروَن اْلَع ْب ِد ِّي َع ْن َأِبي‬
‫َسِع يٍد اْلُخ ْد ِرِّي َع ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل َس َيْأِتيُك ْم َأْق َو اٌم َيْطُلُب وَن اْلِع ْلَم َف ِإَذ ا َر َأْيُتُم وُهْم‬
‫َفُقوُلوا َلُهْم َم ْر َح ًب ا َم ْر َح ًب ا ِبَو ِص َّيِة َر ُس وِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َو اْقُنوُهْمَع ِّلُم وُهم ُقْلُت ِلْلَح َك ِم َم ا‬
‫اْقُنوُهْم َقاَل َع ِّلُم وُهْم‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Harits bin Rasyid
Al Mishri, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin 'Abdah dari Abu
Harun Al 'Abdi dari Abu Sa'id Al Khudlri dari Rasulullah ‫ﷺ‬, beliau bersabda,
"Akan datang kepada kalian suatu kaum yang mana mereka senantiasa menuntut ilmu.
Jika kalian melihat mereka, maka ucapkanlah, 'Selamat datang, selamat datang dengan
wasiat Rasulullah ‫ 'ﷺ‬dan cukupilah mereka." Aku bertanya kepada Al Hakam,
"Apa yang dimaksud dengan cukupilah?" Ia menjawab, "Ajarilah."
Dari paparan hadis di atas, tergambar bahwa betapa Nabi Muhammad begitu
memberikan perhatian lebih bagi penuntut ilmu. Bagi para pendidik hari ini, apa yang
dilakukan Nabi tersebut dapat pula diterapkan oleh setiap sekolah maupun guru dengan
memberikan ucapan selamat datang bagi murid-muridnya setiap kali datang kesekolah
pada waktu pagi mereka masuk sekolah sembari menyalami gurunya.
b. Hadist tentang Rasulullah mengajar di masjid.
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Kitab : Iman, Bab : Keutamaan
ulama dan dorongan untuk menuntut ilmu, No : 225
‫َح َّد َثَنا ِبْش ُر ْبُن ِهاَل ٍل الَّص َّو اُف َح َّد َثَنا َداُو ُد ْبُن الِّز ْبِرَقاِن َع ْن َبْك ِر ْبِن ُخ َنْيٍس َع ْن َع ْبِد الَّرْح َمِن ْبِن ِز َي اٍد‬
‫َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َيِز يَد َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َع ْم ٍرو َقاَل َخ َر َج َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َذ اَت َي ْو ٍم ِم ْن‬
‫َبْع ِض ُح َج ِر ِه َفَد َخ َل اْلَم ْس ِج َد َفِإَذ ا ُهَو ِبَح ْلَقَتْيِن ِإْح َد اُهَم ا َيْقَر ُءوَن اْلُقْر آَن َو َيْدُع وَن َهَّللا َو اُأْلْخ َر ى َيَتَع َّلُم وَن‬
‫َو ُيَع ِّلُم وَن َفَقاَل الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُك ٌّل َع َلى َخْيٍر َهُؤاَل ِء َيْقَر ُءوَن اْلُقْر آَن َو َي ْدُع وَن َهَّللا َف ِإْن َش اَء‬
‫َأْع َطاُهْم َو ِإْن َش اَء َم َنَع ُهْم َو َهُؤاَل ِء َيَتَع َّلُم وَن َو ِإَّنَم ا ُبِع ْثُت ُمَع ِّلًم ا َفَج َلَس َم َع ُهْم‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Ash Shawwafi berkata,
telah menceritakan kepada kami Daud bin Az Zibirqan dari Bakr bin Khunais dari
Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Yazid dari Abdullah bin 'Amru ia berkata,
Pada suatu hari Rasulullah ‫ ﷺ‬keluar dari salah satu kamarnya dan masuk ke dalam
masjid. Lalu beliau menjumpai dua halaqah, salah satunya sedang membaca Al-Qur'an
dan berdoa kepada Allah, sedang yang lainnya melakukan proses belajar mengajar.
Maka Nabi ‫ ﷺ‬pun bersabda, "Masing-masing berada di atas kebaikan, mereka
membaca Al-Qur'an dan berdoa kepada Allah, jika Allah menghendaki maka akan
memberinya dan jika tidak menghendakinya maka tidak akan memberinya. Dan mereka
sedang belajar, sementara diriku di utus sebagai pengajar, " lalu beliau duduk bersama
mereka.
c. Hadist tentang mengajari orang yang baru masuk islam
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Jilid IV, Halaman 2072, Kitab : Ad-zikr
wa ad-du’a wa at-Taubah wa al-Istighfar, Bab : Fadl at-Tahlil wa at-tasbih wa ad-
Du’a, Hadist No : 24.
‫َح َّد َثَنا َسِع يُد ْبُن َأْز َهَر اْلَو اِس ِطُّي َح َّد َثَنا َأُبو ُمَع اِو َيَة َح َّد َثَنا َأُبو َم اِلٍك اَأْلْش َجِعُّي َع ْن َأِبيِه َق اَل َك اَن الَّرُج ُل‬
‫ِإَذ ا َأْس َلَم َع َّلَم ُه الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم الَّص اَل َة ُثَّم َأَم َر ُه َأْن َي ْدُع َو ِبَه ُؤاَل ِء اْلَك ِلَم اِت الَّلُهَّم اْغ ِف ْر ِلي‬
‫َو اْر َحْمِني َو اْهِدِني َو َعاِفِني َو اْر ُز ْقِني‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Azhar Al Wasithi, telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Abu Malik
Al Asyja'i dari bapaknya, dia berkata, Apabila ada seseorang yang masuk Islam, Nabi
‫ ﷺ‬mengajarinya tentang salat kemudian disuruh untuk membaca doa:
Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii wa'aafini warzuqnii.' (Ya Allah, ampunilah
aku, kasihanilah aku, tunjukkanlah aku, sehatkanlah aku dan anugerahkanlah aku
rezeki).
Dari hadis didapatkan pengetahuan bahwa Nabi Muhammad Saw. pun tidak
sungkan untuk mengajar orang-orang yang baru masuk Islam. Hal ini lagi-lagi
membuktikan bahwa beliau begitu pedulinya dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan
dengan beragamnya golongan orang yang diajar dan dididik oleh Rasulullah saw. dalam
majelis ilmunya.

2. a. Ilmu yang pertama kali dan utama yang diajarkan adalah Al-Quran. (Ilmu yang
utama) .
Shahih Bukhari -4639 Fatul Bari : 5027, Kitab : Keutamaan Al-Qur’an,
Bab : Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya.
‫َح َّد َثَنا َح َّجاُج ْبُن ِم ْنَهاٍل َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة َقاَل َأْخ َبَر ِني َع ْلَقَم ُة ْبُن َم ْر َثٍد َسِم ْع ُت َس ْع َد ْبَن ُع َبْي َد َة َع ْن َأِبي َع ْب ِد‬
‫الَّرْح َمِن الُّس َلِمِّي َع ْن ُع ْثَم اَن َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُهَه َذ َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل َخْي ُر ُك ْم َم ْن َتَع َّلَم‬
‫اْلُقْر آَن َو َع َّلَم ُه َقاَل َو َأْقَر َأ َأُبو َع ْبِد الَّرْح َمِن ِفي ِإْمَر ِة ُع ْثَم اَن َح َّتى َك اَن اْلَح َّجاُج َق اَل َو َذ اَك اَّل ِذ ي َأْقَع َد ِني‬
‫َم ْقَعِد ي َهَذ ا‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad
Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Utsman
radhiallahu'anhu, dari Nabi ‫ﷺ‬, beliau bersabda, "Orang yang paling baik di antara
kalian adalah seorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." Abu Abdirrahman
membacakan (Al-Qur'an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, "Dan hal itulah
yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini."
b. Rasulullah mengulangi kalimat yang diajarkan pelan-pelan dan berulang (metode
pendidikan).
Hadist Imam Tirmidzi , Kitab : Budi pekerti yang terpuji, Bab : Bicara Nabi
Muhammad, No : 3573
‫َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن َيْح َيى َح َّد َثَنا َأُبو ُقَتْيَبَة َس ْلُم ْبُن ُقَتْيَبَة َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن اْلُم َثَّنى َع ْن ُثَم اَم َة َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِل ٍك‬
‫َقاَل َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُيِع يُد اْلَك ِلَم َة َثاَل ًثا ِلُتْع َقَل َع ْنُهاْلُم َثَّن َقاَل َأُبو ِع يَس ى َه َذ ا َح ِد يٌث‬
‫َحَس ٌن َص ِح يٌح َغ ِر يٌب ِإَّنَم ا َنْع ِرُفُه ِم ْن َحِد يِث َع ْبِد ِهَّللا ْبِن اْلُم َثَّنى‬
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, telah
menceritakan kepada kami Abu Qutaibah Salm bin Qutaibah dari Abdullah bin Al
Mutsanna dari Tsumamah dari Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah ‫ ﷺ‬sering
mengulang perkataannya hingga tiga kali agar dapat di pahami." Abu Isa berkata,
"Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits
Abdullah bin Al Mutsanna."
c. Orang yang menuntut ilmu Allah mudahkan jalan menuju surga (motivasi pendidikan)
Hadist Imam At-Tirmidzi, Kitab : Ilmu, Bab : Memburu Ilmu, No 2646
‫َح َّد َثَنا َأُبو ُأَس اَم َة َع ْن اَأْلْع َمِش َع ْن َأِبي َص اِلٍح َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َقاَل َقاَل َر ُسوُل‬ ‫َح َّد َثَنا َم ْح ُم وُد ْبُن َغْياَل َن‬
‫َم ْن َس َلَك َطِر يًقا َيْلَتِم ُس ِفيِه ِع ْلًم ا َس َّهَل ُهَّللا َلُه َطِر يًقا ِإَلى اْلَج َّنِةَقاَل َأُب و ِع يَس ى‬ ‫ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫َهَذ ا َحِد يٌث َحَس ن‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan, telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah dia berkata, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Barang siapa berjalan di suatu jalan
untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."

d. Mukmin adalah yang mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, harus
peduli kepada saudaranya bukan hanya peduli kepada diri sendiri (Hadist mukmin)
Hadist Imam Ahmad, Kitab : Sisa Musnad sahabat yang benyak
meriwayatkan hadist, Bab : Musnad Anas Bin Malik Radhiallahu’anhu, No :
13371
‫َح َّد َثَنا ُمَح َّم ُد ْبُن َج ْع َفٍر َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة َو َح َّجاٌج َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة َق اَل َس ِم ْع ُت َقَت اَد َة ُيَح ِّد ُث َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِل ٍك‬
‫ِلَنْفِس ه َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأَّن ُه َق اَل اَل ُي ْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َأِلِخ يِه َأْو ِلَج اِر ِه َم ا ُيِح ُّب‬
‫ِلَنْفِس ِه َو َلْم َيُش َّك َح َّجاٌج َح َّتى ُيِح َّب َأِلِخ يِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ِه‬
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dan Hajjaj, telah menceritakan kepada kami Syu'bah
berkata, saya telah mendengar Qatadah menceritakan dari Anas bin Malik dari Nabi
‫ ﷺ‬bersabda, "Tidak (sempurna) iman seseorang sehingga mencintai saudaranya
atau tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." Sedang Hajjaj tidak ragu
dengan redaksi "Mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri."

3. a. Kondisi pendidikan didaerah Gaza pada konflik saat ini sangat memprihatinkan.
Semua kegiatan pendidikan di Gaza termasuk sekolah-sekolah di liburkan untuk
sementara waktu sampai ada pengumumam lebih lanjut. Tidak adanya kegiatan belajar
mengajar disekolah disebabkan karena banyaknya gedung sekolah yang hancur karena
adanya serangan rudal dari Israel. Dan ada sebagian gedung sekolah yang tidak hancur
namun dialih fungsikan untuk menampung warga palestina yang kehilangan tempat
tinggal nya.
Selain itu, masih banyak anak usia skolah yang masih hidup, tapi karena alasan
keamanan mereka tidak bersekolah. Namun dilansir dari Anadolu Ajansi, Juru bicara
Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qedra mengatakan, korban Palestina akibat
serangan Israel mencapai 7.326 orang dengan di antaranya 3.038 korbannya adalah
anak-anak. "Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di jalur Gaza telah mencapai
7.326 orang, termasuk 3.038 anak-anak, 1.726 perempuan, dan 414 orang lanjut usia,"
ungkap Ashraf pada Jumat 27 Oktober 2023 kemarin. Banyaknya korban dari anak-
anak Palestina tersebut diyakini mencuatkan berita Menteri pendidikan Gaza
mengumumkan bahwa tahun pelajaran 2023/2024 telah berakhir karena seluruh siswa
telah terbunuh. Yang jelas, serangan udara Israel bukan hanya menargetkan pasukan
Hamas saja, tapi mereka juga warga sipil yang ada di bangunan lain, seperti gedung,
rumah, sekolah, rumah sakit dan toko-toko bahan pangan di Gaza..
Dari data-data yang didapatkan diatas maka dapat kita ketahui bahwa telah
hancurnya sekolah-sekolah dan banyaknya anak-anak yang masih meraih pendidikan
sudah meninggal akibat serangan rudal dari Israel maka kegiatan belajar mengajarpun
terhentikan sementara sampai ada pengumuman selanjutnya.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5436555/tak-ada-kegiatan-belajar-
mengajar-di-gaza-di-tahun-ajaran-20232024-sekolah-dijadikan-tempat-penampungan-
warga
b. Metode pendidikan yang tepat untuk diterapkan didaerah konfik gaza saat ini yaitu
dengan pendekatan pendidikan yang efektif yang harus memperhatikan kondisinya,
seperti metode belajar sambil bermain. Dimana dengan cara ini ana- anak di gaza dapat
mengobati mental dan juga rasa takut terhadap dentuman rudal yang semakin sering
mereka dengar. Hal tersebut juga berfokus pada saling melindungi dan saling
menguatkan yang mana itu semua untuk membangun pondasi yang lebih kuat. Anak
anak dipalestina memiliki pendidikan sedari kecil dari orang tuanya ajarkan , salah
satunya yaitu menghafal quran. Ketika anak tersebut sudah menghafal alquran maka
dia berarti sudah siap untuk berperang melawan Israel dan bersiap untuk mati syahid.
Itulah yang merupakan salah satu metode pendidikan yang mungkin bisa di terapkan.
Teknik pelaksanaannya yaitu dengan cara mengumpulkan anak-anak di tempat
pengungsian kemudian mengajak mereka bermain yang mengandung pembelajaran.

c. materi pendidikan yang penting untuk di ajarkan didaerah konflik yaitu dengan
mengajarkan tentang kekuasaan dan janji-janji Allah terhadap mereka yang beriman dan
juga memberikan motivasi kepada bereka bahwa janji allah itu sudah pasti akan
memberikan pertolongan kepada mereka.

Anda mungkin juga menyukai