Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANNISA RAUDHATUL AFRA

NIM : 11930221090

JURUSAN : ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

KELAS : 6A

Dalil-Dalil Kehujjahan Hadis dan Fungsi Hadis terhadap Sains dan Teknologi

ABSTRAK

Sains (ilmu pengetahuan) merupakan sesuatu yang penting dalam agama Islam. Ilmu
pengetahuan dapat membuahkan hasil yang baik untuk setiap insan. Oleh sebab itu penting bagi
kita untuk mencari ilmu. Teknologi sebagai hasil daripada sains, memiliki peran penting dalam
kehidupan. Hadis memiliki kedudukan yang paling utama sebagai sumber hukum islam.
Disamping itu hadis juga sebagai pedoman hidup umat islam. Islam mengenal dua sumber
primer dalam perundang-undangan. Pertama, Alquran dan kedua al-Hadis. Terdapat perbedaan
yang signifikan pada sistem inventarisasi sumber tersebut. Alquran sejak awal diturunkan sudah
ada perintah pembukuannya secara resmi, sehingga terpelihara dari kemungkinan pemalsuan.
Berbeda dengan hadits, tak ada perlakuan khusus yang baku padanya, sehingga pemeliharaannya
lebih merupakan spontanitas dan inisiatif para sahabat. Fungsi utaama hadis terhadap Alquran
adalah sebagai penjelas secara rinci dan menyeluruh terhadap berbagai ayat-ayat Allah.
Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang
umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan
penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains
dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-
ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai
khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dalam
penggunaanya, teknologi bisa saja membuahkan hasil positif dan negatif. Hal tersebut tergantung
dari orang yang menggunakannya. Ketika digunakan dalam hal positif maka akan positif juga
hasilnya. Sebaliknya, jika digunakan dalam hal negatif maka hasilnya menjadi negatif.

Kata Kunci: Dalil, Hujjah, Hadis, Sains, dan teknologi.


PEMBAHASAN

Seluruh umat Islam telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran Islam
diwajibkan mengikuti hadis, sebagaimana diwajibkan mengikuti Al-Qur’an. Dalam kaitannya
dengan masalah ini ‘Ajal al Khatib menyatakan: Al-Qur’an dan Al- Sunnah (Al-hadis)
merupakan dua sumber hukum syari’at Islam yang tetap, umpamanya orang Islam tidak mungkin
mampu memahami syari’at Isalm dengan tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut.
Mujtahid dan orang alimpun tidak diperbolehkan hanya mencukupkan diri dengan salah satu dari
keduanya.

‫َح َّد َثَنا ِه َش اُم ْبُن َع َّم اٍر َح َّد َثَنا َح ْفُص ْبُن ُس َلْيَم اَن َح َّد َثَنا َك ِثيُر ْبُن ِش ْنِظ يٍر َع ْن‬
‫ُمَح َّمِد ْبِن ِس يِر يَن َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َقاَل َقاَل َر ُسوُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫َطَلُب اْلِع ْلِم َفِر يَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم َو َو اِض ُع اْلِع ْلِم ِع ْنَد َغْيِر َأْهِلِه َك ُم َقِّلِد اْلَخ َناِز يِر‬
‫اْلَج ْو َهَر َو الُّلْؤ ُلَؤ َو الَّذ َهَب‬

Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Katsir bin
Syinzhir dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap
muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada pada ahlinya, seperti seorang
yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi.”

Secara garis besar hadis di atas menunjukkan perintah bagi setiap umat Islam untuk
menuntut ilmu. Berkaitan dengan ilmu yang diwajibkan dalam hadis beberapa ulama
memberikan penafsiran yang berbeda. Diantara ulama-ulama tersebut adalah sebagai berikut:

1) Al-Baihaqi menyebutkan mengatakan bahwa ilmu yang diwajibkan dalam hadis di


atas adalah semua ilmu yang dengan ilmu itu orang dewasa tidak bertindak dalam
ketidaktahuan.
2) Ibn Mubarak menyebutkan ilmu yang diwajibkan dalam hadis adalah ilmu-ilmu
agama
3) Al-Baidhawi mengatakan ilmu yang dimaksud dalam hadis adalah ilmu ketuhanan
dan kenabian serta peribadahan, semua itu bersifat fardu’ain.
4) Al-Baidhawi menyebutkan ilmu yang diwajibkan dalam hadis adalah semua ilmu
yang fardhu’ain yakni ilmu tentang ketuhanan dan kenabian serta peribadahan.1

Dari paparan ulama diatas dapat kita ketahui bahwa perintah dan kewajiban menuntut
ilmu yang diisyaratkan dalam hadis tersebut adalah segala ilmu yang bermnfaat bagi umat
manusia baik yang merupakan ilmu fardhu’ain mapun ilmu fardhu kifayah, baik ilmu dunia
maupun ilmu akhirat. Menuntut ilmu adalah kewajiban dalam agama Islam. Kewajiban ini
ditujukan kepada seluruh umat Islam tanpa terkecuali. Baik laki-laki maupun perempuan, baik
yang tua atau pun yang muda, dan baik yang berkedudukan tinggi maupun yang rendah semua
punya kewajiban yang sama dalam hal menuntut ilmu. Dalam agama Islam tidak terdapat
dikotomi ilmu yang membedakan antara ilmu agama dan ilmu bukan agama. Semua ilmu yang
bermanfaat untuk kehidupan manusia haruslah senantiasa dipelajari dan dikembangkan.

Rasulullah SAW bersabda tentang dua perkara yang ditinggalkannya :

‫ ِكَتاَب ِهللا َو ُس َّنَة َر ُسْو ِلِه‬: ‫َتَر ْك ُت ِفْيُك ْم َأْمَر ْيِن َلْن َتِض ُّلْو ا َم ا َتَم َّس ْك ُتْم ِبِهَم ا‬

Artinya :

“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu
berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur'an) dan Sunahku.” (HR Al-Hakim)

Rasulullah Muhammad SAW meninggalkan dua warisan yang harus dipegang teguh
umatNya jika ingin selamat, beruntung serta bahagia dunia dan akhirat. Dua warisan tersebut
adalah Al Qur’an Al Karim serta Al Hadits. Al Qur’an merupakan wahyu yang terdiri atas 114
Surat dan 6666 ayat yang saling terkait satu sama lain sedangkan Al Hadits merupakan
implementasi dari Al Qur’an. Hadits di atas telah jelas menyebutkan bahwa hadits merupakan
pegangan hidup setelah Al-Quran dalam menyelesaikan permasalahan dan segalah hal yang
berkaitan dengan kehidupan khususnya dalam menentukan hukum.
1
Ahmad Darlis, “MotivasiPengembanganIlmuPengetahuandalamPerspektif Hadis Nabi”. POTENSIA:
JurnalKependidikan Islam, 3(1), 1, 1-28. 2017. https://doi.org/10.24014/potensia.v3i1.3469
 Kesepakatan ulama (ijma’)
Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits menjadi sumber hukum kedua
setelah Al-Quran. Kesepakatan umat muslimin dalam mempercayai, menerima,
dan mengamalkan segala ketentuan yang terkandung di dalam hadits telah
dilakukan sejak jaman Rasulullah, sepeninggal beliau, masa khulafaurrosyidin
hingga masa-masa selanjutnya dan tidak ada yang mengingkarinya.
 Sesuai dengan Petunjuk Akal (Ijtihad)
Kerasulan Muhammad SAW, telah diakui dan dibenarkan oleh umat Islam. Di
dalam mengemban misinya itu kadangkala beliau menyampaikan apa yang datang
dari Allah SWT, baik isi maupun formulasinya dan kadangkala atas inisiatif
sendiri dengan bimbingan wahyu dari Tuhan. Namun juga tidak jarang beliau
menawarkan hasil ijtihad semata-mata mengenai suatu masalah yang tidak
dibimbing oleh wahyu.

‫َح َّد َثِني ُمَحَّم ُد ْبُن َأِبي الُح َس ْيِن َح َّد َثَنا ُع َم ُر ْبُن َح ْفٍص َح َّد َثَنا َأِبي َع ْن َعاِص ٍم َع ْن َعاِم ٍر َع ْن اْبِن َعَّباٍس َرِض َي ُهَّللا َع ْنُهَم ا‬
‫َقاَلاَل َأْد ِر ي َأَنَهى َع ْنُه َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِم ْن َأْج ِل َأَّنُه َك اَن َحُم وَلَة الَّناِس َفَك ِر َه َأْن َتْذ َهَب َحُم وَلُتُهْم َأْو َح َّر َم ُه ِفي َيْو ِم‬
‫َخْيَبَر َلْح َم اْلُح ُم ِر اَأْلْهِلَّيِة‬

Artinya :

“Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah menceritakan


kepada kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami ayahku dari ‘Ashim dari
‘Amir dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma mengatakan; “Saya tidak tahu, apakah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang keledai dikarenakan ia kendaraan
masyarakat sehingga beliau tidak ingin jika kendaraan (sarana transportasi) mereka
lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari Khaibar khusus daging
keledai jinak?”

Sanand : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah


menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami ayahku
dari ‘Ashim dari ‘Amir dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma mengatakan; Matan :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang memakan keledai dikarenakan ia
kendaraan.
Hadis ini secara sekilas menyinggung tentang kendaraan. Kalau kita ilustrasikan
dengan zaman sekarang, kendaraan merupakan sebuah teknologi yang diciptakan
manusia sebagai pengganti dari kendaraan-kendaraan zaman dulu. Karena zaman dulu,
kendaraannya bukanlah sebuah sebuat teknologi, melainkan makhluk hidup berupa
hewan.

Hadits nabi berfungsi sebagai penguat terhadap ayat-ayat al-Qur'an, penjelas terhadap
maksud ayat-ayat al-Qur'an, dan menetapkan hukum yang tidak disebutkan dalam al-Qur'an.
Dengan demikian, hadits merupakan sumber kedua setelah al-Qur'an, baik terkait dengan ilmu
pengetahuan religius (keagamaan) dan sosial yang dibutuhkan umat manusia untuk meluruskan
jalan mereka, membetulkankesalahan mereka, ataupun melengkapi pengetahuan eksperimental
mereka.

Sebagai sumber ilmu pengetahuan, hadits-hadits Rasulullah Saw. banyak sekali memuat
informasi tentang sains dan teknologi, yang pembenarannya baru diketahui oleh manusia setelah
berpuluh abad lamanya. Berita- berita tentang sains dan teknologi yang ada di dalam hadits itu
disebutkan secara implisit. Itulah sebabnya, isi dan ajaran yang terdapat di dalam hadits akan
selalu selaras dengan perkembangan zaman.

Ilmu yang mencakup bidang kemanusiaan yang disebutkan di dalam hadits adalah kajian-
kajian tentang manusia yang membahas aspek-aspek kehidupannya, serta hubungannya dengan
dimensi ruang, waktu, diri, masyarakat, ekonomi, politik, dan lain-lain yang menjadi perhatian
ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora) dan ilmu ilmu sosial. Aspek material juga menjadi salah
satu cakupan ilmu yang mendapat perhatian dalam hadits, yaitu meliputi benda-benda di angkasa
raya (astronomi) dan yang ada di bumi (geografi) serta di dalam perut bumi (geologi). Akan
tetapi, ilmu dalam Islam tidak hanya berhenti pada batas ini yang sekadar mengkaji objek-objek
bendawi. Namun, Islam juga tidak menganggap ilmu tersebut bertentangan dengan iman
sebagaimana agama-agama lain menganggapnya dalam periode tertentu perjalanan sejarah
mereka.2

2
Abdul syukur al-Azizi, Hadis-Hadis Sains, (Yogyakarta: Laksana, 2018), Hal. 13-15.
Contoh yang menunjukkan bukti bahwa hadis sebagai sumber ilmu pengetahuan ialah salah
satunya kasiat zaitun, sebagaimana sabda Nabi SAW:

‫ كلوا الزيت وادهنوا به فإنه من شجرة‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن عمر بن الخطاب رضي هللا عنه قال‬
‫ ورواه أحمد والترمذي أيضًا من طريق أبي سيد رضي‬, ‫مباركة فقد روى الترمذي وابن ماجه عن عمر بن الخطاب‬
‫ والحديث صححه األلباني رحمه هللا بمجموع طرقه‬،‫هللا عنه‬
"Makanlah zaitun (sebagai lauk bersama roti) dan berminyaklah dengannya.
Sesungguhnya, zaitun. berasal dari pohon yang diberkahi." (HR. Tirmidz).

Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Sunan-nya Kitab al-Ath'imah itu,
menjelaskan bahwa buah zaitun dan minyaknya memiliki khasiat dan berasal dari pohon
yang diberkahi. Selain di dalam hadits, zaitun (sebagai buah dan minyak) juga telah
disebutkan di dalam al- Qur'an sebanyak tujuh kali. Pohon ini sudah dikenal sejak
peradaban-peradaban kuno sebagai salah satu tumbuhan minyak terpenting. Sementara
itu, ilmu penelitian modern membuktikan bahwa kandungan asam lemak minyak zaitun
sangat sedikit sekali, bahkan lemak yang dikandungnya bukanlah lemak yang
mengenyangkan. Oleh karena itu, minyak ini mengandung nilai kesehatan yang sangat
tinggi. Melalui serangkaian penelitian dan percobaan yang rumit, terbukti bahwa
mengkonsumsi minyak zaitun dengan teratur akan memberi dampak yang efektif untuk
mencegah berbagai macam penyakit. Di antaranya, penyumbatan pembuluh darah
koroner (jantung koroner), peningkatan kadar lemak berbahaya dalam darah, tekanan
darah tinggi, kencing batu, dan beberapa jenis kanker (seperti kanker perut, kolon,
payudara, rahim, dan kulit).3

3
Ibid., Hal. 17
PENUTUP

Kesimpulan

Mencari ilmu merupakan hal yang sangat penting bahidupan dunia maupun akhirat.
Karena ilmu akan membawakan suatu nilai positif dan juga manfaat yang bedar bagi kehidupan.
Sains sebagai salah satu bentuk ilmu pengetahuan, memiliki keterkaitan dengan teknologi.
Dimana sains sebagai dasar dari teknologi, dan teknologi sabagi hasil sains. Terciptanya
teknologi, memberikan manfaat bagi manusia. Akan tetapi kita juga tidak boleh melupakan
bahwa teknologi juga bisa membawa pengaruh buruk bagi kehidupan. Tekologi juga bisa
gunakan sebagai sarana untuk mencari pahala. Seperti misalnya yang telah saya sebutkan di atas.
Oleh sebab itu, kita harus pintar-pintar dalam menggunakan teknologi. Karena suatu perkara baik
yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang baik pula, dan begitu juga sebaliknya.

Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al-Quran sebagai
sumber utama, hadits juga sebagai pedoman hukum serta ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-
Quran. Hadits adalah sumber hukum Islam (pedoman hidup kaum Muslimin) yang kedua setelah
Al-Quran. Bagi mereka yang telah beriman terhadap Al-Quran sebagai sumber hukum islam,
maka secara otomatis harus percaya bahwa Hadits juga merupakan sumber hukum Islam.

Anda mungkin juga menyukai