َح َّد َثَنا َم ْح ُم وُد ْبُن َغْي اَل َن َح َّد َثَنا َأُبو ُأَس اَم َة َع ْن اَأْلَمْع ِش َع ْن َأيِب َص اِلٍح َع ْن َأيِب:٢٥٧٠ سنن الرتمذي
ُه َر ْيَر َة َقاَل
َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َمْن َس َكَل َط ِريًقا َيْلَتِم ُس ِف يِه ِعْلًم ا َس َّهَل اُهَّلل ُهَل َط ِريًقا ىَل اْلَجَّنِة
ِإ
َقاَل َأُبو ِعيىَس َه َذ ا َح ِد يٌث َح َس ٌن
Sunan Tirmidzi 2570:
Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al A'masy dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berjalan
di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga." Abu Isa berkata; 'Ini
adalah hadits hasan.'
1. Metode Imitasi
Metode
Belajar
3. Metode Conditioning
4. Metode Berpikir
1. Metode Imitasi
Metode Imitasi:
Proses belajar dg cara imitasi atau meniru apa yang dikerjakan dan dilafalkan
oleh orang lain.
Contohnya: Cara ibadah (cara shalat, haji, dsb dar Rasulullah ditiru oleh para
Sahabat.
Di dalam Haji Rasulullah saw memberi contoh sbb:
َح َّد َثَنا َح َس ُن ْبُن ُم وىَس اَأْلْش َيُب َح َّد َثَنا اْبُن َلِهيَع َة َح َّد َثَنا َأُبو الُّز َبِرْي َع ْن َج اِبٍر َأَّنُه َقاَل:١٤٠٩١ مسند أمحد
َر َم ى َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل اْلَج ْم َر َة َعىَل َبِع ِريِه َحِبىَص اْلَخ ْذ ِف َو ُه َو َيُقوُل ِلَتْأُخ ُذ وا َمَناِس َكْمُك َف يِّن اَل
ِإ َأْد ِري َلَع يِّل اَل َأُحُّج َبْع َد َح َّجيِت َه ِذِه
Musnad Ahmad 14091: Telah bercerita kepada kami Hasan bin Musa Al
Asyyab telah bercerita kepada kami Ibnu Lahi'ah telah bercerita kepada kami
Abu Az Zubair dari Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melempar jumroh di atas untanya dengan kerikil sebesar yang bisa dipegang
dua jari dan bersabda: kerjakan ibadah haji kalian, karena saya tidak tahu
apakah saya tidak akan melaksanakan ibadah haji lagi setelah ini".
Beri contoh tawaf pada anak-
anak dalam pelajaran ibadah
haji
Allah SWT berfirman:
َلَقْد اَك َن َلْمُك ْيِف َر ُس ْو ِل اِهّٰلل ُاْس َو ٌة َح َس َن ٌة ِّلَم ْن اَك َن َيْر ُج وا اَهّٰلل َو اْلَيْو َم اٰاْلِخ َر َو َذ َكَر اَهّٰلل َكِثًرْي ۗا
Terjemah
#Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. “ (Q.S .33:21)
Mahasiswi muslimah California memberi contoh pakai jilbab pada wanita yg belum
berjilbab
2. Metode Trial and Error
َح َّد َثَنا ُم َح َّم ُد ْبُن ْحَي ىَي َح َّد َثَنا َع َّفاُن َح َّد َثَنا َّمَحاٌد َح َّد َثَنا اَث ِبٌت َع ْن َأَنِس ْبِن َم اٍكِل:٢٤٦٢ سنن ابن ماجه
َو ِه َش اُم ْبُن ُع ْر َو َة َع ْن َأِبيِه َع ْن َعاِئَش َة
َأَّن الَّنَّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِمَس َع َأْص َو ااًت َفَقاَل َم ا َه َذ ا الَّص ْو ُت َقاُلوا الَّنْخ ُل ُيَؤ ِّبُر وَهَنا َفَقاَل َلْو َلْم َيْفَع ُلوا َلَص َلَح
َفْمَل ُيَؤ ِّبُر وا َعاَم ِئٍذ َفَص اَر ِش يًص ا َفَذ َكُر وا ِللَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفَقاَل ْن اَك َن َش ْيًئا ِم ْن َأْمِر ُد ْنَياْمُك َفَش ْأُنْمُك ِبِه
ِإ
َو ْن اَك َن ِم ْن ُأُم وِر ِد يِنْمُك َفِإ َّيَل
Sunan Ibnu Majah 2462: Telah menceritakan kepada ِإkami Muhammad bin Yahya
berkata, telah menceritakan kepada kami Affan berkata, telah menceritakan kepada
kami Hammad berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik
dan Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendengar suara-suara, beliau lalu bertanya, "Suara apa ini?" para sahabat
berkata, "Kurma yang mereka kawinkan." Beliau bersabda: "Sekiranya mereka tidak
melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik." Maka, pada tahun itu para sahabat tidak
lagi mengawinkan hingga kurma-kurma mereka rusak. Mereka kemudian
menyampaikan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda:
"Jika sesuatu itu menyangkut urusan dunia kalian maka itu urusan kalian, tetapi jika
menyangkut urusan agama kalian maka kembalikanlah kepadaku."
3. Metode Conditioning
َح َّد َثَنا ُقَتْي َبُة َح َّد َثَنا الَّلْي ُث َع ْن ُع َقْيٍل َع ْن الُّز ْه ِرِّي َع ْن اْبِن اْلُم َس َّيِب َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َر َيِض اُهَّلل َع ْنُه:٥٦٦٨ حصيح البخاري
َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َأَّنُه َقاَل اَل ُيَدْل ُغ اْلُم ْؤ ِم ُن ِم ْن ُجْح ٍر َو اِحٍد َم َّر َتِنْي
Shahih Bukhari 5668: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan
kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
"Orang mukmin tidak akan terperosok dua kali pada satu lobang."
َأْخ َرَب اَن َع ْب ُد اِهَّلل ْبُن َص اِلٍح َقاَل َح َّد َثيِن الَّلْي ُث َقاَل َح َّد َثَنا ُع َقْيٌل َع ْن اْبِن ِش َهاٍب َقاَل َأْخ َرَب يِن َس ِع يُد ْبُن اْلُم َس َّيِب َأَّن َأاَب ُه َر ْيَر َة:٢٦٦٢ سنن ادلاريم
َأْخ َرَب ُه َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َوَس َمَّل َقاَل اَل ُيَدْل ُغ اْلُم ْؤ ِم ُن ِم ْن ُجْح ٍر َو اِحٍد َم َّر َتِنْي
Sunan Darimi 2662: Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih ia berkata;
telah menceritakan kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang beriman tidak sepantasnya terjerumus
ke dalam lubang yang sama dua kali."
َح َّد َثَنا ُقَتْي َبُة ْبُن َس ِع يٍد َح َّد َثَنا َلْي ٌث َع ْن ُع َقْيٍل َع ْن الُّز ْه ِرِّي َع ْن اْبِن اْلُم َس َّيِب َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة:٥٣١٧ حصيح مسمل
َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل اَل ُيَدْل ُغ اْلُم ْؤ ِم ُن ِم ْن ُجْح ٍر َو اِحٍد َم َّر َتِنْي
و َح َّد َثِنيِه َأُبو الَّط اِه ِر َو َح ْر َم ُةَل ْبُن ْحَي ىَي َقااَل َأْخ َرَب اَن اْبُن َو ْهٍب َع ْن ُيوُنَس ح و َح َّد َثيِن ُز َه ُرْي ْبُن َح ْر ٍب َو ُم َح َّم ُد ْبُن
َح اٍمِت َقااَل َح َّد َثَنا َيْع ُقوُب ْبُن ِإ ْبَر اِه َمي َح َّد َثَنا اْبُن َأيِخ اْبِن ِش َهاٍب َع ْن ِّمَعِه َع ْن اْبِن اْلُم َس َّيِب َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َع ْن الَّنِّيِب
َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِبِم ْثِهِل
Shahih Muslim 5317: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari Abu
Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah orang mu`min
tesengat dua kali dari lubang yang sama." Telah menceritakannya kepadaku Abu Ath
Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami
Ibnu Wahab dari Yunus. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad
bin Hatim keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah
menceritakan kepada kami keponakan Ibnu Syihab dari pamannya dari Ibnu Al Musayyib
dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya.
4. Metode Berpikir
Metode berpikir merupakan aktivitas belajar yang paling tinggi, karena dengan berpikir
seseorang mampu memcahkan masalahnya, mampu menelusuri kesamaan dari
perbedaan yang ada, dan mampu menarik kesimpulan dari beberapa informasi dan
data yang didapat.
Metode berpikir sebenarnya merupakan rangkaian metode trial and error, namun
metode berpikir berada pada wilayah intelek, sedang metode trial and error ada pada
wilayah sensoris motorik.
Hal ini pernah dilakukan Rasulullah yang bertanya pada para sahabatnya
َح َّد َثَنا َعُّيِل ْبُن َع ْب ِد اِهَّلل َح َّد َثَنا ُس ْفَياُن َقاَل َقاَل يِل اْبُن َأيِب ِجَن يٍح َع ْن ُم َج اِه ٍد َقاَل ِحَص ْب ُت:٧٠ حصيح البخاري
اْبَن َمُع َر
ىَل اْلَم ِد يَنِة َفْمَل َأَمْسْع ُه َحُيِّد ُث َع ْن َر ُس وِل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل اَّل َح ِد يًثا َو اِح ًد ا َقاَل ُكَّنا ِع ْنَد الَّنِّيِب َص ىَّل
ِإ ِإ
اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفُأَيِت ُجِب َّم اٍر َفَقاَل َّن ِم ْن الَّش َج ِر َجَشَر ًة َم َثُلَها َمَكَثِل اْلُمْس ِمِل َفَأَر ْدُت َأْن َأُقوَل َيِه الَّنْخ ُةَل َف َذ ا
ِإ ِإ
َأاَن َأْص َغُر اْلَقْوِم َفَس َكُّت َقاَل الَّنُّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي َو َس َمَّل َيِه الَّنْخ ُةَل
ِه
Shahih Bukhari 70: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah berkata kepadaku Ibnu Abu Najih dari
Mujahid berkata; aku pernah menemani Ibnu Umar pergi ke Madinah, namun aku tidak
mendengar dia membicarakan tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali
satu kejadian dimana dia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam lalu Beliau dipertemukan dengan jama'ah. Kemudian Beliau bersabda:
"Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang merupakan perumpamaan bagi
seorang muslim". Aku ingin mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma namun karena
aku yang termuda maka aku diam. Maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Itu adalah pohon kurma".
َح َّد َثَنا ْحَي ىَي ْبُن َأُّيوَب َو ُقَتْي َبُة ْبُن َس ِع يٍد َو َعُّيِل ْبُن ُحْج ٍر الَّس ْع ِد ُّي َو الَّلْفُظ ِلَيْح ىَي َقاُلوا َح َّد َثَنا:٥٠٢٧ حصيح مسمل
َمْس ِع يُل َيْعُنوَن اْبَن َج ْع َفٍر َأْخ َرَب يِن َع ْب ُد اِهَّلل ْبُن ِد يَناٍر َأَّنُه ِمَس َع َع ْب َد اِهَّلل ْبَن َمُع َر َيُقواُل
ِإ
َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َّن ِم ْن الَّش َج ِر َجَشَر ًة اَل َيْس ُقُط َوَر ُقَها َو َهَّنا َم َثُل اْلُمْس ِمِل َفَح ِّد ُثويِن َم ا َيِه َفَو َعَق
الَّناُس يِف َجَشِر اْلَبَو اِد ي َقاَل َع ْب ُد ا ِإِهَّلل َوَو َقَع يِف َنْفيِس َأَهَّنا الَّنْخ ُةَل َفاْس َتْح َيْيُت ِإ َّمُث َقاُلوا َح ِّد ْثَنا َم ا َيِه اَي َر ُس وَل اِهَّلل
َقاَل َفَقاَل َيِه الَّنْخ ُةَل َقاَل َفَذ َكْر ُت َذ َكِل ِلُع َم َر َقاَل َأَلْن َتُكوَن ُقْلَت َيِه الَّنْخ ُةَل َأَحُّب َّيَل ِم ْن َكَذ ا َو َكَذ ا
ِإ
Shahih Muslim 5027: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id
dan Ali bin Hujr As Sa'di, teks milik Yahya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada
kami Ismail bin Ja'far telah mengkhabarkan kepadaku Abdullah bin Dinar ia mendengar
Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "
Sesungguhnya di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daunnya tidak gugur, itu
seperti orang mu`min, katakan padaku pohon apa itu?" Abdullah berkata: Orang-orang
mengira pohon padang pasir sementara aku mengiranya pohon kurma. Nabi Shallallahu
'alaihi wa Salam bersabda: "Ia pohon kurma" tapi aku malu mengatakannya. Abdullah
berkata: Aku beritahu Umar apa yang aku kira lalu Umar berkata: Sungguh kau
mengatakannya itu lebih aku sukai dari pada aku memiliki ini dan ini.
Prinsip-prinsip Belajar
1. Motivasi
2. Penghargaan
6. Konsentrasi
Dengan At-Targhib
Melalui Cerita
& At-Tarhib
Al-Quran membangkitkan memotivasi
belajar dg menggunakan cara at-targhib
wa attarhib (reward and punishment).
Dalam mendidik parasahabatnya,
Contohnya: Allah memberikan pahala
Rasulullah saw menggunakan cerita
(reward) bagi manusia yang
sebagai media dalam mengajarkan
menjalankan perintah-Nya , dan
keutamaan iman, tauhid, dan tidak
memberikan dosa (punishment) bagi
syirik kepada Allah SWT.
manusia yang yang melanggar larangan-
Contoh Rasulullah sewaktu
Nya.
mengajarkan larangan dan bahaya
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa
minum khamr, beliau bercerita sbb:
meninggal dunia dalam keadaan tidak
menyekutukan Allah dg sesuatu apapun,
maka ia akan masuk Surga.Dan
barangsiapa yang meninggal dunia
dalam keadaan menyekutukan Allah
dengan sesuatu, maka ia akan masuk
Neraka.”
سنن النسايئ َ :٥٥٧٢أْخ َرَب اَن ُس َو ْيٌد َقاَل َأْنَبَأاَن َع ْب ُد اِهَّلل َع ْن َم ْع َم ٍر َع ْن الُّز ْه ِرِّي َع ْن َأيِب َبْكِر ْبِن َع ْب ِد
الَّر َمْح ِن ْبِن اْلَح اِرِث َع ْن َأِبيِه َقاَل ِمَس ْع ُت ُع ْثَم اَن َر َيِض اُهَّلل َع ْنُه َيُقوُل
اْج َتِنُبوا اْلَخ ْم َر َف َهَّنا ُأُّم اْلَخ َباِئِث َّنُه اَك َن َر ُج ٌل ِم َّم ْن َخ اَل َقْبَلْمُك َتَع َّبَد َفَع ِلَقْتُه اْم َر َأٌة َغِو َّيٌة َفَأْرَس َلْت َلْي ِه
ِإ ِإ ِل ِإ
َج اِرَيَهَتا َفَقاَلْت ُهَل اَّن َنْد ُع وَك لَّش َهاَد َفاْن َق َم َع َج اِرَيَهِتا َقْت َم ا َدَخ َل اَب اًب َأ ْتُه ُد وَنُه َح ىَّت
َق َل ْغ َّلُك ِف َفَط َل َط ِة
َل ِل ِهَّلل َل اَل ٍة ِإ
َأْفىَض ىَل اْم َر َأٍة َو ِض يَئ ْنَد َه ا ُغ ٌم َو اَب ِط َيُة ْمَخ ٍر َفَقا ْت يِّن َو ا َم ا َد َع ْو ُتَك لَّش َهاَد َو ِكْن َد َع ْو ُتَك
ِة ِع
ْل َذ ِم ِق َل اَل ْل ْق َذ ِإ ِة ْل ِه ِذ ِم َت ِل ِإ
َتَقَع َعَّيَل َأْو َرْش َب ْن َه ا َخ ْم َر ْأَكًس ا َأْو َت ُتَل َه ا ا ُغ َم َقا َفاْس ييِن ْن َه ا ا َخ ْم ِر ْأَكًس ا
َفَس َقْتُه ْأَكًس ا َقاَل ِزيُد ويِن َفْمَل َيِرْم َح ىَّت َو َقَع َعَلَهْيا َو َقَتَل الَّنْفَس َفاْج َتِنُبوا اْلَخ ْم َر َف َهَّنا َو اِهَّلل اَل ْجَي َتِم ُع
ِح ِإ
ا َمياُن َو ْد َم اُن اْلَخ ْم ِر اَّل َلُيوِش ُك َأْن ْخُي ِرَج َأَح ُد َمُها َص ا َبُه
ْك ِك ْل ِإ ِهَّلل ِإ ِإْل
َأْخ َرَب اَن ُس َو ْيٌد َقاَل َأْنَبَأاَن َع ْب ُد ا َيْع يِن اْبَن ا ُم َباَر َع ْن ُيو َس َع ْن الُّز ْه ِرِّي ا َح َّد َثيِن َأُبو َب ِر ْبُن
َل َق ُن
َع ْب ِد الَّر َمْح ِن ْبِن اْلَح اِرِث َأَّن َأاَب ُه َقاَل ِمَس ْع ُت ُع ْثَم اَن َيُقوُل اْج َتِنُبوا اْلَخ ْم َر َف َهَّنا ُأُّم اْلَخ َباِئِث َف َّنُه اَك َن
َفَذ َك ِم َق َل َف ِن ْل ِإَف ِهَّلل اَل ْجَي ِم ِإ
َت ُع َو ا َمياُن َر ُج ٌل ِم َّم ْن َخ اَل َقْبَلْمُك َيَتَع َّبُد َو َيْع ِزَتُل الَّناَس َر ْثُهَل ا اْج َت ُبوا ا َخ ْم َر َّنُه َو ا
ِإْل ِإ
َأَبًد ا اَّل ُيوِش َك َأَح ُد َمُها َأْن ْخُي ِرَج َص اِح َبُه
ِإ
Sunan Nasa'i 5572: Telah mengabarkan kepada kami Suwaid ia berkata;
telah memberitakan kepada kami Abdullah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari
Abu Bakr bin 'Abdurrahman bin Al Harits dari Bapaknya ia berkata; Aku
mendengar Utsman? radliallahu 'anhu berkata, "Jauhilah oleh kalian
minum khamer sebab ia adalah pangkal semua dosa. Ada seorang laki-laki
sebelum kalian yang taat beribadah disukai oleh seorang wanita pelacur.
Wanita itu lalu mengutus budak wanitanya agar mengatakan,
'Sesungguhnya aku memanggilmu untuk bersaksi.' Maka berangkatlah laki-
laki itu bersama budak wanita tersebut, sementara ia sendiri bersiap-siap
hingga ketika laki-laki itu masuk ia mengunci pintu rumah tanpa ada orang
selain dia. Sehingga laki-laki itu berhadapan dengan seorang wanita cantik
yang di sisinya terdapat seorang anak kecil dan botol khamer. Wanita itu
lantas berkata, "Demi Allah, aku memanggilmu bukan untuk bersaksi,
tetapi aku memanggilmu untuk bersetubuh denganku, atau meneguk
segelas khamer, atau membunuh anak kecil ini!" laki-laki itu berkata,
"Berikan saja aku segelas khamer." Maka wanita itu
memberikan satu gelas khamer kepadanya. Laki-laki itu lalu berkata,
"Tambahkanlah untukku." Laki-laki itu tetap saja minum hingga ia
menzinai wanita itu dan membunuh seorang jiwa (anak kecil). Maka
jauhilah minum khamer, karena -demi Allah- tidak akan pernah
berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali salah
satunya akan mengeluarkan yang lain." Telah mengabarkan kepada kami
Suwaid ia berkata; telah memberitakan kepada kami Abdullah -yaitu
Ibnul Mubarak- dari Yunus dari Az Zuhri ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr bin 'Abdurrahman bin Al Harits bahwa Bapaknya
berkata; aku mendengar Utsman berkata, "Jauhilah oleh kalian minum
khamer sebab ia adalah pangkal semua dosa. Pernah ada seorang laki-
laki yang menyepi dari kehidupan manusia untuk beribadah....lalu ia
menyebutkan sebagaimana dalam hadits. Ia berkata, "Jauhilah oleh
kalian minum khamer, karena -demi Allah- selamanya tidak akan
berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali salah
satunya akan mengeluarkan yang lain."
2. Penghargaan
حصيح البخاري َ :٢١١٠ح َّد َثَنا ُم َح َّم ُد ْبُن اْلَع اَل ِء َح َّد َثَنا َأُبو ُأَس اَم َة َع ْن ُبَر ْيٍد َع ْن َأيِب ُبْر َد َة َع ْن َأيِب
اُهَّلل َع ْنُه ُcم وىَس َر َيِض
َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َم َثُل اْلُمْس ِلِم َني َو اْلُهَيوِد َو الَّنَص اَر ى َمَكَثِل َر ُج ٍل اْس َتْأَج َر َقْو ًم ا
َيْع َم ُلوَن ُهَل َمَع اًل َيْو ًم ا ىَل الَّلْي ِل َعىَل َأْج ٍر َم ْع ُلوٍم َفَع ِم ُلوا ُهَل ىَل ِنْص ِف الَهَّناِر َفَقاُلوا اَل َح اَج َة َلَنا ىَل
ِذَّل ْط َل ِإ ِمَعْل ِط َل َل اَل ُل َأِإِمْكُل ِق َة َمَع ِلْمُك ُذ ْمُك اَك ِم اًل ِإ
َفَأَبْو ا َو ُخ وا َأْج َر َأْج ِرَك ا ي َرَش َت َنا َو َم ا َنا اَب ٌل َفَقا ُهْم َتْفَع وا وا َب َّي
َو َتَر ُكوا َو اْس َتْأَج َر َأِج َريْيِن َبْع َد ْمُه َفَقاَل َلُهَم ا َأِمْكاَل َبِقَّيَة َيْو ِمَمُكا َه َذ ا َو َلَمُكا اِذَّل ي َرَش ْط ُت َلُهْم ِم ْن اَأْلْج ِر
َفَع ِم ُلوا َح ىَّت َذ ا اَك َن ِح ُني َص اَل ِة اْلَع ِرْص َقااَل َكَل َم ا ِمَعْلَنا اَب ِط ٌل َو َكَل اَأْلْج ُر اِذَّل ي َجَع ْلَت َلَنا ِف يِه
ِإ
َفَقاَل َلُهَم ا َأِمْكاَل َبِقَّيَة َمَع ِلَمُكا َم ا َبِقَي ِم ْن الَهَّناِر ْيَش ٌء َيِس ٌري َفَأَبَيا َو اْس َتْأَج َر َقْو ًم ا َأْن َيْع َم ُلوا ُهَل َبِقَّيَة َيْو ِم ْمِه
َفَع ِم ُلوا َبِقَّيَة َيْو ِم ِهْم َح ىَّت َغاَبْت الَّش ْم ُس َو اْس َتَمْكُلوا َأْج َر اْلَفِريَقِنْي َلِكِهْي َم ا َفَذ َكِل َم َثُلُهْم َو َم َثُل َم ا َقِب ُلوا ِم ْن
َه َذ ا الُّنوِر
Shahih Bukhari 2110: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan Kaum
Muslimin dibandingkan orang-orang Yahudi dan Nashrani seperti seseorang yang
memperkerjakan kaum yang bekerja untuknya pada suatu hari hingga malam dengan
upah yang ditentukan. Maka diantara mereka ada yang melaksanakan pekerjaan hingga
pertengahan siang lalu berkata: Kami tidak memerlukan upah darimu sebagaimana yang
kamu persyaratkan kepada kami (bekerja hingga malam) dan apa yang telah kami kerjakan
biarlah nggak apa-apa". Maka orang itu berkata: "Selesaikanlah sisa pekerjaan, nanti baru
kalian boleh mengambil upahnya dengan penuh". Maka mereka tidak mau dan tidak
melanjutkan pekerjaan mereka. Kemudian dia memperkerjakan dua orang pekerja setelah
mereka untuk menuntaskan sisa pekerjaan dan berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah
sisa waktu hari kalian ini dan bagi kalian berdua akan mendapatkan upah sebagaimana
yang aku syaratkan kepada mereka. Maka mereka berdua mengerjakannya hingga ketika
sampai saat shalat 'Ashar, keduanya berkata, " Tidaklah yang kami telah kerjakan sia-sia
dan kamu wajib membayar upah seperti yang kamu janjikan kepada kami berdua". Maka
orang itu berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa pekerjaan kalian berdua yang
tidak sampai separuh hari ini". Namun kedua orang itu enggan melanjutkannya. Lalu
orang itu memperkerjakan suatu kaum yang mengerjakan sisa hari. Maka kaum itu
mengerjakan sisa pekerjaan hingga terbenam matahari dan mereka mendapatkan upah
secara penuh termasuk upah dari pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh dua golongan
orang sebelum mereka. Itulah perumpamaan mereka dan mereka ang menerima cahaya
(Islam) ini".
3. Pengaturan Waktu Belajar
َو ُقْر ٰا اًن َفَر ْقٰنُه ِلَتْقَر َاٗه َعىَل الَّناِس َعىٰل ُم ْك ٍث َّو َنَّز ْلٰن ُه َتِزْنْياًل
Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau
(Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan
dan Kami menurunkannya secara bertahap.
4. Pengulangan (Repetisi)
سنن النسايئ َ :١٢٩٦أْخ َرَب اَن ُقَتْي َبُة َقاَل َح َّد َثَنا الَّلْي ُث َع ْن اْبِن ْجَع اَل َن َع ْن َعٍّيِل َو ُه َو اْبُن ْحَي ىَي
َع ْن َأِبيِه َع ْن ٍّمَع ُهَل َبْد ِرٍّي َأَّنُه َح َّد َثُه
َأَّن َر ُج اًل َدَخ َل اْلَمْس ِج َد َفَص ىَّل َوَر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َيْر ُم ُقُه َو ْحَن ُن اَل َنْش ُع ُر َفَلَّم ا َفَر َغ
َأْقَبَل َفَس َمَّل َعىَل َر ُس وِل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفَقاَل اْر ِج ْع َفَص ِّل َف َّنَك َلْم ُتَص ِّل َفَر َجَع َفَص ىَّل َّمُث
ِإ
َأْقَبَل ىَل َر ُس وِل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفَقاَل اْر ِج ْع َفَص ِّل َف َّنَك َلْم ُتَص ِّل َم َّر َتِنْي َأْو َث اًث َفَقاَل ُهَل
اَل
اَل ِإ ِّل ِهَج َل ِهَّلل ْك َأ ِذَّل ِإ
الَّر ُج ُل َو ا ي َر َم َك اَي َر ُس وَل ا َقْد ْد ُت َفَع ْم يِن َفَقاَل َذ ا ُقْم َت ُتِريُد الَّص َة َفَتَو َّض ْأ
ِإ
َفَأْح ِس ْن ُو ُض وَء َك َّمُث اْس َتْقِب ْل اْلِقْبَةَل َفَكْرِّب َّمُث اْقَر ْأ َّمُث اْر َكْع َفاْط َم َّنِئ َر اِكًع ا َّمُث اْر َفْع َح ىَّت َتْعَتِد َل َقاِئًم ا
َّمُث اُجْسْد َح ىَّت َتْط َم َّنِئ َس اِج ًد ا َّمُث اْر َفْع َح ىَّت َتْط َم َّنِئ َقاِعًد ا َّمُث اُجْسْد َح ىَّت َتْط َم َّنِئ َس اِج ًد ا َّمُث اْر َفْع َّمُث
اْفَع ْل َكَذ َكِل َح ىَّت َتْفُر َغ ِم ْن َص اَل ِتَك
Sunan Nasa'i 1296: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu 'Ajlan dari 'Ali bin Yahya dari
Bapaknya dari pamannya - Badri -, ia menceritakan bahwa seorang laki-laki
masuk masjid lalu shalat. Ternyata Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam selalu
memperhatikannya, tetapi kami tidak menyadarinya. Seusai shalat ia datang
dengan memberi salam kepada Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam, lantas
beliau bersabda kepadanya: "Kembalilah dan shalatlah lagi karena engkau
belum shalat." Iapun kembali lagi, kemudian menghadap kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lagi, namun beliau Shallallallahu'alaihi wasallam
masih berkata: "Kembalilah dan shalatlah lagi karena engkau belum shalat."
Beliau mengulanginya sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian orang tersebut
berkata, "Demi Dzat yang memuliakan engkau wahai Rasulullah Shalallah 'Alaihi
Wa Sallam, aku telah bersungguh-sungguh. Maka ajarilah aku." Rasulullah
Shalallah 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Jika kamu hendak shalat, maka
berwudhulah dan perbaikilah wudhumu. Kemudian berdiri dan menghadaplah
kiblat. Lalu takbir dan bacalah (Al Qur'an). Kemudian ruku'lah hingga kamu
tenang (thuma'ninah) dalam ruku'mu. Lalu bangkitlah dari ruku' hingga kamu
berdiri tegak, kemudian sujudlah hingga kamu tenang (thuma'ninah) dalam
sujudmu, lalu bangkitlah dari sujud. Kerjakanlah semuanya seperti itu hingga
kamu selesai dari shalatmu."
6. Konsentrasi
Dengan Beragam
Dengan Mengajukan
Peristiwa
Pertanyaan
سنن ابن ماجه َ :٤١٠٠ح َّد َثَنا ِه َش اُم ْبُن َّمَعاٍر َو ْبَر اِه ُمي ْبُن اْلُم ْنِذ ِر اْلِح َز اِم ُّي َو ُم َح َّم ٌد الَّص َّباُح
َقاُلوا َح َّد َثَنا َأُبو ْحَي ىَي َزَكِر اَّي ْبُن َم ْنُظ وٍر َح َّد ِإَثَنا َأُبو َح اِزٍم َع ْن َس ْهِل ْبِن َس ْع ٍد َقاَل
ُكَّنا َم َع َر ُس وِل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِبِذ ي اْلُح َلْي َفِة َف َذ ا ُه َو ِبَش اٍة َم ِّي َتٍة َش اِئٍةَل ِبِرْج ِلَها َفَقاَل
ِح ىَل ِه ِذ ِم ِهَّلل ىَل ِذ ِه ًة ىَل ِح َف ِذَّل ْفيِس ِد ِه َل َأِإ
َأُتَر ْو َن َه َهِّي َن َع َص ا َهِبا َو ا ي َن ِبَي ُّدل ْنَيا ْه َو ُن َع ا ْن َه َع َص ا َهِبا
َو َلْو اَك َنْت اُّدل ْنَيا َتِز ُن ِع ْنَد اِهَّلل َج َناَح َبُع وَض ٍة َم ا َس َقى اَك ِف ًر ا ِم َهْنا َقْط َر ًة َأَبًد ا
Rasulullah menjelaskan hinanya dunia dengan dg meminta
para sahabat pada peristiwa bangkai kambing.
Sunan Ibnu Majah 4100: Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin 'Ammar dan Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami
serta Muhammad As Shabah mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Yahya Zakaria bin Mandzur
telah menceritakan kepada kami Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd
dia berkata, "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di Dzul Khulaifah, tiba-tiba ada seekor
kambing mati dengan kaki terangkat, maka beliau pun
bersabda: "Bukankah kalian melihat bahwa hal ini merupakan
suatu yang hina bagi pemiliknya? Demi dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, sungguh dunia itu lebih hina di
hadapan Allah daripada (bangkai) ini atas pemiliknya,
sekiranya dunia itu memiliki nilai seberat sayap nyamuk di sisi
Allah, niscaya Dia tidak akan memberikan setetes pun
terhadap orang kafir."
b. Dengan
Mengajukan
Pertanyaan
َح َّد َثَنا ُع ْثَم اُن ْبُن َمُع َر َقاَل َأْخ َرَب اَن اْبُن َأيِب ِذ ْئٍب َع ْن َس ِع يِد ْبِن َخ اٍدِل َع ْن َمْس اِع يَل ْبِن َع ْب ِد الَّر َمْح ِن َع ْن َع َط اِء ْبِن:٢٨٠٦ مسند أمحد
ِإ َيَس اٍر َع ِن اْبِن َع َّباٍس
َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َخ َر َج َعَلِهْي ْم َو ْمُه ُج ُلوٌس يِف َمْج ِلٍس َلُهْم َفَقاَل َأاَل ُأْخ ُرِب ْمُك َخِبِرْي الَّناِس َقاُلوا َبىَل اَي َر ُس وَل اِهَّلل َقاَل َر ُج ٌل
آِخٌذ ِبَر ْأِس َفَر ِس ِه يِف َس ِب يِل اِهَّلل َح ىَّت َيُم وَت َأْو ُيْقَتَل َأَفُأْخ ُرِب ْمُك اِب ِذَّل ي َيِليهِ َقاَل ُقْلَنا َنَع ْم َقاَل َر ُج ٌل ُم ْع ِزَتٌل يِف ِش ْع ٍب ُيِقُمي الَّص اَل َة َو ُيْؤ يِت
الَّز اَك َة َو َيْع ِزَتُل ُرُش وَر الَّناِس َأَفُأْخ ُرِب ْمُك ِبِّرَش الَّناِس َم ِزْن اًل َقاُلوا َنَع ْم َقاَل اِذَّل ي ُيْس َأُل اِب ِهَّلل َو اَل ُيْع ِط ي ِبِه
Musnad Ahmad 2806: Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar ia berkata; telah
mengkabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id bin Khalid dari Isma'il bin
Abdurrahman dari 'Atha` bin Yasar dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar kepada mereka yang sedang duduk di majlis mereka, lalu beliau bersabda:
"Maukah kalian aku beritahukan kepada kalian tentang manusia yang paling baik?" kami
menjawab; Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Seorang laki-laki yang memegang (tali
kekang) kuda fi sabilillah sampai ia mati atau terbunuh." Kemudian beliau bersabda:
"Maukah kalian aku beritahu yang berikutnya?" kami menjawab; Tentu wahai Rasulullah.'
Beliau bersabda: "Seseorang yang mengisolir diri di tempat terpencil dengan mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan menjauhi keburukan-keburukan manusia." Kemudian beliau
bersabda: "Maukah kalian kuberitahu tentang manusia yang paling buruk?" kami
menjawab; Tentu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang diminta dengan
nama Allah tapi tidak mau memberi."
c.Dengan
Menggunakan
Perumpamaan
سنن ابن ماجه َ :٢١٠ح َّد َثَنا ُم َح َّم ُد ْبُن َبَّش اٍر َو ُم َح َّم ُد ْبُن اْلُم َثىَّن َقااَل َح َّد َثَنا ْحَي ىَي ْبُن َس ِع يٍد َع ْن
ُش ْع َبَة َع ْن َقَتاَد َة َع ْن َأَنِس ْبِن َم اٍكِل َع ْن َأيِب ُم وىَس اَأْلْش َع ِرِّي
َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َم َثُل اْلُم ْؤ ِم ِن اِذَّل ي َيْقَر ُأ اْلُقْر آَن َمَكَثِل اُأْلْتُر َّج ِة َط ْع ُم َها َط ِّي ٌب
َو ِر ُحي َها َط ِّي ٌب َو َم َثُل اْلُم ْؤ ِم ِن اِذَّل ي اَل َيْقَر ُأ اْلُقْر آَن َمَكَثِل الَّتْم َر ِة َط ْع ُم َها َط ِّي ٌب َو اَل ِر َحي َلَها َو َم َثُل
اْلُم َناِف ِق اِذَّل ي َيْقَر ُأ اْلُقْر آَن َمَكَثِل الَّر َحْياَنِة ِرُحي َها َط ِّي ٌب َو َط ْع ُم َها ُم ٌّر َو َم َثُل اْلُم َناِف ِق اِذَّل ي اَل َيْقَر ُأ اْلُقْر آَن
َمَكَثِل اْلَح ْنَظ ِةَل َط ْع ُم َها ُم ٌّر َو اَل ِر َحي َلَها
Sunan Ibnu Majah 210: Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Abu
Musa Al Asy'ari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al
Qur`an seperti buah utrujah, rasanya enak dan baunya harum.
Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an
seperti buah kurma, rasanya enak namun tidak berbau. Dan
perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an seperti
buah Raihanah, baunya harum sedang rasanya pahit. Sementara
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an
adalah seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak
berbau."
َح َّد َثَنا َأُبو َبْكِر ْبُن َأيِب َش ْيَبَة َح َّد َثَنا َع ْب ُد اِهَّلل ْبُن ُنَم ٍرْي َو ُم َح َّم ُد ْبُن ِبٍرْش َقااَل َح َّد َثَنا َزَكِر اَّي ُء ْبُن:٥٠٢٥ حصيح مسمل
َأيِب َز اِئَد َة َع ْن َس ْع ِد ْبِن ْبَر اِه َمي َح َّد َثيِن اْبُن َكْع ِب ْبِن َم اٍكِل َع ْن َأِبيِه َكْع ٍب َقاَل
ِإ
َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َم َثُل ا ُم ْؤ ِن َثِل ا َخ اَم ْن الَّز ْر ِع ُت يَهُئا الِّر َتَرْص ُع َها َم َّر ًة َو َتْع َها ْخ َر ى
ُأ ُل ِد ُحي ِف ِم ِة ْل َمَك ِم ْل
َح ىَّت ِهَت يَج َو َم َثُل اْلاَك ِف ِر َمَكَثِل اَأْلْر َز ِة اْلُم ْج ِذ َيِة َعىَل َأْص ِلَها اَل ُيِفيَهُئا ْيَش ٌء َح ىَّت َيُكوَن اِجْن َع اُفَها َم َّر ًة َو اِح َد ًة
Shahih Muslim 5025: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Muhammad
bin Bisyr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Zakariya bin Abu
Za`idah dari Sa'ad bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku Ibnu Ka'ab bin
Malik dari ayahnya, Ka'ab berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam
bersabda: "Perumpamaan mu`min itu seperti tanaman yang kuat dan lentur,
angin menerpanya, kadang menundukkannya dan kadang membuatnya tegak
hingga bergerak, dan perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cedar yang
dicabut dengan akar-akarnya, tidak ada sesuatu pun yang menerpanya hingga ia
dicabut sekali saja."
َح َّد َثَنا َأُبو َبْك ِر ْبُن َأيِب َش ْيَبَة َو َأُبو َعاِم ٍر اَأْلْش َع ِرُّي َو ُم َح َّم ُد ْبُن اْلَع اَل ِء َو الَّلْفُظ َأِليِب َعاِم ٍر َقاُلوا َح َّد َثَنا َأُبو ُأَس اَم َة:٤٢٣٢ حصيح مسمل
َع ْن ُبَر ْيٍد َع ْن َأيِب ُبْر َد َة َع ْن َأيِب ُم وىَس
َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َّن َم َثَل َم ا َبَع َثَيِن اُهَّلل ِبِه َع َّز َو َج َّل ِم ْن اْلُهَد ى َو اْلِع ِمْل َمَكَثِل َغْي ٍث َأَص اَب َأْر ًض ا َفاَك َنْت ِم َهْنا َط اِئَفٌة
ِإ
َط ِّي َبٌة َقِب َلْت اْلَم اَء َفَأْنَبَتْت اْلَأَلَك َو اْلُع ْش َب اْلَكِثَري َو اَك َن ِم َهْنا َأَج اِد ُب َأْم َس َكْت اْلَم اَء َفَنَفَع اُهَّلل َهِبا الَّناَس َفِرَشُبوا ِم َهْنا َو َس َقْو ا َوَر َع ْو ا
َو َأَص اَب َط اِئَفًة ِم َهْنا ُأْخ َر ى َّنَم ا َيِه ِق يَع اٌن اَل ُتْم ِس ُك َم اًء َو اَل ُتْنِب ُت ًأَلَك َفَذ َكِل َم َثُل َمْن َفُقَه يِف ِد يِن اِهَّلل َو َنَفَع ُه ِبَم ا َبَع َثَيِن اُهَّلل ِبِه َفَعَمِل
ِإ َو َعَمَّل َو َم َثُل َمْن َلْم َيْر َفْع ِبَذ َكِل َر ْأًس ا َو َلْم َيْقَبْل ُهَد ى اِهَّلل اِذَّل ي ُأْر ِس ْلُت ِبِه
Shahih Muslim 4232: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu
'Amir Al Asy'ari serta Muhammad bin Al 'Allaa lafazh ini milik Abu Amir mereka berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Perumpamaan agama yang aku
diutus Allah 'azza wajalla dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan
hujan yang jatuh ke bumi. Diantaranya ada yang jatuh ke tanah subur yang dapat
menyerap air, maka tumbuhlah padang rumput yang subur. Diantaranya pula ada yang
jatuh ke tanah keras sehingga air tergenang karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang
banyak untuk minum, menyiram kebun dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah
tandus, tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Seperti itulah perumpamaan orang yang mempelajari agama Allah dan mengambil
manfaat dari padanya, belajar dan mengajarkan, dan perumpamaan orang yang tidak
mau tahu dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku di utus dengannya."
d. Dengan
menggunakan
Gambar Peraga
مسند أمحد َ :٣٤٧٠ح َّد َثَنا ْحَي ىَي َع ْن ُس ْفَياَن َح َّد َثيِن َأيِب َع ْن َأيِب َيْع ىَل َع ْن َر ِبْي ِع ْبِن ُخَثٍمْي َع ْن َع ْب ِد اِهَّلل
ْبِن َم ْس ُع وٍد
َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َأَّنُه َخَّط َخ ًّط ا ُم َر َّبًع ا َو َخَّط َخ ًّط ا َو َس َط اْلَخِّط اْلُم َر َّبِع َو ُخ ُط وًط ا ىَل
َذ ُل ِإ
َج ْنِب اْلَخِّط اِذَّل ي َو َس َط اْلَخِّط اْلُم َر َّبِع َو َخٌّط َخ اِرٌج ِم ْن اْلَخِّط اْلُم َر َّبِع َقاَل َه ْل َتْد ُر وَن َم ا َه ا َقا وا اُهَّلل
َوَر ُس وُهُل َأْعُمَل َقاَل َه َذ ا ا ْنَس اُن اْلَخُّط اَأْلْوَس ُط َو َه ِذِه اْلُخ ُط وُط اَّليِت ىَل َج ْنِب ِه اَأْلْع َر اُض َتَهْنُش ُه ِم ْن ِّلُك
ْل ْل ِه ْل ِح ِإ ْل ْل ِإْل
َم اَك ٍن ْن َأْخ َط َأُه َه َذ ا َأَص اَبُه َه َذ ا َو ا َخُّط ا ُم َر َّبُع اَأْلَج ُل ا ُم يُط ِب َو ا َخُّط ا َخ اِرُج اَأْلَم ُل
ِإ
Musnad Ahmad 3470: Telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Sufyan telah menceritakan kepadaku ayahku
dari Abu Ya'la dari Rabi' bin Khutsaim dari Abdullah bin
Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau
membuat sebuah garis persegi empat dan membuat garis
di tengah garis persegi empat serta garis-garis di samping
garis tengah persegi panjang dan garis di luar garis persegi
panjang, seraya bertanya: "Tahukah kalian apa ini?"
mereka menjawab; Allah dan RasulNya lebih mengetahui.
Beliau bersabda: "Garis di tengah adalah manusia, garis-
garis di sampingnya adalah tujuan dunia yang
mengerogotinya dari setiap tempat, jika yang ini salah, ia
akan mendapatkan yang ini, sementara garis persegi empat
adalah ajal yang menguasainya sedangkan garis di luar
adalah angan-angannya."
7.Belajar Secara Bertahap.