• شِ َ م ْ
ع َأْل ا ْ
ن عَ َ ةمَ ا س
َ ُأ َح َّدثَنَا َمحْ ُمو ُد ب ُْن َغ ْياَل َن َح َّدثَنَا َأبُو:٢٥٧٠ سنن الترمذي
ح َع ْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل ٍ ِصال َ َع ْن َأ ِبي
• ُ ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هَّللا َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َسل
َ ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللا
ط ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة َ ُلَه
• يث َح َس ٌن ٌ قَا َل َأبُو ِعي َسى هَ َذا َح ِد
• Tirmidzi 2570: Telah menceritakan kepada kami Mahmud
bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu,
niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."
Abu Isa berkata; 'Ini adalah hadits hasan.'
Metode Imitasi
Metode
Belajar
Metode Conditioning
Metode Berpikir
Metode Imitasi
(Albert Bandura- Modelling)
Eksperimen, bobo doll
Metode Berpikir
Metode Imitasi
Metode Imitasi:
Proses belajar dg cara imitasi atau meniru apa yang dikerjakan dan dilafalkan
oleh orang lain.
Contohnya: Cara ibadah (cara shalat, haji, dsb dar Rasulullah ditiru oleh para
Sahabat.
Di dalam Haji Rasulullah saw memberi contoh sbb:
ان يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَ ْو َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا
َ ان لَ ُك ْم فِ ْي َرس ُْو ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َك
َ لَقَ ْد َك
Terjemah
#Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. “
(Q.S .33:21)
Mahasiswi muslimah California memberi contoh pakai jilbab pada wanita yg belum
berjilbab
Metode Trial and Error
ك َو ِه َشا ُم ٍ ِس ْب ِن َمالِ َت َع ْن َأن ٌ ِان َح َّدثَنَا َح َّما ٌد َح َّدثَنَا ثَاب ُ َّ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن يَحْ يَى َح َّدثَنَا َعف:٢٤٦٢ سنن ابن ماجه
َب ُْن عُرْ َوةَ َع ْن َأبِي ِه َع ْن َعاِئ َشة
ال لَ ْو لَ ْم يَ ْف َعلُوا
َ َت قَالُوا النَّ ْخ ُل يَُؤ بِّرُونَهَا فَق ُ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َس ِم َع َأصْ َواتًا فَقَا َل َما هَ َذا الص َّْو
َ َأ َّن النَّبِ َّي
ان َش ْيًئا ِم ْن َأ ْم ِر ُد ْنيَا ُك ْم
َ ال ِإ ْن َك َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَ صا َر ِشيصًا فَ َذ َكرُوا لِلنَّبِ ِّي َ َصلَ َح فَلَ ْم يَُؤ بِّرُوا َعا َمِئ ٍذ ف
َ َل
ور ِدينِ ُك ْم فَِإلَ َّي ُأ
ِ ان ِم ْن ُم َ فَ َشْأنُ ُك ْم بِ ِه َوِإ ْن َك
Sunan Ibnu Majah 2462: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Affan berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah menceritakan kepada kami
Tsabit dari Anas bin Malik dan Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar suara-suara, beliau lalu
bertanya, "Suara apa ini?" para sahabat berkata, "Kurma yang mereka
kawinkan." Beliau bersabda: "Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu
akan (tetap) baik." Maka, pada tahun itu para sahabat tidak lagi mengawinkan
hingga kurma-kurma mereka rusak. Mereka kemudian menyampaikan hal itu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Jika sesuatu itu
menyangkut urusan dunia kalian maka itu urusan kalian, tetapi jika menyangkut
urusan agama kalian maka kembalikanlah kepadaku."
Metode Conditioning
ُ ض َي هَّللاِ ب َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ َر ِ َّي َع ْن اب ِْن ْال ُم َسي ُّ ْث َع ْن ُعقَ ْي ٍل َع ْن
ِّ الز ْه ِر ُ َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ َح َّدثَنَا اللَّي:٥٦٦٨ صحيح البخاري
َُع ْنه
ِ غ ْال ُمْؤ ِم ُن ِم ْن جُحْ ٍر َو
اح ٍد َم َّرتَي ِْن ُ ال اَل ي ُْل َد َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأنَّهُ ق َ َع ْن النَّبِ ِّي
Shahih Bukhari 5668: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan
kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
"Orang mukmin tidak akan terperosok dua kali pada satu lobang."
ب قَا َل َأ ْخبَ َرنِي َس ِعي ُد ٍ ْث قَا َل َح َّدثَنَا ُعقَ ْي ٌل َع ْن ا ْب ِن ِشهَا ُ ال َح َّدثَنِي اللَّي َ َح ق
ٍ ِصالَ َأ ْخبَ َرنَا َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن:٢٦٦٢ سنن الدارمي
ِ غ ْال ُمْؤ ِم ُن ِم ْن جُحْ ٍر َو
اح ٍد َم َّرتَي ِْن ُ ال اَل ي ُْل َد
َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق َ ب َأ َّن َأبَا هُ َر ْي َرةَ َأ ْخبَ َرهُ َأ َّن َرس
َ ِ ُول هَّللا ِ َّب ُْن ْال ُم َسي
Sunan Darimi 2662: Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih ia berkata;
telah menceritakan kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang beriman tidak sepantasnya terjerumus
ke dalam lubang yang sama dua kali."
َب َع ْن َأبِي هُ َري َْرة ِ َّي َع ْن اب ِْن ْال ُم َسي ُّ ْث َع ْن ُعقَ ْي ٍل َع ْن
ِّ الز ْه ِر ٌ َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا لَي:٥٣١٧ صحيح مسلم
ِ غ ْال ُمْؤ ِم ُن ِم ْن جُحْ ٍر َو
اح ٍد َم َّرتَ ْي ِن ُ ال اَل ي ُْل َدَ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق
َ َع ْن النَّبِ ِّي
ٍ ْس ح و َح َّدثَنِي ُزهَ ْي ُر ب ُْن َحر
ب َو ُم َح َّم ُد ب ُْن َ ُب َع ْن يُون ٍ و َح َّدثَنِي ِه َأبُو الطَّا ِه ِر َو َحرْ َملَةُ ب ُْن يَحْ يَى قَااَل َأ ْخبَ َرنَا اب ُْن َو ْه
ب َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ َع ْن النَّبِ ِّي ِ َّب َع ْن َع ِّم ِه َع ْن اب ِْن ْال ُم َسي ٍ َحاتِ ٍم قَااَل َح َّدثَنَا يَ ْعقُوبُ ب ُْن ِإ ْب َرا ِهي َم َح َّدثَنَا اب ُْن َأ ِخي اب ِْن ِشهَا
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ ِم ْثلِ ِه َ
Shahih Muslim 5317: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari
Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah orang
mu`min tesengat dua kali dari lubang yang sama." Telah menceritakannya
kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata: Telah
mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Yunus. Telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim keduanya berkata: Telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami keponakan Ibnu
Syihab dari pamannya dari Ibnu Al Musayyib dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu
'alaihi wa Salam sepertinya.
Metode Berpikir
Metode berpikir merupakan aktivitas belajar yang paling tinggi, karena dengan berpikir
seseorang mampu memcahkan masalahnya, mampu menelusuri kesamaan dari
perbedaan yang ada, dan mampu menarik kesimpulan dari beberapa informasi dan
data yang didapat.
Metode berpikir sebenarnya merupakan rangkaian metode trial and error, namun
metode berpikir berada pada wilayah intelektual-kognitif, sedang metode trial and
error ada pada wilayah sensoris motorik.
Hal ini pernah dilakukan Rasulullah yang bertanya pada para sahabatnya
ُ ص ِحب
ْت َ يح َع ْن ُم َجا ِه ٍد قَا َل ٍ ان قَا َل قَا َل لِي اب ُْن َأبِي نَ ِج ُ َ َح َّدثَنَا َعلِ ُّي ب ُْن َع ْب ِد هَّللا ِ َح َّدثَنَا ُس ْفي:٧٠ صحيح البخاري
اب َْن ُع َم َر
ُ صلَّى هَّللا ِ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإاَّل َح ِديثًا َو
َ اح ًدا قَا َل ُكنَّا ِع ْن َد النَّبِ ِّي َ ِ ُول هَّللا ِ ث َع ْن َرس ُ ِإلَى ْال َم ِدينَ ِة فَلَ ْم َأ ْس َم ْعهُ يُ َح ِّد
ت َأ ْن َأقُو َل ِه َي النَّ ْخلَةُ فَِإ َذا َأنَا َأصْ َغ ُر ُ ش َج ِر َش َج َرةً َمثَلُهَا َك َمثَ ِل ْال ُم ْسلِ ِم فََأ َر ْد ٍ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَُأتِ َي بِ ُج َّم
َّ ار فَقَا َل ِإ َّن ِم ْن ال
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ت قَا َل النَّبِ ُّي ُّ ْالقَ ْو ِم فَ َس َك
Shahih Bukhari 70: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah berkata kepadaku Ibnu Abu
Najih dari Mujahid berkata; aku pernah menemani Ibnu Umar pergi ke Madinah,
namun aku tidak mendengar dia membicarakan tentang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kecuali satu kejadian dimana dia berkata: Kami pernah bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau dipertemukan dengan jama'ah.
Kemudian Beliau bersabda: "Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon
yang merupakan perumpamaan bagi seorang muslim". Aku ingin mengatakan
bahwa itu adalah pohon kurma namun karena aku yang termuda maka aku diam.
Maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah pohon
kurma".
ُّوب َوقُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َو َعلِ ُّي ب ُْن ُحجْ ٍر ال َّس ْع ِديُّ َواللَّ ْفظُ لِيَحْ يَى قَالُوا َح َّدثَنَا َ َح َّدثَنَا يَحْ يَى ب ُْن َأي:٥٠٢٧ صحيح مسلم
ار َأنَّهُ َس ِم َع َع ْب َد هَّللا ِ ب َْن ُع َم َر يَقُواُل
ٍ َون اب َْن َج ْعفَ ٍر َأ ْخبَ َرنِي َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن ِدين َ ُِإ ْس َم ِعي ُل يَ ْعن
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َّن ِم ْن ال َّش َج ِر َش َج َرةً اَل يَ ْسقُطُ َو َرقُهَا َوِإنَّهَا َمثَ ُل ْال ُم ْسلِ ِم فَ َح ِّدثُونِي َما ِه َي فَ َوقَ َع َ ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللا
ْت ثُ َّم قَالُوا َح ِّد ْثنَا َما ِه َي يَا َرسُو َل هَّللا ِ قَا َل ُ النَّاسُ فِي َش َج ِر ْالبَ َوا ِدي قَا َل َع ْب ُد هَّللا ِ َو َوقَ َع فِي نَ ْف ِسي َأنَّهَا النَّ ْخلَةُ فَا ْستَحْ يَي
ت ِه َي النَّ ْخلَةُ َأ َحبُّ ِإلَ َّي ِم ْن َك َذا َو َك َذا َ ون قُ ْل
َ ال َأَل ْن تَ ُك َ ِت َذل
َ َك لِ ُع َم َر ق ُ ْفَقَا َل ِه َي النَّ ْخلَةُ قَا َل فَ َذ َكر
Shahih Muslim 5027: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin
Sa'id dan Ali bin Hujr As Sa'di, teks milik Yahya, mereka berkata: Telah menceritakan
kepada kami Ismail bin Ja'far telah mengkhabarkan kepadaku Abdullah bin Dinar ia
mendengar Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam
bersabda: " Sesungguhnya di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daunnya
tidak gugur, itu seperti orang mu`min, katakan padaku pohon apa itu?" Abdullah
berkata: Orang-orang mengira pohon padang pasir sementara aku mengiranya pohon
kurma. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ia pohon kurma" tapi aku malu
mengatakannya. Abdullah berkata: Aku beritahu Umar apa yang aku kira lalu Umar
berkata: Sungguh kau mengatakannya itu lebih aku sukai dari pada aku memiliki ini
dan ini.
• Beliau mengumpamakan seorang muslim seperti pohon kurma,
karena banyaknya kebaikan dan manfaat yang dihasilkan oleh
pohon kurma.
• Pohon kurma terkenal menghasilkan banyak manfaat, baik dari
buahnya, batang pohonnya, daunnya dan dahannya. Semuanya
bermanfaat. Bahkan biji kurma saja dijadikan sebagai makanan
hewan.
• Perumpamaan ini memberikan pesan bahwa seorang muslim
seharusnya bisa memberikan manfaat dari sisi manapun dari
dirinya. Boleh jadi dengan tenaganya, harta, pikiran, ide, gagasan
dan lain sebagainya.
Critical Thinking
Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan
nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental,
seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan.
Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir
dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan
yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis
sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi, dan
pengelolaan proyek. Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan
integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan
(observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan
persuasi.
Prinsip-prinsip Belajar
1. Motivasi
2. Penghargaan
6. Konsentrasi
Dengan At-Targhib
Melalui Cerita
& At-Tarhib
Al-Quran membangkitkan memotivasi
belajar dg menggunakan cara at-targhib
wa attarhib (reward and punishment).
Dalam mendidik parasahabatnya,
Contohnya: Allah memberikan pahala
Rasulullah saw menggunakan cerita
(reward) bagi manusia yang
sebagai media dalam mengajarkan
menjalankan perintah-Nya , dan
keutamaan iman, tauhid, dan tidak
memberikan dosa (punishment) bagi
syirik kepada Allah SWT.
manusia yang yang melanggar larangan-
Contoh Rasulullah sewaktu
Nya.
mengajarkan larangan dan bahaya
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa
minum khar, beliau bercerita sbb:
meninggal dunia dalam keadaan tidak
menyekutukan Allah dg sesuatu apapun,
maka ia akan masuk Surga.Dan
barangsiapa yang meninggal dunia
dalam keadaan menyekutukan Allah
dengan sesuatu, maka ia akan masuk
Neraka.”
Sunan Nasa'i 5572: Telah mengabarkan kepada kami Suwaid ia berkata; telah
memberitakan kepada kami Abdullah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Bakr
bin 'Abdurrahman bin Al Harits dari Bapaknya ia berkata; Aku mendengar
Utsman? radliallahu 'anhu berkata, "Jauhilah oleh kalian minum khamer
sebab ia adalah pangkal semua dosa. Ada seorang laki-laki sebelum kalian
yang taat beribadah disukai oleh seorang wanita pelacur. Wanita itu lalu
mengutus budak wanitanya agar mengatakan, 'Sesungguhnya aku
memanggilmu untuk bersaksi.' Maka berangkatlah laki-laki itu bersama
budak wanita tersebut, sementara ia sendiri bersiap-siap hingga ketika laki-
laki itu masuk ia mengunci pintu rumah tanpa ada orang selain dia. Sehingga
laki-laki itu berhadapan dengan seorang wanita cantik yang di sisinya
terdapat seorang anak kecil dan botol khamer. Wanita itu lantas berkata,
"Demi Allah, aku memanggilmu bukan untuk bersaksi, tetapi aku
memanggilmu untuk bersetubuh denganku, atau meneguk segelas khamer,
atau membunuh anak kecil ini!" laki-laki itu berkata, "Berikan saja aku
segelas khamer." Maka wanita itu
memberikan satu gelas khamer kepadanya. Laki-laki itu lalu berkata,
"Tambahkanlah untukku." Laki-laki itu tetap saja minum hingga ia
menzinai wanita itu dan membunuh seorang jiwa (anak kecil). Maka
jauhilah minum khamer, karena -demi Allah- tidak akan pernah
berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali salah
satunya akan mengeluarkan yang lain." Telah mengabarkan kepada kami
Suwaid ia berkata; telah memberitakan kepada kami Abdullah -yaitu
Ibnul Mubarak- dari Yunus dari Az Zuhri ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr bin 'Abdurrahman bin Al Harits bahwa Bapaknya
berkata; aku mendengar Utsman berkata, "Jauhilah oleh kalian minum
khamer sebab ia adalah pangkal semua dosa. Pernah ada seorang laki-
laki yang menyepi dari kehidupan manusia untuk beribadah....lalu ia
menyebutkan sebagaimana dalam hadits. Ia berkata, "Jauhilah oleh
kalian minum khamer, karena -demi Allah- selamanya tidak akan
berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali salah
satunya akan mengeluarkan yang lain."
2. Penghargaan
ض َي هَّللا ُ cصحيح البخاري َ :٢١١٠ح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال َعاَل ِء َح َّدثَنَا َأبُو ُأ َسا َمةَ َع ْن ب َُر ْي ٍد َع ْن َأبِي بُرْ َدةَ َع ْن َأبِي ُمو َسى َر ِ
َع ْنهُ
ون لَهُ َع َماًل يَ ْو ًما ارى َك َمثَ ِل َرج ٍُل ا ْستَْأ َج َر قَ ْو ًما يَ ْع َملُ َ ص َين َو ْاليَهُو ِد َوالنَّ َال َمثَ ُل ْال ُم ْسلِ ِم َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَ َ
َع ْن النَّبِ ِّي َ
اط ٌل ت لَنَا َو َما َع ِم ْلنَا بَ ِ ط َ ك الَّ ِذي َش َر ْ اجةَ لَنَا ِإلَى َأجْ ِر َ ار فَقَالُوا اَل َح َ وم فَ َع ِملُوا لَهُ ِإلَى نِصْ ِ
ف النَّهَ ِ ِإلَى اللَّ ْي ِل َعلَى َأجْ ٍر َم ْعلُ ٍ
ال لَهُ ْم اَل تَ ْف َعلُوا َأ ْك ِملُوا بَقِيَّةَ َع َملِ ُك ْم َو ُخ ُذوا َأجْ َر ُك ْم َكا ِماًل فََأبَ ْوا َوتَ َر ُكوا َوا ْستَْأ َج َر َأ ِجي َري ِْن بَ ْع َدهُ ْم فَقَا َل لَهُ َما َأ ْك ِماَل بَ ِقيَّةَ فَقَ َ
ك اط ٌل َولَ َك َما َع ِم ْلنَا بَ ِ صاَل ِة ْال َعصْ ِر قَااَل لَ َ ين َ ان ِح ُ ت لَهُ ْم ِم ْن اَأْلجْ ِر فَ َع ِملُوا َحتَّى ِإ َذا َك َ ط ُيَ ْو ِم ُك َما هَ َذا َولَ ُك َما الَّ ِذي َش َر ْ
ار َش ْي ٌء يَ ِسي ٌر فََأبَيَا َوا ْستَْأ َج َر قَ ْو ًما َأ ْن يَ ْع َملُوا لَهُ ال لَهُ َما َأ ْك ِماَل بَقِيَّةَ َع َملِ ُك َما َما بَقِ َي ِم ْن النَّهَ ِ
ت لَنَا فِي ِه فَقَ َ اَأْلجْ ُر الَّ ِذي َج َع ْل َ
ك َمثَلُهُ ْم َو َمثَ ُل َما قَبِلُوا ِم ْن هَ َذا ت ال َّش ْمسُ َوا ْستَ ْك َملُوا َأجْ َر ْالفَ ِريقَي ِْن ِكلَ ْي ِه َما فَ َذلِ َ بَقِيَّةَ يَ ْو ِم ِه ْم فَ َع ِملُوا بَقِيَّةَ يَ ْو ِم ِه ْم َحتَّى َغابَ ْ
النُّ ِ
ور
Shahih Bukhari 2110: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan Kaum
Muslimin dibandingkan orang-orang Yahudi dan Nashrani seperti seseorang yang
memperkerjakan kaum yang bekerja untuknya pada suatu hari hingga malam dengan
upah yang ditentukan. Maka diantara mereka ada yang melaksanakan pekerjaan hingga
pertengahan siang lalu berkata: Kami tidak memerlukan upah darimu sebagaimana yang
kamu persyaratkan kepada kami (bekerja hingga malam) dan apa yang telah kami kerjakan
biarlah nggak apa-apa". Maka orang itu berkata: "Selesaikanlah sisa pekerjaan, nanti baru
kalian boleh mengambil upahnya dengan penuh". Maka mereka tidak mau dan tidak
melanjutkan pekerjaan mereka. Kemudian dia memperkerjakan dua orang pekerja setelah
mereka untuk menuntaskan sisa pekerjaan dan berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah
sisa waktu hari kalian ini dan bagi kalian berdua akan mendapatkan upah sebagaimana
yang aku syaratkan kepada mereka. Maka mereka berdua mengerjakannya hingga ketika
sampai saat shalat 'Ashar, keduanya berkata, " Tidaklah yang kami telah kerjakan sia-sia
dan kamu wajib membayar upah seperti yang kamu janjikan kepada kami berdua". Maka
orang itu berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa pekerjaan kalian berdua yang
tidak sampai separuh hari ini". Namun kedua orang itu enggan melanjutkannya. Lalu
orang itu memperkerjakan suatu kaum yang mengerjakan sisa hari. Maka kaum itu
mengerjakan sisa pekerjaan hingga terbenam matahari dan mereka mendapatkan upah
secara penuh termasuk upah dari pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh dua golongan
orang sebelum mereka. Itulah perumpamaan mereka dan mereka ang menerima cahaya
(Islam) ini".
3. Pengaturan Waktu Belajar
Terjemah :
Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau
(Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan
dan Kami menurunkannya secara bertahap.
4. Pengulangan (Repetisi)
ْث َع ْن ا ْب ِن َعجْ اَل َن َع ْن َعلِ ٍّي َوهُ َو اب ُْن يَحْ يَى َع ْن َأبِي ِه َع ْن سنن النسائي َ :١٢٩٦أ ْخبَ َرنَا قُتَ ْيبَةُ قَا َل َح َّدثَنَا اللَّي ُ
َع ٍّم لَهُ بَ ْد ِريٍّ َأنَّهُ َح َّدثَهُ
صلَّKى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَرْ ُمقُهُ َونَحْ ُن اَل نَ ْش ُع ُر فَلَ َّما فَ َر َغ َأ ْقبَ َل فَ َسلَّ َم صلَّى َو َرسُو ُل هَّللا ِ َ َأ َّن َر ُجاًل َد َخ َل ْال َمس ِْج َد فَ َ
صلَّى ثُ َّم َأ ْقبَ َل ِإلَى َرسُو ِل هَّللا ِ صلِّ فَ َر َج َع فَ َك لَ ْم تُ َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل ارْ ِج ْع فَ َ
ص ِّل فَِإنَّ َ ُول هَّللا ِ ََعلَى َرس ِ
ك يَا َرسُو َل ص ِّل َم َّرتَي ِْن َأ ْو ثَاَل ثًا فَقَا َل لَهُ ال َّر ُج ُل َوالَّ ِذي َأ ْك َر َم َ ك لَ ْم تُ َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل ارْ ِج ْع فَ َ
ص ِّل فَِإنَّ َ َ
ضْأ فََأحْ ِس ْن ُوضُو َء َك ثُ َّم ا ْستَ ْقبِلْ ْالقِ ْبلَةَ فَ َكبِّرْ ثُ َّم ا ْق َرْأ ثُ َّم صاَل ةَ فَتَ َو َّت تُ ِري ُد ال َّ هَّللا ِ لَقَ ْد َج ِه ْد ُ
ت فَ َعلِّ ْمنِي فَقَا َل ِإ َذا قُ ْم َ
اج ًدا ثُ َّم ارْ فَ ْع َحتَّى تَ ْ
ط َمِئ َّن قَا ِع ًدا ثُ َّم ط َمِئ َّن َس ِاط َمِئ َّن َرا ِكعًا ثُ َّم ارْ فَ ْع َحتَّى تَ ْعتَ ِد َل قَاِئ ًما ثُ َّم ا ْس ُج ْد َحتَّى تَ ْ ارْ َك ْع فَ ْ
كصاَل تِ َ ك َحتَّى تَ ْف ُر َغ ِم ْن َ اج ًدا ثُ َّم ارْ فَ ْع ثُ َّم ا ْف َعلْ َك َذلِ َ
ط َمِئ َّن َس ِ ا ْس ُج ْد َحتَّى تَ ْ
Sunan Nasa'i 1296: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu 'Ajlan dari 'Ali bin Yahya dari
Bapaknya dari pamannya - Badri -, ia menceritakan bahwa seorang laki-laki
masuk masjid lalu shalat. Ternyata Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam selalu
memperhatikannya, tetapi kami tidak menyadarinya. Seusai shalat ia datang
dengan memberi salam kepada Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam, lantas
beliau bersabda kepadanya: "Kembalilah dan shalatlah lagi karena engkau
belum shalat." Iapun kembali lagi, kemudian menghadap kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lagi, namun beliau Shallallallahu'alaihi wasallam
masih berkata: "Kembalilah dan shalatlah lagi karena engkau belum shalat."
Beliau mengulanginya sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian orang tersebut
berkata, "Demi Dzat yang memuliakan engkau wahai Rasulullah Shalallah 'Alaihi
Wa Sallam, aku telah bersungguh-sungguh. Maka ajarilah aku." Rasulullah
Shalallah 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Jika kamu hendak shalat, maka
berwudhulah dan perbaikilah wudhumu. Kemudian berdiri dan menghadaplah
kiblat. Lalu takbir dan bacalah (Al Qur'an). Kemudian ruku'lah hingga kamu
tenang (thuma'ninah) dalam ruku'mu. Lalu bangkitlah dari ruku' hingga kamu
berdiri tegak, kemudian sujudlah hingga kamu tenang (thuma'ninah) dalam
sujudmu, lalu bangkitlah dari sujud. Kerjakanlah semuanya seperti itu hingga
kamu selesai dari shalatmu."
6. Konsentrasi
Dengan Beragam
Dengan Mengajukan
Peristiwa
Pertanyaan
اعي َل ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن َع ْن ِ ب َع ْن َس ِعي ِد ْب ِن َخالِ ٍد َع ْن ِإ ْس َم ٍ ان ب ُْن ُع َم َر قَا َل َأ ْخبَ َرنَا اب ُْن َأبِي ِذْئ ُ َح َّدثَنَا ُع ْث َم:٢٨٠٦ مسند أحمد
س
ٍ ار َع ِن اب ِْن َعبَّا ٍ َعطَا ِء ب ِْن يَ َس
ُأ
اس قَالُوا بَلَى يَا َرسُو َل ِ َّس لَهُ ْم فَقَا َل َأاَل ْخبِ ُر ُك ْم بِ َخي ِْر الن ٍ ِصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َخ َر َج َعلَ ْي ِه ْم َوهُ ْم ُجلُوسٌ فِي َمجْ ل َ َأ َّن َرس
َ ِ ُول هَّللا
َ َوت َأ ْو يُ ْقتَ َل َأفَُأ ْخبِ ُر ُك ْم بِالَّ ِذي يَلِي ِه ق
َ َال قُ ْلنَا نَ َع ْم ق َ س فَ َر ِس ِه فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َحتَّى يَ ُم هَّللا ِ قَا َل َر ُج ٌل ِ ْأ
ٍ ال َر ُج ٌل ُم ْعتَ ِز ٌل فِي ِش ْع
ب ِ آخ ٌذ بِ َر
اس َم ْن ِزاًل قَالُوا نَ َع ْم قَا َل الَّ ِذي يُ ْسَأ ُل بِاهَّلل ِ َواَل يُ ْع ِطي بِ ِه ُأ
ِ َّاس َأفَ ْخبِ ُر ُك ْم بِ َشرِّ النِ َُّور الن
َ صاَل ةَ َويُْؤ تِي ال َّز َكاةَ َويَ ْعتَ ِز ُل ُشر َّ يُقِي ُم ال
Musnad Ahmad 2806: Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar ia berkata; telah
mengkabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id bin Khalid dari Isma'il bin
Abdurrahman dari 'Atha` bin Yasar dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar kepada mereka yang sedang duduk di majlis mereka, lalu beliau bersabda:
"Maukah kalian aku beritahukan kepada kalian tentang manusia yang paling baik?" kami
menjawab; Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Seorang laki-laki yang memegang (tali
kekang) kuda fi sabilillah sampai ia mati atau terbunuh." Kemudian beliau bersabda:
"Maukah kalian aku beritahu yang berikutnya?" kami menjawab; Tentu wahai Rasulullah.'
Beliau bersabda: "Seseorang yang mengisolir diri di tempat terpencil dengan mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan menjauhi keburukan-keburukan manusia." Kemudian beliau
bersabda: "Maukah kalian kuberitahu tentang manusia yang paling buruk?" kami
menjawab; Tentu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang diminta dengan
nama Allah tapi tidak mau memberi."
C.Dengan
Menggunakan
Perumpamaan
Shahih Muslim 5025: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Muhammad
bin Bisyr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Zakariya bin Abu
Za`idah dari Sa'ad bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku Ibnu Ka'ab bin
Malik dari ayahnya, Ka'ab berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam
bersabda: "Perumpamaan mu`min itu seperti tanaman yang kuat dan lentur,
angin menerpanya, kadang menundukkannya dan kadang membuatnya tegak
hingga bergerak, dan perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cedar yang
dicabut dengan akar-akarnya, tidak ada sesuatu pun yang menerpanya hingga ia
dicabut sekali saja."
َح َّدثَنَا َأبُو بَ ْك ِر ب ُْن َأبِي َش ْيبَةَ َوَأبُو َعا ِم ٍر اَأْل ْش َع ِريُّ َو ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال َعاَل ِء َواللَّ ْفظُ َأِلبِي َعا ِم ٍر قَالُوا:٤٢٣٢ صحيح مسلم
َح َّدثَنَا َأبُو ُأ َسا َمةَ َع ْن ب َُر ْي ٍد َع ْن َأبِي بُرْ َدةَ َع ْن َأبِي ُمو َسى
اب َأرْ ضًا َ ص َ ث َأ ٍ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ِإ َّن َمثَ َل َما بَ َعثَنِ َي هَّللا ُ بِ ِه َع َّز َو َج َّل ِم ْن ْالهُ َدى َو ْال ِع ْل ِم َك َمثَ ِل َغ ْي َ َع ْن النَّبِ ِّي
َ َّت ْال َما َء فَنَفَ َع هَّللا ُ بِهَا الن
اس ْ ان ِم ْنهَا َأ َجا ِدبُ َأ ْم َس َك َ ب ْال َكثِي َر َو َك َ ت ْال َكَأَل َو ْال ُع ْش ْ َت ْال َما َء فََأ ْنبَت ْ َطاِئفَةٌ طَيِّبَةٌ قَبِل َ ت ِم ْنهَا ْ َفَ َكان
َك َمثَ ُل َم ْن فَقُه َ ِت َكًأَل فَ َذل ُ ِك َما ًء َواَل تُ ْنب ُ ان اَل تُ ْم ِس ٌ اب طَاِئفَةً ِم ْنهَا ُأ ْخ َرى ِإنَّ َما ِه َي قِي َع َ ص َ فَ َش ِربُوا ِم ْنهَا َو َسقَ ْوا َو َر َع ْوا َوَأ
ت بِ ِهُ ك َرْأسًا َولَ ْم يَ ْقبَلْ هُ َدى هَّللا ِ الَّ ِذي ُأرْ ِس ْل َ ِفِي ِدي ِن هَّللا ِ َونَفَ َعهُ بِ َما بَ َعثَنِ َي هَّللا ُ بِ ِه فَ َعلِ َم َو َعلَّ َم َو َمثَ ُل َم ْن لَ ْم يَرْ فَ ْع بِ َذل
Shahih Muslim 4232: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Abu 'Amir Al Asy'ari serta Muhammad bin Al 'Allaa lafazh ini milik Abu Amir mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Perumpamaan agama yang aku diutus Allah 'azza wajalla dengannya, yaitu berupa
petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Diantaranya ada yang
jatuh ke tanah subur yang dapat menyerap air, maka tumbuhlah padang rumput
yang subur. Diantaranya pula ada yang jatuh ke tanah keras sehingga air tergenang
karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang banyak untuk minum, menyiram kebun
dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah tandus, tidak menggenangkan air
dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti itulah perumpamaan
orang yang mempelajari agama Allah dan mengambil manfaat dari padanya, belajar
dan mengajarkan, dan perumpamaan orang yang tidak mau tahu dan tidak
menerima petunjuk Allah yang aku di utus dengannya."
d. Dengan
menggunakan
Gambar Peraga