Anda di halaman 1dari 44

Belajar dalam Tinjauan Hadis

• ‫ش‬ِ َ ‫م‬ ْ
‫ع‬ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬َ َ ‫ة‬‫م‬َ ‫ا‬ ‫س‬
َ ‫ُأ‬ ‫ َح َّدثَنَا َمحْ ُمو ُد ب ُْن َغ ْياَل َن َح َّدثَنَا َأبُو‬:٢٥٧٠ ‫سنن الترمذي‬
‫ح َع ْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل‬ ٍ ِ‫صال‬ َ ‫َع ْن َأ ِبي‬
• ُ ‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هَّللا‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َسل‬
َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫ط ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬ َ ُ‫لَه‬
• ‫يث َح َس ٌن‬ ٌ ‫قَا َل َأبُو ِعي َسى هَ َذا َح ِد‬
• Tirmidzi 2570: Telah menceritakan kepada kami Mahmud
bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu,
niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."
Abu Isa berkata; 'Ini adalah hadits hasan.'
Metode Imitasi

Metode Trial and Error

Metode
Belajar

Metode Conditioning

Metode Berpikir
Metode Imitasi
(Albert Bandura- Modelling)
Eksperimen, bobo doll

Metode Trial and Error


(thorndike- kucing dlm kendang)
Metode
Belajar
Metode Conditioning
(John B. Watson- Stimulus-
respon yg observable)

Metode Berpikir
Metode Imitasi

Metode Imitasi:
Proses belajar dg cara imitasi atau meniru apa yang dikerjakan dan dilafalkan
oleh orang lain.
Contohnya: Cara ibadah (cara shalat, haji, dsb dar Rasulullah ditiru oleh para
Sahabat.
Di dalam Haji Rasulullah saw memberi contoh sbb:

‫الزبَي ِْر َع ْن َجابِ ٍر َأنَّهُ قَا َل‬


ُّ ‫َ ِهي َعةَ َح َّدثَنَا َأبُو‬K‫ َح َّدثَنَا َح َس ُن ب ُْن ُمو َسى اَأْل ْشيَبُ َح َّدثَنَا اب ُْن ل‬:١٤٠٩١ ‫مسند أحمد‬
ِ َ‫ف َوهُ َو يَقُو ُل لِتَْأ ُخ ُذوا َمن‬
‫اس َك ُك ْم‬ ِ ‫صى ْال َخ ْذ‬ َ ‫ير ِه بِ َح‬ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ْال َج ْم َرةَ َعلَى بَ ِع‬
َ ِ ‫َر َمى َرسُو ُل هَّللا‬
‫فَِإنِّي اَل َأ ْد ِري لَ َعلِّي اَل َأحُجُّ بَ ْع َد َح َّجتِي هَ ِذ ِه‬
Musnad Ahmad 14091: Telah bercerita kepada kami Hasan bin Musa Al
Asyyab telah bercerita kepada kami Ibnu Lahi'ah telah bercerita kepada kami
Abu Az Zubair dari Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melempar jumroh di atas untanya dengan kerikil sebesar yang bisa dipegang
dua jari dan bersabda: kerjakan ibadah haji kalian, karena saya tidak tahu
apakah saya tidak akan melaksanakan ibadah haji lagi setelah ini".
Beri contoh tawaf pada anak-
anak dalam pelajaran ibadah
haji
Allah SWT berfirman:

‫ان يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَ ْو َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬
َ ‫ان لَ ُك ْم فِ ْي َرس ُْو ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َك‬
َ ‫لَقَ ْد َك‬
Terjemah
#Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. “
(Q.S .33:21)

Mahasiswi muslimah California memberi contoh pakai jilbab pada wanita yg belum
berjilbab
Metode Trial and Error

Trial and Error:


Carabelajar seseorang dalam memecahkan masalah meski sering mengalami
kesalahan berulangkali sampai pada akhirnya berhasil.
Dalam hal trial and error ini Rasulullah pernah mencoba tidak mengawinkan
pohon kurma.
Di dalam Hadis disebutkan:

‫ك َو ِه َشا ُم‬ ٍ ِ‫س ْب ِن َمال‬ِ َ‫ت َع ْن َأن‬ ٌ ِ‫ان َح َّدثَنَا َح َّما ٌد َح َّدثَنَا ثَاب‬ ُ َّ‫ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن يَحْ يَى َح َّدثَنَا َعف‬:٢٤٦٢ ‫سنن ابن ماجه‬
َ‫ب ُْن عُرْ َوةَ َع ْن َأبِي ِه َع ْن َعاِئ َشة‬
‫ال لَ ْو لَ ْم يَ ْف َعلُوا‬
َ َ‫ت قَالُوا النَّ ْخ ُل يَُؤ بِّرُونَهَا فَق‬ ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َس ِم َع َأصْ َواتًا فَقَا َل َما هَ َذا الص َّْو‬
َ ‫َأ َّن النَّبِ َّي‬
‫ان َش ْيًئا ِم ْن َأ ْم ِر ُد ْنيَا ُك ْم‬
َ ‫ال ِإ ْن َك‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَق‬َ ‫صا َر ِشيصًا فَ َذ َكرُوا لِلنَّبِ ِّي‬ َ َ‫صلَ َح فَلَ ْم يَُؤ بِّرُوا َعا َمِئ ٍذ ف‬
َ َ‫ل‬
‫ور ِدينِ ُك ْم فَِإلَ َّي‬ ‫ُأ‬
ِ ‫ان ِم ْن ُم‬ َ ‫فَ َشْأنُ ُك ْم بِ ِه َوِإ ْن َك‬
Sunan Ibnu Majah 2462: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Affan berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah menceritakan kepada kami
Tsabit dari Anas bin Malik dan Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar suara-suara, beliau lalu
bertanya, "Suara apa ini?" para sahabat berkata, "Kurma yang mereka
kawinkan." Beliau bersabda: "Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu
akan (tetap) baik." Maka, pada tahun itu para sahabat tidak lagi mengawinkan
hingga kurma-kurma mereka rusak. Mereka kemudian menyampaikan hal itu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Jika sesuatu itu
menyangkut urusan dunia kalian maka itu urusan kalian, tetapi jika menyangkut
urusan agama kalian maka kembalikanlah kepadaku."
Metode Conditioning

Dalam teori Barat, Conditioning dipelopori oleh John B. Watson, yg


menekankan bahwa perilaku individu dapat dikondisikan. Belajar merupakan
suatu upaya untuk mengkondisikan (perangsang) yang berupa pembentukan
suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Watson juga percaya bahwa
kepribadian manusia yang terbentuk melalui berbagai macam conditioning dan
berbagai macam refleks.
Contoh lain; ketika anak kecil menjulurkan tangannya ke nyala api sehingga api tsb
membakar tangannya dan ia merasakan sakit yang menyengat kemudian ia menarik
tangannya seketika. Jika anak tsb kembali pada kejadian yang sama maka ia akan langsung
menjauhi api tersebut sebelum tangannya terbakar lagi.

Pada kasus ini serupa dengan sabda Rasulullah:

ُ ‫ض َي هَّللا‬ِ ‫ب َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ َر‬ ِ َّ‫ي َع ْن اب ِْن ْال ُم َسي‬ ُّ ‫ْث َع ْن ُعقَ ْي ٍل َع ْن‬
ِّ ‫الز ْه ِر‬ ُ ‫ َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ َح َّدثَنَا اللَّي‬:٥٦٦٨ ‫صحيح البخاري‬
ُ‫َع ْنه‬
ِ ‫غ ْال ُمْؤ ِم ُن ِم ْن جُحْ ٍر َو‬
‫اح ٍد َم َّرتَي ِْن‬ ُ ‫ال اَل ي ُْل َد‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأنَّهُ ق‬ َ ‫َع ْن النَّبِ ِّي‬
Shahih Bukhari 5668: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan
kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
"Orang mukmin tidak akan terperosok dua kali pada satu lobang."

‫ب قَا َل َأ ْخبَ َرنِي َس ِعي ُد‬ ٍ ‫ْث قَا َل َح َّدثَنَا ُعقَ ْي ٌل َع ْن ا ْب ِن ِشهَا‬ ُ ‫ال َح َّدثَنِي اللَّي‬ َ َ‫ح ق‬
ٍ ِ‫صال‬َ ‫ َأ ْخبَ َرنَا َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن‬:٢٦٦٢ ‫سنن الدارمي‬
ِ ‫غ ْال ُمْؤ ِم ُن ِم ْن جُحْ ٍر َو‬
‫اح ٍد َم َّرتَي ِْن‬ ُ ‫ال اَل ي ُْل َد‬
َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ ‫ب َأ َّن َأبَا هُ َر ْي َرةَ َأ ْخبَ َرهُ َأ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬ ِ َّ‫ب ُْن ْال ُم َسي‬
Sunan Darimi 2662: Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih ia berkata;
telah menceritakan kepadaku Al Laits ia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Uqail dari Ibnu Syihab ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang beriman tidak sepantasnya terjerumus
ke dalam lubang yang sama dua kali."
َ‫ب َع ْن َأبِي هُ َري َْرة‬ ِ َّ‫ي َع ْن اب ِْن ْال ُم َسي‬ ُّ ‫ْث َع ْن ُعقَ ْي ٍل َع ْن‬
ِّ ‫الز ْه ِر‬ ٌ ‫ َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا لَي‬:٥٣١٧ ‫صحيح مسلم‬
ِ ‫غ ْال ُمْؤ ِم ُن ِم ْن جُحْ ٍر َو‬
‫اح ٍد َم َّرتَ ْي ِن‬ ُ ‫ال اَل ي ُْل َد‬َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫َع ْن النَّبِ ِّي‬
ٍ ْ‫س ح و َح َّدثَنِي ُزهَ ْي ُر ب ُْن َحر‬
‫ب َو ُم َح َّم ُد ب ُْن‬ َ ُ‫ب َع ْن يُون‬ ٍ ‫و َح َّدثَنِي ِه َأبُو الطَّا ِه ِر َو َحرْ َملَةُ ب ُْن يَحْ يَى قَااَل َأ ْخبَ َرنَا اب ُْن َو ْه‬
‫ب َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ َع ْن النَّبِ ِّي‬ ِ َّ‫ب َع ْن َع ِّم ِه َع ْن اب ِْن ْال ُم َسي‬ ٍ ‫َحاتِ ٍم قَااَل َح َّدثَنَا يَ ْعقُوبُ ب ُْن ِإ ْب َرا ِهي َم َح َّدثَنَا اب ُْن َأ ِخي اب ِْن ِشهَا‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ ِم ْثلِ ِه‬ َ
Shahih Muslim 5317: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyib dari
Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah orang
mu`min tesengat dua kali dari lubang yang sama." Telah menceritakannya
kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata: Telah
mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Yunus. Telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim keduanya berkata: Telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami keponakan Ibnu
Syihab dari pamannya dari Ibnu Al Musayyib dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu
'alaihi wa Salam sepertinya.
Metode Berpikir

Metode berpikir merupakan aktivitas belajar yang paling tinggi, karena dengan berpikir
seseorang mampu memcahkan masalahnya, mampu menelusuri kesamaan dari
perbedaan yang ada, dan mampu menarik kesimpulan dari beberapa informasi dan
data yang didapat.
Metode berpikir sebenarnya merupakan rangkaian metode trial and error, namun
metode berpikir berada pada wilayah intelektual-kognitif, sedang metode trial and
error ada pada wilayah sensoris motorik.
Hal ini pernah dilakukan Rasulullah yang bertanya pada para sahabatnya

ُ ‫ص ِحب‬
‫ْت‬ َ ‫يح َع ْن ُم َجا ِه ٍد قَا َل‬ ٍ ‫ان قَا َل قَا َل لِي اب ُْن َأبِي نَ ِج‬ ُ َ‫ َح َّدثَنَا َعلِ ُّي ب ُْن َع ْب ِد هَّللا ِ َح َّدثَنَا ُس ْفي‬:٧٠ ‫صحيح البخاري‬
‫اب َْن ُع َم َر‬
ُ ‫صلَّى هَّللا‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإاَّل َح ِديثًا َو‬
َ ‫اح ًدا قَا َل ُكنَّا ِع ْن َد النَّبِ ِّي‬ َ ِ ‫ُول هَّللا‬ ِ ‫ث َع ْن َرس‬ ُ ‫ِإلَى ْال َم ِدينَ ِة فَلَ ْم َأ ْس َم ْعهُ يُ َح ِّد‬
‫ت َأ ْن َأقُو َل ِه َي النَّ ْخلَةُ فَِإ َذا َأنَا َأصْ َغ ُر‬ ُ ‫ش َج ِر َش َج َرةً َمثَلُهَا َك َمثَ ِل ْال ُم ْسلِ ِم فََأ َر ْد‬ ٍ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَُأتِ َي بِ ُج َّم‬
َّ ‫ار فَقَا َل ِإ َّن ِم ْن ال‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ت قَا َل النَّبِ ُّي‬ ُّ ‫ْالقَ ْو ِم فَ َس َك‬
Shahih Bukhari 70: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah berkata kepadaku Ibnu Abu
Najih dari Mujahid berkata; aku pernah menemani Ibnu Umar pergi ke Madinah,
namun aku tidak mendengar dia membicarakan tentang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kecuali satu kejadian dimana dia berkata: Kami pernah bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau dipertemukan dengan jama'ah.
Kemudian Beliau bersabda: "Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon
yang merupakan perumpamaan bagi seorang muslim". Aku ingin mengatakan
bahwa itu adalah pohon kurma namun karena aku yang termuda maka aku diam.
Maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah pohon
kurma".
‫ُّوب َوقُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َو َعلِ ُّي ب ُْن ُحجْ ٍر ال َّس ْع ِديُّ َواللَّ ْفظُ لِيَحْ يَى قَالُوا َح َّدثَنَا‬ َ ‫ َح َّدثَنَا يَحْ يَى ب ُْن َأي‬:٥٠٢٧ ‫صحيح مسلم‬
‫ار َأنَّهُ َس ِم َع َع ْب َد هَّللا ِ ب َْن ُع َم َر يَقُواُل‬
ٍ َ‫ون اب َْن َج ْعفَ ٍر َأ ْخبَ َرنِي َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن ِدين‬ َ ُ‫ِإ ْس َم ِعي ُل يَ ْعن‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َّن ِم ْن ال َّش َج ِر َش َج َرةً اَل يَ ْسقُطُ َو َرقُهَا َوِإنَّهَا َمثَ ُل ْال ُم ْسلِ ِم فَ َح ِّدثُونِي َما ِه َي فَ َوقَ َع‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫ْت ثُ َّم قَالُوا َح ِّد ْثنَا َما ِه َي يَا َرسُو َل هَّللا ِ قَا َل‬ ُ ‫النَّاسُ فِي َش َج ِر ْالبَ َوا ِدي قَا َل َع ْب ُد هَّللا ِ َو َوقَ َع فِي نَ ْف ِسي َأنَّهَا النَّ ْخلَةُ فَا ْستَحْ يَي‬
‫ت ِه َي النَّ ْخلَةُ َأ َحبُّ ِإلَ َّي ِم ْن َك َذا َو َك َذا‬ َ ‫ون قُ ْل‬
َ ‫ال َأَل ْن تَ ُك‬ َ ِ‫ت َذل‬
َ َ‫ك لِ ُع َم َر ق‬ ُ ْ‫فَقَا َل ِه َي النَّ ْخلَةُ قَا َل فَ َذ َكر‬

Shahih Muslim 5027: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin
Sa'id dan Ali bin Hujr As Sa'di, teks milik Yahya, mereka berkata: Telah menceritakan
kepada kami Ismail bin Ja'far telah mengkhabarkan kepadaku Abdullah bin Dinar ia
mendengar Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam
bersabda: " Sesungguhnya di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daunnya
tidak gugur, itu seperti orang mu`min, katakan padaku pohon apa itu?" Abdullah
berkata: Orang-orang mengira pohon padang pasir sementara aku mengiranya pohon
kurma. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ia pohon kurma" tapi aku malu
mengatakannya. Abdullah berkata: Aku beritahu Umar apa yang aku kira lalu Umar
berkata: Sungguh kau mengatakannya itu lebih aku sukai dari pada aku memiliki ini
dan ini.
• Beliau mengumpamakan seorang muslim seperti pohon kurma,
karena banyaknya kebaikan dan manfaat yang dihasilkan oleh
pohon kurma. 
• Pohon kurma terkenal menghasilkan banyak manfaat, baik dari
buahnya, batang pohonnya, daunnya dan dahannya. Semuanya
bermanfaat. Bahkan biji kurma saja dijadikan sebagai makanan
hewan. 
• Perumpamaan ini memberikan pesan bahwa seorang muslim
seharusnya bisa memberikan manfaat dari sisi manapun dari
dirinya. Boleh jadi dengan tenaganya, harta, pikiran, ide, gagasan
dan lain sebagainya.
Critical Thinking

Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan
nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental,
seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan.

Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir
dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan
yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis
sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi, dan
pengelolaan proyek. Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan
integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan
(observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan
persuasi.
Prinsip-prinsip Belajar
1. Motivasi

2. Penghargaan

3. Pengaturan Waktu Belajar


Prinsip-
prinsip
4. Pengulangan (Repetisi)
Balajar
5. Partisipasi Aktif dan Praktik

6. Konsentrasi

7. Belajar Secara Bertahap


1. Motivasi

Dengan At-Targhib
Melalui Cerita
& At-Tarhib
Al-Quran membangkitkan memotivasi
belajar dg menggunakan cara at-targhib
wa attarhib (reward and punishment).
Dalam mendidik parasahabatnya,
Contohnya: Allah memberikan pahala
Rasulullah saw menggunakan cerita
(reward) bagi manusia yang
sebagai media dalam mengajarkan
menjalankan perintah-Nya , dan
keutamaan iman, tauhid, dan tidak
memberikan dosa (punishment) bagi
syirik kepada Allah SWT.
manusia yang yang melanggar larangan-
Contoh Rasulullah sewaktu
Nya.
mengajarkan larangan dan bahaya
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa
minum khar, beliau bercerita sbb:
meninggal dunia dalam keadaan tidak
menyekutukan Allah dg sesuatu apapun,
maka ia akan masuk Surga.Dan
barangsiapa yang meninggal dunia
dalam keadaan menyekutukan Allah
dengan sesuatu, maka ia akan masuk
Neraka.”
Sunan Nasa'i 5572: Telah mengabarkan kepada kami Suwaid ia berkata; telah
memberitakan kepada kami Abdullah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Bakr
bin 'Abdurrahman bin Al Harits dari Bapaknya ia berkata; Aku mendengar
Utsman? radliallahu 'anhu berkata, "Jauhilah oleh kalian minum khamer
sebab ia adalah pangkal semua dosa. Ada seorang laki-laki sebelum kalian
yang taat beribadah disukai oleh seorang wanita pelacur. Wanita itu lalu
mengutus budak wanitanya agar mengatakan, 'Sesungguhnya aku
memanggilmu untuk bersaksi.' Maka berangkatlah laki-laki itu bersama
budak wanita tersebut, sementara ia sendiri bersiap-siap hingga ketika laki-
laki itu masuk ia mengunci pintu rumah tanpa ada orang selain dia. Sehingga
laki-laki itu berhadapan dengan seorang wanita cantik yang di sisinya
terdapat seorang anak kecil dan botol khamer. Wanita itu lantas berkata,
"Demi Allah, aku memanggilmu bukan untuk bersaksi, tetapi aku
memanggilmu untuk bersetubuh denganku, atau meneguk segelas khamer,
atau membunuh anak kecil ini!" laki-laki itu berkata, "Berikan saja aku
segelas khamer." Maka wanita itu
memberikan satu gelas khamer kepadanya. Laki-laki itu lalu berkata,
"Tambahkanlah untukku." Laki-laki itu tetap saja minum hingga ia
menzinai wanita itu dan membunuh seorang jiwa (anak kecil). Maka
jauhilah minum khamer, karena -demi Allah- tidak akan pernah
berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali salah
satunya akan mengeluarkan yang lain." Telah mengabarkan kepada kami
Suwaid ia berkata; telah memberitakan kepada kami Abdullah -yaitu
Ibnul Mubarak- dari Yunus dari Az Zuhri ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr bin 'Abdurrahman bin Al Harits bahwa Bapaknya
berkata; aku mendengar Utsman berkata, "Jauhilah oleh kalian minum
khamer sebab ia adalah pangkal semua dosa. Pernah ada seorang laki-
laki yang menyepi dari kehidupan manusia untuk beribadah....lalu ia
menyebutkan sebagaimana dalam hadits. Ia berkata, "Jauhilah oleh
kalian minum khamer, karena -demi Allah- selamanya tidak akan
berkumpul antara iman dan kebiasaan minum khamer kecuali salah
satunya akan mengeluarkan yang lain."
2. Penghargaan

Penghargaan bisa berupa materi atau yang


non materi (pujian, ucapan selamat, motivasi,
dsb.).
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa telah berbuat kebaikan
kepadkalian, maka berikanlah hadiah
kepadanya. Jika kalian tidak memiliki sesuatu
yang bisa diberikan sebagai hadiah, maka
Nobel bagi Tawakkul Karman,
doakanklah ia sampai kalian merasa benar- Perempuan Arab Pejuang HAM
benar telah memberinya hadiah.”

Rasulullah juga bersabda: “Berikanlah upah


pekerja sebelum kering keringatnya.”
‫‪Contoh lain Hadis Nabi tentang pemberian upah:‬‬

‫ض َي‬ ‫هَّللا ُ ‪c‬صحيح البخاري ‪َ :٢١١٠‬ح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال َعاَل ِء َح َّدثَنَا َأبُو ُأ َسا َمةَ َع ْن ب َُر ْي ٍد َع ْن َأبِي بُرْ َدةَ َع ْن َأبِي ُمو َسى َر ِ‬
‫َع ْنهُ‬
‫ون لَهُ َع َماًل يَ ْو ًما‬ ‫ارى َك َمثَ ِل َرج ٍُل ا ْستَْأ َج َر قَ ْو ًما يَ ْع َملُ َ‬ ‫ص َ‬‫ين َو ْاليَهُو ِد َوالنَّ َ‬‫ال َمثَ ُل ْال ُم ْسلِ ِم َ‬‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَ َ‬
‫َع ْن النَّبِ ِّي َ‬
‫اط ٌل‬ ‫ت لَنَا َو َما َع ِم ْلنَا بَ ِ‬ ‫ط َ‬ ‫ك الَّ ِذي َش َر ْ‬ ‫اجةَ لَنَا ِإلَى َأجْ ِر َ‬ ‫ار فَقَالُوا اَل َح َ‬ ‫وم فَ َع ِملُوا لَهُ ِإلَى نِصْ ِ‬
‫ف النَّهَ ِ‬ ‫ِإلَى اللَّ ْي ِل َعلَى َأجْ ٍر َم ْعلُ ٍ‬
‫ال لَهُ ْم اَل تَ ْف َعلُوا َأ ْك ِملُوا بَقِيَّةَ َع َملِ ُك ْم َو ُخ ُذوا َأجْ َر ُك ْم َكا ِماًل فََأبَ ْوا َوتَ َر ُكوا َوا ْستَْأ َج َر َأ ِجي َري ِْن بَ ْع َدهُ ْم فَقَا َل لَهُ َما َأ ْك ِماَل بَ ِقيَّةَ‬ ‫فَقَ َ‬
‫ك‬ ‫اط ٌل َولَ َ‬‫ك َما َع ِم ْلنَا بَ ِ‬ ‫صاَل ِة ْال َعصْ ِر قَااَل لَ َ‬ ‫ين َ‬ ‫ان ِح ُ‬ ‫ت لَهُ ْم ِم ْن اَأْلجْ ِر فَ َع ِملُوا َحتَّى ِإ َذا َك َ‬ ‫ط ُ‬‫يَ ْو ِم ُك َما هَ َذا َولَ ُك َما الَّ ِذي َش َر ْ‬
‫ار َش ْي ٌء يَ ِسي ٌر فََأبَيَا َوا ْستَْأ َج َر قَ ْو ًما َأ ْن يَ ْع َملُوا لَهُ‬ ‫ال لَهُ َما َأ ْك ِماَل بَقِيَّةَ َع َملِ ُك َما َما بَقِ َي ِم ْن النَّهَ ِ‬
‫ت لَنَا فِي ِه فَقَ َ‬ ‫اَأْلجْ ُر الَّ ِذي َج َع ْل َ‬
‫ك َمثَلُهُ ْم َو َمثَ ُل َما قَبِلُوا ِم ْن هَ َذا‬ ‫ت ال َّش ْمسُ َوا ْستَ ْك َملُوا َأجْ َر ْالفَ ِريقَي ِْن ِكلَ ْي ِه َما فَ َذلِ َ‬ ‫بَقِيَّةَ يَ ْو ِم ِه ْم فَ َع ِملُوا بَقِيَّةَ يَ ْو ِم ِه ْم َحتَّى َغابَ ْ‬
‫النُّ ِ‬
‫ور‬
Shahih Bukhari 2110: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan Kaum
Muslimin dibandingkan orang-orang Yahudi dan Nashrani seperti seseorang yang
memperkerjakan kaum yang bekerja untuknya pada suatu hari hingga malam dengan
upah yang ditentukan. Maka diantara mereka ada yang melaksanakan pekerjaan hingga
pertengahan siang lalu berkata: Kami tidak memerlukan upah darimu sebagaimana yang
kamu persyaratkan kepada kami (bekerja hingga malam) dan apa yang telah kami kerjakan
biarlah nggak apa-apa". Maka orang itu berkata: "Selesaikanlah sisa pekerjaan, nanti baru
kalian boleh mengambil upahnya dengan penuh". Maka mereka tidak mau dan tidak
melanjutkan pekerjaan mereka. Kemudian dia memperkerjakan dua orang pekerja setelah
mereka untuk menuntaskan sisa pekerjaan dan berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah
sisa waktu hari kalian ini dan bagi kalian berdua akan mendapatkan upah sebagaimana
yang aku syaratkan kepada mereka. Maka mereka berdua mengerjakannya hingga ketika
sampai saat shalat 'Ashar, keduanya berkata, " Tidaklah yang kami telah kerjakan sia-sia
dan kamu wajib membayar upah seperti yang kamu janjikan kepada kami berdua". Maka
orang itu berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa pekerjaan kalian berdua yang
tidak sampai separuh hari ini". Namun kedua orang itu enggan melanjutkannya. Lalu
orang itu memperkerjakan suatu kaum yang mengerjakan sisa hari. Maka kaum itu
mengerjakan sisa pekerjaan hingga terbenam matahari dan mereka mendapatkan upah
secara penuh termasuk upah dari pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh dua golongan
orang sebelum mereka. Itulah perumpamaan mereka dan mereka ang menerima cahaya
(Islam) ini".
3. Pengaturan Waktu Belajar

Cara belajar yang efektif adalah dengan memperhitungkan waktu


istirahat sehingga seseorang yang belajar tidak bosan dan lelah.
Rasulullah saw juga menerapkan prinsip tersebut dalam mengajar
para sahabatnya karena khawatir merasa bosan dan supaya
mereka mampu menguasai dan mempraktikannya.
Hl ini disinggung dalam Al-Quran Surat Al-Israa’ (17): 106 Q.S

ٍ ‫اس َع ٰلى ُم ْك‬


‫ث َّونَ َّز ْل ٰنهُ تَ ْن ِز ْياًل‬ ِ َّ‫نًا فَ َر ْق ٰنهُ لِتَ ْق َراَ ٗه َعلَى الن‬K‫َوقُرْ ٰا‬

Terjemah :
Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau
(Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan
dan Kami menurunkannya secara bertahap.
4. Pengulangan (Repetisi)

Pengulangan dapat memperkuat hafalan


dan kemahiran.
Al-Quran telah menerapkan prinsip ini.
Di dalamnya terdapat beberapa
pengulangan ayat.
Rasulullah saw melakukan pengulangan
dalam mnyampaikan sabdanya
sebanyak tiga kali kepada para
sahabatnya, sehingga para sahabat
benar-benar memahami dan menguasai
ajaran Rasulullah yang telah
disampaikannya.
Pengulangan yang sering dilakukan akan “Alhamdulillah capaian Murojaah (mengulang
menyebabka seseorang terampil dan hafalan) minimal 5 Juz setiap hari hampir
terbiasa. seluruhnya tercapai. Luar biasanya di tengah
Seorang anak yang dididik kejujuran kesibukan murojaah, beberapa santri juga
sejak masa kecil, ketika tumbuh dewasa menambah hafalan (ziyadah) setiap hari,” kata
Pimpinan BQ Citrawan Kisman Djiho kepada MAL
akan terbiasa jujur. Sebaliknya akan
Online, Sabtu (16/5
menjadi pembohong.
‫ال َأ ْخبَ َرنِي َأبِي َع ِن‬ َ َ‫ال َح َّدثَنَا يَحْ يَى ب ُْن َس ِعي ٍد َع ْن ِه َش ٍام يَ ْعنِي اب َْن عُرْ َوةَ ق‬ َ َ‫ ق‬:١٥٣٩٨ ‫مسند أحمد‬
َ‫اريَةُ ب ُْن قُ َدا َمة‬
ِ ‫س َع ْن َع ٍّم لَهُ يُقَا ُل لَهُ َج‬ ِ َ‫اَأْلحْ ن‬
ٍ ‫ف ب ِْن قَ ْي‬
‫ضبْ فََأ َعا َد َعلَ ْي ِه ِم َرارًا ُك ُّل‬ َ ‫ي لَ َعلِّي َأ ْعقِلُهُ قَا َل اَل تَ ْغ‬
َّ َ‫َأ َّن َر ُجاًل قَا َل لَهُ يَا َرسُو َل هَّللا ِ قُلْ لِي قَ ْواًل َوَأ ْقلِلْ َعل‬
ْ‫ضب‬ َ ‫ك يَقُو ُل اَل تَ ْغ‬ َ ِ‫َذل‬

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ُ‫ُول هَّللا ِ َوهُ ْم يَقُول‬


َّ ِ‫ون لَ ْم يُ ْد ِر ْك النَّب‬
َ ‫ي‬ ُ ‫ال ِه َشا ٌم قُ ْل‬
َ ‫ت يَا َرس‬ َ َ‫قَا َل يَحْ يَى َك َذا ق‬
Musnad Ahmad 15398: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
dari Hisyam yaitu Ibnu 'Urwah, berkata; telah mengabarkan kepadaku
bapakku dari Al Ahnaf bin Qais dari salah seorang pamannya yang
bernama Jariyah bin Qudamah, Ada seorang laki-laki berkata kepadanya,
Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu perkataan dan ringankanlah
itu supaya saya dapat memahaminya?. lalu beliau bersabda: "Janganlah
kamu marah", beliau mengulanginya berkali-kali, semuanya berbunyi,
"Janganlah kamu marah". Yazid berkata; begini. Hisyam berkata; Wahai
Rasulullah. Mereka berkata dia tidak mengetahui Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam.
5. Partisipasi Aktif dan
Praktik

Dalam belajarperlu adanya partisipasi


aktif dan praktik untuk menguasai
materi yang dipelajari.
Rasulullah saw bersabda: “Kembalilah
kamu ! Dan ucapkanlah :
Assalamu’alaikum, apakah aku boleh
masuk?”
Ini contoh Rasulullah menyuruh Kiladah
untuk langsung mempraktikkan untuk
mengucapkan salam ketika masuk
rumah yang telah diajarkan .
‫‪Contoh lain, Rasulullah mengajarkan praktek shalat pada seseorang:‬‬

‫ْث َع ْن ا ْب ِن َعجْ اَل َن َع ْن َعلِ ٍّي َوهُ َو اب ُْن يَحْ يَى َع ْن َأبِي ِه َع ْن‬ ‫سنن النسائي ‪َ :١٢٩٦‬أ ْخبَ َرنَا قُتَ ْيبَةُ قَا َل َح َّدثَنَا اللَّي ُ‬
‫َع ٍّم لَهُ بَ ْد ِريٍّ َأنَّهُ َح َّدثَهُ‬
‫صل‪َّK‬ى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَرْ ُمقُهُ َونَحْ ُن اَل نَ ْش ُع ُر فَلَ َّما فَ َر َغ َأ ْقبَ َل فَ َسلَّ َم‬ ‫صلَّى َو َرسُو ُل هَّللا ِ َ‬ ‫َأ َّن َر ُجاًل َد َخ َل ْال َمس ِْج َد فَ َ‬
‫صلَّى ثُ َّم َأ ْقبَ َل ِإلَى َرسُو ِل هَّللا ِ‬ ‫صلِّ فَ َر َج َع فَ َ‬‫ك لَ ْم تُ َ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل ارْ ِج ْع فَ َ‬
‫ص ِّل فَِإنَّ َ‬ ‫ُول هَّللا ِ َ‬‫َعلَى َرس ِ‬
‫ك يَا َرسُو َل‬ ‫ص ِّل َم َّرتَي ِْن َأ ْو ثَاَل ثًا فَقَا َل لَهُ ال َّر ُج ُل َوالَّ ِذي َأ ْك َر َم َ‬ ‫ك لَ ْم تُ َ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل ارْ ِج ْع فَ َ‬
‫ص ِّل فَِإنَّ َ‬ ‫َ‬
‫ضْأ فََأحْ ِس ْن ُوضُو َء َك ثُ َّم ا ْستَ ْقبِلْ ْالقِ ْبلَةَ فَ َكبِّرْ ثُ َّم ا ْق َرْأ ثُ َّم‬ ‫صاَل ةَ فَتَ َو َّ‬‫ت تُ ِري ُد ال َّ‬ ‫هَّللا ِ لَقَ ْد َج ِه ْد ُ‬
‫ت فَ َعلِّ ْمنِي فَقَا َل ِإ َذا قُ ْم َ‬
‫اج ًدا ثُ َّم ارْ فَ ْع َحتَّى تَ ْ‬
‫ط َمِئ َّن قَا ِع ًدا ثُ َّم‬ ‫ط َمِئ َّن َس ِ‬‫اط َمِئ َّن َرا ِكعًا ثُ َّم ارْ فَ ْع َحتَّى تَ ْعتَ ِد َل قَاِئ ًما ثُ َّم ا ْس ُج ْد َحتَّى تَ ْ‬ ‫ارْ َك ْع فَ ْ‬
‫ك‬‫صاَل تِ َ‬ ‫ك َحتَّى تَ ْف ُر َغ ِم ْن َ‬ ‫اج ًدا ثُ َّم ارْ فَ ْع ثُ َّم ا ْف َعلْ َك َذلِ َ‬
‫ط َمِئ َّن َس ِ‬ ‫ا ْس ُج ْد َحتَّى تَ ْ‬
Sunan Nasa'i 1296: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu 'Ajlan dari 'Ali bin Yahya dari
Bapaknya dari pamannya - Badri -, ia menceritakan bahwa seorang laki-laki
masuk masjid lalu shalat. Ternyata Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam selalu
memperhatikannya, tetapi kami tidak menyadarinya. Seusai shalat ia datang
dengan memberi salam kepada Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam, lantas
beliau bersabda kepadanya: "Kembalilah dan shalatlah lagi karena engkau
belum shalat." Iapun kembali lagi, kemudian menghadap kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lagi, namun beliau Shallallallahu'alaihi wasallam
masih berkata: "Kembalilah dan shalatlah lagi karena engkau belum shalat."
Beliau mengulanginya sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian orang tersebut
berkata, "Demi Dzat yang memuliakan engkau wahai Rasulullah Shalallah 'Alaihi
Wa Sallam, aku telah bersungguh-sungguh. Maka ajarilah aku." Rasulullah
Shalallah 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Jika kamu hendak shalat, maka
berwudhulah dan perbaikilah wudhumu. Kemudian berdiri dan menghadaplah
kiblat. Lalu takbir dan bacalah (Al Qur'an). Kemudian ruku'lah hingga kamu
tenang (thuma'ninah) dalam ruku'mu. Lalu bangkitlah dari ruku' hingga kamu
berdiri tegak, kemudian sujudlah hingga kamu tenang (thuma'ninah) dalam
sujudmu, lalu bangkitlah dari sujud. Kerjakanlah semuanya seperti itu hingga
kamu selesai dari shalatmu."
6. Konsentrasi

Dengan Beragam
Dengan Mengajukan
Peristiwa
Pertanyaan

Menggunakan Dengan menggunakan


Perumpamaan Gambar Peraga
a. Konsentrasi
Dengan Beragam Peristiwa

Rasulullah menjelaskan hinanya dunia dengan dg meminta para sahabat pada


peristiwa bangkai kambing.
Sunan Ibnu Majah 4100: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar
dan Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami serta Muhammad As Shabah mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Yahya Zakaria bin Mandzur telah
menceritakan kepada kami Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dia berkata, "Kami
pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Dzul Khulaifah, tiba-tiba
ada seekor kambing mati dengan kaki terangkat, maka beliau pun bersabda:
"Bukankah kalian melihat bahwa hal ini merupakan suatu yang hina bagi
pemiliknya? Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh dunia itu lebih
hina di hadapan Allah daripada (bangkai) ini atas pemiliknya, sekiranya dunia itu
memiliki nilai seberat sayap nyamuk di sisi Allah, niscaya Dia tidak akan
memberikan setetes pun terhadap orang kafir."
b. Dengan
Mengajukan
Pertanyaan

Dengan mengajuka pertanyaan akan menimbulkan konsentrasi seseorang,


Hal ini pernah dilakukan Rasulullah dengan beberapa pertanyaan:
Musnad Ahmad 2011: Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id bin Khalid dari Isma'il bin Abdurrahman bin
Dzu`aib dari 'Atho` bin Yasar dari Ibnu 'Abbas; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar kepada para sahabat yang sedang duduk. Beliau bersabda:
"Maukah aku ceritakan kepada kalian orang yang paling baik tempat tinggalnya?"
Mereka menjawab; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Seseorang yang
memegang tali kekang kudanya di jalan Allah sampai ia mati atau terbunuh.
Maukah aku kabarkan orang yang memiliki kedudukan berikutnya?" Mereka
menjawab; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Seseorang yang
mengasingkan diri di atas lembah, terus mendirikan shalat dan menunaikan zakat
dan memisahkan diri dari kejahatan manusia. Maukah aku kabarkan kepada
kalian orang yang paling buruk tempat tinggalnya?" Mereka menjawab; "Ya,
wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang diminta dengan (menyebut
nama) Allah tetapi ia tidak memberikannya."
Di kesempatan lain Rasulullah saw bertanya pada para sahabat tentang siapa manusia yang
paling baik dan paling buruk.

‫اعي َل ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن َع ْن‬ ِ ‫ب َع ْن َس ِعي ِد ْب ِن َخالِ ٍد َع ْن ِإ ْس َم‬ ٍ ‫ان ب ُْن ُع َم َر قَا َل َأ ْخبَ َرنَا اب ُْن َأبِي ِذْئ‬ ُ ‫ َح َّدثَنَا ُع ْث َم‬:٢٨٠٦ ‫مسند أحمد‬
‫س‬
ٍ ‫ار َع ِن اب ِْن َعبَّا‬ ٍ ‫َعطَا ِء ب ِْن يَ َس‬
‫ُأ‬
‫اس قَالُوا بَلَى يَا َرسُو َل‬ ِ َّ‫س لَهُ ْم فَقَا َل َأاَل ْخبِ ُر ُك ْم بِ َخي ِْر الن‬ ٍ ِ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َخ َر َج َعلَ ْي ِه ْم َوهُ ْم ُجلُوسٌ فِي َمجْ ل‬ َ ‫َأ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
َ َ‫وت َأ ْو يُ ْقتَ َل َأفَُأ ْخبِ ُر ُك ْم بِالَّ ِذي يَلِي ِه ق‬
َ َ‫ال قُ ْلنَا نَ َع ْم ق‬ َ ‫س فَ َر ِس ِه فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َحتَّى يَ ُم‬ ‫هَّللا ِ قَا َل َر ُج ٌل ِ ْأ‬
ٍ ‫ال َر ُج ٌل ُم ْعتَ ِز ٌل فِي ِش ْع‬
‫ب‬ ِ ‫آخ ٌذ بِ َر‬
‫اس َم ْن ِزاًل قَالُوا نَ َع ْم قَا َل الَّ ِذي يُ ْسَأ ُل بِاهَّلل ِ َواَل يُ ْع ِطي بِ ِه‬ ‫ُأ‬
ِ َّ‫اس َأفَ ْخبِ ُر ُك ْم بِ َشرِّ الن‬ِ َّ‫ُور الن‬
َ ‫صاَل ةَ َويُْؤ تِي ال َّز َكاةَ َويَ ْعتَ ِز ُل ُشر‬ َّ ‫يُقِي ُم ال‬
Musnad Ahmad 2806: Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar ia berkata; telah
mengkabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Sa'id bin Khalid dari Isma'il bin
Abdurrahman dari 'Atha` bin Yasar dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar kepada mereka yang sedang duduk di majlis mereka, lalu beliau bersabda:
"Maukah kalian aku beritahukan kepada kalian tentang manusia yang paling baik?" kami
menjawab; Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Seorang laki-laki yang memegang (tali
kekang) kuda fi sabilillah sampai ia mati atau terbunuh." Kemudian beliau bersabda:
"Maukah kalian aku beritahu yang berikutnya?" kami menjawab; Tentu wahai Rasulullah.'
Beliau bersabda: "Seseorang yang mengisolir diri di tempat terpencil dengan mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan menjauhi keburukan-keburukan manusia." Kemudian beliau
bersabda: "Maukah kalian kuberitahu tentang manusia yang paling buruk?" kami
menjawab; Tentu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Yaitu orang yang diminta dengan
nama Allah tapi tidak mau memberi."
C.Dengan
Menggunakan
Perumpamaan

Hal ini pernah dilakukan Rasulullah tentang perumpamaan byang berkaitan


dengan membaca Al-Quran:
Sunan Ibnu Majah 210: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dari Qatadah dari
Anas bin Malik dari Abu Musa Al Asy'ari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an
seperti buah utrujah, rasanya enak dan baunya harum. Perumpamaan orang
mukmin yang tidak membaca Al Qur`an seperti buah kurma, rasanya enak
namun tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al
Qur`an seperti buah Raihanah, baunya harum sedang rasanya pahit.
Sementara perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an
adalah seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak berbau."
‫ َح َّدثَنَا َأبُو بَ ْك ِر ب ُْن َأبِي َش ْيبَةَ َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن نُ َمي ٍْر َو ُم َح َّم ُد ب ُْن بِ ْش ٍر قَااَل َح َّدثَنَا َز َك ِريَّا ُء‬:٥٠٢٥ ‫صحيح مسلم‬
ٍ ‫ب ب ِْن َمالِ ٍك َع ْن َأبِي ِه َك ْع‬
‫ب قَا َل‬ ِ ‫ب ُْن َأبِي َزاِئ َدةَ َع ْن َس ْع ِد ْب ِن ِإب َْرا ِهي َم َح َّدثَنِي اب ُْن َك ْع‬
‫ُهَا‬K‫ع تُفِيُئهَا الرِّ ي ُح تَصْ َر ُعهَا َم َّرةً َوتَ ْع ِدل‬ ِ ْ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َمثَ ُل ْال ُمْؤ ِم ِن َك َمثَ ِل ْال َخا َم ِة ِم ْن ال َّزر‬
َ ِ ‫ُل هَّللا‬K ‫قَا َل َرسُو‬
ً‫ون ا ْن ِج َعافُهَا َم َّرة‬َ ‫ُل ْال َكافِ ِر َك َمثَ ِل اَأْلرْ َز ِة ْال ُمجْ ِذيَ ِة َعلَى َأصْ لِهَا اَل يُفِيُئهَا َش ْي ٌء َحتَّى يَ ُك‬K َ‫ُأ ْخ َرى َحتَّى تَ ِهي َج َو َمث‬
ً‫اح َدة‬
ِ ‫َو‬

Shahih Muslim 5025: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Muhammad
bin Bisyr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Zakariya bin Abu
Za`idah dari Sa'ad bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku Ibnu Ka'ab bin
Malik dari ayahnya, Ka'ab berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam
bersabda: "Perumpamaan mu`min itu seperti tanaman yang kuat dan lentur,
angin menerpanya, kadang menundukkannya dan kadang membuatnya tegak
hingga bergerak, dan perumpamaan orang kafir itu seperti pohon cedar yang
dicabut dengan akar-akarnya, tidak ada sesuatu pun yang menerpanya hingga ia
dicabut sekali saja."
‫ َح َّدثَنَا َأبُو بَ ْك ِر ب ُْن َأبِي َش ْيبَةَ َوَأبُو َعا ِم ٍر اَأْل ْش َع ِريُّ َو ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال َعاَل ِء َواللَّ ْفظُ َأِلبِي َعا ِم ٍر قَالُوا‬:٤٢٣٢ ‫صحيح مسلم‬
‫َح َّدثَنَا َأبُو ُأ َسا َمةَ َع ْن ب َُر ْي ٍد َع ْن َأبِي بُرْ َدةَ َع ْن َأبِي ُمو َسى‬
‫اب َأرْ ضًا‬ َ ‫ص‬ َ ‫ث َأ‬ ٍ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ِإ َّن َمثَ َل َما بَ َعثَنِ َي هَّللا ُ بِ ِه َع َّز َو َج َّل ِم ْن ْالهُ َدى َو ْال ِع ْل ِم َك َمثَ ِل َغ ْي‬ َ ‫َع ْن النَّبِ ِّي‬
َ َّ‫ت ْال َما َء فَنَفَ َع هَّللا ُ بِهَا الن‬
‫اس‬ ْ ‫ان ِم ْنهَا َأ َجا ِدبُ َأ ْم َس َك‬ َ ‫ب ْال َكثِي َر َو َك‬ َ ‫ت ْال َكَأَل َو ْال ُع ْش‬ ْ َ‫ت ْال َما َء فََأ ْنبَت‬ ْ َ‫طاِئفَةٌ طَيِّبَةٌ قَبِل‬ َ ‫ت ِم ْنهَا‬ ْ َ‫فَ َكان‬
َ‫ك َمثَ ُل َم ْن فَقُه‬ َ ِ‫ت َكًأَل فَ َذل‬ ُ ِ‫ك َما ًء َواَل تُ ْنب‬ ُ ‫ان اَل تُ ْم ِس‬ ٌ ‫اب طَاِئفَةً ِم ْنهَا ُأ ْخ َرى ِإنَّ َما ِه َي قِي َع‬ َ ‫ص‬ َ ‫فَ َش ِربُوا ِم ْنهَا َو َسقَ ْوا َو َر َع ْوا َوَأ‬
‫ت بِ ِه‬ُ ‫ك َرْأسًا َولَ ْم يَ ْقبَلْ هُ َدى هَّللا ِ الَّ ِذي ُأرْ ِس ْل‬ َ ِ‫فِي ِدي ِن هَّللا ِ َونَفَ َعهُ بِ َما بَ َعثَنِ َي هَّللا ُ بِ ِه فَ َعلِ َم َو َعلَّ َم َو َمثَ ُل َم ْن لَ ْم يَرْ فَ ْع بِ َذل‬
Shahih Muslim 4232: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Abu 'Amir Al Asy'ari serta Muhammad bin Al 'Allaa lafazh ini milik Abu Amir mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Perumpamaan agama yang aku diutus Allah 'azza wajalla dengannya, yaitu berupa
petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Diantaranya ada yang
jatuh ke tanah subur yang dapat menyerap air, maka tumbuhlah padang rumput
yang subur. Diantaranya pula ada yang jatuh ke tanah keras sehingga air tergenang
karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang banyak untuk minum, menyiram kebun
dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah tandus, tidak menggenangkan air
dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti itulah perumpamaan
orang yang mempelajari agama Allah dan mengambil manfaat dari padanya, belajar
dan mengajarkan, dan perumpamaan orang yang tidak mau tahu dan tidak
menerima petunjuk Allah yang aku di utus dengannya."
d. Dengan
menggunakan
Gambar Peraga

Rasulullah menggambar empat persegi empat dengan garis-garis ketika


menjelaskan ajal pada para sahabat.
Musnad Ahmad 3470: Telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Sufyan telah menceritakan kepadaku ayahku dari Abu Ya'la dari Rabi' bin
Khutsaim dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bahwa beliau membuat sebuah garis persegi empat dan membuat garis
di tengah garis persegi empat serta garis-garis di samping garis tengah
persegi panjang dan garis di luar garis persegi panjang, seraya bertanya:
"Tahukah kalian apa ini?" mereka menjawab; Allah dan RasulNya lebih
mengetahui. Beliau bersabda: "Garis di tengah adalah manusia, garis-
garis di sampingnya adalah tujuan dunia yang mengerogotinya dari setiap
tempat, jika yang ini salah, ia akan mendapatkan yang ini, sementara
garis persegi empat adalah ajal yang menguasainya sedangkan garis di
luar adalah angan-angannya."
7.Belajar Secara Bertahap.

Hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw berkaitan dengan acam-


macam puasa.
Rasulullah menjawab smenjelakan secara betahap orang yang akan
menambah macam puasanya:
Shahih Muslim 1962: Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir ia berkata,
saya mendengar Abdullah bin Wahb menceritakan dari Yunus dari Ibnu
Syihab -dalam riwayat lain- telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abdullah bin Amru
bin Ash ia berkata; Disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, ada seseorang mengatakan, "Sesungguhnya aku akan shalat
sepanjang malam dan puasa setiap hari selama hidupku." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadaku: "Benarkah kamu yang
mengatakan hal itu?" Jawabku, "Benar, sayalah yang telah mengatakannya
ya Rasulullah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kamu tidak akan sanggup
melakukannya. Maka berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Kamu tidur dan
kamu juga shalat, dan berpuasalah tiga hari dalam setiap bulan, sebab tiap-tiap
satu kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh, dan itulah
contoh puasa sepanjang masa." Abdullah berkata, "Sesungguhnya aku sanggup
lebih dari itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu,
berpuasalah satu hari dan berbukalah dua hari." Abdullah berkata, "Aku masih
sanggup lebih dari itu ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah
satu hari dan berbukalah satu hari. Yang demikian itu adalah puasa Dawud
'Alaihis salam. Dan itulah puasa yang paling seimbang." Abdullah berkata lagi;
"Aku masih sanggup lebih dari itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada lagi puasa yang lebih utama dari itu." Maka Abdullah bin
Amru pun berkata, "Kalaulah kuterima, puasa tiga hari seperti yang dianjurkan
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam padaku, tentulah akan lebih kusukai
daripada keluarga dan hartaku."
‫يف ْب ِن َع ْب ِد هَّللا ِ الثَّقَفِ ُّي َع ْن َمالِ ِك ب ِْن َأنَ ٍ‬
‫س‬ ‫صحيح مسلم ‪َ :١٢‬ح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ِد ب ِْن َج ِمي ِل ْب ِن طَ ِر ِ‬
‫فِي َما قُ ِرَئ َعلَ ْي ِه َع ْن َأبِي ُسهَي ٍْل َع ْن َأبِي ِه َأنَّهُ َس ِم َع طَ ْل َحةَ ب َْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ يَقُواُل‬
‫ْأ‬
‫ص ْوتِ ِه َواَل نَ ْفقَهُ‬ ‫ي َ‬ ‫س نَ ْس َم ُع َد ِو َّ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِم ْن َأ ْه ِل نَجْ ٍد ثَاِئ ُر ال َّر ِ‬ ‫ُول هَّللا ِ َ‬‫َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َرس ِ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَِإ َذا هُ َو يَ ْسَأ ُل َع ْن اِإْل ْساَل ِم فَقَا َل َرسُو ُل هَّللا ِ‬ ‫َما يَقُو ‪ُK‬ل َحتَّى َدنَا ِم ْن َرسُو ِل هَّللا ِ َ‬
‫ي َغ ْي ُرهُ َّن قَا َل اَل ِإاَّل َأ ْن تَطَّ َّو َع‬ ‫ت فِي ْاليَ ْو ِم َواللَّ ْيلَ ِة فَقَا َل هَلْ َعلَ َّ‬ ‫صلَ َوا ٍ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َخ ْمسُ َ‬ ‫َ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ ‫ان فَقَا َل هَلْ َعلَ َّي َغ ْي ُرهُ فَقَا َل اَل ِإاَّل َأ ْن تَطَّ َّو َع َو َذ َك َر لَهُ َرسُو ُل هَّللا ِ َ‬ ‫ض َ‬‫صيَا ُم َشه ِْر َر َم َ‬ ‫َو ِ‬
‫ي َغ ْي ُرهَا قَا َل‪ K‬اَل ِإاَّل َأ ْن تَطَّ َّو َع قَا َل‪ K‬فََأ ْدبَ َر ال َّر ُج ُل َوهُ َو يَقُو ُل َوهَّللا ِ اَل َأ ِزي ُد‬ ‫َو َسلَّ َم ال َّز َكاةَ فَقَا َل هَلْ َعلَ َّ‬
‫ق‬‫ص َد َ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْفلَ َح ِإ ْن َ‬
‫َعلَى هَ َذا َواَل َأ ْنقُصُ ِم ْنهُ فَقَا َل َرسُو ‪ُK‬ل هَّللا ِ َ‬
‫ُّوب َوقُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َج ِميعًا َع ْن ِإ ْس َم ِعي َل ب ِْن َج ْعفَ ٍر َع ْن َأبِي ُسهَي ٍْل َع ْن َأبِي ِه َع ْن‬ ‫َح َّدثَنِي يَحْ يَى ب ُْن َأي َ‬
‫ث َمالِ ٍك َغ ْي َر َأنَّهُ قَا َل فَقَا َل‬ ‫ث نَحْ َو َح ِدي ِ‬ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِهَ َذا ْال َح ِدي ِ‬
‫طَ ْل َحةَ ب ِْن ُعبَ ْي ِد هَّللا ِ َع ْن ال‪K‬نَّبِ ِّي َ‬
‫ق‬
‫ص َد َ‬ ‫ق َأ ْو َد َخ َل ْال َجنَّةَ َوَأبِي ِه ِإ ْن َ‬ ‫ص َد َ‬‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َأ ْفلَ َح َوَأبِي ِه ِإ ْن َ‬
‫َرسُو ُل هَّللا ِ َ‬
Shahih Muslim 12: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif
bin Abdullah ats-Tsaqafi dari Malik bin Anas dalam riwayat yang dibacakan atasnya, dari
Abu Suhail dari bapaknya bahwa dia mendengar Thalhah bin Ubaidullah berkata, "Seorang
laki-laki dari penduduk Nejd yang rambutnya berdiri datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kami mendengar gumaman suaranya, namun kami tidak dapat memahami
sesuatu yang dia ucapkan hingga dia dekat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: 'Islam adalah shalat lima waktu siang dan malam.' Dia bertanya lagi, 'Apakah
saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu
melakukan shalat sunnah dan puasa Ramadlan.' Dia bertanya, 'Apakah saya masih
mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan
puasa sunnah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan (kewajiban) zakat
kepadanya.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? '
Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan sedekah sunnah'." Perawi berkata, "Lalu
laki-laki tersebut mengundurkan diri pamit sedangkan dia berkata, 'Demi Allah, aku tidak
akan menambahkan lebih dari ini dan tidak pula mengurangi darinya'. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan bahagia jika benar (melakukan-Nya) '."
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari
Ismail bin Ja'far dari Abu Suhail dari bapaknya dari Thalhah bin Ubaidullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini seperti hadits Malik, hanya saja dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan bahagia, -demi bapaknya- jika
dia benar', atau dia akan masuk surga, -demi bapaknya- jika dia benar'."
TUGAS INDIVIDU
• TOKOH MUSLIM
• CONTOH

Anda mungkin juga menyukai