Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN FIQIH MTS\MA

Qurban dan Aqikah

Dosen Pengapuh : Nurul Hidayati, M.pd.

Oleh Kelompok : 8

1. Aulia Sopir
2. Saufia Aulia
3. M.Ikhsan

PRODI PAI

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW (IAIH)


PANCOR TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahhirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah dengan judul ”KURBAN DAN AQIKAH”. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW.

Tak lupa pula penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen pengampu ibu Nurul Hidayati M, pd.sebagai pengampu mata kuliah
“Pembelaaran Fikih MTS/MA” yang telah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurban & Aqikah”.

Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang.Karena manusia tidak luput dari
kesalahan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca dan kami sebagai penyusul juga.

Selong,27 April 2023

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................

BAB II........................................................................................................................................

PEMBAHASAN........................................................................................................................

Aqikah dan Qurban.................................................................................................................

A. Pengertian Aqikah.......................................................................................................

B. Hikmah Aqiqah...........................................................................................................

C. Pengertian Qurban.......................................................................................................

D. Pelaksanaan Qurban dan Aqiqah.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah

Kata kurban , berasal dari bahasa Arab qurban,di ambil dari kata qaruba -
yaqrabu-qurban wa qurbanan.Artinya mendekati atau menghampiri.

Menurut istilah qurban adalah sagala sesuatu yang di gunakan untuk


mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang
lainya.

Dalam Bahasa Arab, hewan qurban disebutkan juga dengan istilah uhd-dhyah
atau adh-dhaiyah,dengan bentuk jamaknya al adhaahi.Kata ini di ambil dari kata
dhuha,yaitu dari matahari mulai tegak yang disariyatkan untuk melakukan
penyembelihan qurban yakni kira-kira am 07:00-10:00.

Udh-hyah adalah hewan Qurban (Unta, Sapi dan Kambing) yang di sembelih
pada hari raya qurban dan hari-hari tasriq sebagai takarrub(pendekatan diri)
kepada Allah SWT.

Sedangkn aqikah merupakan ajaran islam yang di contohkan Rasuallah


SAW.Aqikah mengandung hikmah dan maafat positip yang bisa kita petik di
dalamnya. Di laksanakan pada hari ketujuh dalam kelahiran seorang baiy.Dan
Aqikah hukumnya sunah Muakad(mendekati wajib,bahkan Sebagian ulamak
mengatakan wajib.Bahkan Setiap oran tua mendambakan anak yang
shaleh,berbakti dan mengalirkan ke bahagiaan kepada kedua orang tuanya.Aqikah
adalah salah satu acara yang penting untuk menambah nilai-nilai ruhaniyah
kepada anak yang masih suci.Dengan aqikah di harapkan sang bayi memproleh
kekuatan,Kesehatan lahir dan batin.Ditumpah dan di kembangkan lahir dan
batinya dengan nilai-nilai ilayiah.

Aqikah juga salah satu upaya kita untuk medebus anak kita yang
tergadai.Aqikah juga merupakan realisasi rasa sukur kita atas
anugrah,sekalibus amanah yang di berikan Allah SWT kepada kita.Aqikah
juga upaya sebagai menghidupkan sunah Rasuallah SAW,yang merupaakan
perbuatan yang terpuji,mengingat saat ini sunah tersebut mulai jaran di
laksanakan oleh kaum muslimin
BAB II

PEMBAHASAN

Aqikah dan Qurban

A. Pengertian Aqikah

Aqiqah adalah menyembelih hewan pada hari ketujuh dari hari lahirnya
anak[1], hukum aqiqah adalah sunnah mu’akkad bagi orang tua (atau orang yang
wajib memberi nafkah kepada bayi) yang mampu dalam waktu 60 hari. Waktu
penyembelihan hewan aqiqah adalah dimulai ketika bayi sudah lahir sempurna,
sedangkan tidak ada batas akhirnya. Jika sampai baligh anak tersebut belum
diaqiqahi maka anak tersebut mengaqiqahi dirinya sendiri, sebaiknya aqiqah
dilakasanakan hari ketujuh[2].

‫اتَي ِْن َوع َْن‬L ‫ق َع ِن اَ ْلغُاَل ِم بِ َش‬


َّ L‫لم َأ ْن نُ ِع‬LL‫ت اَ َم َرنَا َرسُو َل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وس‬
ْ َ‫ع َْن عَاِئ َشةَ قاَل‬

ِ ‫اَ ْل َج‬
)‫اريَ ِة بِ َشا ٍة ( َر َواهُ اَلتِّرْ ِم ِذيُّ وابن ماجه‬

Dari 'Aisyah ra Rasulullah SAW telah menyuruh kita supaya


menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan
untuk bayi perempuan seekor kambing.

Binatang yang sah menjadi aqiqah sama dengan keaddan binatang yang
sah untuk qurban, macamnya, umurnya, dan jangan bercacat.

Kalau hanya menyembelih seekor saja untuk anak laki-laki, hal itu sudah
memadai. Disunatkan dimasak lebih dahulu, kemudian disedekahkan kepada fakir
miskin. Orang yang melaksanakan aqiqah pun boleh memakan sedikit dari daging
aqiqah sebagaimana qurban, kalau aqiqah itu sunah (bukan nazar)[3].

Menurut Imam as-Shan’ani dalam kitabnya Subulus Salam mengomentari


hadits Aisyah dengan perkataannya “Hadits aisyah menunjukkan bahwa jumlah

1
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindio, 2012), hlm., 479
2
Muhamad Sokhih Asyhadi, Fiqih Ibadah Versi Madzhab Syafi’, hlm., 204.
3
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, hlm., 481.
kambing yang disembelih untuk bayi perempuan ialah setengah dari bayi laki-
laki. Adapun  hadits ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwasanya
Rasulullah bersabda:

‫من ولد له ولد فأحب أن ينسك عنه فلينسك عن الغالم شاتان مكافئتان وعن الجارية شاة‬

“Barangsiapa yang anaknya lahir lalu dia ingin menyembelih (aqiqah) untuknya
maka hendaknya dia menyembelih dua kambing yang serupa sifatnya untuk anak
lelaki dan seekor kambing untuk anak perempuan.”[HR Abu Daud (2842).

Setelah menyebutkan dua hadits dan Hadits lainnya al-Hafidz Ibnu Hajar
berkata dalam Fathul Bari “semua hadits yang semakna ini menjadi hujjah bagi
jumhur ulama dalam Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor kambing dan
bagi wanita dengan seekor kambing.

Adapun syarat-syarat melaksanakan aqiqah yaitu:


1. Dari sudut umur binatang Aqiqah & korban sama sahaja.
2. Sembelihan aqiqah dipotong mengikut sendinya dengan tidak
memecahkan tulang sesuai dengan tujuan aqiqah itu sebagai
“Fida”(mempertalikan ikatan diri anak dengan Allah swt).
3. Sunat dimasak dan dibagi atau dijamu fakir dan miskin, ahli
keluarga, tetangga dan saudara. Berbeda dengan daging qurban,
sunat dibagikan daging yang belum dimasak.
4. Anak lelaki disunatkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan seekor
untuk anak perempuan kerana mengikut sunnah Rasulullah.

B. Hikmah Aqiqah

Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu sperma itu
berlomba-lomba mendatangi panggilan indung telur melalui signyal kimiawi yang
dipancarkan darinya, sejak itu tanpa banyak disadari oleh manusia, sesungguhnya
setan jin sudah mengadakan penyerangan kepada calon anak mereka. Hal tersebut
dilakukan oleh jin dalam rangka membangun pondasi di dalam janin yang masih
sangat lemah itu, supaya kelak di saat anak manusia tersebut menjadi dewasa dan
kuat, setan jin tetap dapat menguasai target sasarannya itu. Maka sejak itu pula
Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada umatnya cara menangkal serangan
yang sangat membahayakan itu sebagaimana yang disampaikan Beliau saw.
melalui sabdanya berikut ini :

‫ َدهُ ْم ِإ َذا َأ َرا َد‬L‫وْ َأ َّن َأ َح‬LLَ‫لَّ َم ل‬L‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس‬
َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل‬ ِ ‫س َر‬ ٍ ‫يث اب ِْن َعبَّا‬ ُ ‫َح ِد‬
‫كَ لَ ْم‬Lِ‫ ٌد فِي َذل‬Lَ‫ا َول‬L‫دَّرْ بَ ْينَهُ َم‬Lَ‫ب ال َّش ْيطَانَ َما َر َز ْقتَنَا فَِإنَّهُ ِإ ْن يُق‬ ِ ِّ‫َأ ْن يَْأتِ َي َأ ْهلَهُ قَا َل بِاس ِْم هَّللا ِ اللَّهُ َّم َجنِّ ْبنَا ال َّش ْيطَانَ َو َجن‬
‫ان َأبَدًا‬
ٌ َ‫ض َّرهُ َش ْيط‬ ُ َ‫ي‬ *

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah


bersabda: apabila seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan isterinya
hendaklah dia membaca:

ِ ِّ‫بِس ِْم هَّللا ِ اللَّهُ َّم َجنِّ ْبنَا ال َّش ْيطَانَ َو َجن‬
‫ب ال َّش ْيطَانَ َما َر َز ْقتَنَا‬

Yang artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Wahai Tuhanku! Jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan
dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami. Sekiranya hubungan antara
suami istri itu ditakdirkan mendapat seorang anak[4].

C. Pengertian Qurban

Qurban dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih


hewan pada pagi hari. Sedangkan menurut istilah, Qurban adalah beribadah
kepada Allah dengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha
dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah)[5].
Sebagian ulama’ berpendapat bahwa kurban itu wajib, sedangkan sebagian
lain berpendapat sunat.
Alasan yang berpendapat wajib, sesuai dengan firman Allah QS. Al-
Kautsar ayat 1-2 yang artinya.
Artinya- “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].

4
http://dwiemuflikhun.blogspot.com/2012/11/makalah-aqiqah-dan-kurban.html
5
Muhamad Sokhih Asyhadi, Fiqih Ibadah Versi Madzhab Syafi’i, hlm., 198
[1605] Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban dan
mensyukuri nikmat Allah.

Sunnah, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:


ُ ْ‫اُ ِﻤﺭ‬
)‫ﺒِﺎﻠنَحْ ِر َﻮﻫُ َﻭ ُﺴنَةٌ لَ ُك ْم (رواه الترمذى‬ ‫ﺖ‬
”Saya disuruh menyembelih qurban dan qurban itu sunat bagi kamu”

Sunnah Muakkad, berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:


)‫ب َعلَ ْي ُك ْم (رواه الدارقطنى‬
ٍ ‫اج‬ َ ‫ي النَّحْ ُر َولَي‬
ِ ‫ْس بِ َو‬ َ ِ‫ُكت‬
َّ َ‫ب َعل‬
”Diwajibkan melaksanakan Qurban bagiku dan tidak wajib atas kamu.”

Binatang yang sah untuk qurban ialah yang tidak bercacat, misalnya
pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga, putus ekornya, dan telah berumur
sebagai berikut:

1. Domba yang telah berumur satu tahun lebih atau sudah berganti gigi.
2. Kambing yang telah berumur dua tahun atau lebih.
3. Unta yang telah berumur lima tahun atau lebih.
4. Sapi, Kerbau yang telah berumur dua tahun atau lebih[6].

Waktu penyembelihan hewan qurban dimulai matahari melambung dari


terbitnya pada hari idul adha yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, kira-kira cukup untuk
melaksanakan shalat dua raka’at dan khutbah dua kali yang cepat (cukup
melaksanakan rukun-rukunnya) sampai terbenamnya matahari pada akhir hari
tasyrik yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Namun, yang paling utama penyembelihan
dilaksanakan setelah selesai shalat Idul Adha sekira matahari sudah kadar satu
tombak. Sebaiknya penyembelihan di tempat yang enak, tidak keras.
Dilaksanakan pada siang hari kecuali ada hajat, maka pada malam hari[7].

Adapun cara menyembelih hewan qurban adalah sebagai berikut:

1.      Cara menyembelih sama dengan penyembelihan yang disyaratkan


Islam, yakni penyembelih harus orang Islam (khusus qurban, sunnah penyembelih

6
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, hlm., 475-476
7
Muhamad Sokhih Asyhadi, Fiqih Ibadah Versi Madzhab Syafi’i, hlm., 202
adalah yang berqurban sendiri, jika diwakilkan disunatkan hadiri pada waktu
penyembelihannya).

‫لْ ِم ْن ُم َح َّم ٍد َواَ ِل ُم َح َّم ٍد َو ِم ْن اُ َّم ٍة ُم َح َّم ٍد‬LLّ‫ ِحيَّ ِة اَلَّلهُ َم تَقَب‬L ‫ض‬
ْ َّ‫ َد الت‬L ‫لَّ َم ِع ْن‬L ‫ ِه َو َس‬L ‫لَّى هللا َعلَ ْي‬L ‫ص‬
َ ُ‫س اَنَّه‬
ٍ َ‫ع َْن اَن‬
)‫(رواه البخارى ومسلم‬

“Dikabarkan oleh Anas bahwa Rasulullah SAW telah berqurban dengan


dua ekor kambing yang baik-baik, beliau sembelih sendiri, beliau baca bismillah,
dan beliau baca takbir.”
2.      Alat untuk menyembelih harus benda tajam. Tidak boleh
menggunakan gigi, kuku dan tulang.
3.      Memotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya,
tetapi jangan sampai putus lehernya (makruh).
4.      Binatang yang disembelih hendaklah digulingkan ke sebelah kiri
tulang rusuknya agar mudah saat penyembelihan.
5.      Hewan yang disembelih disunnahkan dihadapkan ke arah Kiblat.
6.      Orang yang menyembelih disunatkan membaca:
a)      Basmalah
b)      Shalawat
c)      Takbir
d)     Do`a:

Hikmah seseorang yang telak melaksanakan qurban ialah:


1.      Menambah cintanya kepada Allah SWT
2.      Akan menambah keimanannya kepada Allah SWT
3.      Dengan berQurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya.
4.      Dengan berQurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang
lain, dimana tolong menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas dan toleransi
memang dianjurkan oleh agama Islam.
D. Pelaksanaan Qurban dan Aqiqah

Dari keterangan diatas bisa disimpulkan bahwa aqiqah tidak mesti


dilakukan pada hari ketujuh dan itu semua diserahkan kepada kemampuan dan
kelapangan rezeki orang tuanya, bahkan ia bisa dilakukan pada saat anak itu sudah
besar / baligh.

Orang yang paling bertanggung jawab melakukan aqiqah adalah ayah dari
bayi terlahir pada waktu kapan pun ia memiliki kesanggupan. Namun jika
dikarenakan si ayah memiliki halangan untuk mengadakannya maka si anak bisa
menggantikan posisinya yaitu mengaqiqahkan dirinya sendiri, meskipun perkara
ini tidak menjadi kesepakatan dari para ulama.

Dari dua hal tersebut diatas maka ketika seseorang dihadapkan oleh dua
pilihan dengan keterbatasan dana yang dimilikinya antara kurban atau aqiqah
maka kurban lebih diutamakan baginya, dikarenakan hal berikut:

1. Perintah berkurban ini ditujukan kepada setiap orang yang mukallaf dan
memiliki kesanggupan berbeda dengan perintah aqiqah yang pada asalnya
ia ditujukan kepada ayah dari bayi yang terlahir.
2. Meskipun ada pendapat yang memperbolehkan seseorang mengaqiqahkan
dirinya sendiri namun perkara ini bukanlah yang disepakati oleh para
ulama.

Kewajiban aqiqah ada di pundak orang tua. Akan tetapi, jika orang tuanya
tidak mampu maka bila si anak telah mempunyai kelapangan rezeki, dapat
melaksanakan sunah aqiqah itu sendiri. 8

Dalam pelaksanaannya aqiqah tidak dapat digabung dengan berkurban.


Orang yang membeli hewan untuk aqiqah harus membeli satu hewan lagi untuk
berkurban jika dilakukan pada Hari Raya Idul Adha. Terkait waktu
pelaksanaannya, aqiqah tidak terbatas (Bisa kapan saja).

8
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/sudah-dewasa-beluh-diaqiqah-lebih-utama-
qurban-atau-aqiqah-yang-tertunda.htm
Tetapi, kurban hanya boleh dilaksanakan pada Dzulhijjah. Sejak usai
shalat Idul Adha hingga hari Tasyriq, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, bersamaan
dengan jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah. Pada masa sekarang
orang yang berkurban dapat menyerahkan kurbannya kepada orang yang amanah,
dalam hal ini lembaga amil zakat.

Adapun syarat diterimanya hewan kurban oleh Allah SWT ialah


menggunakan harta yang halal saat membeli hewan kurban tersebut. Kedua,
dikerjakan pada waktunya saat Hari Raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq. Ketiga,
harus dilakukan dengan ikhlas. Keempat, menggunakan hewan yang cukup umur,
besarnya, sehat, dan tidak cacat. Hewan tersebut berupa sapi, kambing, domba,
kerbau atau unta.

Walaupun sama-sama menyembelih hewan, tetapi kurban lebih utama


dibandingkan aqiqah (jika sudah dewasa). Hal itu karena berkurban disebut
beberapa kali dalam Alquran. Sedangkan, aqiqah hanya sebagai bentuk rasa
syukur yang hanya terdapat dalam hadis saja.

Karena itu pula, niat aqiqah dan kurban tidak boleh digabungkan. Soal
teknis penyembelihan dan distribusi hewan kurban, ia menyarankan agar
melibatkan lembaga amil zakat. “Mereka memiliki data mustahik yang lebih
banyak,” . Sehingga, tercapai pemerataan pembagian daging kurban.

Pendistribusian daging qurban sebaiknya merupakan daging mentah.


Karena, hak mereka daging tersebut akan dimasak atau dijual kembali. Ini berbeda
dengan aqiqah yang distribusinya dilakukan dengan dimasak terlebih dahulu.
Sehingga, mereka yang menerima dapat segera menikmatinya tanpa menyusahkan
untuk memasak lagi. Karena, aqiqah merupakan wujud rasa syukur atas lahirnya
seorang anak.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Qurban dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih


hewan pada pagi hari. Sedangkan menurut istilah, Qurban adalah beribadah
kepada Allah dengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha
dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah

Binatang yang sah untuk qurban ialah yang tidak bercacat, misalnya
pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga, putus ekornya, dan telah berumur
sebagai berikut:

1. Domba yang telah berumur satu tahun lebih atau sudah berganti gigi.
2. Kambing yang telah berumur dua tahun atau lebih.
3. Unta yang telah berumur lima tahun atau lebih.
4. Sapi, Kerbau yang telah berumur dua tahun atau lebih

Aqiqah adalah menyembelih hewan pada hari ketujuh dari hari lahirnya
anak, hukum aqiqah adalah sunnah mu’akkad bagi orang tua (atau orang yang
wajib memberi nafkah kepada bayi) yang mampu dalam waktu 60 hari. Waktu
penyembelihan hewan aqiqah adalah dimulai ketika bayi sudah lahir sempurna,
sedangkan tidak ada batas akhirnya. Jika sampai baligh anak tersebut belum
diaqiqahi maka anak tersebut mengaqiqahi dirinya sendiri, sebaiknya aqiqah
dilakasanakan hari ketujuh.
DAFTAR PUSTAKA

Rasyid, Sulaiman. 2012.  Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindio :Bandung

Asyhadi, Muhamad Sokhih.  Fiqih Ibadah Versi Madzhab Syafi’.

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/sudah-dewasa-beluh-diaqiqah-
lebih-utama-qurban-atau-aqiqah-yang-tertunda.htm

Anda mungkin juga menyukai