DI
S
U
S
U
N
OLEH :
ANNISA AMANATILLAH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Aqiqah”. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu
saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Pada bagian akhir, saya akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu saya harapkan hal ini juga dapat berguna bagi
kita bersama.
Penulis
2i
DAFTAR ISI
3ii
BAB I
PENDAHULUAN
41
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqiqoh
Dari segi bahasa:
Rambut yang berada dikepala bayi yang baru dilahirkan
Berarti “pertolongan”
Dari segi syarak:
Menyembelih kambing atau biri-biri untuk bayi yang baru dilahirkan
Kadang-kadang,kambing yang disembelih itu disebut juga aqiqoh
Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian
ulama ia disebut dengan nasikah atau dzabihah (sembelihan).Hukum aqiqah itu sendiri menurut
kalangan Syafii dan Hambali adalah sunnah muakkadah. Dasar yang dipakai oleh kalangan
Syafii dan Hambali dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah
hadist Nabi SAW. "Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh
(dari kelahirannya)"
B. Hukum Aqiqoh
Hukum aqiqah adalah sunnah mu’akkad. Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor
kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor kambing. Apabila mencukupkan diri dengan
seekor kambing bagi anak laki-laki, itu juga diperbolehkan. Anjuran aqiqah ini menjadi
kewajiban ayah (yang menanggung nafkah anak, pen). Apabila ketika waktu dianjurkannya
aqiqah (misalnya tujuh hari kelahiran, pen), orang tua dalam keadaan faqir (tidak mampu), maka
ia tidak diperintahkan untuk aqiqah. Karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertakwalah
kepada Allah semampu kalian” (QS. At Taghobun: 16)
Namun apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam keadaan
berkecukupan, maka aqiqah masih tetap jadi kewajiban ayah, bukan ibu dan bukan pula anaknya.
52
C. Syarat-Syarat Aqiqah
a. Dari sudut umur binatang Aqiqah & korban sama sahaja.
b. Sembelihan aqiqah dipotong mengikut sendinya dengan tidak memecahkan tulang
sesuai dengan tujuan aqiqah itu sebagai “Fida”(mempertalikan ikatan diri anak dengan
Allah swt).
c. Sunat dimasak dan diagih atau dijamu fakir dan miskin, ahli keluarga, jiran tetangga
dan saudara mara. Berbeza dengan daging korban, sunat diagihkan daging yang belum
dimasak.
d. Anak lelaki disunatkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan seekor untuk anak
perempuan kerana mengikut sunnah Rasulullah. ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha katanya:
Maksudnya: "Afdhal bagi anak lelaki dua ekor kambing yang sama keadaannya dan
bagi anak perempuan seekor kambing. Dipotong anggota-anggota (binatang) dan
jangan dipecah-pecah tulangnya." (HR.AL-HAKIM).
E. Hikmah Aqiqoh
Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu sperma itu berlomba-
lomba mendatangi panggilan indung telur melalui signyal kimiawi yang dipancarkan darinya,
sejak itu tanpa banyak disadari oleh manusia, sesungguhnya setan jin sudah mengadakan
penyerangan kepada calon anak mereka. Hal tersebut dilakukan oleh jin dalam rangka
membangun pondasi di dalam janin yang masih sangat lemah itu, supaya kelak di saat anak
manusia tersebut menjadi dewasa dan kuat, setan jin tetap dapat menguasai target sasarannya itu.
Maka sejak itu pula Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada umatnya cara menangkal
36
serangan yang sangat membahayakan itu sebagaimana yang disampaikan Beliau saw. melalui
sabdanya berikut ini :
َّ صلَّى َ سلَّ َم
َ ي أ َ ْن أ َ َرادَ إذَا أ َ َحدَه ْم أ َ َّن لَ ْو َو ْ
ي َعبَّاس ابْن َحديث َّ قَا َل َع ْنه َما: ّللا َرسول قَا َل
َ ّللا َرض َّ علَيْه
َ ّللا َ ّللا باسْم قَا َل أ َ ْهلَه يَأت
َّ اللَّه َّم
َ ش ْي
طانَ َجن ْبنَا َّ طان يَض َّره لَ ْم ذَلكَ في َولَد بَ ْينَه َما يقَد َّْر إ ْن فَإنَّه َرزَ ْقتَنَا َما ال
َ ش ْي
َّ طانَ َو َجنب ال َ * أَبَدًا
َ ش ْي
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: apabila
seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan isterinya hendaklah dia membaca:
َّ طانَ َجن ْبنَا اللَّه َّم
ّللا بسْم َ ش ْي َّ َرزَ ْقتَنَا َما ال
َ ش ْي
َّ طانَ َو َجنب ال
Yang artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku!
Jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada
kami. Sekiranya hubungan aantara suami istri itu ditakdirkan mendapat seorang anak.
F. Pengertian Kurban
Kurban dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih hewan pada
pagi hari. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah beribadah kepada Allah dengan cara
menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13
Zulhijah)
Perintah menyembelih Kurban Firman Allah SWT:
٣﴿﴾انشانﺋﻙهواﻻبتر٢﴿﴾فصﻞلربﻙوانحر١﴿﴾اڼااءطٻڼڬالکۏٽڕ
Artinya: ”Sesungguhnya kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu da berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.”(QS. Al-Kautsar ayat 1-3)
G. Hukum Berkurban
Wajib bagi yang mampu
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar ayat 1-3:
٣﴿﴾انشانﺋﻙهواﻻبتر٢﴿﴾فصﻞلربﻙوانحر١﴿﴾اڼااءطٻڼڬالکۏٽڕ
Artinya: ”Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan
lah shalat karena Tuhanmu dan berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.” (QS. Al-Kautsar 1-3)
74
Sunnah
Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:
قاﻞامرﺖبالنحروهوسبﺔلﻛﻡ
Artinya: Nabi SAW bersabda: ”Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan kurban itu
sunnah bagi kamu.”
Sunnah Muakkad
Berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:
ﻜتﺏعلالنحروليسبواﺠﺏعليﻛﻡ
Artinya: ”Diwajibkan melaksanakan kurban bagiku dan tidak wajib atas kamu.”(HR. Daruqutni)
58
- Waktu penyembelihan kurban pada tanggal 10 Zulhijah setelah shalat hari raya Idul
Adha, dilanjutkan pada hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan tanggal 13 Zulhijah sampai
terbenam matahari.
96
c. Dengan berkurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya.
d. Dengan berkurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang lain, dimana tolong
menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas dan toleransi memang dianjurkan oleh
agama Islam.
10
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqiqoh merupakan penyembelihan kambing dimana saat anak dilahirkan pada hari
ketujuh. Dan hukumnya sunnah muakad. Dan hendaklah orang yang berqurban melaksanakan
qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan
yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang
kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang
sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangan kami harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah
kami ini
118
DAFTAR PUSTAKA
http://aguslezz.wordpress.com/2010/12/06/makalah-qurban/
http://anahrahmat44artikle.blogspot.com/2011/12/makalah-aqiqah.html
http://aqiqahdidepok.com /
12
9