Anda di halaman 1dari 12

AQIQAH

DI
S
U
S
U
N

OLEH :

ANNISA AMANATILLAH

MTsN 2 BANDA ACEH


TAHUN AJARAN
2017/2018
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Aqiqah”. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu
saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Pada bagian akhir, saya akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari
orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu saya harapkan hal ini juga dapat berguna bagi
kita bersama.

Banda Aceh, 4 Agustus 2017

Penulis

2i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2


A. Pengertian Aqiqoh................................................................................................... 2
B. Hukum Aqiqoh ........................................................................................................ 2
C. Syarat-Syarat Aqiqah ............................................................................................... 3
D. Sunat-Sunat Ketika Menyembelih Binatang ............................................................ 3
E. Hikmah Aqiqoh ........................................................................................................ 3
F. Pengertian Kurban ................................................................................................... 4
G. Hukum Berkurban .................................................................................................... 4
H. Jenis Dan Syarat Hewan Untuk Kurban ................................................................. 5
I. Syarat-Syarat Hewan Kurban .................................................................................... 5
J. Syarat Dan Waktu Melaksanakan Kurban ................................................................ 5
K. Hikmah Dari Kurban ................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 8


A. Kesimpulan ............................................................................................................... 8
B. Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9

3ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kata kurban atau korban, berasal dari bahasa Arab qurban, diambil dari kata : qaruba
(fi’il madhi) – yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa qurbaanan (mashdar).Artinya, mendekati
atau menghampiri (Matdawam, 1984).
Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada
Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya (Ibrahim Anis et.al, 1972).
Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau adh-
dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata dhuha, yaitu waktu
matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan kurban, yakni kira-kira
pukul 07.00 – 10.00 (Ash Shan’ani, Subulus Salam IV/89).
Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari
raya Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq,
Fikih Sunnah XIII/155; Al Jabari, 1994).
Sedangkan Aqiqah merupakan salah satu ajaran islam yang di contohkan rasulullah
SAW. Aqiqah mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa kita petik di dalamnya. Di
laksanakan pada hari ke tujuh dalam kelahiran seorang bayi. Dan Aqiqah hukumnya sunnah
muakad (mendekati wajib), bahkan sebagian ulama menyatakan wajib. Setiap orang tua
mendambahkan anak yang shaleh, berbakti dan mengalirkan kebahagiaan kepada kedua
orangnya. Aqiqah adalah salah satu acara penting untuk menanamkan nilai-nilai ruhaniah
kepada anak yang masih suci. Dengan aqiqah di harapkan sang bayi memperoleh kekuatan,
kesehatan lahir dan batin. Di tumbuhkan dan di kembangkan lahir dan batinnya dengan nilai-
nilai ilahiyah.
Aqiqah juga salah satu upaya kita untuk menebus anak kita yang tergadai. Aqiqah juga
merupakan realisasi rasa syukur kita atas anugerah, sekaligus amanah yang di berikan allah SWT
terhadap kita. Aqiqah juga sebagai upaya kita menghidupkan sunnah rasul SAW, yang
merupakan perbuatan yang terpuji, mengingat saat ini sunnah tersebut mulai jarang di
laksanakan oleh kaum muslimin.

41
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqiqoh
Dari segi bahasa:
 Rambut yang berada dikepala bayi yang baru dilahirkan
 Berarti “pertolongan”
Dari segi syarak:
 Menyembelih kambing atau biri-biri untuk bayi yang baru dilahirkan
 Kadang-kadang,kambing yang disembelih itu disebut juga aqiqoh
Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian
ulama ia disebut dengan nasikah atau dzabihah (sembelihan).Hukum aqiqah itu sendiri menurut
kalangan Syafii dan Hambali adalah sunnah muakkadah. Dasar yang dipakai oleh kalangan
Syafii dan Hambali dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah
hadist Nabi SAW. "Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh
(dari kelahirannya)"

B. Hukum Aqiqoh
Hukum aqiqah adalah sunnah mu’akkad. Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor
kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor kambing. Apabila mencukupkan diri dengan
seekor kambing bagi anak laki-laki, itu juga diperbolehkan. Anjuran aqiqah ini menjadi
kewajiban ayah (yang menanggung nafkah anak, pen). Apabila ketika waktu dianjurkannya
aqiqah (misalnya tujuh hari kelahiran, pen), orang tua dalam keadaan faqir (tidak mampu), maka
ia tidak diperintahkan untuk aqiqah. Karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertakwalah
kepada Allah semampu kalian” (QS. At Taghobun: 16)
Namun apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam keadaan
berkecukupan, maka aqiqah masih tetap jadi kewajiban ayah, bukan ibu dan bukan pula anaknya.

52
C. Syarat-Syarat Aqiqah
a. Dari sudut umur binatang Aqiqah & korban sama sahaja.
b. Sembelihan aqiqah dipotong mengikut sendinya dengan tidak memecahkan tulang
sesuai dengan tujuan aqiqah itu sebagai “Fida”(mempertalikan ikatan diri anak dengan
Allah swt).
c. Sunat dimasak dan diagih atau dijamu fakir dan miskin, ahli keluarga, jiran tetangga
dan saudara mara. Berbeza dengan daging korban, sunat diagihkan daging yang belum
dimasak.
d. Anak lelaki disunatkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan seekor untuk anak
perempuan kerana mengikut sunnah Rasulullah. ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha katanya:
Maksudnya: "Afdhal bagi anak lelaki dua ekor kambing yang sama keadaannya dan
bagi anak perempuan seekor kambing. Dipotong anggota-anggota (binatang) dan
jangan dipecah-pecah tulangnya." (HR.AL-HAKIM).

D. Sunat-Sunat Ketika Menyembelih Binatang


korban:
1. Membaca Basmalah
2. Selawat ke atas nabi
3. Menghadap kiblat
4. Bertakbir
5. Berdoa supaya diterima ibadah korban itu.

E. Hikmah Aqiqoh
Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu sperma itu berlomba-
lomba mendatangi panggilan indung telur melalui signyal kimiawi yang dipancarkan darinya,
sejak itu tanpa banyak disadari oleh manusia, sesungguhnya setan jin sudah mengadakan
penyerangan kepada calon anak mereka. Hal tersebut dilakukan oleh jin dalam rangka
membangun pondasi di dalam janin yang masih sangat lemah itu, supaya kelak di saat anak
manusia tersebut menjadi dewasa dan kuat, setan jin tetap dapat menguasai target sasarannya itu.
Maka sejak itu pula Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada umatnya cara menangkal

36
serangan yang sangat membahayakan itu sebagaimana yang disampaikan Beliau saw. melalui
sabdanya berikut ini :
َّ ‫صلَّى‬ َ ‫سلَّ َم‬
َ ‫ي أ َ ْن أ َ َرادَ إذَا أ َ َحدَه ْم أ َ َّن لَ ْو َو‬ ْ
‫ي َعبَّاس ابْن َحديث‬ َّ ‫ قَا َل َع ْنه َما‬: ‫ّللا َرسول قَا َل‬
َ ‫ّللا َرض‬ َّ ‫علَيْه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫ّللا باسْم قَا َل أ َ ْهلَه يَأت‬
َّ ‫اللَّه َّم‬
َ ‫ش ْي‬
‫طانَ َجن ْبنَا‬ َّ ‫طان يَض َّره لَ ْم ذَلكَ في َولَد بَ ْينَه َما يقَد َّْر إ ْن فَإنَّه َرزَ ْقتَنَا َما ال‬
َ ‫ش ْي‬
َّ ‫طانَ َو َجنب ال‬ َ ‫* أَبَدًا‬
َ ‫ش ْي‬
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: apabila
seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan isterinya hendaklah dia membaca:
َّ ‫طانَ َجن ْبنَا اللَّه َّم‬
‫ّللا بسْم‬ َ ‫ش ْي‬ َّ ‫َرزَ ْقتَنَا َما ال‬
َ ‫ش ْي‬
َّ ‫طانَ َو َجنب ال‬
Yang artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku!
Jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada
kami. Sekiranya hubungan aantara suami istri itu ditakdirkan mendapat seorang anak.

F. Pengertian Kurban
Kurban dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih hewan pada
pagi hari. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah beribadah kepada Allah dengan cara
menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13
Zulhijah)
Perintah menyembelih Kurban Firman Allah SWT:
٣﴿‫﴾انشانﺋﻙهواﻻبتر‬٢﴿‫﴾فصﻞلربﻙوانحر‬١﴿‫﴾اڼااءطٻڼڬالکۏٽڕ‬
Artinya: ”Sesungguhnya kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu da berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.”(QS. Al-Kautsar ayat 1-3)

G. Hukum Berkurban
Wajib bagi yang mampu
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar ayat 1-3:
٣﴿‫﴾انشانﺋﻙهواﻻبتر‬٢﴿‫﴾فصﻞلربﻙوانحر‬١﴿‫﴾اڼااءطٻڼڬالکۏٽڕ‬
Artinya: ”Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan
lah shalat karena Tuhanmu dan berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.” (QS. Al-Kautsar 1-3)

74
Sunnah
Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:
‫قاﻞامرﺖبالنحروهوسبﺔلﻛﻡ‬
Artinya: Nabi SAW bersabda: ”Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan kurban itu
sunnah bagi kamu.”

Sunnah Muakkad
Berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:
‫ﻜتﺏعلالنحروليسبواﺠﺏعليﻛﻡ‬
Artinya: ”Diwajibkan melaksanakan kurban bagiku dan tidak wajib atas kamu.”(HR. Daruqutni)

H. Jenis Dan Syarat Hewan Untuk Kurban


Jenis-jenis binatang yang dapat untuk kurban, syaratnya adalah:
1. Domba : syaratnya telah berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi.
2. Kambing : syaratnya telah berumur 2 tahun atau lebih.
3. Sapi atau Kerbau : syaratnya yelah berumur 2 tahun atau lebih.
4. Unta : syaratnya telah berumur 5 tahun atau lebih.
Sebaiknya berkurban dengan binatang yang mulus dan gemuk serta tidak cacat, seperti:
Jelas-jelas sakit, Sangat kurus, Sebelah matanya tidak berfungsi atau keduanya, Pincang, Putus
telinga, Putus ekor, Dst

I. Syarat-Syarat Hewan Kurban


1. Hewan yang dijadikan untuk kurban hendaklah hewan jantan yang sehat, bagus, bersih,
tidak ada cacat seperti buta, pincang, sangat kurus, tidak terpotong telinganya sebelah
atau ekornya terpotong dan sebagainya.
2. Hewan yang dikurban

J. Syarat Dan Waktu Melaksanakan Kurban


- Orang yang berkurban beragama Islam
- Dilaksanakan pada bulan Zulhijah

58
- Waktu penyembelihan kurban pada tanggal 10 Zulhijah setelah shalat hari raya Idul
Adha, dilanjutkan pada hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan tanggal 13 Zulhijah sampai
terbenam matahari.

Cara penyembelihan dan do`a berkurban


Cara menyembelih sama dengan penyembelihan yang disyaratkan Islam, yakni
penyembelih harus orang Islam (khusus kurban, sunnah penyembelih adalah yang berkurban
sendiri, jika diwakilkan disunatkan hadiri pada waktu penyembelihannya). Alat untuk
menyembelih harus benda tajam. Tidak boleh menggunakan gigi, kuku dan tulang.
Memotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya, tetapi jangan sampai
putus lehernya (makruh).
Binatang yang disembelih hendaklah digulingkan ke sebelah kiri tulang rusuknya agar
mudah saat penyembelihan. Hewan yang disembelih disunnahkan dihadapkan ke arah Kiblat.
Orang yang menyembelih disunatkan membaca:
- Basmalah:
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
- Shalawat:
Artinya: ”Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan
kepada keluarga junjungan kami Muhammad.”
- Takbir
Artinya: ”Allah Maha Besar.”
- Do`a:
‫بسﻡاﷲالرﺤمنالرﺤيﻡاللهﻡهذهمنﻙﻔتقبلمنﯼانﻙانﺕارﺤﻡالرﺤمين‬
Artinya: ”Ya Allah, kurban ini adalah nikmat dari Engkau dan aku berdekat diri kepada
Engkau. Oleh karena itu, terimalah kurbanku! Wahai Zat Yang Maha Pemurah. Engkau Maha
Pengasih dan Maha Penyayang.”

K. Hikmah Dari Kurban


a. Menambah cintanya kepada Allah SWT
b. Akan menambah keimanannya kepada Allah SWT

96
c. Dengan berkurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya.
d. Dengan berkurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang lain, dimana tolong
menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas dan toleransi memang dianjurkan oleh
agama Islam.

10
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aqiqoh merupakan penyembelihan kambing dimana saat anak dilahirkan pada hari
ketujuh. Dan hukumnya sunnah muakad. Dan hendaklah orang yang berqurban melaksanakan
qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi ta’ala, yang lahir dari ketaqwaan
yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena riya` agar dipuji-puji sebagai orang
kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang
sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangan kami harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah
kami ini

118
DAFTAR PUSTAKA

http://aguslezz.wordpress.com/2010/12/06/makalah-qurban/

http://anahrahmat44artikle.blogspot.com/2011/12/makalah-aqiqah.html

http://aqiqahdidepok.com /

12
9

Anda mungkin juga menyukai