Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HADIST TENTANG MOTIVASI DAN TUJUAN EKONOMI

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Hadist Ekonomi

Disusun oleh:

kelompok 1

Gina Anifah K. : 3322112


Saputri Ningsih : 3322109
Afriza Dona : 3322117

Dosen Pengampu:
Desri Nengsih, Lc., M.A

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TA. 2023/2024
A. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketentuan individu untuk mencapai tujuannnya. Suatu keinginan yang
berupa impian untuk mewujudkan serta mengembangkan keyakinan
dan rencana mencapai tujuan yang diinginkan. Seseorang yang bekerja
rajin dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, termotivasi oleh
kebutuhannya untuk mendapatkan suatu laba.
b. Rumusan Masalah
1. Apa saja hadist - hadist tentang motivasi ekonomi?
2. Apa saja hadist – hadist tentang tujuan ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan agar memperoleh kehidupan yang baik (hayah
thayyibah)?
3. Apa saja hadist-hadist tentang tujuan ekonomi untuk mendapatkan
keuntungan (profit)?
4. Apa saja hadist hadist tentang tujuan ekonomi untuk Menolong
saudara sesama manusia?

B. Pembahasan
1. Hadist tentang motivasi ekonomi
a. Hadist dan terjemahannya
‫ال َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ َس ِعي ٍد‬َ َ‫الزبَي ِْر قَا َل َح َّدثَنَا ُس ْفيَانُ ق‬ ُّ ُ‫َح َّدثَنَا ْال ُح َم ْي ِديُّ َع ْب ُد هَّللا ِ بْن‬
َّ ِ‫ص اللَّ ْيث‬
‫ي‬ ٍ ‫ال َأ ْخبَ َرنِي ُم َح َّم ُد بْنُ ِإب َْرا ِهي َم التَّ ْي ِم ُّي َأنَّهُ َس ِم َع ع َْلقَ َمةَ ْبنَ َوقَّا‬
َ َ‫اريُّ ق‬ ِ ‫ص‬ َ ‫اَأْل ْن‬
ِ ‫ُول هَّللا‬
fَ ‫ْت َرس‬ُ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َعلَى ْال ِم ْنبَ ِر َس ِمع‬ ِ ‫ب َر‬ ِ ‫ْت ُع َم َر ْبنَ ْالخَطَّا‬ ُ ‫يَقُو ُل َس ِمع‬
ِ ‫م يَقُو ُل ِإنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّا‬fَ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬
‫ت َوِإنَّ َما لِ ُكلِّ ا ْم ِرٍئ َما ن ََوى فَ َم ْن‬ َ
َ ‫صيبُهَا َأوْ ِإلَى ا ْم َرَأ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى َما ه‬
‫َاج َر ِإلَيِه‬ ِ ُ‫َت ِهجْ َرتُهُ ِإلَى ُد ْنيَا ي‬
ْ ‫َكان‬
Artinya:Telah menceritakan kepada kami al-Humaidi Abdullah bin
az-Zubair, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan, ia
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id al-
Anshari, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Ibrahim At Taimi, bahwa ia pernah mendengar Al-qamah bin

1
Waqash al-Laitsi berkata, Aku pernah mendengar Umar bin al-
Khaththab di atas mimbar berkata, Aku mendengar Rasulullah
Saw. bersabda, "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan
(balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan;
Barang siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya
atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka
hijrahnya adalah kepada apa yang ia niatkan". (HR. Bukhariy)

b. Penjelasan hadist di atas dan analisis ekonomi


Ini adalah Hadis yang disampaikan oleh Rasulullah SAW
dan mencakup prinsip tentang niat dan tujuan dalam setiap
tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-
hari. Hadis ini mengajarkan bahwa niat atau tujuan di balik suatu
perbuatan sangat penting, dan balasan atas perbuatan itu akan
sesuai dengan niat yang dimiliki oleh individu tersebut.
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari: Misalnya,
seseorang yang bekerja untuk menghasilkan uang, tetapi niatnya
adalah untuk membantu orang yang membutuhkan, memenuhi
kebutuhan keluarganya, dan memberikan sedekah kepada yang
kurang beruntung. Dalam pandangan Islam, perbuatan tersebut
akan mendapatkan pahala karena niatnya yang baik dan tujuan
yang mulia.
Namun, jika seseorang bekerja hanya untuk memperoleh
kekayaan semata, tanpa memikirkan orang lain atau tanpa niat
yang baik, maka perbuatan tersebut mungkin tidak mendapatkan
pahala dalam pandangan Allah. Dengan kata lain, Hadis ini
mengingatkan umat Islam untuk selalu memeriksa dan
membersihkan niat mereka dalam segala tindakan mereka, karena
niat yang baik akan mendatangkan pahala, sedangkan niat yang
buruk dapat mengurangi nilai perbuatan baik.
Kemudian Rasulullah Saw juga bersabda:

2
Dari Anas bin Malik ra. Dari Nabi saw., beliau bersabda,
“Sungguh berjuang di waktu kapan pun adalah lebih baik daripada
dunia dan apa yang ada di dalamnya”.1
Dan hadis ini dapat menjadi sumber motivasi ekonomi
dengan mengingatkan kita untuk memprioritaskan nilai-nilai
spiritual, berbuat baik kepada sesama, menghindari tamak, dan
menjalankan aktivitas ekonomi dengan integritas moral. Hal ini
dapat membantu kita mencapai kesuksesan ekonomi yang sejalan
dengan prinsip-prinsip Islam dan memberikan dampak positif pada
masyarakat.
2. Hadist tentang tujuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan agar
memperoleh kehidupan yang baik (hayah thayyibah)
a. Hadist dan Terjemahannya
ُ‫ عُرْ َوة‬f‫ي يَقُو ُل َأ ْخبَ َرنِي‬ َّ ‫الز ْه ِر‬ُّ ‫ْت‬ ُ ‫َح َّدثَنَا َعلِ ُّي بْنُ َع ْب ِد هَّللا ِ َح َّدثَنَا ُس ْفيَانُ قَا َل َس ِمع‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ي‬ َّ ِ‫ت النَّب‬ُ ‫ال َسَأ ْل‬
َ َ‫َام ق‬
ٍ ‫ب ع َْن َح ِك ِيم ْب ِن ِحز‬ ِ َّ‫د بْنُ ْال ُم َسي‬fُ ‫َو َس ِعي‬
َ َ‫ ق‬f‫ ثُ َّم قَا َل هَ َذا ْال َما ُل َو ُربَّ َما‬f‫ ثُ َّم َسَأ ْلتُهُ فََأ ْعطَانِي‬f‫ ثُ َّم َسَأ ْلتُهُ فََأ ْعطَانِي‬f‫فََأ ْعطَانِي‬
‫ال‬
ٍ ‫ب نَ ْف‬
‫س‬ ِ ‫ض َرةٌ ح ُْل َوةٌ فَ َم ْن َأخَ َذهُ بِ ِطي‬
ِ ‫ال َخ‬ َ ‫ال لِي يَا َح ِكي ُم ِإ َّن هَ َذا ْال َم‬ َ َ‫ُس ْفيَانُ ق‬
‫ار ْك لَهُ فِي ِه َو َكانَ َكالَّ ِذي يَْأ ُك ُل َواَل‬ ٍ ‫اف نَ ْف‬
َ َ‫س لَ ْم يُب‬ fِ ‫ك لَهُ فِي ِه َو َم ْن َأ َخ َذهُ بِِإ ْش َر‬ fَ ‫ُور‬
ِ ‫ب‬
‫يَ ْشبَ ُع َو ْاليَ ُد ْالع ُْليَا خَ ْي ٌر ِم ْن ْاليَ ِد ال ُّس ْفلَى‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, saya mendengar
az-Zuhri berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Urwah dan Sa'id
bin Musayyab dari Hakim bin Hizam dia berkata, saya meminta
sesuatu kepada Nabi Saw., lalu beliau memberiku, lalu aku
meminta lagi dan beliau pun memberiku, lalu aku memintanya lagi
dan beliau pun memberiku, kemudian beliau bersabda, "Harta ini."
-Sufyan mengatakan- beliau bersabda kepadaku: 'Wahai Hakim,
sesungguhnya harta benda ini kelihatan hijau dan manis, barang

1
Motivasi ekonomi.”skripsi, UIN Sultan Syahrir Kasim Riau
3
siapa mengambilnya dengan cara yang baik, maka ia akan
diberkahi, dan barang siapa mengambilnya dengan berlebihan,
maka ia tidak akan diberkahi, yaitu seperti orang yang makan dan
tak pernah kenyang, tangan di atas itu lebih baik daripada tangan
di bawah.' (HR. Bukhariy)

b. Penjelasan Hadits di atas dan analisis ekonomi


Hadis ini mengingatkan kita bahwa harta adalah ujian dari
Allah. Bagaimana kita mendapatkannya dan bagaimana kita
menggunakannya adalah faktor penentu berkah dalam kehidupan
ekonomi kita. Dan mengajarkan bahwa kepemilikan harta yang
benar adalah yang diperoleh secara halal, dengan cara yang baik,
dan digunakan dengan bijak. Dalam konteks memenuhi kebutuhan
ekonomi, ini berarti kita harus mencari cara yang sah dan etis
untuk mendapatkan pendapatan kita, dan kita harus mengelolanya
dengan bijaksana.
Contohnya yaitu Seorang pengusaha yang mengelola
bisnisnya dengan etika yang tinggi, memastikan bahwa produk
atau layanannya bermanfaat bagi masyarakat, dan memberikan
sumbangan kepada yang membutuhkan juga menunjukkan
penerapan pesan dalam hadis ini. Dia tidak hanya fokus pada
profit, tetapi juga pada dampak positif yang dapat dibawa oleh
bisnisnya.
Adapun sabda Rasulullah saw:
ُ‫ ُر بْن‬f َ‫ا َج ْعف‬ffَ‫ ِريُّ َأ ْخبَ َرن‬f ‫ص‬ ْ َ‫ َّدثَنَا قَطَ ٌن ْالب‬f‫جْ ِزيُّ َح‬f ‫الس‬ِّ ‫ث‬ ِ ‫ َع‬f ‫لَ ْي َمانُ بْنُ اَأْل ْش‬f‫و دَا ُو َد ُس‬ffُ‫ َّدثَنَا َأب‬f‫َح‬
ُ‫ ُد ُك ْم َربَّه‬f‫َألْ َأ َح‬f‫لَّ َم لِيَ ْس‬f‫ ِه َو َس‬fْ‫لَّى هَّللا ُ َعلَي‬f‫ص‬
َ ِ ‫و ُل هَّللا‬f‫ا َل َر ُس‬fَ‫س قَا َل ق‬ ٍ َ‫ت ع َْن َأن‬ ٍ ِ‫ُسلَ ْي َمانَ ع َْن ثَاب‬
‫َريبٌ َو َر َوى َغ ْي ُر‬ ٌ ‫َحا َجتَهُ ُكلَّهَا َحتَّى يَ ْسَأ َل ِش ْس َع نَ ْعلِ ِه ِإ َذا ا ْنقَطَ َع قَا َل َأبُو ِعي َسى هَ َذا َح ِد‬
ِ ‫يث غ‬
َ ‫ت ْالبُنَانِ ِّي ع َْن النَّبِ ِّي‬
‫لَّ َم‬f‫ ِه َو َس‬f‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي‬ َ ‫اح ٍد هَ َذا ْال َح ِد‬
ٍ ِ‫يث ع َْن َج ْعفَ ِر ْب ِن ُسلَ ْي َمانَ ع َْن ثَاب‬ ِ ‫َو‬
ٍ َ‫َولَ ْم يَ ْذ ُكرُوا فِي ِه ع َْن َأن‬
‫س‬
Artinya : Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Sulaiman
bin Al Asy'ats As Sijzi] telah menceritakan kepada kami [Qathan
Al Bashri] telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman]

4
dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Hendaklah salah seorang dari kalian
memohon setiap kebutuhannya kepada Rabbnya, hingga tali
sandal yang putus pun ia tetap memohon kepada-Nya." Abu Isa
berkata; "Hadits ini derajatnya gharib." Dan hadits ini juga telah di
riwayatkan oleh beberapa perawi dari Ja'far bin Sulaiman dari
Tsabit Al Bunani dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun
mereka tidak menyebutkan di dalam sanadnya dari Anas."2
c. Ayat alquran yang terkait
Terdapat pada Alquran surat An-Nahl ayat 97:

Artinya: Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki


maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.
3. Hadist tentang tujuan ekonomi untuk mendapat keuntungan
(profit)
a. Hadist dan terjemahannya
‫هَي ٍْل‬f‫ي ع َْن ُس‬ ِ fَ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْنُ َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا يَ ْعقُوبُ يَ ْعنِي ا ْبنَ َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ْالق‬
َّ ‫ار‬f
َ ‫ال اَل يَت‬f
fُ ‫ َّد‬f ‫َص‬
‫ق‬ َ ِ ‫ع َْن َأبِي ِه ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬
َ fَ‫لَّ َم ق‬f ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس‬
ُ‫ب ِإاَّل َأ َخ َذهَا هَّللا ُ بِيَ ِمينِ ِه فَيُ َربِّيهَا َك َما ي َُربِّي َأ َح ُد ُك ْم فَلُ َّوه‬ ٍ ‫َأ َح ٌد بِتَ ْم َر ٍة ِم ْن َك ْس‬
ٍ ِّ‫ب طَي‬
َ ‫صهُ َحتَّى تَ ُكونَ ِم ْث َل ْال َجبَ ِل َأوْ َأ ْع‬
‫ظ َم‬ َ ‫َأوْ قَلُو‬
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman al-Qari dari
Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw.
bersabda, "Siapa yang bersedekah dengan sebutir kurma dari
usaha yang halal, maka Allah akan menerimanya dengan tangan

2
Prof.Dr.kahf Monzher.(2002)ayat dan hadis tentang ekonomi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
(KNEKS).
5
kanan-Nya, lalu diperlihara-Nya seperti kamu memelihara anak
kambing atau anak unta, sehingga sedekahmu itu bertambah besar
sebesar gunung atau lebih besar dari itu." (HR. Muslim)

b. Penjelasan hadist di atas dan analisis ekonomi


Hadist di atas menjelaskan bahwa barang siapa yang
menghendaki pahala dengan amal dan usahaa, allah akan
memudahkan baginya untuk memperoleh keuntungan tersebut jika
mendapatkan nya melalui cara yang baik, sebaliknya jika dia
hanya mengharapkan kemewahan dunia saja, maka allah tidak
akan memberikan pahala sedikitpun.
Diibaratkan jika berdagang, kita harus menakar harga dan
timbangan yang benar, tidak mengurangi takaran dan timencurangi
pembeli,tidak menjual barang terlalu mahal untuk mendapatkan
keuntungan yang banyak atau curang dalam menakar suatu barang
tersebut. Sesungguhnya allah tidak menyukai hal itu.
Adapun hadist selanjutnya yaitu:

Artinya : Dari Urwah al Bariqi Radhiyallahu anhu, bahwasanya


Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya satu dinar
uang untuk membeli seekor kambing. Dengan uang satu dinar
tersebut, dia membeli dua ekor kambing dan kemudian menjual
kembali seekor kambing seharga satu dinar. Selanjutnya dia datang
menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa
seekor kambing dan uang satu dinar. (Melihat hal ini) Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keberkahan pada
perniagaan sahabat Urwah, sehingga seandainya ia membeli debu,

6
niscaya ia mendapatkan laba darinya. [HR. Bukhâri, no. 3443]Ayat
alquran yang terkait3
Terdapat dalam alquran surat as syuara ayat 20 :

Artinya : Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan


Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa
menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya
sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan
mendapat bagian di akhirat.

4. Hadist tentang tujuan ekonomi untuk Menolong saudara sesama


manusia
a. Hadist dan terjemahannya
َ‫َّدثَنَا َأبُو بَ ْك ِر بْنُ َأبِي َش ْيبَةَ َوابْنُ نُ َمي ٍْر قَااَل َح َّدثَنَا َو ِكي ٌع َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ ح و َح َّدثَنَا‬
‫ُم َح َّم ُد بْنُ ْال ُمثَنَّى َواللَّ ْفظُ لَهُ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ َج ْعفَ ٍر َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ ع َْن َم ْعبَ ِد ب ِْن‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫ْت َرس‬ ُ ‫ب يَقُواُل َس ِمع‬ ٍ ‫ارثَةَ ْبنَ َو ْه‬ ِ ‫ْت َح‬ ُ ‫ال َس ِمع‬ َ َ‫خَالِ ٍد ق‬
‫ص َدقَتِ ِه فَيَقُو ُل الَّ ِذي ُأ ْع ِطيَهَا لَوْ ِجْئتَنَا بِهَا‬
َ ِ‫ك ال َّر ُج ُل يَ ْم ِشي ب‬ُ ‫ فَيُو ِش‬f‫ص َّدقُوا‬
َ َ‫يَقُو ُل ت‬
‫س قَبِ ْلتُهَا فََأ َّما اآْل نَ فَاَل َحا َجةَ لِي بِهَا فَاَل يَ ِج ُد َم ْن يَ ْقبَلُهَا‬
ِ ‫بِاَأْل ْم‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah
dan Ibnu Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami W aki', telah menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam jalur
lain- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
-lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Ma'bad bin Khalid ia berkata, saya mendengar Haritsah bin Wahb
berkata, Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Segeralah
kalian bersedekah, karena dikhawatirkan kelak akan terjadi seorang
laki-laki pergi ke mana-mana membawa sedekahnya, tetapi dijawab

3
Ibid.25
7
oleh orang yang hendak diberinya sedekah, 'kalaulah kemarin kamu
datang, aku terima sedekahmu. Sekarang aku tidak butuh lagi
terhadap sedekahmu itu.' Akhirnya orang itu pun benar-benar tidak
mendapat orang yang bersedia menerima sedekahnya itu." (HR.
Muslim)

b. Penjelasan hadist diatas dan analisis ekonomi nya


Hadist di atas menjelaskan bahwa perintah allah kepada umat
muslim untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan, namun
tidak memberikan hal yang buruk tapi memberikan sesuatu yang
bermanfaat dan masih dibutuhkan oleh mereka, dan jangan
membeda bedakan orang satu sama lain yang berhak menerimanya,
sebab allah akan memberikan pahala yang luar biasa .
Saat punya usaha dagang hendak lah menyisihkan sedikit
uang yang kamu dapat untuk orang membutuhkan, agar harta yang
kamu terima itu menjadi bersih dan berkah, dan kamu akan
diberikan pahala oleh allah. Dan jika suatu saat kamu juga
membutuhkan maka akan dibantu juga oleh orang lain. Bersedak
tidak akan membuatmu miskin akan tetapi dengan bersedekah maka
Allah akan menggantinya dengan berlipat ganda.
Adapun hadist selanjutnya yaitu:

‫س ع َْن ُمْؤ ِم ٍن‬ َ َّ‫ « َم ْن نَف‬:‫ َع ِن النَّبِ ِّي ﷺ قَا َل‬،ُ‫ي هللاُ َع ْنه‬ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َري َْرةَ َر‬
fَ ‫ض‬
‫ َو َم ْن يَس ََّر‬.‫ب يَوْ ِم القِيَا َم ِة‬ َ َّ‫ نَف‬،‫ب ال ُّد ْنيَا‬
ِ ‫س هللاُ عَنهُ ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر‬ ِ ‫ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر‬
‫ َو َم ْن َستَ َر ُم ْسلِما ً َست ََرهُ هللاُ فِي‬.‫ يَ َّس َر هللاُ َعلَ ْي ِه فِي ال ُّد ْنيَا َواآل ِخ َر ِة‬،‫َعلَى ُم ْع ِس ٍر‬
َ‫ َو َم ْن َسلَك‬.‫ َوهللاُ في عَوْ ِن ال َع ْب ِد َما َكانَ ال َع ْب ُد فِي عَوْ ِن َأ ِخ ْي ِه‬.‫ال ُّد ْنيَا َواآل ِخ َر ِة‬
‫ َو َما اجْ تَ َم َع قَوْ ٌم فِي‬.‫طَ ِريْقا ً يَ ْلتَ ِمسُ فِ ْي ِه ِع ْلما ً َسهَّ َل هللاُ لَهُ بِ ِه طَ ِريْقا ً ِإلَى ال َجنَّ ِة‬
،ُ‫ت َعلَ ْي ِه ُم ال َّس ِك ْينَة‬
ْ َ‫َارسُوْ نَهُ بَ ْينَهُ ْم ِإاَّل نَزَ ل‬ َ ‫ت هللاِ يَ ْتلُوْ نَ ِكت‬
َ ‫َاب هللاِ َويَتَد‬ ِ ْ‫ت ِم ْن بُيُو‬ ٍ ‫بَ ْي‬
‫ َو َم ْن بَطََّأ بِ ِه‬،ُ‫م هللاُ فِ ْي َم ْن ِع ْن َده‬fُ ُ‫ َو َذ َك َره‬،ُ‫م ْال َماَل ِئ َكة‬fُ ُ‫ َو َحفَّ ْته‬،ُ‫م الرَّحْ َمة‬fُ ُ‫َوغ َِشيَ ْته‬
‫ْر ْع ب ِه نَ َسبُهُ» َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم بِهَ َذا اللَّ ْف ِظ‬ ِ ‫ َع َملُهُ لَ ْم يُس‬.

8
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan
kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka
Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan
hari kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan orang yang
kesulitan (utang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya
di dunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim,
maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Siapa
saja yang menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya
sebagaimana ia menolong saudaraya. Barangsiapa yang menempuh
perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah berkumpul
sekelompok orang di salah satu rumah Allah (masjid) untuk
membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka,
melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat
meliputinya, para malaikat mengelilinginya, dan Allah menyanjung
namanya kepada Malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang
lambat amalnya, maka tidak akan bisa dikejar oleh nasabnya (garis
keturunannya yang mulia).” (HR. Muslim dengan lafal ini).4

c. Ayat alquran yang terkait


Terdapat dalam alquran surat albaqarah ayat 267 :

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian


dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk
untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau

4
Isnaini Harapah, Yenni Samri Juliati Nasution, Marliyah, Rahmi Syahriza. 2015. Hadis Hadis Ekonomi. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP. Fachri Fachrudin. Jurnal Ekonomi
9
mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata (enggan)
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.

d. Penutup
a. Kesimpulan
Hadist di atas menyampaikan bahwa motivasi dan niat baik dalam
segala aktivitas, termasuk dalam aspek ekonomi, sangat penting. Jika
seseorang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan yang baik,
hasilnya juga akan positif, sedangkan niat yang buruk dapat
menghasilkan konsekuensi yang negatif. Lebih lanjut, hadist tersebut
juga mengajarkan pentingnya kerjasama dalam melakukan kebaikan,
dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan balasan yang baik
kepada mereka yang berbuat baik.
Selain itu, hadist ini mendorong orang untuk mencari pahala
melalui amal dan usaha yang baik, dengan keyakinan bahwa Allah
akan memudahkan jalan menuju keuntungan tersebut jika dilakukan
dengan cara yang benar. Kemudian hadist ini juga menggaris bawahi
pentingnya bersedekah kepada orang yang membutuhkan, tanpa
membeda-bedakan. Tindakan ini diberikan perintah oleh Allah, dan
sebagai imbalannya, Allah akan memberikan pahala yang luar biasa
kepada mereka yang melaksanakannya.
Dengan demikian, hadist ini mengajarkan bahwa nilai-nilai seperti
niat baik, kerjasama dalam kebaikan, usaha yang baik, dan bersedekah
adalah prinsip-prinsip yang penting dalam kehidupan sehari-hari umat
Muslim untuk mencapai kebaikan dan mendapatkan berkah dari Allah.
b. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa adanya
kekurangan dalam makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan
kritikan dan saran dari pembaca dan dosen pengampu, agar penulis
bisa memperbaiki pembuatan makalah untuk selanjutnya.

10
11
Daftar Pustaka
Motivasi ekonomi.”skripsi, UIN Sultan Syahrir Kasim Riau
Prof.Dr.kahf Monzher.(2002)ayat dan hadis tentang ekonomi Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Isnaini Harapah,dkk. 2015. Hadis Hadis Ekonomi. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.

12

Anda mungkin juga menyukai