Anda di halaman 1dari 45

Struktur Kepribadian Manusia

2
Struktur Kepribadian
dalam
Psikologi Islami

Struktur kerohanian manusia menurut Al-Ghazali ada empat unsur utama:


kalbu (al-qalb), ruh (al-ruh), akal (al-aql) dan nafsu (al-nafs).
Menurut Al-Ghazali masing-masing unsur tsb memiliki dua arti, yaitu arti
jasmaniah & ruhaniah.
Struktur kerohanian manusia menurut Al-Ghazali
ada empat unsur utama: kalbu (al-qalb), ruh (al-
ruh), akal (al-aql) dan nafsu (al-nafs).
Menurut Al-Ghazali masing-masing unsur tsb
memiliki dua arti, yaitu arti jasmaniah & ruhaniah.

1. Kalbu
Struktur
Kepribadian 2. Ruh
dalam
Psikologi 3. Nafsu
Islami
4. Akal
1. Kalbu
(al-qalb)

Kalbu (al-qalb) mempunyai dua arti, yaitu arti fisik dan metafisik.

Arti fisik
= jantung, berupa segumpal daging berbentuk lonjong, terletak dalam
rongga dada sebelah kiri.

Arti metafisik
= karunia Allah yang halus (lathifah), bersifat ruhaniah dan ketuhanan
(Robbaniyah) yg ada hubungannya dengan jantung. Kalbu yang halus
dan indah ini merupakan hakikat kemanusiaan yang mengenal dan
mengetahui segalanya , serta menjadi sasaran perintah, cela, hukuman
dan tuntutan Allah.
‫‪Di dalam Hadis riwayat Imam Ahmad dijelaskan macam-macam qalbu atau hati sbb:‬‬

‫مسند أمحد ‪َ :١٠٧٠٥‬ح َّد َثَنا َأُبو الَّنِرْض َح َّد َثَنا َأُبو ُم َع اِو َيَة َيْع يِن َش ْيَبانَ َع ْن َلْي ٍث َع ْن ْمَع ِر و ْبِن ُم َّر َة‬
‫َع ْن َأيِب اْلَبْخ ِرَتِّي َع ْن َأيِب َس ِع يٍد َقاَل‬
‫َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل اْلُقُلوُب َأْر َبَع ٌة َقْلٌب َأْج َر ُد ِف يِه ِم ْثُل الَرِّس اِج ُيْز ِه ُر َوَقْلٌب َأْغَلُف‬
‫َم ْر ُبوٌط َعىَل ِغ اَل ِف ِه َوَقْلٌب َم ْنُكوٌس َوَقْلٌب ُم ْص َفٌح َفَأَّم ا اْلَقْلُب اَأْلْج َر ُد َفَقْلُب اْلُم ْؤ ِم ِن َرِس اُج ُه ِف يِه ُنوُر ُه‬
‫َو َأَّم ا اْلَقْلُب ْالَأْغَلفُ َفَقْلُب اْلاَك ِف ِر َو َأَّم ا اْلَقْلُب اْلَم ْنُكوُس َفَقْلُب اْلُم َناِف ِق َع َر َف َّمُث َأْنَكَر َو َأَّم ا اْلَقْلُب‬
‫اْلُم ْص َفُح َفَقْلٌب ِف يِه َمياٌن َو ِنَفاٌق َفَم َثُل ا َمياِن ِف يِه َمَكَثِل اْلَبْقِةَل َيُم ُّد َه ا اْلَم اُء الَّط ِّي ُب َو َم َثُل الِّنَفاِق ِف يِه‬
‫َمَكَثِل اْلُقْر ِإَح ِة َيُم ُّد َه ا اْلَقْيُح َو اَّدلِإْلُم َفَأُّي اْلَم َّد َتِنْي َغَلَبْت َعىَل اُأْلْخ َر ى َغَلَبْت َعَلْي ِه‬
Musnad Ahmad 10705: Telah menceritakan kepada kami Abu An
Nadhr berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah -
yaitu Syaiban- dari Laits dari 'Amru bin Murrah dari Abu Al Bakhtari
dari Abu Sa’id ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Hati itu ada empat macam; hati yang bersih ia seperti
lentera yang bercahaya, hati yang tertutup ia terikat dengan
tutupnya, hati yang sakit dan hati yang terbalik. Adapun hati yang
bersih adalah hatinya orang beriman, ia seperti lentera yang
bercahaya, sedangkan hati yang tertutup adalah hatinya orang
kafir, hati yang sakit adalah hati orang munafik, ia mengetahui yang
baik namun ia mengingkari, dan hati yang terbalik adalah hati yang
di dalamnya ada iman dan nifak, contoh keimanan di situ adalah
seperti tanah yang dapat memberikan air yang bersih, sedangkan
nifak adalah seperti bisul, di dalamnya hanya nanah dan darah,
maka di antara keduanya yang paling kuat ia akan mengalahkan
lainnya."
Matan /
Redaksi Hadis

Sanad
Hadis
Di dalam Hadis riwayat Imam Ahmad dijelaskan tingkatan-tingkatan
hati:
‫ َح َّد َثَنا َأُبو َبْكٍر َح َّد َثَنا َعاٌمِص َع ْن ِزِّر ْبِن ُح َبْيٍش َع ْن َع ْب ِد اِهَّلل ْبِن َم ْس ُع وٍد َقاَل‬:٣٤١٨ ‫مسند أمحد‬
‫َّن اَهَّلل َنَظ َر يِف ُقُلوِب اْلِع َباِد َفَو َج َد َقْلَب ُم َح َّم ٍد َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َخ َرْي ُقُلوِب اْلِع َباِد َفاْص َط َفاُه‬
‫ِع‬‫ْل‬ ‫ُل‬ ‫ِه‬ ‫ُل‬ ‫ْل‬ ‫ِع‬‫ْل‬ ‫ُل‬ ‫ِه‬
‫ِلَنْفِس َفاْبَتَع َثُه ِبِرَس ا ِت َّمُث َنَظ َر يِف ُق وِب ا َباِد َبْع َد َق ِب ُم َح َّم ٍد َفَو َج َد ُق وَب َأَحْص اِب َخ َرْي ُق وِب ا َباِد‬
‫َل‬ ‫ِه‬ ‫ِإ‬
‫َفَجَع َلُهْم ُو َز َر اَء َنِب ِّي ِه ُيَقاِتُلوَن َعىَل ِد يِنِه َفَم ا َر َأى اْلُمْس ِلُم وَن َح َس ًنا َفُهَو ِع ْنَد اِهَّلل َح َس ٌن َو َم ا َر َأْو ا َس ِّيًئا َفُهَو‬
‫ِع ْنَد اِهَّلل َس ٌئِّي‬
Musnad Ahmad 3418: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar telah
menceritakan kepada kami 'Ashim dari Zirr bin Hubaisy dari Abdullah bin
Mas'ud berkata; Sesungguhnya Allah melihat hati para hamba, lalu Dia
mendapati hati Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai sebaik-
baik hati para hamba, lalu memilihnya untuk diriNya, Dia juga
mengutsnya dengan risalah kemudian Dia melihat pada hati para hamba
setelah hati Muhammad, maka Dia mendapati hati para sahabat sebagai
sebaik-baik hati para hamba, lalu menjadikan mereka sebagai pembantu
NabiNya, berperang membela agamanya. Maka apa yang dilihat oleh
kaum muslimin satu kebaikan, maka di sisi Allah adalah baik dan apa
yang mereka pandang buruk, maka di sisi Allah juga buruk .
Matan/ Redaksi
Hadis

Sanad Hadis
Di dalam Hadis Imam Tirmidzi disebutkan bahwa orang munafik punya dua hati yang
bertentangan:
‫ َح َّد َثَنا َع ْب ُد اِهَّلل ْبُن َع ْب ِد الَّر َمْحِن َأْخ َرَب اَن َص اِعٌد اْلَح َّر اُّيِن َح َّد َثَنا ُز َهٌرْي َأْخ َرَب اَن َقاُبوُس ْبُن َأيِب َظ ْب َياَن َأَّن َأاَب ُه َح َّد َثُه َقاَل ُقْلَنا اِل ْبِن َع َّباٍس‬:٣١٢٣ ‫سنن الرتمذي‬
‫َأَر َأْيَت َقْو َل اِهَّلل َع َّز َو َج َّل‬
{ ‫} َم ا َجَع َل اُهَّلل ِلَر ُج ٍل ِم ْن َقْلَبِنْي يِف َج ْو ِف ِه‬
‫َم ا َع ىَن ِبَذ َكِل َقاَل َقاَم َنُّيِب اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َوَس َمَّل َيْو ًم ا ُيَص يِّل َفَخ َط َر َخ ْط َر ًة َفَقاَل اْلُم َناِف ُقوَن اِذَّل يَن ُيَص ُّلوَن َم َع ُه َأاَل َتَر ى َأَّن ُهَل َقْلَبِنْي َقْلًبا َم َع ْمُك َو َقْلًبا َم َع ُهْم‬
‫َفَأْنَز َل اُهَّلل‬
{ ‫} َم ا َجَع َل اُهَّلل ِلَر ُج ٍل ِم ْن َقْلَبِنْي يِف َج ْو ِف ِه‬
‫َح َّد َثَنا َع ْب ُد ْبُن َمُحْي ٍد َح َّد َثيِن َأَمْحُد ْبُن ُيوُنَس َح َّد َثَنا ُز َهٌرْي ْحَن َو ُه َقاَل َأُبو ِع يىَس َه َذ ا َح ِد يٌث َح َس ٌن‬
Sunan Tirmidzi 3123: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman telah
mengkhabarkan kepada kami Sha'id Al Harrani telah menceritakan kepada kami Zuhair
telah mengkhabarkan kepada kami Qabus bin Abu Dlabyan bahwa ayahnya telah
menceritakan kepadanya, ia berkata: Kami berkata kepada Ibnu Abbas: Tahukah kamu
firman Allah 'azza wajalla: "Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah
hati dalam rongganya." (Al Ahzaab: 4) apa maksudnya? Ibnu Abbas menjawab: Pada suatu
hari, nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam shalat lalu terlintas sesuatu dibenak beliau, orang-
orang munafik yang shalat bersama beliau berkata: Apa kau tidak lihat, ia memiliki dua
hati, satu hati bersama kalian dan satu hati bersama mereka. Lalu Allah menurunkan
(ayat): "Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam
rongganya." (Al Ahzaab: 4), Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair
sepertinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan.
‫َقاَم َنُّيِب اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َيْو ًم ا ُيَص يِّل َفَخ َط َر َخ ْط َر ًة َفَقاَل اْلُم َناِف ُقوَن اِذَّل يَن ُيَص ُّلوَن َم َع ُه َأاَل َتَر ى َأَّن ُهَل َقْلَبِنْي َقْلًبا َم َع ْمُك َو َقْلًبا‬
‫َم َع ُهْم َفَأْنَز َل اُهَّلل‬
{ ‫} َم ا َجَع َل اُهَّلل ِلَر ُج ٍل ِم ْن َقْلَبِنْي يِف َج ْو ِف ِه‬
Abdullah bin 'Abbas bin
'Abdul Muthallib binHasyim/ ‫اْبِن َع َّباٍس‬

Hushain bin Jundub bin'Amru bin Al Harits/ ‫َأَباُه‬


Matan/
Redaksi
Hadis Qabus bin Abi Zhabyan/ ‫َقاُبوُس ْبُن َأِبي َظْبَياَن‬
Sanad
Hadis
Zuhair bin Mu'awiyah binHudaij/ ‫ُز َهْيٌر‬

Sha'id bin 'Ubaid/ ‫َص اِع ٌد اْلَح َّراِنُّي‬

Abdullah bin 'Abdur


Rahman bin Al Fadlol binBihram/ ‫َع ْبُد ِهَّللا ْبُن َع ْبِد الَّرْح َمِن‬

Imam Tirmidzi
Di dalam Hadis riwayat Ibnu Majah dijelaskan bahwa niat yang buruk
dalam hati selama belum dilakukan akan diampuni Allah SWT.

‫ َح َّد َثَنا َأُبو َبْكِر ْبُن َأيِب َش ْيَبَة َح َّد َثَنا َعُّيِل ْبُن ُم ْس ِهٍر َو َع ْب َد ُة‬:٢٠٣٠ ‫سنن ابن ماجه‬
‫ث ِمَج يًع ا َع ْن َس ِع يِد‬ ِ ‫ْبُن ُس َلْيَم اَن ح و َح َّد َثَنا َمُحْي ُد ْبُن َم ْس َع َد َة َح َّد َثَنا َخ اُدِل ْبُن اْلَح اِر‬
‫ْبِن َأيِب َع ُر وَبَة َع ْن َقَتاَد َة َع ْن ُز َر اَر َة ْبِن َأْو ىَف َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َقاَل‬
‫َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َّن اَهَّلل َجَتاَو َز ُأِلَّم يِت َّمَعا َح َّدَثْت ِبِه َأْنُفَس َها َم ا‬
‫َلْم َتْع َم ْلِإ ِبِه َأْو َتَّلَكْم ِبِه‬
Sunan Ibnu Majah 2030: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dan
Abdah bin Sulaiman. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Humaid bin Mas'adah berkata, telah menceritakan kepada
kami Khalid Ibnul Harits semuanya dari Sa'id bin Abu Arubah dari
Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah akan
mengampuni apa yang terdetik dalam hati umatku selama belum
melakukannya atau mengatakannya."
Di dalam Hadis riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa hati itu bisa bolak balik
.
‫ َح َّد َثيِن ُز َه ُرْي ْبُن َح ْر ٍب َو اْبُن ُنَم ٍرْي اَلِك َمُها َع ْن اْلُم ْقِرِئ َقاَل ُز َهٌرْي َح َّد َثَنا َع ْب ُد اِهَّلل ْبُن َيِزيَد‬:٤٧٩٨ ‫حصيح مسمل‬
‫اْلُم ْقِر ُئ َقاَل َح َّد َثَنا َح ْيَو ُة َأْخ َرَب يِن َأُبو َه اٍئِن َأَّنُه ِمَس َع َأاَب َع ْب ِد الَّر َمْحِن اْلُح ُبَّيِل َأَّنُه ِمَس َع َع ْب َد اِهَّلل ْبَن ْمَع ِر و ْبِن اْلَع اِص‬
‫َيُقواُل‬
‫َأَّنُه ِمَس َع َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َيُقوُل َّن ُقُلوَب َبيِن آَد َم َّلُكَها َبَنْي ْص َبَع ِنْي ِم ْن َأَص اِبِع الَّر َمْحِن َكَقْلٍب َو اِحٍد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ُيِّرَصُفُه َح ْيُث َيَش اُء َّمُث َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل الَّلُهَّم ُمِّرَصَف اْلُقُلوِب ِّرَصْف ُقُلوَبَنا َعىَل َط اَع ِتَك‬
Shahih Muslim 4798: Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair
keduanya dari Al Muqri. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Yazid Al Muqri dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Hani bahwa dia mendengar Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli
dia mendengar 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; bahwasanya ia pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hati semua
manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah
Subhanahhu wa Ta'ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya." Setelah
itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa; 'Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati,
palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu! '
‫َّن ُقُلوَب َبيِن آَد َم َّلُكَها َبَنْي ْص َبَع ِنْي ِم ْن َأَص اِبِع الَّر َمْحِن َكَقْلٍب َو اِحٍد‬ ‫أََّنُه ِمَس َع َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َيُقوُل‬
‫ُل‬ ‫ُل‬ ‫ْل‬ ‫ِإ‬ ‫َّل‬ ‫ِه‬ ‫َل‬ ‫ِإ‬ ‫ُيِّرَصُفُه َح ْيُث َيَش اُء َّمُث َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل‬
‫اُهَّلل َع ْي َو َس َمَّل ال ُهَّم ُمِّرَصَف ا ُق وِب ِّرَصْف ُق وَبَنا َعىَل َط اَع ِتَك‬

‫َع ْبَد ِهَّللا ْبَن َع ْم ِرو ْبِن اْلَع اِص ‪'Abdullah bin 'Amru bin Al Ash/‬‬

‫َأَبا َع ْبِد الَّرْح َمِن اْلُح ُبِلَّي ‪Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli‬‬
‫‪Matan/ Redaksi‬‬
‫َأْخ َبَرِني َأُبو َهاِنٍئ ‪Abu Hani /‬‬ ‫‪Hadis‬‬

‫‪Sanad‬‬
‫‪Hadis‬‬ ‫َح ْيَو ة‪Haiwah /‬‬

‫َع ْبُد ِهَّللا ْبُن َيِزيَد اْلُم ْقِرُئ ‪'Abdullah bin Yazid Al Muqri/‬‬

‫َو اْبُن ُنَم ْيٍر ‪Ibnu Numair/‬‬ ‫ُز َهْيُر ْبُن َح ْر ٍب ‪Zuhair bin Harb/‬‬

‫‪Imam Muslim‬‬
2. Ruh
(al-ruh),

Ruh ini di dalam Al-Quran diungkapkan sebagai berikut:

‫َو َيْس َٔـُلْو َنَك َع ِن الُّر ْو ِۗح ُقِل الُّر ْو ُح ِم ْن َاْمِر َر ْيِّب َو َم ٓا ُاْو ِتْيْمُت ِّم َن اْلِع ِمْل ِااَّل َقِلْي اًل‬
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh
itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya
sedikit.” (Q.S. Al-Isra’/ 17:85).
‫حصيح البخاري ‪َ :١٢٢‬ح َّد َثَنا َقْيُس ْبُن َح ْفٍص َقاَل َح َّد َثَنا َع ْب ُد اْلَو اِحِد َقاَل َح َّد َثَنا اَأْلَمْع ُش‬
‫ُس َلْيَم اُن ْبُن ِم ْهَر انَ َع ْن ْبَر اِه َمي َع ْن عَْلَقَم َة َع ْن َع ْب ِد اِهَّلل َقاَل‬
‫ِإ‬
‫َبْيَنا َأاَن َأْم يِش َم َع الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل يِف َخ ِرِب اْلَم ِد يَنِة َو ُه َو َيَتَو ُأَّك َعىَل َع ِس يٍب َم َع ُه‬
‫َفَمَّر ِبَنَفٍر ِم ْن اْلُهَيوِد َفَقاَل َبْع ُض ُهْم ِلَبْع ٍض َس ُلوُه َع ْن الُّر وِح َو َقاَل َبْع ُض ُهْم اَل َتْس َأُلوُه اَل ِجَي يُء‬
‫ِف يِه ِبْيَش ٍء َتْك َر ُه وَنُه َفَقاَل َبْع ُض ُهْم َلَنْس َأَلَّنُه َفَقاَم َر ُج ٌل ِم ُهْنْم َفَقاَل اَي َأاَب اْلَقاِمِس َم ا الُّر وُح‬
‫َفَس َكَت َفُقْلُت َّنُه ُيوىَح َلْي ِه َفُقْم ُت َفَلَّم ا اَجْنىَل َع ْنُه َقاَل‬
‫ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ُل ِإ‬
‫} َو َيْس َأ وَنَك َع ْن الُّر وِح ُقْل الُّر وُح ْن َأْمِر َر يِّب {‬
‫َو َم ا ُأوُتوا ِم ْن اْلِع ِمْل اَّل َقِلياًل‬
‫َقاَل اَأْلَمْع ُش َه َكَذ ا يِفِإ ِق َر اَء َناِت‬
Artinya:

Shahih Bukhari 122: Telah menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh berkata,
telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid berkata, telah menceritakan
kepada kami Al A'masy Sulaiman bin Mihran dari Ibrahim dari 'Alqamah dari
'Abdullah berkata, "Ketika aku berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
di sekitar pinggiran Kota Madinah, saat itu beliau membawa tongkat dari batang
pohon kurma. Beliau lalu melewati sekumpulan orang Yahudi, maka sesama
mereka saling berkata, "Tanyakanlah kepadanya tentang ruh!" Sebagian yang lain
berkata, "Janganlah kalian bicara dengannya hingga ia akan mengatakan sesuatu
yang kalian tidak menyukainya." Lalu sebagian yang lain berkata, "Sungguh, kami
benar-benar akan bertanya kepadanya." Maka berdirilah seorang laki-laki dari
mereka seraya bertanya, "Wahai Abul Qasim, ruh itu apa?" Beliau diam. Maka
aku pun bergumam, "Sesungguhnya beliau sedang menerima wahyu." Ketika
orang itu berpaling, beliau pun membaca: '(Dan mereka bertanya kepadamu
tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Rabbku, dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan melainkan sedikit) ' (Qs. Al Israa`: 85). Al A'masy berkata,
"Seperti inilah dalam qira`ah kami."
‫‪Di dalam Hadis Nasai disebutkan:‬‬

‫سنن النسايئ ‪َ :١٨١٠‬أْخ َرَب اَن ُع َبْي ُد اِهَّلل ْبُن َس ِع يٍد َقاَل َح َّد َثَنا ُم َع اُذ ْبُن ِه َش اٍم َقاَل َح َّد َثيِن َأيِب َع ْن َقَتاَد َة َع ْن‬
‫َقَس اَم َة ْبِن ُز َه ٍرْي َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة‬
‫َأَّن الَّنَّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َذ ا ُحَرِض اْلُم ْؤ ِم نُ َأَتْتُه َم اَل ِئَكُة الَّر َمْح ِة َحِبِريَر ٍة َبْي َض اَء َفَيُقوُلوَن اْخ ُر يِج َر اِض َيًة‬
‫َل‬ ‫ْل‬ ‫ِإ‬
‫َم ْر ِض ًّيا َع ْنِك ىَل َرْو ِح اِهَّلل َوَر َحْياٍن َوَر ٍّب ِرْي ْض َباَن َتْخ ُر ُج َأَك َيِب ِر ِحي ا ْس َح ىَّت َّنُه ُيَناِو ُهُل َبْع ُض ُهْم َبْع ًض ا‬
‫َأ‬ ‫ِك‬ ‫ِم‬ ‫ْط‬ ‫َف‬ ‫َغ‬ ‫َغ‬
‫ِإ‬
‫َح ىَّت َيْأُتوَن ِبِه اَب َب الَّس َم ا َفَيُقو وَن َم ا َأ َيَب َه الِّر َحي ا يِت َج اَء ْت ْن اَأْلْر ِض َفَيْأُتوَن ِب َأْر َو اَح ا ُم ْؤ َني َف ُهْم‬
‫َل‬ ‫ِمِن‬ ‫ْل‬ ‫ِه‬ ‫ِم‬ ‫ْمُك‬ ‫َّل‬ ‫ِذِه‬ ‫ْط‬ ‫ُل‬ ‫ِء‬
‫َأَش ُّد َفَر ًح ا ِبِه ِم ْن َأَح ِد ْمُك ِبَغاِئِب ِه َيْقَد ُم َعَلْي ِه َفَيْس َأُلوَنُه َم اَذ ا َفَع َل ُفاَل ٌن َم اَذ ا َفَع َل ُفاَل ٌن َفَيُقوُلوَن َدُع وُه َفِإ َّنُه اَك َن يِف ِّمَغ‬
‫اُّدل ْنَيا َف َذ ا َقاَل َأَم ا َأاَت ْمُك َقاُلوا ُذ ِه َب ِبِه ىَل ُأِّم ِه اْلَهاِو َيِة َو َّن اْلاَك ِف رَ َذ ا اْح ُتَرِض َأَتْتُه َم اَل ِئَكُة اْلَع َذ اِب ِبِم ْس ٍح َفَيُقوُلوَن‬
‫ِه‬ ‫ٍة‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِهَّلل‬ ‫ِإ‬
‫اْخ ُر يِج ِإ َس اِخ َط ًة َم ْس ُخ وًط ا َعَلْي ِك ىَل َعَذ اِب ا َع َّز َو َج َّل َفَتْخ ُر ُج َأَكْنِنَت ِر ِحي ِج يَف َح ىَّت َيْأُتوَن ِب اَب َب اَأْلْر ِض‬
‫ُك‬ ‫ْل‬ ‫ِه‬ ‫ِذِه‬ ‫ُل ِإ‬
‫َفَيُقو وَن َم ا ْنَنَت َه الِّر َحي َح ىَّت َي ُتوَن ِب ْر َو اَح ا اِر‬
‫َّف‬ ‫َأ‬ ‫ْأ‬ ‫َأ‬
‫‪Artinya:‬‬
‫‪Sunan Nasa'i 1810: Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id dia berkata; telah‬‬
‫‪menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata; bapakku telah menceritakan kepadaku‬‬
‫‪dari Qatadah dari Qasamah bin Zuhair dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam‬‬
‫‪beliau bersabda: "Apabila seorang mukmin telah mendekati ajalnya, para malaikat rahmat datang‬‬
‫‪menemuinya dengan membawa sutera putih. Mereka berkata; 'kaluarlah kamu (ruh) dengan ridla‬‬
‫‪dan diridlai menuju rahmat Allah, bau harum‬‬
dan Rabb yang tidak murka'. Lalu ia keluar dengan bau misik yang paling harum,
hingga sebagian mereka berebut dengan sebagian yang lain untuk
mendapatkannya, kemudian mereka membawanya hingga pintu langit. Mereka
(penduduk langit) berkata; 'Alangkah harumnya bau yang kalian bahwa ini dari
bumi! '. Lalu mereka datang dengannya menemui ruh-ruh kaum mukminin.
Mereka lebih bergembira (kedatangan) nya daripada seorang di antara kalian
yang di datangi orang yang sudah lama tidak bertemu. Lalu mereka bertanya
kepadanya; 'Apa yang telah dilakukan oleh si Fulan? Apa yang telah dilakukan si
Fulan? ' Mereka berkata; 'Biarlah ia, karena dahulu ia terlena dengan kehidupan
di dunia'. Jika ada yang bertanya, 'Tidakkah ia datang menemui kalian? ' mereka
menjawab; 'Ia dibawa ke tempat asalnya yang dalam (Neraka Hawiyah), dan
seorang yang kafir jika telah datang ajalnya, para malaikat Adzab datang
membawa kain kasar. Mereka berkata; 'keluarlah kamu dengan murka dan
dimurkai menuju siksa Allah -Azza wa Jalla-. Lalu ia keluar seperti bau bangkai
yang paling busuk, kemudian mereka membawanya hingga pintu bumi. Lalu
mereka berkata; 'Alangkah busuknya bau ini! ' lalu mereka membawanya
menemui ruh orang-orang kafir."
Di dalam Hadis Ahmad dijelaskan:

‫ َح َّد َثَنا ْحَي ىَي ْبُن َحْساَق َأْخ َرَب اَن اْبُن َلِهيَع َة َع ْن َد َّر اٍج َع ْن َأيِب‬:١١٣٠٤ ‫مسند أمحد‬
‫ِإ‬
‫اْلَهْي ِمَث َع ْن َأيِب َس يٍد ا ُخ ْد ِرِّي‬
‫ْل‬ ‫ِع‬
‫َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َأَّنُه َقاَل َقاَل ْبِليُس َأْي َر ِّب اَل َأَز اُل ُأْغِو ي َبيِن آَد َم‬
‫َل‬ ‫اَل‬ ‫ِإ‬
‫َم ا َد اَم ْت َأْر َو اُهُح ْم يِف َأْج َس اِد ْمِه َقاَل َفَقاَل الَّر ُّب َع َّز َو َج َّل َأَز اُل َأْغ ُر ُهْم َم ا‬
‫ِف‬
‫اْس َتْغَفُر ويِن‬
Musnad Ahmad 11304: Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Lahi'ah
dari Darraj dari Abu Al Haitsam dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: "Iblis
berkata; 'Wahai Rabb, aku akan senantiasa menggelincirkan anak
cucu Adam selama ruh mereka masih ada di jasad-jasad mereka,
" kemudian beliau bersabda: "Maka Rabb 'azza wajalla
berfirman: 'Aku akan tetap mengampuni mereka selama mereka
meminta ampun kepada-Ku."
Di dalam Hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan:

‫ َح َّد َثَنا َمْس اِع يُل َقاَل َأْخ َرَب اَن ُيوُنُس َع ِن اْلَح َس ِن َع ِن اَأْلْس َو ِد ْبِن ِرَسيٍع َقاَل‬:١٥٠٣٧ ‫مسند أمحد‬
‫َأَتْيُت َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َو َغَز ِإْو ُت َم َع ُه َفَأَص ْبُت َظ ْهًر ا َفَقَتَل الَّناُس َيْو َم ِئٍذ َح ىَّت َقَتُلوا اْلِو َدْل اَن َو َقاَل َم َّر ًة اُّذل ِّرَّيَة‬
‫َفَبَلَغ َذ َكِل َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفَقاَل َم ا اَب ُل َأْقَو اٍم َج اَو َز ْمُه اْلَقْتُل اْلَيْو َم َح ىَّت َقَتُلوا اُّذل ِّرَّيَة َفَقاَل َر ُج ٌل اَي َر ُس وَل اِهَّلل‬
‫َّنَم ا ْمُه َأْو اَل ُد اْلُم ِرْشِكَني َفَقاَل َأاَل َّن ِخ َياَر ْمُك َأْبَناُء اْلُم ِرْشِكَني َّمُث َقاَل َأاَل اَل َتْقُتُلوا ُذ ِّرَّيًة َأاَل اَل َتْقُتُلوا ُذ ِّرَّيًة َقاَل ُّلُك َنَس َم ٍة ُتوُدَل َعىَل‬
‫ِل‬ ‫ِة‬ ‫ْط‬ ‫ِف‬‫ْل‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َأ‬‫َف‬
‫ا َر َح ىَّت ُيْع ِرَب َع َهْنا َس اَهُنا َبَو اَها َهُيِّو َد اَهِنا َو ُيَنَرِّص اَهِنا‬
Musnad Ahmad 15037: Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata; telah
mengabarkan kepada kami Yunus dari Al Hasan dari Al Aswad bin Sari' berkata; saya
mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan saya berperang bersama
beliau. Saya mendapatkan harta yang banyak. Orang-orang pada hari itu berperang
sampai mereka membunuh anak-anak. Dan pada waktu yang lain anak-anak dan
kaum wanita. Lalu hal itu sampai kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu
beliau bersabda: "Alangkah buruk suatu kaum yang berlebihan dalam membunuh
pada hari ini sampai mereka membunuh kaum wanita dan anak-anak" Lalu ada
seorang laki-laki yang berkata; Wahai Rasulullah, mereka hanyalah anak-anak orang-
orang musyrik. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Bukankah orang-
orang terbaik kalian pada dasarnya juga anak-anak orang musyrik?". Lalu bersabda:
"Janganlah kalian membunuh kaum wanita dan anak-anak, Janganlah kalian
membunuh kaum wanita dan anak-anak!" Beliau bersabda: "Setiap ruh dilahirkan
di atas fitrahnya, sehingga lidahnya yang mengikrarkannya, lalu keduanya orang
tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi atau menjadikannya Nasrani".
Di dalam Hadis riwayat Imam Ahmad dijelaskan bahwa ruh itu fitrahnya Islam:
‫ َح َّد َثَنا ُيوُنُس َح َّد َثَنا َأاَب ُن َع ْن َقَتاَد َة َع ِن اْلَح َس ِن َع ِن اَأْلْس َو ِد ْبِن ِرَسيٍع‬:١٥٠٣٦ ‫مسند أمحد‬
‫َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َبَع َث ِرَسَّيًة َيْو َم ُح َنٍنْي َفَقاَتُلوا اْلُم ِرْشِك َني َفَأْفىَض ِهِب ْم اْلَقْتُل ىَل اُّذل ِّرَّيِة َفَلَّم ا‬
‫ِإ‬
‫َج اُء وا َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َم ا َمَح َلْمُك َعىَل َقْتِل اُّذل ِّرَّيِة َقاُلوا اَي َر ُس وَل اِهَّلل َّنَم ا اَك ُنوا َأْو َد ا ُم ِرْشِك َني‬
‫ْل‬ ‫اَل‬
‫ٍة اَّل ىَل ِإ‬
‫َقاَل َأَو َه ْل ِخ َياُر ْمُك اَّل َأْو اَل ُد اْلُم ِرْشِك َني َو اِذَّل ي َنْفُس ُم َح َّم ٍد ِبَيِد ِه َم ا ِم ْن َنَس َم ُتوُدَل َع ا َر َح ىَّت ُيْع ِرَب َع َهْنا‬
‫ِة‬ ‫ْط‬ ‫ِف‬‫ْل‬
‫ِإ‬ ‫ِل‬ ‫ِإ‬
‫َس اَهُنا‬
Musnad Ahmad 15036: Telah menceritakan kepada kami Yunus telah
menceritakan kepada kami Aban dari Qatadah dari Al Hasan dari Al Aswad bin
Sari' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus sebuah satuan perang
pada Perang Hunain, lalu mereka memerangi orang-orang musyrik dan mereka
berlebihan dalam membunuh sampai kepada para wanita dan anak-anak.
Tatkala mereka datang, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Apa
yang membuat kalian membunuh kaum wanita dan anak-anak?. Mereka
menjawab, Wahai Rasulullah, mereka hanyalah anak-anak orang-orang musyrik.
(Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Bukankah orang-orang
pilihan kalian sebenarnya juga anak-anak orang musyrik?. Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di tangan-Nya tidaklah setiap ruh yang dilahirkan kecuali di
atas fitrah Islam, sehingga lidahnya yang mengikrarkannya ".
Dalam Hadis Imam Ahmad dijalaskan bahwa ruh
manusia dicabut di tempat yang telah ditentukan:

‫ َح َّد َثَنا َمْس اِع يُل َقاَل َأْخ َرَب اَن َأُّيوُب َع ْن َأيِب اْلَم ِليِح ْبِن‬:١٤٩٩٠ ‫مسند أمحد‬
‫ُأَس اَم ِإَة َع ْن َأيِب َع َّز َة َقاَل‬
‫َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِإ َّن اَهَّلل َتَباَر َك َو َتَع اىَل ِإ َذ ا َأَر اَد َقْبَض ُر وِح‬
‫َع ْب ٍد ِبَأْر ٍض َجَع َل ُهَل ِف َهيا َأْو َقاَل َهِبا َح اَج ًة‬
Musnad Ahmad 14990: Telah menceritakan kepada
kami Isma'il berkata; telah mengabarkan kepada kami
Ayyub dari Abu Al Malih bin Usamah dari Abu 'Azzah
berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
" Allah Tabaroka Wa Ta'ala jika ingin mencabut ruh
seorang hamba di sebuah tempat, Allah memunculkan
keperluan baginya di tempat tersebut."
Di dalam Hadis riwayat Imam Ahmad dinyatakan bahwa ruh itu ditiupkan ke
dalam jasad manusia:

‫ َقاَل َح َّد َثَنا ُح َس ُنْي ْبُن َعٍّيِل اْلُجْع ِفُّي َع ْن َع ْب ِد الَّر َمْح ِن ْبِن َيِزيَد ْبِن َج اِبٍر َع ْن َأيِب اَأْلْش َع ِث‬:١٥٥٧٥ ‫مسند أمحد‬
‫الَّص ْنَع اِّيِن َع ْن َأْو ِس ْبِن َأْو ٍس َقاَل‬
‫َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِم ْن َأْفَض ِل َأاَّي ِمْمُك َيْو ُم اْلُج ُم َع ِة ِف يِه ُخ ِلَق آَد ُم َو ِف يِه ُقِبَض َو ِف يِه الَّنْفَخ ُة َو ِف يِه الَّص ْع َقُة‬
‫َفَأْك ُرِث وا َعَّيَل ِم ْن الَّص اَل ِة ِف يِه َف َّن َص اَل َتْمُك َمْع ُر وَض ٌة َعَّيَل َفَقاُلوا اَي َر ُس وَل اِهَّلل َو َكْي َف ُتْع َر ُض َعَلْي َك َص اَل ُتَنا َو َقْد َأِرْم َت‬
‫ِإ‬
‫َيْع يِن َو َقْد َبِليَت َقاَل َّن اَهَّلل َع َّز َو َج َّل َح َّر َم َعىَل اَأْلْر ِض َأْن َتْأَلُك َأْج َس اَد اَأْلْنِب َياِء َص َلَو اُت اِهَّلل َعَل ْمِهْي‬
Musnad Ahmad 15575: (Ahmad bin hanbal) berkata; telah ‫ ِإ‬menceritakan
kepada kami Husain bin 'Ali Al Ju'fi dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari
Abu Al Asy'ats As-Shan'ani dari Aus bin Aus berkata; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Hari yang paling utama di antara kalian
adalah Hari Jumat, karena pada hari itu Adam dicipta, diwafatkan, ditiupkan
ruh, dan pingsan, maka perbanyaklah pada hari itu dengan shalawat
terhadapku. Sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku." Kami berkata;
"Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami sampai kepada engkau
sedangkan engkau telah hancur?". Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
AzzaWaJalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam."
Di dalam Hadi riwayat Imam Ahmad dijelaskan bahwa keika mati ruh keluar
dari jasad dan diikuti oleh mata manusia:

‫ َح َّد َثَنا َح َس ُن ْبُن ُم وىَس َقاَل َح َّد َثَنا َقَز َعُة َقاَل َح َّد َثيِن َمُح ْي ٌد اَأْلْع َر ُج َع ِن الُّز ْه ِرِّي َع ْن َمْح ُم وِد ْبِن َلِب يٍد‬:١٦٥١٣ ‫مسند أمحد‬
‫َع ْن َش َّد اِد ْبِن َأْو ٍس َقاَل‬
‫َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َذ ا َح ْرَض ْمُت َم ْو اَت ْمُك َفَأِمْغُض وا اْلَبَرَص َف َّن اْلَبَرَص َيْتَبُع الُّر وَح َو ُقوُلوا َخ ًرْي ا َف َّنُه ُيَؤ َّم ُن َعىَل َم ا‬
‫ِإ‬ ‫ْل ِت ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َقاَل َأْه ُل ا َم ِّي‬
Musnad Ahmad 16513: Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Musa
berkata; telah menceritakan kepada kami Qaza'ah berkata; telah
menceritakan kepadaku Humaid Al A'raj dari Az-Zuhri dari Mahmud bin Labid
dari Syaddad bin Aus berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Jika kalian mendatangi orang yang telah meninggal di antara
kalian, maka tutuplah matanya. Sesungguhnya penglihatan itu mengikuti
ruh dan katakanlah perkataan yang baik-baik, sebab perkataan yang
diucapkan keluarga mayat itu akan diamini oleh malaikat."
Di dalam Hadis riwayat Imam Muslim dinyatakan bahwa ruh telah mendapat
balasannya di alam Barzah berdasarkan amalnya.

‫ َح َّد َثَنا َأَمْحُد ْبُن َع ْب ِد اِهَّلل ْبِن ُيوُنَس َح َّد َثَنا ُز َهٌرْي َح َّد َثَنا َمْنُص وٌر َع ْن ِرْبِع ِّي ْبِن ِح َر اٍش َأَّن ُح َذ ْيَفَة‬:٢٩١٧ ‫حصيح مسمل‬
‫َح َّد ُهَثْم َقاَل‬
‫َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َتَلَّقْت اْلَم اَل ِئَكُة ُر وَح َر ُج ٍل ِم َّم ْن اَك َن َقْبَلْمُك َفَقاُلوا َأِمَع ْلَت ِم ْن اْلَخ ِرْي َش ْيًئا َقاَل اَل‬
‫َقاُلوا َتَذ َّكْر َقاَل ُكْنُت ُأَد اِيُن الَّناَس َفآُم ُر ِف ْتَيايِن َأْن ُيْنِظ ُر وا اْلُم ْع َرِس َو َيَتَج َّو ُز وا َع ْن اْلُم وِرِس َقاَل َقاَل اُهَّلل َع َّز َو َج َّل َجَتَّو ُز وا‬
‫َع ْنُه‬
Shahih Muslim 2917: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdillah bin
Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami
Manshur dari Rab'i bin Hirasy bahwa Hudzaifah telah menceritakan kepada
mereka, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Beberapa Malaikat bertemu dengan ruh seseorang sebelum kalian, lalu mereka
bertanya, 'Apakah kamu pernah berbuat baik? ' Dia menjawab, 'Tidak.' Mereka
berkata, 'Cobalah kamu ingat-ingat! ' dia menjawab, 'Memang dulunya saya
pernah memberikan piutang kepada orang-orang, lantas saya perintahkan
kepada pelayan-pelayanku agar memberikan tangguh kepada orang yang
kesusahan, serta memberikan kelonggaran kepada berkecukupan'. Beliau
melanjutkan: "Lantas Allah Azza wa jalla berfirman: 'Berilah kelapangan
kepadanya'."
‫‪Di dalam Hadis riwayatIbnu Majah dinyatakan bahwa ruh-ruh para syuhada‬‬
‫‪berada di Surga seperti burung hijau warnanya:‬‬

‫سنن ابن ماجه ‪َ :٢٧٩١‬ح َّد َثَنا َعُّيِل ْبُن ُم َح َّم ٍد َح َّد َثَنا َأُبو ُم َع اِو َيَة َح َّد َثَنا اَأْلَمْع ُش َع ْن َع ْب ِد اِهَّلل‬
‫ْبِن ُم َّر َة َع ْن َم ُرْس وٍق َع ْن َع ْب ِد اِهَّلل‬
‫يِف َقْو ِهِل‬
‫} َو اَل ْحَت َس َّنَب اِذَّل يَن ُقِتُلوا يِف َس ِب يِل اِهَّلل َأْم َو ااًت َبْل َأْح َياٌء ِع ْنَد َر ِهِّب ْم ُيْر َز ُقوَن {‬
‫َقاَل َأَم ا اَّن َس َأْلَنا َع ْن َذ َكِل َفَقاَل َأْر َو اُهُح ْم َكَط ٍرْي ُخ ٍرْض َتَرْس ُح يِف اْلَجَّنِة يِف َأَهِّيا َش اَء ْت َّمُث َتْأِو ي‬
‫ِإ‬
‫ِإ ىَل َقَناِد يَل ُم َع َّلَقٍة اِب ْلَع ْر ِش َفَبْي َنَم ا ْمُه َكَذ َكِل ِإ ْذ اَّط َلَع َعَلِهْي ْم َر ُّبَك اِّط اَل َعًة َفَيُقوُل َس ُلويِن َم ا ِش ْئْمُت‬
‫َقاُلوا َر َّبَنا َم اَذ ا َنْس َأَكُل َو ْحَن ُن َنَرْس ُح يِف اْلَجَّنِة يِف َأَهِّيا ِش ْئَنا َفَلَّم ا َر َأْو ا َأُهَّنْم اَل ُيَرْتُكوَن ِم ْن َأْن َيْس َأُلوا‬
‫َقاُلوا َنْس َأَكُل َأْن َتُر َّد َأْر َو اَح َنا يِف َأْج َس اِد اَن ىَل اُّدل ْنَيا َح ىَّت ُنْقَتَل يِف َس ِب يَكِل َفَلَّم ا َر َأى َأُهَّنْم اَل‬
‫ِإ‬
‫َيْس َأُلوَن اَّل َذ َكِل ُتِرُكوا‬
‫ِإ‬
Sunan Ibnu Majah 2791: Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari
Masruq dari Abdullah mengenai firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala: "
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki."
la berkata; "Dapatkah kita bertanya tentang hal itu? Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ruh-ruh mereka seperti burung hijau yang
melebarkan sayapnya di surga mana saja yang ia kehendaki, kemudian ia
bernaung di atas lentera yang tergantung di Arasy. Di saat mereka seperti
itu, Tuhanmu muncul kepada mereka, Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman: Mintalah kepadaku apa yang kalian inginkan! Mereka berkata;
Tuhan kami! apa yang akan kami minta kepada-Mu, sementara kami
sedang melebarkan sayap di surga sesuka hati kami? Ketika mereka
melihat bahwa mereka tidak dibiarkan untuk tidak meminta, maka mereka
berkata; 'Kami meminta agar ruh kami dikembalikan kepada jasad kami di
dunia, kemudian kami terbunuh kembali di jalan-Mu. Ketika Allah
Subhanahu Wa Ta'ala melihat bahwa mereka tidak meminta hal lainnya
kecuali hal itu, maka mereka ditinggalkan."
Di dalam Hadis Imam Malik juga dijelaskan bahwa ruh-ruh seorang
mukmin di burung yang ada dalam Surga sbb :

‫ و َح َّد َثيِن َع ْن َم اكِل َع ْن اْبِن ِش َهاٍب َع ْن َع ْب ِد الَّر َمْح ِن ْبِن َكْع ِب ْبِن‬:٥٠٤ ‫موطأ ماكل‬
‫َم اٍكِل اَأْلْنَص اِرِّي َأَّنُه َأْخ َرَب ُه َأَّن َأاَب ُه َكْع َب ْبَن َم اٍكِل اَك َن َحُيِّد ُث‬
‫َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َّنَم ا َنَس َم ُة اْلُم ْؤ ِم ِن َط ٌرْي َيْع َلُق يِف َجَشِر اْلَجَّنِة‬
‫ِه‬ ‫ِد‬ ‫ِإ‬
‫ىَل‬
‫َح ىَّت َيْر ِج َع ُه اُهَّلل َج َس َيْو َم َيْب َع ُثُه‬
Muwatha' Malik 504: Telah menceritakan ‫ِإ‬ kepadaku dari Malik dari
Ibnu Syihab dari Abdurrahman bin Ka'b bin Malik Al Anshari
Bahwasanya ia mengabarkan kepadanya, bahwa bapaknya Ka'b bin
Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ruh seorang mukmin itu ada di dalam burung yang
bertengger di pohon surga, hingga Allah mengembalikannya ke
jasadnya pada hari (Allah) menghidupkannya kembali."
3. Nafsu
(al-nafs)

Nafsu mempunyai dua arti:

Arti Pertama
= dorongan agresif (ganas) dan dorongan erotik (birahi) yg menjadi
sumber malapetaka dan kekacauan bila tidak dikendalikan dan diadabkan.

Arti yg kedua
= nafs al-muthmainnah yg lembut dan tenang serta diundang oleh Allah
masuk ke dalam surga-Nya (Q.S. Al-Fajr: 27-28).
Nafsu dalam arti ini semakna dg kalbu dan ruh dalam arti kedua.
Catatan:
Mengenai nafs al-muthmainnah yg lembut dan tenang serta diundang oleh Allah
masuk ke dalam surga-Nya , disebutkan di dalam Q.S. Al-Fajr /89: 27-28 sbb:

‫َآٰي َهُتا الَّنْفُس اْلُم ْط َم َّنُۙة‬


‫ِٕى‬ ‫َّي‬
Wahai jiwa yang tenang!

‫ۚ اْر ِج ِع ْٓي ِاىٰل َر ِّبِك َر اِض َيًة َّم ْر ِض َّيًة‬


Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.
Didalam Hadis diungkapkan tentang nafsu sbb:

‫ َح َّد َثَنا َيِزيُد ْبُن َه اُر وَن َأْخ َرَب اَن َأُبو اَأْلْش َهِب َع ْن َأيِب اْلَح ِمَك‬:١٨٩٥١ ‫مسند أمحد‬
‫اْلُبَناِّيِن َع ْن َأيِب َبْر َز َة‬
‫َع ْن الَّنِّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َّن ِم َّم ا َأْخ ىَش َعَلْي ْمُك َش َهَو اِت اْلَغِّي يِف ُب‬
‫ْل‬ ‫اَّل‬ ‫ِإ‬
‫ا َهَو ى‬ ‫ِت‬ ‫ِض‬ ‫ُط وِنْمُك َو ُفُر وِج َو ُم‬
‫ْمُك‬
Musnad Ahmad 18951: Telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun Telah mengkabarkan kepada kami Abul
`Asyhab dari Abul Hakam Al Bunany dari Abu Barzah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Yang
paling aku takutkan dari kalian adalah mengikuti syahwat
keji yang bersumber dari perut dan kemaluan kalian dan
mengikuti hawa nafsu yang menyesatkan."
Di dalam Hadis Muslim nafsu digambarkan sbb:

‫ َح َّد َثَنا َأُبو َبْك ِر ْبُن َأيِب َش ْيَبَة َو ْمَع ٌر و الَّناِق ُد َقااَل َح َّد َثَنا ُس ْف َياُن َع ْن الُّز ْه ِرِّي َع ْن ُع ْر َو َة ْبِن الُّز َبِرْي َو َس ِع يٍد‬:١٧١٧ ‫حصيح مسمل‬
‫َع ْن َح ِكِمي ْبِن ِح َز اٍم َقاَل‬
‫َس َأْلُت الَّنَّيِب َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفَأْع َط ايِن َّمُث َس َأْلُتُه َفَأْع َط ايِن َّمُث َس َأْلُتُه َفَأْع َط ايِن َّمُث َقاَل َّن َه َذ ا اْلَم اَل َخ َرِض ٌة ُح ْلَو ٌة َفَم ْن‬
‫َأَخ َذ ُه ِبِط يِب َنْف ٍس ُبوِر َك ُهَل ِف يِه َو َمْن َأَخ َذ ُه َرْش اِف َنْفٍس َلْم ُيَباَر ْك ُهَل ِف يِه َو اَك َن اَك ِذَّل ي َيْأ ِإُلُك َو اَل َيْش َبُع َو اْلَيُد اْلُع ْلَيا َخٌرْي ْنِم‬
‫اْلَيِد الُّس ْفىَل‬ ‫ِإِب‬
Shahih Muslim 1717: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan Amru An Naqid keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Az Zuhri dari Urwah bin Zubair dan Sa'id dari Hakim bin Hizam ia berkata; Saya
meminta sedekah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun
memberikannya padaku, kemudian aku meminta lagi, maka diberikannya lagi,
kemudian aku meminta lagi, maka beliau pun memberikannya lagi. Sesudah itu,
beliau bersabda: "Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang
menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun,
siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendapat
berkahnya, Dia akan seperti orang yang makan, namun tidak pernah merasa
kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."
Al-Quran menjelaskan ada tiga macam nafsu, yaitu nafsu ammarah,
nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainnah.

1. Nafs al- Ammarah disebutkan di dalam Surat Yusuf :53 , sbb:

۞ ‫َّر ِح ٌمْي‬ ‫َو َم ٓا ُاَبِّرُئ َنْفْۚيِس ِاَّن الَّنْفَس َاَلَّم اَر ٌةۢ اِب لُّس ْۤو ِء ِااَّل َم ا َر ِح َم َر ْۗيِّب ِاَّن َر ْيِّب َغُفْو ٌر‬
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali
(nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun, Maha Penyayang.( Q.S. Yusuf/ 12:53).

Nafsu ini keberadaannya ditentukan oleh dua daya, yaitu daya syahwat
dan daya ghadhab.
Daya syahwat selalu mengingikan birahi, kesukaan diri, ingin tahu dan
campur tangan urusan orang lain, sedang daya ghadhab selalu
menginginkan tamak, serakah, mencekal, berkelahi, ingin menguasai
orang lain, keras kepala, sombong, angkuh, dsb.
2. Nafs al- Lawwamah disebutkan di dalam Q.S. Al-Qiyamah75/: 2 sbb:

‫َو ٓاَل ُاْقِس ُم اِب لَّنْفِس الَّلَّو اَم ِة‬


dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).
Nafsu ini masih dalam kebimbangan kadan-kadang tumbuh perbuatan-
perbuatan yang buruk yang disebabkan oleh watak zhulmaniah
(gelap),namun kemudian ia diingatkan oleh nur ilahi sehingga mencela
perbuatannya selanjutnya ia bertubat dan beristighfar.
3. Nafs al- Muthmainnah disebutkan di dala Q.S.Al-Fajr /89: 27-28 :

‫َآٰيَّيَهُتا الَّنْفُس اْلُم ْط َم َّنُۙة‬


Wahai‫ِٕى‬jiwa yang tenang!

‫ۚ اْر ِج ِع ْٓي ِاىٰل َر ِّبِك َر اِض َيًة َّم ْر ِض َّيًة‬


Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.

Nafsu ini telah diberi kesempurnaan nur qalbu, sehingga dapat


meninggalkan sifat-sifat tercela dan tumbuh sifat-sifat yang baik.
Nafsu ini selalu berorientasi ke qalbu untuk mendapatkan kesucian dan
menghilangkan segala kotoran, sehingga dirinya menjadi tenang.
4. Akal
(al-aql)

Akal = daya pikir; potensi inteligensi, dan dapat pula diartikan


besifat dan semakma dengan kalbu, ruh dan nafsu dalam arti
metafisik.
Menurut Al-Ghazali , akal dalam arti metafisik inilah yang dimaksud
Rasulullah saw ,”Yang pertama dijadikan Allah adalah akal.”

Berdasarkan uraian di atas unsur-unsur Kalbu, Ruh, Nafsu dan Akal dalam arti
pertama adalah fungsi-fungsi psikofisik yang tidak asing bagi para psikolog.,
sedang dalam arti kedua atau metafisik sejauh ini manjadi ajang telaah dan
olahan para ahli tasawuf atau sufi, yang boleh jadi kelak akan tersentuh juga
oleh psikologi Islami.
Catatan:
Mengenai akal yang berarti daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu (Q.S.
Al-Ankabut/29: 43), sbb:
‫َو ِتَكْل اَاْلْم َثاُل َنِرْضَهُبا ِللَّناِۚس َو َم ا َيْع ِقُلَهٓا ِا اَّل اْلَع اِلُمْو َن‬
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan
memahaminya kecuali mereka yang berilmu.

Adapun akal dalam arti dorongan moral disebutkan di dalam Q.S. Al-An’am/ 6: 151)
sbb :
۞ ‫ُقْل َتَع اَلْو ا َاْتُل َم ا َح َّر َم َر ُّبْمُك َعَلْي ْمُك َااَّل ُتِرْشُكْو ا ِبٖه َش ْئًـا َّو اِب ْلَو اَدِل ْيِن ِا ْح َس اۚاًن َو اَل َتْقُتُلْٓوا َاْو اَل َد ْمُك ِّم ْن ِا ْم اَل ٍۗق ْحَن ُن َنْر ُز ُقْمُك َو ِا اَّي ْمُه ۚ َو اَل‬
‫َتْقَر ُبوا اْلَفَو اِح َش َم ا َظ َهَر ِم َهْنا َو َم ا َبَط َۚن َو اَل َتْقُتُلوا الَّنْف َس اَّلْيِت َح َّر َم اُهّٰلل ِا اَّل اِب ْلَح ِّۗق ٰذِلْمُك َو ّٰص ىْمُك ِبٖه َلَع َّلْمُك َتْع ِقُلْو َن‬
Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan
kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu
bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi
rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji,
baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang
diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan
kepadamu agar kamu mengerti.
Di dalam Hadis dijelaskan bahwa diterimanya pahala dan dosa tergantung akalnya
(bisa menggunakan akalnya).

‫ْبُن َخ اِدِل ْبِن‬ ‫ َح َّد َثَنا َأُبو َبْكِر ْبُن َأيِب َش ْيَبَة َح َّد َثَنا َيِزيُد ْبُن َه اُر وَن ح و َح َّد َثَنا ُم َح َّم ُد‬:٢٠٣١ ‫سنن ابن ماجه‬
‫ْبَر اِه َمي َع ْن‬ ‫ِخ َد اٍش َو ُم َح َّم ُد ْبُن ْحَي ىَي َقااَل َح َّد َثَنا َع ْب ُد الَّر َمْحِن ْبُن َم ْهِد ٍّي َح َّد َثَنا َّمَحاُد ْبُن َس َلَم َة َع ْن َّمَحاٍد َع ْن‬
‫ِإ‬ ‫اَأْلْس َو ِد َع ْن َعاِئَش َة‬
‫َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل ُر ِف َع اْلَقُمَل َع ْن َثاَل َثٍة َع ْن الَّناِمِئ َح ىَّت َيْس َتْيِقَظ َو َع ْن الَّص ِغ ِري َح ىَّت‬
‫َيْكَرَب‬
Sunan Ibnu Majah 2031: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid bin Khidasy dan
Muhammad bin Yahya keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
'Abdurrahman bin Mahdi berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah dari Hammad dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pena akan diangkat dari tiga orang; orang
yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga besar (balig) dan orang gila hingga
berakal atau sadar." Abu Bakr menyebutkan dalam haditsnya, "orang yang hilang
akal hingga sadar."
Dilarangnya minum khamr karena bisa menghilangkan akalnya.
‫ َح َّد َثَنا َأَمْحُد اْبُن َأيِب َر َج اٍء َح َّد َثَنا ْحَي ىَي َع ْن َأيِب َح َّياَن الَّتْي ِم ِّي َع ْن الَّش ْع ِّيِب َع ْن اْبِن َمُع َر َر َيِض اُهَّلل َع ُهْنَم ا‬:٥١٦٠ ‫حصيح البخاري‬
‫َقاَل َخ َط َب َمُع ُر َعىَل ِم ْنِرَب َر ُس وِل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َفَقاَل‬
‫َّنُه َقْد َنَز َل ْحَت ِرُمي اْلَخ ْم ِر َو َيِه ِم ْن ْمَخ َس ِة َأْش َياَء اْلِع َنِب َو الَّتْم ِر َو اْلِح ْنَط ِة َو الَّش ِع ِري َو اْلَع َس ِل َو اْلَخ ْم ُر َم ا َخ اَم َر اْلَع ْقَل َو َثاَل ٌث َو ِد ْدُت‬
‫ِإ‬
‫َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل َلْم ُيَفاِرْقَنا َح ىَّت َيْع َهَد َلْي َنا َع ْهًد ا اْلَج ُّد َو اْلاَلَك ُةَل َو َأْبَو اٌب ِم ْن َأْبَو اِب الِّر اَب َقاَل ُقْلُت اَي َأاَب ْمَع ٍر و‬
‫ىَل‬ ‫ِه‬ ‫َل‬ ‫ىَّل‬ ‫ىَل‬ ‫َل َذ َل ُك ِإ‬
‫َر‬ ‫َمُع‬ ‫ِد‬ ‫ْه‬ ‫َع‬ ‫َل‬‫ا‬‫َق‬ ‫َأ‬ ‫ا‬
‫َّنِّيِب َص ُهَّلل َع ْي َو َس َمَّل ْو َع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِد‬ ‫ْه‬ ‫َع‬ ‫َفْيَش ٌء ُيْص َنُع اِب لِّس ْنِد ِم ْن اُأْلْر ِز َقا اَك ْم َي ْن َع‬
‫َو َقاَل َحَّج اٌج َع ْن َّمَحاٍد َع ْن َأيِب َح َّياَن َم اَك َن اْلِع َنِب الَّز ِبيَب‬
Shahih Bukhari 5160: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Raja` telah
menceritakan kepada kami Yahya dari Abu Hayyan At Taimi dari As Sya'bi dari Ibnu
Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; Umar pernah berkhutbah di atas mimbar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, katanya; "Sesungguhnya telah ditetapkan
keharaman khamr yaitu dari lima jenis; (perasan) anggur, tamr (minuman dari perasan
kurma kering), biji gandum, tepung dan madu, sedangkan khamr adalah sesuatu yang
dapat menghalangi akal (sehat), dan tiga perkara yang aku berharap Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan penjelasan kepada kami sebelum beliau
meninggal; (hak waris) seorang kakek, al Kalalah, dan pintu-pintu riba." Asy Sya'bi
berkata, "Aku berkata, "Wahai Abu Amru, bagaimana dengan perasan nabidz yang
terbuat dari biji padi?" Ibnu Umar menjawab, "Itu belum pernah ada di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, atau ia mengatakan, "di masa Umar." Hajjaj
menyebutkan dari Hammad dari Abu Hayyan, "Anggur sama dengan kismis."
Bastaman, menggambarkan skema kepribadian menurut Imam Al-Ghazali
sbb:
A

B
1 Raga

1 Psikofisik
2 Jiwa

2 3 Metafisik
Ruh

3 A-B Kalbu
133

B-C Ruh

C-D Nafs

D
C D-A Akal
Titik Temu Teori Kepribadian
Psikologi Barat Psikologi Islami

Psikoanalisis: Manusia mempunyai potensi dan


Menururt Freud manusia digerakkan kekuatan dalam dirinya (kebutuhan,
oleh insting untuk hidup dan mati. dorongan & impuls) yg mengarahkn
individu pada suatu bentuk tindakan
yg bisa terorganisisr atau tidak
terorganisir.

Konsep Freud: pengalaman masa Sabda Nabi saw:, “didiklah budi


kanak-kanak memegang peranan pekerti akhlak anak-anakmu karena
penting dalam pembentukan pribadi mereka dihidupkan untuk zaman yg
individu. berbeda dg zamanmu.”
= tarbiyah al-aulad.
Para ahli Behaviorisme yg Psikologi Islam:
belakangan melalui beberapa Sejalan dengan fenomena
penelitian eksperimannya menyatakan: sunnatullah (hukum alamiah), bahwa
bahwa manusia tidak seperti mesin yg manusia dapat mengubah nasibnya
berjalan secara mekanis, tetapi segala sendiri.
yg terjadi dalam proses kehidupannya
terjadi secara kompleks yg dipengaruhi
baik oleh lingkungan luar dirinya
maupun proses yg terjadi dalam
dirinya.
Disamping itu manusia bisa
melakukan pemaknaan kembali
(remeaning) pada sikap dan perilaku
terhadap konsep-konsep yg keliru.
Hal ini dapat dijadikan acuan dalam
kegiatan pendidikan, psikoterapi,
pembentukan kebisaan, perubahan
sikap, dan penertiban sosial dg
berdasarkan kekuatan lingkungan dan
perencanaan lingkungan yg merubah
perilaku manusia.
Psikologi Humanisme memandang Dalam Psikologi Islam:
manusia lebih bermartabat dan
bertanggung jawab yang mempunyai Kebutuhan spiritualtas dalam Islam
potensi-potensi diri dan membutuhkan sebanding dengan kebutuhan berserah
untuk diaktualisasikan. Tujuan akhir dari diri dan mengaku kekuasaan Penciptanya
aliran ini adalah agar individu dapat jauh sebelum manusia lahir di dunia (Q.S.
mengembangkan kemanusiaannya Al-A’raf: 172).
secara sepenuhnya, dapat menjadi Spiritualitas bukanlah sebuah
mausia dalam arti yg sesungguhnya. kewajiban melainkan suatu kebutuhan.
Pada akhir hayatnya Abraham Sebagaimana orang Islam menjalankan
Maslow , pendiri aliran Humanisme, ibadah bukan semata-mata didasarkan
menambahkan satu golongan dari lima atas kewajiban, melainkan karena
kebutuhan yg sebelumnya disusunnya , membutuhkan untuk beribadah.
yaitu kebutuhan spiritual yg terdapat
pada setiap orang.
Kebutuhan spiritual memiliki nilai yg
lebih tinggi dibandingkan dg kebutuhan
aktualisasi diri (kebutuhn kelima).
Menurut Maslow kebutuhan spiritualitas
merupakan kebutuhan mendasar
manusia.
Berbagai pandangan tentang kepribadian
manusia dari aliran Psikoanalisis, Behaviorisme,
dan Humanisme harus dikaji secara kritis.
Tidak diterima mentah-mentah semuanya ,
tetapi juga tidak ditolak semuanya.
Boleh jadi ada beberapa pandangannya yg bisa
diterima (ada titik temu) dg Psikologi Islami.

Anda mungkin juga menyukai