Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1

Hadits tentang pahala


tergantung niatnya
Kgs. Ananag Ghozali (221250003)
Lis mar’atus Sholihah (221250030)
Eva Ainur Rizqi (221250007)
01
Teks hadits
tentang niat
Beserta terjemahannya
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫ُول هللا‬َ ‫ْت َرس‬ َ َ‫ب َرض َي هللاُ ع ْنهُ ق‬
ُ ‫ َس ِمع‬:‫ال‬ ِ ‫ص ُع َم َر ْب ِن الخَطَّا‬ ٍ ‫نين َأبي َح ْف‬ َ ‫ير ال ُمؤ ِم‬ِ ‫َع ْن َأ ِم‬
ِ ‫ (( ِإنَّ َما اَأل ْع َما ُل بِالنِّيَّا‬:ُ‫َو َسل َّ َم يَقُ ْول‬
ُ ‫ فَ َمنْ َكانَتْ ِه ْج َرتُهُ ِإلَِى هللاِ َو َر‬،‫ َوِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْمرٍِئ َما نَ َوى‬،‫ت‬
‫س ْولِ ِه‬
َ ‫ فَ ِه ْج َرتُهُ ِإلَى َما َه‬،‫ َأ ْو ا ْم َرَأ ٍة يَ ْن ِك ُح َها‬،‫ص ْيبُ َها‬
‫اج َر‬ ِ ُ‫ َو َمنْ َكانَتْ ِه ْج َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي‬،‫س ْولِ ِه‬ ُ ‫فَ ِه ْج َرتُهُ ِإلَى هللاِ َو َر‬
‫هللا ُم َح َّم ُد ب ُْن ِإ ْس َما ِع ْي َل ب ِْن ِإ ْب َرا ِه ْي َم ْب ِن ْال ُم ِغي َْر ِة ب ِْن بَرْ ِد ْزبَ ْه‬
ِ ‫ َر َواهُ ِإ َما َما ْال ُم َح ِّد ِثي َْن َأب ُْو َع ْب ِد‬.)) ‫ِإلَ ْي ِه‬
ّ ‫َّاج ْب ِن ُم ْسلِ ٍم ْالقُ َشي ِْر‬
ّ ‫ي النَّ ْي َساب ُْو ِر‬
‫ي‬ ْ ْ ‫َأ‬ ِ َ‫ْالبُخ‬
ِ ‫ َو ب ُْو ال ُح َسي ِْن ُم ْسلِ ُم ب ُْن ال َحج‬، ُّ‫اري‬

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Al Khaththab adia berkata: ‘Aku mendengar
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Amalan-amalan itu tergantung pada
niatnya. Dan setiap orang itu hanyalah akan dibalas berdasarkan apa yang ia niatkan.
Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
keapda Allah dan Rasul-Nya. Namun barang siapa yang hijrahnya untuk mendapatkan
dunia atau seorang wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia
niatkan tersebut.” (Diriwayatkan oleh dua Imamnya para ahli hadits, Abu Abdillah
Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abul
Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi
pembahasan DALAM HADITS
Niat ikhlas dalam Niat membedakan ibadah-
beramal hanya ibadah antara ibadah yang
untuk Alloh ta’ala satu dengan ibadah yang
semata lainnya
tentang hal ini biasanya di bahas oleh dan biasanya hal ini di bahas oleh
ulama-ulama tauhid dan akhlak serta ulama-ulama ahli fiqih
ulama-ulama tazkiyah (penysucian
diri)
02
ASBABUL
WURUD
HADITS
(Sebab munculnya hadits)
Asbabul wurud hadits
Dikatakan bahwa sebab hadits ini yaitu: ada seseorang yang
hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat
menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu
Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka
orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi
Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais). (Di
riwayatkan oleh At-thobroni dari jalur Al-a’mas) Ibnu hajar
rohimahulloh berkata dalam fathul baari:”Sanad hadits ini
shohih berdasarkan syarat dua syaikh (Bukhori dan Muslim)
akan tetapi bukan berarti hadits “al-‘amal” di sebabkan
kejadian itu, dan saya tidak melihat ada jalur periwayatan
yang jelas tentang hal itu.
03
KEDUDUK
AN
HADITS
MENURUT PARA IMAM
Kedudukan hadits
Hadits tentang niat ini merupakan salah satu dari hadits-hadits
yang menjadi inti ajaran islam, Imam An-nawawi rohimahulloh
berkata, “Kaum muslimin telah berijma’ akan keagungan
kedudukan hadits ini dan banyaknya faidah-faidah serta
keabsahannya.” Dan Imam Abdurrahman bin mahdi berkata,
“Dianjurkan bagi yang menulis suatu kitab untuk hendak
memulai dalam kitabnya dengan hadits ini sebagai peringatan
bagi penuntut (ilmu) agar memperbaiki niatnya.”
04
KANDUNG
AN
HADITS
TENTANG NIAT
1. Niat merupakan syarat diterima atau tidaknya amal ibadah dan amal ibadah tidak akan mendatangkan
pahala kecuali berdasarkan niat (karena Alloh ta’ala).
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati dan bukan di lafadzkan
karena hal itu merupakan perbuatan bid’ah.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Alloh ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan
ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan
Alloh maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan
hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
8. Wajib memperhatikan kebeningan hati dari dosa-dosa dan maksiat serta menghindari riya ataupun
mengharapkan pujian orang terhadapnya dan juga beramal karena mengharapkan kesengangan dunia
belaka
05
NIAT
DALAM
MENUNTU
T ILMU
PERTAMA : Menuntut ilmu diniatkan untuk beribadah kepada Allah dengan benar.

KEDUA : Berniat dalam menuntut ilmu untuk mengajarkan orang lain. Sehingga para ulama
seringkali mengatakan bahwa hendaklah para pria menguasai perkara haid agar bisa nantinya
mengajarkan istri, anak dan saudara perempuannya.

KETIGA : Istiqomah atau terus menerus dalam amal dan menuntut ilmu butuh waktu yang lama
(bukan hanya sebentar).

Anda mungkin juga menyukai